Dosen Pengampu:
Dra. Gatiningsih, MT
Kelompok IV
2020
KATA PENGANTAR
Penyusun
i
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Rentang tahun 1800-1900 jumlah penduduk Indonesia
bertambah tiga kali lipatnya. Sedangkan 1900 -2000 terjadi
pertambahan penduduk lima kali lipat dari 40,2 juta orang menjadi
205,8 juta orang. Selama rentang 1900- 2000, program Keluarga
Berencana (KB) berhasil mencegah kelahiran 80 juta orang. "Tanpa
program KB jumlah penduduk hingga tahun 2000 diprediksi
285 juta orang, " ungkap Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN), Dr.Sugiri Syarief, MPA dalam acara
Studium Generale ‘Kependudukan dan Program Keluarga Berencana:
Peluang dan Tantangan', Jum'at (19/6) di Auditorium Thoyib Hadiwijaya
Institut Pertanian Bogor (IPB). Acara ini digelar Fakultas Ekologi
Manusia (FEMA) IPB bekerjasama dengan BKKBN.
Tingginya angka kematian ibu di Indonesia akibat resiko tinggi
untuk melahirkan menjadi perhatian pemerintah. Sehingga
diadakannya program Keluarga Berencana (KB) sebagai salah satu
cara untuk mengurangi tingginya angka kematian ibu. banyaknya anak-
anak terlantar dan dengan jarak usia yang sangat dekat juga menjadi
perhatian pemerintah.
Alat kontrasepsi yang saat ini sudah tersedia bermacam-
macam. Selain adanya alat kontrasepsi untuk wanita,juga tersedia alat
kontrasepsi untuk pria. Hanya saja yang menjadi masalah saat ini,
kurangnya pengetahuan akan metode memilih kontrasepsi,
keuntungan, kerugian, serta efek samping dari pemakaian alat
kontrasepsi tersebut. Dan alat kontrasepsi yang sangat mudah di
dapatkan seperti di minimarket.
Keluarga Berencana sebagai salah satu usaha untuk mengatasi
masalah kependudukan, pada umumnya orang berpendapat bahwa ide
keluarga berencana tersebut adalah suatu hal yang baru. Pendapat
yang demikian ini adalah tidak benar, sebab keluarga berencana (yang
3
dimaksud disini mencegah kehamilan) sudah ada sejak jaman dahulu.
Memang di Indonesia adanya keluarga berencana masih baru (abad
XX) dibandingkan dengan negara-negara barat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pada makalah adalah untuk menganalisa program
Keluarga Berencana (KB) dulu dan sekarang dengan peledakan
penduduk.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi Kelebihan, kekurangan, peluang serta
tantangan dari program KB.
b. Mengidentifikasi kesimpulan dan apa yang harus kita lakukan
untuk menyikapi KB.
4
BAB II
PEMBAHASAN
b. Budaya
Sejumlah faktor budaya dapat mempengaruhi klien dalam
memilih metode kontrasepsi, faktor – faktor ini meliputi salah
pengertian dalam masyarakat mengenai berbagai metode,
kepercayaan religius, serta budaya, tingkat pendidikan persepsi
mengenai resiko kehamilan dan status wanita.
c. Pendidikan
Beberapa studi telah memperlihatkan bahwa metode
kalender lebih banyak di gunakan oleh pasangan yang lebih
berpendidikan. Dihipotesiskan bahwa wanita berpendidikan
menginginkan keluarga berencana yang efektif, tetapi tidak rela
untuk mengambil resiko yang terkait sebagai metode
kontrasepsi.
d. Agama
Para akseptor wanita mungkin berpendapat bahwa
perdarahan yang tidak teratur yang disebabkan sebagian
metode hormonal akan sangat menyulitksn mereka selama haid
mereka dilarang bersembahyang. Disebaagian masyarakat,
wanita hindu dilarang mempersiapkan makanan selama haid
yang tidak teratur dapat menjadi masalah.
e. Status Wanita
Status wanita dalam masyarakat dapat mempengaruhi
kemampuan mereka memperoleh dan menggunakan berbagai
metode kontrasepsi didaerah daerah yang status wanitanya
meningkat, sebagian wanita memiliki pemasukan yang lebih
besar untuk membayar metode – metode yang lebih mahal serta
memiliki lebih banyak suara dalam mengambil keputusan. Juga
di daerah yang wanitanya lebih dihargai, mungkin hanya dapat
sedikit pembatasan dalam memperoleh berbagai metode,
misalnya peraturan yang mengharuskan persetujuan suami
sebelum layanan KB dapat diperoleh.
6. Organisasi Organisasi KB di Indonesia
a. Organisasi non pemerintah yaitu PKBI ( Perkumpulan Keluarga
Berencana Indonesia
Pada tahun 1953, sekelompok masyarakat yang terdiri
dari berbagai golongan, khususnya dari kalangan kesehatan
memulai prakarsa kegiatan KB, kegiatan kelompok ini
berkembang hingga berdirilah Perkumpulan Keluarga
Berencana Indonesia ( PKBI ). Pada tahun 1957 tepatnya pada
tanggal23 Desember 1957 dengan Dr. R Soeharto sebagai
ketua PKBI adalah pelopor pergerakan keluarga berencana
yang membantu masyarakat yang memerlukan bantuan secara
sukarela.
Tujuan dari PKBI adalah memperjuangkan terwujudnya
keluarga sejahtera melalui 3 macam usaha yaitu :
1) Mengatur kahamialn
2) Mengobati kemandulan
3) Memberi nasehat perkawinan
Pada tahun 1970 LKBN di bubarkan oleh pemerintah dan
kemudian di bentuk Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional ( BKKBN ).
b. Organisasi pemerintah yaitu BKKBN ( Badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana Nasional )
Keputusan presiden RI Nomor 8 tahun 1970 tentang
BKKBN yaitu Depkes sebagai unit pelaksanaan program KB.
BKKBN yaitu badan resmi pemerintah yang bertamnggung
jawab penuh mengenai pelaksanaan program KB di Indonesia.
Keuntungan dari BKKBN adalah
1) Memungkinkan promram- program melepaskan diri
pendekatan klinis yang jangkauannya terbatas.
2) Memungkinkan besarnya peranan pakar – pakar non medis
dalam mensukseskan program keluarga berencana di
Indonesia melalui pendekatan ke masyarakat.
Sedangkan fungsi BKKBN adalah pengkoordinasi,
perencana, perumus kebijakan, pengawas pelaksana dan
evaluasi. Pada waktu itu tujuan program keluarga berencana
adalah :
Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak
keluarga dan bangsa.
Mengurangi angka kelahiran untuk menaikan taraf hidup
rakyat dan bangsa.
B. Jenis-jenis Kontrasepsi
1. Jenis kontrasepsi
1) Metode Alami
a. Koitus Interuptus (Sanggama Terputus)
Metode ini dapat mencegah terjadinya pembuahan yang
berujung pada kehamilan.
1) Pengertian
Coitus Interruptus dapat diartikan sebagai senggama
terputus atau dalam artian penis dikeluarkan dari vagina
sesaat sebelum ejakulasi terjadi. Membutuhkan
partisipasi yang besar dari pasangan Anda.
2) Cara kerja
Dengan cara ini diharapkan cairan sperma tidak akan
masuk kedalam rahim serta mengecilkan kemungkinan
bertemunya sperma dengan sel telur yang dapat
mengakibatkan terjadinya pembuahan.
3) Keuntungan
- Murah
- Tidak perlu repot-repot datang ke tenaga kesehatan
- Bisa digunakan oleh ibu yang mempunyai tekanan
darah tinggi
4) Kerugian
- Faktor kegagalan cukup tinggi jika pasangan tidak
bisa bekerja sama dengan baik
b. Sistem Kelender (Pantang Berkala/ogino-knaus )
1) Pengertian
Metode ini disebut juga
dengan The Rhythm
Method.
Jika cara ini jadi pilihan
maka pengetahuan kita
tentang masa subur atau
fertility awareness
harus tinggi. kita harus
mengetahui dengan tepat
masa subur atau saat yang
paling memungkinkan kita
mengalami kehamilan.
Bila kita emang ingin menunda kehamilan, maka pada
saat tubuh memasuki masa subur tundalah keinginan
berhubungan intim dengan pasangan. Atau kita tetap
melakukan hubungan seksual tapi menggunakan
kondom dianjurkan untuk memperhatikan terlebih dahulu
siklus mentruasi kita selama 3 bulan kalau perlu 6 bulan
guna mendapatkan perhitungan waktu siklus mentruasi
yang tepat, secara umum masa "aman" seorang wanita
adalah 2 hari setelah mentruasi hingga 20 hari
menjelang mentruasi berikutnya buat yang memiliki siklus
haid pendek.
Jika siklus menstruasi kita panjang, maka masa "aman" 2
hari setelah haid hingga 16 hari menjelang menstruasi
yang akan datang.
Namun perlu di ingat sebenarnya masa subur sangat sulit
ditebak dengan pasti jadi masih ada kemungkinan Anda
mengalami "kebobolan"
c. Metode Amenore Laktasi
1) Pengertian
Metode kontrasepsi yang digunakan dengan cara
menyusui bayinya secara eksklusif selama 6 bln tanpa
tambahan makanan apapun dengan syarat ibu belum
kembali kesuburannya (menstruasi)
2) Efektifitas
Efektifitas MAL mencapai 98%
3) Cara Kerja
Cara kerja dari MAL yaitu menghambat ovulasi
4) Syarat yang boleh menggunakan MAL
- Klien yang belum mendapatkan haid setelah melahirkan
- Umur bayi kurang dari 6 bulan
- Menyusui Eksklusif
5) Keuntungan
- Murah
- Tidak perlu repot-repot datang ke tenaga kesehatan
- Tidak mengganggu hubungan seksual
- Tidak mengganggu produksi ASI
6) Kerugian
- Tidak bisa digunakan bila klien bekerja / berpisah
dengan bayinya lebih dari 6 jam
- Tidak bisa mencegah dari PMS (Penyakit Menular
Seksual)
2) Efektitas
Efektifitasnya jika dipakai tanpa kombinasi sekitar 71 %,
artinya dari 100, yang gagal (menjadi hamil) sekitar 29%
dalam pemakaiannya selama setahun.
3) Efek Samping
- Iritasi vagina oleh spermatisida dapat meningkatkan
risiko penyakit menular seksual.
- Dapat menyebabkan infeksi di saluran kencing dan
vagina.
c. Vagina Diafragma / Kap serviks ( cervical cap)
1) Pengertian
Lingkaran cincin dilapisi karet
fleksibel ini akan menutup
mulut rahim bila dipasang
dalam liang vagina 6 jam
sebelum senggama.
2) Cara Kerja
Diafragma atau cervical cap berguna untuk menutupi
uterus sehingga mencegah sperma membuahi sel telur
3) Efektifitas
Efektifitasnya alat kontrasepsi ini bisa menurun bila
terlalu cepat dilepas kurang dari 8 jam setelah
senggama.
4) Keuntungan
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Bisa menghambat keluarnya darah haid
5) Kerugian
- Mahal
- Kegagalan Tinggi
- Harus ke tenaga kesehatan
- Tidak nyaman
6) Efek samping
- Resiko infeksi tinggi
d. IUD (Intrauterine Device) = AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim)
1) Pengertian
Teknik kontrasepsi ini
adalah dengan cara
memasukkan alat
yang terbuat dari
tembaga kedalam
rahim.
2) Cara Kerja
- Menimbulkan reaksi keradangan lokal dalam
endometrium kavum uteri sehingga menghambat
terjadinya penempelan sel telur yang telah dibuahi ke
dinding rahim.
- IUD diduga juga menghambat motilitas tuba sehingga
memaksa sperma "berenang" melawan arus.
3) Efektifitas
Efektivitasnya bisa mencapai 98%, layaknya seperti pil,
IUD juga mudah mengembalikan kesuburan Anda.
4) Keuntungan
- Bisa digunakan untuk metode jangka panjang
- Bisa digunakan untuk klien yang mempunyai tekanan
darah tinggi
- Tidak mengganggu produksi ASI
5) Kerugian
- Mengganggu hubungan seksual
- Harus datang ke tenaga kesehatan untuk memasang,
melepas, dan kontrol
- Mahal
- Tidak bsa mencegah darib PMS
6) Efek Samping
- Amenorhea
- Spoting / perdarahan bercak
- Nyeri
3) Metode Hormonal
a. Pil KB
1) Jenis pil dan Pengertian
a) Minipil yaitu alat
kontrasepsi jenis pil yang hanya
mengandung hormon progesteron.
Pil ini cocok untuk ibu menyusui.
b) Pil Kombinasi yaitu alat kontrasepsi yang
mengandung hormon estrogen dan progesteron.
2) Cara Kerja
- Mencegah pelepasan sel telur
- Mengentalkan lendir sehingga sperma sulit bertemu
dengan sel telur
3) Efektifitas
Pil ini mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi (99%)
bila digunakan dengan tepat dan secara teratur.
4) Keuntungan
- Tidak mengganggu hubungan seksual
- Kesuburan cepat kembali
- Membuat menstruasi teratur,
- Mengurangi kram atau sakit saat menstruasi.
5) Kerugian
- Bisa menambah/mengurangi berat badan
- Harus selalu mengingat-ingat minum pil
- Tidak bisa mencegah dari PMS
6) Efek Samping
- Mual, muntah
- Amenorhea
- Spotting
b. Suntik KB
1) Pengertian
Alat kontrasepsi suntik yang
hanya mengandung hormon
progesteron yan diberikan
setian 3 bulan sekali / 12
minggu sekali.
2) Cara Kerja
- Mencegah pelepasan sel telur
- Mengentalkan lendir sehingga sperma sulit bertemu
dengan sel telur
3) Efektifitas
Efektifitasnya tinggi sekitar 99% bila digunakan secara
teratur
4) Keuntungan
- Tidak mengganggu hubungan seksual
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Cocok digunakan bagi klien yang pelupa (lupa minum pil)
5) Kerugian
- Kesuburan lama kembali
- Tidak melindungi dari PMS
- Tidak boleh digunakan untuk wanita perokok
- Kegemukan
6) Efek Samping
- Amenorhea
- Spotting
c. Susuk KB Implant/ susuk KB
1) Pengertian
Alat kontrasepsi
dengan cara
memasukkan tabung
kecil di bawah kulit
pada bagian tangan
yang dilakukan oleh
dokter Anda.
2) Cara Kerja
- Mengentalkan lendir serviks
- Mengurangi proses pembentukan endometrium
sehingga sulit terjadi implantasi
- Menekan ovulasi
3) Efektifitas
Sangat efektif (kegagalan 0,2-1 kehamilan per 100
perempuan)
4) Jenis Implan
- Norplant : terdiri dari 6 batang dan lama kerja 5 tahun
- Implanont : terdiri dari 1 batang lama kerja 3 tahun
- Indoplant dan Jadena : terdiri dari 2 batang dengan
lama kerja 3 tahun.
5) Keuntungan
- Daya guna tinggi
- Perlindungan jangka panjang
- Kesuburan cepat kembali
- Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
6) Kerugian
- Membutuhkan tindakan insisi
- Tidak melindungi dari PMS
- Tidak dapat menghentikan pemakaian sendiri
7) Efek Samping
- Amenorhea
- Spotting
- Ekspulsi
- Infeksi pada daerah insisi
C. Logo BKKBN
Tipografi Logo
Tipografi BKKBN tersusun dari B, K dan N yang menggunakan huruf
kapital. Sedangkan k dan b menggunakan huruf kecil sebagai
penekanan pada kegiatan BKKBN yang konsisten mengembangkan
perencanaan keluarga. Huruf kecil melambangkan egaliterisme, ramah
dan dekat dengan keluarga Indonesia. Huruf besar melambangkan
formalitas dan wibawa dari lembaga ini.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Program KB adalah Program yang diberlakukan pemerintah
untuk menekan laju pertumbuhan penduduk yang semakin tahun
semakin meningkat.
Program KB mempunyai lebih banyak keuntungan daripada
kerugiannya, maka sebaiknya kita juga harus mendukung pemerintah
untuk melaksanakan program KB dengan cara pembicaraan santai
kepada para tetangga, ikut berpartisipasi dalam rangka penyuluhan
program KB dari desa ke desa.
Pemerintah harus menyiapkan semua hal yang diperlukan untuk
mensukseskan program KB, seperti pembenahan infrastruktur
posyandu di pedesaan, penyuluhan program KB dll, dan semua hal
yang diperlukan setelah program KB ini sukses seperti penyediaan
lapangan pekerjaan, agar bisa menekan angka pengangguran di
Indonesia.
B. Saran
1. Mengingat banyaknya keuntungan dan peluang yang timbul dari
program KB, kita sebagai putra bangsa harus turut mensukseskan
program ini.
2. Pemerataan kesehatan dan pendidikan harus disiapkan oleh
pemerintah agar program KB ini cepat tercapai.
3. Lapangan pekerjaan pun juga harus dipenuhi untuk menekan
angka pengangguran, agar angka kriminalitas pun berkurang dan
masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang maju dan bermutu.
DAFTAR PUSTAKA
Fitramaya. http://911medical.blogspot.com/2008/04/artikel-makalah-
tentang-kb-
keluarga.html diakses tanggal 20 Fabruari 2019
http://web.ipb.ac.id/~tpb/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=19
diakses tanggal 20 Fabruari 2019
http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/07/18/kb-memberikan-
keuntungan/
m.kompasiana.com/post/manajemen/2010/05/31/window-of-
opportunity-peluang-tantangan-dan-bagaimana-
memanfaatkannya/ diakses tanggal 20 September 2020