Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

PERKEMBANGAN PROGRAM KELUARGA


BERENCANA DI INDONESIA

Dosen Pengampu:
Dra. Gatiningsih, MT

Kelompok IV

1. Apriadi Hasbi (28.0380)


2. M Fauzan Aldi (28.0805)
3. Heriawan M. Longkutoy (28.1378)
4. Rudwianto B. Pradana (28.0703)
5. Tri Wulandari (28.0708)

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI


Jalan Ir. Soekarno KM 20, Desa Cibeusi, Kec. Jatinangor,
Kabupaten Sumedang, Jawa Barat Kode Pos 45363

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT berkat Rahmat,


Rezeki, dan Hidayah-Nya, sehingga Penyusun dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Perkembangan Program Keluarga Berencana di
Indonesia” ini dengan baik.
Keberhasilan dalam penyusunan makalah ini, tidak terlepas dari
bantuan para dosen pembimbing, teman-teman kami dan keterlibatan dari
semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini Penyusun
mengucapkan terima kasih.
Dalam pembuatan makalah ini, Kami menyadari bahwa masih jauh
dari kesempurnaan sehingga penyusun mengharapkan kritik dan saran
dari semua pihak Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini
bermanfaat untuk pembaca dan yang bersangkutan.

Jatinangor, 21 September 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................


i
DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Tujuan ……............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Perkembangan KB dan Pemakaiannya KB di Indonesia .......... 3
1. Dasar pembentukan Organisasi KB ....................... 3
2. Jejak-JejakPemikiran tentang Kependudukan dan
Keluarga Berencana .......................................................... 4
3. Peristiwa Bersejarah dalam Perkembangan KB di
Indonesia ..................................................................... 4
......
4. Tahap –Tahap program KB Nasional ................................. 5
5. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
KB di Indonesia .................................................................
6
6. Organisasi Organisasi KB di Indonesia ..............................8
7. Analisa SWOT Pemakaian KB ............................................
11
B. Jenis-jenis Kontrasepsi ............................................................ 14
1. Metode Alami ................................................................... 14
2. Metode Perlindungan (Barrier) ........................................ 17
3. Metode Hormonal ............................................................ 20
4. Metode Kontrasepsi Permanen
(Kontrasepsi 23
Mantap=Kontap) .................................................................
..........................
C. BKKBN ..................................................................................... 24
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 26
B. Saran ...................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rentang tahun 1800-1900 jumlah penduduk Indonesia
bertambah tiga kali lipatnya. Sedangkan 1900 -2000 terjadi
pertambahan penduduk lima kali lipat dari 40,2 juta orang menjadi
205,8 juta orang. Selama rentang 1900- 2000, program Keluarga
Berencana (KB) berhasil mencegah kelahiran 80 juta orang. "Tanpa
program KB jumlah penduduk hingga tahun 2000 diprediksi
285 juta orang, " ungkap Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN), Dr.Sugiri Syarief, MPA dalam acara
Studium Generale ‘Kependudukan dan Program Keluarga Berencana:
Peluang dan Tantangan', Jum'at (19/6) di Auditorium Thoyib Hadiwijaya
Institut Pertanian Bogor (IPB). Acara ini digelar Fakultas Ekologi
Manusia (FEMA) IPB bekerjasama dengan BKKBN.
Tingginya angka kematian ibu di Indonesia akibat resiko tinggi
untuk melahirkan menjadi perhatian pemerintah. Sehingga
diadakannya program Keluarga Berencana (KB) sebagai salah satu
cara untuk mengurangi tingginya angka kematian ibu. banyaknya anak-
anak terlantar dan dengan jarak usia yang sangat dekat juga menjadi
perhatian pemerintah.
Alat kontrasepsi yang saat ini sudah tersedia bermacam-
macam. Selain adanya alat kontrasepsi untuk wanita,juga tersedia alat
kontrasepsi untuk pria. Hanya saja yang menjadi masalah saat ini,
kurangnya pengetahuan akan metode memilih kontrasepsi,
keuntungan, kerugian, serta efek samping dari pemakaian alat
kontrasepsi tersebut. Dan alat kontrasepsi yang sangat mudah di
dapatkan seperti di minimarket.
Keluarga Berencana sebagai salah satu usaha untuk mengatasi
masalah kependudukan, pada umumnya orang berpendapat bahwa ide
keluarga berencana tersebut adalah suatu hal yang baru. Pendapat
yang demikian ini adalah tidak benar, sebab keluarga berencana (yang

3
dimaksud disini mencegah kehamilan) sudah ada sejak jaman dahulu.
Memang di Indonesia adanya keluarga berencana masih baru (abad
XX) dibandingkan dengan negara-negara barat.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pada makalah adalah untuk menganalisa program
Keluarga Berencana (KB) dulu dan sekarang dengan peledakan
penduduk.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi Kelebihan, kekurangan, peluang serta
tantangan dari program KB.
b. Mengidentifikasi kesimpulan dan apa yang harus kita lakukan
untuk menyikapi KB.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan KB dan Pemakaiannya KB di Indonesia


1. Dasar pembentukan Organisasi KB
Plato (427-347 SM) menyarankan agar pramata social dan
pemerintah sebaiknya di rencanakan dengan pertumbuhan
penduduk yang stabil sehingga terjadi keseimbangan antara jumlah
penduduk dan pertumbuhan ekonomi.
Malthus ( 1766 – 1834 ) pada jaman industry sedang
berkembang manusia jangan terlalu banyak berkhayal bahwa
dengan kemampuan tekhnologi mereka akan dapat memenuhi
segala kebutuhan karna pertumbuhan manusia laksana deret ukur,
sedangkan pertumbuhan dan kemampuan sumber daya alam untuk
memenuhinya berkembang dalam deret hitung. Dengan demikian
dalam suatu saat, manusia akan sulit untuk memenuhi segala
kebutuhannya karna SDA yang sangat terbatas.
Pernyataan Malthus yang merupakan kekhawatiran terhadap
pertumbuhan penduduk telah muncul kepermukaan di Negara
besar seperti : China, India, dan termasuk Indonesia.
Tahun 1978, WHO dan UNICEF melakukan pertemuan di
Alma Ata yang memusatkan perhatian terhadap tingginya angka
kemaatian Maternal perinatal. Dalam pertemuan tersebut disepakati
untuk menetapkan konsep primary Health Care yang memberikan
pelayanan antenatal, persalinan bersih dan aman, melakukan
upaya penerimaan keluarga berencana, dan meningkatka layanan
rujukan.
Tahun 1984, population conference di Meksico, menekankan
arti pentingnya hubungan antara tingginya fertilitas dan interval
yang pendek terhadap kesehatan dan kehidupan Ibu dan perinatal.
Perkembangan laju peningkatan pertumbuhan pendudukan
di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Tanpa adanya usaha- usaha
pencegahan perkembangan laju peningkatan penduduk yang terlalu
cepat, uasaha- usaha di bidang pembangunan ekonomi dan social
yang telah di laksanakan dengan maksimal akan tidak berfaedah.
Dapat dikemukakan bahwa untuk dapat menyelamatkan
nasib manusia di muka bumi tercinta ini, masih terbuka peluang
untuk meningkatkan kesehatan reproduksi melalui gerakan yang
lebih intensif pada pelaksanaan KB.
Tanpa gerakan KB yang makin intensif maka manusia akan
terjebak pada kemiskinan, kemelaratan, dan kebodohan yng
merupakan malapetaka manusia yang paling dahsyat dan
mencekam. Gerakan Kb yang kita kenal sekarang bermula dari
kepeloporan bebe rapa orang tokoh, baik dalam maupun luar negri.
Sejak saat itulah berdirilah perkumpulan-perkumpulan KB diseluruh
dunia termasuk Indonesia yang mendirikan PKBI (perkumpulan
warga berencana Indonesia)
2. Jejak-Jejak Pemikiran tentang Kependudukan dan Keluarga
Berencana Keluarga Berencana sebagai salah satu usaha
untuk mengatasi
masalah kependudukan, pada umumnya orang berpendapat bahwa
ide keluarga berencana tersebut adalah suatu hal yang baru.
Pendapat yang demikian ini adalah tidak benar, sebab keluarga
berencana (yang dimaksud disini mencegah kehamilan) sudah ada
sejak jaman dahulu. Memang di Indonesia adanya keluarga
berencana masih baru (abad XX) dibandingkan dengan negara-
negara barat.
Dari uraian yang dikemukakan di atas timbullah pertanyaan
“Kapankah terjadinya tanggal sejarah permulaan didudukkannya
alat kontrasepsi sebagai sarana yang bersifat medis dan dilandasi
keilmuan.
3. Peristiwa Bersejarah dalam Perkembangan KB di Indonesia
a. Pada bulan Januari 1967 diadakan symposium kontrasepsi di
Bandung yang diikuti oleh masyarakat luas melalui media masa
b. Pada bulan Februari 1967 diadakan kongres PKBI pertama yang
mengharapka agar KB sebagai program pemerintah segera
dilaksanakan
c. Pada bulan April 1967 Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin
menganggap bahwa sudah waktunya kegiatan KB dilancarkan
secara resmi di Jakarta dengan menyelenggarakan proyek KB
DKI Jakarta Raya
d. Tanggal 16 agustus 1967 gerakan KB di Indonesia memasuki
era peralihan pidato pemimpin Negara selama orde lama.
Organisasi pegerakan dilakukan oleh tenaga suka rela dan
beroperasi secara diam- diam karena kepala Negara waktu itu
anti terhadap KB , maka dalam orde baru gerakan KB di akui dan
di masukan dalam program pemeritah
e. Bulan Oktober 1968 berdiri lembaga KB nasional ( LKBN ) yang
sifatnya semi pemerintah yang dalam tugasnya di awasi dan di
bimbing oleh mentri Negara kesejahteraan rakyat, merupakan
kristalisasi dan kesungguhan pemerintah dalam kebijakan KB
Peristiwa peristiwa bersejarah didalam perkembangan di
Negara Indonesia adalah masuknya program KB itu kedalam
repelita I. adanya KUHP pasal 283 yang melarang
menyebarluaskan gagasan KB sehingga kegiatan penerangan dan
pelayanan masih dilakukan secara terbatas.

4. Tahap –Tahap program KB Nasional


Adapun tahap kebijakan pemerintah dalam penyelenggarakan
program KB Nasional di Indonesia adalah
a. Tahun 1970 – 1980 di kenal dengan Manajement For The People
1) Pemerintah lebih banyak berinisiatif
2) Partisipasi masyarakat rendah sekali
3) Terkesan kurang demokratif
4) Ada unsure pemaksaan
5) Berorientasi pada target
b. Tahun 1980 – 1990 terjadi perubahan pada Manajement With
The People
1) Pemaksaan di kurangi
2) Di mulainya program safari pada awal 1980_an
c. Tahun 1985 – 1988 pemerintah menetapkan program KB
Lingkaran Biru, dengan kebijakan:
1) Masyarakat bebas memilih kontrasepsi yang akan
dipakainya meskipun masih tetap dipilhkan jenis
kontrasepsinya.
2) Dari 5 jenis kontrasepsi di pilihkan salah satu dari jenisnya
d. Tahun 1988 terjadi perkembangan kebijakan,
pemerintah menerapkan program Kb Lingkar Emas yaitu:
1) Pilih alat kontrasepsi sepenuhnya diserahkan pada peserta,
asal jenis kontrasepsi sudah terdapat di departemen
kesehatan.
2) Masyarakat sudah mulai membayar sendiri untuk
alat kontrasepsinya.
e. Tahun 1998 terjadi peningkatan kesejahteraan keluarga melalui
peningkatan pendapatan kelurga ( Income Generating ) pada
tanggal 29 juni 1994 presiden Suharto di sidoarjho
melaksanakan plesterisasi
/ lantainisasi rumah- rumah secara gotong royong untuk keluarga
presejahtera

5. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perkembangan KB di Indonesia


a. Sosial Ekonomi
Tinggi rendahnya status sosial dan keadaan ekonomi
penduduk Indonesia di pengaruhi oleh perkembangan dan
kemajuan program KB di Indonesia. Kemajuan program KB
tidak bisa lepas dari tingkat ekonomi masyarakat karena
berkaitan dengan kemampuan untuk membeli alat kontrasepsi
yang digunakan.
Dengan suksesnya program KB maka
perekonomiansuatu negara akan lebih baik karen dengan
anggota keluarga yang sedikit kebutuhan dapat lebih tercukupi
dan kesejahteraan dapat terjamin.

b. Budaya
Sejumlah faktor budaya dapat mempengaruhi klien dalam
memilih metode kontrasepsi, faktor – faktor ini meliputi salah
pengertian dalam masyarakat mengenai berbagai metode,
kepercayaan religius, serta budaya, tingkat pendidikan persepsi
mengenai resiko kehamilan dan status wanita.
c. Pendidikan
Beberapa studi telah memperlihatkan bahwa metode
kalender lebih banyak di gunakan oleh pasangan yang lebih
berpendidikan. Dihipotesiskan bahwa wanita berpendidikan
menginginkan keluarga berencana yang efektif, tetapi tidak rela
untuk mengambil resiko yang terkait sebagai metode
kontrasepsi.
d. Agama
Para akseptor wanita mungkin berpendapat bahwa
perdarahan yang tidak teratur yang disebabkan sebagian
metode hormonal akan sangat menyulitksn mereka selama haid
mereka dilarang bersembahyang. Disebaagian masyarakat,
wanita hindu dilarang mempersiapkan makanan selama haid
yang tidak teratur dapat menjadi masalah.
e. Status Wanita
Status wanita dalam masyarakat dapat mempengaruhi
kemampuan mereka memperoleh dan menggunakan berbagai
metode kontrasepsi didaerah daerah yang status wanitanya
meningkat, sebagian wanita memiliki pemasukan yang lebih
besar untuk membayar metode – metode yang lebih mahal serta
memiliki lebih banyak suara dalam mengambil keputusan. Juga
di daerah yang wanitanya lebih dihargai, mungkin hanya dapat
sedikit pembatasan dalam memperoleh berbagai metode,
misalnya peraturan yang mengharuskan persetujuan suami
sebelum layanan KB dapat diperoleh.
6. Organisasi Organisasi KB di Indonesia
a. Organisasi non pemerintah yaitu PKBI ( Perkumpulan Keluarga
Berencana Indonesia
Pada tahun 1953, sekelompok masyarakat yang terdiri
dari berbagai golongan, khususnya dari kalangan kesehatan
memulai prakarsa kegiatan KB, kegiatan kelompok ini
berkembang hingga berdirilah Perkumpulan Keluarga
Berencana Indonesia ( PKBI ). Pada tahun 1957 tepatnya pada
tanggal23 Desember 1957 dengan Dr. R Soeharto sebagai
ketua PKBI adalah pelopor pergerakan keluarga berencana
yang membantu masyarakat yang memerlukan bantuan secara
sukarela.
Tujuan dari PKBI adalah memperjuangkan terwujudnya
keluarga sejahtera melalui 3 macam usaha yaitu :
1) Mengatur kahamialn
2) Mengobati kemandulan
3) Memberi nasehat perkawinan
Pada tahun 1970 LKBN di bubarkan oleh pemerintah dan
kemudian di bentuk Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional ( BKKBN ).
b. Organisasi pemerintah yaitu BKKBN ( Badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana Nasional )
Keputusan presiden RI Nomor 8 tahun 1970 tentang
BKKBN yaitu Depkes sebagai unit pelaksanaan program KB.
BKKBN yaitu badan resmi pemerintah yang bertamnggung
jawab penuh mengenai pelaksanaan program KB di Indonesia.
Keuntungan dari BKKBN adalah
1) Memungkinkan promram- program melepaskan diri
pendekatan klinis yang jangkauannya terbatas.
2) Memungkinkan besarnya peranan pakar – pakar non medis
dalam mensukseskan program keluarga berencana di
Indonesia melalui pendekatan ke masyarakat.
Sedangkan fungsi BKKBN adalah pengkoordinasi,
perencana, perumus kebijakan, pengawas pelaksana dan
evaluasi. Pada waktu itu tujuan program keluarga berencana
adalah :
 Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak
keluarga dan bangsa.
 Mengurangi angka kelahiran untuk menaikan taraf hidup
rakyat dan bangsa.

Dalam perkembangan selanjutnya BKKBN


mengembangkan lagi kegiatannya menjadi program nasional
kependudukan dan KB (KKB) yang pada waktu ini mempunyai 2
tujuan :
 Tujuan demografis,yaitu mengendalikan tingkat pertumbuhan
penduduk berupa penurunan angka fertilitas dari 44 permil
pada tahun 1979 menjadi 22 permil pada tahun 1990 atau 50
% dari keadaan pada tahun 1971.
 Tujuan normatif,yaitu dapatdihayati norma keluarga kecil
bahagia dan sejahtera (NKKBS) yang pada satu waktu akan
menjadi falsafah hidup masyarakat dan bangsa Indonesia.
c. BKKBN pusat
Melalui kepres no. 38 tahun 1978 tentang tugas pokok
BKKBN. BKKBN pusat berfungsi untuk mempersiapakn
kebijakan umum dan mengkoordinasi pelaksanaan program KB
nasional dan kependudukan yang mendukungnya, baik ditingkat
pusat maupun daerah, serta mengkoordinasi penyelenggaraan
dilapangan.
d. BKKBN Prop. / Kab / Kota
Melalui surat keputusan Kep. BKKBN provinsi dan
perwakilan BKKBN kabupaten / Kota, BKKBN Provinsi ?
Kabupaten / Kota berfungsi untuk melaksanakan tugas pokok
dan fungsi BKKBN di provinsi dan kabupaten / Kota yang antara
lain :
 Menkoordinir penyelanggaraan KB di tingkat provinsi
kabupaten / kota

 Mengadakan rapat koordinasi melibatkan pihak-pihak terkait.


 Mengadakan evaluasi pelaksanaan kegiatan program KB
 Menyusun dan pelaporan KB ke tingkat provinsi maupaun
pusat
e. Tingkat Kecamatan
BKKBN tingkat kecamatan berfungsi:
 Mengkoordinasi penyelenggaraan KB tingkat kecamatan.
 Mengadakan rapat koordinasi melibatkan pihak-pihak terkait.
 Mengdakan evaluasi pelaksanaan program KB
berdasarkan laporan dan cakupan wilayah.
 Pelaporan pelaksanaan kegiatan program KB ke tingkat
Kabupaten
/ Kota.
f. Tingkat desa (PPKBD / sub PPKBD)
Fungsi dari PPKBD / sub PPKBD yang berada di tingkat desa
antara lain:
 Memberikan pelayanan kontrasepsi sederhana dan pil KB
ulangan pada peserta KB
 Membina kelestarian peserta KB
 Memberi nasehat-nasehat untuk peserta KB akibat efek
samping bila perlu merujuk
 Pencatatan dan pelaporan sederhana
 Memotivasi calon peserta KB baru
 Membantu PLKB di daerahnya
 Membantu penanggulangan isu-isu yang merugikan gerakan
KB bersama aparat yang berwenang
 Menerima, menyimpan dan menyalurkan alat
kontrasepsi sederhana
g. Tingkat pos pelayanan terpadu (posyandu / pos kesehatan
terpadu) Petugas KB di tingkat posyandu berfungsi antara
lain:
 Membantu petugas KB dalam pendataan peserta KB
 Membina kelestarian peserta KB dan penanggulangan isu-
isu yang merugikan program KB
 Melayani kontrasepsi sederhana dan pil ulang
 Pelayanan rujukan sesuai kemampuan
 Pencatatan dan pelaporan
 Membantu pelaksanaan kegiatan integrasi dengan kegiatan
KIA, imunisasi, konseling, upaya PKMD, upaya UPPKS,gizi
dan penaggulangan diare
h. Kelompok-kelompok akseptor
Kelompok-kelompok akseptor berfungsi antara lain :
 Memberikan pelayanan KIE
 Memberikan alat kontrasepsi sederhana, pil ulangan
 Memotivasi dan penanggulangan isu-isu akibat pemakaian
alat kontrasepsi
 Melakukan pencatatan
 Mengupayakan kemandirian ber KB bagi anggotanya
 Merujuk anggotanya yang mengalami kontrasepsi
i. Peserta KB
Peserta KB berfungsi :
 Menerima jasa pelayanan KB
 Meningkatkan kemandirian ber KB

7. Analisa SWOT Pemakaian KB


Akhir-akhir ini pemerintah disibukkan dengan masalah
kependudukan yang semakin hari semakin sulit untuk dicari jalan
keluarnya. Membludaknya pertumbuhan dari tahun ke tahun
menyebabkan banyaknya pengangguran dan kriminal karena
lapangan pekerjaan yang kurang seimbang dengan laju
pertumbuhan penduduknya, dari sini muncul pertanyaan
“Bagaimana menekan laju pertumbuhan penduduk?”. Pertanyaan
sederhana ini memang susah dicari jawabannya, karena banyaknya
faktor mulai faktor kepercayaan sampai faktor-faktor yang lain.
Namun di beberapa tahun terakhir ini pemerintah tampaknya telah
menemukan formula yang tepat untuk mencari jalan tengahnya,
yaitu dengan cara Keluarga Berencana atau biasa disebut KB.
A. Kekuatan
Program Keluarga Berencana (KB) mempunyai banyak
keuntungan. Salah satunya adalah dengan mengkonsumsi pil
kontrasepsi dapat mencegah terjadinya kanker uterus dan
ovarium. Bahkan dengan perencanaan kehamilan yang aman,
sehat dan diinginkan merupakan salah satu faktor penting
dalam upaya menurunkan angka kematian maternal. Ini berarti
program tersebut dapat memberikan keuntungan ekonomi dan
kesehatan.
Pengaturan kelahiran memiliki benefit (keuntungan)
kesehatan yang nyata, salah satu contoh pil kontrasepsi dapat
mencegah terjadinya kanker uterus dan ovarium, penggunaan
kondom dapat mencegah penularan penyakit menular seksual,
seperti HIV.
Meskipun penggunaan alat/obat kontrasepsi mempunyai
efek samping dan risiko yang kadang-kadang merugikan
kesehatan, namun demikian benefit penggunaan alat/ obat
kontrasepsi tersebut akan lebih besar dibanding tidak
menggunakan kontrasepsi yang memberikan risiko kesakitan
dan kematian maternal.
Program KB menentukan kualitas keluarga, karena
program ini dapat menyelamatkan kehidupan perempuan serta
meningkatkan status kesehatan ibu terutama dalam mencegah
kehamilan tak diinginkan, menjarangkan jarak kelahiran
mengurangi risiko kematian bayi. Selain memberi keuntungan
ekonomi pada pasangan suami istri, keluarga dan masyarakat,
KB juga membantu remaja mangambil keputusan untuk memilih
kehidupan yang lebih balk dengan merencanakan proses
reproduksinya.
Program KB, bisa meningkatkan pria untuk ikut
bertanggung jawab dalam kesehatan reproduksi mereka dan
keluarganya. Ini merupakan keuntungan seseorang mengikuti
program KB.
B. Kelemahan
Program KB ini dirasa dianggap kurang memadai, karena
tidak semua Posyandu di pedesaan dibekali dengan
infrastruktur dan keahlian pemeriksaan KB, ditambah lagi
dengan kurangnya presentasi tentang pengetahuan KB di
daerah pedesaan, sehingga kebanyakan masyarakat Indonesia
yang berdomisili di pedesaan masih kurang pengetahuaannya
tentang Program KB dan manfaatnya, mereka masih
beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki, padahal
zaman semakin maju dan harus diimbangi dengan pemikiran
yang semakin maju pula.
C. Peluang
Program KB ini memberikan peluang yang cukup baik
dalam hampir semua sektor, sebagai contoh di sektor ekonomi,
Indonesia akan memiliki jumlah tenaga produktif yang tinggi.
Penyebabnya adalah angka kematian yang rendah dan angka
kelahiran yang mengalami penurunan dari angka yang tinggi.
Selain itu ibu rumah tangga, yang sebelumnya tidak masuk ke
dalam angkatan kerja, bisa masuk ke angkatan kerja
disebabkan jumlah anak yang menurun. Dengan jumlah tenaga
kerja yang tinggi dan depedency ratio yang ada pada titik
terendah, kesejahteraan masyarakat Indonesia bisa meningkat.
Selain itu jumlah anak yang berkurang membuat jumlah
tabungan masyarakat bertambah. Jumlah tabungan yang
bertambah bisa digunakan sebagai tambahan investasi
sehingga akumulasi modal akan lebih cepat dalam kegiatan
ekonomi.
Dari sisi sosial, maka akan sedikit pengangguran.
Penyebabnya adalah perkembangan teknologi membutuhkan
banyak tambahan tenaga kerja produktif, sementara
pertumbuhan yang cukup akan membuat berkurangnya
pengangguran dan angka kriminalitas.
D. Tantangan
Masyarakat masih kurang begitu meyakini manfaat
program KB ini, banyak yang masih memandang KB dalam
sudut yang sempit, baik di kalangan masyarakat maupun para
tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
Demikian pula pelayanan kesehatan reproduksi yang
berkaitan dengan pemeriksaan kehamilan dan pelayanan IUD
yang masih dianggap tabu karena harus membuka aurat.
Selain itu, masih ada persepsi bahwa kematian ibu
melahirkan adalah mati sahid dan banyak anak akan membawa
rezeki. Kendala lainnya, masih adanya anggapan atau
pengetahuan dari para tokoh agama bahwa KB hanya untuk
membatasi jumlah anak atau kelahiran saja, dan belum
memahami manfaat KB dalam kesehatan.
Tantangan berikutnya berasal dari sektor kesehatan, di
sektor ini pemerintah harus menambah dokter-dokter dan
bidan-bidan untuk ditempatkan di areal pedesaan, presentasi
dan pendidikan pun tak luput dari tantangan pemerintah
selanjutnya. Karena dengan pembekalan terhadap masyarakat
akan membuat masyarakat bisa lebih yakin untuk melaksanakan
program KB.

B. Jenis-jenis Kontrasepsi
1. Jenis kontrasepsi
1) Metode Alami
a. Koitus Interuptus (Sanggama Terputus)
Metode ini dapat mencegah terjadinya pembuahan yang
berujung pada kehamilan.
1) Pengertian
Coitus Interruptus dapat diartikan sebagai senggama
terputus atau dalam artian penis dikeluarkan dari vagina
sesaat sebelum ejakulasi terjadi. Membutuhkan
partisipasi yang besar dari pasangan Anda.
2) Cara kerja
Dengan cara ini diharapkan cairan sperma tidak akan
masuk kedalam rahim serta mengecilkan kemungkinan
bertemunya sperma dengan sel telur yang dapat
mengakibatkan terjadinya pembuahan.
3) Keuntungan
- Murah
- Tidak perlu repot-repot datang ke tenaga kesehatan
- Bisa digunakan oleh ibu yang mempunyai tekanan
darah tinggi
4) Kerugian
- Faktor kegagalan cukup tinggi jika pasangan tidak
bisa bekerja sama dengan baik
b. Sistem Kelender (Pantang Berkala/ogino-knaus )
1) Pengertian
Metode ini disebut juga
dengan The Rhythm
Method.
Jika cara ini jadi pilihan
maka pengetahuan kita
tentang masa subur atau
fertility awareness
harus tinggi. kita harus
mengetahui dengan tepat
masa subur atau saat yang
paling memungkinkan kita
mengalami kehamilan.
Bila kita emang ingin menunda kehamilan, maka pada
saat tubuh memasuki masa subur tundalah keinginan
berhubungan intim dengan pasangan. Atau kita tetap
melakukan hubungan seksual tapi menggunakan
kondom dianjurkan untuk memperhatikan terlebih dahulu
siklus mentruasi kita selama 3 bulan kalau perlu 6 bulan
guna mendapatkan perhitungan waktu siklus mentruasi
yang tepat, secara umum masa "aman" seorang wanita
adalah 2 hari setelah mentruasi hingga 20 hari
menjelang mentruasi berikutnya buat yang memiliki siklus
haid pendek.
Jika siklus menstruasi kita panjang, maka masa "aman" 2
hari setelah haid hingga 16 hari menjelang menstruasi
yang akan datang.
Namun perlu di ingat sebenarnya masa subur sangat sulit
ditebak dengan pasti jadi masih ada kemungkinan Anda
mengalami "kebobolan"
c. Metode Amenore Laktasi
1) Pengertian
Metode kontrasepsi yang digunakan dengan cara
menyusui bayinya secara eksklusif selama 6 bln tanpa
tambahan makanan apapun dengan syarat ibu belum
kembali kesuburannya (menstruasi)
2) Efektifitas
Efektifitas MAL mencapai 98%
3) Cara Kerja
Cara kerja dari MAL yaitu menghambat ovulasi
4) Syarat yang boleh menggunakan MAL
- Klien yang belum mendapatkan haid setelah melahirkan
- Umur bayi kurang dari 6 bulan
- Menyusui Eksklusif
5) Keuntungan
- Murah
- Tidak perlu repot-repot datang ke tenaga kesehatan
- Tidak mengganggu hubungan seksual
- Tidak mengganggu produksi ASI
6) Kerugian
- Tidak bisa digunakan bila klien bekerja / berpisah
dengan bayinya lebih dari 6 jam
- Tidak bisa mencegah dari PMS (Penyakit Menular
Seksual)

2) Metode Perlindungan (Barrier)


a. Kondom
1) Pengertian
Kondom digunakan pada fenis pria
untuk mencegah sperma bertemu sel
telur ketika terjadi ejakulasi.
2) Efektivitas
Penggunaan kondom cukup efektif
selama digunakan secara tepat dan
benar.
3) Cara Kerja
Mencegah masuknya sperma ke alat kelamin wanita
sampai ke ovum
4) Keuntungan
- Mudah digunakan
- Tidak membutuhkan bantuan medis untuk memakai.
- Bisa menlindungi dari PMS
- Mudah didapat
- Tidak Merepotkan
5) Kerugian
- Kegagalan terjadi jika kondom bocor, robek
6) Efek Samping
- Kondom dapat tertinggal di dalam alat kelamin ibu
- Ibu bisa mengeluh keputihan yang banyak dan berbau
- Terjadi infeksi ringan
b. Spermatisida
1) Pengertian
Bahan atau subsansi yang dapat me-non-aktifkan
sperma sebelum sperma masuk ke rongga rahim.
Sediaannya ada dalam berbagai bentuk : cream, gel,
busa, film, suppositoria dan tablet. Umumnya
mengandung bahan kimia yang dinamakan nonoxynol-9,
yang bisa membunuh sperma.

2) Efektitas
Efektifitasnya jika dipakai tanpa kombinasi sekitar 71 %,
artinya dari 100, yang gagal (menjadi hamil) sekitar 29%
dalam pemakaiannya selama setahun.
3) Efek Samping
- Iritasi vagina oleh spermatisida dapat meningkatkan
risiko penyakit menular seksual.
- Dapat menyebabkan infeksi di saluran kencing dan
vagina.
c. Vagina Diafragma / Kap serviks ( cervical cap)
1) Pengertian
Lingkaran cincin dilapisi karet
fleksibel ini akan menutup
mulut rahim bila dipasang
dalam liang vagina 6 jam
sebelum senggama.
2) Cara Kerja
Diafragma atau cervical cap berguna untuk menutupi
uterus sehingga mencegah sperma membuahi sel telur
3) Efektifitas
Efektifitasnya alat kontrasepsi ini bisa menurun bila
terlalu cepat dilepas kurang dari 8 jam setelah
senggama.
4) Keuntungan
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Bisa menghambat keluarnya darah haid
5) Kerugian
- Mahal
- Kegagalan Tinggi
- Harus ke tenaga kesehatan
- Tidak nyaman
6) Efek samping
- Resiko infeksi tinggi
d. IUD (Intrauterine Device) = AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim)
1) Pengertian
Teknik kontrasepsi ini
adalah dengan cara
memasukkan alat
yang terbuat dari
tembaga kedalam
rahim.
2) Cara Kerja
- Menimbulkan reaksi keradangan lokal dalam
endometrium kavum uteri sehingga menghambat
terjadinya penempelan sel telur yang telah dibuahi ke
dinding rahim.
- IUD diduga juga menghambat motilitas tuba sehingga
memaksa sperma "berenang" melawan arus.
3) Efektifitas
Efektivitasnya bisa mencapai 98%, layaknya seperti pil,
IUD juga mudah mengembalikan kesuburan Anda.
4) Keuntungan
- Bisa digunakan untuk metode jangka panjang
- Bisa digunakan untuk klien yang mempunyai tekanan
darah tinggi
- Tidak mengganggu produksi ASI
5) Kerugian
- Mengganggu hubungan seksual
- Harus datang ke tenaga kesehatan untuk memasang,
melepas, dan kontrol
- Mahal
- Tidak bsa mencegah darib PMS
6) Efek Samping
- Amenorhea
- Spoting / perdarahan bercak
- Nyeri
3) Metode Hormonal
a. Pil KB
1) Jenis pil dan Pengertian
a) Minipil yaitu alat
kontrasepsi jenis pil yang hanya
mengandung hormon progesteron.
Pil ini cocok untuk ibu menyusui.
b) Pil Kombinasi yaitu alat kontrasepsi yang
mengandung hormon estrogen dan progesteron.
2) Cara Kerja
- Mencegah pelepasan sel telur
- Mengentalkan lendir sehingga sperma sulit bertemu
dengan sel telur
3) Efektifitas
Pil ini mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi (99%)
bila digunakan dengan tepat dan secara teratur.
4) Keuntungan
- Tidak mengganggu hubungan seksual
- Kesuburan cepat kembali
- Membuat menstruasi teratur,
- Mengurangi kram atau sakit saat menstruasi.
5) Kerugian
- Bisa menambah/mengurangi berat badan
- Harus selalu mengingat-ingat minum pil
- Tidak bisa mencegah dari PMS
6) Efek Samping
- Mual, muntah
- Amenorhea
- Spotting
b. Suntik KB
1) Pengertian
Alat kontrasepsi suntik yang
hanya mengandung hormon
progesteron yan diberikan
setian 3 bulan sekali / 12
minggu sekali.
2) Cara Kerja
- Mencegah pelepasan sel telur
- Mengentalkan lendir sehingga sperma sulit bertemu
dengan sel telur
3) Efektifitas
Efektifitasnya tinggi sekitar 99% bila digunakan secara
teratur
4) Keuntungan
- Tidak mengganggu hubungan seksual
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Cocok digunakan bagi klien yang pelupa (lupa minum pil)
5) Kerugian
- Kesuburan lama kembali
- Tidak melindungi dari PMS
- Tidak boleh digunakan untuk wanita perokok
- Kegemukan
6) Efek Samping
- Amenorhea
- Spotting
c. Susuk KB Implant/ susuk KB
1) Pengertian
Alat kontrasepsi
dengan cara
memasukkan tabung
kecil di bawah kulit
pada bagian tangan
yang dilakukan oleh
dokter Anda.
2) Cara Kerja
- Mengentalkan lendir serviks
- Mengurangi proses pembentukan endometrium
sehingga sulit terjadi implantasi

- Menekan ovulasi
3) Efektifitas
Sangat efektif (kegagalan 0,2-1 kehamilan per 100
perempuan)
4) Jenis Implan
- Norplant : terdiri dari 6 batang dan lama kerja 5 tahun
- Implanont : terdiri dari 1 batang lama kerja 3 tahun
- Indoplant dan Jadena : terdiri dari 2 batang dengan
lama kerja 3 tahun.
5) Keuntungan
- Daya guna tinggi
- Perlindungan jangka panjang
- Kesuburan cepat kembali
- Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
6) Kerugian
- Membutuhkan tindakan insisi
- Tidak melindungi dari PMS
- Tidak dapat menghentikan pemakaian sendiri
7) Efek Samping
- Amenorhea
- Spotting
- Ekspulsi
- Infeksi pada daerah insisi

4) Metode Kontrasepsi Permanen (Kontrasepsi Mantap=Kontap)


1) Pengertian
Saluran telur pada wanita
disumbat dengan cara diikat,
dipotong atau dilaser.
Sterilisasi pada wanita ini
juga bisa dilakukan dengan
pengangkatan rahim.
Cara kontrasepsi ini bersifat permanent. Sedangkan pada
kaum pria, sterilisasi dilakukan dengan cara memotong
saluran sperma. Jika kita ingin jalani kontrasepsi ini, sebaiknya
usia anak bungsu Anda telah melewati masa balita. hal ini
sekedar berjaga-jaga jika suatu saat Anda masih berniat untuk
hamil kembali.

C. Logo BKKBN

Logo BKKBN sebagai hasil dari adaptasi dari logo terdahulu


bertujuan untuk mempertegas eksistensi dan peran BKKBN dalam era
masa kini yang penuh perubahan. Sebagai lembaga yang berhubungan
langsung dengan masyarakat, BKKBN sudah selayaknya mempunyai
semangat perubahan untuk mengikuti perkembangan masyarakat yang
dinamis dan terus berubah seiring perkembangan jaman.
Perubahan masyarakat yang mengarah pada berkembangnya
multi- kulturalisme, keragaman komunitas dan pola komunikasi yang
partisipatif, haruslah menjadi acuan bagi BKKBN untuk melangkah ke
era baru. Semangat perubahan yang penuh dinamika dan
kekompakan ini diwujudkan dalam logo BKKBN yang menggambarkan
keluarga dinamis dan kompak dibawah naungan matahari biru yang
menyiratkan sebuah fajar baru yang cerah dan mengayomi.
Simbol Logo
Simbol adalah gambar sebuah keluarga yang terdiri dari bapak, ibu dan
2 orang anak menyambut fajar baru, yang berarti masa depan yang
cerah. Fajar baru disimbolkan berupa garis lengkung yang melingkar di
atasnya.

Tipografi Logo
Tipografi BKKBN tersusun dari B, K dan N yang menggunakan huruf
kapital. Sedangkan k dan b menggunakan huruf kecil sebagai
penekanan pada kegiatan BKKBN yang konsisten mengembangkan
perencanaan keluarga. Huruf kecil melambangkan egaliterisme, ramah
dan dekat dengan keluarga Indonesia. Huruf besar melambangkan
formalitas dan wibawa dari lembaga ini.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Program KB adalah Program yang diberlakukan pemerintah
untuk menekan laju pertumbuhan penduduk yang semakin tahun
semakin meningkat.
Program KB mempunyai lebih banyak keuntungan daripada
kerugiannya, maka sebaiknya kita juga harus mendukung pemerintah
untuk melaksanakan program KB dengan cara pembicaraan santai
kepada para tetangga, ikut berpartisipasi dalam rangka penyuluhan
program KB dari desa ke desa.
Pemerintah harus menyiapkan semua hal yang diperlukan untuk
mensukseskan program KB, seperti pembenahan infrastruktur
posyandu di pedesaan, penyuluhan program KB dll, dan semua hal
yang diperlukan setelah program KB ini sukses seperti penyediaan
lapangan pekerjaan, agar bisa menekan angka pengangguran di
Indonesia.

B. Saran
1. Mengingat banyaknya keuntungan dan peluang yang timbul dari
program KB, kita sebagai putra bangsa harus turut mensukseskan
program ini.
2. Pemerataan kesehatan dan pendidikan harus disiapkan oleh
pemerintah agar program KB ini cepat tercapai.
3. Lapangan pekerjaan pun juga harus dipenuhi untuk menekan
angka pengangguran, agar angka kriminalitas pun berkurang dan
masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang maju dan bermutu.
DAFTAR PUSTAKA

Hartanto, Hanafi. 2004. Keeluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: CV


Muliasari.

Handayani, Sri. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana.


Yogyakarta: Pustaka Rihanna.

Meilani, Niken.2010. Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta:

Fitramaya. http://911medical.blogspot.com/2008/04/artikel-makalah-

tentang-kb-
keluarga.html diakses tanggal 20 Fabruari 2019

http://web.ipb.ac.id/~tpb/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=19
diakses tanggal 20 Fabruari 2019

http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/07/18/kb-memberikan-
keuntungan/
m.kompasiana.com/post/manajemen/2010/05/31/window-of-
opportunity-peluang-tantangan-dan-bagaimana-
memanfaatkannya/ diakses tanggal 20 September 2020

Anda mungkin juga menyukai