Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MANAJEMEN LOGISTIK

“TAHAPAN, CIRI-CIRI PENGADAAN LOGISTIK DAN METODE PEMBELANJAAN


LOGISTIK”

OLEH :
KELOMPOK 2

1. Yulia Armida (1913201003)


2. Annisa Ulfa Yunes (1913201007)
3. Atika Olanda (1913201009)
4. Dimas Ayu Mutiara Kasih (1913201010)
5. Melani Putria (1913201020)
6. Cantika Rahayu (1913201047)
7. Delvi Novita Sari (1913201049)

DOSEN PEMBIMBING

Dian Paramitha Asyari, SKM. M.Kes

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

ALIFAH PADANG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, puji syukur kepada Allah SWT atas pertolongan Allah SWT, kami
selesai menulis makalah berjudul “TAHAPAN, CIRI-CIRI PENGADAAN LOGISTIK
DAN METODE PEMBELANJAAN LOGISTIK” tepat dalam waktu yang telah dihitung.
Tujuan kami menulis makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh
Ibuk Dian Paramitha Asyari, SKM. M.Kes selakudosen Mata Kuliah manajemen logistik.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal mungkin. Kami telah menyadari
bahwa masih banyak kesalahan yang ditemukan dalam proses penulisan makalah
ini.Maka dari itu kami berharap kritik dari ibuk dapat membantu penulis dalam
menyempurnakan makalah selanjutnya.

Padang, 10 Oktober 2021

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.................................................................................................. 1
2. Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
3. Tujuan .............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian pengadaan logistik ........................................................................... 2
2. Tahapan pengadaan logistik .............................................................................. 2
3. Ciri-ciri pengadaan logistik ............................................................................... 4
4. Metode pembelanjaan logistik ........................................................................... 4
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan....................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Manajemen logistik adalah salah satu aktivitas perusahaan atau kantor yang dapat
menunjang kelancaran kerja serta manajemen logistik juga disebut bagian dari proses
supply chain yang berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan, mengendalikan juga
dapat menunjang keefisienan dan keefektifan dalam penyimpanan dan aliran barang
serta logistik terdapat pada barang yang berada pada suatu perusahaan/ kantor.
Pengertian Manajemen Logistik menurut Lukas Dwiantara dan Rumsari Hadi (2004),
Manajemen logistik adalah serangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan
pengawasan terhadap kegiatan pengadaan pencatatan, pendistribusian, penyimpanan,
pemeliharaan dan penghapusan logistik guna mendukung efektivitas dan efisiensi dalam
upaya pencapaian tujuan organisasi.
Pengadaan merupakan proses kegiatan untuk pemenuhan atau penyediaan kebutuhan
dan pasokan barang atau jasa di bawah kontrak atau pembelian langsung untuk
memenuhi kebutuhan bisnis. Pengadaan dapat mempengaruhi keseluruhan proses arus
barang karena merupakan bagian penting dalam proses tersebut. Pengadaan Logistik
adalah rangkaian kegiatan penyediaan logistik sesuai dengan kebutuhan, baik yang
berkaitan dengan jenis, spesifikasi, jumlah, waktu maupun tempat dengan harga dan
sumber daya yang dapat dipertanggungjawabkan.

2. Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud dengan pengadaan logistik?
b) Apa saja tahapan dari pengadaan logistik?
c) Bagaimana ciri-ciri pengadaan logistik?
d) Apa saja metode pembelanjaan logistik?

3. Tujuan
Tujuan kelompok untuk membuat makalah ini untuk mengetahui :
1. Pengertian pengadaan logistik
2. Tahapan pengadaan logistik
3. Ciri-ciri pengadaan logistik
4. Metode pembelanjaan logistik
1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Pengadaan Logistik


Pada dasarnya dalam mempermudah atau mempercepat jalannya operasional
perusahaan untuk dapat memproduksi barang secara berturut-turut dan dapat
mengirimkan kepada pelanggan atau konsumen sangat diperlukan adanya persediaan
baik berupa barang maupun jasa.
Kelancaran inventarisasi barang dan pangkalan sangat penting dalam menunjang
suatu organisasi untuk mencapai tujuannya, oleh karena itu suatu organisasi atau
perusahaan harus melakukan pengadaan logistik (barang/jasa).
Pengadaan barang dan jasa pada hakikatnya merupakan upaya pemakai untuk
memperoleh atau mewujudkan barang dan jasa yang diinginkannya, dengan
menggunakan cara dan proses tertentu untuk mencapai kesepakatan harga, waktu, dan
kesepakatan lainnya. Selain itu, pengadaan diartikan sebagai segala usaha dan kegiatan
untuk memenuhi kebutuhan barang dan atau jasa dalam batas-batas peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Jadi secara garis besar pengadaan barang dan jasa (logistik) dapat diartikan sebagai
segala bentuk kegiatan yang meupakan bagian dan salah satu fungsi administrasi logistik
yang dilakukan olehorganisasi dalam rangka memenuhi kebutuhannya baik itu berupa
barang maupun jasa yang terikat dalam sebuah prinsip, etika, danmetode yang telah
diatur dalam suatu perundang-undangan yang bertujuan untuk mencapai tujuan
organisasinya.

2. Tahapan Pengadaan Logistik


a) Perencanaan Kebutuhan
Proses ini merupakan langkah awal untuk mengetahui apa yang dibutuhkan,
siapa yang membutuhkan, di mana, kapan, dan bagaimana cara menyampaikan
kebutuhannya. Perencanaan ini membutuhkan ketelitian dan keterampilan.
b) Pengadaan
Pengadaan dimulai dari pencatatan atau inventarisasi termasuk kategori logistik
atau peralatan,bagaimana cara menggunakan atau mengoperasikan logistik atau
peralatan yang disampaikan. Proses penerimaan atau pengadaan logistik dan
peralatan dilaksanakan oleh penyelenggara dan harus diinventarisasi atau dicatat.
2
c) Pergudangan
Proses penyimpanan dan pergudangan dimulai dari data penerimaan logistik dan
peralatan yang diserahkan kepada unit pergudangan dan penyimpanan disertai
dengan berita acara penerimaan dan bukti penerimaan logistik dan peralatan pada
waktu itu. Pencatatan data penerimaan antara lain meliputi jenis barang logistik
dan peralatan apa saja yang dimasukkan ke dalam gudang, berapa jumlahnya,
bagaimana keadaannya, siapa yang menyerahkan, siapa yang menerima, dan cara
penyimpanan. Prosedur penyimpanan dan pergudangan, antara lain pemilihan
tempat, tipe gudang, kapasitas dan fasilitas penyimpanan, sistem pengamanan
dan keselamatan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
d) Pendistribusian
Berdasarkan data inventarisasi kebutuhan maka disusunlah perencanaan
pendistribusian logistik dan peralatan dengan disertai data pendukung: yaitu yang
didasarkan kepada permintaan dan mendapatkan persetujuan dari pejabat
berwenang dalam penanggulangan bencana. Perencanaan pendistribusian terdiri
dari data: siapa saja yang akan menerima bantuan, prioritas bantuan logistik dan
peralatan yang diperlukan, kapan waktu penyampaian, lokasi, cara penyampaian,
alat transportasi yang digunakan, siapa yang bertanggung jawab atas
penyampaian tersebut.
e) Pengangkutan
Berdasarkan data perencanaan pendistribusian, maka dilaksanakan
pengangkutan. Data yang dibutuhkan untuk pengangkutan adalah: jenis logistik
dan peralatan yang diangkut, jumlah, tujuan, siapa yang bertanggung jawab
dalam perjalanan termasuk tanggung jawab keamanannya, siapa yang
bertanggung jawab menyampaikan kepada penerima. Penerimaan oleh
penanggung jawab pengangkutan disertai dengan berita acara dan bukti
penerimaan logistik dan peralatan yang diangkut.
f) Penerimaan di tujuan
Langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam penerimaan di tempat tujuan
adalah mencocokkan antara data di manifest pengangkutan dengan jenis bantuan
yang diterima, mengecek kembali, jenis, jumlah, berat dan kondisi barang,
mencatat tempat pemberangkatan, tanggal waktu kedatangan, sarana transportasi,
pengirim dan penerima barang, membuat berita acara serah terima dan bukti
penerimaan
3
g) Penghapusan
Barang logistik dan peralatan yang dialihkan kepemilikannya atau tidak dapat
digunakan atau tidak dapat dimanfaatkan atau hilang atau musnah dapat
dilakukan penghapusan. Penghapusan harus dilakukan dengan permohonan
penghapusan oleh pejabat yang berwenang melalui proses penghapusan dan
diakhiri dengan berita acara penghapusan.
h) Pertanggungjawaban
Seluruh proses manajemen logistik dan peralatan yang telah dilaksanakan harus
dibuat pertanggung jawabannya. Pertanggungjawaban penanggulangan bencana
baik keuangan maupun kinerja, dilakukan pada setiap tahapan proses dan secara
paripurna untuk seluruh proses, dalam bentuk laporan oleh setiap pemangku
proses secara berjenjang dan berkala sesuai dengan prinsip akuntabilitas dan
transparansi.

3. Ciri-ciri Pengadaan Logistik


a) Memiliki aktivitas logistik (lokasi fasilitas, transportasi, inventarisasi,
komunikasi, dan pengurusan dan penyimpanan) telah dilaksanakan orang
semenjak awal spesialisasi komersil.
b) Sulit untuk dapat membayangkan sesuatu pemasaran atau manufakturing yang
tidak membutuhkan dukungan logistik.
c) Aktivitas logistik bisa berbeda pada setiap organisasi (swasta dan pemerintahan),
tergantung dari masing-masing struktur organisasi yang bersangkutan.

4. Metode Pembelanjaan Logistik


Pada umunnya di setiap kantor atau instansi, dalam pengelolaan barang ada 5 (lima)
pihak yang saling berkaitan, yaitu:
a) Panitia barang: diketuai oleh pimpinan unit kerja dari suatu kantor/instansi,
misalnya: sekretaris/kepala biro. Anggotanya termasuk pimpinan unit kerja yang
mengurusi bekal/barang. Adapun tugas panitia barang antara lain:
- Melaksanakan analisis kebendaan
- Menyusun rencana kebendaan/melakukan kegiatan penggunaan barang
- Menyingkirkan barang (penghapusan menurut PP No. 21 Tahun 1965)
- Menyusun rencana penggantian, premajaan atau modernisasi.

4
b) Bendaharawan uang, berkewajiban menyediakan uang berdasarkan otorisasi yang
ada, dan menerima kuitansi pengadaan barang dari panitia barang
c) Pengawasan kebendaan, memberikan pertimbangan kepada pimpinan
organisasi/kantor/instansi mengenai rencana dan kegiatan panitia barang.
d) Bendaharawan barang yang dari segi administrasi keuangan diangkat berdasarkan
pasal 55 ICW. Tugas poko Bendaharawan barang antara lain:
- Menerima barang dari panitia barang dan mengeluarkan tanda bukti
pengeluaran barang kepada panitia barang.
- Melakukan pembukuan dan pencatatan barang
- Menyimpan barang-barang di dalam gudang (penggudangan)
- Mengeluarkan barang (mengirim dan mendistribusikan)
- Menyusun dan memberikan laporan mengenai penerimaan barang dari
panitia barang maupun mengenai keadaan barang yang berada di dalam
maupun di luar gudang.
e) Pemakai barang ialah setiap pegawai yang menerima barang dari tangan
bendaharawan barang, atau petugas khusus yang ditunjuk untuk itu, dikatakan
pemakai. Tugas pemakaian barang antara lain:
- Mencatat penerimaan barang
- Bila perlu menyimpan barang untuk sementara
- Mempergunakan barang sesuai dengan tujuannya
- Memlihara, menservice atau mereparasi barang yang berada di bawah
tanggung jawabnya. Para pemakai barang tidak dapat memindahkan
barang tanpa sepengetahuan bendaharawan barang
metode pengadaan logistik
 Direct Procurement (Pengadaan langsung)
Direct Procurement merupakan metode pengadaan yang mudah dan umum
dilakukan oleh setiap perusahaan. Metode ini melalui banyak proses dan
membutuhkan biaya yang besar untuk mengadakan bahan baku yang digunakan
untuk proses produksi perusahaan.
Proses ini berawal dari perencanaan procurement dan berakhir pada pembayaran.
Dalam setahun, perusahaan melakukan procurement selama beberapa kali untuk
pembelian bahan baku. Agar berjalan lancar, perusahaan perlu membuat
perencanaan yang matang agar pembelian barang berjalan dengan baik dan tidak
melebihi anggaran yang telah dianggarkan.
5
 Tender Pengadaan Barang
Anda pasti akrab mendengar istilah tender dalam pengadaan perusahaan.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah vendor yang akan
mengajukan penawaran harga dan barang. Perusahaan akan memilih vendor yang
sesuai dan vendor terpilih akan menjadi mitra bisnis dalam proses pengadaan.
Baik perusahaan maupun pemerintah dapat mengadakan tender. Pada umumnya,
tender terbuka bagi siapa saja mulai dari perusahaan kecil hingga perusahaan besar.
Cara ini dianggap menjadi cara yang tepat bagi setiap perusahaan untuk memperluas
jaringan dan mengembangkan usaha mereka.
 Request for Proposal
Request for proposal adalah metode pengadaan yang dilakukan oleh perusahaan
dengan mengirimkan permintaan formal berupa pengajuan proposal. Biasanya, hal
ini akan dilakukan ketika perusahaan membutuhkan pengadaan jasa.
Proposal akan dikirimkan ke sejumlah vendor yang sesuai dengan kriteria
kebutuhan. Vendor yang tertarik akan menjawab permintaan tersebut dengan
memberikan penawaran. Penawaran yang telah disepakati akan berlanjut ke tahap
kerjasama.
 Request for Quotation
Diantara semua metode pengadaan yang ada, request for quotation merupakan
metode yang paling gampang dan simpel. Perusahaan tidak perlu melakukan
penawaran secara resmi karena, mereka hanya tinggal mengirimkan dokumen
quotation kepada beberapa vendor sesuai dengan keinginan.
Dari penawaran yang ada, perusahaan akan mengkaji proposal vendor dengan
harga dan barang sesuai kebutuhan. Jika sesuai, pihak perusahaan akan menawarkan
surat kerjasama kepada vendor yang diinginkan.
 Vendor tunggal
Metode yang terakhir adalah vendor tunggal dimana, ini hanya terjadi ketika
hanya ada satu vendor yang mampu memenuhi kebutuhan suatu perusahaan akan
barang yang dibutuhkan. Jika itu terjadi, perusahaan akan melakukan persetujuan
dari pihak manajemen karena membutuhkan banyak pertimbangan.

6
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Pengadaan barang dan jasa pada hakikatnya merupakan upaya pemakai untuk
memperoleh atau mewujudkan barang dan jasa yang diinginkannya, dengan
menggunakan cara dan proses tertentu untuk mencapai kesepakatan harga, waktu, dan
kesepakatan lainnya.
Jadi secara garis besar pengadaan barang dan jasa (logistik) dapat diartikan sebagai
segala bentuk kegiatan yang meupakan bagian dan salah satu fungsi administrasi logistik
yang dilakukan olehorganisasi dalam rangka memenuhi kebutuhannya baik itu berupa
barang maupun jasa yang terikat dalam sebuah prinsip, etika, danmetode yang telah
diatur dalam suatu perundang-undangan yang bertujuan untuk mencapai tujuan
organisasinya.
Tahapan Pengadaan dimulai dari pencatatan atau inventarisasi termasuk kategori
logistik atau peralatan,bagaimana cara menggunakan atau mengoperasikan logistik atau
peralatan yang disampaikan. Proses penerimaan atau pengadaan logistik dan peralatan
dilaksanakan oleh penyelenggara dan harus diinventarisasi atau dicatat.
Ciri-ciri Pengadaan Logistik
1. Memiliki aktivitas logistik
2. Sulit untuk dapat membayangkan sesuatu pemasaran atau manufakturing yangtidak
membutuhkan dukungan logistik.
3. Aktivitas logistik bisa berbeda pada setiap organisasi

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/16/133520269/logistik-pengertian-tujuan-
manfaat-kegiatan-dan-sistemnya
https://grobogan.bawaslu.go.id/wp-content/uploads/2020/08/05.-TAHAPAN-
PENGADAAN-DAN-PENDISTRIBUSIAN-LOGISTIK-1.pdf
http://wahyufisipuns.blogspot.com/2014/02/pengadaan-logistik.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengadaan
https://creatormedia.my.id/pengertian-manajemen-logistik-menurut-para-ahli/

Anda mungkin juga menyukai