Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MANAJEMEN LOGISTIK

“Metode Pembiayaan Logistik, Sumber - sumber Supply Logistik


dan Penetapan Supplier.”

DOSEN PEMBIMBING : DIAN PARAMITHA ASYARI, SKM. M.Kes

Disusun oleh KELOMPOK 3 :

Zaria Rahmadani (1913201041)


Themia Yean Fachia (1913201036)
Niken Putri Jelita (1913201027)
Andiny Afrilia Putri (1913201045)
Adellia Maya Sari (1913201043)
Gina Uul Zakila(1913201055)

Kelas : V AKK

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes)

Alifah Padang

2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, kami tidak akan
mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan
kepada Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
sehingga makalah “Metode Pembiayaan Logistik, Sumber - sumber Supply Logistik dan
Penetapan Supplier.” dapat diselesaikan. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Logistik. Kami berharap makalah tentang Metode Pembiayaan Logistik, Sumber -
sumber Supply Logistik dan Penetapan Supplier. ini dapat menjadi referensi bagi masyarakat.

Kami menyadari makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan karena kesalahan dan
kekurangan. Kami terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah ini dapat lebih baik.
Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik terkait penulisan maupun konten,
kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Padang, 10 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar ......................................................................................................................... i


Daftar isi................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
a. pengertian metode pembiayaan manajemen logistic ...................................................
b. Memahami bentuk dari metode pembiayaan manajemen logistic ...............................
c. Mengetahui sumber dari supplier logistic ....................................................................
d. Mengetahui bagaimana penetapan dalam supplier ......................................................

BAB III PENUTUP


a. kesimpulan ................................................................................................................... 11
b. saran ............................................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bagian penting logistik seperti transportasi, inventaris, penyimpanan sudah sebagai
elemen fundamental dari sistem ekonomi dan industri bertahun tahun yang lalu, namun dalam
20 tahun terakhir ini logistik telah diakui sebagai fungsi penting dalam kehidupan industri dan
ekonomi.. Penghargaan terhadap cakupan, manfaat logistik sertai rantai pasok telah mengarah
pada pendekatan yang lebih ilmiah dalam permasalah industri dan ekonomi. Pendekatan ini
bertujuan kepada konsep umum manfaati logistik secara menyeluruh, tetapi yang paling
penting mencakup keterkaitan dari masing-masing subsistem dalam logistik dan rantai pasok.
Sebagian besar pendekatan ini membahas kebutuhan, sarana dalam merencanakan logistik
serta rantai pasokan, dan juga harus mempertimbangkan permasalahan operasional yang
utama.
Manajemen logistik adalah bagian dari manajemen rantai pasokan yang merencanakan,
mengimplementasikan dan mengendalikan aliran dan penyimpanan yang efisien dan efektif
dari aliran dan penyimpanan barang, jasa, dan informasi terkait antara titik asal dan titik
konsumsi untuk memenuhi persyaratan pelanggan (García, Hernández, & Hernández, 2013)

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian metode pembiayaan logistik?
2. Bagaimana metode dari pembiayaan manajemen logistik?
3. Apa saja sumber supply logistik?
4. Bagamana penetapan dari supplier?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian metode pembiayaan manajemen logistik
2. Memahami bentuk dari metode pembiayaan manajemen logistik
3. Mengetahui sumber dari supplier logistik
4. Mengetahui bagaimana penetapanerdalam supplier
BAB II

PEMBAHASAN

A. Metode Pembiayaan Logistik

Definisi formal Supply chain financing dikemukakan oleh Aberdeen Group sebagai
berikut : Supply Chain Finance (SCF) as “a combination of Trade Financing provided by a
financial institution, a third-party vendor, or a corporation itself, and a technology platform
that unites trading partners and financial institutions electronically and provides the financing
triggers based on the occurrence of one or several supply chain events.” Dari penjelasan
tersebut dapat dipahami bahwa supply chain finance merupakan suatu kombinasi perdagangan
pembiayaan oleh institusi keuangan, sebuah kerjasama triparty vendor, atau perusahaan itu
sendiri dan sebuah platform teknologi yang mempersatukan mitra dagang dan institusi
keuangan secara elektronis dan menyediakan pemicu pembiayaan berdasarkan pada
keterlibatan dari satu atau beberapa titik rantai pasokan.
Killen & Associates (2001), menyatakan supply chain finance "sejajar dengan rantai
pasokan fisik atau material dan mewakili kegiatan transaksi semua yang berhubungan dengan
aliran kas dari pesanan awal pelanggan melalui rekonsiliasi dan pembayaran kepada penjual."
Definisi lain yang mencakup ketiga aspek adalah Manajemen rantai suplai Keuangan (FSCM)
adalah holistik dan perencanaan yang komprehensif dan pengendalian semua proses keuangan
yang relevan dalam perusahaan dan untuk berkomunikasi dengan perusahaan lain. Tujuan dari
FSCM adalah untuk meningkatkan transparansi dan tingkat otomatisasi proses bisnis
sepanjang rantai nilai finansial. Tujuannya adalah untuk menghemat biaya pengolahan dan
mengurangi modal kerja perusahaan. Definisi ini tidak mempertimbangkan dimana rantai
pasokan keuangan sebenarnya mulai dan berakhir, karena ada juga proses analitis yang tidak
langsung terkait dengan proses bisnis, tetapi yang termasuk tetap ke rantai pasokan keuangan.
Ada berbagai Indikator Kinerja Kunci (Key performance indicator) yang relevan untuk
mengukur manajemen rantai pasokan keuangan. Salah satu kunci metrik adalah siklus arus
kas, yang merupakan periode dari pengiriman oleh pemasok sampai penerimaan kas piutang
dari pelanggan. Ini adalah periode waktu yang diperlukan bagi perusahaan untuk menerima
dana yang diinvestasikan kembali dalam bentuk uang tunai. Siklus arus kas dapat dibagi ke
dalam siklus operasi yang merupakan periode waktu antara pengiriman dengan pemasok dan
pengumpulan piutang kas yang sebenarnya, dan aliran siklus kas yang merupakan periode
waktu antara pembayaran tunai untuk persediaan dan penerimaan kas piutang . Semakin lama
siklus arus kas, semakin besar kebutuhan modal kerja dari sebuah perusahaan, yang berarti
bahwa pengurangan dari siklus arus kas akan segera membebaskan likuiditas. Menurut
Hausman dalam siklus arus kas kita bisa membedakan parameter sebagai berikut :
a. Persediaan harian (days of inventory). Ini adalah lama waktu antara pengiriman
barang dan faktur dari pemasok, dan penjualan barang dan faktur kepada pelanggan.
Ini menggambarkan rata-rata jumlah barang per hari dari perusahaan dalam
persediaan sebelum dijual. Metrik ini adalah fokus untuk semua kegiatan di sekitar
manajemen rantai pasokan klasik.
b. Hari dalam hutang. Ini adalah lama waktu antara pengiriman barang dan faktur dari
pemasok, dan pembayaran aktual untuk persediaan. Angka ini menggambarkan rata-
rata waktu yang dibutuhkan untuk membayar pemasok. Parameter menganggap
piutang perusahaan, dan merupakan metrik penting bagi debitur berkonsentrasi pada
upaya mereka untuk mengoptimalkan pembelian untuk membayar siklus.
c. Hari penjualan yang beredar. Ini adalah lama waktu antara penjualan barang dan
faktur kepada pelanggan, dan tanggal pembayaran aktual dari pelanggan. Metrik ini
mengukur rata-rata jumlah perusahaan hari harus mengumpulkan pendapatan setelah
penjualan telah dibuat. Sejumlah DSO tinggi berarti bahwa suatu perusahaan menjual
ke pelanggan pada kredit dan mengambil lebih lama untuk mengumpulkan uang.
Angka tersebut adalah tokoh penting bagi kreditor, untuk mengoptimalkan siklus
pesanan ke kas
d. Hari dalam piutang. Ini adalah lama waktu antara penjualan barang dan faktur kepada
pelanggan, dan tanggal pembayaran yang diharapkan. Indikator kinerja utama mirip
dengan DSO, dan menunjukkan waktu rata-rata, dalam hari, bahwa piutang yang
beredar. Hari dalam piutang juga dapat disebut DSO terbaik, karena perusahaan akan
mengumpulkan seluruh piutang sebelum tanggal jatuh tempo. Beberapa permasalahan
dalam pengelolaan arus kas dan akibatnya ditunjuk.

Metode dalam pembiayaan manajemen logistic :


1. Pendaftaran
Tahap pertama yang harus Anda lakukan ketika ingin mendapatkan pendanaan rantai
pasokan atau supply chain financing adalah menentukan partner lembaga finansial
yang menyediakan layanan ini kemudian melakukan pendaftaran sesuai prosedur
yang tersedia. Proses pendaftaran akan sedikit berbeda antara satu penyedia
pendanaan dengan penyedia yang lain, umumnya dapat dilakukan melalui website
atau dengan menghubungi pihak sales team dari penyedia terkait. Anda akan
diwajibkan untuk melengkapi form identitas Anda dan perusahaan Anda, selain itu
Anda juga akan diwajibkan untuk melengkapi dokumen-dokumen pendukung, yaitu
seperti dikutip dari laman BankSinarmas (pada lembaga lainnya tidak terbatas pada
dokumen di bawah ini saja):
Dokumen identitas & legalitas perusahaan: KTP, NPWP, SIUP/ TDP, NIB Dokumen
keuangan: Laporan Keuangan tahunan, laporan sales/ penjualan, Rekening koran 3
bulan terakhir.
Dokumen lainnya: Kontrak Anda dengan Shipper, Sample Invoice Tujuan dari
pengumpulan dokumen-dokumen ini adalah untuk membantu proses selanjutnya yaitu
ketika credit scoring, dimana Anda dan perusahaan Anda akan dicek kelayakan untuk
mendapatkan pendanaan rantai pasokan ini.
2. Credit Scoring dan Penandatanganan Kontrak
Setelah Anda mengumpulkan semua dokumen yang diperlukan untuk pendaftaran,
maka terhadap dokumen tersebut akan dicek kelayakan perusahaan Anda untuk
mendapatkan supply chain financing yang ditunjukkan dalam bentuk credit scoring
assessment. Credit scoring akan didasarkan pada sejarah kerjasama Anda dengan
shipper Anda dan bagaimana kebiasaan pembayarannya selama proyek berjalan.
Selain itu, juga akan dilakukan BI checking, atau pengecekan terhadap data Anda
yang ada di database Bank Indonesia untuk mengetahui kelayakan status kredit Anda
dan perusahaan Anda. Hasil keseluruhan proses pengecekan ini akan menentukan
besarnya biaya bunga yang ditetapkan kepada perusahaan Anda serta besarnya nilai
limit kredit yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan Anda. Jika
Anda setuju dengan paket tawaran yang diberikan oleh penyedia layanan supply chain
financing ini dengan nilai bunga, limit, serta tenor/ jangka waktu yang ditetapkan
maka Anda akan diminta untuk menandatangani perjanjian kontrak kerjasama dan
proses pendanaan Anda dapat dimulai segera.

3. Pengajuan Pencairan Dana


Anda dapat mulai memanfaatkan fasilitas pendanaan rantai pasokan ini dengan
menjalankan proses bisnis seperti biasa kemudian mengumpulkan dokumen invoice
kepada lembaga penyedia layanan pendanaan. Dokumen invoice Anda kemudian
akan diverifikasi dan apabila telah memenuhi semua syarat pencairan, maka proses
pencairan dana akan segera dilakukan. Jumlah pencairan dana juga bervariasi, untuk
lembaga P2PL umumnya besar pencairan adalah 80% dari total nilai invoice Anda
(tidak menghitung pajak) sedangkan untuk Bank dapat dilakukan proses pencairan
hingga maksimum 100% terhadap nilai invoice tersebut. Proses pembayaran bunga
juga dapat beragam, yaitu bunga dapat dipotong di depan ketika akan mendapatkan
pencairan dana atau Anda mendapatkan pencairan penuh dan diwajibkan membayar
bunga ketika TOP berakhir dan shipper melakukan pembayaran atas invoice tersebut.

4. Pembayaran Kembali Oleh Shipper


Terkait pembayaran kembali oleh pihak shipper atas invoice yang Anda ajukan
pendanaannya, mekanisme yang umum terjadi adalah pihak lembaga penyedia
pendanaan akan meminta shipper untuk melakukan pembayaran ke rekening penyedia
pendanaan dan bukan ke rekening Anda lagi. Umumnya akan disediakan rekening
virtual account untuk hal ini. Jika lembaga penyedia pendanaan adalah Bank, terdapat
opsi untuk melakukan autodebet terhadap akun shipper jika sudah mencapai tanggal
jatuh tempo sesuai TOP, namun hal ini akan membutuhkan kerjasama lebih lanjut
antara pihak Bank dengan pihak Shipper Anda.
B. Sumber-sumber Supply Logistik
1. Production
Tujuannya ialah menghasilkan apa keinginan pasar, pada waktu yang tepat dengan
volume produksi yang cukup. Untuk mencapai tujuan, perlu dipertimbangkan
keterbatasan yang sesui seperti kapasitas dan tingkat kualitas yang diinginkan serta
memperhitungkan fungsi-fungsi penting lainnya seperti kapasitas beban kerja,
pemeliharaan peralatan dan sebagainya.
2. Inventory
Apa saja level persediaan dari berbagai SKU harus ditebar dalam berbagai tahap di
seluruh supply chain? Tingkat persediaan bertindak sebagai buffer dan mengamankan
bisnis dari fluktuasi permintaan.
3. Location
Merupakan sepanjang supply chain yang akan menjadi berbagai macam fasilitas.
Mengenai pengambilan keputusan penting lainnya akan menjadi lokasi yang optimal
untuk berbagai fasilitas, gudang dan penyimpanan. Keputusan lainnya terkait tentang
mendirikan fasilitas baru.
4. Transportasi
Kebutuhan untuk memindahkan inventori dari satu titik ke titik yang lain di seluruh
supply chain merupakan salah satu fungsi penting dalam manajemen supply chain
yang membutuhkan isu penting lainnya dalam pengambilan keputusan.
Pertanyaannya ialah bagaimana barang harus dipindahkan dan jenis transportasi apa
yang harus dipilih? Jawabnnya dapat berbeda-beda untuk berbagai jenis produk, dan
juga jenis pasar “yang terseleksi secara geografis dan berbeda menurut perlengkapan
infrastruktur”.
5. Informasi
Bagian ini lebih menekankan pada pengambilan keputusan tentang kebutuhan level
dalam pengumpulan data dan pembagian data. Terdapat hal-hal yang baik dalam
pembuatan pembagian informasi tetapi juga menghasilkan banyak resiko terkait. Hal
ini juga berlaku mengenai pengumpulan data, database yang besar yang mengarah
kepada pembuatan keputusan yang lebih tepat tetapi juga dapat menjadi mahal.

C. Penetapan Supplier
Beberapa kriteria dalam penetapan supplier yaitu :
1. Mengenal Karakteristik Supplier
Setiap supplier pada umumnya hampir sama, namun karakteristik yang dimiliki
oleh masing-masing supplier bisa berbeda. Pemilihan supplier merupakan kegiatan
strategis, terutama jika supplier tersebut memasok item yang kritis atau untuk
digunakan dalam jangka panjang. Karakteristik supplier sangat penting untuk
keberhasilan menciptakan produk dengan mutu yang sempurna. Karakteristik bisa
dilihat dari suatu persepsi atas penilaian perusahaan yang kasat mata dan bersifat
lebih objektif terhadap supplier dengan standar atau perjanjian yang telah ditentukan
bersama antara supplier dan perusahaan.
Supplier menyiapkan dan menawarkan input yang diperlukan untuk memproduksi
barang oleh perusahaan. Dengan demikian, karakteristik dari supplier adalah
kemampuan dalam mengendalikan perusahaan. Jika supplier mampu mengendalikan
perusahaan dalam hal penyediaan input dan perusahaan tidak mempunyai
kemampuan untuk mengendalikan supply, maka perusahaan tidak akan bisa
memaksimalkan sumber daya yang dimiliki.
Agar tidak terjadi masalah yang lebih rumit dalam Supply Chain management,
maka diperlukan beberapa tips memilih supplier dengan karakteristik quick respon
yang jeli terhadap perubahan yang terjadi di pasar. Supplier seperti ini akan
berkonsentrasi dan merespon dengan cepat ketika menghadapi keterbatasan bahan
pasokan. Biasanya, supplier akan bisa segera mencarikan bahan pengganti untuk
perusahaan.

2. Menilai Kualitas Produk


Pemilihan supplier juga harus mempertimbangkan kualitas produk. Perusahaan
tentu menginginkan barang-barang yang telah diproduksi segera laku terjual agar bisa
mendapatkan keuntungan yang maksimal. Produk yang berkualitas berasal dari
bahan-bahan yang berkualitas pula. Maka dari itu, pertimbangan kualitas produk atau
bahan pasokan dari supplier menjadi sangat perlu diperhatikan.
Pemilihan supplier akan berpengaruh secara langsung terhadap biaya, kualitas,
waktu, dan kesinambungan proyek yang sedang dikerjakan oleh perusahaan.
Pemilihan supplier dengan menilai kualitas produk juga akan untuk kepentingan dan
kemajuan setiap perusahaan.

3. Mempertimbangkan Harga
Harga bahan pasokan dari supplier merupakan salah satu faktor utama yang
menentukan harga produk yang dijual. Perusahaan harus sadar bahwa, minat
konsumen adalah produk yang berkualitas dengan harga yang murah. Harga bahan
pasokan tentu akan mempengaruhi harga produk karena perusahaan tidak ingin
menjual dengan nominal yang menyebabkan kerugian. Semakin tinggi harga bahan
pasokan, maka harga produk yang dijual tentu akan semakin tinggi. Selanjutnya,
kecenderungan terhadap minat konsumen untuk membeli produk akan semakin
melemah.
Selain Harga, perusahaan juga perlu mempertimbangkan biaya yang akan
menentukan efisiensi melalui pengadaan bahan pasokan dari supplier. Biaya yang
dimaksud antara lain biaya pemeliharaan, biaya penyimpanan, biaya transportasi, dan
biaya lainya yang terkait dengan penyediaan bahan pasokan. Dengan pertimbangan
harga dan efisiensi biaya, maka perusahaan bisa menentukan harga yang tepat, layak,
dan adil bagi perusahaan dan konsumen.

4. Menilai Konsistensi Supplier


Konsistensi supplier bisa dinilai dari tanggung jawab dalam ketersediaan bahan
pasokan. Pemilihan supplier yang memiliki konsistensi tinggi sangat berguna bagi
perusahaan untuk mengantisipasi perubahan permintaan barang yang dapat terjadi
sewaktu-waktu karena adanya perubahan permintaan pelanggan. Selain itu,
konsistensi juga bisa diukur dengan keandalan terhadap waktu penyerahan bahan
pasokan.
Kriteria pengukuran konsistensi supplier bisa dilihat dari pengiriman bahan baku
yang berhubungan dengan ketepatan jumlah pemesanan barang dengan barang yang
dikirim dan ketepatan waktu pengiriman. Jika pengiriman tidak sesuai dengan
pemesanan, maka akan merugikan pihak perusahaan karena kegiatan produksi akan
mundur. Selanjutnya, aktivitas distribusi dan pemasaran produk juga akan ikut
terhambat.

5. Mempertimbangkan Pelayanan Supplier


Sebenarnya, perusahaan dan supplier menjalin kerjasama yang lepas dan tidak
mengikat. Namun, tidak jarang didapati supplier dan perusahaan telah menyepakati
perjanjian kerjasama dengan hak dan kewajiban masing-masing. Dengan demikian,
terdapat dorongan yang diberikan oleh perusahaan kepada supplier berupa insentif
atau bonus. Perusahaan bisa menilai pelayanan supplier setelah terjadi pembelian
bahan pasokan.
Pelayanan yang baik merupakan prospek dan jaminan untuk kelangsungan hidup
dan perkembangan perusahaan. Pelayanan yang dari supplier biasanya menjadi hal
yang penting bagi perusahaan untuk memilih supplier. Pelayanan bisa berupa
penggantian atas barang yang rusak (garansi), petunjuk cara penggunaan bahan,
perbaikan peralatan, dan lain sebagainya Jika pihak supplier dapat memelihara
kebijakan persediaannya, maka dipastikan supplier tersebut memiliki karakteristik
yang quick response.
Supplier harus memberikan warranty and claim policies dari segi garansi dan
kebijakan dalam mengajukan klaim dari pihak perusahaan. Batas waktu komplain
harus jelas agar perusahaan dapat dimudahkan dalam mengajukan proses. Perusahaan
akan dengan cepat mendapatkan ganti rugi atau mendapatkan barang yang baru sesuai
dengan kriteria dari bahan baku yang telah dipesan.
Supplier yang tepat akan menciptakan hubungan kerjasama yang baik dengan
perusahaan. Bahkan, jika supplier merasa sudah sangat nyaman dengan perusahaan,
bisa saja akan memberikan discount (potongan harga sesuai dengan hasil negosiasi
yang disepakati sebagai bentuk pelayanan terbaik dari supplier tersebut.
6. Memperhatikan Lokasi Supplier
Pertimbangan yang tidak kalah penting ketika memilih supplier adalah dengan
memperhatikan lokasi atau tempat bagi supplier dalam menyediakan bahan pasokan.
Idealnya, semakin jauh lokasi supplier, maka semakin tinggi pula biaya yang akan
dikeluarkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan atas persediaan pasokan. Selain
itu, lokasi yang jauh akan memberi banyak risiko lain seperti keterlambatan dalam
penyaluran persediaan bahan pasokan dan persediaan rusak. Lokasi yang cukup jauh
juga menuntut sumber daya yang lebih besar. Maka dari itu, pastikan lokasi supplier
terjangkau dan cukup dekat dengan perusahaan agar penyaluran atas persediaan
pasokan bisa lebih efektif.
Dalam proses pemilihan supplier, umumnya bagian unit pengadaan pasokan atau
supply chain management dari sebuah perusahaan menentukan pilihan hanya
berdasarkan pada harga. Padahal, jika perusahaan ingin mencapai kesuksesan, maka
pemenuhan terhadap kriteria-kriteria yang harus dimiliki oleh supplier harus terus
berkembang. Tidak hanya dari sekadar harga yang murah saja, tapi kriteria atas
supplier harus mencakup konsep-konsep pengiriman, hubungan manajemen, dan
dukungan supplier terkait terhadap proyek perusahaan.
Saat ini, mencari supplier sangat mudah dilakukan hanya dengan bermodalkan
jaringan internet. Banyak supplier dengan berbagai produk dan bahan mengiklankan
di media internet. Namun, memilih supplier bukan sekedar kemudahan dalam
mendapatkannya, melainkan untuk kemitraan yang lebih dekat dan kemajuan
perusahaan. Maka dari itu, beberapa hal di atas perlu diperhatikan ketika akan
memilih supplier.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada taraf kehidupan global yang penuh dengan kompetisi dalam segala bidang saat ini,
manajemen sumber daya manusia merupakan langkah strategis guna memenangkan
persaingan antar negara dan antar organisasi.Dengan demikian, peranan pekerja dalam
suatu organisasi sangatlah vital, karena mampu menentukan hidup matinya organisasi
yang bersangkutan. Untuk mendapatkan sumber daya yang berkualitas prima, maka
proses pembinaannya tidak bisa hanya sebatas selama masa kerja, melainkan harus
dimulai sejak proses rekrutmen. Rekrutmen yang tepat akan memudahkan proses
penempatan yang tepat, dan pada akhirnya akan melancarkan proses pencapaian tujuan
organisasi. Oleh karena itu, masalah-masalah dan kendala-kendala yang dihadapi pada
tingkat rekrutmen harus diantisipasi dan dipecahkan secara memuaskan dengan tetap
berorientasi kepada tujuan organisasi.

B. Saran
Semoga hasil makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca baik di masa
yang sekarang maupun masa yang akan datang. Penulis memohon maaf apabila
terdapat kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini, karena penulis pun masih dalam
tahap pembelajaran. Penulis memohon kritik dan saran kepada pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Hayati, Enty Nur. 2014. “Supply Chain Management ( Scm ) Dan Logistic Management.”

Siahaya, W. (2013). Sukses Supply Chain Management Akses Demand Chain Management.
Media, Jakarta.

Sarwoko, W. (2019). Rancang Ulang Rantai Pasok Bahan Baku Untuk Industri Minuman Sari
Buah Di Pasar Horeka Studi Kasus Pt. Amanah Prima Indonesia Tangerang. Jitmi
(Jurnal Ilmiah Teknik Dan Manajemen Industri), 2(1), 11-17.

Anda mungkin juga menyukai