Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 7 : 1.

Dewi Putri Wulandari (062040410409)


2. Rara Wiladhatika (062040412315)
Kelas : 3 EGD
Mata Kuliah : Pengenalan Pabrik
Dosen Pengampu : Ir. Sahrul Effendy. A,M.T.

1. Membuat gambar struktur organisasi di Industri/pabrik gula.


Jawab :
Secara garis besar struktur organisasi PT. Pabrik Gula Candi Baru-Sidoarjo adalah

sebagai berikut :

Direktur

General Manajer

Kabag TUK Kabag Tanaman Kabag. Pabrikasi Kabag. Instalasi

Gambar 1. Skema Struktur Organisasi

2. Tuliskan jenis atau nama struktur organisasi tersebut.


Jawab :
PT. Pabrik Gula Candi Baru-Sidoarjo merupakan perusahaan industri pengolahan
dengan bahan baku tebu dan produk utama berupa Gula Kristal Putih (GKP). Mutu bahan
baku menjadi salah satu faktor penting di dalam perusahaan untuk menunjang kelancaran
proses produksi dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi. Sumber tebu yang digunakan
oleh PT. Pabrik Gula Candi Baru-Sidoarjo diklasifikasikan berdasarkan pola kerjasama
usaha antara pihak Pabrik Gula (PG) dengan petani atau kelompok tani, yaitu : Tebu Rakyat
Kerjasama Usaha A dan B (TR KSU A dan TR KSU B) dan Tebu Rakyat Mandiri (TRM).
Mutu ketiga kategori tebu tersebut berbeda baik antara mutu TR KSU A, TR KSU B maupun
TRM.
Pabrik Gula Candi Baru-Sidoarjo adalah suatu perusahaan yang berbentuk Perseroan
Terbatas (PT). Perusahaan dipegang oleh sesorang General Manager yang dalam
melaksanakan tugasnya dibantu oleh beberapa manager, yaitu :
A. Financial and Administration Manager ( Kepala Bagian TUK)
B. Plantation Manager (Kepala Bagian Tanaman)
C. Engineering Manager (Kepala Bagian Instalasi)
D. Processing Manager (Kepala Bagian Pabrikasi)
3. Membuat uraian jabatan masing-masing yang terdapat pada struktur organisasi
tersebut.
Jawab :
Tugas dan wewenang dari General Manager dan masing-masing managernya adalah
sebagai berikut :
1. General Manager
a. Mengadakan rapat kerja dengan kepala bagian dan menetapkan rencana serta
pelaksanaan kerja.
b. Mengontrol semua bidang dan mejelaskan masalah internal dan eksternal.
c. Memberi instruksi baik berupa teknis atau non-teknis dan mengkoordinir seluruh
karyawan melalui kepala bagian masing- masing.
d. Bertanggung jawab kepada direksi atas kelancaran kerja pabrik.

2. Kepala Bagian TUK (KABAG. TUK)


Tugas Kepala Bagian TUK melaksanakan kebijakan direksi dan ketentuan general
manager dibidang anggaran akuntansi, umum dan sumber manusia dalam :
a. Menyelenggarakan pembukuan perusahaan
b. Membuat laporan pertanggungjawaban keuangan perusahaan
c. Membuat rencana anggaran pendapatan dan belanja perusahaan
d. Menyelenggarakan administrasi kepegawaian
e. Menjalankan administrasi pergudangan, investasi dan hasil-hasil perusahaan
f. Mengadakan pembinaan harta kekayaan perusahaan
g. Membina kerjasama antar bagian dan pihak lain untuk kelancaran usaha perusahaan

Staf atau karyawan yang membantu Kepala Bagian TUK dalam melaksanakan tugas
dan wewenangnya adalah sebagai berikut :
1) Kepala Seksi Personalia dan GA yang dibantu oleh Kepala Sub Seksi SDM dan
Umum.
2) Kepala Seksi Finance yang dibantu oleh : Kepala Sub Seksi Keuangan, Anggaran,
Gudang Material, Gudang Gula dan Kasir.
3) Kepala Seksi Accounting yang dibantu oleh : Kepala Sub Seksi ATR dan Timbangan.
3. Kepala Bagian Tanaman (KABAG. Tanaman)

Tugas Kepala Bagian Tanaman adalah melaksanakan kebijakan direksi dan ketentuan
general manager dalam bidang pembudidayaan tebu dan penyediaan bibit tebu, rencana
tebang dan angkut serta kegiatan lain yang menyangkut penyediaan tebu yaitu :
a. Bertanggung jawab kepada General Manager dalam hal tanaman
b. Menyusun rencana kebutuhan awal tanaman mengenai letak, luas, masa tanam dan
jenis tebu guna mengusahakan peningkatan produksi dan menaikkan rendemen
c. Menyusun rencana anggaran belanja dalam bidang tanaman, tebang dan
pengangkutan
d. Membuat laporan berkala maupun insidental mengenai pelaksanaan pekerjaan
tanaman

Untuk menjalankan tugas dan wewenangnya, Kepala Bagian Tanaman dibantu oleh
staf/karyawan sebagai berikut :
1) Kepala Seksi SKK (Sinder Kebun Kepala) yang dibantu oleh Kepala Sub Seksi SKW
(Sinder Kebun Wakil)
2) Kepala Seksi Harvesting and Transportation yang dibantu oleh Kepala Sub Seksi
Tebangan
3) Kepala Seksi Research and Development yang dibantu oleh Kepala Sub Seksi
Pembibitan
4. Kepala Bagian Instalasi (KABAG. Instalasi)

Tugas Kepala Bagian Instalasi adalah membantu general manager dalam


melaksanakan pengoperasian, pemeliharaan serta reparasi mesin dan instalasi pabrik, lori,
loko, kendaraan, traktor, pompa, bangunan serta penyedian tenaga listrik, yaitu :
a. Merencanakan, mengkoordinirdan mengawasi pelaksanaan maintenance
terhadap instalasi pabrik
b. Mengadakan pergantian dan perbaikan alat-alat produksi gula
termasuk sarana dan transportasi
c. Bertanggung jawab atas kelancaran pemakaian peralatan pabrikasi selama masa giling

Staf/karyawan yang membantu dalam menjalankan tugas dan wewenang


Kepala Bagian Instalasi adalah sebagai berikut :
1) Kepala Sub Seksi Ketelan dan Listrik
2) Kepala Sub Seksi Gilingan
3) Bagian dari pabrikasi yang terdiri dari Kepala Sub Seksi Pabrik Tengah dan Kepala
Sub Seksi Putaran
4) Kepala Sub Seksi Remise
5) Kepala Sub Seksi Bangunan
5. Kepala Bagian Pabrikasi (KABAG. Pabrikasi)

Tugas Kepala Bagian Pabrikasi adalah membantu kepla pabrik atau general manager
dalam melaksanakan pengolahan gula dalam :
a. Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan proses pabrikasi pabrik
gula.
b. Menyusun rencana kerja dan anggaran belanja dalam bidang pabrikasi
c. Melaksanakan kebijaksanaan perusahaan dalam bidang pabrikasi
d. Bertanggungjawab atas ketepatan pelaksnaan teknis dan financial bidang proses

Staf/karyawan yang membantu Kepala Bagian Pabrikasi dalam menjalankan tugas


dan wewenangnya adalah sebagai berikut :
1) Kepala Sub Seksi Pemurnian dan Penguapan
2) Kepala Sub Seksi Kristalisasi dan Pendinginan
3) Kepala Sub Seksi Putaran dan Penyelesaian
4) Kepala Sub Seksi Laboratorium, Limbah dan Timbangan

4. Tuliskan bahan baku dan produk industri/pabrik tersebut.


Jawab :
Dalam Buku Saku PG. RNI (2005) menjelaskan bahwa bahan baku yang digunakan
oleh PT. Pabrik Gula Candi Baru-Sidoarjo dapat dibedakan atas bahan baku utama dan bahan
baku penunjang proses produksi.
1. Bahan baku utama
Tebu yang digunakan PT. Pabrik Gula Candi Baru-Sidoarjo terdiri dari :
A. Tebu Rakyat KSU A
Merupakan pola kerjasama dimana pihak PG memberikan Jaminan Pendapatan
Minimum Petani (JPMP). Sedangkan pengelolaan budidaya, sarana produksi, maupun biaya
garap dilaksanakan oleh pihak PG. Areal persebaran TR KSU A berada di wilayah kerja PT.
Pabrik Gula Candi Baru-Sidoarjo (Sidoarjo, Pasuruan, Gresik, dan Mojokerto). Status
kepemilikan lahan untuk TR KSU A ini dapat berasal dari tanah kas desa atau dari petani
murni. Apabila terdapat kelebihan produksi tebu dengan kategori TR KSU A maka kelompok
tani mendapatkan 20% dari total produksi gula.

B. Tebu Rakyat KSU B


Pihak PG terlebih dahulu mengontrak para petani pada awal masa tanam. Lahan yang
digunakan adalah milik petani. Sedangkan pengelolaan budidaya, sarana produksi, maupun
biaya garap dan tebang angkut dilaksanakan oleh pihak PG melalui dana KKP (Kredit
Ketahanan Pangan). Pembayaran tebu yang dipasok petani ke pabrik menggunakan sistem
bagi hasil produk atau SPT (Sistem Pembayaran Tunai). Dari hasil produksi gula, 66 % milik
petani dan 34 % milik PT. Pabrik Gula Candi Baru-Sidoarjo. Areal persebaran TR KSU B
berada di wilayah kerja PT. Pabrik Gula Candi Baru-Sidoarjo (Sidoarjo, Pasuruan, Gresik,
dan Mojokerto).
C. Tebu Rakyat Mandiri (TRM)
Pemenuhan faktor-faktor produksi dalam penanaman tebu (ketersediaan lahan, sarana
produksi, biaya garap, biaya tebang- angkut, dan sebagainya) dilakukan oleh kelompok tani
tanpa mendapatkan bantuan dari PT. Pabrik Gula Candi Baru-Sidoarjo. Areal persebaran tebu
dengan kategori TRM adalah wilayah Mojokerto, Lumajang, dan Malang.
2. Bahan baku penunjang
Bahan baku penunjang yang digunakan dalam proses produksi gula di PT. Pabrik
Gula Candi Baru-Sidoarjo, antara lain :
A. Bakterisida dan Fungisida
Bakterisida dan fungisida ditambahkan dengan tujuan mengontrol pertumbuhan
bakteri dan jamur dalam nira serta menurunkan kehilangan sukrosa yang terjdi karena inversi.
B. Asam Phosfat (H3PO4)
Kegunaan dari bahan ini adalah sebagai bahan pengendap kotoran.
C. Kapur Tohor (CaO)
Penambahan kapur dalam nira dilakukan dalam bentuk susu kapur atau suspense yang
bertujuan untuk menaikkan pH nira dari asam menjadi alkalis, mencegah terjadinya inversi,
dan menjernihkan nira. Bahan ini disimpan dalam gudang kapur untuk menjaga agar tidak
terkena udara.
D. Sulfur
Sulfur atau belerang digunakan untuk memproduksi Ca(OH)2 yang akan digunakan
dalam proses permurnian.
E. Flokulan
F. Larutan Kaporit
G. Caustic Soda Flake
Caustic Soda Flake adalah padatan atau solid yang digunakan dalam pembersihan
evaporator. Pemakaian bahan ini bertujuan untuk melunakkan kerak yang ada.
H. Tawas
Tawas berfungsi untuk mengendapkan air sungai yang digunakan sebagai feed water
boiler.
I. MPQ, MCP, dan Oxytrol
berfungsi sebagai pengikat ion Ca, Mg dan Si yang terlarut dalam air ketel agar
terbentuk endapan yang lunak berupa sludge agar mudah di-blodown.
Kebutuhan-kebutuhan bahan baku penunjang sebenarnya bervariasi dari waktu ke
waktu. selain tawas (yang kebutuhannya tergantung kejernihan air sungai), kebutuhan bahan-
bahan baku penunjang proses juga tergantung pada berat tebu yang digiling. Berat tebu yang
digiling sendiri berfluktuasi dari hari ke hari sehingga semua jumlah kebutuhan bahan baku
penunjang umumnya merupakan nilai rata-rata.
Produk yang dihasilkan PT. Pabrik Gula Candi Baru-Sidoarjo adalah Gula Kristal
Putih (GKP) yang berkualitas tinggi.

Anda mungkin juga menyukai