Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUAN
2.1 Petani
Petani adalah perorangan warga negara Indonesia perseorangan dan atau
berserta keluarganya yang melakukan usaha di bidang tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan dan/atau peternakan. Profesi petani sangat dikenal dalam
masyarakat kita. Kita bisa makan nasi, sayur, lauk, minum teh, susu, jahe, kopi,
cokelat juga atas jasa petani secara umum.
Mari kita baca pengertian petani berikut ini. Menurut KBBI, petani berasal
dari kata tani. Tani artinya mata pencaharian dalam bentuk bercocok tanam; mata
pencarian dalam bentuk mengusahakan tanah dengan tanam-menanam. Bertani
yaitu bercocok tanam, mengusahakan tanah dengan tanam-menanam. Pertanian
adalah 1 perihal Bertani (mengusahakan tanah dengan tanam-menanam). 2 segala
yang bertalian dengan tanam-menanam (pengusahaan tanah). Petani ialah orang
yang pekerjaannya bercocok tanam.
Ada beberapa sebutan petani yang dapat dikemukakan. Di antaranya, Petani
berdasi yaitu pemilik sawah (kebun) yang tidak pernah mengerjakan sendiri
tanahnya. Petani gurem ialah petani kecil (biasa memiliki lahan kurang dari 0,25
ha). Petani monokultur adalah petani yang hanya menanam satu jenis tanaman.
Petani penggarap artinya petani yang menggarap tanah orang lain dengan sistem
bagi hasil.
2.2 Penyuluh Pertanian
Aula Pertemuan
4.3.2 Sumberdaya Peralatan
Peralatan adalah segala keperluan yang digunakan manusia untuk
mengubah alam sekitarnya, termasuk dirinya sendiri dan orang lain dengan
menciptakan alat-alat sebagai sarana dan prasarana. Oleh karena itu, peralatan
merupakan hasil dari teknologi yang diciptakan manusia untuk membuat
sesuatu, memakai dan memeliharanya untuk menopang kebutuhan hidup
manusia tersebut (Riniwatri2018).
Setiap peralatan yang digunakan pasti akan mengalami penyusutan
sepanjang tahun dan nilainya akan berkurang sesuai dengan umur alat tersebut.
Menghitung nilai penyusutan dapat dilakukan dengan menggunakan metode
garis lurus, yaitu besarnya nilai penyusutan sama dengan nilai atau harga
barang dikali dengan persentase penyusutan (Amortisasi), sedangkan
persentase penyusutan (Amortisasi) dapat dihitung dengan membagi 100%
dengan perkiraan masa produktif suatu barang.
Untuk menghitung penyusutan alat untuk setiap tahunnya dapat
dihitung dengan menggunakan rumus penyusutan alat, dengan rumus sebagai
berikut:
NB−NS
NPA = x Jumlah Alat
LP(Tahun)
Keterangan :
NPA : Nilai Penyusutan Alat (Rp/Tahun)
NB : Nilai Baru (Rp) adalah nilai alat saat pertama dibeli
NS : Nilai Sekarang (Rp) adalah nilai sisa alat setelah dipakai.
LP : Lama Pemakaian (Tahun)
Nilai penyusutan alat produksi dan pemasaran yang diamati pada praktik kerja
lapang sebagai berikut:
No Jenis Jumla Nilai Nilai Lama Nilai
h Baru (RP) Sekarang Pemakaia penyusutan
(RP) n (Tahun)
1. Mesin
Pompa
Racun
2.
3.
4.
5.
6.
7.