Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PROYEK USAHA MANDIRI (PUM)

PEMBUATAN MARNING JAGUNG PEDAS

O
L
E
H

SOVIA SEMBA
192387043

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


JURUSAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
POLITEKNIKNIN PERTANIAN NEGERI KUPANG
2022
LEMBARAN PENGESAHAN

JUDUL : PEMBUATAN MARNING JAGUNG PEDAS

NAMA : SOVIA SEMBA

NIM : 192387043

JURUSAN : TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

PROGARAN STUDI : TEKNOLOGI PANGAN

Laporan Proyek Usaha

Mandiri (PUM) Ini Telah Disetujui dan Disahkan Pada Tanggal Seperti Tertera Dibawah
Ini:

Kpang,….Mei 2022

Menyetujui

koordinator PUM Pembimbing PUM

Dr.Ludia S. Gasong, S.Pd., M.Si Marthen Y. Saubaki., S.TP. M. Sc


NIP. 19701016 199203 2 001 NIP. 19790321 200501 1 001

Mengesahkan
Ketua jurusan TPH

Jemrifs H.H. Sonbai, SP., M.Sc


NIP. 19770618 200501 1 002

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat “TUHAN YANG MAHA ESA” kerena atas
rahmat dan karunianya yang berlimpah penulis dapat menyelesaikan laporan proyek usaha
mandiri dengan judul “PEMBUATAN MARNING JAGUNG PEDAS” ini dengan sangat
baik. Untuk itu penulis juga mengucapkan terimakasi kepada :

1. Ir Thomas Lapenangga, M.Si, Selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Kupang


2. Jemrifs H.H Sonbai, SP, M. Sc, Selaku Ketua Jurusan Tanaman Pangan Dan
Hortikultura
3. Marthen Y. Saubaki., S. TP, M. Sc, Selaku Dosen Pembibing Kegiatan PUM
4. Bapak Ibu Dosen Dan Teknisi, Serta Staf Administrasi Program Studi Teknologi
Pangan, Jurusan Tanaman Pangan dan Hortikultura Yang Telah Memberi Ilmu Dan
Didikan Disaat Perkuliahan Sebagai Dasar Untuk Menyelesaikan Proposal Ini.
5. Bapak, Mama, Kaka, Adik yang tersayang yang telah mendukung penulis dalam
menyelesaikan proposal ini baik secara moral maupun material, sehingga penulis
dapat menyelesaikan proposal perencanaan pembuatan marrning jagung dengan
baik.
6. Teman-Teman Angkatan 2019 Program Studi Tekologi Pangan. Terimakasih atas
dukungan moral dari kalian semua.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam pembuatan proposal ini. Namun
penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna.untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, demi kesempurnaan laporan
dimasa mendatang.

Kupang,…. Mei 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Teks Halaman

LEMBARAN PENGESAHAN .......... . ............................. .................. .................. i


KATA PENGANTAT ......................... . ............................. .................. .................. ii
DAFTAR ISI ....................................... . ............................. .................. .................. iii
DAFTAR TABEL ............................... . ............................. .................. .................. iv
DAFTAR GAMBAR........................... .............................. .................. .................. v
BAB I. PENDAHULUAN................... .............................. .................. .................. vi
1.1.Latar Belakang ............................ .............................. .................. .................. 1
1.2.Tujuan ........................................ .............................. .................. .................. 2
1.3.Manfaat ....................................... .............................. .................. .................. 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ....... .............................. .................. .................. 3
2.1. Jagung ........................................ .............................. .................. .................. 3
2.2. Bahan Yang Digunakan ............ .............................. .................. .................. 4
2.3. Manfaat Jagung .......................... .............................. .................. .................. 5
2.4. Marning Jagung ......................... .............................. .................. .................. 6
BAB III. METODE PELAKSANANA ............................ .................. .................. 7
3.1. Waktu dan Tempat .................... .............................. .................. .................. 7
3.2. Alat dan Bahan........................... .............................. .................. .................. 8
3.3. Jadwal Pelaksanaan Pum ........... .............................. .................. .................. 9
BAB IV. PROSESES PRODUKSI .... .............................. .................. .................. 10
4.1. Bahan Baku ................................. .............................. .................. .................. 10
4.2. Proses Produksi ........................... .............................. .................. .................. 12
4.3. Pengemasan dan Produk Akhir ... .............................. .................. .................. 15
4.4. Pemasaran ................................... .............................. .................. .................. 15
4.4.1. Pasar Sasaran dan Wilayah Pemasaran ............ .................. .................. 16
4.4.2. Strategi Pemasaran ............ .............................. .................. .................. 16
BAB V. PERKIRAAN BIAYA PRODUKSI ................... .................. .................. 17
5.1. Biaya Tetap ............................... .............................. .................. .................. 17
5.2.Biaya Variabel ........................... .............................. .................. .................. 17
5.3. BEP dan R/C ............................. .............................. .................. .................. 19
BAB VI. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................... .................. .................. 20
6.1.Hasil ........................................... .............................. .................. .................. 20
6.2.Pembahasan ............................... .............................. .................. .................. 20
BAB VII. PENUTUP .......................... .............................. .................. .................. 23
7.1. Kesimpulan ............................... .............................. .................. .................. 23
7.2. Saran ......................................... .............................. .................. .................. 23
DAFTAR PUSTAKA .......................... .............................. .................. .................. 24

iv
DAFTAR TABEL

No Teks Halaman

1. Table alat yang digunakan dalam pembuatan marning jagung pedas .............. .................. 7
2. Table bahan yang digunakan dalam pembuatan marning jagung pedas .......... .................. 8
3. Table jadwal pelaksanaan proyek usaha mandiri .......................... .................. .................. 8
4. Table penggunaan biaya tetap pembuatan marning jagung pedas .................. .................. 17
5. Tabel penggunaan biaya variabel pembuatan marning jagung pedas .............. .................. 18

v
DAFTAR GAMBAR

No Teks Halaman
1. Gambar bagan proses pembuatan marning jagung ................... .................. .................. 14

vi
BAB I
PENDAHUALUAN

1.1.Latar Belakan
Proyek usaha mandiri (PUM) merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan
ileh mahasiswa V (lima) politeknik pertanian negeri kupang secara mandiri
dilingkunagan kampus. Upaya ini dilakukan agar mahasiswa dapat melatih jiwa
kewirausahaan dan menjadi pembelajaran bagi penulis dalam memilih usaha marning
jagung.
Proyek usaha mandiri memiliki tujuan untuk melatih mahasisa agar mampu
menentukan, merencanakan dam melaksanakan proyek usaha mandiri yang bersekala
kecil dan dapat memberi keuntungan.
Jagung merupakan salah satu sub sektor tanaman pangan yang memiliki peran yang
cukup penting dan strategi dalam pembangunan nasional dan regional. Peranan jagung
dalam sub sektor tanaman pangan telah terbukti secara meyakinkan memberikan andil
yang cukup besar bukan saja terhadap ketahanan pangan tapi juga terhadap
perekonomian. Dalam krisis ekonomi jugang telah memperlihatkan keunggulannya
dengan tetap tumbuh positif dan menjadi penarik bagi pertumbuhan industri hulur dan
penolong pertumbuhan industri hilir yang kontribusinya pada pertumbuhan ekonomi
nasional cukup besar.
Seiring dengan program pemerintah NTT untuk meningkatkan produktifitas
jagung, namun keberhasilan pengembangan jagung kini tidak hanya ditentukan oleh
tingginya produktivtas saja tetapi juga melibatkan kualitas dari produk itu sendiri. Agar
komoditas tersebut mampu bersaing dan memiliki keunggulan kompetitif, juga
dihasilkan mutu jagung yang baik, maka tehnik pasca panen pun juga harus
diperhatikan dan ditangani secara lebih baik.
Hasil produksi jagung belum dimanfaatkan secara optimal. Salah satu cara
meningkatkan nilai tambah produk jagung adalah dengan mengolah menjadi berbagai
aneka ragam produk jagung olahan yang lebih tahan lama diantaranya yaitu kerupuk
jagung, tepung jagung pedas, chiki jagung, susu jagung, tortilla chips, tape jagung, dan
jagung goreng.
Marning jagung pedas dibuat melalui proses perendaman, perebusan, dan
penggorengan. Produk ini disukai kerena kerenyahannya dan rasanya. Biasanya hanya
garam bumbu yang dicampurkan dalam marning jagumg pedas untuk memberikan rasa
gurih. Namun untuk memberi rasa yang lebih bervariasi bisa ditambahkan dengan rasa
lain seperti rasa manis dan rasa pedas.

1
Alasan saya memilih produk marning jagung pedas kerena bahan bakunya
mudah untuk dijangkau begitu juga dari segi harganya relatif murah dan mudah untuk
didapatkan.

1.2.Tujuan
Tujuan dari proyek usaha mandiri (PUM) sebagai berikut :
1. Untuk menghasilkan marning jagung yang berkualitas dengan cita rasa manis
pedas.
2. Mampu mengaplikasikan pembuatan marniing jagung yang diperoleh selama
perkuliahan dan mampu melakukan pemasaran dengan baik.
3. Melakukan analisis usaha.
1.3.Manfaat
Manfaat dari proyek usaha mandiri (PUM) sebagai berikut :
1. Melatih dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan penulis dalam melakukan usaha
marning jagung.
2. Sebagai sumber informasi bagi masyarakat yang berminat dalam melakukan
usaha marning jagung yang lebih berkualitas.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Jagung
Tanaman jagung (zea mays) adalah tanaman palwija yang merupakan bahan pangan
lokal yang dapat memenuhi ketuhan masyarakat dan dapat meningkatkan ketahanan pangan
serta penganekaragaman (Diversivikasi) makanan bergizi (Rukmana, 2007). Jagung
merupakan pangan lokal yang merupakan makanan poko kedua dari beras, kerena jagung
memiliki nilai kalori yang hamper sama dengan beras, antara lain karbohidrat 73,7 gr,
protein 9,2 gr, lemak 3,9 gr, kalsium 10 mg, vitamin A 510 SI, dan vitamin B1 0,38 mg, selai
dari itu jagung juga mengandung lemak esensial yang berperan mencegah terjadinya
penyakit gula darag (Kanisius, 1998).
Jagung juga digunakan sebagai bahan baku industri pengolahan makanan untuk
menghasilkan suatu produk yang bernilai ekonomi dan bernilai gizi yang tinggi. Oleh krena
itu jagung dioah menjadi marning kerena marning merupakan jenis makanan ringan yang
terbuat dari jagung, dengan aneka rasa, yaitu marning gurih, marning pedas, marning asin,
dan marning rasa manis pedas. Secara umum marning telah dikenal oleh masyarakat luas
sebagai jenis makanan ringan (Muhadji, 1985).

Komposisi jagung per 100 g

Komponen Kadar

Karbohidrat 73,7 gr
protein 9,2 gr
lemak 3,9 gr
kalsium 10 gr
vitamin A 510 SI
vitamin B1 0,38 mg
sumber : ( Kanisius, 1998).

3
2.2. Bahan yang Digunakan

1. Kapur sirih
Menurut wikipedia, kapur sirih adalah senyawa kalsium hidroksida dengan
rumus kimia Ca(OH2). Kalsium hidroksida dapat berupa kristal tak berwarna atau
bubuk putih. Kapur sirih pada produksi marning jagung digunakan untuk
perendaman jagung agar proses perebusannya cepat matang
2. Minyak goreng
Minyak goreng adalah bahan pangan dengan komposisi utama trigliserida yang
berasal dari bahan nabati, dengan atau tanpa perubahan kimiawi,termasuk
pendinginan dan telah melalui proses rafinasi atau pemurnian yang digunakan untuk
menggoreng (SNI, 2013). Minyak goreng pada produksi marning jagung pedas
digunakan untuk menggoreng bahan.
3. Gula pasir
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energidan
komoditas perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk
kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis pada
marning jagung pedas.
4. Garam
Menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2016, garam adalah senyawa kimia
yang komponen utamanya berupa natrium klorida dan dapat mengandung unsur
lain, seperti magnesium, kalsium, besi, dan kalium dengan bahan tambahan atau
tanpa bahan tambahan iodium.
5. Gula merah
gula merah adalah hasil olahan dari nira atau gula kelapa yang dibuat dalam
bentuk padatan yang dicetak dengan tempurung kelapa atau bambu sehingga
bentuknya silindris. Gula merah digunakan untuk memberi rasa manis dan warna
pada marning jagung pedas.
6. Cabai

4
Cabai atau sering dsebut lombok adalah buah dan tumbuhn anggota genus
Capsicus. Cabai pada produksi marning jagung pedas befunsi sebagai pemberi rasa
pedas.
7. Bawang putih
Bawang putih (allium sativum) adalah nama tanaman dari genus allium
sekaligus nama dari umbi yang dihasilkan. Bawang putih digunakan sebagai
bumbu.
8. Air
Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi
dalam ketiga wujudnya. Air dalam proses pembuatan marning jagung pedas
digunakan untuk pencucian, perendaman, perebusan.
2.3. Manfaat Jagung
1. Membantu mengurangi resiko penyakit kronis
Menurut Healt, salah satu manfaat jagung adalah mengurangi penyakit kronis.
Sejumlah penelitian membuktikan hal tersebut. Peneliti tersebut mengaitkan
konsumsi gandum utuh dengan resiko penyakit jantung, stroke, kanker, diabetes tipe
2, dan obesitas uang lebih rendah.
2. Jagung mengandung sejumlah nutrisi kunci
Bibi-biji berwarna kuning cerah ini mengandung berbagai vitamin B dan potassium.
Potassium dapat membantu mengelola tekanan darah yang sehat, meningkatkan
fungsi jatung, fungsi jatung, kontraksi otot, mencegah kram otot, dan membantu
menjaga massa otot.selain melindungi otot dari penurunan kognitif, vitamin A juga
dapat membantu selaput lendir disaluran pernapasan.
3. Jagung Menjaga Kesehatan Mata
Menurut Healthline , asupan makanan tinggi antioksidan, terutama karotenoid
seperti zeaxanthin dan lutein yang terkandung dalam jagung, dapat meningkatkan
kesehatan mata.
4. Jagung Munkin Membantu Mencegah Sembelit
Menurut Organic Facts, salah satu manfaat jagung adalah munkin membantu
mencegah sembelit. Ini dikerenakan kandungan serat dalam satu cangkir jagung

5
yang berkisar 18,4 % dari total rekomedasi asupan harian. Serat dapat membantu
mengurangi masalah pencernaan seperti sembelit dan wasir, kerena jagung adalah
keluarga gandum utuh.
5. Jagung Membantu Menaikan Berat Badan
Jagung kuning dapat menjadi sumber kalori yang kaya dan merupakan makanan
makanan pokok bagi orang-orang di banyak daerah. Kandungan kalori jagung
manis kuning adalah sekitar 96 kalori per 100 gr.
2.4. Marning Jagung
Marning jagung merupakan salah satu cemilan khas Indonesia kususnya bagian timor
tepatnya di NTT yang terbuat dari bahan dasar jagung. Dimana marning jagung ini
diproduksi dengan cara tradisional, berupa penggorengan buah biji jagungyang dimasukan
kedalam minyak panas. Masyarakat umum lebih mengenalnya dengan sebutan marning
jagung. Salah satu karakteristik dari marning jagung adalah tanpa menghilangkan ekstensi
bentuk serta warna dari buahnya sendiri. (Kusmawati, 2020).
Marning adalah makan ringan yang terbuat dari jagung, rasanyapun dibuat aneka rasa,
yaitu marning gurih, marning pedas,marning asin, dan marning rasa pedas. Secara umum
marning sudah dikenal oleh masyarakat luas sebagai jenis makanan ringan. Marning sangat
digemari anak-anak, remaja, dan muda-mudi kususnya kalangan anak sekolah dan kalangan
masyarakat. Namun dalam mengonsumsi marning jagung juga tergantung pada usia/umur
bagi anak kecil dan orang tua. Marning jagung merupakan salah satu olahan partanian yang
bahan baku utamanya adalah biji jagung, marning jagung mempunyai daya simpan yang
tahan lama yaitu sekitar 3-4 bulan sehingga tidak mudah rusak. (Muhadji, 1985).
Marning jagung pedas dibuat melalui proses perendaman, perebusan, dan penggorengan.
Produk ini disukai kerena kerenyahannya dan rasanya. Biasanya hanya garam bumbu yang
dicampurkan dalam marning jagumg pedas untuk memberikan rasa gurih. Namun untuk
memberi rasa yang lebih bervariasi bisa ditambahkan dengan rasa lain seperti rasa manis dan
rasa pedas.

6
BAB. III
METODE PELAKSANAAN

3.1. Waktu dan Tempat

Proyek Usaha Mandiri (PUM) ini dilaksanakan di kampus Politeknik Petanian Negeri
kupang tepatnya di laburatorium THP Program Studi Teknologi Pangan. Kegiatan Proyek
Usaha Mandiri ini dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2022.

3.2. Alat dan Bahan

 Alat pembuatan marning jagung pedas

Tabel 1. Alat yang digunakan dalam pembuatan marning jagung pedas

No Jenis alat Jumlah Fungsi alat


1 Baskom 2 buah sebagai wadah penyimpanan dan pencucian

2 Kompor 1 buah Sebagai alat untuk menggoreng

3 Dandang besar 1 buah Sebagai wadah untuk perebusan jagung

4 Kuali/wajan 1 buah Alat untuk menggoreng jagung


5 Serokan 1 buah Digunakan sebagai penirisan minyak

6 Sutel 1 buah Sebagai alat pengadukan pada saat penggorengan jagung

7 Timbangan 1 buah Digunakan untuk menimbanga bahan

8 Kerangan sedang 1 buah Sebagai wadah penyimpanan setelah penggorengan

Sumber : Laboratorium THP Politani

7
 Bahan pembauatan marning jagung pedas

 Tabel 2. Bahan yang diguanakan dalam pembuatan marning jagung pedas

No Jenis bahan Fungsi

1 Jagung Sebagai bahan baku


2 Minyak goring Digunakan untuk menggoreng bahan
3 Lombok Untuk memberi rasa pedas
4 Gula Untuk memberi rasa manis
5 Gula merah Untuk memberi rasa manis dan warna pada bahan baku
6 Air Digunakan untuk pencucian dan perebusan
7 Plastik kemasan Digunakan untuk pengemasan
8 Kapur sirih Digunakan untuk perendaman jagung
9 Minyak tanah Sebagai bahan bakar
10 Sabu cuci Digunakan untuk membersikan alat-alat
Sumber : Pasar Oeba

3.3. Jadwal kegiatan PUM


Kegiatan PUM ini dilakukan dari bulan Januari sampai April 2022.

Tabel 3. jadwal kegiatan PUM


Kegiatan PUM 2022

Januari Februari Maret April Mei

Minggu ke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Konsultasi proposal X X
Penyediaan alat dan bahan X
Prosese produksi X X X X X X X X X X
Pemasaran X X X X X X X X X X
Konsultasi laporan PUM X X

8
Ketrangan jadawal pelaksananaan PUM :

Tahap pelaksanaan yang akan dilakukan dalam Proyek usaha Mandiri (PUM) adalah :

1. Penyediaan alat dilakukan haya satu kali selama pelaksanaan PUM


2. Penyedianaan bahan baku dilakukan satu kali dalam satu minggu, untuk
periode pelaksaan PUM (selama 1 bulan).penyediaan bahan baku dilakukan
sebayak 4 kali.penyediaan bahan baku akan dilaksanakan pada hari Sabtu.
3. Pengolahan marning jagung pedas akan dilakukan tiap minggunya selama 1
bulan
4. Pemasaran yang dilakukan setelah marning jagung pedas siap dipasarkan.
Pemasaran ini direncanakan setiap harinya selama periode Proyek Usaha
Mandiri.

9
BAB IV
PROSES PRODUKSI

4.1. Bahan Baku


Bahan baku merupaka faktor utama yang menentukan kualitas produk akhir dalam
proses pembuatan makanan. Jika bahan baku yang digunakan mutunya baik maka produk
yang dihasilkan juga akan berkualiatas. Pada pembuatan marning jagung pedas bahan baku
yang digunakan dalah jagung kuning, dan bahan pelengkap yang digunakan antara lain
bawang putih, minyak goreng, gula pasir, gula merah (aren), garam, cabai, dan air.
a. Bahan baku utama
1. Jagung
Jagung (Zea mays L.) adalah salah satu jenis tanaman biji-bijian dari keluarga
rumput-rumputan (Graminaceae) yang sudah populer di seluruh dunia. Menurut
sejarahnya jagung berasal dari Amerika dan menyebar ke daerah subtropis dan
tropis termasuk Indonesia.(Wariasno, 1998 dalam subarkah 2010).
Jagung yang digunakan untuk produksi pembuatan marning jagung pedas
adalan pipih yang didapatkan dengan cara membeli dipasar Oeba dengan harga
yang terjangkau yaitu per kilo Rp. 8000 rupiah.
b. Bahan penunjang
1. Kapur sirih
Menurut wikipedia, kapur sirih adalah senyawa kalsium hidroksida dengan
rumus kimia Ca(OH2). Kalsium hidroksida dapat berupa kristal tak berwarna atau
bubuk putih. Kapur sirih pada produksi marning jagung digunakan untuk
perendaman jagung agar proses perebusannya cepat matang
2. Minyak goreng
Minyak goreng adalah bahan pangan dengan komposisi utama trigliserida yang
berasal dari bahan nabati, dengan atau tanpa perubahan kimiawi,termasuk
pendinginan dan telah melalui proses rafinasi atau pemurnian yang digunakan untuk
menggoreng (SNI, 2013). Minyak goreng pada produksi marning jagung pedas
digunakan untuk menggoreng bahan.
3. Gula pasir

10
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energidan
komoditas perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk
kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis pada
marning jagung pedas.
4. Garam
Menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2016, garam adalah senyawa kimia
yang komponen utamanya berupa natrium klorida dan dapat mengandung unsur
lain, seperti magnesium, kalsium, besi, dan kalium dengan bahan tambahan atau
tanpa bahan tambahan iodium.
5. Gula merah
gula merah adalah hasil olahan dari nira atau gula kelapa yang dibuat dalam
bentuk padatan yang dicetak dengan tempurung kelapa atau bambu sehingga
bentuknya silindris. Gula merah digunakan untuk memberi rasa manis dan warna
pada marning jagung pedas.
6. Cabai
Cabai atau sering dsebut lombok adalah buah dan tumbuhn anggota genus
Capsicus. Cabai pada produksi marning jagung pedas befunsi sebagai pemberi rasa
pedas.
7. Bawang putih
Bawang putih (allium sativum) adalah nama tanaman dari genus allium
sekaligus nama dari umbi yang dihasilkan. Bawang putih digunakan sebagai
bumbu.
8. Air
Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi
dalam ketiga wujudnya. Air dalam proses pembuatan marning jagung pedas
digunakan untuk pencucian, perendaman, perebusan.

11
9. Plastik kemasan
Plastik kemasan merupakan pembungkusan produk dengan desain kreatif yang
bertujuan untuk menyampaikan deskripsi informasi. Plastik kemasan ini digunakan
untuk mengemas produk marning jagung pedas agar jetahanan produk tetap terjaga.

4.2. Proses Produksi

Proses produksi pembuatan marning jagung pedas meliputi :

 Sortasai
Sortasi dilakukan dilakukan untuk memisahkan kotoran dan biji jagung rusak
akobat proses pemanenan maupun selama pasca panen [engangkutan.
Penimbangana bahan-bahan sesuai formulasi, untuk bahan jagung 5 kg.
 Perendaman
Perendaman dilakukan selama 24 jam dengan tujuan mempercepat proses
perebusan.
 Perebusan
Perebusan dilakukan dengan cara merebus jagung dalam larutan kapur dimana 1
kg jagung pipilan membutuhkan 3 liter air dan kapur sirih sebanyak 20 g. Lama
perebusan adalah 6-8 jam hingga biji jagung pecah dan mekar.
 Pencucian
Pencucian dengan air bersih sampai jagung bebas kapur, dengan tujuan untuk
menghilangkan kapur dalam biji jagung.
 Pengeringan
Pengeringan dilakukan dengan menjemur dibawah sinar matahari atau m
enggunakan alat pengering (oven pengering) hingga jagung benar-benar kering.
Pada awal penjemuran biji jagung dilapisi dengan karung beras dengan tujuan
untuk meniris air pada biji jagung. Setelah 4-5 jam lapisan karung dibuka untuk
proses pengeringan selanjutnya.
 Sortasi setelah pengeringan

12
Sortasi ini dilakukan untuk memisahkan kulit ari dan endospem yang sudah
terlepas dengan tujuan untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan.
 Penggorengan
Penggorengan dilakukan pada suhu minyak mencapai 170 °C selama 8-10 detik
sampai mekar dan berwarna kuning
 Pencampuran bumbu dengan marning jagung pedas
Pencampuran bumbu dilakukan dengan cara mencampurkan marning yang telah
digoreng kedalam bumbu yang telah dipisahkan. Dalam pencampuran bumbu,
hal yang harus diperhatikan adalah suhu bumbu dan pengadukan yang merata.
Pengadukan bumbu dilakukan dengan menggunakan wajan kecil dengen tujuan
memaksimalkan proses pengadukan sehingga proses pengadukan yang
dilaksanakan dapat menghasilkan peresapan bumbu yang merata kedalam
marning dan memperoleh warna marning jagung yang menarik dan rasa yang
gurih.

13
Secara singakat, proses produksi marning jagung pedas dapat dilihat pada gambar 1.

JAGUNg

sortasi Kotoran atau benda asing

penimbangan

Kapur sirih 5 Perendaman


jagung 2 kg 48 jam
gram

Perebusan
selama 3 jam

3 kali pencucian Air kotor

penyortiran

Suhu minyak 160 derat


penggorengann
celsius

Pencampuran Bawang putih,cabai,gula pasir,gula merah,


bumbu garam ,penyedap rasa, daun jeruk.

pendinginan

Berat 100 gram/kemasan


pengemasan

MARNING JAGUNG PEDAS

Gambar 1. Bagan proses pembuatan marning jagung pedas

14
4.3. Pengemasan dan Produk Akhir
Pengemasan
Proses pengemasan dilakukan untuk menjaga kualitas marning jagung agar
terhindar dari kontminasi dan untuk menjaga kerenyahan marning jagung itu
sendiri. Setelah proses penirisan, marning jagung tidak langsung dikamas, tetapi
didinginkan terlebih dahulu dengan cara marning jagung ditebarkan pada antai
yang sebelumnya telah dialasi dengan koran supaya panas uap dalam marning
jagung tidak menguap dalam plastik yang dapat menyebabkan tumbuhnya jamur
yang akan memperpendek umur simpan. Pengendalian mutu pada proses ini
adalah pemilihan jenis kemasan dan waktu pengemasan. Jenis kemasan yang
baik adalah kemasan yang tidak mudah dilewati uap air. Sedangkan waktu
pengemasan yang baik adalah saat marning jagung sudah dalam kondisi dingin
untuk menghindari penguapan setelah dikemas.
Kemasan yang digunakan untuk membungkus marning jagung adalah
kemasan jenis PP (plastik). Kemasan ini digunakan kerena memilki ketebalan
yang baik untuk membungkus marning jagung pedas. Kemasan yang telah terisi
produk kemudian dilakukan penyileran pada bagian atas yang bertujuan untuk
mengrangi kerusakan pada produk, menjaga kerenyahan produk dengan cara
mencegah udara yang masuk.

Gambar 2. Plastik kemasan.


4.4 Pemasarn

4.4.1 Pasar Sasaran dan Wilayah Pemasaran

 Pasar sasaran merupakan sebuah startegi pemasaran dalam menglompokan


konsumen dari produk kita berdasarkan kesamaan minat, tidak laku, geografis,
demografis, dengan tujuan untuk membuat strategi pemasaran menjadi lebih
fokus dan memudahkan dalam melakukan penjualan produk.
Pasar sasaran marning jagung adalah untuk kalangan pembeli yang suka hal
paktis. Biasanya adalah sekelompok anak-anak hingga orang dewasa.

15
 Wilayah pemasaran merupaka sebuah tempat atau area dalam melakukan
pemasaran agar dapat dilakunnya distribusi untuk sebuah distributor. Wilayah
ini biasanya di areah kampus, sekolah, pasar, dan pedagang kaki lima.
Wilayah untuk pemasaran marning jagung direncanakan sekitar lingkungan
kampus Politeknik Pertanian Negeri Kupang. Dari survei yang dilakukan pada
area kampus, didapatkan bahwa produsen yang memproduksi marning jagung
belum ada sehingga sangat berpeluang untuk dipasarkan.
4.4.2 Starategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah upaya untuk memasarakan serta mengenalkan sutau


produk maupun jasa pada masyrakat. Dalam strategi pemasaran, tentu menggunakan
taktik dan rencana yang matang, dengan begitu jumlah penjualan dapat meningkat.
Sehingga pemasaran dapat dikatakan sebagai penghubung antara produsen dan
konsumen.

Strategi yang dilakukan dalam Proyek Usaha Mandiri ini yaitu srategi bauran
pamasaran (marketing mix strategy) dengan varabel-variabel sebagai berikut :

Strategi produk
Strategi produk pada marning jagung ini lebih fokus pada warna, rasa, dan
kerenyahan marning jagung. pada umumnya marning jagung hanya rasa biasa yaitu
rasa mainis dan rasa asin. Dengan adanya inovasi produk maka perubahan warna
merah kecoklatan dari gula merah dan rasa pedas dari cabai serta kerenyahan yang
dihasilkan produk ini dapat membedakannya dari produk lain.
Strategi harga
Marning jagung dijual pada pelaksanaan PUM ini terdapat satu jenis penjualan
langsung pada konsumen. Penjualan langsung dengan kemasan 100 g dijual dengan
harga 10.000,-/minggu.
Strategi promosi
Strategi promosi yang dilakukan untuk memperkenalkan produk marning jagung
yaitu dengan cara personal selling. Personal selling adala suatu kegiatan promosi
secara personal yang digunakan untuk mempengaruhi konsumen atau membujuk
konsumen agar membeli produk yang ditawarkan. Promosi dilakukan dengan tujuan
untuk memberikan informasi yang sesui dengan produk yang ditawarkan pada
konsumen.

16
BAB V
PERKIRAAN BIAYA PRODUKSI

5.1. Biaya Tetap


Biaya tetap adalah biaya yang harus dikelurkan dalam jumlah yang tetap dan tidak
berpengaruh oleh perubahan volume kegiatan atau produksi atau jumlah produk yang dihasikan.
Biaya tetap selalu dibayar dalam kondisi apapun bahkan saat perusahaan tidak ada penjualan.
Besarnya biaya tetap total (total fixed cost /TFC), merupakan jumlah seluruh biaya total yang
dikeluarkandalam suatu periode waktu tertentu.

Table 1. penggunaan biaya tetap untuk 4 kali produksi

No Pengeluaran Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)


1. Kontribusiuuntuk lab THP 50.000 200.000

2. Biaya tenaga kerja untuk 1 orang 10.000 40.000

Jumlah biaya 4 kali produksi 240.000

5.2. Biaya Variabel


Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubaha secara proporsional sesuai
dengan volume kegiatan. Besarnya biaya variabel total (total variabel cost / TVC) merupakan
jumlah seluruh biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah
produk.

17
Tabel 2.penggunaan biaya variabel marning jagung pedas untuk 4 kali produksi

No Nama bahan Volume satuan Harga satuan (Rp) Jumlah biaya (Rp)
1. Jagung 2 Kg 8.000 34.000
2. Kapur si 5 Gram 1.000 4.000
3. Minyak goreng 1 Liter 20.000 80.000
4. Gula pasir 500 Gram 9.000 45.000
5. Cabai 500 Gram 5.000 20.000
6. Gula merah 500 Gram 5.000 20.000
7. Garam 500 Gram 3.000 12.000
8. Bawang putih 500 Gram 5.000 20.000
9. Minyak tanah 2 Liter 5.000 40.000
10. Plastic kemasan 1 Pak 17.000 68.000

Total biaya vaeriabel 1 kali produksi 91.000

Total biaya variabel 5 kali produksi 343.000

1. Total biaya produksi


Total biaya produksi yang digunakan untuk pembuatan marnig jagung pedas
= biaya tetap + biaya variabel
= 240.000 + 343.000
= 583.0000
2. Analisis keuntungan
Harga pokok produksi adalah prbandingan antara jumlah-junmlah produk 1 kali produksi 17
bungkus. Keuntungan yang diperoleh = pendapatan – total biaya
Pendapatan = volume produksi x harga jual
= 68 x Rp.10.000
= Rp.680.000
Keuntungan = pendapatan – biaya produksi
= Rp. 680.000 – Rp.583.000
= Rp.97.000

5.3. BEP dan R/C


 Menghitung BEP

18
Setiap perusahaan atau pemilik modal sebelum menanamkan uanga atau modal pada sebuah
usaha pasti aka menghitung untung ruginya usaha yang akan digeluti terlebih dahulu. Lebih
jauh lagi hitung tentag beberapa lama yang dibutuhkan untuk kembali modal alias titik impas
untuk perlu dilakukan secara sederhana.

Break Even Point (BEP) atau titik impas adalah istilah ekonomi yang menunjukan total
keuntungan sebuah usaha setara atau sama dengan modal yang telah dikeluarkan.

 BEP harga =

= Rp.8,57
Artinya dengan menjual 68 bungkus marning jagung pedas untuk mencapai titik impas
memerlukan pemasukan sebesar Rp. 8,57

 R/C =

R/C = 1,16

Artinya dengan pengeluaran sebesar Rp. 583.000 menghasilkan penerimaan sebesar 1,16
kali yaitu Rp.680.000 dengan demikian usaha ini layak untuk dlanjutkan.

BAB VI

19
HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Hasil
Produk marning jagung yang dihasikan pada kegiatan proyek usaha mandiri (PUM) selam 4
kali produksi di lab THP, Politeknik Pertanian Negeri Kupang sebanayak 10 kg, menghasilkan
68 kemasan . pemasaran yang dilakukan pada produk marning jagung pedas ini, berlokasi pada
are kampus, kos dan rumah dengan harga per bungkus Rp.10.000 dengan berat 100 g, sehingga
memperoleh pendapatan sebesar Rp.680.000 dan keuntungan yang diperoleh selama 4 kali
produksi adalah Rp.387.000 maka dari itu dihasilkan R/C (Ratio) 2,3.
Karakteristik yang taredapat pada produk marning jagung pedas adalah gurih dan renyah
kerena pada saat proses pembuatan marning jagung pedas diperoleh adonan : bumbu (bawang
putih,cabai),penyedap rasa, garam, gula pasir, gula merah,dan daun bawang yang dicampur
sesua dengan takaran yang sudah ditafsikan. Tektur yang dihasilkan renyah kerena digoreng
pada suhu minyak yang panas dan memperoleh warna coklat kemerahan yang dihasilkan oleh
perpaduan antara warna marning jagung goring dan gula mreah. Aromanya khas marning
jagung. Marning adalah makan ringan yang terbuat dari jagung, rasanyapun dibuat aneka rasa,
yaitu marning gurih, marning pedas,marning asin, dan marning rasa pedas. Secara umum
marning sudah dikenal oleh masyarakat luas sebagai jenis makanan ringan. Marning sangat
digemari anak-anak, remaja, dan muda-mudi kususnya kalangan anak sekolah dan kalangan
masyarakat. Namun dalam mengonsumsi marning jagung juga tergantung pada usia/umur bagi
anak kecil dan orang tua. Marning jagung merupakan salah satu olahan partanian yang bahan
baku utamanya adalah biji jagung, marning jagung mempunyai daya simpan yang tahan lama
yaitu sekitar 3-4 bulan sehingga tidak mudah rusak. (Muhadji, 1985).

6.2 Pembahasan
Marning adalah makan ringan yang terbuat dari jagung, rasanyapun dibuat aneka rasa,
yaitu marning gurih, marning pedas,marning asin, dan marning rasa pedas. Secara umum
marning sudah dikenal oleh masyarakat luas sebagai jenis makanan ringan. Marning sangat
digemari anak-anak, remaja, dan muda-mudi kususnya kalangan anak sekolah dan kalangan
masyarakat. Namun dalam mengonsumsi marning jagung juga tergantung pada usia/umur bagi

20
anak kecil dan orang tua. Marning jagung merupakan salah satu olahan partanian yang bahan
baku utamanya adalah biji jagung, marning jagung mempunyai daya simpan yang tahan lama
yaitu sekitar 3-4 bulan sehingga tidak mudah rusak. (Muhadji, 1985).

Tahap pembuatan marning jagung :

 Sortasai
Sortasi dilakukan dilakukan untuk memisahkan kotoran dan biji jagung rusak
akibat proses pemanenan maupun selama pasca panen pengangkutan.
Penimbangana bahan-bahan sesuai formulasi.
 Perendaman
Perendaman dilakukan selama 24 jam dengan tujuan mempercepat proses
perebusan.
 Perebusan
Perebusan dilakukan dengan cara merebus jagung dalam larutan kapur dimana
10 kg jagung pipilan membutuhkan 30 liter air dan kapur sirih sebanyak 200 g.
Lama perebusan adalah 6-8 jam hingga biji jagung pecah dan mekar.
 Pencucian
Pencucian dengan air bersih sampai jagung bebas kapur, dengan tujuan untuk
menghilangkan kapur dalam biji jagung.
 Pengeringan
Pengeringan dilakukan dengan menjemur dibawah sinar matahari atau m
enggunakan alat pengering (oven pengering) hingga jagung benar-benar kering.
Pada awal penjemuran biji jagung dilapisi dengan karung beras dengan tujuan
untuk meniris air pada biji jagung. Setelah 4-5 jam lapisan karung dibuka untuk
proses pengeringan selanjutnya.
 Penggorengan
Penggorengan dilakukan pada suhu minyak mencapai 170 °C selama 8-10 detik
sampai mekar dan berwarna kuning
 Pencampuran bumbu dengan marning jagung pedas

21
Pencampuran bumbu dilakukan dengan cara mencampurkan marning yang telah
digoreng kedalam bumbu yang telah dipisahkan. Dalam pencampuran bumbu,
hal yang harus diperhatikan adalah suhu bumbu dan pengadukan yang merata.
Pengadukan bumbu dilakukan dengan menggunakan wajan kecil dengen tujuan
memaksimalkan proses pengadukan sehingga proses pengadukan yang
dilaksanakan dapat menghasilkan peresapan bumbu yang merata kedalam
marning dan memperoleh warna marning jagung yang menarik dan rasa yang
gurih.

22
BAB VII
PENUTUP

7.1. Kesipulan
Marning jagung adalah salah satu olahan hasil pertanian yang bahan baku utamanya
adalah biji jagung kering. Jenis jagung yang digunakan adalah jagung pipilan yang bijinya besar
dan kering sehingga menghasilkan marning yang mekar dan berkualitas.untuk menghasilkan
marning yang berkualitas harus melalukan sesuai dengan prosedur dan takaran adonan yang
sudah ditafsirkan. Penggunaan bahan tambahan harus sesuai dengan perbandingan penggunaan
bahan baku,sehingga memperoleh nilai jual yang cukup memuaskan dalam proses pemasaran
tersebut.
7.2 Saran
Berdasarkan uraian diatas penulis menyarankan dalam pembuatan marning harus memilih
jagung yang bijinya besar, utuh, dan bersih.serta bahan tambahan yang dicampur harus sesuai
dengan takaran agar menghasilkan marning jagung pedas yang renyah dan gurih.

23
DAFTAR PUSTAKA

Medho, M. S. 2013. Pasca Panen Jagung dan Kebijakan Silo Jagung. Kupang : Politeknik
Pertanian Negeri Kupang.

Wariasno. 1998. Budidaya Jagung Hebrida. Yogyakarta : Kanisius

yulianti, 2017. Pengolahan Pisang Menjadi Keripik Pisang Balado Untuk Meningkatkan
Nilai Jual. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Sartika, R.A.D. 2009. Pengaruh Suhu dan Lama Proses Menggoreng (Deep Frying)
Terhadap Pembentukan Asam Lemak Trans. Markara Sains 13: 23-8.

Sudermaji, s, dkk. 2003. Proseedur Analisis Bahan Makan dan Pertanian. Yogyakatra :

Liberty

Bele, A. 2021. Analisis Biaya. Kupang : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Winarno, F. G, dkk, 1980. Pengantar Teknologi Pangan. Jakrta : PT. Gramedia.

Sudarmaji S., haryono, B., Suhardi. 1996. Analisis Untuk Bahan Makanan dan Pertanian.
Liberty Yogyakarta. Yogyakarta

24

Anda mungkin juga menyukai