Abstrak
Telur merupakan salah satu produk ternak unggas bergizi tinggi dan merupakan salah satu sumber protein, asam lemak,
vitamin, dan mineral yang baik untuk tubuh. Selain telur ayam, telur dapat berasal dari unggas lain seperti telur itik. Telur
itik dapat dikonsumsi segar dan dapat diolah lebih lanjut seperti diasinkan menghasilkan telur asin. Di Indonesia, telur
asin dapat dikonsumsi langsung maupun diolah lebih lanjut menghasilkan produk lain, salah satunya menjadi produk
saus. Saus telur asin (salted egg sauce) merupakan saus dengan bahan utama kuning telur itik yang telah diasinkan dan
diolah bersama margarin, bumbu-bumbu seperti merica, gula dan bawang putih, susu dan bahan lainnya. Penggunaan
susu dalam pembuatan saus telur asin sangat penting yaitu dalam menjaga kestabilan emulsi saus, meningkatkan kadar
protein, meningkatkan nilai organoleptik dan ekonomis saus sehingga konsentrasi penambahan susu yang tepat
diperlukan agar saus telur asin disukai konsumen. Pengujian daya oles saus dilakukan dengan menggoreskan saus diatas
permukaan kaca dengan tekanan yang sama dan diukur panjang olesan. Berdasarkan hasil pengujian daya oles,
didapatkan pada konsentrasi penambahan susu full cream 20% panjang goresan 11,5 cm , konsentrasi 10% panjang
goresan 8cm dan konsentrasi 0% dengan panjang goresan 5cm. Pengujian organoleptik dilakukan berdasarkan tingkat
kesukaan oleh panelis.
Kata kunci: telur asin, saus telur asin, daya oles, organoleptik
1
Seri Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Hewani
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
C:1: 2019 (Telur)
serta nilai organoleptik rasa saus sehingga lebih Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Saus Telur
dapat diterima konsumen. Konsentrasi Asin
penambahan susu full cream yang tepat dalam
pembuatan saus telur asin diharapkan dapat Tabel 1. Formulasi Saus Telur Asin
menghasilkan sistem emulsi yang baik, P1 P2 P3
meningkatkan kadar protein, organoleptik dan Kuning telur asin 50 g 50 g 50 g
nilai ekonomis saus telur asin yang dihasilkan. Merica 0,5 g 0,5 g 0,5 g
Bawang putih 4g 4g 4g
Metodologi Margarin 30 g 30 g 30 g
Alat dan Bahan Air 40 g 40 g 40 g
Alat yang digunakan meliputi telenan, pisau, Susu full cream 0g 10 g 20 g
panci, sendok, baskom, piring, timbangan, wajan, Daun salam 3g 3g 3g
sutil, waterjug dan kompor. Bahan baku yang
digunakan meliputi telur asin, merica, bawang
Hasil dan Pembahasan
putih, margarin, air, susu full cream, dan daun
Daya Oles
salam.
Dari hasil uji daya oles, di dapatkan pada
konsentrasi penambahan susu full cream 20% p =
Skema Kerja
11,5 cm , 10% p = 8cm dan 0% p = 5cm. Telur
Kuning telur asin Bawang putih + mengandung protein cukup tinggi dengan susunan
margarin asam-asam amino lengkap. Selain itu, telur juga
mengandung lemak tak jenuh, vitamin, dan
Penimbangan mineral yang diperlukan tubuh dan sangat mudah
dicerna. Semakin tinggi penambahan susu full
Penumisan I
cream yang di tambahkan maka smakin muda saus
Penghalusan untuk di oles, karena smakin banyak susu yang di
tambahkan juga smakin tinggi pula emulsifier
dengan air
yang di tambahkan sehingga smakin menyatu dan
smakin encer. Hal ini yang mengakibatkan saus
semakin mudah untuk di oles. Jika pada
konsentrasi penambahan susu 0% maka tidak ada
Pencampuran I
emulsifier yang di tambhakan sehingga tidak
dapat menyatu antar bahan sehingga sulit untuk
di oles karena tidak encer atau lebih padat.
Penumisan II
Organoleptik
Daun salam,
merica, susu Pencampuran II
full cream Daftar Pustaka
Amrinola, W. 2014. Kasein Sebagai
Pemasakan Emulsifier.https://foodtech.binus.ac.id./2014/12/
08/kasein-sebagai-emulsifier/ (Diakses 04 April
(80oC, ±5 menit)
2019).
2
Seri Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Hewani
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
C:1: 2019 (Telur)
http://www.fsis.usda.gov/PDF/Shell_Eggs_from_F
arm_to_ Table.pdf (diakses 04 April 2019).
LAMPIRAN
Warna
Bahan Merah Biru Kuning Putih Kesimpulan Warna
Pisang 0.4 - 1.02 0.1 (0.62 Kuning) (0.4 Oranye)
Labu Siam - 0.1 0.5 0.1 (0.4 Kuning) (0.1 Hijau)
Timun 0.1 - 1.2 0.2 (1.1 Kuning) (0.1 Oranye)
Kentang 0.2 - 0.4 0.1 (0.2 Kuning) (0.2 Oranye)
Singkong 0.3 - 0.3 - (0.3 Oranye)
Apel 0.6 - 1 - (0.4 Kuning) (0.6 Oranye)
Specific Gravity
(Wa) objek
SG x SG
(Wa - Ww)bersama - (Wa-Ww) pemberat L
Keterangan:
3
Seri Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Hewani
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
C:1: 2019 (Telur)
Total Asam
Standarisasi NaCl 0,1 N dengan H2C2O4 0,1 N
Berat H2C2O4 =0,6125 g
0 ,6125 g 1000
N H2C2O4 = x x2
126 ,07 g/mol 100
= 0,0972 N