Anda di halaman 1dari 4

Seri Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Hewani

Fakultas Teknologi Pertanian


Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
C:1: 2019 (Telur)

Saus Telur Asin (Salted Egg Sauce)

Elizabeth Hoseana (6103016057), Yosua Karunia (61030160), Ivonne Rosalia (6103016120),


Gisela Tiofani (6103016143)

Abstrak

Telur merupakan salah satu produk ternak unggas bergizi tinggi dan merupakan salah satu sumber protein, asam lemak,
vitamin, dan mineral yang baik untuk tubuh. Selain telur ayam, telur dapat berasal dari unggas lain seperti telur itik. Telur
itik dapat dikonsumsi segar dan dapat diolah lebih lanjut seperti diasinkan menghasilkan telur asin. Di Indonesia, telur
asin dapat dikonsumsi langsung maupun diolah lebih lanjut menghasilkan produk lain, salah satunya menjadi produk
saus. Saus telur asin (salted egg sauce) merupakan saus dengan bahan utama kuning telur itik yang telah diasinkan dan
diolah bersama margarin, bumbu-bumbu seperti merica, gula dan bawang putih, susu dan bahan lainnya. Penggunaan
susu dalam pembuatan saus telur asin sangat penting yaitu dalam menjaga kestabilan emulsi saus, meningkatkan kadar
protein, meningkatkan nilai organoleptik dan ekonomis saus sehingga konsentrasi penambahan susu yang tepat
diperlukan agar saus telur asin disukai konsumen. Pengujian daya oles saus dilakukan dengan menggoreskan saus diatas
permukaan kaca dengan tekanan yang sama dan diukur panjang olesan. Berdasarkan hasil pengujian daya oles,
didapatkan pada konsentrasi penambahan susu full cream 20% panjang goresan 11,5 cm , konsentrasi 10% panjang
goresan 8cm dan konsentrasi 0% dengan panjang goresan 5cm. Pengujian organoleptik dilakukan berdasarkan tingkat
kesukaan oleh panelis.

Kata kunci: telur asin, saus telur asin, daya oles, organoleptik

Latar Belakang kuliner. Penggunaan saus telur asin sendiri


Telur merupakan salah satu produk biasanya dihidangkan bersama dengan makanan
ternak unggas bergizi tinggi dan merupakan salah ringan maupun makanan berat. Saus telur asin
satu sumber protein, asam lemak, vitamin, dan (salted egg sauce) merupakan saus dengan bahan
mineral yang baik untuk tubuh. Telur sebagai utama kuning telur itik yang telah diasinkan dan
sumber protein hewani memiliki daya guna lain diolah bersama margarin, bumbu-bumbu seperti
sebagai pengemulsi, kontrol kristalisasi, koagulasi, merica, gula dan bawang putih, susu dan bahan
perekat, dan pemberi cita rasa. Telur dapat berasal lainnya (Dina, 2018). Susu yang digunakan dalam
dari berbagai unggas lainnya yaitu dapat berasal proses pembuatan saus telur asin adalah susu full
dari bebek atau itik. Jika dibandingkan dengan cream. Susu full cream atau susu berlemak
telur ayam, telur itik memiliki kandungan protein merupakan susu segar yang masih mengandung
lebih tinggi yaitu 12,81 gram per 100 gram (USDA, lemak dan telah mengalami pasteurisasi untuk
2007). Selain itu, volume telur itik juga lebih besar menghilangkan mikroba patogen yang dapat
dibanding teur ayam sehngga telur itik memiliki mencemari susu. Penggunaan susu full cream pada
potensi untuk dikembangkan dalam produk proses pengolahan saus telur asin memiliki peran
olahan pangan. penting yaitu dalam menjaga kestabilan emulsi
Telur itik dapat dikembangkan menjadi saus.
berbagai macam produk, salah satunya adalah Kasein merupakan protein yang dominan
produk telur asin. Di Indonesia, telur asin yang terdapat dalam susu yaitu sekitar 82% dari
dikonsumsi sebagai lauk dan biasanya tidak protein dalam susu hewani. Kasein merupakan
dilakukan proses pengolahan lebih lanjut. Selain protein sehingga kasein memiliki sifat hidrofilik
dikonsumsi dalam keadaan telur asin segar, telur dan hidrofobik yang dibutuhkan sebagai
asin dapat diolah menjadi produk lain yaitu emulsifying agent dan dapat menstabilkan sistem
menjadi saus telur asin. Saus telur asin belum emulsi dengan cara mengikat air dan minyak
umum diketahui secara luas oleh masyarakat (Amrinola, 2014). Selain itu, penambahan susu
Indonesia tetapi dalam upaya pengembangannya full cream dalam produk saus telur asin juga
memiliki potensi yang cukup tinggi dalam dunia bertujuan untuk meningkatkan kadar protein

1
Seri Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Hewani
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
C:1: 2019 (Telur)

serta nilai organoleptik rasa saus sehingga lebih Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Saus Telur
dapat diterima konsumen. Konsentrasi Asin
penambahan susu full cream yang tepat dalam
pembuatan saus telur asin diharapkan dapat Tabel 1. Formulasi Saus Telur Asin
menghasilkan sistem emulsi yang baik, P1 P2 P3
meningkatkan kadar protein, organoleptik dan Kuning telur asin 50 g 50 g 50 g
nilai ekonomis saus telur asin yang dihasilkan. Merica 0,5 g 0,5 g 0,5 g
Bawang putih 4g 4g 4g
Metodologi Margarin 30 g 30 g 30 g
Alat dan Bahan Air 40 g 40 g 40 g
Alat yang digunakan meliputi telenan, pisau, Susu full cream 0g 10 g 20 g
panci, sendok, baskom, piring, timbangan, wajan, Daun salam 3g 3g 3g
sutil, waterjug dan kompor. Bahan baku yang
digunakan meliputi telur asin, merica, bawang
Hasil dan Pembahasan
putih, margarin, air, susu full cream, dan daun
Daya Oles
salam.
Dari hasil uji daya oles, di dapatkan pada
konsentrasi penambahan susu full cream 20% p =
Skema Kerja
11,5 cm , 10% p = 8cm dan 0% p = 5cm. Telur
Kuning telur asin Bawang putih + mengandung protein cukup tinggi dengan susunan
margarin asam-asam amino lengkap. Selain itu, telur juga
mengandung lemak tak jenuh, vitamin, dan
Penimbangan mineral yang diperlukan tubuh dan sangat mudah
dicerna. Semakin tinggi penambahan susu full
Penumisan I
cream yang di tambahkan maka smakin muda saus
Penghalusan untuk di oles, karena smakin banyak susu yang di
tambahkan juga smakin tinggi pula emulsifier
dengan air
yang di tambahkan sehingga smakin menyatu dan
smakin encer. Hal ini yang mengakibatkan saus
semakin mudah untuk di oles. Jika pada
konsentrasi penambahan susu 0% maka tidak ada
Pencampuran I
emulsifier yang di tambhakan sehingga tidak
dapat menyatu antar bahan sehingga sulit untuk
di oles karena tidak encer atau lebih padat.
Penumisan II
Organoleptik
Daun salam,
merica, susu Pencampuran II
full cream Daftar Pustaka
Amrinola, W. 2014. Kasein Sebagai
Pemasakan Emulsifier.https://foodtech.binus.ac.id./2014/12/
08/kasein-sebagai-emulsifier/ (Diakses 04 April
(80oC, ±5 menit)
2019).

Dina, A. 2018. Karakteristik Fisikokimia


Saus telur asin Dan Organoleptik Salted Egg Sauce Dengan
Konsentrasi Daun Kari Yang Berbeda, Skripsi S-1,
Fakultas Peternakan IPB, Bogor.
Pengujian: daya oles dan
organoleptik (rasa, warna, United States Department and
Agriculture. 2007. Food Safety Inspection Service:
mouthfeel)
Shell Eggs from Farm to Table.

2
Seri Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Hewani
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
C:1: 2019 (Telur)

http://www.fsis.usda.gov/PDF/Shell_Eggs_from_F
arm_to_ Table.pdf (diakses 04 April 2019).

LAMPIRAN

Warna
Bahan Merah Biru Kuning Putih Kesimpulan Warna
Pisang 0.4 - 1.02 0.1 (0.62 Kuning) (0.4 Oranye)
Labu Siam - 0.1 0.5 0.1 (0.4 Kuning) (0.1 Hijau)
Timun 0.1 - 1.2 0.2 (1.1 Kuning) (0.1 Oranye)
Kentang 0.2 - 0.4 0.1 (0.2 Kuning) (0.2 Oranye)
Singkong 0.3 - 0.3 - (0.3 Oranye)
Apel 0.6 - 1 - (0.4 Kuning) (0.6 Oranye)

Specific Gravity
(Wa) objek
SG  x SG
(Wa - Ww)bersama - (Wa-Ww) pemberat L

Keterangan:

3
Seri Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Hewani
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
C:1: 2019 (Telur)

SG = Specific gravity bahan


Wa = Berat di udara
Ww = Berat dalam air
SGL =Specific gravity air = 1

Contoh perhitungan untuk timun:


380  120
SG  x1
( 380  120 ) - ( 145-125 )
SG  0,9792

Total Asam
Standarisasi NaCl 0,1 N dengan H2C2O4 0,1 N
Berat H2C2O4 =0,6125 g
0 ,6125 g 1000
N H2C2O4 = x x2
126 ,07 g/mol 100

= 0,0972 N

Anda mungkin juga menyukai