PENDAHULUAN
Telur adalah makanan hewani bergizi yang baik untuk tubuh. Telur terdiri
atas protein, lemak, vitamin dan juga mineral. Telur mengandung protein yang
cukup tinggi,karena dalam telur terkandung asam amino esensial dan non
esensial. Jenis asam amino yang terdapat diantaranya adalah metionin , lisin,
arginin,sistein dan histelin. Dan asam amino non esensial yang terkandung adalah
asam aspartate dan asam glutamat.Kandungan protein dalam telur bebek adalah
13,1 gr per seratus gram, sedangkan pada telur ayam kandungan proteinnya 12,8
gr.
Pada umumnya, vitamin terdapat pada kuning telur. Baik itu vitamin larut
dalam lemak maupun vitamin yang larut dalam air. Yang termasuk vitamin larut
dalam lemak adalah vitamin A,D,E, dan K. Sedangkan yang larut dalam air antara
lain tiamin, ribovlavin dan vitamin B12.Kuning telur juga merupakan sumber
mineral kalsium dan magnesium. Adapun putih telur yang jumlahnya 60% dari
1
8 Vit. A 900 1230 841 2741
9 Vit. B 0,1 0,18 0,23 -
10 Air (gr) 74 70,8 66,5 -
Sumber : Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI
dan kuning telur, posisi kuning telur, dan ada tidaknya noda atau bintik darah pada
putih atau kuning telur) dan 2) kualitas bagian luar (bentuk dan warna kulit,
dua minggu diruang terbuka, baik kerusakan secara fisik, kimiawi maupun
diperlukan berbagai cara untuk mempertahankan mutu telur dalam jangka waktu
yang cukup lama diantaranya dengan metode pengasinan. Telur asin merupakan
telur utuh yang diawetkan dengan adonan yang mengandung garam (NaCl)
sehingga menghasilkan telur asin yang memiliki masa simpan yang lebih lama.
bebek, bahkan sudah banyak dijumpai berbagai variasi telur asin itik seperti telur
asap, panggang dan sebagainya. Namun saat ini telur itik sulit untuk diperoleh,
selain itu harganya lebih mahal dibandingkan dengan telur ayam niaga. Dewasa
ini kasus flu burung kembali menyerang peternakan itik yang menyebabkan
produksi telur itik dibeberapa kota besar Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat
mengalami penurunan sebesar 50%, sehingga harga telur itik mengalami kenaikan
(Antara Jateng, 2012; Pikiran Rakyat Online, 2013). Tahun 2012 produksi telur
itik di Indonesia hanya mencapai 276.215 ton lebih sedikit dibandingkan produksi
2
telur ayam niaga yang mencapai 1.059.266 ton (Direktorat Jenderal Peternakan,
2013).
Proses pemasakan pada telur asin merupakan salah satu cara untuk
mengawetkan telur asin dalam jangka waktu yang lebih lama dan berpengaruh
terhadap karakteristik telur asin yang dihasilkan. Telur asin umumnya dimasak
dengan cara pengukusan atau perebusan. Suatu inovasi cara pemasakan telur asin
pemanas. Pada proses pengovenan akan terjadi pengeluaran air karena adanya
perbedaan tekanan osmotis. Bersamaan dengan keluarnya air dari telur juga akan
terjadi pengeluaran NaCl sehingga akan berpengaruh terhadap rasa asin yang
reduksi sehingga membentuk senyawa rasa dan aroma telur. Proses pemasakan
yang berbeda diduga akan menghasilkan kadar air, kemasiran dan tekstur yang
berbeda.
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan telur asin yang
berasala dari telur itik yang dibuat berdasarkan hasil uji organoleptik terhadap
3
1.3 MANFAAT
Manfaat yang diperoleh dari praktikum pembuatan telur asin ini adalah
memberi pengetahuan kepada mahasiswa tata cara atau prosedur pembuatan telur
asin yang berasal dai telur itik yang baik dan benar.
4
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
Telur asin merupakan salah satu bahan pangan kaya protein yang mudah
telur dikonsumsi untuk lauk pauk sehingga telur mempunyai peranan penting
luar telur adalah cangkang yang mudah pecah karena benturan dan tekanan.
Apabila cangkang ini sudah rusak, maka isinya tidak akan bertahan lama. Telur,
karena mengandung zat gizi yang cukup tinggi merupakan media yang sangat baik
relatif panjang antara lain dengan pengawetan melalui proses pengasinan telur,
Telur yang digunakan untuk telur asin biasanya telur itik. Telur itik seperti
halnya produk asal ternak pada umumnya mudah mengalami kerusakan. Untuk
menjaga agar kualitas telur dapat bertahan lama, diperlukan cara- cara untuk dapat
5
bertujuan untuk memberi nilai tambah dan memperpanjang daya simpan telur.
Prinsip dari pengawetan telur adalah untuk mencegah penguapan dan kehilangan
CO2 dari dalam telur. Salah satu pengawetan telur yang mudah dilakukan yaitu
Telur asin merupakan bentuk produk olahan dari telur itik yang telah lama
dilakukan oleh masyarakat, baik sebagai cabang usaha untuk kebutuhan keluarga
sendiri.
Mutu telur asin menurut Standar Nasional Indonesia meliputi bau, warna,
aureus. Kadar garam telur asin yang dibuat dengan perendaman air garam jenuh
selama 12 hari adalah : kuning telur 0,58% dan putih telur 3,02%. Syarat mutu
telur asin berdasar Standar Nasional Indonesia tahun 1996 dapat dilihat pada tabel
2 berikut ini :
1. Keadaan
Bau - Normal
Warna - Normal
Kenampakan - min. 2
6
2. Garam b/b % negative < 10
3. Cemaran mikroba Koloni / 25g
Salmonella
Staphylococcus aureus Koloni / g
Sumber : SNI (Standar Nasional Indonesia),1996
terutama terletak pada jumlah dan proporsi zat-zat yang dikandungnya yang
Proses pemasakan pada telur asin merupakan salah satu cara untuk
mengawetkan telur asin dalam jangka waktu yang lebih lama dan berpengaruh
terhadap karakteristik telur asin yang dihasilkan. Telur asin umumnya dimasak
dengan cara pengukusan atau perebusan, suatu inovasi cara pemasakan telur asin
pemanas, pada proses pengovenan akan terjadi pengeluaran air karena adanya
perbedaan tekanan osmotis bersamaan dengan keluarnya air dari telur juga akan
terjadi pengeluaran NaCl sehingga akan berpengaruh terhadap rasa asin yang
reduksi sehingga membentuk senyawa rasa dan aroma telur. Proses pemasakan
7
yang berbeda diduga akan menghasilkan kadar air, kemasiran dan tekstur yang
berbeda.
air yang paling tinggi dan karena pengukuran kadar protein juga dalam
walaupun tidak terjadi penambahan protein dari luar. Kadar protein telur
segar 10,9 % pada putih telur dan 16,5 % pada kuning telur (Soewedo, 1983).
8
BAB III
BAHAN ALAT
a. Telur Itik a. Alat tulis
b. Garam b. Toples
c. Air c. Sendok
d. Baskom
e. Label
3.2 METODE
9
BAB IV
4.2 PEMBAHASAN
Telur asin merupakan salah satu makanan produk tradisional yang dikenal
masyarakat, baik di Indonesia maupun luar negeri( seperti Cina dan Taiwan) Telur
asin adalah telur itik yang telah mengalami beberapa proses tertentu agar dapat
dikonsumsi dengan rasa yang khas, pembuatan telur asin merupakan salah satu
dari metoda untuk mengawetkan telur. Hal ini dikarenakan,garam yang digunakan
dalam pengawetan dan pemberi rasa asin mampu mengurangi kelarutan oksigen
air dari dalam telur.Mekanisme garam NaCl sebagai pengawet dimulai dengan
10
terurainya NaCl menjadi ion natrium (Na+) dan ion chlor(Cl-). Ion chlor inilah
pertumbuhan mikroba.
dan untuk mendapatkan telur asin dengan citarasa khas. Peningkatan citarasa pada
telur asin dikarenakan adanya rasa masir atau berpasir yang ada di kuning telur.
Rasa masir ini terbentuk karena adanya garam NaCl yang berikatan dengan
lipoprotein dalam bentuk Low Density Lipoprotein (LDL) pada kuning telur.
Bahan dasar dalam pembuatan telur asin adalah telur itik, garam dan air.
telur busuk yang aut. Karena bila terdapat telur busuk maka upaya pengawetan
akan gagal.Bau busuk yang berasal dari telur tersebut menyebar ke seluruh air
garam perendam dan meresap bersama garam perendam ke dalam telur-telur yang
ada di sekelilingnya.
Dengan demikian telur yang sebenarnya masih baik akan ikut berbau
busuk. Larutan yang digunakan untuk merndam telur dalam pembuatan telur asin,
merupakan larutan jenuh. Larutan jenuh tercapai bila tiap liter air mampu
melarutkan 650 g garam (dengan bantuan pemanan). Dalam hal ini , selain
berfungsi untuk memberikan rasa asin pada telur, garam juga berfungsi sebagai
bahan pengawet. Air yang dipergunakan dalam pembuatan larutan garam jenuh
11
Gambar 1. Proses perendaman Gambar 2. Proses pemasak telur
larutan garam jenuh dengan telur
Pembuatan telur asin ini bertujuan untuk meningkatkan daya simpan telur.
Secara tradisional telur asin biasanya dibuat dari telur bebek dan memiliki daya
simpan anatara 1-2 minggu. Ketahanan simpan ini dikarenakan kadar garam yang
tinggi.dalam pembuatan telur asin ini, yang digunakan adalah adonan abu gosok,
pecahan batu bata, dan garam. Garam berfungsi sebagai pencipta rasa asin dan
protein), dan menyerap air dari dalam telur. Berikut merupakan hasil analisa
organoleptik dalam pembuatan telur asin yaitu rata rata memiliki warna putih
yang cerah dan kuning gelap dengan rasa asin dan agak asin dibagian kuningnya
12
BAB V
KESIMPULAN
1. Untuk praktikum telur asin digunakan telur itik yang diberi perlakuan
4. Pembuatan telur asin merupakan suatu usah pengawetan telur dan juga
13
DAFTAR PUSTAKA
Gumay, T. R. 2009. Kandungan Beta Karoten dan Nilai Gizi Telur Asin dari itik
yang Mendapatkan Limbah Udang.Program studi Teknologi Hasil Ternak.
Fakutas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Indriani, W. 2008. Sifat Fisik, Kimia dan Organoleptik Telur Asin melalui
Penggaraman dengan Tekanan dan Konsentrasi Garam yang Berbeda.
Program Studi Teknologi Hasil Ternak. Departemen Ilmu Produksi
Ternak. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Sukendra, L. 2008. Pengaruh Cara Pengasinan Telur Bebek (Muscovy sp) dengan
Menggunakan Adonan Campuran Garam dan Bata terhadap Mutu Telur
Asin selama Penyimpanan.Tesis. Fakultas Mekanisasi Pertanian. Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
14
LAMPIRAN
15