Oleh
Arfiathi
Dinda Kinasih Masendy
Sintia Ultari A P
Try Juspa
Ruri Mayang Nirwana
Nuria Anisa
Martua L Jaya Sagala
1414051011
14140510
14140510
14140510
14140510
14140510
12140510
2016
I.
I.1.
PENDAHULUAN
Latar belakang
I.2.
Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui cara pengolahan keju
2. Mengetahui beberapa jenis keju.
II.
II.1.
TINJAUAN PUSTAKA
Karakteristik Keju
II.2.
a. Asal susu
Sebagian besar keju dibuat dari susu sapi.Tapi banyak
juga yang dibuat dari susu domba (misalnya Feta dari
Yunani), kambing, kerbau (misalnya Mozzarella dari
Italia), bahkan susu unta.Jenis-jenis keju tertentu
mensyaratkan susu dari hewan yang diperah pada
pagi/sore hari, atau hanya makan makanan tertentu,
atau berasa dari daerah tertentu saja.
b. Kadar lemak
Untuk mendapatkan kadar lemak yang diinginkan, susu
dicampur dengan susu rendah lemak (skimmed)
sehingga kadar lemaknya turun, atau dicampur dengan
kepala susu (cream) agar kadar lemaknya naik.
c. Metoda penggumpalan atau koagulasi
Ada yang dibuat dengan menggunakan rennet, ada juga
yang menggunakan bakteri yang memiliki sifat
II.3.
III.
PEMBAHASAN
pada Tabel.
1.
3.
4.
Keju Gouda merupakan salah satu jenis keju semi keras yang
berasal dari negeri Belanda (Netherland) yang dibuat dengan
bahan baku utama dari susu segar atau dari susu skim (Scott,
1981). Proses penggumpalan kasein susu pada keju ini
menggunakan rennet. Kultur bakteri yang digunakan untuk
memproduksi asam laktat berasal dari mesophilik seperti
Streptococcus cremoris, Streptococcus diacetylactis, dan atau
Leuconostoc citrovorum, selain itu Streptococcus lactis,
treptococcus lactis hollandicus dan Lactococcu cremoris juga
umum digunakan sebagai starter pada proses pembuatan keju
Gouda. Codex General Standar for Cheese (1999)
mengklasifikasikan keju berdasarkan kepada kondisi dan
keadaan keju, antara lain kadar air pada bahan tanpa lemak
(Moisture on Fat-free Basis (MFFB)), yang akan menentukan
tekstur, kadar lemak pada bahan kering (Fat in Dry Basis/FDB)
sebagai komponen pembentuk tekstur dan cita rasa dan proses
pemeraman (ripening) sebagai tahap penyempurnaan
pematangannya.
Berdasarkan klasifikasi tersebut, keju Gouda merupakan jenis
keju semi keras dengan kadar air pada bahan kering tanpa
lemak (MFFB) rata-rata 57% dan kadar lemak pada bahan
IV.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Hadiwiyoto S. 1994. Teori dan Prosedur Pengujian Mutu Susu dan Hasil
Olahannya. Yogyakarta: Penerbit Liberty
[Codex Alimentarius Commission]. 1966. Codex Standard 266-1966: Codex
Standard for Gouda. Rome: Codex Alimentarius Commission.
[Codex Alimentarius Commission]. 1978. Codex Standard 283-1978: Codex
General Standard for Cheese. Rome: Codex Alimentarius Commission.
[Codex Alimentarius Commission]. 2007. Codex Standard 262-2007: Codex
Standard for Mozarella. Rome: Codex Alimentarius Commission.
Anonymous. 2008. Kefir, Susu Asam Berkhasiat.
http://www.indomedia.com/intisari/1997/november/kefir.htm Tanggal Akses