Ukuran pencucian
Proses pengemasan
Gambar 3. Diagram Alir Proses Pembuatan Kerupuk Kulit Ikan
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kerupuk ikan pada usaha
kerupuk ikan cap mbah kakung yaitu kulit ikan nila dan kulit ikan patin. Bahan
baku kulit ikan didapatkan dari kulit ikan dari PT. Aquafam. Harga bahan baku
dari kulit ikan nila yaitu Rp. 72.000/kg dan untuk kulit ikan patin yaitu Rp.
60.000/kg. Setiap harinya usaha kerupuk ikan cap mbah kakung menggunakan
bahan baku kulit ikan sebanyak 10 kg. Menurut Hidayati et al. (2015), pengolahan
fillet ikan Nila ( O. niloticus ) menghasilkan hasil samping berupa kulit ikan
dengan rendemen sebesar 8,7% dari berat total ikan. Pada umumnya limbah kulit
Penyamaan ukuran dari kulit ikan sebagai bahan baku adalah suatu
metode yang sangat penting dalam dalam pengolahan kerupuk ikan. Proses
homogenisasi ukuran kulit ikan dilakukan agar kerupuk kulit ikan yang dihasilkan
memiliki ukuran yang sama. Proses yang dilakukan adalah dengan cara
memotong kulit ikan menjadi bentuk persegi panjang dengan menggunakan alat
pemotong, yaitu pisau dan gunting. Menurut Hastinawati dan Rum (2012), proses
kadar air yang terkandung di dalam kulit ikan. Penjemuan menggunakan sinar
proses mengeluarkan sebagian air dari suatu bahan dengan cara menguapkan air
tersebut menggunakan energi panas untuk mengurangi kadar air bahan sampai
sampai dengan 1 jam. Proses pengeringan dengan oven sama dengan tujuan
pengeringan dengan sinar matahari yaitu untuk mengurangi kadar air agar
kerupuk ikan yang dihasilkan dapat mengembang sesuai yang diinginkan. Oven
digunakan untuk mengeringkan kulit ikan dan lebih bersih dibandingkan dengan
dianggap lebih menguntungkan karena akan terjadi pengurangan kadar air dalam
jumlah besar dalam waktu yang singkat. dari segi kualitas alat pengering buatan
3.5.1.5. Penggorengan
berukuran besar. Suhu minyak yang digunakan harus panas agar memudahkan
pematangan kulit ikan sempurna dan kualitas yang baik. Minyak yang dipanaskan
kemudian dilakukan penambahan garam. Penambahan garam pada kulit ikan saat
akan dimasak yaitu agar pada saat proses penggorengan krupuk ikan akan lebih
mengembang dan kerupuk ikan akan terasa lebih gurih. Menurut Sa’diyah dan
banyak dan panas dengan ukuran api sedang supaya kerupuk matang dan tidak
gosong.
3.5.1.6.Penghilangan Minyak
spinner kerupuk ikan akan diputar putar sehingga minyak hasil penggorengan
yang masih menempel pada kerupuk ikan akan terpisah dan akan keluar ke wadah
mesin peniris minyak yang bekerja berdasarkan gaya sentrifugal. Minyak akan
terpisah saat mesin berputar. Dengan menggunakan mesin ini diharapkan dapat
Kerupuk ikan yang sudah dikurangi kadar minyaknya menggunaka spinner lalu
diberikan tambahan bumbu yaitu penyedap rasa pada produk. Industri kerupuk kulit ikan
cap mbah kakoeng saat ini hanya memproduksi kerupuk kulit ikan dengan rasa original
tanpa penambahan variasi lain. Penyedap rasa yang digunakan pada industri ini yaitu
micin atau monosodium glutamat. Menurut Rangkuti et al. (2012), MSG adalah garam
natrium dari asam glutamat (glutamic acid). MSG telah dikonsumsi secara luas di
seluruh dunia sebagai penambah rasa makanan dalam bentuk L-glutamic acid,
karena penambahan MSG akan membuat rasa makanan menjadi lebih lezat
3.5.1.8. Pengemasan
yaitu pengemasan kerupuk ikan dimasukkan kedalam plastik kecil. Plastik kecil
ini di sealer agar udara tidak masuk kedalam plastik yang dapat menurunkan
kualitas dari kerupuk kulit ikan. Masing masing plastik kecil berisi kerupuk ikan
sebanyak 4 gr.. Setiap plastik besar atau setiap ball berisi 25 bungkus plastik kecil.
Pada plastik besar ini ditempelkan label merk kerupuk ikan cap mbah kakoeng
perancangan dan produksi wadah atau pembungkus untuk suatu produk. Pada
Tabel 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan yang Digunakan untuk Pengolahan
Kerupuk Kulit Ikan
No Bahan Komposisi
1. Kulit Ikan Nila 10kg
2. Kulit Ikan Patin 10kg
3. Garam 85gr
4. Bumbu penyedap rasa 396gr
Bahan baku yang digunakan pada usaha kerupuk ikan milik Bapak Agung
yaitu berupa kulit ikan nila dan kulit ikan patin. Kulit ikan ini didapat dari limbah
kulit ikan di PT. Aquafam. Kulit ikan nila dan patin karena dua kulit ikan tersebut
mudah didapatkan. Menurut Pahlawan dan Kasmudjiatuti (2012), kulit ikan nila
merupakan limbah dari industri fillet ikan. Apabila dari limbah kulit ikan nila
tersebut sebesar 5% saja, maka penyediaan kulit ikan nila sudah tercukupi,
ditambah lagi saat ini banyak industri rumah tangga/rumah makan yang membuat
crispy dan abon dari ikan nila sehingga kulitnya dapat dimanfaatkan.
Proses pemberian garam pada proses pembuatan kerupuk kulit ikan ini dilakukan
yang dihasilkan lebih gurih dan mengembang. Menurut Waryat et al. (2014),
garam yang digunakan adalah garam dapur atau NaCl. Fungsi garam antara lain
untuk memberi rasa, memperkuat tekstur mie, membantu reaksi antara gluten
mengikat air.
menambah cita rasa dari produk yang dibuat. Bahan penyedap rasa yang
digunakan pada pembuatan kerupuk kulit ikan yaitu micin atau monosodium
penyedap rasa yang sering digunakan sebagai penguat rasa produk pangan adalah
Mono Sodium Glutamat (MSG), atau yang sering disebut sebagai “moto” atau
“vetsin”. MSG ini adalah garam natrium dari asam glutamat, yang merupakan
Perhitungan dari Mass Balance kerupuk kulit ikan adalah pada proses
A C E
Pengeringan Pengeringan
Penggorengan
dengan matahari dengan oven
G
K I H
L J J
Penambahan Pemisahan
bumbu minyak
Gambar 4. Skema Perhitungan Mass Balance Kerupuk Kulit Ikan
Keterangan:
A = Kulit ikan (10kg)
B = Uap air (0,1kg)
C = Hasil penjemuran (9,9kg)
D = Uap air (0,2kg)
E = Hasil penjemuran (9,7kg)
F = Minyak (6kg) dan garam (0,085kg)
G = Minyak (5,585kg)
H = Hasil penggorengan (10,2kg)
I = Minyak (0,346kg)
J = Kerupuk kulit ikan tanpa minyak (9,857)
K = Bumbu penyedap rasa (0,396kg)
L = Kerupuk siap dikemas (10,25kg)
Perhitungan:
L=K+J
L = 0,396 kg + 9,857 kg
L = 10,25 kg
kerupuk kulit ikan yang dihasilhan sebesar 10,25 kg dengan bahan baku sebesar
bahwa massa tidak dapat diciptakan atau dihancurkan. Untuk menghitung neraca
massa, dilakukan pengukuran kadar air pada bahan, pH TKKS, jumlah air lindi,
ACC
90
30/03/2020
Ratna R