A. Saus
Saus adalah produk berbentuk pasta (cairan kental) yang merupakan salah satu
hasil teknologi pengolahan buah-buahan atau sayuran. Karakteristik sensori saus
tergantung dari bahan-bahan baku yang terlibat dalam pengolahannya. Saus
memiliki aroma dan rasa yang merancang, biasanya asam atau pedas dan bervariasi
dipengaruhi oleh penambahan bahan-bahan baku penunjang. Jenis sayuran atau
buah-buahan yang biasa dijadikan bahan baku dalam pembuatan saus adalah cabai
merah dan saus. Oleh karena itu, umumnya warna saus adalah merah sesuai
kandungan pigmen likopen dan antosianin yang dikandung oleh tomat dan cabai
merah (Putra, I. R. dkk. 2014).
Pengolahan saus merupakan salah satu aplikasi teknologi pengolahan yang
bertujuan untuk memperpanjang masa simpan komoditi buah dan sayur. Meskipun
mengandung kadar air yang tinggi yaitu sekitar 50-60%, saus mempunyai daya
simpan yang panjang karena mengandung gula, garam, dan sering kali diberi
pengawet. Kombinasi dari penambahan gula dan garam yang dapat menurunkan
aktivitas (aw) suatu bahan pangan ditambah dengan pengawet dapat menghambat
pertumbuhan mikroba sehingga meningkatkan masa simpan saus (Thalib, M.
2019).
Pengawet yang biasa digunakan adalah senyawa benzoate dalam bentuk asam
benzoate atau sodium benzoate. Di pasaran senyawa benzoate tersedia dalam
bentuk sodium benzoate dan kalsium benzoate. Senyawa benzoate dapat
menghambat pertumbuhan kapang dan khamir, bakteri penghasil toksin, dll (Thalib,
M. 2019).
B. Saus Tomat
Saus tomat adalah produk yang dihasilkan dari campuran bubur tomat atau
pasta tomat atau padatan tomat yang diperoleh dari tomat yang masak, yang diolah
dengan bumbu-bumbu, dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain dan
bahan tambahan pangan yang diijinkan (SNI, 2004). Sedangkan menurut Tarwiyah
dalam Massita, N. A. B. (2017), saus tomat merupakan produk pangan yang terbuat
dari pasta tomat mengandung air dalam jumlah besar tetapi mempunyai daya
simpan yang panjang karena mengandung gula, garam, dan pengawet.
Dalam kondisi setengah basah, produk saus tomat menjadi lebih mudah rusak.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pengemasan agar awet dalam jangka waktu yang
relatif lama serta mempermudah pendistribusiannya. Saus tomat biasanya dikemas
dalam botol-botol dari bahan gelas atau plastik dan ditutup rapat. Dalam keadaan
tertutup rapat, saus tomat dapat terlindung dari segala pengaruh yang berasal dari
luar seperti mikroba penyebab kebusukan (Suprapti dalam Tanjung, D. A, 2019).
Air yang terkandung dalam saus tomat lebih kecil daripada saus sambal yaitu
sekitar 89,07g. Tetapi kandungan karbohidrat saus tomat lebih tinggi dibanding
saus sambal yaitu sebesar 7,18g. Protein yang terkandung dalam saus tomat yakni
mencapai 1,33g, serta serat yang terkandung sebesar 1,4g. Selain itu, saus tomat
juga kaya akan komponen mikronutrien penting lainnya seperti sodium, pottasium,
kalsium, fosfor, magnesium dan vitamin C (Suprapti dalam Tanjung, D. A, 2019).
C. Saus Cabai
Saus cabai adalah saus yang diperoleh dari bahan utama cabai (Capsicum sp)
yang baik, yang diolah dengan penambahan bumbu-bumbu dengan atau tanpa
penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan pangan yang diizinkan (SNI
01-2976-2006) (Rachman dalam Latifah, H., 2018).
Saus cabai merupakan salah satu bahan penyedap masakan dan penambah rasa
pada makanan. Bahan baku utama saus cabai adalah cabai, selain itu ditambahkan
pula bahan-bahan lain seperti bahan pengganti, bumbu, pengawet, dan pengasam.
Masing-masing bahan tersebut mempunyai fungsi tersendiri. Sebagai produk yang
berfungsi sebagai penyedap dan penambah citarasa, maka rasa menjadi faktor yang
penting (Hartuti dalam Ayu, A. 2017).
DAPUS
Ayu, A. (2017). PENGARUH JENIS CABAI (Capsicum sp.) DAN JENIS PATI
TERHADAP MUTU SAUS CABAI (Doctoral dissertation, Universitas
Andalas).
Putra, I. R., Asterina, A., & Isrona, L. (2014). Gambaran Zat Pewarna Merah pada
Saus Cabai yang Terdapat pada Jajanan yang Dijual di Sekolah Dasar
Negeri Kecamatan Padang Utara. Jurnal Kesehatan Andalas, 3(3).
Siaka, I. M. (2009). Analisis bahan pengawet benzoat pada saos tomat yang
beredar di wilayah Kota Denpasar. Jurnal Kimia (Journal of Chemistry).