Tomat
a. Tomat Pulm
Bentuknya bulat lonjong, dagingnya banyak sekali mengandung air
dan memiliki permukaan kulit yang tipis. Umumnya dipakai untuk
tumisan dan masakan yang membutuhkan waktu memasak yang relatif
lama seperti membuat saos tomat dan diolah sebagai jus tomat (Rukmana,
1994).
b. Tomat Beef
Tomat beef ini memiliki bentuk yang paling besar jika
dibandingkan dengan jenis lainnya. Karena ukurannya yang besar tomat
jenis ini sering kali digunakan untuk membuat sandwich atau hamburger.
Tapi tidak jarang juga para chef menggunakannya untuk bahan tumisan
atau masakan lain yang memerlukan tomat dalam ukuran besar (Rukmana,
1994).
2.
Garam
Garam dapur (NaCl) merupakan racun untuk jasad renik, mikroba
perusak yang terdapat pada buah menjadi mati bila ditambahkan garam.
Jika dikombinasikan dengan asam, daya bunuhnya terhadap jasad renik
menjadi lebih kuat. Penambahan garam pada produk tertentu dapat
berfungsi untuk meningkatkan cita rasa dari produk itu sendiri. Kebutuhan
garam sebagai pemantap cita rasa adalah sebanyak 2-5% dari total bahan
3.
4.
6.
2000)
Tepung Tapioka
Tepung Tapioka juga banyak digunakan sebagai Bahan Baku
Pewarna Putih alami pada industri pangan dan industri tekstil.Umumnya
tapioka digunakan sebagai pengental pada tumisan karena efeknya bening
dan kental saat dipanaskan. Tepung sagu juga dapat digunakan untuk
mengentalkan, hanya saja warna yang di hasilkan sedikit keruh. Tapioka
tidak cocok digunakan untuk gorengan karena menyerap minyak dan
mengeras setelah dingin beberapa lama (Winarno,1994).
7.
Bawang Merah
Bawang merah merupakan tanaman famili Liliaceae yang terdiri
dari lebih dari 500 spesies. Komponen sulfur yang paling banyak
terkandung dalam tanaman bawang adalah dari kelompok allyl, sehingga
bawang dinamakan Allium. Diduga tanaman ini berasal dari Asia Tengah,
Barat dan Mediterania yang kemudian diusahakan secara luas di daerahdaerah Asia yang beriklim tropis. Pada masakan bawang merah berguna
untuk menambah cita rasa dan membentuk flavor (Suprapti,2000).
8.
Asam Cuka
Asam Asetat (Cuka) adalah merupakan senyawa kimia asam
organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam
makanan. asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini
seringkali ditulis dalam bentuk CH3COOH. Asam asetat merupakan
pereaksi kimia dan bahan baku industri penting. dalam industri makanan
9.
olahan,
selanjutnya
tahapan
berikutnya
adalah
pengemasan
dan
penyimpanan, yang dilakukan agar produk yang dikemas dan disimpan tidak
mengalami penyimpangan (Suprapti, 2000).
Pada proses pengolahan saus tomat maka penggunaan suhu dan waktu
pemanasan menentukan saus yang dihasilkan. Suhu yang digunakan dibawah titik
didih, dilakukan pengadukan yang kontinu atau terus menerus agar tidak terjadi
karamel yang mempengaruhi warna saus yang dihasilkan. Selama proses
pemanasan dilakukan pengamatan terhadap keasaman saus yanng dihasilkan,
untuk memenuhi persyaratan keasaman saus maka dapat ditambahkan asam
organik atau asam sintetik yang diperbolehkan oleh Departemen Kesehatan
(Rukmana, R. 1994).
Kerusakan saus tomat terjadi karena adanya aktivitas mikroba selama
penyimpanan yang disebabkan karena saus kurang asam atau pH masih tinggi,
kadar air relatif tinggi atau lebih dari 40% yang ditunjukkan saus masih encer,
atau pengemasan kurang steril sehingga wadah dan saus terkontaminasi mikroba.
Untuk menghindari kerusakan selama penyimpanan tersebut maka pH saus dapat
diturunkan dengan menambahkan asam, kekentalan saus ditingkatkan dengan
menambahkan bahan pengisi dan kontaminasi mikroba dapat dihindari dengan
menggunakan wadah steril dan dituang ke dalam wadah saat masih panas (>800C)
(Rukmana, R. 1994).
2.4 SNI Saus Tomat
Syarat mutu saus menurut SNI 01-3546-2004 adalah sebagai berikut :
No.
Uraian
I
1.1.
1.2.
1.3.
2.
Keadaan
Aroma
Rasa
Warna
Jumlah Total soluble solid
3.
Keasaman
4.
Satuan
Brix, 200C
% (b/b) dihitung
sebagai asam asetat
Persyaratan
normal
normal
normal
min. 30
min. 0,8
sesuai dengan SNI 01-
4.1
0222-1995 dan
Pengawet
peraturan di bidang
makanan yang berlaku
sesuai dengan SNI 01-
4.2
0222-1995 dan
Pewarna
peraturan di bidang
makanan yang berlaku
5.
5.1
5.2
5.3
5.4
5.5
6.
7.
7.1
Cemaran Logam
Timbal (Pb)
Tembaga (Cu)
Seng (Zn)
Timah (Sn)
Raksa (Hg)
Arsen (As)
Cemaran Mikroba
Angka lempeng total
mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg
maks. 0,1
maks. 50
maks. 40
maks. 40*/250**
maks. 0,03
koloni/g
maks. 2 x 102
koloni/g
maks. 50
Panci Teflon
2.
Spatula
3.
Kompor
4.
Blender
5.
Kain Saringan
6.
Wadah Plastik
7.
Gelas Plastik
8.
Sendok
9.
Neraca Analitik
11. Cobek
12. Ulekan
13. Pisau
3.1.2 Bahan
1.
Tomat Buah
2.
Tomat Sayur
3.
Asam Cuka
4.
Asam Sitrat
5.
Gula
6.
Garam
7.
Tepung Maizena
8.
Tepung Tapioka
9.
Bawang Putih
Tomat Sayur
500 g
+ 2 siung Bawang
merang dan 3 siung
bawang putih
Tomat Buah
500 g
Dicuci
Dikukus selama 15
Didinginkan dan dikupas kulit ari
Dihaluskan/diblender
Dimasak selama 20 menit
+ asam sitrat 1 g
+ larutan
tepung
tapioka 5 g
+ larutan
tepung
maizena 5 g
+ gula
pasir 50
g
+ garam 5 g
Saus Tomat
BAB 4 .DATA PENGAMATAN SAUS TOMAT
4.1 Hasil Pengamatan
4.1.1 Uji Organoleptik Warna Saus Tomat
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Nama
Putri
Oni
Bagas
Ayu
Yusuf
ridhok
Vila
Dessy
Fara
Elok
Lita
Dimas
714
2
3
3
2
2
2
2
2
1
3
2
2
Kode
148
241
3
4
4
4
4
5
4
5
3
5
4
5
3
5
4
5
3
5
4
5
4
5
4
5
497
3
4
3
2
3
4
4
4
4
4
4
4
962
2
4
4
3
3
3
4
3
2
4
3
3
13
14
16
Wulan
Aji
Diana
2
3
2
3
4
2
3
5
5
4
2
4
3
3
3
497
3
4
3
2
4
1
4
3
3
4
2
4
3
2
4
962
2
4
2
1
3
4
3
4
1
4
5
3
3
2
4
Nama
Putri
Oni
Bagas
Ayu
Yusuf
ridhok
Vila
Dessy
Fara
Elok
Lita
Dimas
Wulan
Aji
Diana
714
4
4
2
1
2
4
3
5
2
5
3
2
3
2
2
Kode
148
241
3
2
4
4
3
4
4
4
4
5
4
2
3
5
4
4
4
5
4
3
3
4
4
5
3
4
4
3
4
4
Nama
Putri
Oni
Bagas
Ayu
Yusuf
ridhok
Vila
Dessy
Fara
Elok
Lita
Dimas
Wulan
Aji
Diana
714
4
3
4
2
3
3
3
3
1
3
3
2
2
3
3
Kode
148
241
3
2
2
2
5
3
5
4
4
5
5
4
5
2
4
5
5
3
5
2
4
5
4
5
4
3
4
3
2
5
497
3
2
4
3
4
3
4
5
2
4
5
4
4
3
3
962
2
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4.1.4
No
Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
16
714
2
4
4
3
2
4
3
4
2
5
3
2
3
4
4
Putri
Oni
Bagas
Ayu
Yusuf
ridhok
Vila
Dessy
Fara
Elok
Lita
Dimas
Wulan
Aji
Diana
Kode
148
241
3
4
2
5
3
5
2
3
3
5
4
3
2
4
3
5
5
4
4
3
4
5
4
5
4
3
2
3
4
4
497
2
2
1
1
3
2
2
2
1
3
4
4
2
2
4
962
3
4
3
2
3
3
3
3
3
4
3
3
5
3
2
4.1.5 Pengukuran pH
No
1
2
3
4
5
Kode
Pengukuran pH
4
4
4
3
3
Kode
Warna
1
2
3
4
5
714
148
241
497
962
Keterangan
33
53
71
53
47
Keterangan
Aroma Kekentalan
44
42
55
61
58
53
46
53
45
54
Rasa
49
49
61
35
47
Kekentalan :
1. Encer
2. Sedikit kental
3. Agag kental
4. Kental
5. Sangat kental
Rasa
1. Sangat tidak enak
2. Tidak enak
3. Kurang enak
4. Enak
5. Sangat enak
Warna
1. Kuning
2. Orange
3. Jingga
4. Merah
5. Merah pekat
Aroma
1. Sangat langu
2. Langu
3. Agag langu
4. Tidak langu
5. Sangat tidak langu
Keterangan Kode
497 : Tomat Buah Maizena
148 : Tomat Buah Tapioka
714 : Tomat sayur maizena
962 : tomat sayur Tapioka
241 : control
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Fungsi Perlakuan Pembuatan Saus Tomat
Pertama-tama disiapkan tomat buah dan tomat sayur masing-masing
seberat 500 g untuk dua perlakuan untuk masing-masing jenis tomat. Kemudian
tomat dicuci untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada tomat, dikukus
selama 15 menit untuk menonaktifkan enzim dan agar kulit dan daging buah atau
sayur mudah lepas, serta didinginkan dan dikuliti agar mendapatkan hanya daging
tomat. Daging tomat dihaluskan dengan cara diblender, dan dimasukkan dalam
wadah, sembari menyiapkan bumbu atau rempah yaitu bawang merah dan bawang
putih, dikuliti agar kulit ari tidak terikut saat proses penghalusan. Setelah itu,
dihaluskan agar minyak atsiri atau pembentuk flavor dapat keluar, dan dibungkus
kain saring bertujuan agar ampas rempah tidak terikut dalam saus, sehingga tidak
mempengaruhi kenampakan saus tomat. Setelah itu, bubur tomat dimasak
bersama dengan bungkusan rempah, hingga terlihat sedikit mengental dan air pada
pasta tomat berkurang, lalu dimasukkan atau ditambahkan bahan seperti asam
sitrat 1 g, cuka 1 tetes, tepung maizena atau tepung tapioka 5 g yang telah
dilarutkan (perbedaan tepung yang digunakan untuk masing-masing perlakuan
pada jenis tomat yang berbeda dimaksudkan sebagai pembanding) gula50 g, dan
garam 5 g.
Setiap bahan yang digunakan pada pembuatan saos tomat mempunyai
fungsi tertentu yang bertujuan untuk memperbaiki rasa, warna, aroma, kekentalan
dan keawetan. Rempah-rempah digunakan untuk memperbaiki aroma dan cita
rasa. Cuka dan asam sitrat untuk memberikan rasa asam sekaligus memberikan
efek pengawetan karena sebagian besar mikroorganisme tidak tahan terhadap
kondisi asam. Tepung maizena atau tepung tapioka digunakan untuk
meningkatkan kekentalan saos dan mencegah terjadinya pemisahan air dengan
padatan saos pada saat penyimpanan. Gula untuk memberikan rasa manis, garam
untuk memberikan rasa asin, sementara penambahan garam pada produk tertentu
dapat berfungsi untuk meningkatkan cita rasa dari produk.
5.2 Analisa Data
5.2.1 Warna
Aroma
Kekentalan
rantai pokok amilopektin berperan dalam penarikan air oleh pati karena gugus
hidroksil dari pati akan tarik menarik dengan gugus hidrogen dari air. Semakin
rendah kadar amilosa dan amilopektin pada pati maka gugus hidroksilnya akan
turun sehingga akan menyebabkan gaya tarik-menarik antara pati dengan air
menjadi kecil sehingga viskositas dihasilkan rendah.
5.2.4
Rasa
Pengukuran pH
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Saus tomat buah dengan penambahan tepung tapioka memiliki nilai
tertinggi (diluar control). Penambahan tepung tapioka mengakibatkan
viskositas yang dihasilkan lebih tinggi akibat kandungan amilopektin
tepung tapioka sebesar 91,94% dari pati lebih besar daripada kandungan
amilopektin tepung maizena sebesar 73%.
2. Proses
pembuatan
saus
tomat
meliputi
persiapan
bahan
baku,
DAFTAR PUSTAKA