A. Latar Belakang
Salah satu sayuran yang banyak di budidayakan di Indonesia adalah bayam.
Hal ini disebabkan karena bayam merupakan salah satu sayuran yang sangat kaya
vitamin dan mineral. Menurut Denanath (2009) bayam mengandung spinasterol,
hentriakontan, tanin, kalium, nitrat, kalsium oksalat, garam fosfat, zat besi, serta
vitamin (A, C, K) dan piroksin B6. Bayam juga sangat baik sebagai sumber Protein,
terutama Asam Amino yang sangat penting untuk pembentukan Otak. Jadi, jika
dilihat dari komposisi Proteinnya, bayam sangat baik untuk di konsumsi oleh anak-
anak. Bayam sendiri memiliki beberapa jenis diantaranya adalah Jenis bayam cabut
dan bayam sekul. Namun salah satu yang banyak dibudidayakan di indonesia adalah
bayam cabut. Bayam cabut memiliki batang dan daun yang lebih kecil dari pada
bayam petik. Masa panennya pun lebih singkat, hanya 3 minggu sampai 1 bulan
setelah masa tanam. Bayam cabut biasanya dibuat untuk sayur bayam dan sup bubur
bayam.
Bayam tergolong bahan makanan yang mudah layu dan mudah rusak, sehingga
bayam yang habis dipanen harus segera dipasarkan dan dikonsumsi. Pada suhu
kamar, kesegaran daun bayam hanya dapat bertahan selama 12 jam. Untuk
memperpanjang umur simpan bayam dilakukan pengolahan terhadap bayam. Pada
penelitian ini dilakukan pengolahan bayam menjadi rempeyek.
Rempeyek merupakan hidangan mirip kerupuk yang bercita rasa gurih,
rempeyek cocok sebagai lauk pendamping nasi atau sebagai cemilan. Rempeyek
popular sebagai satu di antara cemilan khas Indonesia yang lezat.
Disini diolah rempeyek menggunakan campuran bayam, dengan tujuan bagi
mereka yang tidak menyukai sayur terutama bayam bisa mengonsumsi bayam dengan
cara yang berbeda, yaitu mengolahnya menjadi rempeyek. Kemudian dilakukan riset
bagaimana penerimaan dan daya belim masyarakat terhadap produk rempeyek ini.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan riset pemasaran
pada rempeyek bayam dan rempeyek kacang terhadap penerimaan dan daya beli
masyarakat. Melalui penilaian terhadap rasa, warna, kerenyahan, kadar minyak,
jumlah, dan kemasan.
Rumusan Masalah
Rempeyek/peyek adalah gorengan yang berbahan dasar tepung beras yang
dicampur dengan air hingga membentuk adonan kental, dengan tambahan bumbu,
serta bahan pengisi seperti kacang tanah kedelai, ataupun udang kecil. Namun pada
produk rempeyek kali ini dilakukan inovasi dengan menggunakan bayam sebagai
pengisi. Penggunaan bayam dilakukan karena bayam mudah ditemukan dan memiliki
harga yang murah. Selain itu kami melihat produk rempeyek bayam masih sangat
jarang beredar dimasyarakat. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian
tentang penerimaan masyarakat terhadap adanya inovasi rempeyek dengan
menggunakan bayam. Pada penelitian ini akan dilakukan survei kepada masyarakat
dengan memberikan kuesioner dan melakukan beberapa wawancara kepada
masyarakat yang berhubungan dengan penerimaan dan daya beli. Penelitian ini
menggunakan rempeyek kacang sebagai pembanding. Melalui penilaian terhadap
rasa, warna, kerenyahan, kadar minyak, jumlah, dan kemasan,
TINJAUAN PUSTAKA
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di salah satu unit usaha yang memproduksi berbagai
macam keripik dan rempeyek salah satunya rempeyek bayam bernama “Mama Mira”
yang berlokasi di jalan Kinibalu, guntung manggis, landasan ulin, banjarbaru,
Kalimantan selatan. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan bahwa
perusahaan ini merupakan perusahaan yang baru berdiri dan pemilik usaha bersedia
berdialog secara terbuka untuk bersama dengan peneliti merumuskan strategi
pengembangan perusahaannya.
Analisis Data
1. Metode studi
Penelitian ini menggunakan metode survei. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan menyebarkan kuesioner, wawancara, dan observasi
lapangan.
2. Penetapan responden
Responden diambil dari kalangan masyarakat yang dikelompokan berdasarkan
factor usia :
a. Masa usia anak-anak 6 – 11 tahun
b. Masa usia remaja 12 – 17 tahun
c. Masa usia dewasa 18 – 40 tahun
3. Teknik sampling
Pengambilan sampel diambil di sekitaran banjarbaru dengan pengambilan 100
orang reponden.
4. Pengolahan dan analisis data
Analisis data dilakukan dengan kualitatif atau analisis data berdasarkan dari
data pernyataan dalam bentuk uraian.. Analisis dilanjutkan dengan
mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dalam segi karakteristik produk
maupun pengemasan dan pelabelan produk rempeyek yang dihasilkan yang
paling mempengaruhi minat beli konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Denanath, J. D., Ahirwar, R., Jain, K., Sharma, N. and Gupta.S. 2009. A
Pharmacological Review : Amaranthus spinosus. Research J. Jurnal
Pharmacognosy and Phytochemistry. Vol. 1. No. (3): 169-172
Harris, O. R. dan E. Karmas. 1975. Nutrional Evaluation of Food Processing. The
Avi Publishing Co,. Wesport, Connecticut.