Anda di halaman 1dari 6

Donat angaka dan huruf

Proposal Usaha Roti Bakar

Dalam pembuatan sebuah Proposal Usaha Roti Bakar seringkali banyak yang terjebak tanpa memperhatikan aspek
analisa usaha yang akan dibuatnya, untuk itu dalam Contoh Proposal Usaha Roti Bakar ini penekannya akan lebih
banyak pada analisa kelayakan usahanya. Silahkan dipelajari lebih detail dari contoh berikut ini apabila anda ingin
membuat Proposal Usaha Roti Bakar

A. Profil Usaha Roti Bakar


Masyarakat saat ini sudah mulai berhati-hati dalam memilih dan membeli makanan. Zaman dahulu orang dalam
membeli makanan hanya berpedoman pada rasanya yang enak dan murah, terutama bagi kalangan masyarakat
menengah kebawah, hal inilah yang menjadi prioritas utama bagi masyarakat dalam membeli makanan. Mereka tidak
begitu memikirkan kandungan gizi dan nutrisi yang terkandung didalam makanan yang akan mereka beli.

Saat ini roti banyak menjadi pilihan manusia untuk makanan ringan, dimana dari segi rasa menawarkan cukup banyak
rasa yang ditawarkan, dari segi gizi juga memenuhi kebutuhan gizi manusia, dari segi harga dapat mudah dijangkau
semua kalangan masyarakat.

Proposal Usaha Roti Bakar - Dari fenomena diatas maka sangat cocok dan potensial bila kita mendirikan sebuah
usaha jualan roti bakar, dimana dari segi rasa memenuhi konsumen yaitu enak, dari segi gizi sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh konsumen karena mengandung karbohidrat, protein dll. Dari segi harga terbilang mudah dijangkau
oleh semua lapisan masyarakat.

B. Kebutuhan Modal Awal 2 Gerobak / Biaya Tetap

Tempat untuk jualan / Gerobak : Rp.2.000.000


Tempat untuk bakar roti (Wajan) : Rp. 300.000

Kompor : Rp. 200.000

Dekelit 3 x 4 m : Rp. 150.000

Tempat selai / Toples 4 buah : Rp. 40.000

Garpu roti : Rp. 15.000

Pisau roti : Rp. 8.000

Solet besar 4 biji : Rp. 16.000

Solet Kecil 4 biji : Rp. 20.000

Parutan keju 2 buah : Rp. 9.000

Tempat garpu, pisau : Rp. 45.000

Sticker dan daftar harga roti : Rp. 30.000

Jumlah : Rp. 2.633.000,-


C. Kebutuhan Bulanan 2 Gerobak / Biaya Variabel 1

Selai strawberry 10 kg : Rp. 70.000


Selai nanas 10 kg : Rp. 70.000

Simas 12,5 kg : Rp.113.000

cokelat ceres 12,5 kg : Rp.175.000

kacang 4 kg : Rp. 56.000

susu 36 kaleng : Rp.216.000

keju10 biji :Rp.140.000

pisang 1 tundun :Rp. 40.000

plastic 3 pack :Rp. 12.000

kertas roti 1 pack :Rp. 15.000

Jumlah : Rp.907.000

D. Kebutuhan 2 hari sekali untuk 2 Gerobak / Biaya Variabel 2


Roti 40 biji : Rp.88.000
minyak tanah 4 liter : Rp.10.000
Jumlah : Rp.98.000
Maka selama 1 bulan biaya untuk beli roti dan minyak tanah = Rp.98.000 X 15 = Rp.1.470.000

Jadi jumlah total pengeluaran selama 1 bulan Variabel 1 + Biaya Variabel 2


= Rp. 907.000 + Rp.1.470.000
= Rp.2.377.000

E. Estimasi Biaya dan Pendapatan


Diperkirakan setiap hari 1 gerobak mampu terjual roti sebanyak 8 buah. Maka selama 1 bulan untuk 1 gerobak
diperkirakan = 8 x 30 hari : 240 roti
2 gerobag maka 1 bulan diperkirakan roti yang terjual = 240 x 2 gerobak : 480 roti

Pendapatan kotor 1bulan (harga roti terendah) = 480 roti x Rp.6.000 = Rp.2.880.000

Pendapatan bersih 1 bulan = Pendapatan kotor Pengeluaran Biaya keseluruhan


= Rp.2.880.000 Rp.2.377.000
= Rp.503.000

Pendapatan sebesar Rp.503.000 adalah pendapatan dari harga jual roti terendah, sedangkan kita mempunyai
bermacammacam harga roti sesuai dengan rasa yang dinginkan ini dapat dilihat pada tabel daftar harga roti berikut
ini :

Daftar Harga
Padahal dalam sehari roti yang terjual tidak selamanya index harga yang terendah, index harga roti yang terjual
brevariasi sesuai dengan permintaan pembeli rasa apa yang pembeli inginkan. Sehingga bukan tak mungkin
pendapatan bersih kita selama 1 bulan bisa mencapai lebih dari Rp.503.000

Nanas/Strawbery Rp. 6.000


Kombinasi Nanas/Strawbery + Kacang = Rp. 6.500

Kombinasi Nanas/Strawbery + Pisang = Rp. 6.500

Kombanisi Nanas/Strawbery + Coklat = Rp. 7.000

Kombinasi Nanas/Strawbery + Keju = Rp. 7.000

Coklat + Coklat = Rp. 7.500

Kombinasi Coklat + Pisang = Rp. 7.500

Kombinasi Coklat + Kacang = Rp. 7.500


Pisang + Pisang = Rp. 8.000

Kacang + Kacang = Rp. 8.000

Kombinasi Kacang + Pisang = Rp. 8.000

Kombinasi Keju + Pisang = Rp. 8.500

Kombinasi Keju + Coklat = Rp. 8.500

Kombinasi Keju + Kacang = Rp. 8.500

Keju + Keju = Rp. 9.000

Special = Rp.10.000

E. Analisis Titik Impas ( BEP )


Dalam menghitung analisis titik impas kita terlebih dahulu menentukan jumlah total investasi awal.
Investasi awal = Jumlah Biaya Tetap + Jumlah Biaya Toatal Variabel
= Rp.2.633.000 + Rp.2.377.000
= Rp.5.010.000

Kemudian kita menentukan pendapatan bersih setiap bulannya, Disini kita menggunakan nilai pendapatan bersih
terendah setiap bulan yaitu Rp.503.000 dengan harga terendah yaitu Rp. 6.000
Maka titik balik modal (BEP) akan terjadi pada bulan ke 9,9 bulan ~ 10 bulan
Jika harga Roti kita bervariasi Jadi bukan tidak mungkin kita akan balik modal lebih cepat dari 10 bulan.

F. Tenaga Kerja
Dalam bisnis jualan roti ini kita tidak memerlukan sumber daya manusia yang ahli dan skill yang khusus seperti
sarjana dll, akan tetapi yang diperlukan adalah orang yang mau bekerja secara tekun / telaten, sabar, kerja keras dan
tidak gengsi karena ini merupakan pekerjaan remeh menurut pandangan masyarakat tertentu.

G. Lokasi
Pilihlah lokasi yang paling bagus yaitu ditempat yang banyak dilalui orang (banyak orang yang melakukan aktifitas)
seperti di depan toko (supermarket), di perempatan atau pertigaan jalan dll. Untuk lokasi yang sudah kami dapatkan
yaitu di depan rumah, lokasi cukup bagus karena di pinggir jalan dan dekat toko perbelanjaan (ruko-ruko), dan satu
lagi di pinggir jalan raya magelang-jogja tepat nya di depan pabrik kertas blabak.

H. Pesaing
Anda harus mensurvei para pesaing-pesaing anda. Langkah berikutnya, bertanya kepada diri kita sendiri untuk maju
selangkah lebih maju. Misalnya, dengan melakukan inovasi. Contoh, bagaimana caranya membuat roti bakar kita
beda dengan penjual lain dan terlihat lebih unik serta kalau bisa dengan harga murah.

I. Strategi Pemasaran
Terdiri dari (Price+Place+Promotion) Harga roti lebih murah, pilih lokasi strategis, Promosi dengan diskon

J. Faktor- faktor penjualan

Faktor Cuaca

Bila hujan turun maka orang malas keluar rumah sehingga pembeli tidak begitu banyak / jarang dan sepi
penjualan juga
Bila cuaca terang maka orang banyak yang keluar sehingga target roti 1 hari terjual 16 roti bisa terpenuhi
bahkan bisa lebih dari taget.

Faktor Ekonomi Masyarakat

Bila musim akhir bulan maka pembeli tidak begitu banyak, namun bila awal bulan maka biasanya pembeli
ramai.
Bila harga sembako naik walaupun hanya sedikit, kadang bisa mengurangi pembeli.

Apabila faktor tersebut benar-benar mempengaruhi dalam jualan roti, kita masih bisa mendapat untung sekitar Rp.
300.000 dalam satu bulan. Namun, dengan perencanaan yang baik, maka segala hal bisa menjadi lebih
mudah. Semoga dari penjelasan tentang proposal usaha roti bakar sederhana tersebut bisa bermanfaat
Proposal Usaha Roti Bakar
Tips dan Trik Proposal Usaha Roti Bakar

Artikel terkait Proposal Usaha Roti Bakar

Proposal Usaha Donat

Proposal Usaha Donat A. Tujuan Pengembangan Proyek Tujuan dari pengembangan Proposal Usaha Donat ini
ada dua yaitu dari aspek ekonomi dan dari aspek sosial, aspek ekonomi adalah untuk meningkatkan
pendapatan, sementara ...

Resep Es Lilin Lembut


Cara Membuat Keripik Nangka Resep Sponge Cake Jeruk
Resep Sponge Cake Pandan
Resep Sponge Cake Lembut

Resep Coto Makassar Asli

Pengertian Koperasi Kredit

Cara Mencari Bisnis Sampingan

Cara Membuat Kreasi dari Barang Bekas

Cara Membuat Janur

Cara Membuat Anyaman Kertas

Bioteknologi Kecap

Resep Kue Jintan

Proposal Usaha Donat

Proposal usaha nasi goreng

Cara Membuat Lampu Hias Dari Benang

Cara Membuat kerajinan kayu

Cara Menipiskan Bibir

Cara Membuat Kue Satru

Resep Kacang Mede Goreng Tepung

Rumus Matematika Dasar

Cara Membuat Bakso Kotak

Cara Membuat Telur Asin Bakar

Kreasi Kardus Bekas

Kerajinan Tangan dari botol aqua

Resep Nila Bakar


Proposal Usaha Donat

contoh Proposal Usaha Donat doc

Proposal Usaha Donat


A. Tujuan Pengembangan Proyek
Tujuan dari pengembangan Proposal Usaha Donat ini ada dua yaitu dari aspek ekonomi dan dari aspek sosial, aspek
ekonomi adalah untuk meningkatkan pendapatan, sementara aspek sosial adalah untuk membantu masyarakat dalam
mengatasi pengangguran.

B. Studi Kelayakan Proyek


Kesimpulan sementara Proposal Usaha Donat ini bahwa kue Donat yang dijual cukup laris dan masyarakat serta dari
segi ekonomi layak untuk dijadikan produk yang akan dipasarkan. Dengan mengambil asumsi dapat menjual perhari
adalah rata rata 100 buah, maka omsetyang diharapkan adalah Rp 450.000,-/hari. Keuntungan yang akan diperoleh
per produk dimana faktor biaya dihitung sebagai berikut

Tepung terigu : Rp. 10.000 /kg2


Mentega : Rp. 5.000 /bks3

Telur : Rp. 1.000 /buah x 10 = Rp. 10.000

Gula pasir : Rp. 6.000 /1/2kg

Harga susu : Rp. 10.000 /ltr

Harga coklat : Rp. 15.000 /btg

Total Biaya : Rp. 56.000

Dari 1 kg bahan bisa menjadi 45 buah donat. Keuntungan bersih diperoleh dari harga jual sebesar Rp. 2.000/buah =
Rp. 90.000
dikurangi total biaya sebesar Rp. 56.000 dengan demikian didapat Rp. 34.000
Dengan demikian ekspetasi return on equity yang akan diperoleh adalah sebesar 60% dihitung dari perbandingan
keuntungan dan modal yang dikeluarkan

C. Usulan Proyek / Proposal Usaha Donat


Dari studi kelayakan proyek yang telah dilakukan dimana ekspetasi return on equity diharapakan adalah 60% maka
kiranya Proposal Usaha Donat ini layak untuk dipertimbangkan. Faktor lain yang juga mendukung layaknya Proposal
Usaha Donat ini adalah ketersediaan bahan baku atau stoct yang cukup melimpah

D. Konsep Produk
Untuk konsepnya sendiri bentuk donat harus bervariasi dan tampil beda dengan pesaing lain, mungkin donat akan
diberi toping yang menarik seperti berbentuk smiley agar lebih menarik perhatian pembeli

E. Pengujian Produk
Setelah kita mampu membuat produk kue donat maka produk ini perlu di uji coba ke para calon pelanggan untuk
mengetahui kekurangannya. Uji Coba ini meliputi Taste atau rasa, serta yang tidak kalah penting adalah higienesnya.
Dengan demikian kita dapat mengukur kira kira produk kue seperti apa yang merekainginkan.

F. Persiapan Produksi
Setelah kita mengetahui keinginan konsumen-konsumen seperti apa, maka tahap selanjutnya adalah persiapan
produksi. Persiapan produksi akan meliputi beberapa aspek, yang paling utama adalah persiapan sumber daya
manusia, bahan baku utama, bahan baku tambahan, alat pengolah, tempat produksi, serta yang tak kalah penting
adalah sumber pendanaan.

Proposal Usaha Donat - Mengingat jumlah dana yang diperlukan tidak terlalu besar maka sebaiknya sumber
pendanaan akan lebih baik dari pribadi, modal yang diperlukan dengan perkiraan Omset per hari adalah Rp.450.000
adalah Modal sekitar Rp.1.000.000

Proposal Usaha Donat


Tips dan Trik Proposal Usaha Donat

Artikel terkait Proposal Usaha Donat

Proposal usaha nasi goreng

Dalam sebuah Proposal usaha makanan, diantaranya Proposal usaha nasi goreng, proposal makanan
tradisional, proposal usaha kue bolu, contoh proposal usaha donat, proposal usaha burger, proposal usaha
donat, proposal usaha keripik ...

Anda mungkin juga menyukai