Dengan
kualitas
pelayanan
yang
baik
tersebut
dapat
mempertahankan pelanggan.
Terdapat banyak jenis makanan dari provinsi Riau. Salah satunya sup
tunjang. Sup tunjang adalah sejenis sup dan pada umumnya sup ini terbuat
dari sayuran. Sedangkan untuk sup tunjang ini hanya menggunakan potongan
daging sertatulang-tulangnya sebagai bahan pelengkap. Bahan utama yang
digunakan untuk sup tunjang adalah daging dan tulang dari sapi. Restoran atau
rumah makan yang sering dikunjungi konsumen yaitu rumah makan sup
tunjang pertama yang terletak dijalan pinang, pekanbaru. Jika selama ini
yang ada dipikiran para penikmat sup tunjang adalah makanan yang mahal
maka pemilik sup tunjang pertama ini memberikan harga yang cukup
terjangkau bagi penikmat sup tunjang. Pelanggan dapat memilih sup yang
hendak disantap jenisnya antara lain sup tunjang, sup daging, sup ayam dan
sumsum. Hargadari sup tunjang pertama mulai dari hargaRp. 17.000-33.000.
Cita rasa yang tidak kalah bersaing dengan restoran mahal atau hotel
berbintang.
Sup tunjang Pertama Pekanbaru memiliki menejemen, beberapa pilihan
menu, parkiran yang luas, ruang musolah yang nyaman, toilet yang bersih, dan
karyaman yang rapi dengan berseragam yg selalu kompak. Kita mengetahui
harga daging yang sangat mahal sekarang ini di pasaran membuat pemilik
rumah makan sop tunjang pertama harus berpikir keras agar harga sop tunjang
tetap terjangkau namun tidak
Bulan
2014
2015
1
2`
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Januari
21.112
21.695
Februari
21.480
21.122
Maret
21.250
21.647
April
21.288
21.362
Mei
21.325
21.975
Juni
21.675
18.378
Juli
21.410
20.342
Agustus
16.210
21.561
September 21.215
18.294
Oktober
18.833
21.170
November 21.534
21.847
Desember
21.520
21.883
Total
248.852
251.276
Sumber: Sop Tunjang Pertama Pekanbaru Tahun 2014-2015
Dari data tabel diatas dapat diketahui bahwa porsi yang terjual pada tahun
2014-2015 Sop Tunjang Pertama Pekanbaru mempunyai rata-rata jumlah porsi
yang terjual naik turun perbulannya. Pencatatan jumlah porsi penjualan tahun
2014 sebanyak 248.852 porsi dan pada tahun 2015 jumlah porsi penjualan naik
hingga 251.276 porsi.namun saat memasuki Bulan Ramadhandan hari Raya Haji
atau Idul Adha maka penjualan akan menurun drastis terbukti dari tabel di atas
dapat di lihat pada bulan ramadhan yang jatuh pada bulan agustus 2014 yaitu
16.210 porsi, dan saat memasuki hari raya haji atau idul adha yang jatuh pada
bulan oktober 2014jumlah penjualan hanya mencapai 18.833 porsi.
Begitu pula tahun berikutnya saat memasuki bulan ramadhan yang jatuh
pada bulan juni 2015 yaitu 18.378 porsi dan pada saat hari raya haji atau idul adha
yang jatuh pada bulan september 2015 jumlah penjualan hanya 18.294 porsi,
dikarenakan pada bulan ramadhan sop tunjang pertama hanya buka pada saat jam
berbuka puasa saja dan pada saat hari raya haji atau idul adha hampir seluruh
masyarakat memasak daging sehinga berkurangnya penjualan pada bulan
rmadhan dan hari raya haji atau idul adha, Namun pada bulan berikutnya
penjualan naik kembali.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis
terhadap
kepuasan
10
yang
lingkungan
yang
tepat
untuk
melaksanakan
puncak.
Manajemen
puncak
harus
memimpin
dan
11
12
konsumen
pada
perusahaan.
Baik
citra
positif
maupun
14
Maka citra perusahaan merupakan suatu hal yang sangat subyektif dan berbedabeda mrnurut setiap orang.
2.2 Pengukuran Citra
Citra dapat dibuat dengan cara mengukur citra suatu produk/jasadengan
menggunakan pendekatan-pendekatan.
Menurut Liou dan chuang (2009), dimensi dari citra perusahaan terbagi
menjadi empat bagian besar, yaitu:
1. Norma-norma
Kesusilaan,
berkaitan
dengan
bagaimana
suatu
15
c. Iklan,
pengiklanan
yang
mendongkrak
pendapatan
bagi
perusahaan.
d. Saluran penjualan, kemudahan untuk bertransaksi yang disediakan
oleh perusahaan.
4. Layanan, berkaitan dengan bagaimana suatu perusahaan memuaskan
konsumennya, meliputi:
a. Kecepatan pelayanan, kecepatan yang diberikan kepada konsumen.
b. Penanganan pengaduan, bagaimana pekerja mengatasi komplain
dari konsumennya.
c. Berfokus pada kebutuhan
pelanggan,
perusahaan
mampu
16
4. Corporate Credibility
Citra perusahaan dapat berupa pendapat, atau pernyataan mengenai
perusahaan, juga sikap percaya terhadap perusahaan yang kompeten dalam
menjual produk dan menyampaikan jasanya, serta besarnya tingkat
kesukaan juga ketertarikan bagi pelanggan kepada perusahaan.
proses
yang
meliputi
penyiapan,
perencanaan,
17
pengalaman
yang
langsung
dirasakan
oleh
pelanggan
dalam
Attention
Image
Exposure
Behavior
Comprehensiv
Sumber: Hawkins et. al., (2006)
kepuasan
pelanggan
akan
19
bagi pembelian ulang dan memberikan rekomendasi dari mulut kemulut (word of
mouth) yang merupakan dasar dari terciptanya loyalitas pelanggan.
Secara konseptual kepuasan pelanggan dapat dilihat pada gambar 2
sebagai
berikut :
Tujuan Perusahaan
20
kepuasan
yang
penting
karena
pelanggan
akan
22
23
memecahkan
4. Loyaltas Pelanggan
4.1 Pengertian Loyalitas Pelanggan
Loyaltas pelanggan sangat penting artinya bagi perusahaan yang ingin
menjaga
kelangsungan
hidup
usahanya
maupun
keberhasilan
24
sebagai berikut:
a. Menambahkan manfaat keuangan (Adding Financial Benefit)
Merupakan program memberikan reward bagi pelanggan yang serius
dan banyak membeli serta program keaggotaan club.
b. Menambahkan manfaat sosial (Adding Social Benefit)
Karyawan perusahaan berusaha meningkatkan ikatan sosial mereka
dengan para pelanggan, dengan cara membangun relasi dengan
masing-masing pelanggan mereka secara lebih pribadi. Pelanggan
diperlakukan
sebagai
partner
melalui
personalisasi
dan
individualisasi.
c. Menambahkan ikatan struktural (Adding Structural Ties)
Merupakan program dimana perusahaan mungkin memberikan
kepada pelanggan alat khusus yang membantu pelanggan mengelola
pemesanan, pengupahan dan persediaan.
25
dan
26
pada
seluruh
lapisan
organisasi
komitmen
dan
Coney
(2005),
mengemukakan
alasan
27
pentingnya
28
c. Preferensi (preference)
Cara ini mengukur loyalitas dengan menggunakan komitmen
psikologis atau pernyataan preferensi. Dalam hal ini, loyalitas
dianggap sebagai sikap yang positif terhadap suatu produk tertentu,
sering digambarkan dalam istilah niat untuk membeli.
d. Komitmen (commitment)
Komitmen lebih terfokus pada komponen emosional atau perasaan.
Komitmen terjadi dari keterkaitan pembelian yang merupakan akibat
dari keterlibatan pembelian yang merupakan akibat dari keterlibatan
ego dengan kategori merek (Beatty, Kahle, Homer, 1998).
Keterlibatan ego tersebut terjadi ketika sebuah produk sangat
berkaitan dengan nilai-nilai pentting, keperluan dan konsep diri
pelanggan.
Konsep loyalitas yang dikemukakan oleh Oliver dalam Assadi dan
Bachtiar (2008), terdiri dari tiga aspek yaitu:
a. Loyalitas Kognitif
Tahap dimana pengetahuan langsung maupun tidak langsung
konsumen akan jasa dan manfaatnya, dan dilanjutkan ke pembelian
berdasarkan keyakinan akan superioritas yang ditawarkan.
b. Loyalitas Afektif
Sikap yang menguntungkan konsumen terhadap jasa yang merupakan
hasil dari konfirmasi yang berulang dari harapannya selama tahap
loyalitas kognitif langsung.
c. Loyalitas Konatif
Intensitas membeli ulang yang sangat kuat dan memiliki keterlibatan
tinggi yang merupakan dorongan motivasi, sehingga dari ketiga
29
30
H. Penelitian Terdahulu
Tabel 2 Penelitian Terdahulu
NO
1
Nama, Judul,
Tahun
Model Kepuasan a.
b.
Pelanggan Sebagai
c.
Moderating
d.
Variabel
Kualitas layanan
Harga
Image
Kepuasan
pelanggan
(Woro
Meningkatkan
Loyalitas
Hasil Analisis
Analisis
Phat
Pelanggan
Analisis
melakukan pembelian
akan
Utari,
penumpang
2010)
Pelanggan
pada
kepuasan
Dimana
pelanggan
Maskapai
mempunyai pengaruh
Penerbangan(Woro
signifikan
Utari, 2010)
loyalitas pelanggan.
Analisis Pengaruh
a. Kualitas
Kualitas
Kualitas Layanan,
layanan
b. Harga
c. Promosi
d. Kepuasan
Harga,
pelanggan
(Aprillia Nia
Fardiani,
Pandanaran
Alat
pelanggan
e. Loyalitas
Guna
Variabel
terhadap
Pelayanan,
Promosi
Berpengaruh
Signifikan
Terhadap
Kepuasan
Pelanggan
Dyriana Bakery&Cafe
Pandanaran Semarang.
2011)
Fardiani,
2011)
Analisis Pengaruh
a. Kesadaran
Kesadaran
Merek,
Kesadaran Merek,
Merek,
Keragaman
Menu,
Kearagaman Menu,
Keragaman
Promosi
Menu,
Pelayanan
Promosi
Berpengaruh
dan
Kualitas Pelayanan
31
Terhadap
b. Kualitas
Keputusan
Konsumen
Layanan
(Reza
Untuk
Ryandi
Aditya, 2011)
DP Mall Semarang
(Reza
Signifikan
Terhadap
Keputusan Konsumen
Untuk Membeli Pizza
Hut
DP
Mall
Semarang
Ryandi
Aditya, 2011)
Studi
Kepuasan a.
b.
Pelanggan Untuk
c.
Mencapai Loyalitas d.
e.
Pelanggan (Antari
f.
Setiyawati, 2009) g.
Kualitas produk
Reliability
Responsiveness
Assurance
Empathy
Tangible
Kepuasan
pelanggan
h. Loyalitas
Realibility,
Responssiveness,
Assurance, Eempathy
dan
Tangiblesberpengaruh
terhadap
kepuasan
pelanggan.
pelanggan
(Antari
Setiyawati, 2009)
5
Pembeli Ulang
Me- (Novel, SE, 2006)
Minat
kepuasan
pembeli
dimana
semakin
tinggi
kepuasan
Membeli Ulang
pembeli.
Semakin
tinggi
kepuasan
32
tinggi
pula
loyalitas
pembeli.
minat
tinggi
loyalitas
pembeli
Pengaruhnya
terhadap Loyalitas
melalui Kepuasan
Pelanggan.
(Falla
minat
membeli ulang.
Citra perusahaan
Kualitas Layanan,
Citra dan
pula
a. Kualitas Layanan
b. Citra
c. Kepuasan
Pelanggan
d. Loyalitas
Pelanggan
Ilhami
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kepuasan
pelanggan. Kualitas
layanan berpengaruh
positif tidak signifikan
Saputra, 2013)
terhadap loyalitas.
Citra perusahaan
berpengaruh negatif
dan signifikan
terhadap loyalitas
pelanggan. Kepuasan
pelanggan
berpengaruh positif
dan signifikan
loyalitas. Terdapat
pengaruh tidak
langsung dan
signifikan terhadap
loyalitas. Terdapat
pengaruh tidak
33
langsung dan
signiffikan kualitas
layanan terhadap
loyalitas pelanggan
melalui kepuasan
pelanggan, citra
perusahaan terhadap
loyalitas pelanggan
melalui kepuasan
pelanggan.
7
Pengaruh Kualitas
Layanan terhadap
Kepuasan
Pelanggandalam
Membentuk
Pelanggan(Dwi
Aryani dan
2010)
Effect
Service
and
of
Quality
Price
b.Reliability
menunjukkan bahwa
c. Responsiveness
kelima dimensi
d.Assurance
pembentuk
kualitas
e. Empathy
layanan
terbukti
Kepuasan
penelitian
berpengaruh secara
pelanggan
signifikan
on
Satisfaction and
g. Loyalitas
kualitas layanan.
Febrina
Rosinita,
2010)
a.Service Quality
The
b.Price
custumersatisfaction
c.Customer
on loyalty showed a
d.Satisfaction
positive
effect
Loyalty
of
e.Customer Loyalty
significant
Customer
of
(Amir
relatinship
Mahmud,
Commercial
Kamaruzaman
Flight
Jusoff
Industry
terhadap
Febrina Rosinita,
The
Hasil
f.
Loyalitas
a. Tangibles
Service
and
Hadijah, 2013)
34
of
and
between
custumer satisfaction
St.
(Amir Mahmud,
the
Kamaruzaman
enroute
Jusoff
and
St.
air
services
Jakarta
Makasar.
Hadijah, 2013)
Sumber: Woro Utari (2010), Aprillia Nia Fardiani (2011),Reza Ryandi Aditya (2011), Setiyawati
(2009),Novel, SE (2006), Joko Sugihartono(2009), Dwi Aryani dan Febrina Rosinita, 2010),Amir
Mahmud, Kamaruzaman Jusoff and St. Hadijah (2013).
I. Kerangka Penelitian
Kualitas layanan
H3
H1
Citra Rasa
H4
J. Hipotesis
H1: Kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan
pada Rumah makan/ Restoran Sop Tunjang Pertama Pekanbaru.
H2: Citra Rasa berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada
H3:
loyalitas
35
36
Nama
Definisi Operasional
Dimensi
37
Indikator
Skala
1.
Variabel
Kualitas
Penyampaian yang
Layanan
b. Pelayanan yang
(X1)
kepentingan
pelanggan, sedangkan
siap menolong.
1. Keandalan
a. Ketepatan.
penyampaian itu
sendiri melalui
a. Kemampuan
perusahaan untuk
proses seperti,
2. Keresponsifa
pelayanan, proses
pelayanan dan
yang timbul.
lingkungan fisik
b. Kemampuan
perusahaan cepat
diberikan.
tanggap terhadap
(Lewinsdalam
yang disampaikan
Herman Ahmadi,
pelanggan.
2013)
a. Pengetahuan dan
kecakapan karyawan
b. Melakukan
3. Keyakinan
komunikasi yang
efektif dengan
pelanggan.
a. Memberikan
perhatian secara
individu kepada
pelanggan.
b. Bertanggung
4. Empati
jawab terhadap
keamanan dan
38
Ordinal
kenyamanan
pelanggan.
a. Kebersihan,
kerapian ruangan
dan karyawan.
b. Penataan eksterior
5. Berwujud
(Kotler
2.
Citra (X2)
dalam baik.
Supranto,
(Kotler dalam
2006)
Supranto, 2006)
1. Norma-
a.Perusahaan
adalah impresi,
norma
melakukan kegiatan-
perasaan atau
kesusilaan
masyarakat
sekitarnya.
perusahaan, mengenai
b.Perusahaan
mampu melakukan
atau mengenal
lembaga.
menghasilkan
Utari, 2010)
lingkungan.
2. Pengelolaan
a.Kemampuan
pekerja yang
39
diharapkan mampu
meningkatkan
kepuasan
konsumennya.
b.Kerja sama antara
pekerja di
3. Prestasi
perusahaan.
a.Kesesuaian harga
yang dibayarkan
konsumen dengan
kualitas produk.
b.Kegiatan promosi
mampu menarik
perhatian
konsumennya.
c.Pengiklanan yang
mendongkrak
pendapatan bagi
perusahaan.
d.Kemudahan untuk
bertransaksi yang
disediakan oleh
4. Layanan
perusahaan.
(Liou &
Chuang, 2009)
a. Kecepatan yang
diberikan kepada
konsumen.
b. Bagaimana
pekerja mengatasi
komplain dari
40
Ordinal
konsumennya.
c. Perusahaan
mampu memenuhi
kebutuhan
pelanggannya.
(Liou & Chuang,
2009)
3.
Kepuasan
Kepuasan pelanggan
Pelanggan
merupakan persepsi
berhubungan
(Y1)
dengan
yang dijual.
seseorang yang
produk
berasal dari
perbandingan antara
2. Atribut
b.Merasa puas
kesannya terhadap
terkait
dengan
diberikan.
layanan
harapan-harapannya.
(Dong-Mo Koo
c.Merasa puas
3. Atribut
dengan informasi
dalam Agustin,
terkait
Budiyanto &
dengan
dijual.
Ridwan, 2009)
pembelian
(Dong-Mo Koo
(Dutka
Cahyono, 2008)
Budiyanto &
Ridwan, 2009)
41
Ordinal
4.
Loyalitas
Loyalitas Pelanggan
Pelanggan
adalah komitmen
(Y2)
pelanggan bertahan
secara mendalam
1. Loyalitas
a.Mengatakan
Kognitif
positif.
2. Loyalitas
untuk berlangganan
hal
b.Merekomendasika
Afektif
n kepada teman.
Ordinal
kembali atau
melakukan pembelian
3. Loyalitas
ulang produk/jasa
c.Pembelian
Konatif
secara
terus-menerus.
secara konsisten di
(Oliver
Assaidi
datang, meskipun
Bachtiar, 2008)
& dalam
al.,
Rinanda,
2014)
H. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini di lakukan pada Sop Tunjang Pertama jalan Pinang Pekanbaru.
2. Populasi Penelitian
Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa,
hal atau orang yang memiliki karakteristik serupa yang menjadi pusat perhatian
42
3. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Ada dua teknik yang biasa dilakukan dalam pengambilan sampel yaitu
Non Probability Sampling dan Probability Sampling.Probability Sampling
adalah teknik sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Non Probability Samplingadalah
teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2008).
Teknik yang akan digunakan adalah Probability Sampling.Dalam penelitian ini
digunakan metode PurposiveSampling.Purposive Sampling yaitu pengambilan
sampel yang membatasi pada ciri-ciri khusus
penelitian
ini
alat
analisis
yang
dipakai
adalah
Path
43
= Jumlah indikator x 5
= 27 x 5
= 135
2. Sampel maksimal = Jumlah indikator x 10
= 27 x 10
= 270
Dengan mengacu pada kedua pendapat tersebut dan berdasarkanpertimbangan
diatas, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 135.
1. Jenis dan Sumber Data
a. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data. Data ini diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner
langsung kepada responden atau masyarakat yang menjadi objek dalam
penelitian ini.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber yang secara tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data. Data yang diperoleh untuk melengkapi data primer
yang didapatkan untuk mendukung dan menjelaskan masalah, yaitu sumber data
yang diperoleh dari pihak Sop Tunjang Pertama Pekanbaru, jurnal, surat kabar,
televisi, artikel dari internet, dan berbagai sumber lainnya.
44
45
langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (content) dari suatu instrumen,
dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam
suatu penelitian.
Tujuan yang utama dari kedua uji tersebut yaitu untuk menguji indikatorindikator yang dirumuskan dalam pertanyaan agar penelitian tersebut realibel
dan valid.
Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas
dapat dilakukan dengan melihat korelasi antara skor masing-masing item dalam
kuesioner dengan total skor yang ingin diukur yaitu menggunakan Coefficient
Correlation Pearson dalam SPSS. Jika nilai signifikansi (P Value) 0,05 maka
terjadi hubungan yang signifikan
2.
Uji Reliabilitas
Reliabilitas (reliability)
46
47
48
e2
X1
y1x1
y2y1
y2x1
Y1
X2
y2y1
Y2
y2x2
Gambar 4.
Pengaruh Struktur dan Koefisien Jalur
Keseluruhan Variabel X1, X2, Y1 dan Y2
Jika diagram struktur yang lengkap ini dipecah maka akan menjadi beberapa
sub-struktur, yaitu :
1. Sub-struktur 1
Y1 = Y1X1 + Y1X2 + 1
Sub-stuktur 2
2.
Y = Y2X1 + Y2X2 + Y2Y1 + 2
3. Menghitungkan Matiks Koelasi Antarvaiabel
Formula untuk menghitung koefisien koelasi yang dicari adalah
menggunakan Product Moment Coefficient dari Pearson. Alasan
penggunaan teknik koefisien korelasi dari Pearson ini karena variabelvariabel yang hendak dicari korelasinya memiliki skala pengukuran
interval.
4. Tentukan Koefisien Masing-Masing Jalur
49
50
51
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari, 2006. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Cetakan
Keenam, Alfabeta: Bandung.
Fandy Tjiptono, 2007. Strategi Pemasaran, Edisi kedua, Penerbit : Andi
Fandi Tjiptono, (2008). Strategi Pemasaran, Edisi 3. Yogyakarta : Andi Offset
Ghozali Imam, 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS
19, Penerbit : Undip
Hendri Maruf, 2006. Pemasaran Ritel, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2006, Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi V, jilid
2, Intermedia, Jakarta.
Antari,2009.Studi Kepuasan Pelanggan Untuk Mencapai Loyalitas Pelanggan
Thesis Univesitas Diponegoro Semarang.
Griffin, Gill. 2005. Customer Loyalty. Penerbit Erlangga, Jakarta\
Hurriyati, Ratih. (2010). Bauran Pemasaran
Konsumen,3rd ed. Bandung: Alfabeta.
dan
Loyalitas
52
Total
Quality
Service,
Edisi
54