1. Pendekatan Fungsional
Seperti yang ditunjukkan oleh garis terputus-putus dalam Gambar di atas, setiap bagian
dalam struktur organisasi dibentuk untuk menjalankan berbagai fungsi yang terkait dengan
kegiatan bisnis perusahaan PT ABC. Bagian Keuangan, Produksi, Pemasaran, dan SDM
memiliki fungsi yang khas dalam setiap pekerjaan bisnisnya. Dan, setiap bagian tersebut
secara lebili rinci diturunkan menjadi subbagian promosidan penjualan (bagian Pemasaran),
produksi dan pergudangan (bagian Produksi), serta rekrutmen dan seleksi dan pelatihan dan
pengembangan (bagian SDM).
2. Pendekatan Produk
Bagian-bagian produk susu, sabun mandi, pasta gigi, dan mi instan, seperti ditunjukkan
dalam Gambar melalui garis putus-putus, merupakan contoh departementalisasi berdasarkan
produk. Pada pelaksanaannya, departementalisasi berdasarkan produk ini tidak selalu
harus berada di bawah bagian tertentu dalam struktur organisasi tertentu, akan tetapi
juga dapat dibuat tersendiri dalam suatu organisasi. Seperti misalnya ditunjukkan
dalam Gambar dibawah.
Pada Gambar diatas tersebut jelas bahwa bagian-bagian fungsional seperti
Pemasaran, Produksi, Keuangan, dan SDM tidak selalu harus berada di atas subbagian
berdasarkan produk, akan tetapi juga dapat menjadi subbagian dari departemen berdasarkan
produk.
3. Pendekatan Pelanggan
5. Pendekatan Matriks
Irisan kedua bagian ini digambarkan melalui lingkaran atau bentuk lonjong sebagai-
mana ditunjukkan oleh Gambar 8.11. Berdasarkan pendekatan ini tenaga kerja tidak saja
bertanggung jawab dan berkoordinasi kepada atasan fungsionalnya saja, tetapi juga kepada
pimpinan proyek di mana tenaga tersebut terlibat.
KOORDINASI
Pengertian Koordinasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh berbagai pihak yang
sederajat untuk saling memberikan informasi dan bersama mengatur atau menyepakati
sesuatu, sehingga di satu sisi proses pelaksanaan tugas dan keberhasilan pihak yang satu tidak
mengganggu proses pelaksanaan tugas dan keberhasilan pihak yang lainnya. Sementara pada
sisi lain yang satu langsung atau tidak langsung mendukung pihak yang lain.
Menurut James G March dan Herben A Simon, Pengertian Koordinasi adalah suatu
proses untuk mencapai kesatuan tindakan di antara kegiatan yang saling bergantungan.
Jika dilihat dari sudut normatifnya, maka koordianasi diartikan sebagai kewenangan
untuk menggerakkan, menyelaraskan, menyerasikan dan menyeimbangkan kegiatan-kegiatan
yang spesifik atau berbeda, agar nantinya semua terarah pada pencapaian tujuan tertentu pada
waktu yang telah ditetapkan. Dari sudut fungsionalnya, koordinasi dilakukan guna
mengurangi dampak negatif spesialisasi dan mengefektifkan pembagian kerja.
3. Tujuan koordinasi untuk menciptakan dan memelihara iklim dan sikap saling
responsif-antisipatif di kalangan unit kerja interdependen dan independen yang
berbeda-beda, agar keberhasilan unit kerja yang satu tidak dirusak oleh keberhasilan
unit kerja yang lainnya, melalui jaringan informasi dan komunikasi efektif.
Dalam dunia manajerial pengertian koodinasi merujuk pada proses pengintegrasian
tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau
bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.
Artinya, koordinasi menyatukan berbagai departemen atau bidang yang ada di dalam sebuah
organisasi dalam mencapai tujuan organisasi yang telah dirumuskan secara efektif dan
efisien. Bukan hal yang mudah untuk menyatukan berbagai bidang dan menjalin hubungan
diantara banyaknya bidang di dalam sebuah organisasi. Tidak adanya koordinasi akan
menyebabkan munculnya konflik antara pihak-pihak yang sedang berhubungan karena
adanya miss komunikasi misalnya. Oleh karena itu, bentuklah proses koordinasi yang baik di
dalam organisasi anda karena sesungguhnya proses koordinasi sangat dibutuhkan dalam
proses manajerial.
RENTANG KENDALI
Rentang kendali (span of control) adalah jumlah pegawai atau bawahan yang dapat
dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer atau supervisor pada satu waktu. Dalam
keberlangsungannya rentang kendali selalu berkaitan erat dengan koordinasi.”Semakin besar
jumlah rentang, semakin sulit untuk mengoordinasi kegiatan-kegiatan bawahan secara
efektif.”
Rentang Kendali diperlukan dalam suatu organisasi karena adanya “limits factor
(keterbatasan)” manusia, yaitu keterbatasan waktu, pengetahuan, kemampuan, dan perhatian.
1. Keterbatasan waktu, artinya bahwa pada saat yang bersamaan seorang pemimpin
melakukan pekerjaan yang beraneka macam.
2. Keterbatasan pengetahuan, artinya bahwa seorang pemimpin tidak mungkin dapat
mengetahui semua pekerjaan dalam perusahaan karena itu perlu diadakan pembagian
pekerjaan kepada bawahannya.
3. Keterbatasan kemampuan, artinya bahwa seorang pemimpin perusahaan kemampuannya
terbatas, karena itu perlu diadakan batas jumlah bawahan langsungnya.
4. Keterbatasan perhatian, artinya bahwa seorang pemimpin terbatas perhatiannya, ia tidak
dapat memperhatikan semua masalah yang dilakukan bawahannya sehingga perlu
diadakan pembatasan jumlah bawahan langsung yang dipimpinnya.
R= n (2n1+ n 1)
Dalam penggunaannya manajer harus membuat rentang kendali yang tepat sehingga
dalam keberlangsungan kegiatannya akan terjadi keselarasan antara rentang kendali dan
koordinasi sehingga tercipta kegiatan yang efektif dan efisien. Berikut alasan penentu yang
tepat mengapa seorang manejer harus membuat rentang kendali yang sesuai:
Stephen p.robbins – Timothy A.Judge. 2008. Perilaku Organisasi. Jagakarsa, jakarta 12610:
Salemba Empat (Tipe struktur organisasi; Pengelolaan struktur organisasi)
Taliziduhu Ndraha, 2003. Kybernologi : Ilmu Pemerintahan Baru. Yang Menerbitkan PT
Rineka Cipta : Jakarta.
https://dykaandrian.blogspot.co.id/2014/12/pengantar-manajemen-5-pengorganisasian.html
https://pengertiandefinisi.com/pengertian-koordinasi-dalam-manajemen/
http://www.pengertianpakar.com/2015/07/pengertian-koordinasi-dan-tujuan-koordinasi.html
http://rizalsyahputra.blogspot.co.id/2010/12/rentang-manajemen-pengertian-rentang.html
https://erizkadd.wordpress.com/2017/05/05/pengertian-rentang-kendali/
https://id.wikipedia.org/wiki/Rentang_kendali