Oleh:
Adinda Nur Salsabila 185040200111001
Muh. Mahatir 185040200111046
Adhi Firmansyah 185040200111052
Hanifatul Diyah Khumairoh 185040200111074
Kelas : D
Mata Kuliah:
Pertanian Berlanjut
2. Kekurangan GIS
Interaksi dari sumber energi, target hingga ditangkap oleh sensor, memiliki
penjelasan yang kompleks bagaimana platforms dapat menangkap data yang
dibutuhkan. Penjelasannya ialah sebagai berikut:
a. Interaksi Energi. Gelombang elektromagnetik matahari dipancarkan
(radiated) pada permukaan bumi. Objek yang ada dipermukaan bumi
akan melakukan penyerapan (absorption), pemencaran (scattering),
atau pemantulan kembali (reflectance) terhadap gelombang
elektromagnetik yang dipancarkan dari matahari.
Jangkauan
Band Kegunaan
Gelombang
Membedakan kejernihan air
0.45-0.52
1 dan membedakan tanah dan
µm; biru
tanaman
0.52-0.60
2 Mendeteksi tanaman
µm; hijau
0.63-0.69
3 Membedakan tipe tanaman
µm; merah
Menganalisa biomasa tanaman
0.76-0.90
dan membedakan batasan tanah
4 µm; reflected
dengan tanaman dan darata dengan
infrared
air
Memperlihatkan kandungan air
1.55-1.75 dalam tanaman dan tanah,
5 µm; reflected membedakan tipe tanaman,
infrared mengetahui kesehatan tanaan,
membedakana awan, salju, juga es
2.08-2.35
Mengetahui adanya bahan
7 µm; reflected
mineral
infrared
Mengetahui kegiatan
10.4-12.5 geothermal, mengukur cekaman
6 µm; thermal pada tanaman, mengatahui
infrared kebakaran, dan mengetahui
kelembaban tanah
Ada beberapa bentuk teknologi penginderaan jauh. Bentuk pertama ialah
teknologi yang dapat digunakan untuk skala objek kecil yaitu Magnetic
Resonance Imaging (MRI), sonogram, dan X-Ray Imaging. Ketiga bentuk ini
digunakan dalam bidang kedokteran untuk mendapatkan citra pada tubuh
manusia. Bentuk-bentuk ini membantu untuk mengatahui kondisi organ dalam
manusia tanpa menyentuh objek yang dimaksud secara langsung. Bentuk
lainnya ialah menggunakan satelit. Energi yang dilepaskan oleh target ke
atmosfer setelah memperoleh energi dari sumber energi ditangkap oleh sensor
satelit. Data yang didapat dicatat lalu dikumpulkan dalam stasiun. Kemudahan
yang ditawarkan oleh teknologi penginderaan jauh ini mengakibatkan perolehan
data dari wilayah yang jauh dari peneliti, misal jauh di daerah pedalaman,
medannya cukup susah, atau bahkan luasan wilayah objek yang dimaksud
cukup luas. Maka dari itu, teknologi penginderaan jauh ini memudahkan
manusia dalam menganalisa data dari jauh.
Penginderaan jauh dipakai dengan tujuan yang berbeda-beda. Tujuan
yang berbeda-beda ini mengakibatkan diperlukannya pemilihan data yang
dibutuhkan. Hal yang perlu diperhatikan ialah tipe dan kemampuan sensor,
platform, penerima data, pengiriman dan pemerosesan. Hal ini perlu
diperhatikan untuk mengatur biaya dan waktu dalam pengolahan yang dipakai.
Hal-hal yang perlu diperhatikan, dijelaskan lebih lengkap di bawah ini:
a. Resolusi sensor, yaitu bergantung data seperti apa yang kita butuhkan.
Selain itu aplikasi pengolahan juga penting untuk diperhitungkan, karena
tiap aplikasi memiliki hal-hal yang harus dipenuhi dalam pengolahannya,
misal luas cakupan area, frekuensi pengukuran, dan jenis energi yang
dapat ditangkap oleh aplikasi tersebut. Resolusi dibagi menjadi resolusi
spasial, spektral, dan temporal. Resolusi sensor ialah detail level yang
ditangkap oleh sensor satelit yang demakin detail data yang dibutuhkan
maka resolusi special yang harus dipenuhi agar data dapat diolah dan
perolehan hasil pengolahan bisa sesuai dengan tujuan Resolusi
spektral ialah kisaran lebar dari spectrum warna yang dapat diterima
sensor. Tiap kebutuhan data lebar spectral yang berbeda. Resolusi
temporal ialah interval waktu pengukuran data yang diperoleh. Misal
dalam pengukuran data produksi tanaman, maka data yang dibutuhkan
ialah dengan interval satu musim tanam.
b. Platform, yaitu alat yang digunakan untuk memperoleh data
penginderaaan jarak jauh yang dibagi menjadi ground-based platforms,
aerial platforms, satellite platforms. Ground-based platforms ialah alat
bersensor yang diletakkan di atas permkaan bumi, seperti menara.
Biasanya digunakan untuk pengukuran suhu, angina, pH air, intensitas
gempa, dan lain-lain. Aerial platforms ialah alat bersensir yang
diletakkan pada atmosfer bumi, misal pada pesawat terbang, balon
udara, helikoper, hingga roket. Data yang didapat ialah data permukaan
bumi sangat detail.
Drone sebagai Aerial Platforms (nias-uas.com)
Satellite platforms ialah alat bersensor yang diletakkan pada satelit yang
mengorbit bumi di luar angkasa, yang mengakibatkan perkembangan ilmu
pengetahuan tentang hal-ha yang seharusnya tidak mungkin, menjadi mungkin.
Pemilihan suatu citra satelit bukan berarti ada kendala yang dihadapi.
Kendala yang ada pada pengolahan data citra satelit ialah awan yang terkadang
membatasi pandangan dari permukaan bumi, biasanya pada negara-negara
tropis. Masalah tutupan awan ini bisa diatasi dengan kombinasi citra sensor
pasif (misal Landsat) dan citra sensor aktif (misal Radarsat). Bayang topografi
bumi yang biasanya mengakibatkan sebagian permukaan gelap sehingga
susah untuk diinterpretasikan juga jadi masalah. Masalah lainnya ialah masalah
atmosferik seperti ozon, adanya uap air, yang mempengaruhi band pada
sensor, juga masalah derajat kedetailan lahan yang diinginkan sesusuai kualitas
peta yang diinginkan.
Setelah jenis citra dipilih, maka langkah selanjutnya ialah mengolah hasil
citra tersebut. Pengolahan biasanya menggunakan software yang khusus
digunakan untuk pengolahan data citra yang telah di-install pada computer
sebelumnya. Untuk proses pengolahan ini membutuhkan keterampilan yang
didapatkan dari praktik yang dilakukan berulang-ulang, karena proses
pengolahan data citra sangat komplek. Langkah-langkah pengolahan citra
secara sederhana ialah:
a. Melakukan pengukuran terhadap citra yang dipilih dengan mengetahui
tampilan citra atau melalui keterangan statistics yang tersedia pada data
b. Melakukan koreksi data yang salah dengan mengumpulkan data yang
didapat dari stasiun lain. Misal data curah hujan yang didapat dari
stasiun klimatologi
c. Melakukan penajaman citra secara analisa digital atau visual
d. Melakukan survei lapang untuk mengumpulkan data pada lapangan juga
e. Melakukan klasifikasi sifat citra yag ingin diolah datanya, lalu mengecek
akurasi dengan perhitungan
f. Memasukkan hasil data pengolahan dalam SIG
g. Menginterpretasi hasil dari pengolahan citra
Teknik pengolahan data secara sederhana telah dipaparkan seperti di
atas. Namun, untuk kejelasan selanjutnya diperlukan banyak data yang di-input,
pengoreksian yang berkali-kali, sesuai dengan jenis pemetaan yang diinginkan
agar dapat melakukan klasifikasi sesuai tujuan.
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran