Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH FISIOLOGI TANAMAN

SISTEM TRANSPORTASI PADA TANAMAN

KELOMPOK : 4
NAMA ANGGOTA :
ATHA FARIENDANA (185040201111124)
NAFISAH ADIS SHOFURA (185040201111131)
YULIANA DYANI PUTRI (185040201111158)
BELIANA ZAM ZAM (185040201111163)
TIFANI TIARA (185040207111001)

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG

2019
A. Tingkatan Transportasi dan Proses Transportasi
Menurut George (2005) di dalam tanaman memiliki 3 bagian jaringan tumbuhan yang
memiliki tingkatan. Tingkatan tersebut dibedakan berdasarkan fungsi jaringan tersebut.
Berikut penjabarannya:
1. Jaringan permanen
Jaringan permanen terbagi menjadi 3 yaitu jaingan pelapis(epidermis), fundamental
dan vaskular. jaringan ini berfungsi untuk melindungi tumbuhan dari kehilangan air,
dan biasanya terdapat pada tumbuhan berumur panjang, dan memiliki akar an batang
yang mengandung periderma.
2. Jaringan fundamental
Jaringan fundamental ditemukan pada bagian dalam tanaman tepatnya pada
parenkima. Jaringan ini tersebar pada sel-sel dalam tumbuhan.
3. Jaringan vaskular
Jaringan vaskular merupakan jaringan yang berfungsi sebagai transportasi cairan dan
juga menyediakan sokongan struktural bagi tumbuhan, contoh jaringan ini ialah pada
xylem dan floem.
Menurut Pramitha (2019) Proses transportasi terbagi menjadi dua cara yaitu pengangkutan
ekstrafasikuler dan intrafasikuler. Berikut merupakan penjabarannya:
a. Pengangkutan ektrafasikuler
Adalah pengangkutan tanpa melalui pembuluh angkut. Proses ini terjadi didalam akar
mulai dari bulu akar, epidermis, korteks endodermis sampai xylem akar.
Pengangkutan ekstrafasikuler terjadi secara simplas dan apoplas.
 Simplas, adalah penyerapan air dan garam mineral melalui sel dengan jalan
menerobos membran sel.
 Apoplas adalah penyerapan air dan garam melalui luar dinding sel atau ruang
antar sel
b. Pengangkutan intrafasikuler
Adalah pengangkutan zat yang terjadi melalui pembuluh angkut yaitu xylem dan
floem. Cxylem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun,
sedangkan floem berfungsi untuk mengangkul hasil fotosintesis dari daun ke seluruh
bagian tubuh tumbuhan.
B. Transportasi Aktif
Transpor aktif merupakan transpor partikel-partikel melalui membran semi
permeabel yang bergerak melawan gradien konsentrasi yang memerlukan energi
dalam bentuk ATP. ATP adalah molekul pembawa energi di dalam sel. Transpor aktif
berjalan dari larutan yang memiliki konsentrasi rendah ke larutan yang memiliki
konsentrasi tinggi, sehingga dapat tercapai keseimbangan di dalam sel. Adanya
muatan listrik di dalam dan luar sel dapat mempengaruhi proses ini.
Transpor aktif Merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak
spontan. Arah perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. 8 Transpor
aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Transport aktif terbagi atas
transport aktif primer dan sekunder. Transport aktif sekunder juga terdiri atas co-
transport dan counter transport (exchange). Transport aktif primer memakai energi
langsung dari ATP, misalnya pada Na-K pump dan Ca pump. Pada Na-K pump, 3 Na
akan dipompa keluar sel sedang 2 K akan dipompa kedalam sel. Pada Ca pump, ca
akan dipompa keluar sel agar konsentrasi Ca dalam sel rendah (Sumadi,2007).

C. Transportasi Pasif
Transport Pasif, merupakan mekanisme perpindahan molekul atau zat yang
tidak melewati selaput membran semipermeable dan tidak membutuhkan energi, dan
Transpor aktif merupakan transpor partikel-partikel melalui membran semipermeabel
yang bergerak melawan gradien konsentrasi yang memerlukan energi dalam bentuk
ATP. ATP adalah molekul pembawa energi di dalam sel (Hamong,2017).

D. Potensi Air
fungsi pertama dari air adalah sebagai senyawa utama penyusun protoplasma.
Protoplasma merupakan cairan utama penyusun sel, baik yang terdapat di dalam sitoplasma
maupun vakuola sel. Dalam kultur jaringan juga dikenal istilah kultur protoplas, yaitu apabila
sel yang telah dihilangkan dinding selnya (tinggal membran plasma dan seluruh komponen di
dalamnya meliputi sitoplasma, inti sel, dan vakuola) ditumbuhkan di dalam media kultur
jaringan. Dengan demikian jelaslah betapa penting air bagi organisme, termasuk tumbuhan.
Karena organisme tersusun oleh sel-sel dan jaringan, sementara komponen utama dari sel itu
sendiri adalah air. Adapun perbedaan kadar air dari masing-masing jaringan dan organ
tumbuhan, seperti tersebut di bagian sebelumnya adalah karena perbedaan dari sel-sel
penyusunnya. Sel-sel penyusun buah yang memiliki vakuola besar yang berisi cadangan
makanan akan banyak mengandung air, sementara sel-sel biji yang kering memiliki
karakteristik yang berbeda, sel-selnya kecil dan telah mengalami dehidrasi sehingga kadar
airnya rendah. Selain itu air juga berfungsi sebagai pelarut hara mineral yang dibutuhkan bagi
tumbuhan. Secara umum hara mineral merupakan ion bermuatan positif (seperti K+ , Ca++,
NH4 + ) maupun negatif (NO3 - , SO3 = , HPO4 = ) yang terlarut di dalam air. Ion-ion
tersebut bisa berasal dari bahan mineral tanah, dari hasil dekomposisi bahan organik atau
mungkin berasal dari pupuk yang kita berikan. Air berperan penting dalam melarutkan ion-
ion tersebut dari sumbernya sehingga bisa diserap oleh tumbuhan dan masuk ke dalam
jaringan tumbuhan. Dengan adanya kekurangan air menyebabkan terhambatnya banyak
reaksi-reaksi metabolisme sehingga menghambat pertumbuhan tanaman. Dalam proses
hidrolisis pati misalnya, pemecahan pati menjadi glukosa diperlukan air. Demikian juga
reaksi-reaksi hidrolisis lainnya kekurangan air sering kali juga menyebabkan
kekurangan hara pada tumbuhan karena kelarutan hara di dalam tanah menjadi sangat rendah.
(Destiani,2013).

E. Transportasi Jarak Jauh dan Dekat


1. Transpor Jarak Dekat (Short-Distance Transport)
Transpor jarak-dekat terkadang disebut transpor lateral, hal ini dikarenakan arah dari
perpindahan materi terjadi di sepanjang sumbu radial organ tersebut, bukan turun naik di
sepanjang organ tanaman. Terdapat tiga rute yang bisa terjadi untuk transpor lateral. Rute
pertama, materi yang terbawa bergerak keluar dari satu sel, menembus dinding sel, dan
masuk ke dalam sel tetangga, selanjutnya materi tadi bisa diteruskan lagi ke sel berikutnya
dalam mekanisme yang sama. Rute transmembran ini memerlukan penembusan berulang
pada membran plasma, seiring dengan keluarnya zat terlarut dari sel satu dan memasuki sel
berikutnya.
Rute kedua, melalui simplas, yaitu rangkaian sitosol di dalam suatu jaringan tanaman, yang
hanya memerlukan satu kali penembusan membran plasma. Setelah memasuki sel, zat terlarut
dan air selanjutnya bergerak dari sel satu ke sel lainnya melalui plasmodesmata.
Rute ketiga untuk transpor lateral di dalam suatu jaringan tanaman atau organ tumbuhan
adalah di sepanjang apoplas, yaitu jalur ekstraseluler yang terdiri dari dinding sel dan ruangan
ekstraseluler. Sebelum memasuki suatu sel, air dan zat terlarut dapat bergerak dari satu empat
ke tempat yang lain dalam akar atau organ lain di sepanjang jalur kecil yang disediakan oleh
rangkaian dinding-dinding sel tersebut (Campbell et al., 2003).
2. Transpor Jarak Jauh (Long-Distance Transport)
Proses ini melibatkan transpirasi dan root pressure. Proses perpindahanyang terjadi
berjalan tidak begitu cepat pada transpor jarak-jauh di dalam tanaman, misalnya transpor air
dan mineral dari akar ke daun, sehingga terjadi perpindahan yang kurang efektif. Maka dari
itu diperlukan perpindahan materi dengan tekanan sehingga transpor materi lebih efektif. Air
dan zat terlarut bergerak di dalam pembuluh xilem dan pembuluh tapis melalui aliran massal
(bulk flow), bulk flowmerupakan pergerakan cairan yang digerakkan oleh tekanan. Pada
floem, tekanan hidrostatik yang dihasilkan pada satu ujung pembuluh tapis ini mendorong
getah ke ujung yang berlawanan pada pembuluh tersebut. Pada xilem, sesungguhnya
perbedaan tekananlah yang berperan, yaitu suatu tekanan negatif yang menggerakkan
transpor jarak-jauh tersebut.

F. Transpirasi
Transpirasi merupakan penguapan air dari suatu daun, yang akan mengurangi tekanan pada
xilem daun. Hal ini akan menghasilkan suatu tegangan yang menarik getah xilem ke atas,
mulai dari akar ditranpor sampai ke organ tanaman yang paling atas (Campbell et al., 2003).

G. Interaksi Xilem dan Floem


Transpirasipadahakekatnyaadalahpenguapan,
tetapihalinitidakterlaluberlakuuntukmakhlukhidup yang lainnya.
Transpirasisangatbermanfaatuntukmembantuberlangsungnyapengangkutangaram-garam
mineral
dariakarkedaunterutamalewatxilemdankecepatannyasangatdipengaruhiolehkegiatantranspirasi
Tranpirasidapatmelaluikutikula, stomata danlentisel, walaupunbagiantubuhtumbuhan yang
lainpundapatmelakukantranspirasi.
Tapisebagianbesartranspirasilewatdaunsebabbagianinibanyakmengandung stoma (Dahlia,
2001).
Kegiatantranspirasidipengaruhiolehbanyakfaktor, baikfaktordalammaupunluar.
Faktordalamyaitubesar-kecilnyaukurandaun, tebaltipisnyadaun, adatidaknyalapisanlilin,
banyaksedikitnyajumlah stoma daun, banyaksedikitnyabulupadapermukaandaun,
bentukdanlokasi stoma. Sedangkanfaktorluaryaitu:
a. Sinarmatahari: menyebabkanmembukanya stoma
dangelapmenyebabkanmenutupnya stoma.
Banyaknyasinarmataharimenyebabkanlajutranspirasisemakinbanyak,
karenasinarmengandungpanas (infra-merah),
makabanyaksinarberartimenambahpanas, sehinggatemperaturnaik. Kenaikan
temperaturepadabatastertentuakanmenyebabkanmelebarnya stoma
sehinggamemperbesartranspirasi.
b. Temperatur: kenaikantemperaturmenambahtekananuap di
dalammaupunluardaun, akantetapi di luardaunruangnyatidakterbatas,
makatekananuaptidakakansetinggitekananuap yang ada di dalamdaun.
Akibatdariperbedaantekananini, makauap air
mudahberdifusidaridalamdaunkeudarabebas.
c. Kebasahanudara: udarabasahmenghambattranspirasi,
sedangkanudarakeringmemperlancartranspirasi.
d. Angin: anginmembawapindahuap air yang tertimbundekat stoma.
Dengandemikianmakauap air yang masihada di
dalamdaunmendapatkesempatanberdifusikeluar.
Jadianginmenambahlancarnyatranspirasi.
e. Keadaan air
dalamtanah.Pengukurantranspirasidalamlaboratoriumdapatdilakukandengancarasebag
aiberikut:
 Kertaskobaltklorida.
Kertasinibilakeringberwarnabirucerahdanberubahmerahjambubilabasahmenyerap air.
Kelemahannyaadalahbahwa stoma yangberada di
bawahkertasmulaimenutupdalamwaktubeberapamenitsetelahterlindungkertas.
 Photometer. Mengukurpengambilan air
olehsebuahpotonganpucukdenganasumsibahwa air yang
tersediadenganbebasuntuktumbuhansamadenganjumlah air yang
dikeluarkanselamatranspirasi. Photometer
bermanfaatuntukmemperagakanpengaruhkondisiluarterhadaptranspirasisecarasederha
nadanmurah.
 Pengumpulanuap air yang ditranspirasikan.
Tumbuhandibungkusdengansebuahbejanatembuscahayasehinggauap air yang
ditranspirasikandapatdipisahkan.
 Penimbangansecaralangsung.
Pengukurantranspirasidiperolehdaritumbuhanyangtumbuhdalam pot yang
telahdiatursedemikianrupasehinggaevaporasidari pot
danpermukaantanahdapatdicegah (Dahlia, 2001).
Peranantranspirasi
 Pengangkutan air kedaundandifusi air antarsel
 Penyerapandanpengangkutan air, hara
 Pengangkutanasimilat
 Membuangkelebihan air
 Pengaturanbukaan stomata
 Mempertahankansuhudaun

XYLEM
Xilemmerupakansuatujaringanpengangkut yang kompleksterdiridariberbagaimacambentuk
sel. Padaumumnyasel-selpenyusunxilemtelahmatidengandinding yang
sangattebaltersusundarizat lignin sehinggaxilemberfungsi juga sebagaijaringanpenguat.
Xilemterdiridaritrakeiddanunsurpembuluh. Trakeidditemukan di
dalamxilemhampirsemuatumbuhanvaskuler. Selaintrakeid, sebagianbesarangiosperma,
sertasegelintirgimnospermadantumbuhanvaskulertidakberbiji, memilikiunsur-unsurpembuluh
(Campbell, 2008).
Trakeidadalahsel-sel yang panjangdan tipis denganujungmeruncing. Air
bergerakdariselkeselterutamamelaluiceruk, sehingga air
tidakperlumenyeberangidindingsekunder yang tebal. Dindingsekundertrakeiddiperkerasoleh
lignin, yang mencegahsel-selruntuhakibattegangan transport air dan juga memberidukungan.
Unsur-unsurpembuluhumumnyalebihlebar, lebihpendek, berdinding tipis,
dankurangmeruncingdibandingkantrakeid. Unsur-unsurpembuluhtersusundenganujung-ujung
yang bersentuhan, membentukpipamikropanjang yang disebutpembuluh.
Dindingujungdariunsurpembuluhmemilikilempengberlubang-lubang yang mengalirkan air
secarabebasmelaluipembuluh (Campbell, 2008).
Strukturtrakeiddanunsurpembuluhdapatdilihatpadagambar di bawahini. MenurutNugrohodkk
(2012), unsur-unsurxilemterdiridariunsurtrakeal, seratxilem, danparenkimxilem.
1) UnsurTrakealUnsurtrakealmerupakanunsur yang bertugasdalampengangkutan
air beserazatterlarut di dalamnya, dengansel-sel yang memanjang,
tidakmengandungprotoplas (bersifatmati), dindingselberlignin, mempunyaimacam-
macamnoktah. Unsurtrakealterdiridariduamacamselyaitutrakeadantrakeida.
2) SeratxilemSeratxilemmerupakanselpanjangdengandindingsekunder yang
biasanyaberlignin. Ada duamacamseratpadatumbuhan,
yakniserattrakeiddanseratlibriform.
Seratlibriformmempunyaiukuranlebihpanjangdandindingselnyalebihtebaldibandingser
attrakeid. Dijumpaiadanyanoktahsederhanapadaseratlibroform,
sedangkanserattrakeidmemilikinoktahterlindung.
3) ParenkimxilemParenkimxilembiasanyatersusundarisel-sel yang masihhidup.
Dijumpaipadaxilem primer maupunxilemsekunder.
Padaxilemsekunderdijumpaiduamacamparenkim, yaituparenkimkatudanparenkimjari-
jariempulur.

FILEM
MenurutNugrohodkk (2012), floemmerupakanjaringanpengangkut yang
berfungsimengangkutdanmendistribusikanzat-
zatmakananhasilfotosintesisdaridaunkebagiantumbuhan yang lain.
Floemtersusundariberbagaimacambentuksel-sel yang bersifathidupdanmati. Unsur-
unsurfloemmeliputiunsur tapis, selpengiring, sel albumin (padagimnosperma), serat-
seratfloem, danparenkimfloem.
1) Unsur-unsur tapis Cirikhasdariunsur tapis adalahadanyadaerah tapis di
dindingnyadan inti hilangdariprotoplas. Daerah tapis diartikansebagaidaerahnoktah
yang termodifikasidantampaksebagaidaerahcekung di dinding yang berpori-pori. Pori-
poritersebutdilaluiolehplasmodesmata yang menghubunganduaunsur tapis yang
berdampingan. Sel-sel tapis merupakanselpanjang yang ujungnyameruncing di
bidangtangensialdanmembulat di bidang radial. Dindng lateral
banyakmengandungdaerah tapis yang berpori. Padakomponenbulu tapis,
dindingujungnyasalingberdekatandengandindingujungsel di bawahnyaatau di
atassehinggamembentukderetansel-selmemanjang yang disebutpembuluh tapis
(Nugrohodkk, 2012).
2) SelpengiringSelpengiringberhubunganeratdenganpembuluh tapis. Sel-
selpengiringbiasanyamerupakanuntaianatauderetan yang
menyerupaiselparenkimdengansel-sel yang bersifathidup.
Selpengiringdidugaberperandalamkeluarmasuknyazat-zatmakananmelaluipembuluh
tapis (Nugrohodkk, 2012).
3) Sel albumin Sel albumin merupakansel-seljari-jariempulurdansel-
selparenkimbuluh tapis yang
mengadungbanyakzatputihtelurdanterletakdekatdengansel-sel tapis
padatumbuhanGymnospermae. Didugasel-sel albumin
mempunyaifungsiserupadenganselpengiring (Nugrohodkk, 2012).
4) Serat-seratfloemLetakserat-seratfloempadaberkasfloembervariasi. Padafloem
primer, seratterdapat di bagianjaringansebelahluar yang
awalnyaberkelompokmembentuksuatuklasteratau masa
kemudiandalamperkembangannyaakanmenjadi homogeny,
sedangkanpadafloemsekunderletakseratmengikutiberbagaipola.
Seratdewasadapatbersifathidupamaupunmati. Serathidupdapat juga
berfungsisebagaitempatpenyimanancadanganmakanan (Nugrohodkk, 2012)
5) ParenkimfloemParenkimfloemmerupakanjaringanparenkimbiasa yang terletak
di bagianbuluh tapis, merupakanselhidup yang berfungsisebagaitempatpenyimpanzat-
zattepung, lemak, danzat-zatorganiklainnya (Nugrohodkk, 2012).
Xilemdanfloemberfungsiuntukmengangkutataumenyalurkanbedanya,
xilemmengangkutair,garam,dan mineral dariakarkedaun .
sedangkanfloemmenyalurkanhasilfotosintetisdaridaunkeseluruhtubuhtumbuhan.

H. Gutasi, Xerophytes dan Trikoma


1. DefinisiGutasi
Gutasi adalah pelepasan air dalam bentuk tetes air melaluli hidatoda yang tersebar
pada ujung pertulangan daun atau ujung-ujung daun. Hidatoda merupakan suatucelah pada
daun, berupa struktur modifikasi ari stomata yang kehilangan fungsinya sehingga tidak dapat
menutup. Gutasi dapat terjadi karena pada malam hari tidak tejadi transpirasisehinggadalam
keadaan air yang cukup, tumbuhan akan memiliki tekanan turgor yang tinggi. Akibat tekanan
tinggi tersebut air akan keluar melalui hidotoda (Oman, 2008).
a Proses Terjadinya Gutasi
Gutasi terjadi ketika tanah pada kondisi yang sesuai sehingga penyerapan air
tinggi tetapi laju transpirasi rendah ataupun ketika penguapan air sulit terjadi karena
tingginya kelembabapan udara. Pengelaan air melalui proses gutasi tejadi karena
adanya tekanan positif yang berasal dari akar. Meskipun ketika laju transpirasi
rendah, akar tetap menyerap air dan mineral yang menjadikan air yang masuk
kejaringan lebih banyak daripada yang dilepaskan keluar. Proses gutasi seringkali
tejadi pada saat malam hari, namum juga bias tejadi pada sianghari. Gutasi paling
sering dijumpai pada tanaman air, herba dan rerumputan (Aryulina, et;al, 2004).

2. Definisi Trikoma
Trikoma merupakan salah satu derivate dari epidermis yang berasal dari bahasa
yunani yang artinya rambut-rambut yang tumbuh dan berasal dari sel-sel epidermis dengan
bentuk, susunan serta fungsinya yang bervariasi (dewi; dkk, 2015). Trikoma dapat berupa
sebuah sel yang sederhana atau beberapa deretan sel yang terdiri atas bagian tangkai dan
bagian kepala. Trikoma pada jaringan epidermis mempunyai sifat khusus yaitu sebagai
pertahanan dari serangga, yang ditentukan oleh adanya kelenjar (grandula) atau tidak
(nonscretory), kerapatan, panjang, bentuk, dan ketegakan trikoma. Berdasakanfungsinya,
trikoma dibedakan menjadi dua, yaitu
Trikoma Glanduler: rambut kelenjar yang selnya mempunyai fungsi sekresi.Trikoma ini
mengelurkan secret berbagai bahan antara lain gum, larutan gula dan terpentin. Trikoma
ganduler dapat tersusun oleh satu sel atau banyak sel. Trikoma granduler yang tersusun atas
satu sel merupakan tonjolan kecil disebut papula atau dapat berupa sel yang panjang. Tipe
kedua yaitu bepatik omaang terdiri atas tangkai dan kepala yang tersusun dari satu atau
banyak sel.

 Rambut bersel satu atau bersel banyak tidak pipih


 Rambut bercabang, bersel banyak

3. Definisi Xerofit
Xerofit merupakan tumbuhan yang tumbuh di daerah keringan kelembab an udara yang
sangat rendah sehingga transpirasi sangat kecil. Tumbuhan xerofit membentuk suatu struktur
anatomi yang khusus untuk dapat beradaptasi di daerah yang kering tersebut. Tumbuhan
xerofit memiliki ciri khusus yaitu rasio permukaan las eksternal terhadap volumenya yang
bernilai kecil. Berkurangnya luas permukaan luar diiringi oleh mengecilnya ukuran sel,
bertambah tebal dindingnya, bertambah rapat system jaringan pembuluh, bertambahnya
jumlah jaringan tiang, sementara jaringan spons berkurang (Pramudi, 2014). Daun pada
tumbuhan xerofit memliki jumlah stomata yang sangat sedikit, dimana proses pertukaran gas
dan transpirasi akanberkurang. Reduksi ukuran daun dan tebalnya lapisan kutikula juga
merupakan salah satu bentuk karakteristik dari tumbuhan xerofit. Ukuran daun yang kecil dan
tebal lapisan kutikula ini betujuan untuk mengurangi penguapan dari kondisi kering yang
dapat kapanpun mempercepat transpirasi pada daun tumbuhan tersebut(Pramudi, 2014).
DAFTAR PUSTAKA

DaftarPustaka
Aryulina, D. (2004). Biologi. Jakarta: Erlangga.
Campbell, Neil A., Jane B. Reece dan Lawrence G. Mitchell. 2003. Biologi : Edisi Kelima
Jilid Kedua. Jakarta : Erlangga.

Campbell, Jane B. Reece & Lawrence G. Mitchell. 2008. Biologi Jilid 2 Edisi Ke-8. Jakarta:
Erlangga.

Dahlia..2001.Individual Textbook Fisiologi Tumbuhan.Malang: Univeristas Negeri Malang

Destiani. 2013. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Surabaya: UNESA Unipress

Dewi, V. P., Hindun, I., & Wahyuni, S. (2015). Studi Trikoma daun pada Family Solanaceae
Sebagai Sumber Belajar Biologi. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, 1(02): 209-
218.
Goerge,H fried. 2005.Biologi. Jakarta: Erlangga

Hamong,Suharsono. 2017.Transportasi Transmembran. Bali : Udayana press

Mashud, N. (2016). Trikoma dan Fungsinya pada Tanaman Kelapa. Balai Penelitian
Tanaman Kelapa dan Palma Lain.
Nugroho, L. Hartanto, dkk., 2012. Struktur dan perkembangan tumbuhan. Jakarta :Penebar
Swadaya.

Oman, K. (2008). Biologi. Bandung: Grafindo Media Pratama.


Pramitha,Siti Retno Warhani.2019.Intisari Biologi Dasar.Yogyakarta : Diantra kreatif

Pramudi, T. A. (2014). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berdasarkan studi


Komparasi Struktur Anatomi daun Tumbuhan Xerofit, Hidrofit, dan Mesofit . Skripsi.
Program Studi Pendidikan Biologi: Universitas Bengkulu.
Sumadi, dan Aditya Marianti. 2007. Biologi Sel. Yogyakarta: Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai