DAN
TRANSLOKASI
KELOMPOK 3B
Dwi Astuti A (140410190022)
Dhiya Sabrina (140410190086)
Gagah Mulia Imani (140410190056)
Muhammad Terry Agustian (14041019076)
Hasna Syarifah (140410190104)
Salsabila Luthfiana (140410190116)
Ahmad Dean (140410190050)
Muhammad Terry A (140410190076)
Velinda Athiyah (140410190106)
Syaharbanu Mehri Azadi (140410190114)
Selma Syaima Fauziah Sabila (140410180050)
Table of Contents
Jaringan yang
Pengertian berperan dalam
01 Translokasi 02 Transportasi 03 proses
transportasi
(https://organismalbio.biosci.gatech.edu)
Transportasi Aktif
Sifat membran yang Sifat dimana semua zat Suatu keadaan dimana
tidak mengizinkan zat dapat melewati hanya zat – zat tertentu
apapun di luar sel untuk membran sel untuk yang dibutuhkan sel
masuk ke dalam sel. masuk ke dalam sel. yang bisa masuk ke
dalam sel.
Osmosis sangat ditentukan oleh potensial air. Potensial air adalah energi yang
dimiliki air untuk bergerak atau untuk mengadakan reaksi. Potensial air merupakan
tingkat kemampuan molekul-molekul air untuk melakukan difusi. Potensial air
dinyatakan sebagai nol, sehingga potensial air dari suatu larutan adalah kurang
dari nol. Potensial air dapat dipengaruhi oleh tekanan, suhu, dan partikel-partikel
bahan terlarut.
Dalam proses osmosis, potensial osmotik juga berperan penting. Potensial
osmotik merupakan potensial yang disebabkan adanya materi yang terlarut.
Kontribusi dari potensial air pada zat terlarut disebut dengan potensial osmotik,
yang selalu bernilai negatif, karena air sebagai pelarut dalam larutan itu
melakukan kerja kurang dari air murni.
Di dalam suatu sel, potensial air memiliki dua komponen, yaitu potensial tekanan
dan potensial osmotik. Potensial tekanan dapat menambah atau mengurangi
potensial air, sedangkan potensial osmotik menunjukkan status larutan di dalam
sel tersebut. Dengan memasukkan suatu jaringan tumbuhan dalam seri larutan
yang telah diketahui potensial airnya, maka potensial air jaringan tersebut dapat
diketahui. Potensial tekanan air bernilai positif, negatif, bahkan nol. Tetapi secara
umum, nilai potensial tekanan ini bernilai positif, karena setiap sel tumbuhan
memiliki tekanan tugor (Advinda, 2018).
Jenis
Transportasi
Ekstravaskuler Intravaskuler
Ekstravaskuler
Transportasi ekstravaskuler merupakan pengangkutan air dan
zat hara tanpa melalui pembuluh angkut baik xylem maupun
floem. Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dan biasanya
dengan arah horizontal, dimana dimulai dari epidermis rambut
akar, kemudian masuk ke lapisan korteks, lalu ke endodermis
dan sampai pada berkas pembuluh angkut. Transportasi ini
dapat dibedakan menjadi dua yaitu simplas dan apoplas.
Transportasi/lintasan
apoplas
Apoplas, yaitu system pengangkutan
zat dan air pada sel atau jaringan
mati melalui dinding sel dan ruang
antar sel. Namun, tidak terjadi jika
melalui endodermis karena adanya
pita kaspari.
Transportasi/Lintasan
Simplas
● Merupakan pengangkutan air dan zat hara melalui kontinum
sitoplasma antar sel hidup yang dihubungkan oleh
plasmodesmata pada tumbuhan.
● Osmosis simplas berlangsung saat air masuk ke rambut-rambut
akar, mengalir melewati korteks, dan endodermis untuk masuk
ke pembuluh xilem.
(Baker, 1978)
byjus.com
Intravaskuler
Pengangkutan intravaskular adalah pengangkutan air
dan garam-garam mineral melalui pembuluh
pengangkut. Pengangkutan tersebut melalui
pembuluh xilem dari akar ke batang, terus sampai ke
daun. Sedangkan floem mengangkut zat-zat
makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan
Faktor-faktor Pengangkutan dalam xilem
Dari banyak faktor yang mempengaruhi pengangkutan air atau larutan tanah
dalam xilem. Faktor tersebut meliputi faktor internal dan eksternal atau kesatuan
sistem antara sistem tanah-jaringan – udara. Faktor internal meliputi tekanan
akar, daya kapilaritas, daya hisap daun dan tingkat bukaan stomata.
1) Daya tekan akar. Bila batang pisang dipotong, maka air akan keluar melalui
permukaan potongan batangnya. Air terdorong ke luar karena adanya tekanan
akar. Karena itu, tekanan akar menjadi salah satu pendorong masuknya air dari
tanah ke dalam akar.
2) Daya hisap daun. Melalui daun akan terjadi pelepasan uap air yang disebut
transpirasi. Karena air dalam tubuh tumbuhan membentuk benang air, maka
lepasnya molekul air pada daun akan diikuti naiknya air pada akar dan batang.
Selanjutnya air dari tanah juga akan terserap masuk ke akar.
3) Daya kapilaritas. Diameter xilem adalah sangat kecil sehingga menghasilkan
daya kapilaritas air di dalam xilem. Daya kapiler ini berbanding terbalik dengan
jari-jarinya. Dengan demikian, pada buluh yang semakin kecil akan
menghasilkan daya kapilaritas semakin besar. Daya kapilaritas didukung oleh
dua kekuatan pada air, yaitu daya kohesi dan adhesi.
(Bidwell, 1979).
Faktor-faktor eksternal meliputi :
(1) Faktor klimatik, meliputi suhu udara, kelembaban, cahaya (intensitas & lama
pencahayaan), kecepatan angin.
(2) Faktor edafik, terutama kelembaban (kadar air tanah) dan suhu tanah
Keadaan di dalam jaringan dan di luar jaringan secara sistemik akan
menentukan terbentuknya beda (gradien) potensial air antara tanah-jaringan-
udara. Beda potensial air ini menjadi salah satu pendorong aliran air (water
stream) mulai dari penyerapan – pengangkutan – pelepasan (transpirasi).
Pengaturan atau kontrol laju pelepasan air dilakukan tumbuhan dengan cara
mengatur tingkat bukaan stomata.
(Bidwell, 1979).
Translokasi
Translokasi pada tumbuhan adalah proses perpindahan zat dari
daun ke jaringan lain di seluruh tumbuhan (Raven et al., 1999).
Translokasi pada tumbuhan dibantu oleh jaringan vaskular yang
menghubungkan organ-organ dalam tumbuhan dan merupakan
bagian integral dari semua organ. Jaringan vaskuler terdiri dari
dua jalur translokasi yang berbeda dan terpisah: xilem dan floem
(Atkins, 2007).
Struktur dan Fungsi
Floem
Jaringan dimana nutrisi bergerak adalah floem. Floem disusun
dalam untaian panjang dan kontinu yang disebut vascular
bundle yang memanjang melalui akar dan batang dan
mencapai daun. Semua tanaman mentranslokasi sukrosa dan
beberapa mengangkut gula lain seperti stachyose, atau gula
alkohol seperti sorbitol (Oparka & Turgeon, 1999).
Struktur dan Fungsi Floem
courses.lumenlearning.com
Struktur dan Fungsi Floem
5. MINERAL
Peran mineral dalam transpor floem banyak dipelajari pada boron.Penyerapan
translokasi sukrosa oleh daun tomat yang dicelupkan kedalam larutan 14C-sukrosa
sangat dipercepat jika didalam larutan tersebut ditambahkan boron.
6. HORMON
Hormon tumbuhan erat hubungannya dengan bagian – bagian tanaman yang
sedang aktif tumbuh.Berhubungan dengan itu,hormon tanaman berpengaruh besar
terhadap translokasi floem. (Agus, 2014)
DAFTAR PUSTAKA
Atkins, C. A., & Smith, P. M. C. 2007. Translocation in legumes: Assimilates, nutrients, and signaling
molecules. Plant Physiology, 144(2), 550–561. https://doi.org/10.1104/pp.107.098046
Baker, D. 1978. Transport Phenomena in Plants (pp. 23-31). Dordrecht: Springer Netherlands.
Campbell, Jane B. Reece & Lawrence G. Mitchell. 2008. Biologi Jilid 2 Edisi Ke-8. Jakarta: Erlangga.
Conner, S. D., & Schmid, S. L. 2003. Differential requirements for AP-2 in clathrin-mediated endocytosis.
The Journal of cell biology, 162(5), 773-780.
Hammer, Michael. 2000. OSMOSIS AND PLANT NUTRITION.Reprinted from the The Rhododendron,
The journal of the Australian Rhododendron Society, Vol. 40, 2000
Havlin, J.L., S.L. Tisdale, W.L. Nelson, and J.D. Beaton. 1997. Soil Fertility and Fertilizers: An Introduction to
Nutrient Management. 6 th. Edition. Prentice Hall, London.
Jones, J.B. B. Wolf., and H.A. Mills. 1991. Handbook of Plant Analysis. Mac.Micro Publ. Athens.
Ohyama, T., Ohtake, N., Sueyoshi, K., Ono, Y., Tsutsumi, K., & Ueno, M. et al. 2017. Amino Acid Metabolism and
Transport in Soybean Plants. Amino Acid - New Insights And Roles In Plant And Animal. doi:
10.5772/intechopen.68992.
Oparka, K. J., and Richard Turgeon. "Sieve Elements and Companion Cells: Traffic Control Centers of the
Phloem." Plant Cell 11 (1999): 739–750.
Raven, Peter H., Ray F. Evert, and Susan E. Eichhorn. 1999. Biology of Plants, 6th ed. New York: W. H. Freeman
and Company.
Schulz, A., & Thompson, G. A. 2009. Phloem Structure and Function. Encyclopedia of Life Sciences, September.
https://doi.org/10.1002/9780470015902.a0001290.pub2
Skene, K. R. 2015. Life’sa gas: A thermodynamic theory of biological evolution. Entropy, 17(8), 5522-5548.
Taiz, Lincoln, and Eduardo. 2002. Plant Physiology, 3rd Ed. Sunderland: Sinauer.
Teddy. 2009. Penyerapan Zat dan Transportasi pada Tumbuhan. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.