PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu dari ciri hidup tersebut adalah metabolisme. Metabolisme pada organisme
multi seluler meliputi banyak hal, diantaranya tranfor materi dan energi. Sistem transformasi
sangat penting bagi tumbuhan maupun bagi hewan yang berkaitan dengan massa organisme
tersebut. Pada tanaman dan hewan yang sangat sederhana atau belum memiliki struktur
organisasi yang rumit, transpor materi (nitrien dan zat hara) hasil metabolisme cukup dari sel
ke sel. Transportasi tersebut dapat berlangsung secara aktif maupun pasif.).Traspor pasif
berlangsung antara lain melalui secara osmosis (Noorhidayati, 2000).
Pada semua makhluk hidup, dari prokariot hingga organisme multiseluler yang paling
kompleks, melakukan pertukaran zat dengan lingkungannya pada tingkat seluler. Pertukaran
zat tersebut sangat penting bagi metabolisme sel. Transpor tersebut dapat berlangsung secara
aktif maupun pasif. Transpor secara pasif diantaranya difusi dan osmosis. Metabolisme pada
organisme multiseluler mencakup beberapa hal, antara lain transpor zat hara dan transport
ion. Sistem transpor pada hewan yaitu sirkulasi. Pada sistem sirkulasi, aliran materi terjadi
karena adanya daya dorong dari organ pemompa. Sedangkan sistem transpor pada tumbuhan
yaitu sistem vaskuler, pada sistem ini aliran senyawa berlangsung mengikuti atau melawan
padatan (garadient) konsentrasi. Terdapat dua proses fisikokimiawi yang penting dalam
transpor materi dalam sel yaitu difusi dan osmosis (Sumedi, 2009).
Metabolisme pada organisme multiseluler meliputi banyak hal, diantaranya transpor
materi dan energi. Sistem transportasi sangat penting bagi tumbuhan dan hewan yang
berkaitan dengan massa organisme tersebut. Pada tanaman dan hewan yang masih sederhana
atau belum memiliki struktur organisasi yang rumit, transpor materi (nutrien dan zat hara)
dan hasil metabolisme cukup dari sel ke sel. Transportasi tersebut dapat berlangsung secara
aktif maupun pasif. Transpor pasif berlangsung secara difusi dan osmosis. Difusi adalah
proses perpindahan molekul gas, cairan dan larutan dari larutan hipertonik ke larutan
hipotonik. Proses difusi dipercepat dengan naiknya suhu karena sumber geraknya adalah
agitasi termal atau aktivitas kinetik acak dari molekul atau ion. Difusi terjadi bila molekul
atau ion bergerak searah dengan gradien/konsentrasinya. Beberapa sel mampu meningkatkan
permeabilitas membrannya terhadap ion atau molekul tertentu yang menghasilkan difusi
tertentu (Kimball, 2003 ).
Aktivitas transportasi zat dalam sel di lakukan dengan cara transportasi pasif dan
aktif. Transportasi pasif adalah proses transportasi zat atau molekul dan air yang searah
gradient konsentrasi. Sedangkan transportasi aktif adalah air dan molekul atau zat bergerak
dari konsentrasi tinggi menuju ke konsentrasi rendah melalui membrane semipermeabel.
(Sumedi,2009).
Transpor aktif adalah perpindahan molekul atau ion menggunakan energi dari sel
itu. Contoh transpor aktif adalah pompa ion (Na +) atau kalium (K+), endositosis, dan
eksositosis. Transpor pasif adalah perpindahan molekul atau ion tanpa menggunakan energi
sel. Perpindahan molekul tersebut terjadi secara spontan dari konsentrasi tinggi ke rendah.
Contoh transport pasif adalah difusi dan osmosis (Rahmawan, 2010).
TUJUAN
RUMUSAN MASALAH
Difusi adalah pergerakan molekul suatu zat secara random yang menghasilkan pergerakan
molekul efektif dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Contoh-contohnya adalah
difusi zat warna dalam air tenang, difusi glukosa dan teknik tomografi, difusi zat melalui
membran, difusi oksigen dalam membran polimer. Bahkan difusi tidak hanya terjadi pada
skala mikro tetapi juga skala makro, seperti difusi gas dalam galaksi. Model dasar yang
digunakan dalam penelitian tentang difusi biasanya adalah hukum Fick, namun bentuknya
akan bervariasi sesuai dengan asumsi-asumsi peneliti. Difusi larutan gula sangat penting
dalam dunia biologi, contohnya adalah fenomena transport gula dalam tanaman
(Trihandaru,2012:1). Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam
pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh yang
sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis.
Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara. Perbedaan konsentrasi yang
ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh
partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana
perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Difusi yang
paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari
sebuah lapisan molekul yang diam dari solid atau fluida (Uwie, 2010: 1). Untuk memenuhi
kebutuhan materi dan mempertahankan keseimbangan fisiologi di dalam tubuhnya, tumbuhan
melakukan beberapa aktivitas, diantaranya adalah absorbsi (penyerapan), transportasi
(pengangkutan) atau translokasi (pemindahan) dan transpirasi (pelepasan air melalui
stomata). Beberapa prinsip yang berhubungan dengan proses penyerapan pada akar : 1.
Penyerapan air tanah oleh akar dapat terjadi melalui meknisme imbibisi, difusi, osmosis dan
transporaktif 2. Pada tumbuhan darat, penyerapan gas-gas (O2 dan CO2) lebih banyak
melalui daun, sedangkan ion-ion dalam larutan tanah melalui akar. Pada tumbuhan air hampir
seluruh permukaan tubuhnya dapat melakukan penyerapan air beserta gas-gas dan ion-ion
yang terlarut di dalamnya. Difusi merupakan gerakan penyebaran suatu partikel (air, molekul
zat terlarut, gas atau ion- ion) dari daerah yang potensial kimianya lebih tinggi menuju ke
daerah yang potensial kimianya lebih rendah.
a. Difusi terjadi karena adanya gerakan molekul dan beda potensial kimia. b. Difusi
dipengaruhi oleh temperatur, konsentrasi zat terlarutr (solute), tekanan dan partikel
adsorptif (permukaan mudah mengikat air). c. Permeabilitas membran akan
menentukan laju difusisetiap partikel melewati membran. Membran sel merupakan
bagian yang mengatur keluar masuknya senyawa kimia dari dan ke dalam sel pada
tumbuhan. Dengan adanya membran sel, tumbuhan mampu berada pada posisi yang
tepat pada lingkungan zat kimia yang kompleks dan selalu berubah, mampu
mengambil dan menahan nutrien sejumlah yang diperlukan, dan membuang produk
buangannya. Membran sel juga mampu menyediakan kemudahan biokimiawi untuk
memindahkan ion-ion mineral, gula, asam-asam amino, elektron, serta metabolit lain
melewati membran. Substansi-substansi dalam larutan ini melewati membran dengan
cara difusi dan transpor aktif serta Proses osmosis tidak spesifik. Osmosis adalah
proses perpindahan air dari zat yang berkonsentrasi rendah (hipotonis) ke larutan yang
berkonsentrasi tinggi (hipertonis), proses ini biasa melalui membran selektif
permeabel dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Osmosis adalah
difusi air melalui membran semi permeabel, dari larutan yang banyak air ke larutan
yang sedikit air. Definisi paling sederhananya adalah difusi air melalui membran
semipermeabel (permeabel hanya kepada pelarut, tidak kepada terlarut). Osmosis
melepaskan energi, dan bias melakukan kerja, sebagaimana akar pohon yang bisa
membelah batu. Pelarut (dalam banyak kasus adalah air) bergerak dari larutan
berkonsentrasi lebih rendah (hipotonik) ke larutan berkonsentrasi lebih tinggai
(hipertonik) yang bertujuan menyamakan konsentrasi kedua larutan. Efek ini dapat
dilihat dari bertambahnya tekanan pada larutan hipertonik relatif terhadap larutan
hipotonik. Sehingga tekanan osmotik didefinisikan sebagai tekanan yang diperlukan
untuk menjaga kesetimbangan, dengan tidak adanya aliran pelarut. Tekanan osmotik
merupakan properti koligatif, yaitu properti yang gayut terhadap konsentrasi molar zat
terlarut dan bukan terhadap jenis zatnya (Lakitan, 2008 : 229). Osmosis merupakan
difusi air dari daerah yang memiliki potensial air lebih rendah ke daerah yang
potensial airnya lebih tinggi, melalui suatu membran semi permeabel. Potensial
osmotik suatu larutan selalu negatif yang ekivalen dengan nilai tekanan osomotiknya
yang sebenarnya (Suyitno, 2003 : 9-10).
BAB II
PEMBAHASAN
METODE PENELITIAN
Waktu penelitan ini kami melaksanakan pada hari Senin, 5 Agustus 2019 pukul 11.40 sampai
13.30 di laboratorium biologi SMA Negeri 2 Bogor.
Alat :
a. Gelas piala
b. Pipe tetes
c. Pengaduk
d. Stopwatch
e. Timbangan
f. Pisau
Bahan :
CARA KERJA
1. Difusi
a. Mengisi gelas piala dengan akuades ± 100 ml.
b. Menentukan kira-kira 10 tetes larutan methylen blue ke dalam gelas piala yang
berisi akuades
c. Mengamati penyebaran warna biru dan methylen blue tanpa pengadukan
d. Mencatat percobaan berapa lama waktu yang diperlukan dan warna biru.
e. Melakukan percobaan di atas dengan menggunakan kristal CuSO 4 sebanyak 1
sendok spatula.
f. Mengulangi percobaan dengan MB dan CuSO 4 dengan ukuran yang sama seperti
semula, tetapi setelah itu larutan segera diaduk. Lakukan percobaan ini satu per
satu.
2. Osmosis
a. Membersihkan kentang mentah dari kulitnya.
b. Memotong kentang dengan ukuran 2 x 1 cm sebanyak 3 potong . Diusahakan
potongan tersebut memiliki berat yang sama (1g). Pada sat mrngupas kentang dan
memotongnya diupayakan jangan sampai terkena air atau cairan apa pun.
c. Menyiapkan larutan gula 30% dan 5% masing – masing dalam gelas ukur dengan
volume sekitar 20 ml.
Memasukan potongan kentang secara bersamaan ke masing-masing gelas uku
yang telah diberi tanda A (larutan glukosa 30%), gelas ukur B (larutan glukosa 5
%), dan gelas ukur C berisi aquades, seperti gambar di bawah:
BAB III
PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN