Anda di halaman 1dari 3

Fisiologi Algae adalah organisme aerobik fotosintetik, dijumpai di mana saja yang tersedia cukup cahaya, kelembapan, dan

nutrien sederhana untuk memperpanjang hidupnya. Beberapa spesies algae hidup pada salju dan es di daerah-daerah kutub dan puncak-puncak gunung, terkadang demikian banyaknya sehingga pemandangan menjadi berwarna karena pigmen sel-selnya. Beberapa ganggang hidup dalam sumber air panas dan suhu setinggi 70oC, meskipun suhu tumbuh optimum algae termal ini ialah di antara 50 oC dan 54 oC. Batu-batuan pada sumbersumber air panas tertentu di Yellowstone National Park berwarna hijau kebiru-biruan karena organism ini. Beberapa algae air tawar telah menyesuaikan metabolismenya terhadap konsentrasi garam yang tinggi yang terdapat pada danau air asin di daerah kering Amerika Serikat sebelah barat-laut. Algae marin menyesuaikan diri terhadap variasi konsentrasi garam di berbagai bagian laut. Jenis-jenis algae ini tidak murni dijumpai di perairan laut sebelah utara pada kedalaman lebih dari 45,7 sampai 54,9 meter karena tidak cukup sinar matahari dapat mencapai perairan yang dalam di garis lintang ini. Di perairan tropis yang lebih jernih lagi lebih hangat, dan sinar mataharinya lebih langsung serta mempunyai periode harian rata-rata lebih panjang. Algae marin dapat dijumpai pada kedalaman sampai 183 meter. Faktor-faktor tersebut dan juga yang lain-lain menentukan fenomena zonasi, atau statifikasi macam-macam algae tertentu pada kedalaman dan lokasi tertentu di lautan. Beberapa algae teradaptasi pada tanah lembap, pepagan pohon, dan bahkan permukaan batuan, yang didegradasikan oleh algae, sehingga menjadikan produk-produk dekomposisinya tersedia untuk membangun dan memperkaya tanah. Ganggang mempunyai tiga macam fotosintetik: klorofil, karotenoid, dan fikobilin. Semua pigmen fotosintesis ini terdapat dalam kloroplas algae. Semua ganggang mempunyai klorofil, a. yang terdapat di semua organism fotosintetik selain bakteri fotosintetik. Klorofil yang lain ialah b,c,d, dan e yang dibedakan dari sesamanya oleh perbedaan-perbedaan yang kecil dalam struktur molekularnya, dan pada gilirannya hal-hal tersebut menentukan panjang gelombang cahaya yang dapat diserap oleh setiap tipe klorofil sebagai energi. Ada dua macam karatenoid, yaitu karoten dan xantofil. Ada dua macam fikobilin, yaitu fikosianin dan fikoeritrin. Adanya pigmen-pigmen yang lain dapat menutupi warna hijau klorofil, sebagai contoh: beberapa algae berwarna cokelat karena mempunyai xantofil dan

karoten dalam jumlah yang relatif besar sehingga menutupi warna hijau yang dipantulkan oleh klorofil. Algae yang lain tampak keungu-unguan atau kemerah-merahan karena kandungan fikobilinnya. (perlu diperhatikan bahwa beberapa algae tidak berwarna, tidak melakukan fotosintesis, dan dianggap sebagai protozoa oleh beberapa ilmuwan). Sebagai hasil kegiatan fotosintetiknya, algae menyimpan berbagai produk makanan cadangan sebagai granul atau globul dalam sel-selnya, sebagai contoh, ganggang hijau menyimpan pati seperti yang terdapat pada tumbuhan. Algae lain dapat menyimpan macam-macam karbohidrat yang lain seperti pati. Beberapa ganggang menyimpan minyak atau lemak.

Clorophycophyta Kelompok organisme yang besar lagi beragam ini, disebut algae hijau, terutama terdiri dari spesies-spesies air tawar. Walaupun demikian, beberapa spesies dijumpai dalam air laut, dan beberapa lagi di darat. Sebagian besra ganggang hijau mengandung satu kloroflas per sel yang berisikan pusat-pusat pembentukan pati yang dinamakan pirenoid. Ada bermacam-macam tipe morfologi yang lain pada ganggang hijau dari sel tunggal sampai kepada yang membentuk koloni. Banyak ganggang hijau uniselular dapat bergerak-gerak karena adanya flagella. Beberapa spesies dilengkapi alat pelekap yang menjangkarkannya pada benda-benda yang terendam air atau tumbuhan air. Ganggang hijau berkembang biak dengan membelah, dengan pembentukan zoospore aseksual berflagela, atau secara seksual yaitu isogami dan heterogami. Chlamydomonas dianggap sebagai ganggang hijau yang khas. Ganggang hijau ini uniselular, motil, dan tersebar luas di tanah dan air tawar. Ukurannya berkisar antara 3 sampai 30 pikometer pada bentuk-bentuk yang umum, dan ganggang ini motil kecuali selama pembelahan selama pembelahan sel. Motilitas tersebut disebabkan oleh adanya dua flagella. Setiap sel mempunyai satu nukleus dan satu kloroplas besar yang berbentuk mangkuk pada kebanyakan spesies. Dinding selnya mengandung selulosa. Bintik mata merah (stigma) adalh situs persepsi cahaya dan mengendalikan respon fototaktik (gerak menuju cahaya) organism tersebut. Selain itu terdapat juga pirenoid. Vakuola kontraktil berguna untuk memaksa kelebihan air keluar dari selnya. Pada reproduksi aseksual, individu yang berenang bebas menjadi nonmotil karena flagelanya menghilang, kemudian menjalani pembelahan protoplas secara membujur sehingga

terbentuklah protoplas anak sebanyak dua, empat, atau delapan. Sel-sel anak itu membentuk dua flagela masing-masing dan membangun dinding sel yang baru. Kemudian yang dilepaskan dari dinding sel induknya. Daur ini dapat berulang-ulang tak terhingga dalam biakan laboratorium atau di alam. Dalam beberapa kasus, sel-sel anak tidak membentuk flagella dan tidak dapat melepaskan diri. Melainkan, sel-sel itu terus saja memperbanyak diri di dalam matriks yang lebih kurang bergelatin. Massa sel yang terbentuk sedemikian itu dinamakan stadia palmeloid. Pembentukan stadia seperti itu ditentukan oleh keadaan alam sekitarnya yang pada umumnya menguntungkan bagi pertumbuhan tetapi tidak untuk motilitas. Walaupun demikian, setiap sel individu dapat membentuk flagela dan membebaskan diri dari massa tersebut. Stadia plameloid terdapat pada banyak ganggang sebagai fase perkembnagan predominan ataupun terjadi sekali-sekali saja. Dalam keadaan tertentu, reproduksi seksual terjadi pada banyak spesies Chlamydomonas. Salah satu persyaratan untuk reproduksi seksual ialah keserasian lawan jodoh di dalam spesies yang sama. Apabila hal ini ada, maka terjadilah agregasi individu. Dan agregat-agregat ini, pasangan-pasangan gamet keluar untuk peleburan gametik dan menghasilkan zigot. Selain algae uniselular yang motil seperti mislnya Chlamydomonas, juga algae hijau uniselular yang nonmotil tersebar luas. Salah satu yang paling penting diantaranya ialah Chlorella, yang telah dimanfaatkan sebagai sistem hayati di laboratorium dalam banyak penelitian tentang fotosintesis dan persediaan makanan tambahan. Prototheca, biasanya dianggap Chlorella tak berwarna, diketahui menjadi pathogen pada manusia. Desmid adalah ganggang hijau yang mempunyai bentuk serta pola beraneka ragam yang menarik. Setiap sel terdiri dari dua belahan yang simetris (semisel) berisikan satu atau lebih kloroplas.

Anda mungkin juga menyukai