Anda di halaman 1dari 4

SESI TANYA JAWAB : (KELOMPOK 3)

1. Reni Novitasari Putri


Jelaskan sifat aromatik menurut teori huckel
Jawab :

Sifat Aromatik Menurut Teori Huckel


Pada tahun 1931, kimiawan Jerman dan fisikawan Erich Hückel mengusulkan aturan untuk
menentukan apakah molekul cincin planar akan memiliki sifat aromatik. Aturan ini
menyatakan bahwa jika, molekul planar siklik memiliki 4n + 2 = π elektron, itu
adalah aromatik . Aturan ini dikenal sebagai aturan Huckel.

Empat Kriteria untuk Aromatisitas


Ketika memutuskan apakah senyawa aromatik, pergi melalui daftar berikut. Jika senyawa
tidak memenuhi semua kriteria berikut, kemungkinan tidak aromatik.
1 Molekul adalah siklik (cincin atom)
2 Molekul adalah planar (semua atom dalam molekul pada bidang yang sama)
3 Molekul sepenuhnya terkonjugasi (p orbital pada setiap atom di atas ring)
4 Molekul ini memiliki 4n + 2 = π elektron (n = 0 atau bilangan bulat positif)
Mengapa 4n + 2 π Elektron?
Menurut Huckel tentang Teori Orbital Molekul, senyawa ini sangat stabil jika semua orbital
ikatan molekul diisi dengan elektron berpasangan. Hal ini berlaku dari senyawa aromatik,
yang berarti mereka cukup stabil. Dengan senyawa aromatik, 2 elektron mengisi energi
terendah orbital molekul, dan 4 elektron mengisi setiap tingkat energi berikutnya (jumlah
tingkat energi berikutnya dilambangkan dengan n), Meninggalkan semua orbital ikatan yang
terisi dan tidak ada orbital anti-ikatan diduduki. Hal ini memberikan total 4n + 2 = π
elektron. Anda dapat melihat bagaimana ini bekerja dengan diagram orbital molekul untuk
senyawa aromatik, benzena, di bawah ini.
Gambar 1: Tingkat Orbital Molekul untuk Benzene

Benzene memiliki 6 π elektron. 2 π elektron pertama mengisi orbital dengan energi terendah,
dan memiliki 4 π elektron yang tersisa. 4 π elektron mengisi orbital dari tingkat energi yang
lebih tinggi. Perhatikan bagaimana semua orbital ikatan yang diisi, namun tidak satupun dari
orbital anti-ikatan memiliki elektron apapun.
4n + 2 = 6
4n = 4
n=1
Untuk benzena, kami menemukan bahwa n = 1, yang merupakan bilangan bulat positif,
sehingga aturan terpenuhi.

Bagaimana Bisa Mengatakan Elektron mana yang termasuk π Elektron?


Mungkin bagian terberat dari Peraturan Huckel ini adalah mencari tahu mana elektron yang
sebenarnya termasuk π elektron. Aturan ini cukup mudah. π elektron terletak pada
p orbital . Sp 2 hibridisasi atom memiliki 1 p orbital masing-masing. Jadi jika setiap molekul
dalam senyawa siklik adalah hibridisasi sp2, ini berarti molekul sepenuhnya terkonjugasi
(memiliki 1 p orbital pada setiap atom), dan elektron di orbital p ini adalah π elektron. Cara
mudah untuk mengetahui apakah atom hibridisasi sp2 adalah untuk melihat apakah ia
memiliki 3 atom terpasang dan tidak ada pasangan elektron. Dalam senyawa hidrokarbon
siklik dengan ikatan tunggal dan ganda, masing-masing karbon melekat 1 hidrogen dan 2
karbon lainnya. Oleh karena itu, setiap karbon hibridisasi sp2 dan memiliki p orbital. (pasti
bingung ya? Saya pun juga bingung memberikan penjelasannya hehe). Mari kita lihat contoh
sebelumnya yaitu benzena:

2. Arif rahman
Apakah benzena masih digunakan sebagai bahan bakar kendaraan?
Jawaban :
Ya, benzena tetap digunakan menjadi bahan bakar, karna seperti yang kita ketahui bahwa
benzena sendiri merupakan komponen alami dari minyak bumi, yang sekarang di gunakan
sebagai campuran pada bahan bakar kendaraaan seperti bensin, fungsi dari penamabahan
benzena ini adalah untuk menaikan bilangan oktan pada bahan bakar kendaraan tersebut.

3. Gading Ap
Kenapa benzena lebih mudah teroksidasi dibanding heksan?
Jawab
Karena heksan dan bezena memilki struktur yang berbeda. Pada benzena rantai tertutup
sehingga lebih sulit teroksidasi dibanding heksan yang memiliki rantai panjang terbuka.

4. Umi Nopitasari
Bagaimana cara mengolah benzena agar tidak berbahaya ketika digunakan sebagai
parfum? Seperti yang kita ketahui bahwa sifat benzena yaitu mudah terbakar,
danberbahaya.
Jawab :

Seperti yang kita tahu bahwa parfum sudah hampir menjadi kebutuhan pokok bagi
masyarakat dengan berbagai merk dan aroma yang ditawarkan. Didalam parfum terdapat
banyak sekali zat kimia yang dicampurkan agar menimbulkan aroma yang unik dan menarik.
Zat yang diduga terdapat didalam parfum yaitu Benzaldehid yang memiliki efek iritasi mata,
kulit, saluran pernapasan, kerusakan sistem syaraf pusat dan reaksi alergi pada penggunaan
jangka panjang. Setiap produk wewangian mengandung pelarut tambahan yang berfungsi
sebagai media atau fondation baik parfum itu asli atau sintesis. Persentase kandungan bahan
kimia dalam parfum antara kisaran 30% tergantung dari jenis produknya. Namun dari
beberapa analisa, 95% bahan kimia yang terkandung didalam produk wangian adalah bahan
kimia sintetik yang berbahan dasar petroleum yang merupakan turunan benzena, aldehid atau
zat yang umumnya terkenal beracun. Maka perlu adanya kontrol kualitas untuk memastikan
bahwa bahan kimia seperti Benzaldehid ini tidak disalahgunakan.

Anda mungkin juga menyukai