ENZIM
Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata KuliahBiokimia
DOSEN PENGAMPU: Nasrul Hakim.M.Pd
Kelas B
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
meskipun jauh dari kesempurnaan. Sholawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan
bimbingan-Nya, sehingga kita menjadi muslim yang beriman secara kaffah.
Tujuan dalam pembuatan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas
kelompok pada mata kuliah Biokimiadi Institut Agama Islam Negeri Metro. Serta
membantu mahasiswa ataupun pembaca untuk menambah wawasan
tentangENZIMakhir kata, kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
makalah ini. Namun, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna perbaikan dalam pembuatan makalah selanjutnya. Dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah ...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Enzim.................................................................................... 3
B. Stuktur, Sifat, Dan Fungsi Enzim........................................................... 3
C. Tata Cara Penamaan Enzim.................................................................... 6
D. Penggolongan Enzim.............................................................................. 7
E. Mekanisme Reaksi Enzimatik................................................................. 7
F. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kerja Enzim...................... 9
G. Proses Inhibisi Enzim.............................................................................. 11
A. Kesimpulan............................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA
ii
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua proses biologis sel sangat memerlukan enzim cara kerja enzim yaitu
dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk menghasilakan senyawa.
Enzim dibagi menjadi 2 tipe yaitu: enzim ekstraseluler atau eksoenzim
(berfungsi di luar sel) dan enzim intraseluler atau endoenzim (berfungsi di
dalam sel), salah satu enzim ekstraseluler adalah enzim amilase yang dapat
menguraikan gula-gula yang lebih kecil (pelczar, 2010).
Unsur-unsur kimia pada sel hidup mengalami berbagai proses dan reaksi.
Pada setiap reaksi kimia organic dibutuhkan katalisator yaitu mempercepat
reaksi kimia. Enzim memiliki fungsi sebagai biokatalisator yaitu
mempercepat proses suatu reaksi kimia tanpa ikut terlibat dalam reaksi
tersebut. Maksudnya, enzim tidak ikut berubah menjadi produk melainkan
akan kembali ke bentuk asalnya setelah reaksi kimia selesai. Enzim
mengubah molekul awal zat, substrat, menjadi hasil reaksi yang molekulnya
berbeda dari molekul awal (produk).
Enzim merupakan zat yang paling menarik dan penting di alam. Pertama,
sangat penting untuk menyadari bahwa enzim bukanlah benda hidup. Mereka
benda mati, sama seperti mineral. Tapi juga tidak seperti mineral, mereka
dibuat oleh sel hidup. Enzim adalah benda tak hidup yang diproduksi oleh sel
hidup. Oleh karena itu, enzim sudah tidak digunakan memiliki peran yang
sangat penting dalam kehidupan. Tidak hanya dalam kehidupan manusia,
tetapi bagi hewan dan tumbuhan. Bahkan bias dikatakan bahwa enzim
berperan penting dalam kelangsungan alam ini.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian enzim?
2. Apa saja struktur, sifat, dan fungsi enzim?
3. Bagaimana tata cara penamaan enzim?
4. Apa itu penggolongan enzim?
5. Apa saja faktor-faktor enzim?
6. Apa itu proses inhibisi enzim?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian enzim.
2. Mengetahui apa saja struktur, sifat, dan fungsi enzim.
3. Mengetahui tata cara penamaan enzim.
4. Mengetahui pengelolaan enzim.
5. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang ada dalam enzim.
6. Mengetahui proses inhibisi enzim.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Enzim
Enzim adalah protein yang dihasilkan oleh organisme dan
berfungsi sebagai katalisator hayati yang sangat efesien. Enzim
biasanya terdapat dalam sel dengan konsentrasi yang sangat rendah,
dimana mereka dapat meningkatkan laju reaksi tanpa mengubah posisi
kesetimbangan, artinya baik laju reaksi maju maupun laju reaksi
kebalikannya ditingkatkan dengan kelipatan yang sama.
Katalis adalah zat yang menyebabkan reaksi kimiawi dapat
berlangsung, dan dalam sel mungkin berlangsung ratusan reaksi yang
masing-masing memerlukan enzim tertentu. Enzim mengkatalisis
suatu sintesis yaitu pembentukan senyawa kompleks dari molekul
sederhana, atau mengkatalisis degradasi yaitu molekul kopleks
dirombak menjadi unit yang sederhana dengan cara hidrolisis.
3
Sisi alosterik, merupakan sisi yang berkaitan dengan
kofaktor. Sisi ini dapat dipengaruhi oleh inhibitor
nonkompetetif yang berstruktur sama dengan kofaktor.
b. Kofaktor
Komponen selain protein pada enzim dinamakan kofaktor.
Kofaktor dapat mengubah-ubah bentuk sisi aktif sehingga dapat
ditempeli sustrat tertentu. Kofaktor berbentuk ion logam seperti
Na, K dan Ca. Kofaktor adalah molekul organikdan non-organik.
Contoh dari molekul organik adalah vitamin, sedangkan non
organik adalah ion logam.
2. Sifat Enzim
4
1. Sifat protein sama dengan enzim, tetapi sifat enzim tidak
berlaku bagi protein. Secara tidak langsung jumlah protein
yang ada didalam sel adalah enzim.
2. Sifat katalis yang dapat merubah laju reaksi tanpa ikut bereaksi
yang dapat meningkat pada kondisi yang biasa, misalnya dari
tekanan, suhu dan ph.
3. Sifat aktif enzim dapat mengatifkan molekul yang awalnya
hanya berupa substrat yang dapat menaikan energi kinetik.
4. Sifat spesifik suatu enzim hanya dapat mengikat substrat
tertentu, yang hanya terjadi pada molekul atau senyawa yang
diikat saja.
3. Fungsi Enzim
Enzim mempunyai fungsi utama yaitu sebagai katalisator yang
dapat mempercepat proses reaksi yang ada didalam tubuh terutama
pada sistem pencernaan.
1. Mulut
Enzim yang terdapat pada mulut adalah enzim amilase yang
terdapat didalam air ludah (saliva). Fungsi dari enzim ini adalah
untuk mengubah amilum menjadi maltose.
2. Lambung
Ada 3 enzim yang terdapat pada lambung yaitu :
a) Enzim renin, berfungsi untuk mengubah kaseinogen
menjadi kasein.
b) Enzim pepsin, berfungsi untuk mengubah protein menjadi
pepton, protesa dan polipeptida.
c) Enzim lipase, berfungsi untuk mengubah trigliserida
menjadi asam lemak.
3. Usus halus
Ada beberapa enzim yang terdapat pada usus halus, yaitu:
a) Enzim laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi
galatosa dan glukosa.
5
b) Enzim enterokonase, berfungsi mengubah tripsinogen
menjadi tripsin.
c) Enzim maltase, berfungsi mengubah maltose menjadi
glukosa.
d) Enzim sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi
fruktosa dan glukosa.
e) Enzim peptidase, berfungsi mengubah polipeptida menjadi
asam amino.
f) Enzim lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi gliserol
dan asam lemak.
4. Pankreas
Ada beberapa enzim yang terdapat dalam pankreas yaitu:
a) Enzim tripsin, berfungsi mengubah protein menjadi
polipeptida.
b) Enzim amilase, berfungsi mengubah amilum menjadi
maltosa atau disakarida.
c) Enzim karbohidrase, berfungsi mencerna amilum menjadi
maltose.
6
D. Penggolongan Enzim
Enzim digolongkan menurut reaksi yang diikutinya sedangkan
masing-masing enzim diberi nama menurut substratnya, misalnya
urease, arginase, dan lain-lain. Disamping itu ada pula beberapa enzim
yang dikenal dengan nama lama, misalnya pepsin, tripsin, dan lain-
lain. Enzim dibagi dalam 6 golongan besar, penggolongan ini
berdasarkan atas reaksi kimia dimana enzim memegang peran. 6
golongan enzim yaitu:
a) Oksidoreduktase enzim yang melaksanakan katalis dengan
melibatkan reaksi oksidasi suatu senyawa ataupun reduksi
senyawa lain.
b) Transferase enzim melaksanakan katalis reaksi yang
mengalihkan suatu gugus yang mengandung C, P, N, S, suatu
senyawa ke senyawa lain.
c) Hidrolase enzim yang melaksanakan katalis pemecah hidroik
atau sebaliknya.
d) Liase enzim yang melaksanakan katalis pemusatan ikatan C-C,
C-O, C-N, tanpa melibatkan hidrolisis atau oksidasi reduksi.
e) Isomerase enzim yang melaksanakan katalis reaksi isomerisasi
yang merupakan penataan kembali atom yang memebentuk
suatu molekul.
f) Lipase enzim yang melaksankaan katalis reaksi-reaksi
pembentukan ikatan antara dua molekul substrat yang terkait
dengan pemusatan ikatan pirofosfat dan ATP atau senyawa
energi tinggi lainnya.
7
meminimalkan “cost” maka proses yang berlangsung juga akan dapat
lebih cepat lagi.
Teori ini dikemukakan oleh Daniel Koshland. Menurutnya, sisi aktif enzim
bersifat fleksible. Akibatnya, sisi aktif enzim dapat berubah bentuk menyesuaikan
bentuk substrat. Teori ini sesuai dengan kerja enzim yang sesungguhnya.
Perhatikan skema berikut:
8
F. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap aktivitas enzim
Konsentrasi substrata tau enzim dapat berdampak pada aktivitas
enzim. Selain itu, kondisi lingkungan seperti suhu, pH, kehadiran
inhibitor, dll turut mempengaruhi aktivitas enzim. Berikut faktor yang
mempengaruhi aktivitas enzim :
1. Suhu
Sebuah enzim membutuhkan suhu yang cocok agar dapat
bekerja dengan baik. Laju reaksi biokimia meningkat seiring
kenaikan suhu. Hal ini karena panas meningkatkan energy
kinetic dari molekul sehingga menyebabkan jumlah molekul-
molekul meningkat. Sedangkan dalam kondisi suhu rendah,
reaksi menjadi lambat karena hanya terdapat sedikit kontrak
antara substrat dan enzim. Namun, suhu yang ekstrim juga
tidak baik untuk enzim. Dibawah pengaruh suhu yang sangat
tinggi, molekul enzim cenderung terdistorsi, sehingga laju
reaksi pun jadi menurun.
Suhu mempengaruhi aktifitas enzim. Pada suhu rendah
enzim menjadi tidak aktif, karena tidak terjadi benturan antara
molekul enzim dengan substrat. Sedangkan pada suhu tinggi,
enzim akan mengalami denaturasi atau struktur enzim akan
rusak.
2. Nilai pH
Efisiensi suatu enzim sangat dipengaruhi oleh nilai pH atau
derajat keasaman sekitarnya. Ini karena muatan komponen asam
amino enzim berubah bersama dengan perubahan nilai pH. Nilai
pH yang menguntungkan bagi enzim tertentu sebenarnya
tergantung pada sistem biologis tempat enzim tersebut bekerja.
Ketika nilai pH menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka
struktur dasar enzim dapat mengalami perubahan. Sehingga sisi
aktif enzim tidak dapat mengikat substrat dengan benar, sehingga
9
aktifitas enzim menjadi sangat terpengaruh. Bahkan enzim dapat
sampai benar-benar berhenti berfungsi.
3. Konsentrasi Substrat
Konsentrasi subtrat yang lebih tinggi berarti lebih banyak
jumlah molekul substrat yang terlibat dengan aktivitas enzim,
sedangkan konsentrasi substrat yang rendah berarti lebih
sedikit jumlah molekul substrat yang dapat melekat pada enzim
menyebabkan berkurangnya aktivitas enzim.
Tapi ketika laju enzimatik sudah mencapai maksimum dan
enzim sudah dalam kondisi yang paling aktif, peningkatan
konsentrasi substrat tidak akan memberikan perbedaan dalam
aktivitas enzim. Dalam kondisi seperti ini di sisi aktif semua
enzim terus terdapat substrat sehingga tidak ada tempat untuk
substrat ekstra.
4. Konsentrasi Enzim
Semakin besar konsentrasi enzim maka kecepatan reaksi
akan semakin cepat pula. Konsentrasi enzim berbanding lurus
dengan kecepatan reaksi, tentunya selama masih ada substrat
yang perlu diubah menjadi produk.
5. Aktivator dan Inhibitor
Aktivator merupakan molekul yang membantu enzim agar
mudah berikatan dengan substrat. Inhibitor adalah subtansi yang
memiliki kecenduran untuk menghambat aktivitas enzim, inhibitor
enzim memiliki dua cara berbeda mengganggu fungsi enzim.
Berdasarkan caranya, inhibitor dibagi menjadi 2 kategori: inhibitor
kompetitif dan inhibitor non-kompetitif.
Inhibitor kompetitif memiliki struktur yang sama dengan
molekul substrat, inhibitor ini melekat pada sisi aktif enzim
sehingga menghalangi pembentukan ikatan kompleks enzim-
substrat
Inhibitor non-kompetitif dapat melekat pada sisi enzim
yang bukan merupakan sisi aktif dan membentuk kompleks enzim-
10
inhibitor. Inhibitor ini mengubah bentuk/struktur enzim, sehingga
sisi aktif enzim menjadi tidak berfungsi dan substrat tidak dapat
berikatan dengan enzim tersebut.
Salah satu inhibitor enzim adalah ekstrak phaseolus
vulgaris. Phaseolus vulgaris telah diteliti memiliki efek sebagian
penghambat enzim saliva dan pankreas, amilase dalam memecah
amilum menjadi disakarida dan monosakarida.
G. Proses Inhibisi Enzim
Inhibitor adalah molekul yang dapat menghambat bahkan
menghentikan reaksi enzimatik dengan mengontrol permukaan
katalis. Proses inhibisi reaksi enzim ada dua macam yaitu
reversible dan ireversibel.
Inhibisi reversible adalah inhibisi yang reaksi kimianya
berjalan dua arah dan bersifat tidak stabil, ketika inhibisi
mengikat sisi aktif enzim, maka inhibisi ini dapat
dipisahkan dan bersifat stabil.
Inhibisi irreversible adalah inhibisi yang reaksi kimianya
berjalan satu arah, dimana setelah inhibisi mengikat enzim,
inhibisi tidak dapat terpisahkan dan bersifat stabil, biasanya
berlangsung dalam proses destruksi atau modifikasi suatu
gugus fungsi dalam molekul enzim.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan:
12
DAFTAR PUSTAKA
13