Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Nonin Nurnanengsih

NIM : 31118060
KELAS : Farmasi 1B

Peranan Fisika dalam Farmasi


Apa Hubungannya dunia farmasi dengan Ilmu fisika?
Hubungannya bahwa Ilmu farmasi tidak bisa berdiri sendiri, melainkan ilmu gabungan dari
berbagai bidang ilmu,diantaranya: ilmu kimia, ilmu biologi (manusia, hewan, dan tumbuhan),
matematika, dsb. Maka dari itu ada yang mengatakan bahwa farmasi adalah seni.
Hubungannya dengan fisika yaitu, bahwa senyawa obat memiliki sifat fisika yang berbeda
antara yang satu denganyang lainnya.
 Sifat-sifat fisika dari suatu senyawa obat
Sifat-sifat fisika zat atau senyawa obat diantaranya:

 Kelarutan
Kelarutan adalah kuantitas maksimal suatu zat kimia terlarut (solut) untuk dapat
larut pada pelarut tertentu membentuk larutan homogen. Kelarutan suatu zat
dasarnya sangat bergantung pada sifat fisika dan kimia solut dan pelarut pada
suhu, tekanan dan pH larutan.
 Titik leleh
adalah temperatur dimana zat padat berubah wujud menjadi zat cair pada tekanan
satu atmosfer. Dengan kata lain, titik leleh merupakan suhu ketika fase padat dan
cair sama-sama berada dalam kesetimbangan.
 Titik didih
Titik didih adalah suhu (temperatur) ketika tekanan uap sebuah zat cair sama
dengan tekanan eksternal yang dialami oleh cairan. Sebuah cairan di dalam
vacuum akan memiliki titik didih yang rendah dibandingkan jika cairan itu
berada di dalam tekanan atmosfer.
 Rumus struktur
Rumus kimia adalah rumus atau suatu zat yang menyatakan jenis dan jumlah
relative atom-atom yang terdapat dalam zat itu. Rumus kimia dinyatakan dengan
rumus molekul (RM) dan rumus empiris (RE). Angka yang menyatakan jumlah
atom suatu unsur dalam rumus kimia disebut angka indeks.
 Berat molekul
Berat molekul adalah berat suatu molekul dalam satuan massa atom (sma). Berat
molekul ditentukan dari jumlah berat atom dari atom-atom penyusun
dalammolekul tersebut. Berat molekul sering digunakan bergantian dengan
massamolekul dalam kimia, tetapi ada perbedaan antara keduanya.
 Apa Hubungannya sifat sifat fisika tersebut dengan kefarmasian?
1. Suatu zat (obat) sangat kecil kemungkinannya dipakai atau diberikan dalam
bentuk murni, maka dari itu perlu dibuat sesuai kebutuhan seperti obat sirup
(parasetamol) untuk anak-anak dan obat dengan sediaan padat (Tablet)untuk
dewasa.pertanyaannya: apakah suatu senyawa obat bisa dibuat sediaan sirup
dengan mudah atau tidak dan apakah senyawa obat bisa dibuat sedian tablet
dengan mudah atau tidak? Maka seorang farmasis harus tau sifat-sifat fisika dan
kimia dari suatu bahan atau senyawa obat.
2. Perlu di fikirkan cara pemberian obat yang sesuai: oral, topikal atau parenteral.
3. Perlu difikirkan Pelepasan zat aktif obat
4. Perlu difikirkan ukuran molekul, kepolaran molekul, dan sifat molekul sehingga
menghasilkan efek/respon biologis.

Hubungan antara farmasi dan fisika saya ambil contoh saja yaitu “KOLOID”
Penggunaan koloid dalam farmasi
Didalam kehidupan banyak sistem koloid yang kita jumpai. Air kelihatan jernih terjadi
setelah didiamkan beberapa hari terjadi endapan putih/kuning. Ternyata air ini mengandung
batu kapur atau besi yang seakan-akan larut namun sebetulnya bentuknya larutan koloidal.
Didalam farmasi sistem koloid banyak digunakan. Beberapa senyawa misalnya : perak
koloid/argentum proteinum digunakan membunuh mikroorganisme dalam tetes mata merah.
Kelebihan sistem koloid dalam farmasi mempunyai sifat tidak mengiritasi karena sebetulnya
tidak larut. Plasma protein merupakan protein yang dapat mengikat obat didalam darah
sehingga obat dapat aktif. Beberapa bahan alam membentuk dispersi koloid dapat digunakan
untuk membuat system bentuk sediaan obat. Beberapa polimer dapat digunakan untuk
metoda penyaluran termasuk dispersi koloid.

Tipe Koloid
 Liofilik koloid : zat dapat menyatu dengan medium atau disebut tipe koloid yang suka
kepada medium pendispersi. Liofilik dispersi dapat dibuat dengan mudah dengan
jalan seolah olah melarutkan zat ke dalam pelarut (medium pendispersi). Bila pelarut
digunakan air disebut hidrasi. Contoh : gelatin, PGA,insulin albumin, karet polisterin.
 Liofobik koloid : sistem dimana medium pendispersi tidak banyak berinteraksi
dengan medium pendispersi. Jadi seolah-olah didalam medium pendispersi tidak ada
fase terdispersi atau seolah-olah terjadi pemisahan. Contoh koloid besi pada air,
perak,sulfur.
 Asosiasi koloid : micele&CMC. Koloid ini mempunyai sifat menyukai air dan
menyukai minyak ini disebut surfaktan

Sifat Optik dari Koloid


 Tyndal efek bila cahaya kuat dilewatkan larutan koloid maka cahaya akan terjadi
pemantulan cahaya sehingga kekuatan cahaya tersebut akan berubah.
 Dari prinsip tyndal efek ini dibuat mikroskop elektron.
 Dengan mikroskop elektron dapat terlihat ukuran partikel yang tidak dapat dilihat
dengan mikroskop biasa.
Penyerapan cahaya
 Akibat koloid cahaya intensitas akan menurun bila lewat larutan koloid.Ini
disebabkan kekeruhan koloid. Konsentrasi koloid dapat diukur berdasarkan cahaya
yang intensitasnya berkurang.

Gerakan Koloid
 Gerakan Brown.Gerakan Brown ini dapat diamati di dalam mikroskop bila ukuran
partikel antara 5 mm. Lebih kecil saat diamati.Makin kecil makin sulit
diamati.kenaikan kekentalan medium pendispersi makin kecil gerakan Brown bahkan
malah berhenti. Misal bila air ditambah giserin.
 Difusi Partikel akan mengalami difusi berjalan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah.Gerakan ini berubah setelah mencapai keseimbangan konsentrasi larutan.
 Sedimentas Pengendapan dari koloid dipengaruhi oleh kekentalan medium, bj
partikel, tekanan partikel dan konsentrasi partikel.

Pengaruh listrik (muatan listrik terhadap koloid)


 Adanya muatan listrik akan pengaruhi kestabilan koloid terutama koloid yang bersifat
ionic dengan elektroporosis maka koloid ionic dapat diendapkan dengan proses
paengumpalan.
 Hal ini dapat digunakan untuk melihat banyak zat terlarut atau logam terlarut dalam
air

Stabilitas Koloid
Stabilitas dari koloid akan dipengaruhi oleh faktor adanya muatan listrik dan medium
utuk menjaga kestabilan koloid.

Penambahan pengental akan menaikan stabilitas koloid, karena akan mencegah daya tarik
menarik atau akan menghasilkan geragak Brown ini terjadi pada koloid yang bersifat liofilik.
Koloid liofobik tidak tahan / stabil pada panas. Adanya muatan listrik akan menyebabkan
daya tarik menarik partikel membentuk gumpalan.

Dengan menambah larutan yang bersifat ionik (garam-garam) maka akan mengubah
muatan maka kestabilan koloid akan berubah. Akhirnya terjadi tarik menarik dan membentuk
aglomorat

Kesimpulan
1. Sistem koloid adalah suatu campuran zat yang terdiri dari fase terdispersi dan medium
pendispersi dimana partikel-partikel fase terdispersi berukuran koloid tersebar merata
(homogen) dalam medium pendispersinya.

2. Perbedaan sistem koloid dengan larutan sejati dan suspensi meliputi perbedaan jumlah
fase, distribusi partikel, ukuran koloid, penyaringan dan kestabilan.
3. Sifat-sifat karakteristik sol meliputi: efek Tyndall, gerak Brown, daya adsorpsi, bermuatan
listrik, koagulasi dan koloid pelindung.
4. Koloid sol dapat dibuat dengan 2 metode yaitu metode kondensasi dan metode dispersi.

5. Beberapa metode pemurnian yang dapat digunakan untuk menghilangkan partikel-partikel


zat telarut yang tidak diinginkan adalah dialisis, elektrodialisis, dan menggunakan penyaring
ultra.

Anda mungkin juga menyukai