NIM : 192210101006 Kelompok : A2-1 Pengertian Mikromeritik Mikromeritik merupakan ilmu yang mempelajari tentang partikel kecil, baik bentuk maupun ukuran partikel. Kegunaan Mikromeritik di Bidang Farmasi Dalam Bidang Farmasi, mikromeritik banyak digunakan untuk : - Mengetahui tingkat pelepasan dan disolusi obat - Menjaga stabilitas suspensi dan emulsi - Mengetahui tingkat absorpsi dan aksi obat - Menentukan formulasi obat Pengaruh Ukuran dan Bentuk Partikel terhadap Karakteristik Fisika Kimia dan Efek Farmakologi Obat Ukuran partikel berpengaruh terhadap luas permukaan dari campuran serbuk yang akan kontak dengan pelarut, dan akan mempengaruhi kelarutannya. Ukuran partikel yang semakin kecil, maka luas permukaan yang kontak dengan pelarut akan semakin besar, sehingga kelarutannya akan meningkat, dan laju disolusinya juga akan meningkat, jumlah molekul obat yang diabsorpsi juga semakin meningkat, sehingga efek farmakologinya juga akan meningkat. Bentuk partikel berpengaruh terhadap kemampuan serbuk untuk mengalir, sehingga akan mempengaruhi sifat alir dari serbuk. Partikel yang bentuknya sferis memiliki kemampuan untuk mengalir yang lebih baik daripada yang bentuknya kristal jarum. Sifat alir yang buruk dapat mengakibatkan campuran serbuk sulit untuk mengalir pada proses tabletasi, sehingga akan mempengaruhi keseragaman bobot, dan mempengaruhi keberhasilan formulasi. Kristal dan Amorf Bentuk Amorf lebih tidak stabil secara termodinamika dibanding kristal, karena selalu ada pergerakan pada molekul-molekulnya. Namun kelarutan bentuk amorf lebih besar daripada bentuk kristal, dikarenakan pada Amorf susunan molekulnya tidak teratur, sehingga banyak celah yang dapat menimbulkan molekul air bisa menembusnya dan berinteraksi dengan molekul-molekul dari senyawa tersebut. Sedangkan pada kristal, molekul-molekulnya tersusun rapi dan tidak ada celah yang dapat menyebabkan air untuk masuk dan berikatan dengan molekul-molekulnya. Terbentuknya senyawa amorf atau kristal bergantung dari proses kristalisasi yang terjadi pada proses pembentukannya. Jika proses kristalisasi berlangsung cepat, maka molekul-molekul yang terbentuk tidak teratur dan terbentuk amorf. Jika proses kristalisasi berlangsung lama, maka molekul-molekul yang terbentuk teratur dan terbentuk kristal. Habit Kristal Habit kristal ditentukan oleh interaksi-interaksi yang terjadi dalam molekul- molekul suatu senyawa, baik interaksi intramolekuler ataupun intermolekuler, yang ditentukan oleh struktur kimia dan konfigurasi suatu senyawa. Habit kristal umumnya spesifik untuk tiap-tiap senyawa dan dapat diubah dengan cara mengubah interaksinya. Misal seperti mengubah konfigurasinya. Contoh Habit Kristal : Kristal bentuk jarum, tubular, prismatic, atau equant. Persamaan dan Perbedaan Metode Mikroskopik dan Metode Pengayakan - Persamaan : mengetahui ukuran partikel serta distribusi ukuran partikel serbuk atau campuran serbuk - Perbedaan : Metode mikroskopi lebih untuk mengamati habit partikel suatu senyawa tunggal. Sedangkan metode pengayakan biasa digunakan untuk mengetahui distribusi ukuran partikel campuran Beberapa cara untuk menentukan nilai diameter partikel pada pengukuran metode mikroskopik - Projected perimeter diameter (dp) : Pendekatan dengan cara mengukur diameter ekuivalen lingkaran yang dibuat berdasarkan sisi terluar partikel. - Projected area diameter (da) : Mengukur diameter ekuivalen lingkaran yang dibuat berdasarkan proyeksi yang mendekati bentuk partikel sesungguhnya. - Feret's diameter (df) : Mengukur diameter partikel dari titik terluar yang sejajar dengan garis tengah. - Martin's diameter (dm) : Mengukur diameter partikel dengan menarik garis lurus dari dalam partikel yang sejajar dengan garis tengah. Pengukuran partikel dapat dilakukan lebih dari satu kali. Cara pengukuran yang paling mendekati pengukuran yang sebenarnya yaitu dapat menggunakan projected area diameter, atau gabungan dari feret's dan martin's diameter.