BIOKIMIA
“Uji Karbohidrat”
Oleh :
Kelompok : 1
Kelas : A
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2019
1
KATA PENGANTAR
Bismillahhirrahmanirrahim
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala
petunjuk, dan bimbingan dari banyak pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penulisan laporan ini. Penulis menyadari
dalam penulisan masih banyak kekeliruan maka dari itu penulis mengharapkan
saran dari para pembaca agar dapat diperbaiki pada penulisan berikutnyas
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
3.1 Uji Molisch .................................................................................................. 17
3.2 Uji Iodium ................................................................................................... 19
3.3 Uji Benedct .................................................................................................. 21
3.4 Uji Barfoed .................................................................................................. 22
3.5 Uji Seliwanoff ............................................................................................. 24
3.6 Hidrolisis Polisakarida ................................................................................ 26
IV .......................................................................................................................... 30
PEMBAHASAN ................................................................................................... 30
4.1 Uji Molisch .................................................................................................. 30
4.2 Uji Iodium ................................................................................................... 32
4.3 Uji Benedict ................................................................................................. 33
4.4 Uji Barfoed .................................................................................................. 35
4.5 Uji Seliwanoff ............................................................................................. 36
4.6 Hidrolisis Polisakarida ................................................................................ 38
V ............................................................................................................................ 40
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 40
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 40
5.2 Saran ............................................................................................................ 41
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 42
LAMPIRAN .......................................................................................................... 43
4
I
PENDAHULUAN
turunannya. selian itu, ia juga disusun oleh dua sampai delapan monosakarida
Cn(H2O)n. Rumus itu membuat para ahli kimia zaman dahulu menganggap
Oleh karena itu, tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui cara
dalam suatu bahan, membuktikan adanya gula pereduksi atau gula inversi,
5
Teori yang mendasari percobaan ini adalah penambahan asam organik
kompleks berwarna ungu. Uji ini bukan uji spesifik untuk karbohidrat,
warna merah anggur, glikogen dan sebagian pati yang terhidrolisis bereaksi
mengandung gugus aldehida atau keton bebas akan mereduksi ion Cu2+ dalam
suasana alkalis, menjadi Cu+, yang mengendap sebagai Cu2O (kupro oksida)
Ion Cu2+ dari pereaksi Barfoed dalam suasana asam akan direduksi
lebih cepat oleh gula reduksi monosakarida dari pada disakarida dan
menghasilkan Cu2O (kupro oksida) berwarna merah bata. Hal inilah yang
6
Sedangkan dehidrasi fruktosa oleh HCL pekat menghasilkan
karbohidrat?
1.2.2 Apakah terdapat reaksi yang terjadi dalam suatu uji karbohidrat yang
dilakukan?
1.2.4 Berapa kadar gula pereduksi yang terdapat dalam setiap bahan yang
diuji?
1.3.2 Untuk mengetahui adanya suatu reaksi yang terjadi pada uji
karbohidrat
7
II
dari suatu wadah ke wadah yang lain dalam jumlah yang amat kecil
mereaksikan larutan
larutan.
8
2.1.3 Uji Benedict
1) Tabung reaksi berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan
kimia
dari suatu wadah ke wadah yang lain dalam jumlah yang amat kecil
waktu
kimia
dari suatu wadah ke wadah yang lain dalam jumlah yang amat kecil
9
6) Pereaksi Barfoed berfungsi sebagai pereaksi dari uji barfoed
kimia
waktu
dari suatu wadah ke wadah yang lain dalam jumlah yang amat
kecil
10
2.1.6 Hidrolisis Polisakarida
1) Tabung reaksi berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan
kimia
mereaksikan larutan
percobaan.
Molisch.
11
3) Melakukan Uji Molisch dengan menggunakan sampel yang tersedia
disediakan
12
2.2.3 Uji Benedict
1) Menyediakan tabung reaksi, bersih dan kering.
Glukosa :
tersedia.
5) Membuat kesimpulan.
13
2.2.4 Uji Bafroed
1) Menyiapkan tabung reaksi bersih dan kering.
Glukosa ;
glukosa 1%.
menit
mencatat hasilnya.
mecatat hsailnya.
5) Membuat kesimpulan.
14
2.2.5 Uji Seliwanoff
1) Menyediakan tabung reaksi bersih dan kering ,
yang disediakan.
negative).
15
e. Medinginkan hidrolisat dan menetralkan dengan larutan
monosakarida)
16
III
HASIL PENGAMATAN
Sampel:
Gambar Keterangan
Glukosa ungu (cincin furfural),
Glukosagolongankarbohidrat ( + )
17
Sukrosa ungu (cincin furfural),
Sukrosagolongankarbohidrat ( + )
18
Jagung ungu (cincin furfural),
Jagunggolongankarbohidrat ( + )
Fruktosa Dedak
Sukrosa Jagung
19
Tabel 3.2 Hasil Uji Iodium
Gambar Keterangan
Amilum Berwarnabeningpadamenitke 24
Dedak Berwarnabeningpadamenitke 27
Jagung Berwarnabeningpadamenitke 39
20
3.3 Uji Benedct
Sampel:
Gambar Keterangan
21
Arabinosa - Reaksi yang terjadi (-)
- Berubah warna menjadi biru kehijauan
- Arabinosa tidak memiliki gugus
aldehid/keton bebas (gula pereduksi)
22
Tabel 3.4 Hasil Uji Barfoed
Gambar Keterangan
23
Dedak Berubah warbna menjadi hijau muda, dedak
tidak termasuk monosakarida
Sampel:
Gambar Keterangan
24
Fruktosa Berubah warna menjadi warna merah
bata atau orange setelah dipanaskan 3o
detik
25
3.6 Hidrolisis Polisakarida
Sampel:
Amilum Jagung
Dedak
Gambar Keterangan
26
Tabel 3.6.2 Hasil Uji Benedict
Gambar Keterangan
27
Dedak Tidak Berubah Warna (-)
Gambar Keterangan
28
Dedak Berubah warna menjadi hijau (+)
29
IV
PEMBAHASAN
Pereaksi molish terdiri atas larutan alfa naftol dan alkohol. Apabila
ditambahakan asam sulfat pekat akan membentuk dua lapisan zat cair. Pada
batas antara kedua lapisan itu akan terjadi warna ungu karena terjadi reaksi
Kesimpulan :
30
Reaksi yang berlangsung adalah sebagai berikut :
H O
│ ║
OH
Pentosa Furfural α-
naftol
H
CH2OH—HCOH—HCOH—HCOH—HCOH—C=O + H2SO4
Heksosa
→ H2C─ ─C—H +
│ │
OH OH
║ __SO3H
31
4.2 Uji Iodium
Kesimpulan :
Pada percobaan uji iodium pada larutan yang di uji yaitu glukosa,
fruktosa, sukrosa, amilum, jagung, dedak dana rabinosa dapat di ketahui
32
4.3 Uji Benedict
Pada percobaan uji benedict terlebih dahulu menyiapkan tabung reaksi
sebanyak 6 tabung reaksi, kemudian beri nama larutan yang akan di uji atau
di masukkan kedalam tabung. Tabung 1 yaitu glukosa, tabung 2 yaitu
fruktosa, tabung 3 yaitu sukrosa, tabung 4 yaitu arabinosa, tabung 5 yaitu
dedak, dan tabung 6 yaitu jagung, setelah itu masukkan 3 ml pada masing-
masing tabung larutan benedict dan masukan 3-5 tetes larutan glukosa pada
keenam tabung. Setelah itu di panaskan langsung melalui penangas air
selama 5 menit. Kemudian setelah berubah warna dinginkan dan diamkan,
pada larutan glukosa berwarna merah kecoklatan dengan reaksi positif
menunjukan glukosa termasuk gula pereduksi, pada larutan fruktosa berwarna
merah kecoklatan dengan reaksi positif menunjukan laktosa termasuk gula
pereduksi, pada larutan sukrosa tidak terdeteksi oleh pereaksi benedict
reaksinya negatif, sukrosa mengandung monosakarida (fruktosa dan glukosa)
yang terikat melalui ikatan glikosidic sedemikian rupa sehingga tidak
mengandung gugus aldehid bebas dan alpha hidroksi keton, sukrosa juga
tidak bersifat pereduksi, pada larutan arabinosa warna tidak bereaksi
reaksinya negatif, arabinosa tidak mengandung gula pereduksi. Pada larutan
dedak berwarna biru kehijauan dengan reaksi negatif yang menunjukan dedak
tidak mengandung gula pereduksi. Pada larutan jagung berwarna biru
kehijauan dengan reaksi negatif menunjukan bahwa dedak tidak mengandung
gula pereduksi.
33
Kesimpulan :
yaitu glukosa dan fruktosa, namun sukrosa, arabinosa, dedak, dan jagung
pereduksi, tetapi pada percobaan kali ini tidak terdeteksi oleh karbohidrat
yang mempunyai gugus aldehid atau keton. Hal tersebut dapat terjadi karena
basa, yang bila direduksi oleh karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid
atau keton bebas akan membentuk kupri oksida. Pada uji Benedict, indikator
merah bata. Hal tersebut terjadi karena terbentuknya hasil reaksi berupa
Cu2O.
O O
║ ║
34
4.4 Uji Barfoed
Prinsip kerja uji Barfoed adalah untuk membedakan jenis
monosakarida atau disakarida. Pada percobaan kali ini bahan yang digunakan
dalam membedakan monosakarida dan disakarida yaitu glukosa, fruktosa,
sukrosa, dedak, jagung dan arabinosa. Masing-masing tabung reaksi yang
diisi larutan tadi ditambahkan perekasi barfoed. Kemudian dipanaskan diatas
api bunsen lalu setelah mendidih ditambahkan pereaksi warna phospomilibdat
sambal dikocok perlahan dan bila perlu setelah di panaskan biarkan larutan
tersebut dingin di air vang mengalir kurang lebih selanma 2 menit.
hasil reaksi negative karena dalam melakukan pemanasan nya kurang lama
disakarida.
35
Dibanding dengan monosakarida, polisakarida yang terhidrolisis oleh
memberikan warna biru dan bagian bawah terdapat endapan kemerahan bila
Kesimpulan :
Fruktosa dan glukosa memberikan hasil yang positif pada uji ini.
endapan merah.
perubahan warna larutannya positif (+) dan hal yang mengalami perubahan
warna.
36
Kesimpulan :
yang positif memiliki gugus ketosa yaitu, fruktosa dan sukrosa yang
O OH OH
H +HCl ║││
OH H │berwarna
OH
merahjingga
37
4.6 Hidrolisis Polisakarida
Pada percobaan hidrolisis polisakarida pada uji jagung, dedak, dan
amilum pertama menyiapkan terlebih dahulu tabung yang telah di bersihkan
dan di keringkan, masukkan cairan jagung , dedak dan amilum pada masing-
masing tabung reaksi yang telah di aduk dalam tabung reaksi sebanyak 3 ml,
kemudian mencampurkan dengan 1 ml HCL 1%. Setelah itu panaskan di
penangas air mendidih, selama 3 menit sekali ambil masing-masing hidrolisat
tersebut ke plat yang telah di sediakan sebanyak 1 tetes kemudian
tambahkan 1 tetes iodium sampai benar-benar tidak berubah/tetap kuning, itu
menunjukan reaksi negatif (-), pada percobaan hidrolisat ini memerlukan
waktu 39 menit untuk jagung, 27 menit untuk dedak, 24 menit untuk amilum
dari perubahan positif.
38
menujukkan reaksi poitif (+) yang berarti ketiga sampel tersebut terhidrolisis
sempurna.
Kesimpulan:
39
V
5.1 Kesimpulan
1. Uji Molish
2. Uji Iodium
amilum, karena uji ini berfungsi untuk mengidentifikasi adanya pati dan
dibuktikan dengan warna iodium yang tidak berubah (tetap merah muda)
3. Uji Benedict
Dari keenam sampel yang diuji, hasil positif terdapat pada sampel
yang memiliki gugus aldehid/keton bebas yaitu pada glukosa dan fruktosa
4. Uji Seliwanof
Seliwanoff.
5. Uji Barfoed
Fruktosa dan sukrosa memberikan hasil yang positif pada uji ini.
40
6. Hidrolisis Polisakarida
pada ketiga sampel yang menandakan bahwa ketiga sampel tersebut telah
terhidrolisis sempurna.
5.2 Saran
Saran yang dapat praktikan berikan untuk praktikum selanjutnya,
efisisen lagi serta diusahakan agar tidak ada kekeliruan dalam mencampur
41
DAFTAR PUSTAKA
Jalip, IS. 2008. Praktikum Kimia Organik, Edisi kesatu. Laboratorium Kimia
Universitas Nasional. Jakarta
Hawab, Dr. H .Mansjur, Drh, Ms. 2001. Dasar-Dasar Biokimia Umum. Institut
Pertanian Bogor.Unit Biokimia Jurusan Kimia FMIPA.
42
LAMPIRAN
Pembagian Tugas
43