Anda di halaman 1dari 9

RUMUSAN PEMBANGUNAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Individu

Mata Kuliah Komunikasi Pembangunan

Disusun oleh :

Alip Aksi Kotun Ismaya

200110180030

Kelas A

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS PETERNAKAN

2019/2020
RUMUSAN PEMBANGUNAN

A. Konsep Umum Pembangunan

Pembangunan merupakan kata yang tidak asing lagi. Secara umum


kata tersebut dapat diartikan sebagai usaha untuk mewujudkan suatu tujuan
yang dapat memberikan perubahan kehidupan berbangsa dan bernegara. Akan
tetapi banyak juga yang mengartikan arti dari kata tersebut bahwa perubahan
yang dimaksudkan berupa perubahan fisik. Ukuran fisik yang dimaksud
khususnya dari kalangan menengah ke bawah, bahwa pembangunan di
Indonesia telah banyak membawa perubahan baik di kawasan pedesaan
maupun kawasan perkotaan.

Pembagunan dalam arti umum:


Usaha memajukan kehidupan masyarakat dan warganya.

Rural Development:
Pembangunan Pedesaan (arti luas).

Community Development:
- Pembangunan Masyarakat Desa (bagian dari Rural Development)
- Menujuk pada setiap usaha perbaikan kualitas hidup masyarakat.

Pembangunan manusia (Human Development):


(1) Pembentukan kemampuan-kemampuan manusia (human capabilities):
kesehatan, pengetahuan, keterampilan.
(2) Penggunaan kemampuan yang telah diperoleh untuk kesejahteraan
manusia: menikmati hidup, keperluan produktif, partisipasi dalam
urusan sosial, budaya dan politik. (Nasution, 2009)

B. Definisi Pembangunan

Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu perencanaan yang


dilakukan oleh seorang perencana pembagunan yang bertujuan membuat
perubahan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat.
Menurut buku yang berjudul “Komunikasi Pembangunan: Suatu
Rangkuman” yang disusun oleh Unang Yusuf, bahwa definisi pembangunan
dibedakan menjadi tiga, diantaranya (Yunasaf, 2013):
1. Sebagai alat
Perangkat upaya terencana dan sistematis yang dilakukan untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup warga masyarakat.
2. Sebagai proses
Proses perubahan dari suatu keadaan yang tidak baik menuju keadaan
yang lebih baik (sifatnya dikehendaki atau direncanakan).
3. Sebagai pertumbuhan dan perubahan sosial
- Pertumbuhan ekonomi (produksi dan penggunaan sumber-sumber
daya)
- Perubahan sosial: perubahan dasar kualitatif dan distributif di dalam
struktur masyarakat.

C. Pandangan Ilmu Sosial

1. Pandangan Ekonomi
- Ekonomi Pembangunan
Sebagai bidang studi yang mengkaji pembangunan ekonomi di suatu
negara/daerah. (Witjaksono, 2009)
- Pembangunan Ekonomi
Sebagai proses pembangunan yang dilaksanakan oleh suatu
negara/daerah dalam rangka memakmurkan warganegara/penduduk
daerah setempat. (Witjaksono, 2009)
- Ekonomi Islam
Proses untuk mengurangi kemiskinan serta menciptakan ketentraman,
kenyamanan dan tata susila dalam kehidupan. (Fitria, 2016)

2. Pandangan Psikologi
Pembangunan adalah usaha untuk mengubah kepribadian yang tipikal dari
yang bersifat tradisional menjadi masyarakat yang inovatif/kreatif (siste
sosial tradisional menjadi sistem sosial modern). (Yunasaf, 2013)
3. Teori Dependensi
Pembangunan merupakan suatu keadaan dimana keputusan-keputusan
utama yang mempengaruhi kemajuan ekonomi di negara berkembang
seperti keputusan mengenai harga komoditi, pola investasi, hubungan
moneter, dibuat oleh individu atau istitusi diluar negara yang
bersangkutan. (Nasution, 2009)

D. Strategi Baru Pembangunan

Strategi pembangunan merupakan suatu langkah yanng digunakan


untuk mencapai suatu visi dan misi dari pembangunan dalam bentuk strategi
yang dapat meningkatkan kinerja dari pembangunan yang direncanakan.
Terdapat pula faktor keberhasilan dari strategi yang telah dibua. Faktor
keberhasilan tersebut berfungsi untuk memfokuskan strategi yang digunakan
untuk mecapai visi dan misi yang telah direncanakan agar lebih energis dan
efisien.

Pandangan dari salah satu tokoh pemikir pembangunan yaitu


Streeten berpendapat tentang strategi baru bagi masa depan pembangunan
merupakan ringkasan dari pemikiran-pemikiran koleganya, yakni penegasan
mengenai: (Nasution, 2009)
a) Pendekatan kebutuhan dasar untuk mayoritas kaum miskin melalui
peningkatan pelayanan sosial.
b) Penekanan pada distribusi pertumbuhan sebagai indikator pembangunan.
c) Pertanian sebagi sektor prioritas ekonomi dan pemberian kredit,
informasi, inputs, dan infrastruktur pasar bagi kaum miskin.
d) Teknolgi padat karya dan tepat guna lainnya.
e) Penekanan pada aspek sosial dan politik sekaligus ekonomi dari
pembangunan.
E. Rumusan Baru dalam Konsep Pembangunan

Hasil yang dipetik dari pelaksanaan pembangunan dari negara-


negara berkembang selain aspek pertumbuhan ekonomi dan peningkatan
pendapatan terdapat juga pelajarn yang bisa diambil, yaitu bagaimana
merumuskan suatu konsep pembangunan yang lebih tepat sesuai dengan
kebutuhan dan aspirasinya masing-masing. Dari beberapa pengalaman
pembangunan yang sudah berjalan terdapat kritik-kritik yang membangun
sehingga pembagunan yang terus berjalan semakin tumbuh dengan ide-ide
atau gagasan yang menyempurnakan konsep pembangunan tersebut.
Pada hakikatnya pembangunan merupakan proses yang dinamis dan
senantiasa berkembang sesuai kebutuhan dengan perkembangan zaman yang
diikuti pual oleh gagasan-gagasan yang mendukungnya serta akan terus
mengalami penyempurnaan.

F. Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan merupakan kegiatan yang bertujuan


untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan pemenuhan kebutuhan dan
aspirasi manusia. Konsep pembangunan berkelanjutan pada hakekatnya
adalah bertujuan untuk pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya
manusia secara optimal untuk pembangunan tetapi dengan tetap
mempertimbangkan nilai-nilai keserasian dan seimbang dalam
pemanfaatannya.

Hal-hal yang mendukung sifat berkelanjutan dapat digambarkan


menjadi tiga pilar, yaitu aspek sosial (dikenal sebagai kebutuhan standar
manusia), aspek lingkungan (dikenal sebagai ekologi atau bumi), dan aspek
ekonomi (dikenal sebagai uang atau keuntungan). (Lawalata, 2013)
G. Pengetahuan untuk Pembangunan dan Pengetahuan Berbasis
Pengetahuan

Pandangan dari istilah pembangunan memang dapat dilihat dari


beberapa sudut pandang. Pada akhir tahun 90-an, muncul pandangan
pembangunan dari perspektif pengetahuan. Tinjauan yang dimaksud
dinamakan “Pengetahuan untuk pembangunan” (knowledge for development)
atau “pembangunan berbasis pengetahuan” (knowledge-based development).
Maksud dari pandangan tersebut yaitu, pemabangunan bukan hanya
ditentukan oleh modal, lahan dan tenaga kerja saja, tetapi oleh suatu faktor
kunci yakni pengetahuan. Tanpa didampingi pengetahuan yang cukup,
peningkatan kehidupan suatu bangsa sulit untuk dicapai.

Selanjutnya pandangan ini mengawinkan beberapa pemahaman,


diantaranya:

1. Pengetahuan dan Pertumbuhan Ekonomi


Menurut laporan yang telah dibahas di pembuka, bahwa
pengetahuan merupakan sesuatu yang kritikal untuk pembangunan. Karena
seglaha sesuatu yang dilakukan tergantung pada pengetahuan. Untuk
sekedar hidup pun, harus mentransferkan sumberdaya yang dimiliki
menjadi benda yang dibutuhkan dan hal tersebut tergantung pula pada
pengetahuan. Hal tersebut menjadi salah satu sebab bahwa ekonomi yang
benar-benar maju dewasa ini memang benar-benar ekonomi yang berbasis
pengetahuan.

Pertanyaan mengenai pengetahuan bermula dari pengenalan,


bahwa pengetahuan tidak dapat dengan mudah dibeli. Marketability
pengetahuan dibatasi oleh dua ciri yang membedakan dari komoditas
tradisional, yaitu:

1) Digunakannya suatu pengetahuan oleh seseorang tidak menghalangi


penggunaan pengetahuan yang sama oleh orang lain, karena
pengetahuan seperti yang disebut oleh para ekonom: nonrivalrous.
2) Kalau suatu pengetahuan sudah berada di public domain, sukar bagi
pencipta pengetahuan tersebut untuk mencegah orang lain
menggunakan pengetahuan dimaksud-pengetahuan disebut non-
excludable.

2. Pengetahuan Teknologi dan Tentang Atribut


Terdapat berbagai jenis pengetahuan. Yang menjadi fokus pada laporan
ini, terdapat dua tipe pengetahuan dan dua macam problem yang kritikal
bagi negara-negra berkembang, yaitu:
- Pengetahuan tentang teknologi yang disebut juga pengetahuan teknis
atau knowhow. Contohnya, gizi, KB, software engineering dan
akuntansi. Pengethauan yang dimiliki oleh negara-negara berkembang
lebih sedikit dibanding dengan yang dipunyai oleh negara industrial.
Distribusi pengetahuan yang tidak setara antar dan dilingkungan
negara ini disebut sebagai knowledge gap.
- Pengetahuan tentang atribut seperti kualitas suatu produk, kecerdasan
pekerja, aau nilai kredit suatu perusahaan-semuanya untuk kritikal
pasar yang efektif. Kesulitan yang disebabkan oleh ketidaklengkapan
informasi mengenai atribut-atribut itu disebut sebagai information
problems.

3. Mengatasi Knowledge Gap


Perbedaan pemilikan dan pendayagunaan pengetahuan merupakan akibat
yang menyebabkan jurang pengetahuan (knowledge gap) baik antar negara
miskin atau negara kaya, maupun di antara sesama negara miskin, dan di
dalam lingkungan negara berkembang.

Untuk mengatasi knowledge gap, menurut laporan ini terdapat tiga


langkah yang harus diambil:
- Mendapatkan pengetahuan (acquiring knowledge)menyangkut
menampung (tapping) dan mengadaptasi pengetahuan yang tersedia
dimanapun di dunia.
- Menyerap pengetahuan (absorbing knowledge) menyangkut misalnya,
jaminan pendidikan dasar universal, dengan penekanan khusu pada
perluasan pendidikan bagi anak perempuandan kaum disadvantage
lainnya.
- Mengkomunikasikan pengetahuan (communicating knowledge)
menyangkut mengambil manfaat dari teknologi informasi dan
komunikasi baru melalui kompetisi, provisi sektor privat dan regulasi
yang tepat dan menjamin akses untuk kaum miskin.

4. Tugas Pemerintah
- Menyediakan infromasi yang membantu memverifikasi kualitas.
- Mendukung lifelong learning atau belajar sepanjang hayat.
- Menegakkan suatu peraturan lingkungan yang baik umtuk industri
telekomunikasi yang kompetitif.

5. Tugas Lembaga Internasional


Dalam mengurangi knowledge gaps, lembaga internasional dapat
berperan:
- Untuk menyediakan international public goods
- Sebagai perantara dalam transfer pengetahuan
- Mengelola tubuh pengetahuan (body of knowledge) tentang
pembangunan yang bertumbuh dengan cepat.
DAFTAR PUSTAKA

Fitria, T. N. 2016. Kontribusi Ekonomi Islam Dalam Pembangunan Ekonomi


Nasional. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam , Vol. 02, No. 03, 29-40.

Lawalata, G. M. 2013. Prinsip-Prinsip Pembangunan Jalan Berkelanjutan. Jurnal


Transportasi , Vol. 13 No. 2, 115-124.

Nasution, Z. 2009. Komunikasi Pembangunan (Edisi Revisi). Jakarta: Rajawali


Pers.

Rahadian, A. 2016. Strategi Pembangunan Berkelanjutan . Prosiding Seminar


Stiami , Volume Iii, No. 01, 46-56.

Witjaksono, M. 2009. Pembangunan Ekonomi Dan Ekonomi


Pembangunan:Telaah Istilah Dan Orientasi Dalam Konteks Studi
Pembangunan. Jesp , Vol. 1, No. 1, 3-12.

Yunasaf, U. 2013. Komunikasi Pembangunan: Suatu Rangkuman. Sumedang:


Laboratorium Sosiologi Dan Penyuluhan Fakultas Peternakan
Universitas Padjadjaran.

Anda mungkin juga menyukai