Anda di halaman 1dari 7

LAPISAN MASYARAKAT (STRATIFIKASI SOSIAL)

RESUME V
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Sosiologi

Disusun oleh :

Alip Aksi Kotun Ismaya

200110180030

Kelas A

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2018/2019
LAPISAN MASYARAKAT

(STRATIFIKASI SOSIAL)

A. Pendahuluan
Sistem lapisan mempunyai ciri yang tetap dan umum yang terdapat
pada masyarakat yang hidup teratur. Lapisan masyarakat memiliki banyak
bentuk-bentuk yang konkret. Yang umumnya terbagi kedalam tiga kelas,
diantaranya ekonomis, politis dan didasarkan pada seseorang yang
mempunyai jabatan tertntu dalam masyarakat yang dimaksud. Ketiga bentuk
pokok tersebut mempunyai hubungan erat antar satu dengan yang lain,
dimana hal tersebut saling mempengaruhi.

B. Terjadinya Lapisan Masyarakat


Terdapat dua tipe sistem lapisan sosial, yaitu:
1. Terjadi dengan sendirinya
2. Sengaja dibentuk demi tujuan bersama

Pedoman untuk meneliti pokok-pokok terjadnya proses lapisan dalam


masyarakat:
1. Pada sistem yang terdapat suatu pertentangan didalamnya, sistem
demikian memiliki arti khusus bagi masyarakat tertentu.
2. Arti dari sistem lapisan dapat dianalisis sebagai berikut:
a. Distribusi hak-hak istimewa yang objektif, misalnya penghasilan,
keselamatan(kesehatan, laju kejahatan), kekayaan.
b. Sistem bertetangga yang tercipta oleh para warga masyarakat.
c. Kriteria pada sistem pertentangan dapat berdasakan kualitas individu,
keanggotaan kelompok kerabat tertentu, suatu kepemilika, wewenang
atau kekuasaan.
d. Lambang kedudukan, seperti cara berpakaian, tingkah-laku hidup,
perumahan, keanggotaan organisasi yang diikuti.
e. Sukar-mudahnya bertukar kedudukan.
f. Solidaritas yang terjalin natar individu atau kelompok sosial yang
mempunyai kedudukan yang sama dalam sistem sosial masyarakat:
- Pola-pola interaksi
- Ketidaksamaan atau kesamaan sistem kepercayaan, sikap dan
nilai-nilai.
- Kesadaran akan kedudukan masing-masing
- Aktivitas sebagai organ kolektiv

C. Sifat Sistem Lapisan Masyarakat


Sistem lapisan yang terdapat dalam masyarakat memiliki sifat tertutup
dan terbuka. Dimana sistem tertutup ini membatasi suatu kemungkinan
berpindahnya sesorang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain.
Sebaliknya pada pada sistem terbuka, setiap indivu dalam masyarakat
memiliki kesempatan untuk berusaha dengan kemampuannya sendiri untuk
naik lapisan, teapi bagi mereka yang tidak beruntung, akan jatuh dari lapisan
yang ats ke lapisan yang berada dibawahnya.

D. Kelas – Kelas dalam Masyarakat (Social Classes)


Seperti yang telah diketahui bahwa istilah kelas todak selalu
mempunyai definisi ataupun arti yang sama, walaupun pada hakikatnya
memiliki tujuan perwujudan sistem kedudukan yang pokok dalam
masyarakat.
Max weber mengatakan terdapat pembeda antara dasar ekonomis
dengan dasar kedudukan sosial, tetapi tetap menggunakan istilah kelas bagi
semua lapisan. Sub kelas pada sifat yang bernilai ekonomis, bergerak dalam
bidang yang masih berhubungan dengan ekonomi dengan menggunakan
kecakapannya.
Pada masyarakat yang masuk dalam lingkup internasional, memiliki
kelas kelas yang tegas sekali karena individu dari kelas tersebut memperoleh
sejumlah hak dan kewajiban yang dilindungi oleh hukum positif masyarakat
yang bersangkutan.
Pengertian kelas apabila dipelajari lebih dalam, terdapat beberapa
kriteria yang tradisional, diantaranya:
1. Memiliki jumlah anggota yang besar
2. Memiliki kebudayaan yang sama, yang menentukan hak dan
kewajiban sebagai warga
3. Kelanggengan
4. Memiliki tanda atau lambang yang merupakan ciri khas
5. Memiliki batas-batas yang tegas
6. Antagonisme tertentu

E. Dasar Lapisan Masyarakat


Diantara lapisan yang dimulai dari lapisan yang terendah ke lapisan
yang teratas, terdapat lapisan yang jjumlahnya reatif banyak. Ukuran ataupun
kriteria yang biasa dipakai untuk menggolongkan para anggotanya ke dalam
suatu lapisan adalah sebagai berikut:
1. Ukuran kekayaan
Barangsiapa seseorang yang memiliki tigkat atau jumlah kekayaan
paling banyak maka termasuk ke dalam lapisan teratas.
2. Ukuran kekuasaan
Barangsiapa yang memiliki kekuasaan yang berpengaruh dan
mempunyai wewenang terbesar, maka termasuk ke dalam lapisan
teratas.
3. Ukuran kehormatan
Ukuran kehormatan disini terlepas dari ukuran kekayaan ataupun
kekuasaan.
4. Ukuran ilmu pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan digunakan oleh lapisan masyarakat untuk
menghargai ilmu pengetahuan.
F. Unsur – Unsur Lapisan Masyarakat
Kedudukan maupun peranan merupakan suatu unsur yang baku dalam
sistem lapisan, serta memiliki arti atau peranan bagi sistem sosial. Untuk
mempermudah memiliki gambaran mengenai dua hal tersebut, maka hal
berikut merupakan penjabarannya:
1. Kedudukan
Kedudukan merupakan tempat seseorang dalam suatu pola tertentu,
dan seseorang tersebut dapat memiliki beberapa kedudukan. Terdapat dua
macam kedudukan yang dikembangkan dalam masyarakat, yaitu sebagai
berikut :
- Ascribed status : kedudukan seseorang dalam suatu masyarakat
tanpa memerhatikan perbedaan dari segi rohaniah dan
kemampuan. Kedudukan tersebut diperoleh karena kelahiran.
- Achieved status : kedudukan yang diperoleh oleh seseorang
dengan usaha yang disengaja.
- Terkadang dibedakan lagi macam-macam kedudukan lain yaitu
assigned status, yang merupakan kedudukan yang diberikan.
2. Peranan

Peranan merupakan aspek dinamis dari kedudukan, dimana


seseorang yang melaksanakan hak dan kewajibannya. Peranan mencakup
paling sedikit tiga hal yaitu:

- Peranan meliputi norma yang terhubung melalui posisi atau tempat


seseorang dalam masyarakat. ;
- Peranan adalah suatu konsep mengenai apa yang dapat dilakukan
individu terhadap masyarakat sebagai organisasi.
- Peranan dapat dikatakan juga sebagai sebuah perilaku individu
yang berperan penting bagi struktur sosial.
G. Lapisan yang Sengaja Disusun
Faktor yang terdapat pada suatu organisasi selalu mempunyai
hubungan timbal balik dengan keadaan masyarakat luas, dimana organisasi
tersebut berada. Chester I. Barnard mengemukakan bahwa sistem kedudukan
dalam organisasi formal timbul karena perbedaan kebutuhan, kepentingan,
dan kemampuan individu. Sisitem pembagian kekuasaa dan wewenang dalam
organisasi-organisasi tersebut diadakan ke dalam:
1. Sistem fungsional yang merupakan suatu pembagian kerja terhadap
kedudukan sseseorang yang tingkatnya berdampingan.
2. Sistem skalar yang merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga
kedudukan dari bawah ke atas.

H. Mobilitas Sosial (Social Mobility)


Gerak sosial adalah gerak dalam struktur sosial, yaitu pola-pola
tertentu yang mengatur organsasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial
mencakup beberapa sifat yang memiliki hubungan antara individu dalam
kelompok itu dan hubungan antar individu dengan kelompoknya.
Tipe gerak sosial yang prinsipil terbagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Horizontal, bila individu atau objek sosial lainnya berpindah dari satu
kelompok sosial yang satu ke kelompok sosial yang lain.
2. Vertikal, yaitu bila individu atau objek sosial lainnya berpindah dai
satu kedudukan sosial ke kedudukan lainnya yang tidak sederajat.
Sesuai dengan arahnya maka terdapat dua jenis gerak sosial yang
vertikal yaitu yang naik, dan yang turun.

I. Perlunya Sistem Lapisan Masyarakat


Mau tidak mau ada sistem lapisan masyarakat karena gejala tersebut
sekaligus memecahakan persoalan yang dihadapi masyarakat, yaitu
penempatan individu dalam tempat tempat yang tersedia dalam struktur sosial
dan mendorongnya agar melaksanakan kewajibannya yang sesuai dengan
kedudukan serta peranannya.
DAFTAR PUSTAKA

Soekanto, S. (2010). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press.

Noor, M. (2011). Peberdayaan Masyarakat. Jurnal Ilmiah CIVIS , 87-90.

Anda mungkin juga menyukai