Anda di halaman 1dari 24

Memhami lapisan

masyarakat
Kelompok 7
Wayan arye suganda
Margareta linda puji rahayu
Kartika candra dewi
Astrid devi astari
Pengertian Stratifikasi/lapisan masyarakat

Stratifikasi sosial (Social Stratification) berasal dari kata bahasa latin


“stratum” (tunggal) atau “strata” (jamak) yang berarti lapisan. Dalam
Sosiologi, stratifikasi sosial dapat diartikan sebagai pembedaan
penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat.
Beberapa defenisi Stratifikasi Sosial menurut para ahli:
• Pitirim A. Sorokin

Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara
bertingkat (hierarki)

• Max Weber

Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam
lapisan-lapisan hierarki menurut dimensi kekuasaan, previllege dan prestise.

• Cuber

Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai suatu pola yang ditempatkan di atas kategori dari hak-hak yang berbeda.

• Drs. Robert. M.Z. Lawang

Sosial Stratification adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu system social tertentu ke dalam lapisan-lapisan
hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese, dan prestise.
Konsep Stratifikasi
Perwujudan pelapisan sosial dalam masyarakat dikenal dengan istilah kelas-kelas sosial
yang terdiri atas :

1. Kelas sosial tinggi (upper class)

2. Kelas sosial menengah (middle class)

3. Kelas sosial bawah (lower class)

Kelas sosial tinggi meliputi para pejabat atau penguasa dan pengusaha kaya. Kelas sosial
menengah meliputi kaum intelektual, seperti dosen, peneliti, mahasiswa, pengusaha kecil,
menengah dan pegawai negeri.
Proses terjadinya stratifikasi

Robin William J.R. menyebutkan pokok pedoman tentang proses


terjadinya stratifikasi sosial pada masyarakat, yaitu sebagai berikut.

Pertama, Sistem stratifikasi sosial mungkin berpokok pada sistem


pertentanganyang terjadi pada masyarakat sehingga menjadi objek
penyelidikan.
Kedua, Sistem stratifikasi sosial dapat dianalisis dalam ruang lingkup unsur-unsur, yaitu sebagai berikut:

• Distribusi hak-hak istimewa yang objektif, misalnya penghasilan,kekayaan, keselamatan (kesehatan, laju angkakejahatan),
wewenang.

• Sistem pertentangan yang diciptakan masyarakat (prestisedan penghargaan).

• Kriteria sistem pertentangan yaitu apakah didapatkanberdasarkan kualitas pribadi, keanggotaan kelompokkerabat, hak milik,
wewenang, atau kekuasaan.

• Lambang-lambang kedudukan, misalnya tingkah laku,cara ber pakaian, bentuk rumah, keanggotaan dalam suatuorganisasi
formal.

• Mudah sukarnya berubah kedudukan.

• Solidaritas di antara individu atau kelompok sosial yang mendudukistatus sosial yang sama dalam sistem sosial, seperti:a) pola-
pola interaksi (struktur clique dan anggota keluarga);b) kesamaan atau perbedaan sistem kepercayaan, sikap,dan nilai;c)
kesadaran akan status masing-masing;d) aktivitas dalam organisasi secara kolektif.
Sifat-sifat stratifikasi sosial

Menurut Soerjono Soekanto, dilihat dari sifatnya pelapisan sosial dibedakan menjadi
sistem pelapisan sosial tertutup, sistem pelapisan sosial terbuka, dan sistem pelapisan
sosial campuran.

• Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social Stratification)


Adalah stratifikasi dimana anggota dari setiap strata sulit mengadakan mobilitas vertikal.

• Stratifikasi Sosial Terbuka (Opened Social Stratification)


Bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata dapat bebas
melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal.
• Stratifikasi Sosial Campuran
Merupakan kombinasi antara stratifikasi tertutup dan terbuka. Misalnya,
orang Bali berkasta Brahmana mempunyai kedudukan terhormat di Bali,
namun apabila ia pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh
kedudukan rendah.
Kelas-kelas dalam masyarakat
Dalam lingkungan masyarakat kita melihat bahwa ada pembeda-bedaan yang
berlaku dan diterima secara luas oleh masyarakat. Di sekitar kita ada orang yang
menempati jabatan tinggi seperti gubernur dan wali kota dan jabatan rendah
seperti camat dan lurah. Di sekolah ada kepala sekolah dan ada staf sekolah. Di rt
atau rw kita ada orang kaya, orang biasa saja dan ada orang miskin.
Perbedaan itu tidak hanya muncul dari sisi jabatan tanggung jawab sosial saja,
namun juga terjadi akibat perbedaan ciri fisik, keyakinan dan lain-lain. Perbedaan
ras, suku, agama, pendidikan, jenis kelamin, usia atau umur, kemampuan, tinggi
badan, cakep jelek, dan lain sebagainya juga membedakan manusia yang satu
dengan yang lain.
Pembagian Kelas Sosial terdiri atas 3 bagian yaitu:

• . Berdasarkan Status Ekonomi.


Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi menjadi kelas atau golongan:
– Golongan sangat kaya
– Golongan kaya
– Golongan miskin
Aristoteles menggambarkan ketiga kelas tersebut seperti piramida:

• Golongan Sangat Kaya


• Golongan Kaya
• Golongan Miskin
Ket :
Golongan pertama

Merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat. Mereka terdiri dari pengusaha, tuan
tanah dan bangsawan.
• Golongan kedua

Merupakan golongan yang cukup banyak terdapat di dalam masyarakat. Mereka terdiri dari para pedagang, dsbnya.

• Golongan Ketiga

Merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat. Mereka kebanyakan rakyat biasa.

• Karl Marx juga membagi masyarakat menjadi tiga golongan, yakni:


a). Golongan kapitalis atau borjuis : adalah mereka yang menguasai tanah dan alat produksi.
b). Golongan menengah : terdiri dari para pegawai pemerintah.
c). Golongan proletar : adalah mereka yang tidak memiliki tanah dan alat produksi.

Termasuk didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja pabrik.


Pada masyarakat Amerika Serikat, pelapisan masyarakat dibagi menjadi enam kelas yakni:
a. Kelas sosial atas lapisan atas ( Upper-upper class)
b. Kelas sosial atas lapisan bawah ( Lower-upper class)
c. Kelas sosial menengah lapisan atas ( Upper-middle class)
d. Kelas sosial menengah lapisan bawah ( Lower-middle class)
e. Kelas sosial bawah lapisan atas ( Upper lower class)
f. Kelas sosial lapisan sosial bawah-lapisan bawah ( Lower-lower class)

Ket :

Kelas sosial pertama : keluarga-keluarga yang telah lama kaya.


Kelas sosial kedua : belum lama menjadi kaya
Kelas sosial ketiga : pengusaha, kaum profesional
Kelas sosial keempat : pegawai pemerintah, kaum semi profesional, supervisor, pengrajin terkemuka
Kelas sosial kelima : pekerja tetap (golongan pekerja)
Kelas sosial keenam : para pekerja tidak tetap, pengangguran, buruh musiman, orang bergantung pada
tunjangan.

Dalam masyarakat Eropa dikenal 4 kelas, yakni:


1. Kelas puncak (top class)
2. Kelas menengah berpendidikan (academic middle class)
Kelas menengah ekonomi (economic middle class)
3. Kelas pekerja (workmen dan Formensclass)
4. Kelas bawah (underdog class)
Dasar Lapisan Masyarakat

• Di antara lapisan teratas dengan lapisan terendah, terdapat lapisan yang


jumlahnya relatif banyak. Biasanya lapisan teratas tidak hanya memiliki
satu macam saja dari apa yang di hargai oleh masyarakat. Akan tetapi,
kedudukan yang tinggi itu bersifat komulatif. Artinya mereka yang
mempunyai banyak uang akan mudah sekali dalam mendapatkan apa yang
mereka inginkan, kekuasaan, dan mungkin juga kehormatan.
Unsur-unsur Lapisan Masyarakat

• Hal yang mewujudkan unsur dalam teori sosiologi tentang sistem lapisan
masyarakat adalah kedudukan ( status ) dan peranan ( role ). Kedudukan
dan peranan merupakan unsur-unsur dalam sistem lapisan, dan
mempunyai arti yang penting bagi sistem sosial. Sistem sosial adalah pola-
pola yang mengatur hubungan timbal balik antar individu-individu
tersebut.
Lapisan yang Sengaja Disusun

Dimana telah diterangkan bahwa ada lapisan yang sengaja disusun, dalam suatu
organisasi formal oleh mereka yang berwenang untuk itu. Secara panjang lebar
hal itu disusun oleh Chester F. Barnard dalam karangannya yang berjudul The
Function of Status Sistem. Menurut Barnard, sistem pembagian kedudukan pada
pokoknya diperlukan secara mutlak agar organisasi dapat bergerak secara teratur
untuk mencapai tujuan yang di niatkan oleh para penciptanya.
Sistem kedudukan dalam organisasi formal timbul karena perbedaan-perbedaan kebutuhan,
kepentingan, dan kemampuan individual yang mencakup hal-hal sebagai berikut:

• Perbedaan kemampuan individu. Kemampuan khusus yang di miliki seseorang dan di akui oleh masyarakat
menyebabkan yang bersangkutan memiliki kedudukan tertentu.

• Perbedaan-perbedaan yang menyangkut kesukaran-kesukaran untuk melakukan bermacam-macam jenis


pekerjaan.

• Perbedaan kepentingan masing-masing jenis pekerjaan.

• Keinginan pada kedudukan yang formal sebagai alat sosial atau alat organisasi.

• Kebutuhan akan perlindungan bagi seseorang.


Mobilitas Sosial ( Social Mobility )
• Pengertian Umum dan jenis-jenis Gerak Sosial

Gerak sosial atau social mobility adalah suatu gerak dalam struktur sosial (social
structure) yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok
sosial. Struktur sosial mencangkup sifat-sifat hubungan antara individu dalam
kelompok dan hubungan antara individu dengan kelompoknya.

Tipe-tipe gerak sosial yang prinsipil ada dua yaitu, gerak sosial horizontal dan
gerak sosial vertikal. Gerak sosial harizontal merupakan peraliahan individu atau
objek-objek sosial lainnya yang sederajat.
• Tujuan Penelitian Gerak Sosial
Para sosiologi meneliti gerak sosial untuk mendapatkan keterangan-keterangan perihal
keteraturan dan kekuasaan struktur sosial. Para sosiologi mempunyai perhatian yang
khusus terhadap kesulitan-kesulitan yang secara relatif di dalami oleh individu-individu
dan kelompok-kelompok sosial dalam mendapatkan kedudukan yang terpandang oleh
masyarakat dan yang merupakan objek dari suatu persaingan.

Dalam sistem lapisan terbuka, kedudukan yang hendak dicapai, tergantung pada usaha
dan kemampuan si individu.
• Beberapa Prinsip Umum Gerak Sosial Yang Vertikal
Gerak sosial horizontal seperti pindah pekerjaan yang sederajat,
perpindahan penduduk ( urbanisasi, transmigrasi, dan lain sebagainya ),
bukan di bicarakan dengan panjang lebar. Bukan karena sengaja terebut
tidak penting, tetapi karena gerak sosial vertikal lebih penting untuk
dijadikan landasan bagi pembangunan.
• Saluran Gerak Sosial Vertikal
Menurut Paritim A. Sorokin, gerak sosial vertikal mempunyai saluran-saluran dalam masyarakat.
Proses gerak sosial vertikal melalui saluran tadi disebut social circulation. Saluran yang terpenting
adalah angkatan bersenjata, lembaga keagamaan, pendidikan, organisasi politik, ekonomi dan
keahlian.

Angkatan bersenjata memainkan peranan penting dalam masyarakat dengan sistem militerisme,
atau yang berada dalam keadaan perang, baik melawan musuh dari luar maupun perang saudara.
Perlunya Sistem Lapisan Masyarakat

Manusia pada umumnya bercita-cita agar ada perbedaan kedudukan dan peranan
dalam masyarakat itu tidak ada. Akan tetapi, cita- cita tersebut selalu akan
tertumbuk pada kenyataan yang berlainan. Setiap masyarakat harus
menempatkan individu-individu pada tempat-tempat tertentu dalam struktur
sosial dan mendorong mereka untuk melaksanakan kewajiban-kewajibannya
sebagai akibat penempatan tersebut. Dengan demikian, masyarakat menghadapi
dua persoalan. yaitu, menempatkan individu-indiiduu tersebut, dan mendorong
agar mereka melaksanakan kewajibannya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai