DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 1:
MAKASSAR
2019
A. PENGERTIAN NILAI, AKHLAK, MORAL, ETIKA, KARAKTER
DAN KEPRIBADIAN.
Nilai adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharga,
kebenaran, atau keyakinan mengenai ide-ide, objek, atau perilaku khusus
[CITATION Suh \l 1057 ]. Menurut Koentjaraningrat pengertian nilai yaitu
suatu bentuk budaya yang mempunyai fungsi sebagai suatu pedoman untuk
setiap manusia dalam masyarakat. Bentuk budaya ini dapat dikehendaki dan
dapat juga dibenci tergantung anggapan tersebut baik atau buruk dalam
masyarakat.
Akhlak bukanlah sekedar fenomena luaran yang bersifat insidental,
sehingga tidak semua yang tampak seperti kebaikan adalah baik dalam makna
hakiki. Ketika kebaikan itu tidak didasarkan pada ketulusan hati, maka
kebaikan itu adalah keburukan yang berselimut kebaikan. Akhlah adalah
kebaikan hakiki, luar dalam, lahiriah batiniah. Persoalan akhlak bukanlah
sekedar persoalan perilaku yang kompleks yang berkaitan langsung dengan
keadaan rohani. Membahas perbaikan akhlak haruslah diawali dengan
perbaikan batin. Ibn Miskawaih (w. 1030) dalam Tahdzib al-akhlaq
mendefinisikan akhlak sebagai kondisi jiwa yang mendorong terwujudnya
perilaku tanpa melalui pemikiran dan pertimbangan. [ CITATION Sod18 \l
1057 ]
Pengertian moral secara umum adalah suatu hukum tingkah laku yang
di terapkan kepada setiap individu untuk dapat bersosialiasi dengan benar
agar terjalin rasa hormat dan menghormati. Kata moral selalu mengacu pada
baik dan buruknya perbuatan manusia (akhlak). Jadi, moral dapat diartikan
sebagai tindakan seseorang untuk menilai benar dalam cara hidup seseorang
mengenai apa yang baik dan apa yang buruk. Yaitu pengetahuan dan wawasan
yang menyangkut budi pekerti manusia yang beradab. [ CITATION San14 \l
1057 ]
C. ASPEK–ASPEK KEPRIBADIAN
Aspek–aspek kepribadian berdasarkan teori yang dikemukakan
Klages diantaranya adalah materi (stuff), struktur (structure), dan kulitas
kepribadian (sistem dorongan-dorongan). Materi/bahan merupakan salah satu
aspek yang berkaitan dengan semua kemampuan (daya) pembawaan dengan
seluruh talentanya (keistimewaannya). Struktur dipandang sebagai sifat
bentuk. Perbedaan tingkah laku dipengaruhi oleh dua kekuatan yakni
kekuatan pendorong dan kekuatan penghambat [CITATION Placeholder1 \l
2057 ].
Terjadi perlawanan ataupun kebalikan antara kemauan dan perasaan.
Dua hal inilah yang menjadi dasar daripada sistem dorongan–dorongan
Klages (Suryabrata, 2011). Watak (character) merupakan disposisi antara
kemauan dengan perbuatan. Pernyataan ini merupakan teori yang
dikemukakan oleh E. Meumann. Selanjutnya, Meumann mengemukakan ada
tiga aspek pokok yang terkandung dalam kemauan, diantaranya adalah aspek
yang mempunyai dasar kejasmanian (intensitas/kekuatan kemauan,
lama/tidaknya orang akan melakukan kemauan, taraf perkembangan
kemauan), aspek afektif yakni aspek yang berhubungan sifat-sifat dasar
perasaan (berdasarkan atas mudah tidaknya terpengaruh, berdasarkan
kualitas, berdasarkan intensitas, berdasarkan lama berlangsungnya,
berdasarkan pengaruh, berdasarkan genesis, berdasarkan hubungan/isi
kesadaran, berdasarkan hubungan dengan subjek), dan aspek
kecerdasan/intelligence (berhubungan dengan sifat kerja mental, melingkupi
taraf kebebasan intelektual, dan melingkupi perbedaan dengan cara berpikir)
[CITATION Placeholder1 \l 2057 ].
D. CIRI-CIRI KEPRIBADIAN YANG POSITIF
DAFTAR PUSTAKA
Elfiky, I. (2014). Terapi Berfikir Positif. Jakarta: zaman.
Rosidatun. (2018). Model Implementasi Pendidikan Karakter. Kulon Gresik:
Caremedia Communication.