Anda di halaman 1dari 160

CHAPTER 1

PRILIANTI PUTRI LESTARI 10050013019

GHINA THALITA AMANI 10050013027

1
KOMUNIKASI DAN PERILAKU NONVERBAL
Hubungan interpersonal merupakan fakta utama dari adanya manusia dalam
masyarakat modern. Adanya hal ini bergantung pada orang lain. Kita harus
berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain untuk bertahan.
Komunikasi manusia (human communication) adalah proses dari satu orang
merangsang makna dari pikiran orang lain melalui pesan verbal atau nonverbal.
Komunikasi nonverbal (nonverbal communication) adalah proses satu orang
merangsang makna dari pikiran orang lain melalui pesan nonverbal.

MITOS TENTANG KOMUNIKASI NONVERBAL

Dari sekian banyak sejarah dari studi komunikasi manusia, komponen nonverbal
diabaikan (Andersen, 1999; Ruesch & Kees, 1956, 1971). Semakin meningkatnya
perhatian terhadap aspek dari komunikasi ini, beberapa mitos berkembang dan cukup
membuat bingung. Berikut beberapa mitosnya:

1. Komunikasi nonverbal itu tidak masuk akal. Semua komunikasi melibatkan bahasa.
Oleh karenanya, semua komunikasi itu berbentuk verbal.
Bagaimanapun, perilaku nonverbal berpotensi sebagai dampak komunikatif yang
selalu muncul dalam interaksi lisan. Kita tidak bisa berbicara lewat telefon tanpa
memperkenalkan elemen nonverbal kedalam pesan kita. Bunyi dari suara kita harus
ada dan tidak ada dua orang yang memiliki suara yang sama, juga mengucapkan
kata yang sama, dan mengirimkan pesan yang sama. Dalam interaksi langsung, tentu
saja banyak pesan nonverbal yang muncul. Komunikasi nonverbal itu masuk akal.
Perilaku nonverbal mempengaruhi semua situasi komunikasi secara lisan.
2. Perilaku nonverbal menyumbang sebagian besar komunikasi dalam interaksi
manusia.
Penelitian awal terhadap komunikasi nonverbal yang dilakukan di laboratorium dan
lapangan, menunjukkan bahwa terdapat bagian variabilitas yang sangat besar
terhadap pesan nonverbal dalam makna komunikasi daripada pesan verbal. Namun
muncul dalam studi berikutnya yang membuktikan bahwa mitos itu tidak benar dan
interaksi manusia bukanlah menjadi tipikal dari semua interaksi. Oleh karena itu,
generalisasi tentang pengaruh perilaku nonverbal tidak terbukti. Elemen verbal dan

2
nonverbal sangat penting dalam interkasi manusia dan makna dari komunikasi
biasanya berdasarkan interaksi dari kedua hal tersebut.
3. Kamu bisa membaca seseorang seperti buku.
Mitos ini dipegang oleh orang-orang yang tidak pernah belajar komunikasi
nonverbal. Perilaku manusia tidak terstruktur seperti bahasa. Perilaku manusia
sangat bervariasi dan istimewa dalam setiap individu. Sering kali perilaku nonverbal
tidak bisa diterjemahkan kedalam perilaku verbal. Contohnya saat orang dewasa
tersenyum, mungkin karena orang itu senang atau mungkin sedang
menyembunyikan amarah atau rasa bencinya.
4. Jika seseorang tidak melihat matamu saat berbicara denganmu, maka dia sedang
berbohong.
Kebanyakan dari perilaku nonverbal tunduk pada kontrol kita. Dimana kita
mengarahkan tatapan kita merupakan salah satu perilaku. Karena kita belajar bahwa
orang-orang berpikir kita berbohong jika kita tidak melihat ke mata mereka, kita
belajar untuk tetap melihat mereka meskipun sedang berkata jujur ataupun tidak.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa banyak pembohong yang melihat mata
lawan bicaranya saat berbicara daripada mengalihkan pandangannya.
5. Meskipun perilaku nonverbal berbeda dari satu orang dengan orang lain,
kebanyakan perilaku nonverbal adalah alami bagi semua orang.
Kami berpendapat bahwa cara berperilaku secara nonverbal itu normal dan
penyimpangan dari pola itu tidak normal. Kecenderungan ini sangat bermasalah
ketika kita mempertemukan orang-orang dari budaya yang berbeda. Orang-orang
dari budaya yang berbeda belajar perilaku nonverbal yang sangat berbeda dan
semua itu menurut pandangan mereka adalah normal. Jadi normal tergantung pada
budaya yang ada di sekeliling orang itu.
6. Perilaku nonverbal memberikan makna yang sama pada situasi yang berbeda.
Mitos ini berpendapat bahwa perilaku nonverbal itu bermakna dalam diri mereka.
Dengan kata lain, jabat tangan atau mengerutkan hidung memberikan makna yang
sama dalam konteks yang berbeda. Ini tidak benar. Semua makna itu berada dalam
pikiran seseorang, bukan dari perilaku nonverbal. Konteks harus selalu dipikirkan
ketika mencoba menjelaskan komunikasi yang berdasarkan perilaku nonverbal.

3
PESAN NONVERBAL VS PESAN VERBAL

Pada pertengahan abad ke-20, studi perilaku dan komunikasi nonverbal menjadi
fokus perhatian dalam banyak disiplin ilmu ilmiah. Isu sulit yang dihadapi para sarjana
mengenai komunikasi nonverbal tergambar dengan penuh makna dan perbedaan yang
jelas antara apa itu verbal dan apa itu nonverbal. Perbedaan ini sulit untuk dipahami.

Perbedaan Linguistik
Pesan verbal didasarkan pada bahasa, tetapi pesan nonverbal tidak perlu didasarkan
pada bahasa apapun. Dengan kata lain, komunikasi nonverbal adalah “komunikasi tanpa
kata-kata”. Sedangkan pesan verbal didasarkan pada bahasa dan bahasa merupakan
sistem dari pemaknaan coding yang dapat dipahami oleh orang lain yang menggunakan
bahasa umum. Kebanyakan perilaku nonverbal itu bukan bagian dari sistem coding.
Emblems (lambang) merupakan pengecualian dari aturan umum ini. Demikian pula
pada beberapa bahasa hanya tergantung pada perilaku nonverbal dan bahasa-bahasa ini
juga merupakan sistem dari pemaknaan coding. Meskipun banyak pengecualian, tetapi
tetap perlu disadari bahwa kebanyakan pesan verbal tergantung pada bahasa, sedangkan
pesan nonverbal tidak bergantung pada bahasa.

Perbedaan Berkelanjutan
Pesan verbal itu terputus-putus atau tidak berkelanjutan (bersifat discontinuous).
Kita mengucapkan beberapa kata, kemudian berhenti, mengucapkan lagi, kemudian
berhenti dan begitu seterusnya. Pesan nonverbal itu berkelanjutan (bersifat continuous).
Pesan nonverbal tidak pernah berhenti. Bahkan saat kita sedang tidur, tubuh kita terus-
menerus memberikan pesan nonverbal.
Pesan nonverbal bisa dianggap berkelanjutan hanya jika kita menganggap sebagai
suatu kesatuan. Pesan nonverbal individual memang berhenti. Gesture memulai dan
berhenti. Kontak mata memulai dan berhenti. Nada suara memulai dan berhenti.
Sentuhan memulai dan berhenti. Senyuman memulai dan berhenti. Bagaimanapun, yang
terbaik adalah tetap berpikir pesan nonverbal sebagai suatu paket dari pesan serentak
daripada sebagai pesan diskrit dari gesture, suara, sentuhan, dan seterusnya.

4
Proses Perbedaan
Penelitian di Amerika Serikat memiliki bukti yang kuat bahwa kebanyakan orang
memproses rangsangan verbal di otak bagian kiri sedangkan rangsangan nonverbal pada
otak bagian kanan. Ini menunjukkan bahwa komunikasi verbal dan nonverbal
merupakan dua hal yang terpisah dan sistem komunikasi yang terpisah pula. Namun
manusia tidak semuanya sama. Orang-orang yang berada dalam budaya yang berbeda,
seperti Finlandia dan Jepang, memproses informasi pada bagian otak yang berlawanan
daripada orang-orang di Amerika Serikat. Begitu pula di Amerika Serikat, orang-orang
kidal tidak secara konsisten mengikuti pola dari orang-orang tangan kanan atau tidak
kidal. Pada akhirnya, kami tidak bisa membuat perbedaan yang absolut antara pesan
verbal dan nonverbal.

Hasil Perbedaan
Pesan verbal menjadi konten utama atau fungsi kognitif. Pesan nonverbal menjadi
afektif utama, penghubung, atau fungsi emosional. Konten yang disebutkan merupakan
komunikasi oleh pesan verbal. Kedua tipe pesan ini sering kali penting untuk membuat
komunikasi berhasil diantara dua orang. Oleh karena itu, komponen verbal dan
nonverbal dari komunikasi sering kali menjadi suatu hal yang penting untuk penerima
yang mendapatkan pesan dan mengerti arti dibalik pesan itu.

Perbedaan Mutlak
Secara umum pesan verbal mempunyai maksud atau arti yang eksplisit. Pesan
nonverbal sering kali menyampaikan arti yang implisit atau yang dipertanyakan
(diragukan). Perilaku nonverbal mempunyai arti atau makna implisit yang lebih sedikit.
Ini karena pendidikan mempunyai tempat pada banyak kebudayaan tentang makna yang
bermacam-macam dan sering kali muncul dibalik pergerakan nonverbal atau ekspresi.

5
KOMUNIKASI INTENSIONALITAS DAN NONVERBAL
Perilaku nonverbal adalah salah satu dari banyaknya macam perilaku manusia yang
juga berpotensi dalam pembentukkan pesan yang komunikatif. Perilaku nonverbal
menjadi komunikasi nonverbal jika orang lain menafsirkan perilaku sebagai pesan dan
alat untuk memaknainya.
Agar komunikasi manusia muncul, baik itu verbal atau nonverbal, sumber haruslah
mengirimkan pesan dan penerima harus menerima dan menafsirkan pesan tersebut.
Terkadang, kita mengirimkan pesan dengan sengaja dan terkadang kita mengirimkannya
secara tidak segaja. Terkadang penerima memaknai perilaku verbal atau nonverbal kita
sebagai pesan dan terkadang tidak. Tabel dibawah mengilustrasikan perbedaan ini:

SUMBER

Berperilaku dengan Tidak


Berperilaku untuk
Mempunyai Maksud untuk
Mengirim Pesan
Mengirim Pesan

P
Menafsirkan
E Komunikasi Nonverbal Komunikasi Nonverbal
Perilaku sebagai
N (1) (3)
Pesan
E
R
Tidak
I
Menafsirkan Perilaku Nonverbal Perilaku Nonverbal
M
Perilaku sebagai (2) (4)
A
Pesan

Pada kotak nomor 1, sumber terlibat dalam perilaku nonverbal dengan maksud
untuk mengirimkan pesan kepada penerima dan penerima menafsirkan perilaku sebagai
pesan. Ketika hal ini muncul, inilah komunikasi nonverbal.
Pada kotak nomor 2, sumber mengirimkan pesan secara disengaja tetapi penerima
tidak menafsirkannya sebagai pesan. Oleh karena itu, komunikasi nonverbal tidak

6
muncul. Hal ini bisa terjadi ketika penerima melewatkan pesan atau tidak mengenali
perilaku sebagai pesan.
Pada kotak nomor 3 mewakili komunikasi yang terjadi secara kebetulan. Hal ini
mungkin dikarenakan kebanyakan tipe umum dari komunikasi nonverbal. Kotak inilah
yang sering menjadi penyebab dari krisis komunikasi diantara dua orang. Contohnya,
seseorang tersenyum secara tidak sadar, dan yang lain menjadikannya makna untuk
perilaku tanpa kesadaran dari sumber.
Pada kotak nomor 4 mewakili perilaku yang tidak disegaja dan tidak menghasilkan
atau terjadinya komunikasi. Sumber ini terlibat pada perilaku nonverbal tapi penerima
tidak memperhatikan perilaku. Sayangnya, orang-orang yang tidak mempelajari
komunikasi nonverbal cenderung menafsirkan proporsi dalam kategori ini terlalu tinggi.

BUDAYA DAN KOMUNIKASI NONVERBAL


Potensi komunikatif dari perilaku nonverbal sangat dipengaruhi oleh budaya.
Demikian pula budaya kita mengajarkan bagaimana kita menafsirkan pesan yang
disampaikan oleh orang lain melalui perilaku nonverbalnya. Setiap budaya memiliki
keunikan tersendiri dalam komunikasi nonverbal. Demikian pula, makna pesan dari
perilaku nonverbal mungkin sangat berbeda dari satu budaya dengan budaya lainnya.
Terkadang makna yang sebenarnya berlawanan dapat dirangsang oleh perilaku yang
sama di kebudayaan yang berbeda.
Untuk memahami hubungan antara perilaku nonverbal dan komunikasi nonverbal,
karena sedikit kita harus bekerja dalam beberapa kerangka kerja budaya, jika banyak,
perilaku nonverbal memiliki dampak komunikatif dalam suatu budaya.. Tanpa
pemahaman tentang komunikasi nonverbal seseorang dalam budayanya sendiri, serta
budaya orang yang berkomunikasi dengannya, kemungkinan terjadinya kesalahan
komunikasi yang luas sangat tinggi.

FUNGSI PESAN NONVERBAL


Komunikasi nonverbal tidak terjadi tanpa arti. Disebagian keadaan, komunikasi
nonverbal terjadi bersamaan dengan komunikasi verbal. Selain itu, meskipun perilaku
nonverbal tunggal dapat mengirim pesan secara terpisah, namun biasanya pesan

7
nonverbal terdiri dari kumpulan perilaku nonverbal. Penerima dapat menafsirkan
berbagai pesan secara terpisah, tetapi biasanya ditafsirkan bersama sebagai sebuah
sistem pesan. Apakah pesan verbal atau nonverbal yang dominan atau tidak tergantung
situasi. Seperti disebutkan sebelumnya, tidak mungkin untuk menarik generalisasi yang
valid di semua situasi tentang kepentingan relatif dari pesan verbal dan nonverbal.

Complementing (Melengkapi)

Beberapa pesan nonverbal selalu konsinten dengan pesan verbal yang menyertainya.
Sebuah pesan nonverbal yang melengkapi pesan verbal menambah, memperkuat,
menjelaskan, menguraikan , atau menjelaskan makna dari pesan verbal.

Contradicting (Bertentangan)

Sebaliknya dari melengkapi pesan verbal, beberapa pesan nonverbal berlawanan,


bersengketa, atau bertentangan dengan pesan verbal. Orang cenderung sangat percaya
pesan nonverbal daripada pesan verbal ketika keduanya bertentangan. Pengecualian
untuk hal ini adalah anak-anak muda. Sekitar usia dua belas tahun, anak-anak belajar
norma- norma yang paling dewasa tentang nonverbal dan menerima nonverbal atas
pesan verbal ketika pesan bertentangan. Biasanya, anak-anak muda tidak belajar norma
ini. Jika orang tua yang anaknya berjalan ke karpet bersih dengan kaki berlumpur
berkata, "Itu benar-benar cerdas, Billy," Billy dapat mengambil kata-kata orang tuanya
padanya dan akan terlibat dalam perilakunya di masa depan - percaya bahwa itu
membuatnya tampil cerdas.

Accenting (Pemberian Aksen)

Pesan nonverbal dapat digunakan untuk memberikan aksen, meningkatkan,


menekankan, atau sorot sebuah pesan verbal. Berhenti sejenak sebelum berbicara
cenderung membuat apa yang dikatakan selanjutnya tampak lebih penting. Berbicara
lebih keras daripada biasanya menyoroti pesan verbal. Demikian pula, menyentuh
seseorang saat berbicara menekankan apa yang dikatakan. Sebaliknya, kita dapat
memberikan aksen negatif terhadap pesan lisan dengan menghadirkan hal itu secara
tidak antusias. Ketika pesan disajikan sedemikian rupa, orang cenderung untuk
menganggap mereka tidak penting dan cepat melupakannya.
8
Repeating (Pengulangan)

Sebuah pesan nonverbal yang memiliki fungsi mengulang, mengulangi, atau ulangan
lisan adalah salah satu yang bisa dan tersendiri jika verbal tidak hadir .

Regulating (Pengaturan)
Interaksi verbal berkoordinasi ke arah keteraturan. Keteraturan dan pengelolaan
tersebut dicapai terutama melalui pesan nonverbal. Peraturan pesan-pesan nonverbal
termasuk melihat atau jauh dari orang lain, mengangkat jari sambil berhenti sejenak
untuk menunjukkan bahwa Anda belum selesai berbicara, menaikkan atau menurunkan
infleksi suara, dan sebagainya.Perilaku nonverbal seperti mengatur atau mengelola
aliran pesan verbal.

Subtituting (Pergantian)
Pergantian terjadi ketika pesan nonverbal dikirim bukan pesan verbal. Melambai
atau memanggil orang lain adalah contoh yang umum. Memelototi orang lain dapat
berkomunikasi hal yang sama mengatakan sesuatu yang negatif.

Keenam fungsi tidak selalu terjadi secara terpisah. Hal ini sangat mungkin untuk
melengkapi, mengulang, dan memberi aksen terjadi secara bersamaan. Pesan nonverbal
dapat berfungsi untuk mencapai berbagai fungsi. Terkadang fungsi-fungsi ini dapat
dicapai dengan perilaku nonverbal tunggal, tetapi lebih sering sebuah kelompok
perilaku yang berbeda digunakan untuk mencapai fungsi tertentu. Terkadang lebih dari
satu fungsi dicapai secara bersamaan, seperti pada individu, lebih sering ada interaksi
antara perilaku nonverbal dan perilaku verbal untuk menghasilkan makna dalam pikiran
orang lain.
Untuk sebagian besar, pesan verbal terutama menyajikan fungsi konten sedangkan
pesan nonverbal terutama menyajikan fungsi efektif atau relasional. Isi kognitif apa
yang kita sampaikan kepada orang lain biasanya dikirim melalui pesan verbal. Arti
afektif atau relasional dikirim melalui pesan nonverbal. Makna relasional, emosional,
atau afektif ini sering disebut kedekatan nonverbal. Ketika satu orang nonverbal
langsung dengan orang lain, orang lain sering memiliki perasaan kedekatan fisik atau
psikologis kepada orang lain secara langsung. Meskipun pesan verbal dapat berdampak
pada kedekatan, pesan nonverbal biasanya memiliki dampak yang lebih besar.

9
KATEGORI PESAN NONVERBAL
Perilaku nonverbal individu berfungsi mengkomunikasikan pesan hanya dalam
suatu konteks. Komunikasi secara keseluruhan adalah sebuah proses yang melibatkan
berbagai pesan dalam konteks tertentu. Ini adalah proses interaktif yang dinamis, bukan
yang linear.
Perilaku verbal atau nonverbal yang sama tidak selalu menghasilkan dampak yang
sama. Pesan diproses oleh penerima dalam konteks. Oleh karena itu, jarang sekali
terjadi penerima yang berbeda dalam konteks yang berbeda menafsirkan pesan yang
sama dengan cara yang sama.
Pesan nonverbal yang dihasilkan oleh masing-masing kategori tidak ada secara
terpisah melainkan ada dalam kesatuan pesan dari kategori-verbal lainnya yaitu pesan,
konteks, dan orang-orang yang berfungsi sebagai penerima pesan. Meskipun kita
membahas beberapa efek pesan dalam setiap kategori, Anda harus ingat bahwa efek ini
dipengaruhi oleh lebih dari pesan dari kategori tertentu saja.

Penampilan Fisik
Pesan pertama yang kita kirim ke orang dengan siapa kita bersentuhan disampaikan
oleh penampilan fisik kita. Ada banyak aspek penampilan fisik yang menghasilkan
pesan yang potensial, termasuk ukuran tubuh, bentuk tubuh, wajah, rambut, kulit, warna
kulit, tinggi badan, berat badan, dan pakaian dan benda-benda yang kita kenakan.
Masing-masing dapat memiliki dampak penting pada komunikasi kita dengan orang
lain.

Gesture and Gerakan


Studi tentang aspek-aspek komunikatif gesture dan gerakan tubuh dikenal sebagai
Kinesics (Birdwhistell, 1970). Penelitian ini berfokus pada gerakan tangan dan lengan,
postur, tubuh, dan gerakan tubuh. Pesan yang dihasilkan oleh jenis perilaku sering
disebut bahasa tubuh, tetapi istilah ini kurang tepat. Meskipun tubuh mengirimkan
pesan, pesan tersebut tidak membentuk sistem linguistik (bahasa gestural dari gangguan
pendengaran adalah pengecualian terpenting) dan tidak mewakili bahasa dalam arti
normal istilah tersebut. Melihat semua gerakan tubuh dan gerakan seolah-olah
merupakan bahasa dapat menyebabkan seseorang untuk percaya bahwa mereka dapat
belajar arti dari bahasa dan dengan demikian membaca orang-ini tidak terjadi.

10
Wajah dan Perilaku Mata
Studi tentang aspek-aspek komunikatif perilaku mata dikenal sebagai oculescs.
Karena hampir tidak mungkin untuk memisahkan pesan yang dikirim oleh mata dan
yang dikirim oleh wajah (seperti mengangkat alis), kita lebih suka mempertimbangkan
ini bersama-sama. Pesan ini memiliki pengaruh besar pada mengekspresikan emosi dan
mengatur interaksi antara orang-orang.

Perilaku Vocal
Studi tentang aspek-aspek komunikatif suara dikenal sebagai vocalis atau studi
paralanguage. Karakteristik suara dan penggunaannya, termasuk aksen saat kita
berbicara dan dialek yang kita gunakan, memiliki dampak besar pada bagaimana pesan
verbal diterima.

Ruang
Studi tentang aspek-aspek komunikatif ruang yang diketahui adalah proxemics. Ada
dua area penting dalam penelitian ini, teritorial (mengklaim atau membuat ruang) dan
penggunaan ruang pribadi (ruang interaktif). Masing-masing memiliki pengaruh penting
pada jenis pesan yang kita kirim saat menggunakan ruang. Ada alasan untuk percaya
bahwa pendekatan dasar untuk ruang, setidaknya sebagian, insting. Namun demikian,
manusia sangat berbeda dalam penggunaan ruang dan, sebagai akibatnya, mengirim
pesan nonverbal yang sangat berbeda.

Sentuhan
Studi tentang aspek-aspek komunikatif sentuhan dikenal sebagai haptics. Sentuhan
telah disebut pesan nonverbal yang paling ampuh dalam komunikasi. Meskipun hal ini
mungkin tidak benar secara universal.

Lingkungan
Lingkungan memiliki pengaruh besar pada komunikasi dan kita dapat melakukan
kontrol besar atas lingkungan kita melalui perilaku. Dalam hubungan lingkungan dan
komunikasi, kita melihat hal-hal seperti arsitektur, tata ruang interior, musik,
pencahayaan, warna, suhu, dan aroma. Penelitian terbatas yang melibatkan studi tentang

11
aspek-aspek komunikatif pengirimannya dan bau telah disebut olfactics. Jika kecantikan
ada di mata yang melihatnya, maka aroma di hidung menciumnya. Orang bereaksi
sangat berbeda terhadap aroma dan bau. Seringkali kita dapat mengirim pesan
nonverbal yang penting melalui penggunaan aroma dan bau.

Waktu
Studi tentang aspek-aspek komunikatif waktu disebut chronemics. Buku ini
menggunakan waktu mengirimkan pesan yang kuat tentang bagaimana kita merasakan
tentang ide-ide dan orang-orang.

12
CHAPTER 2
PHYSICAL APPEARANCE (PENAMPILAN FISIK)

Banyak dari kita mengembangkan harapan tentang orang yang bertemu berdasarkan
apa yang mereka lihat, apa yang mereka pakai, apa kita berpikir mereka menarik, dan
objek apa yang mereka gunakan untuk menghiasi tubuh mereka atau aksesoris pakaian
mereka. Pesan nonverbal berdasarkan penampilan fisik menjadi penting karena setiap
pesan nonverbal kita dapat menerima pesan tersebut dari orang lain. Dan bagi mereka
bahkan lebih penting.

 Pertama, penampilan ini berdasarkan pesan yang umumnya diterima pertama


kali
 Kedua, penampilan pesan ini awalnya memiliki pengaruh kuat pada kesediaan
kita atau ketidakmauan untuk berkomunikasi dengan yang lain.
 Ketiga, penampilan pesan ini memiliki pengaruh yang kuat dalam bagaimana
hubungan yang mungkin atau mungkin tidak berkembang.
 Keempat, penampilan pesan ini sering digunakan untuk membuat penilaian
mengenai orang lain.
 Kelima, penilaian awal yang dibuat mengenai orang lain mungkin atau tidak
mungkin menjadi wakil dari orang tersebut.

ATTRACTIVENESS (DAYA TARIK)


Ketika seseorang mengatakan bahwa seseorang itu menarik, apakah mereka
benar-benar berarti? Apakah seorang memiliki sesuatu yang disebut daya tarik? Apakah
itu sebuah karakteristik dari orang tertentu? Apakah penyanyi Celine Dion menarik?
Apakah aktor Densel Washington menarik? Di budaya Amerika Serikat, kita berpikir
bahwa daya tarik sebagai sebuah persepsi berdasarkan atribut fisik dan fitur dari orang-
orang yang kita pertimbangkan. Daya tarik adalah sesuatu yang kita lihat dalam diri
orang lain, dan mereka juga. Ini tidak dimiliki dengan sendirinya. Adanya daya tarik
atau tidak adanya daya tarik tergantung pada mata yang melihatnya (Berscheid &
Walster, 1969,1971,1972,1978; Cash & Janda, 1984; Dion, Berscheid & Walster, 1972;
Feingold, 1992; Lewis & Bierly, 1990; McCroskey & Richmond, 1996; McCroskey,
Wrench & Richmond, 2003; Mottet & Richmond, 2002; Richmond &Hickson III, 2002;
Richmond & McCroskey, 2000; Stone, Singletary & Richmond, 1999; Walster,
Aronson, Abrahams &Rohmann, 1966)

Jenis-jenis Daya Tarik


Dalam istilah umum, daya tarik adalah sejauh mana kita memahami orang lain
seperti seseorang dengan siapa kami ingin berteman. Daya tarik adalah suatu istilah
yang diambil dari bidang fisika. Beberapa hal yang magnetis ditarik ke satu sama lain.
Sementara gaya magnet tidak menarik orang bersama-sama, analogi ini adalah salah
satu analogis yang bagus. Kita bahkan kadang-kadang menunjuk kepada seorang
individu memiliki magnet kepribadian. Psikologis orang-orang ditarik satu sama lain
(Mehrabian, 1971a, 1971b; Richmond, 2002). Dari sudut pandang ini, tiga jenis yang

13
berbeda dari daya tarik diidentifikasi beberapa tahun yang lalu oleh McCroskey &
McCain, 1974. Tiga jenis daya tarik interpersonal masih berlaku samapai dengan saat
ini.
Jenis yang pertama, salah satu yang terkait disini, adalah daya tarik fisik. Daya
tarik jenis ini mengacu pada sejauh mana kita memahami orang lain itu menarik karena
atribut fisiknya. Sementara beberapa orang mungkin saja lebih memilih untuk melihat
wajah dahulu untuk menentukan daya tarik, orang lain melihat seluruh tubuh dahulu,
kemudian ada juga orang lain yang meneliti dari kepala hingga ujung kaki. Meskipun
penulis dalam komunikasi nonverbal telah menekankan untuk menjelaskan kekuatan
yang terlibat dalam daya tarik fisik, jelas daya tarik jenis ini memainkan peran yang
sangat penting dalam menentukan kita berinteraksi dengan orang lain, terutama dengan
orang asing. (Andresen, 1999; Henly, 1997; Widgery & Ruch, 1981; Morris, Gorham,
Cohen, & Huffman, 1996). Penelian telah menunjukkan, misalnya, yang biasanya kita
lebih memilih untuk berkomunikasi dengan orang asing, kita merasa menjadi cantik dan
tampan. Orang-orang sering mencoba untuk menghindari kontak dengan mereka yang
secara fisik tidak menarik.
Jenis daya tarik yang kedua adalah daya tarik sosial. Daya tarik sosial adalah
sejauh mana kita memahami orang lain seperti seseorang yang dengan siapa kita ingin
bermain, bersahabat, bergaul, atau melakukan sosialisasi.
Jenis daya tarik yang terakhir adalah daya tarik tugas. Hal ini adalah sejauh mana
kita memahami orang lain seperti seseorang dengan siapa kita ingin bekerja, melakukan
bisnis, atau memiliki seorang rekan kerja atau rekan satu tim.
Meskipun persepsi daya tarik fisik yang berbeda dari persepsi daya tarik sosial dan
daya tarik tugas, hal ini tidak berarti ini adalah benar-benar tidak terkait persepsi.
Sering, khususnya selama pertemuan awal, kita melihat orang lain secara fisik menarik
dan kemudian melihat dia baik secara daya tarik sosial dan daya tarik tugas menarik
juga. Disisi lain, kita cenderung untuk menilai secara fisik orang tersebut tidak menarik
seperti yang tidak diinginkan untuk bersosialisasi atau berkerja sama. Meskipun ini
adalah kesan awal, mereka sering mempengaruhi interaksi kedepannya dengan kenalan
baru serta keputusan mengenai komunikasi masa depan. Persepsi daya tarik tugas dan
sosial dapat berubah dari waktu ke waktu. Perubahan ini dapat terjadi meskipun hanya
daya tarik fisik. Namun, dalam hubungan baru yang dibentuk, daya tarik fisik dapat
menentukan satu tingkat dari daya tarik tugas dan sosial untuk yang lain. Selain itu, kita
dapat menemukan beberapa orang yang kurang menarik, tetapi ketika kita mulai untuk
bersosialisasi atau bekerja dengan mereka, mereka berpenampilan yang lebih baik di
mata kita. Kesimpulan:

 Awalnya, daya tarik fisik dapat menentukan apakah seseorang akan mendekati
orang lain atau tidak.
 Awalnya, daya tarik fisik dapat mempengaruhi apakah komunikasi dengan orang
lain akan terjadi.
 Awalnya, daya tarik fisik dapat mempengaruhi jenis komunikasi apa yang akan
terjadi.
 Umumnya, kita suka orang-orang yang menarik secara fisik lebih dari orang-orang
yang kurang menarik secara fisik

14
 Daya tarik sosial dan tugas akan muncul sebagai jenis daya tarik yang penting,
dampak dari penampilan fisik orang lain mungkin akan menghilang.
 Daya tarik sosial dan tugas mulai menjadi bagian dari silaturahmi, orang mungkin
sebenarnya tampak lebih atau kurang menarik secara fisik untuk kita.
Walaupun, dalam budaya kita ini harus ingat bahwa sering kali naluri kita
memerintah kepada siapa kita mendekati dan jangan mendekati. Apakah kita akan
mendekati orang yang rata-rata cantik atau tampan di jalan untuk bertanya arah ke mall,
atau apakah kita akan meminta orang yang berkeringat, bau, berwajah merah,
sederhana untuk bertanya arah ke mall? Sembilan dari sepuluh kali kita akan
mendekati yang lebih menarik.

Apa yang Menarik Hari Ini Mungkin akan Keluar Esok Hari
Siapa dan ciri-ciri orang lain yang kami anggap menarik sangat bergantung pada
pengaruh budaya dan sejarah, serta menjadi tren saat ini. (Gudykunst & Kim, 1992;
Hall, 1984). Di budaya Amerika Utara, tren terbaru untuk wanita menunjukkan bahwa
tampak kurus kencang, baik atletik dan super tipis, sedangkan generasi sebelumnya
ditemukan cukup montok, dan gemuk terlihat lebih menarik pada wanita. Tren terbaru
untuk laki-laki menunjukkan bahwa tampak kurus kencang, baik, tinggi dan
berpenampilan maskulin. Tampilan laki-laki yang makan dengan baik lebih menarik di
masa lalu. (Feingold & Mazzella, 1998; Heing, 1996; Jonston, 1994; Jourard & Second,
1995; Kalick, Zebrowitz, Langlois & Johnson, 1998; Kaltenbach, 1991; Reyes, 1993;
Singh, 1964; Stark, 1986; Walker, 1963).
Orang Amerika menghabiskan lebih banyak uang untuk bedah komsetik daripada
kelompok yang lain. Orang-orang amerika kelihatannya menghabiskan banyak waktu
mereka untuk mengkhawatirkan penampilan dan mengesankan orang lain. Hal ini
membuat orang seperti Joya Paterson dalam bisnis. Paterson mengadakan seminar
tentang panduan membeli bra yang benar. Dia menyatakan bahwa 85 % wanita
memakai bra yang salah. Seminarnya terfokus pada mencari tahu setiap ukuran tubuh
wanita dan ukuran cup, mencoba pada bra, dan mempelajari itu. Wanita amerika ingin
kenyamanan pada bra mereka serta yang cocok untuk meningkatkan penampilan
mereka. Sementara industri pakaian terus berpikir bahwa publik amerika cepat atau
lambat akan berhenti menghabiskan keuntungan kecilnya pada pakaian dan aksesoris,
hal itu belum terjadi. Tidak hanya orang dewasa yang terobsesi dengan daya tarik,
ternyata anak-anak juga.
Gaya rambut untuk laki-laki dan wanita berubah terus-menerus, kita menduga, akan
terus melakukannya sebagai gagasan orang tentang berkembangnya daya tarik fisik.
Kulit berwarna kuning langsat itu tidak hanya menjaditanda kecantikan, tetapi tanda
signifikan status sosial juga. Hanya karena wanita dan laki-laki yang punya cukup uang
tidak harus pergi keluar dan bekerja. Warna kulit kecoklattan telah menjadi tanda bahwa
individu tersebut memiliki waktu luang untuk berjemur, dan kadang-kadang, biaya
perjalanan ke tempat itu cukup ramah untuk melakukannya. Baru-baru ini, bagi
kesehatan individu setidaknya, kulit kuning langsat telah menjadi daya tarik lagi.
Keprihatianan tentang kanker kulit yang disebabkan paparan sinar matahari telah
dipengaruhi persepsi budaya dari apa yang menarik. Tinggi, gelap, dan tampan atau
khas Amerika yang bermata biru sering tampak seperti apa yang diharapkan laki-laki.

15
Selama tahun 1920an, wanita Amerika pergi ke berbagai tempat yang terkenal
untuk membuat dada mereka tampak datar dan pinggul mereka tampak kecil. Pada
waktu yang lebih jauh, bra yang berlapis dan implan payudara telah digunakan untuk
meningkatkan payudara. Menjelang tahun 1990an, laki-laki Amerika itu
menerimatransplantasi rambut, termasuk di dada mereka, sehingga mereka akan
menjadi lebih lelaki dan lebih kuat. Laki-laki dan wanita sama-sama menagalami sedot
lemak untuk menghilangkan lemak. Remaja meminta kepada orang tuanya untuk
hidung baru bukan sebuah sepeda untuk natal.
Apa yang dianggap secara daya tarik fisik tidak hanya sebuah fungsi waktu; ini
juga tergantung pada budaya. Dalam satu budaya, laki-laki melihat dengan senang hati
pada wanita yang mana lehernya telah direntangkan 12 inch dan yang mana hidung atau
bibir yang ditindik dengan perhiasan kayu. Kebanyakan wanita Afghanistan dan
Pakistan diharapkan untuk menutupi keindahan mereka, hanya menunjukkan mara dan
alis. Orang-orang Cina percaya sekali bahwa kaki yang kecil pada wanita itu merupakan
tanda kesuburan. Karena itu, bayi perempuan di cina akan memiliki kaki yang akan
mereka ikat dengan erat untuk menghalangi pertumbuhan. Walaupun sebenarnya
mengikat tidak lagi umum di sebagian besar wilayah cina, wanita yang memiliki kaki
kecil masih terlihat menarik oleh kebanyakan orang cina. Di beberapa budaya Afrika,
orang-orang mengikat kepala mereka untuk meratakannya, meregangkan bibir mereka
dengan piringan kayu, dan bekas luka tubuh mereka di berbagai tempat membuat
mereka lebih menarik. Di banyak budaya hal tersebut merupakan keadaan yang biasa
untuk menusuk tubuh dan menato untuk dilihat sebagai sarana daya tarik. Di Amerika
Serikat, penampilan dinilai kelas yang sangat rendah dan jelek sampai beberapa tahun
terakhir. Di setiap budaya, pada waktu yang berbeda, kebutuhan untuk menjadi orang
yang terdorong daya tarik untuk memperoleh bentuk tubuh mereka, mengisap, ditarik,
memutar, menggigit,terselip, atau didorong ke dalam beberapa bentuk demi
penampilan, identifikasi kelompok, status, dapat disukai, dan kepopuleran.
Meskipun akan mudah untuk menertawakan perilaku ini dalam budaya yang lain
dan merenungkan tentang kurangnya kecanggihan dari bangsa yang lain, kita harus hati-
hati, selama menertawakan. Seperti manipulasi tubuh merupakan keadaan yang biasa di
Amerika Serikat. Payudara implan, pengurangan payudara, pengangkat wajah, implan
rambut, sedot lemak, dan bentuk-bentuk lain dari bedah plastik; pemompa tumit,
penambah tinggi tubuh, bra yang berlapis, dan pakaian ketat: mencukur kaki, wajah, dan
ketiak; penindik bibir, alis, hidung, dan lidah merupakan semua contoh dari cara orang
Amerika telah menghukum tubuh mereka dan mengalami sakit yang tidak perlu untuk
membuat diri mereka sendiri lebih menarik, baik suka, ramah, diterima, dan singkatnya,
secara fisik mereka lebih menarik bagi manusia yang lain. Kita fobia terhadap ketiak
yang tidak dicukur pada wanita menyebabkan deruan tawa dari orang-orang di bagian
dunia yang lain. Marilah kita lupakan budaya kita mengenai kecanduan diet, diet dan
diet lagi, atau gaya hidup sehat, karena umumnya dikenal saat ini. Jika diet dan
perubahan pola hidup sehat tidak bekerja, selalu ada sedot lemak! Selama satu dekade
terakhir di Amerika Serikat, sedot lemak telah jadi operasi plastik yang paling populer
bagi laki-laki dan wanita. Pada satu waktu, sebagian besar mutilasi diri ini hampir
terlibat secara ekslusif oleh wanita. Saat ini mungkin hanya ada untuk terlibat dengan
laki-laki. Kita hampir tidak dapat bermain-main dengan budaya lian dan hal-hal yang
mereka lakukan untuk tubuhmereka lebih menarik. Mungkin kita harus tertawa pada
satu sama lain atau hanya dengan diri sendiri.

16
Kemudian mengapa daya tarik begitu penting? Mengapa kita pergi ke sepanjang
ekstrem tersebut dianggap sebagai daya tarik? Jawabannya ada di pesan nonverbal
penampilan kita berkomunikasi dengan yang orang lain. Orang lain menggunakan
penampilan kita sebagai sebuah sumber penting informasi tentang kita. Mereka
menghubungkan karakteristik tertentu kita, memprediksi, perilaku sosial kita dan
membuat penilaian mengenai kesuksessan kita, kegagalan, kompetisi, dan karakter
dalam kehidupan pribadi dan profesional kita. Pikirkanlah untuk beberapa saat tentang
reaksi anda sendiri. Ketika anda melihat seseorang yang secara fisik menarik, apakah
anda secara otomatis membuat penilaian tertentu untuk orang itu? Didalam kelas yang
berfokus pada komunikasi nonverbal, seorang laki-laki muda secara anonim menjawab
pertanyaan ini dengan cara berikut:
Saya cenderung menilai sebuah buku dari sampulnya dan seseorang dari
tampilannya. Ketika saya melihat seseorang yang tidak menarik, saya cenderung
kehilangan minat dalam menemui mereka. Kadang-kadang saya mencoba untuk
menghindari mereka. Singkatnya, tampak seperti laki-laki dan wanita yang tidak
peduli dengan apa yang orang lain pikirkan tentang mereka. Orang yang tidak
menarik juga cenderung menjadi ceroboh. Saya kadang-kadang heran bagaimana
mereka pikir mereka akan bertahan dalam dunia ini. Saya tahu mereka tidak bisa
dengan cara mereka melihat, tetapi setidaknya mereka bisa tinggal di rumah
Seorang mahasiswi di kelas yang sama menanggapi pertanyaan yang membuat
obervasi berikut:
Cara seseorang terlihat mengatakan banyak tentang mereka. Saya menemukan diri
saya menjadi lebih tertarik pada orang-orang (terutama laki-laki), yang saya pikir
menarik. Mereka tampak lebih yakin pada diri mereka dan percaya diri. Mereka
tidak gugup di sekitar orang lain karena mereka tidak perlu cemas mengenai
penampilan mereka. Karena mereka memiliki pengalaman disekitar orang banyak,
mereka mungkin tahu lebih banyak tentang bagaimana untuk berlaku di pesta.
Meskipun ini adalah tanggapan yang dipilih untuk mewakili pandangan yang
ekstrim, mereka mewakili pandangan dari banyak orang.

Fiksasi Citra
Fiksasi citra (IF-Image Fixation) adalah suatu gambaran jangka panjang seseorang
tentang gambarandan tubuhnya. Fiksasi citra merupakan suatu keasyikan yang
seringkali menyakitkan dalam salah satu penampilan fisik dan atribut-atribut (tubuh,
bentuk, ukuran, tinggi, berat, dan sebagainya). Sindrom ini mulai dapat menjadi lebih
penting daripada isu-isu lain kehidupan seseorang. Jika terus membandingkan dirinya
atau penampilannya dengan yang lain, kamu bisa mendengar mereka berkata,“jika saja
aku bisa lebih cantik atau lebih tinggi, maka ...”. Menghitung nilai kamu untuk
menentukan berapa banyak kamu terfokus pada penampilan kamu sendiri.
Konsep fiksasi citra dan obsesi penampilan yaitu sangat mirip. Keduanya
berhubungan dengan perhatian yang berlebihan terhadap penampilan kita sendiri. Diri
yang dirasakandaya tarik fisik kita berhubungan dengan harga diri kita. Pendapat kita
tentang diri kita sangat dipengaruhi oleh cara kita melihat. Mencoba untuk mengukur

17
sampai batas standar yang tidak masuk akald itentukan oleh orang lain. Mungkin
membuat kita tidak aman, sadar diri, dan tertekan, dan bahkan mungkin
menyebabkanmasalah kesehatan fisik (Johnson, 1994)
Ini faktanya. Daya tarik fisik dihargai dalam budaya Amerika Utara dan budaya lain.
Tidak ada yang salah dengan keinginan untuk terlihat bagus, tetapi ketika kita menjadi
terobsesi tentang penampilan atau mengembangkan fiksasicitra, maka fokus kita adalah
bagaimanakita melihat, bukan pada apa yang kitatawarkan.
Dampak obsesi penampilan. Lebih banyak perempuan daripada laki-laki yang
mempunyai sindrom IF, bagaimanapun, laki-laki yang mengejar. Orang yang
seringsibuk dengan citra, mereka dapat mengalami berbagai perasaan negatif termasuk
frustrasi, depresi, dipermalukan pemerintah, malu, tidak berdaya, dan ketidakamanan,
serta perubahan suasana hati. Mereka mudah terluka oleh orang lain ketika komentar
menyakitkan atau merendahkan yang dibuat tentang tubuh mereka atau penampilan
umum, dan sering merasa tidak menarik bahkan ketika mereka secara luas dianggap
menarik.
Profil Orang IF.Citra Fiksator (orang yang mempunyai IF yang tinggi) memiliki
beberapa perilaku umum yang membedakan mereka dari orang-orang yang normal. Bila
IFnya tinggi yaitu orang-orang yang terlibat dalam beberapa perilaku berikut diet
kronis, yo-yo diet, olahraga berlebihan, belanja berlebihan, memeriksa penampilan yang
berlebihan, perbaikan diri terus-menerus, operasi plastik, dengan berat badan sekali atau
beberapa kali sehari, menghindari kegiatan sosial yang menekankan penampilan atau
tubuh, ketergantungan pada mode untuk menenangkan, dan pemantauan yang tak ada
habisnya tubuh dan penampilan. Sementara ada beberapa dukungan untuk gagasan
bahwa jika anda terlihat baik, anda akan merasa baik, jika orang menempatkan
penekanan pada penampilan yang baik untuk merasa baik.

Penilaian yang Dihasilkan


Kebanyakan dari kita menilai orang secara teraturberdasarkan penampilan mereka.
Penelitian di bidang ini juga menganjurkan bahwa kita membuat keputusan relasional
didasarkan pada daya tarik fisik orang. Orang-orang yang dinilai sebagai lebih menarik
sering dinilai lebih memilikikemampuansosial diinginkan dalam banyak cara. Studi
telah menemukan bahwa orang-orang yang menarik yang dianggap lebih sukses dalam
karier mereka, lebih aktif secara seksual, lebih bahagia tentang situasi kehidupan
mereka, lebih responsif, sensitif, menarik, kompeten, dan bahkan lebih baik untuk
membujuk orang lain.
Kadang-kadang kita pergi jauh untuk melihat orang-orang yang menarik seperti
memegang pekerjaan yang lebih bergengsi, memiliki lebih banyak teman, dan memiliki
pernikahan yang lebih baik. Dalam pendidikan, siswa yang menarik sering kali
dipandang oleh guru sebagai lebih terbuka, siap-siap melalui pendidikan, pandai, sosial,
dan memiliki orang tua yang lebih tertarik dalam pendidikan mereka. Dalam bisnis,
orang yang menarik lebih mungkin untuk dipekerjakan, dievaluasi positif,
dipromosikan, dan diterima secara sosial, dan lebih kecil kemungkinannya untuk
dipecat. Dalam pelayanan kesahatan, pasien yang menarik mungkin mendapat lebih
perhatian, perawatan, dan komunikasi dari dokter dan perawat daripada pasien yang

18
tidak menarik. Singkatnya, orang-orang yang menarik secara umum berjalan dengan
baik dalam budaya kita daripada orang yang tidak menarik.

Daya Pikat : Pedang bermata dua ?


Seharusnya tidak membuat anda terkejut bahwa banyak dari kita juga menganggap
bahwa, perempuan yang menarik sering diminta untuk kencan dan laki-laki yang
menarik jarang memiliki kesulitan menemukan perempuan untuk menemani mereka
menonton film, pesta, dan fungsi sosial lainnya. Walaupun persepsi ini kadang-kadang
benar, kadang-kadang tidak. Studi pada laki-laki yang sangat menarik dan menunjukkan
bahwa mereka sering kesepian dan ditolak oleh lawan jenis. Mereka dilihat sebagai
terlalu menarik, atau sebagai salah satu yang orang katakan, terlalu bagus untuk menjadi
kenyataan. Kita mungkin melihat mereka sebagai "keluar dari perkumpulan kami" jelas,
banyak persepsi kita tentang orang lain berdasarkan daya tarik fisik mereka mungkin
terbukti benar. Namun, kadang-kadang kita benar-benar salah merasakan situasi.
Beberapa contoh daya tarik yang sangat tinggi menyebabkan cacat yang diceritakan
oleh calon Miss Amerika tentang tidak akan senior mereka karena tidak ada yang
meminta mereka atau atlet terkemuka dengan klasik terlihat baik menggambarkan
bagaimana mereka konsisten menolak untuk kencan di SMA.
Persepsidaya tarik fisik berhubungan dengankarakteristikkepribadian. Satu
studimeminta subyekuntuk menilaiorangyang menarikdan tidak menarikpada
berbagaivariabelkepribadian. Orang-orangyang menarikyangjudgetsebagaihangat,lebih
asli, tulus, stabilsecara mental, mudah bergaul, dan ramah. Tampak jelasdari
daftarinibahwa sebagian besarpersepsiinipositifdan diinginkan. Dengan demikian, orang
akan berharap bahwadaya tariktinggi hanya harusmenghasilkan hasilpositif.
Namun, untuk orang yang sangat menarik, kehidupan tidak selalu seperti bunga
tidur. Banyak laporan harus mengatasi penilaian negatif dari orang lain. Apakah
menarik atau tidak menarik, kadang-kadang kita menemukan diri kita stereotip dengan
cara yang secara signifikan mempengaruhi interaksi kita dengan orang lain.
Masalah utama lain yang terkait dengan daya tarik melibatkan perilaku interaksi itu
sendiri. Kita telah melihat dari pembahasan sebelumnya bagaimana daya tarik
mempengaruhi persepsi. Sekarang mari kita mempertimbangkan efek dari daya tarik
pada interaksi dalam konteks yang berbeda.

PENGATURAN PERSUASIF. Kita nyatakan sebelumnya, bahwa orang – orang


menarik secara fisik sering dianggap lebih persuasif. Penelitian tentang daya tarik dan
persuasi telah menunjukkan bahwa orang yang menarik memiliki kesuksesan yang lebih
besar untuk meminta orang lain untuk melakukan apa yang mereka ingin lakukan.
Perempuan yang menarik, khususnya, lebih baik dalam mengubah sikap laki – laki.
Pekerjaan penting telah menunjukkan bahwa daya tarik bahkan terbayar dalam sistem
pengadilan Amerika. Tidak hanya orang – orang yang menarik saja yang lebih terlihat
tidak merasa bersalah atas tuduhan terhadap mereka, tetapi ketika mereka ditemukan
bersalah, peluang mereka lebih baik menerima hukuman yang lebih ringan. Dengan
bermacam – macam hasil, maka tidak ada misteri mengapa sebagian besar aktor dalam
iklan televisi secara fisik menarik orang. Tugas mereka adalah untuk mendapatkan kita,

19
konsumen, dan untuk membeli produk mereka. Konsultan penjualan – pelatihan sangat
mementingkan penampilan fisik yang menarik. Mereka menyadari dampak kesan
pertama terhadap pelanggan berpotensi untuk membeli barang. Misalnya, beberapa
perusahaan farmasi memastikan sales mereka tidak hanya bertugas dan menarik secara
sosial, tapi secara fisik juga. Perusahaan – perusahaan ini mengetahui bahwa orang yang
menarik secara fisik memiliki peluang yang lebih baik untuk menjajaki kantor atau
rumah sakit dibandingkan orang yang tidak menarik.
Hasil dari interview dengan manajer wilayah sebuah kantor asuransi dan salah satu
pegawai di kota besar California menggambarkan dampak dari ketertarikan dalam
situasi tersebut. Dalam sebuah pertemuan makan siang seorang manajer
memperkenalkan seorang laki-laki muda yang dianggap oleh manajer tersebut sebagai
sales terbaik. Sales muda itu berpenampilan mencolok: berambut pirang, berkulit
kecoklatan, tinggi, dan kurus dengan banyak senyum yang menggoda. Kemiripannya
dengan Robert Redford yang lebih muda sangatlah luar biasa. Karena laki-laki muda
tersebut menjadi sallesman asuransi dalam waktu singkat, pewawancara tersebut
penasaran tentang kesuksesan sallesman yang cepat dengan produk yang biasanya
cukup sulit untuk dijual.
Saya hanya menjual kepada wanita. Ketika kebijakan marketing individu, saya
lebih mengenali rumah tangga yang dijalankanoleh seorang wanita, atau memastikan
seorang istri hadir ketika saya memberikan penjelasan untuk menjual kepada suaminya.
Ketika menjual ke kelompok, saya mencoba untuk mencari perusahaan yang memiliki
perempuan sebagai pengambil keputusan. Kemudian pekerjaan saya menjadi mudah.
Agent sales yang lebih muda tidak cukup berani untuk menjadikan dirinya sebagai
pusat perhatian, tapi dia menyadari bahwa aset terbaiknya yang menjadi garansi untuk
kesuksesannya adalah fisiknya yang menarik bagi perempuan.
Sebelum kita menarik kesimpulan bahwa hanya perempuan yang rentan
terpengaruh, yakinlah bahwa laki-laki memiliki tingkat mudah dipengaruhi yang sama.
Bagaimana kita menjelaskan efektivitas dari produk yang berorientasi laki-laki yang
secara jelas ditunjukan oleh model perempuan? Banyak ciri iklan alkohol dan rokok
sangat menarik dan menarik perempuan.

PENGATURAN WAWANCARA. Fisik orang yang menarik tampaknya memiliki


keunggulan pada orang lain ketika datang untuk wawancara kerja. Banyak penulis dan
peneliti telah menyarankan berbagai jenis orang yang mereka mengklaim memiliki
keuntungan besar selama wawancara kerja. Menurut Molloy, tipe yang pertama adalah
seseorang yang cantik. Ia menyarankan bahwao rang-orang yang tampan memiliki tiga
sampai empat kali kesempatan lebih besar untuk hampir semua posisi, baik
keyboarding, perbaikan komputer, penjualan, atau manajemen. Terlihat saja tidak
menjamin pekerjaan anda tapi ketika semuanya dipertimbangkan, umumnya membantu.
Baik dalam konteks bisnis atau sosial, tampaknya kita ingin dikelilingi oleh orang-orang
cantik. Beberapa sarjana non verbal bahkan menyatakan bahwa salah satu pertimbangan
penting bagi para eksekutif ketika memilih seorang sekretaris adalah potensi kandidat
untuk menghias lingkungan kantor dengan dia atau penampilannya.

KENCAN DAN PERNIKAHAN. Persepsi kita tentang daya tarik fisik tidak diragukan
lagi memiliki pengaruh penting pada kencan dan pernikahan keputusan kita juga. Ketika
orang ditanya oleh para peneliti apakah mereka akan menikah dengan orang yang
mereka anggap rendah pada atribut fisik, hasilnya sangat menarik. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pria akan lebih cenderung menolak wanita yang tidak tampan, tapi

20
wanita tampaknya tidak cukup sebagai prihatin tentang penampilan fisik pasangan nikah
potensial. Dalam budaya kontemporer, bagaimanapun, adalah jauh lebih dapat diterima
bagi perempuan untuk berbicara tentang daya tarik fisik pria dari pada lima puluh tahun
yang lalu. Temuan lain yang menarik dalam penelitian laki-laki daripada lima puluh
tahun yang lalu. Temuan lain yang menarik dalam literature penelitian adalah bahwa
laki-laki dilaporkan menginginkan mitra yang lebih menarik daripada mereka
menganggap diri mereka, sedangkan perempuan akan menikah dengan pria yang mirip
dengan mereka dalam daya tarik (Walster, Aronson, Abrahams & Rohmann, 1966;
Wilson & Nias, 1999)
Karena preferensi umum seperti akan menimbulkan konflik konstan jika setiap
orang berbagi standar sama penghakiman untuk daya tarik fisik, kita dibiarkan untuk
berspekulasi tentang pentingnya harga diri pada keputusan tersebut. Kita harus
menekankan bahwa dalam mempekerjakan, kencan, dan keputusan pernikahan, daya
tarik fisik tidak selalu nomor satu. Bagaimanapun, kadang-kadang. Penelitian telah
menunjukkan bahwa, dalam konteks kencan buta antara mahasiswa, daya tarik fisik
seseorang adalah predictor utama apakah orang-orang mengatakan mereka menyukai
kencan mereka. Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa persepsi daya tarik kencan
juga meramalkan apakah pasangan ingin meminta orang keluar lagi. Kami menduga
bahwa daya tarik fisik terus menjadi prediktor yang dominan untuk beberapa kencan
pertama, tetapi sebagai hubungan berkembang, secara bertahap mulai mengambil kursi
belakang untuk pertimbangan lain. Tentu saja, jika persepsi daya tarik tidak ada di
tempat pertama, hubungan mungkin tidak melanjutkan cukup lama bagi mereka
pertimbangan lain untuk ikut berperan (Berscheid &Walster, 1978)

PENCOCOKAN HIPOTESIS. Pencocokan hipotesis menunjukkan bahwa, meskipun


pria dan wanita mungkin tertarik pada orang yang lebih menarik dari diri mereka
sendiri, kebanyakan orang pilih untuk kencan atau memilih pasangan dianggap dalam
kategori daya tarik yang sama seperti mereka. Anda sering melihat pasangan yang
terlihat seperti milik mereka bersama-sama atau yang merupakan cocok. Ingat, daya
tarik yaitu dimata yang melihatnya: oleh karena itu, Heather atau Jon mungkin
menganggap diri mereka lebih menarik dari pada yang orang lain lakukan. Dengan
demikian, dalam tahap pengembangan relasional, Heather dan Jon yang tidak tertarik
dengan orang-orang yang lebih menarik; sebaliknya, mereka mencari wanita, dan
berkencan dengan mereka. Di sisi lain, beberapa orang yang sangat menarik tidak
melihat diri mereka sebagai menarik seperti orang lain lakukan, dan karena itu mereka
sering berkencan dengan orang yang kurang menarik. Lalu kemudian itu semua adalah
pertandingan yang sempurna? Tidak ada yang tahu. Namun, budaya kita memiliki
gagasan dan sering berkomentar ketika orang tampaknya tidak cocok. Misalnya, jika
Jennifer Aniston telah menikah dengan Pee WeeHerman, apa yang akan orang katakan?
Daya tarik fisik memiliki dampak besar pada komunikasi kita dengan orang lain.
Pesan-pesan non-verbal ini yang kuat mempengaruhi keputusan seseorang untuk
mendekati atau menghindari orang lain, kencan atau tidak berkencan, menikah atau
tidak menikah, mempekerjakan atau tidak mempekerjakan, dan juga mempengaruhi
harapan kita tentang kesuksesan masa depan atau kegagalan orang lain. Mari kini giliran
kita berdiskusi tentang aspek-aspek tertentu dari penampilan fisik.

KONSEP TUBUH PRIBADI

21
Tanyakan pada diri sendiri pertanyaan ini :

- Bagian tubuh mana yang menurut saya paling penting ?


- Apakah bagian tubuh tersebut sama seperti yang saya fokuskan pada diri saya,
dalam hal kepuasan saya dengan tubuh saya ?
- Apakah ada hubungan yang dekat antara 2 kategori tersebut ?

Seharusnya hal ini tidak mengejutkan anda bahwa bagian tubuh yang anda anggap
paling penting dalam menilai daya tarik dengan orang lain, bisa juga menjadi salah satu
yang sangat dipuaskan atau sangat tidak dipuaskan dengan diri anda.
Bagaimana perasaan anda tentang tubuh anda yang mempunyai dampak pada
konsep diri anda secara keseluruhan. Konsep tubuh pribadi anda adalah persepsi yang
anda miliki tentang bagaimana cara menarik tubuh anda, dan apa yang anda anggap
sebagai sifat tertentu dari tubuh anda. Kepentingan dari konsep tubuh pribadi pada
diskusi kita ini tentang komunikasi nonverbal terbagi dua: pertama, konsep ini
dikembangkan melalui komunikasi kita dengan orang lain, kedua, dalam pengaruh
komunikasi kita dengan orang lain. Mari kita lihat faktor ini lebih dekat.
Pikiran dan perasaan yang kita miliki tentang tubuh kita sendiri tidak hanya
terwujud dalam pikiran kita dan beberapa usia magis. Konsep tubuh pribadi, baik positif
maupun negatif berkembang secara bertahap. Faktor yang mempengaruhi, melibatkan
interaksi kita dengan orang lain, terutama jika orang-orang yang penting bagi kita.
Orang lain yang signifikan memberikan kita banyak pesan verbal dan nonverbal yang
mengkomunikasikan perasaan dan sikap yang mereka miliki tentang tubuh kita, dan kita
akhirnya menggabungkan penilaian mereka ke dalam penilaian kita tentang diri kita
sendiri.
Hasil penelitian menunjukkan pengaruh pentingnya teman sebaya dan penilaian
orang tua terhadap konsep tubuh pribadi anak-anak. Sebuah penelitian menunjukkan
bahwa anak-anak dengan konsep dominan yang negatif tentang ketertarikan serta
kemampuan mereka menerima pesan-pesan negatif dari orang tua mereka. Marilah kita
perhatikan suatu ilustrasi. Scottie anak yang berusia 10tahun bukanlah anak yang
menarik. Dia gemuk dan tenang, hidungnya terlalu besar, dan ia seorang yang mukanya
berminyak, rambutnya lepek. Orang tuanya Scottie sering sadar diri tentang
penampilannya saat di sekitar teman-teman dan kenalan mereka. Suatu hari, di belakang
orang tuanya ia meratapi ke tetangga, "Kita takut Scottie tidak akan pernah menjadi
sangat populer, mengingat cara dia terlihat. Ia sama sekali tidak atletis, kau tahu. Kita
terus-menerus khawatir bahwa anak-anak lain di sekolah mencemoohnya tentang berat
badannya. Selain itu, kakeknya membuat kita menjadi begitu marah ketika ia mengacu
pada Scottie sebagai yang memiliki pipi terbesar di blok".
Perasaan tidak mampu dipengaruhi oleh komunikasi kita, dan mereka juga
mempengaruhi interaksinya di masa depan. Perasaan Scottie mengenai tubuhnya
akhirnya akan mempengaruhi perilaku komunikasinya. Ia akan lebih memilih untuk
menarik diri dari orang lain di lingkungannya atau menghindari asosiasi dengan rekan-
rekan di sekolah karena takut bahwa mereka akan mengejek dia. Perasaannya akan
mempengaruhi keputusannya mengenai olahraga, kegiatan rekreasi, teman, kencan, dan
bahkan pilihan karirnya.

22
Kepuasan dengan tubuh kita masing-masing adalah hal penting bagi harga diri kita
dan hubungan interpersonal kita. Seseorang tidak harus menjadi bintang film menarik,
untuk merasa puas dengan penampilan dan sifat dari tubuh. Sebuah aturan cenderung
berlaku untuk hal itu, namun orang-orang akan lebih puas dengan tubuh mereka
(terlepas dari penampilan mereka yang sebenarnya), juga akan makin baik peluang
mereka menjadi senang tentang diri mereka sendiri. Kepuasan ini, pada akhirnya,
mungkin memberikan kontribusi untuk interaksi yang sehat dengan lainnya.
(Berschied,Walster & Bohrnstedt, 1973; Cortes & Gatti, 1965; Gashin & Simmons,
2002; Haseltine, 2002; Henig, 1996; Johnston, 1994; Jourad & Secord, 1955; Korda
1975; McCroskey, Larson & Knapp, 1971; Knapp & Vangelisti, 2000; Richmond,
1996; Sheldon,1940,1942,1954; Walker, 1963; Weels & Siege,1961 )
Pesan Nonverbal Dari Bentuk Tubuh dan Ukuran
Banyak penulis telah menunjukkan bahwa bentuk tubuh dan temperamen orang
sangat erat kaitannya. Sheldon (1940; 1942; 1954) umumnya dikreditkan untuk yang
berasal dari pemikiran ini. Sheldon percaya bahwa ada tiga klasifikasi jenis tubuh, dan
bekerja untuk mengembangkan metode yang disebut somatotyping untuk
mengkategorikan individu ke dalam salah satu dari tiga jenis utama. Telah ada kritik
dari beberapa metode eksperimental Sheldon ini, konseptualisasi awalnya adalah
temperamen, dan beberapa perhitungan matematis, tetapi orang lain telah meniliti
pekerjaan Sheldon untuk diimprovisasi di atasnya dan banyak penulis dalam
komunikasi nonverbal sekarang berpikir ada manfaat untuk karyanya.
Tipe tubuh umum yang pertama disebut endomorph. Orang-orang yang
endomorph (endos) memiliki bentuk bulat, badan berbentuk oval, biasanya berat (meski
tidak harus obesitas), dan sering digambarkan berbentuk buah pir. Tipe kedua adalah
mesomorph. Mesomorph (mesos) ditandai dengan bentuk tubuh segitiga yang lebar di
bagian bahu dan meruncing di bagian pinggul. Bentuknya tegas dan berotot dalam
penampilan, dengan semua kurva dan sudut di tempat yang tepat, setidaknya untuk
budaya AS. Mereka sering digambarkan atletik dalam penampilannya. Tipe ketiga
adalah ektomorph. Ektomorph (ektos) dicirikan sebagai tulang, kurus, dan tinggi.
Mereka memiliki badan yang terlihat rapuh, dada datar dan tidak ada berkembangnya
otot.
Dapatkah anda memikirkan siapa pun yang anda tahu siapa yang cocok menjadi
salah satu dari tiga kategori? Bagaimana dengan diri anda? Oprah Winfrey, Delta
Burke, John Goodman, Roseanne, Charles Durning, dan Santa Claus memiliki
karakteristik endomorph. Clement C. Moore 1823 dalam puisi terkenal, "Kunjungan
dari saint nicholas", digambarkan dengan sangat jelas apa bentuk tubuh endomorphic
adalah "wajah yang luas dan perut bulat kecil yang mengguncang ketika ia tertawa
seperti mangkuk penuh jelly"
Tom Selleck, Clint Eastwood, Denzel Washington, Harrison Ford, Sylvester
Stallone, Mel Gibson, Michael Jordan, dan Candice Bergen adalah contoh yang tepat
dari mesomorph tersebut. Calista Flockhart, Pee Wee Herman, Don Knotts, dan Uma
Thurman memiliki fitur ectomorphic yang jelas.

Tipe dan Sistem Tubuh menurut Sheldon


Tipe Tubuh Tipe Psikologi

23
Endomorph ( Bentuk tubuh Oval ; Berat, Viscerotonic (Slow, sociable , emotional ,
Perut Besar ) forgiving , relaxed.)
Mesomorph ( bentuk tubuh segitiga ; Somatotonic (Percaya diri, energik,
berotot, keras, tegas, tubuh tegak) dominan, giat, pemarah)
Ektomorph (Fisik rapuh;Dada Rata; Cerebrotonic (Tegang, canggung, teliti,
tungkai otot buruk) bijaksana, terpisah)

Menurut teori Sheldon, endomorphs memiliki jenis psikologis yang sesuai yang
disebut viscerotonic. Jenis psikologis viscerotonic ditandai oleh penggambaran diri
dalam kolom 1 dari gambar 2.4. Dengan kata lain, endomorphs cenderung
menggolongkan diri mereka sebagai lambat, mudah bergaul, penurut, pemaaf, santai,
dan sebagainya. Mesomorph memiliki tipe psikologis yang sesuai yang disebut
somatotonic. Jenis somatotonic digambarkan sebagai dominan, percaya diri, energik,
kompetitif, tegas, tempramental, antusias, dan optimis. Jenis ektomorphic dikaitkan
dengan jenis psikologis cerebrotonic diwakili oleh kata sifat seperti tegang, sadar diri,
teliti, tepat, sensitif, canggung, dan menarik diri.
Menurut hasil satu studi yang dirancang dengan baik menggunakan siluet gambar.
Kita membuat penilaian psikologis orang lain berdasarkan bentuk tubuh. Kita
menggambarkan mereka dalam banyak cara yang sama mereka menggambarkan diri
mereka. Dalam penelitian ini, para peneliti menunjukkan 120 siluet orang dewasa dari
tiga jenis tubuh dan meminta mereka untuk menilai gambar pada beberapa kata sifat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa endomorph dianggap lebih tua, lebih pendek, lebih
ramah, lebih banyak bicara, lebih lemah, lebih malas, dan lebih kuno. Mesomorph itu
dianggap sebagai tangan besi yang lebih muda, lebih tinggi, lebih berani, lebih
maskulin, lebih tampan, lebih dewasa, dan lebih mandiri. Akhirnya, ektomorph dilihat
sebagai lebih tegang dan gugup, lebih ambisius, lebih tipis, lebih muda, lebih tenang,
lebih cenderung menjadi sulit, lebih curiga terhadap orang lain, kurang maskulin, dan
lebih keras kepala. (Wells & Siegel 1961).
Ada sedikit keraguan bahwa budaya luar menghargai tubuh mesomorph lebih dari
dua jenis lainnya, meskipun tren baru-baru ini menunjukkan bahwa ektomorph mulai
mendapatkan alasan dalam penilaian sosial yang positif. Mesomorph memiliki banyak
fitur fisik yang kita menilai sebagai daya tarik fisik. Dengan demikian, kita sering
menganggap mereka secara sosial dan sesuatu yang menarik juga. Yaitu, kita melihat
mereka selama pertemuan awal sebagai lebih mungkin untuk menjadi sangat mudah
bergaul dan diinginkan untuk bekerja. Meskipun kita cenderung untuk melihat
endomorph menarik secara sosial. Ektomorph lebih cenderung dilihat sebagai sesuatu
yang menarik terutama karena kita menganggap mereka teliti, tepat, dan perhatian. Di
sisi lain, mereka umumnya tidak dipandang sebagai yang menarik secara sosial selama
interaksi awal karena kita menggolongkan mereka seperti yang terpisah dan lebih
cenderung menjadi sulit.
Diskusi kita tentang korespondensi antara bentuk tubuh dan temperamen memiliki
implikasi penting bagi komunikasi kita dengan orang lain. Hubungan antara keduanya
tidak kedap udara. Meskipun demikian, bukti akan membawa kita untuk percaya bahwa
kesan sosial berdasarkan tipe tubuh memang ada, dan kesan tersebut setidaknya agak
akurat. Selain itu, fakta bahwa setiap korespondensi ada di semua hal lebih mungkin
bahwa fungsi dari interaksi kita dengan yang lain. Kami menyamaratakan orang dengan

24
ukuran dan bentuk tubuh mereka. Kami mengembangkan harapan tentang kepribadian
dan perilaku dari endomorph, mesomorph, dan etomorph dan kemudian berinteraksi
dengan mereka seolah-olah mereka memiliki kualitas-kualitas yang kita harapkan.
Seperti yang disarankan sebelumnya, orang mengembangkan konsep diri mereka
sebagian oleh cara orang lain menanggapi mereka. Jika kita mengharapkan endomorph
berbentuk oval menjadi malas dan patuh, kita dapat berkomunikasi dengan mereka
dengan cara yang konsisten dengan harapan mereka. Kita memperbesar konsep diri
mereka, dan mereka sering tunduk pada peran yang kita paksakan kepada mereka.
Mereka menerima evaluasi dari orang lain sebagai evaluasi pada diri mereka sendiri.

Pesan NonVerbal pada Tinggi, Berat dan Warna Kulit


TINGGI. Lebih tinggi adalah pilihan tertentu di mana laki-laki menginginkan hal
tersebut. Dalam nilai budaya kita tinggi badan ada pada laki-laki dan hanya lebih
sedikit pada wanita. Lembaga militer dan penegakan hukum baru saja mulai
mengendurkan standar yang tinggi untuk merekrut mereka. Survei mengungkapkan
bahwa mayoritas eksekutif laki-laki di keberuntungan 500 perusahaan lebih dari enam
meter. Wanita ingin tinggi, berkulit gelap, dan tangan seorang laki-laki. Kita
memberitahu anak-anak kita untuk berdiri tegak. Calon presiden yang lebih tinggi dari 2
kandidat tersebut telah memenangkan hampir setiap pemilihan sejak pergantian abad.
Tinggi sering dikaitkan dengan kekuasaan dan dominasi. Orang-orang dengan
keunggulan tinggi dapat merasa di atas orang lain dan mungkin tampak kuat serta
mendominasi individu lain selama berkomunikasi. Tidak sulit untuk membayangkan
kuasa dan otoritas pengawas tinggi mengkomunikasikan saat menegur kepada
bawahannya. Laki-laki yang lebih pendek telah mengungkapkan bahwa salah satu
alasan utama mereka menolak untuk berkencan dengan wanita tinggi adalah ketakutan
mereka bahwa ia mungkin mendominasi hubungan. Individu lebih tinggi mungkin
memiliki keunggulan umum dalam membujuk orang lain dan mempengaruhi perilaku
mereka.
Satu studi menyelidiki pengaruh interpersonal tinggi dari sudut pandangan
penerima. Pada penelitian ini, satu orang diperkenalkan ke kelompok siswa pada waktu
yang berbeda. Dengan masing-masing pengenalannya, orang yang diperkenalkan
berasal dari status yang berbeda (Siswa, dosen, dokter, profesor). Hasil mengungkapkan
bahwa siswa terdistorsi ketinggian orang yang diperkenalkan tergantung pada peran
yang berasal dari individu. Singkatnya, semakin tinggi status berasal, penilaian dari
pelajar akan tinggi. (Guerrero, DeVito & Hecht, 1999; Feingold & Mazzella, 1998).

BERAT BADAN. Ini diperkirakan setiap saat, kira-kira 75 sampai 80 persen wanita di
Amerika Serikat merasa tidak senang dengan berat badan mereka dan ingin menjadi
lebih tipis. Dalam kecanduan, sebagian besar perempuan ini baik yang memberikan
beberapa jenis diet atau pernah diet di masa lalu. Wanita besar, kelebihan berat badan
adalah individu yang paling difitnah dalam budaya kita. Wanita yang berat yang
dianggap lambat, tidak menarik, dan bahkan mungkin malas. Sering mereka bahkan
tidak dipandang sebagai periang, sebagai laki-laki yang kelebihan berat badan
seringkali terjadi. Lebih jauh, berkisar antara berat badan ideal dan berat di mana yang
dianggap kelebihan berat badan jauh lebih kecil bagi perempuan daripada untuk laki-

25
laki. Oleh karena itu, kebanyakan wanita di Amerika Serikat menghabiskan seumur
hidup berusaha untuk tetap langsing. Maka tidak mengherankan bahwa anoreksia
nervosa dan bulimia sangat umum pada saat ini. Umumnya, dalam budaya ini, ketika
seorang wanita berat badannya naik, harga dirinya menurun dan tekanan yang kuat bagi
wanita tersebut untuk menurunkan berat badan (Guerrero, DeVito & Hecht, 1999;
Feingold & Mazzella, 1998).
Ini tidak menunjukkan bahwa laki-laki tidak menderita dari kesadaran berat badan.
Banyak laki-laki yang pernah mendaftar di program diet dan bekerja di luar program
untuk tetap langsing, jantan, dan tampak muda. Dalam budaya ini, ramping dan jantan
(terlepas gender) adalah terkait dengan keberhasilan, konsep diri yang baik,
kesejahteraan fisik, dan dapat diterima. Kelebihan berat badan dikaitkan dengan sikap
apatis, kelesuan, kelambatan fisik, tidak menarik, dan bahkan mungkin kelambatan
mental (Guerrero, Devito, & Hecht, 1999; Feingold & Mazzella, 1998).

WARNA KULIT. Dimensi tubuh lain yang potensial untuk berkomunikasi adalah
warna kulit. Banyak perhatian telah diberikan kepada isu-isu rasial dan etnis di abad
terakhir. Prasangka dan stereotip yang diabadikan dan individu dikategorikan semata-
mata pada warna kulit mereka. Pada tahun 1960-an melihat langkah budaya kita
mengambil melawan citra negatif yang menjadi beban begitu lama untuk orang-orang
hitam Amerika. Teriakan itu datang sebagainya yang "Hitam itu indah" dan benar-benar
berputar di sekitar warna kulit. Pemimpin hak-hak sipil kulit hitam Martin Luther King,
Jr. mencatat pesan itu untuk kerumunan di Washington, D.C, pada tahun 1963, ketika ia
berbicara kata-kata ini: "Saya mempunyai mimpi bahwa suatu hari anak saya tidak akan
dinilai oleh warna kulit mereka, tetapi oleh isi dari karakter mereka". Sayangnya, mimpi
itu belum sepenuhnya terwujud.

Pesan Nonverbal pada Rambut


Jika ada perubahan dengan seiringnya waktu, itu adalah jalan seseorang dalam
menggunakan rambutnya. Pada masa lalu, mode untuk laki-laki adalah crewcut atau
flattop, di lain waktu menggunakan rambut panjang dan benang. Selama bertahun-tahun
para wanita mengkakukan rambutnya dengan spray yang lengket, menatanya, menjadi
“big hair”. Di lain waktu kebanyakan dari mereka memakai rambut yang sangat panjang
dan di kepang kuda. Siswa masa kini mungkin akan mengatakan “aku tidak akan mati
gaya jika terlihat seperti itu.”Anak atau cucu mereka akan melihat kembali untuk
dijadikan gaya masa kini dan membuat pernyataan yang sama dengan orang tua mereka.
Gaya rambut mempunyai banyak pilihan, hubugannya dengan persepsi kita yaitu
dari daya tarik dan kompetensi sosial. Gaya rambut memberikan kita isyarat tentang
norma sosial. Pesan nonverbal rambut terdiri dari warna, panjang rambut, bentuk
rambut, dan manipulasi rambut.

WARNA RAMBUT. Dengan usaha kecil bisa saja kamu muncul dengan beberapa
hubungan klise-klise dengan warna rambut. Sally adalah wanita berambut pirang.
Apakaah dia benar-benar senang? Mark mempunyai rambut hitam pekat. Apakah dia
sangat misterius? Apakah orang yang berambut merah temperamental? Mungkin tidak,
tapi itu bukan berarti maksud yang kita pikirkan. Sebagian besar yang kita rasakan

26
rambut merah disebut galak, rambut coklat disebut sehat, dan rambut hitam disebut
panas, tapi rambut pirang dapat disebut kegembiraan. Survei yang telah dilakukan pada
tahun lalu menunjukkan bahwa kebanyakan pria akan lebih memilih simpanan mereka
yang berambut pirang. Survey yang lain menunjukan kebanyakan wanita lebih memilih
pria berambut, tapi minoritas menyukai pria botak.

PANJANG RAMBUT. Panjang rambut mempunyai kaitan dengan kredibilitas


persepsi. Satu studi yang dilakukan ketika ditanya pelajaran di dua kelas yang berbeda
juga menilai kredibilitas pria yang mengenakan sepatu kets. Pembicara dilakukan oleh
orang yang sama untuk setiap siswa dari dua kelas. Untuk satu kelas, pembicara
rambutnya ditata panjang, di tempat lain pembicara rambutnya ditata pendek. Salah satu
kredibilitas dimensi kompetensi dan dinamisme, pembicara itu dinilai jauh lebih besar
dengan rambut pendek. Beberapa penulis telah menyebutkan bahwa hasil studi ini
mungkin menunjukkan bahwa laki-laki dianggap kurang serius dan kurang dewasa
ketika berambut panjang. Pikirkan semua presiden Amerika Serikat berambut panjang!
Jelas, persepsi yang berambut panjang bervariasi dengan waktu.
Karir dan penempatan kerja menyatakan bahwa pria berambut panjang akan
menggagu kesempatannya untuk diterima. Mereka berpendapat semakin panjang
rambut maka semakin besar peluang kerja di perketat. Perempuan juga bisa
mempengaruhi peluang kerja mereka untuk pekerjaan dengan rambut panjang mereka.
Bertentangan dengan beberapa pengertian, daya tarik seksual wanita yang mempesona
untuk bisa membuat penolakan pada rekan kerja perempuan mereka dan melestarikan
persepsi ketidakmampuan serta kecerdasan dibawah laki-laki. Dengan kata lain, seorang
penulis mungkin benar ketika ia memperingatkan bahwa para pembaca perempuan yang
berambut panjang dapat melakukan keajaiban-keajaiban di kamarnya, tapi seorang
pembunuh sebenarnya di dalam ruang meeting. Untuk alasan ini, banyak perempuan
berambut panjang menggunakan rambut mereka naik untuk bekerja dan turun setelah
bekerja.

RAMBUT WAJAH. Persepsi orang terhadap rambut di wajah pada pria telah
menyebakan banyak menarik kesimpulan. Semakin banyak rambut di wajah pria,
semakin besar kemungkinan ia akan dinilai sebagai pria dewasa, maskulin, dominan,
berani, rajin, percaya diri, dan liberal. Studi menunjukkan bahwa baik laki-laki maupun
perempuan terlihat bersih akan terlihat muda. Khusus bagi wanita, laki-laki berjenggot
dianggap sebagai dewasa, pintar, maskulin, dan lebih menarik secara sexual. Namun,
laki-laki menyarankan bahwa merasa kurang tegang apabila bersih dibandingkan
berjenggot. Tampaknya persepsi rambut di wajah berbeda tergantung dari jenis kelamin.
Wanita bisa menemukan karakteristik positif pada pria berjenggot, sedangkan orang
menghindari mereka dengan memberikan isyarat dan penarikan, mungkin hasil dari
ketakutan dan kecemasan.

MANIPULASI RAMBUT. Kebanyakan manipulasi rambut disebut “preening


behavior” dan, menurut beberapa ahli, perilaku ini biasanya terlibat dalam kesan dengan
lawan jenis. Preening behaviour adalah sebuah isyarat nonverbal dalam membentuk
suatu hubungan pendekatan dan mungkin interaksi lebih intim. Hal ini tentu saja sangat
mungkin dilakukan individu di luar kebiasaan atau sebagai adaptif saat perilaku cemas
atau gugup. Pada beberapa kasus, manipulasi rambut mungkin salah ditafsirkan sebagai
pendekatan pesan atau bahkan undangan untuk interaksi seksual.

27
APPEARANCE AND DRESS (PENAMPILAN DAN BERPAKAIAN). Merupakan
cara yang banyak dikomunikasikan untuk menyampaikan suatu informasi. Bahan,
warna, tenunan, dan gaya yang menghiasi badan kita menyampaikan pesan atau kesan
disekitar kita yang membuat orang-orang berfikir tentang siapa kita,bagaimana cara kita
mempunyai hubungan dengan orang lain, perilaku kita, tujuan kita dan bagaimana
aspirasi kita. Sering kita berkomunikasi sangat disengaja melalui pesan dengan pakaian
kita.
Orang-orang di kita tidak ditugaskan untuk sebuah dress code melainkan masih
mencoba untuk berpakaian rapi. Misalnya, kita kesulitan yang hebat dan rewel dalam
detail sebelum wawancara kerja.
Ini adalah contoh yang jelas tentang bagaimana orang-orang sengaja mengkodekan
makna tertentu ke dalam pakaian. Namun, sebagian besar pakaian kita tidak hampir
seperti disengaja.

Mengapa Orang-Orang Berpakaian dengan Cara Mereka ?


Menurut Morris (1985), salah satu alasan mengapa kita berpakaian adalah untuk
kenyamanan dan perlindungan. Hal ini memang sulit untuk dijelaskan dan
membutuhkan penjelasan yang panjang. Tindakan dalam melindungi tubuh kita terjadi
saat kita bergerak terhadap dunia, misalnya saat kita melakukan perjalanan ke daerah-
daerah yang dimana iklimnya menyebabkan tubuh kita membutuhkan perlindungan
lebih.
Concealment atau penyembunyian (contohnya : menyembunyikan flek di wajah)
adalah fungsi kedua dalam berpakaian atau berpenampilan. Kenyamanan, perlindungan,
dan penyembunyian mungkin menjadi salah satu untuk memenuhi motivasi dasar
manusia yaitu dorongan untuk bertahan hidup dan kenyamanan psikologis. Lalu
menurut Morris fungsi kedua dalam berpakaian adalah penampakan budaya. Morris
berspekulasi sangat tidak mungkin manusia berpakaian tanpa memasukan sinyal-sinyal
sosial budaya.
Singkatnya pesan sosial-budaya tentang berpakaian dapat diringkas sebagai berikut,
"pakaian berfungsi sebagai simbol status kita, jika kita gagal untuk berpakaian seperti
yang diharapkan, kita cenderung percaya bahwa mobilitas pekerjaan kita terkena
dampak negatif, kita merasa bahwa kita harus berpakaian sesuai dengan tugas kita untuk
mengesankan orang lain, dan kita merasa bahwa orang lain mengasosiasikan pilihan
pakaian kita dengan status sosial ekonomi, tujuan, dan kepuasan".

PAKAIAN, KARAKTERISTIK, DAN KEPRIBADIAN. Compton (1962) tertarik


dalam membangun hubungan antara karakteristik individu dan preferensi mereka untuk
desain pakaian dan warna tertentu. Penelitiannya menunjukkan bahwa orang yang lebih
suka warna jenuh dan nuansa mendalam cenderung pribadi terbuka, terdepan, dan suka
bersosialisasi. Individu yang lebih suka desain kain kecil, di sisi lain, lebih tertarik
dalam membuat kesan yang baik. Compton menyimpulkan bahwa orang memilih
warna, kain, dan desain yang konsisten dengan citra ideal mereka menahan diri. Pilihan
pakaian kita, kemudian, memungkinkan kita untuk menyesuaikan diri dengan gambaran
yang sempurna.
Kesimpulan yang kita ambil tentang seseorang, menurut pemilihan cara berpakaian
(Thourbly,1980) :
1. Level ekonomi

28
2. Level pendidikan
3. Kepercayaan
4. Social position
5. Tingkat kecanggihan
6. Latar belakang ekonomi
7. Latar belakang sosial
8. Latar belakang pendidikan
9. Level kesuksesan
10. Karakter moral

Salah satu studi yang lebih terkenal luas yang berkaitan pakaian untuk karakteristik
pemakainya adalah dari Aiken (1963). Peneliti ini tertarik apakah pilihan pakaian
dikaitkan dengan ciri-ciri kepribadian. Kuesioner survei klasik Aiken dikembangkan
untuk mengidentifikasi lima dimensi seleksi pakaian. secara singkat, orang memilih
artikel mereka dalam berpakaian karena:
1. Mereka memiliki minat dalam pakaian
2. Mereka khawatir tentang kehidupan ekonomi mereka dikaitkan dalam
berpakaian
3. Mereka menggunakan pakaian mereka untuk dekorasi
4. Mereka berpakaian untuk kesesuaian
5. Mereka berpakaian untuk kenyamanan

Orientasi pakaian yang pertama dari Rosenfeld dan Plax adalah kesadaran dalam
berpakaian. Orang yang memiliki kesadaran tinggi akan pakaiannya, misalnya, merasa
bahwa penting bagi orang lain untuk selalu memperhatikan apa yang mereka kenakan.
Dimensi kedua atau orientasi terhadap pakaian adalah eksibisionisme, mereka yang
memiliki nilai tinggi dalam eksibisionisme akan, misalnya, menyetujui pakaian renang
minim dan sebenarnya menyukai dan menikmati mengenakan pakaian tersebut.
Kelompok ini mungkin memakai pakaian yang tidak tepat atau tidak sopan untuk
lingkungan kerja formal. Dimensi ketiga diidentifikasi oleh Rosenfeld dan Plax adalah
kepraktisan. Subyek yang menjawab menyetujui untuk pernyataan seperti, “ketika
membeli pakaian, saya lebih tertarik pada kepraktisannya daripada keindahan pakaian
tersebut”, akan memiliki nilai yang tinggi pada dimensi ini.

KEPOPULERAN, KEGEMARAN, DAN HOMOPHILY.Beberapa orang


berpakaian dengan cara mereka untuk meningkatkan kepopuleran mereka atau karena
mereka merasa bahwa orang lain akan lebih menyukai mereka. Dapatkah pakaian
mereka mempengaruhi perasaan orang lain terhadap kita? Menciptakan homophily
dengan orang lain dapat menjadi sangat bermanfaat dalam hubungan interpersonal kita.
Homophily dirasa memiliki kesamaan dengan penampilan, latar belakang, sikap, dan
nilai-nilai. Beberapa ahli berpendapat bahwa kesamaan dalam penampilan (dalam
pakain yang kita kenakan) mungkin memudahkan persepsi kesamaan dalam cara
pandang yang lain. Salah satu hal kedengarannya berlaku: kita cenderung lebih
menyukai siapa orang yang kita rasa memiliki kesamaan dengan kita, dan ini temasuk
kesamaan dalam berpakaian.

29
Penelitian menemukan bahwa menyesuaikan diri dengan pakaian dapat
dihubungkan dengan keinginan kita untuk disukai dan diterima. Penelitian juga
memperlihatkan bahwa orang-orang menyukai kita dan menerima kita berdasarkan pada
cara berpakaian kita. Kepopuleran dan kegemaran berhubungan dengan pakaian.
Penelitian menunjukkan bahwa seorang wanita memakai pakaian yang sesuai
merupakan sesuatu yang lebih penting daripada kepribadiannya atau telihat ketika
memiliki ambisi yang kuat untuk menjadi populer. Wanita juga belajar
mempertimbangkan bahwa pakaian adalah faktor yang paling penting ketika
menggambarkan atribut dari wanita populer.

RANGKING DAN STATUS. Penelitian di suatu tempat menyatakan bahwa


berpakaian formal dapat meningkatkan persepsi status daripada berpakain kasual.
Dalam berbagai siatuasi, kita dapat mempertinggi atau memperrendah status kita pada
orang lain dengan pakaian yang kita kenakan. Beberapa penulis melaporkan bahwa
berpakaian adalah pertimbangan yang paling penting selama awal pertemuan bisnis.
Jika cara berpakaian kita memberi kesan, kita memiliki status yang lebih tinggi daripada
pelanggan kita, maka kita mungkin tidak didekati. Jika cara berpakaian kita berada di
bawah standar pelanggan, maka kita dirasa tidak memiliki pekerjaan atau posisi yang
berguna. (Bixler dan Nix-Rice, 1997; Fischer-Mirkin, 1995; Hewitt & German, 1987;
Molloy, 1988; Nix-Rice, 1996; Richmond, 1996, Rosencranz, 1962; Rosenfeld & Plax,
1977; Sybers & Roach, 1962; Taylor & Compton. 1968).
Guru muda dan belum berpengalaman menyadari bahwa jika dia seorang laki-laki
mengenakan dasi dan jas, atau jika dia seorang wanita mengenakan pakaian setelan atau
blazer dengan rok, murid-murid akan berkelakuan bebeda terhadap guru laki-laki atau
wanita. Coba pikirkan tentang pelatih kuliahmu pada saat ini. Jika anda menghadiri
salah satu universitas yang besar, kesempatan yang sangat baik bahwa beberapa dari
gurumu sudah lulus asisten mengajar - kamu ingatlah mereka. Mereka yang biasanya
lebih sering berpakaian formal, atau lebih sering berpakaian tidak formal, instruktur
anda akan pernah mengalaminya. Mengapa? Kebanyakan dari mereka hanya dua atau
tiga tahun lebih tua dari anda, dan sudah lebih banyak dilatih oleh profesor mereka
sendiri tentang seberapa pentingnya dari pembuatan suatu perbedaan perasaan status di
dalam pikiran kita. Mereka mengatakan bahwa pakaian dengan status tinggi sering
menimbulkan rasa hormat. Opini yang lain yaitu berpakaian lebih tidak informal
membuat mereka kelihatan dalam salah satu kelompok, dan mereka berpikir bahwa
mereka akan membuat homophily yang lain dengan murid-murid mereka.
Beberapa ahli menyarankan bahwa pakaian itu sangat penting dalam dunia bisnis
ketika pakaian dapat memberikan pesan dari rangking dan status. Penampilan berkelas,
jas jahitan, kami katakan bahwa itu menunjukkan menejemen tingkat atas. Walaupun
dalam bisnis, itu sering direkomendasikan bahwa orang tersebut harus berpakaian seperi
orang yang berada di salah satu posisi atas yang mereka peroleh. Ini merupakan gagasan
untuk membuat orang lain merasa anda seperti seorang yang kemungkinan besar
menjadi kandidat untuk promosi selanjutnya.

KEKUASAAN DAN KEBERHASILAN. Dekat hubungannya dengan rangking dan


status yaitu pesan nonverbal dari kekuasaan dan keberhasilan. Dalam dunia keuangan
dan bisnis yang besar, pebisnis laki-laki dan wanita berjuang setiap hari untuk mencapai
suatu penghargaan yang datang dengan keberhasilan mencapai posisi tertentu. Penulis

30
populer menekankan pentingnya simbol-simbol dari kekuasaan dan keberhasilan itu
adalah kebutuhan dalam lingkup bisnis. Menurut berbagai sumber, pakaian resmi laki-
laki dibentuk untuk menyampaikan pesan kekuasaan dari wibawa dan kepercayaan.
Penulis menyarankan bahwa setelan berwarna gelap membuat persepsi lebih wibawa.
Bagaimanapun pakaian resmi yang berwarna hitam, biru laut, atau abu-abu yang pekat
mengkomunikasikan terlalu berkuasa. Dan walaupun biru tua dan abu-abu bergaris
halus diterima, warna-warna pekatlah yang betul-betul direkomendasikan.
Penulis lain menekankan pentingnya warna biru laut tua, warna arang, atau hitam
pada setelan rok untuk wanita karir. Pebisnis wanita, bagaimanapun, perlu menghindari
peniruan berpakaian teman laki-lakinya. Ini dapat dilihat seperti sebuah ancaman dan
pada akhirnya akan mengurangi kekuasaan dan wibawa seorang wanita dalam
perkantoran. Wanita didukung untuk model tingkat tertinggi dari pakaian bisnis wanita.
Selain itu, seorang pebisnis wanita ingin menghindari menggunakan sweater daripada
sebuah jaket. Sweater tanpa jaket akan memberikan kesan status yang rendah. Apabila
memakainya jauh dari lingkungan perkantoran, tentu saja adalah perkara lain.
Demikian, walaupun beberapa pakaian dapat membuat seorang wanita lebih menarik,
itu tidak mungkin mempertinggi nilainya dalam sebuah perusahaan. Penelitian yang
dikontrol dengan baik menunjukkan daya tarik (setidaknya setelah awal pemerkerjaan)
bukanlah sebuah aset untuk karyawan wanita berada di atas rangking juru tulis. Daya
pikat fisik ditemukan menjadi relasi negatif untuk evaluasi hasil (Henley, 1977; Korda,
1975; Molloy, 1988; Fischer-Mirkin, 1995)
Media populer juga sudah menetapkan warna-warna yang menampilkan kekuasaan
untuk dasi laki-laki yaitu warna merah tua. Kemudian menjadi warna kuning. Kemudian
abu-abu. Jika anda ingin tahu warna apa untuk saat ini. Masukilah beberapa organisasi
bisnis dan lihat apa yang dikenakan oleh para pebisnis laki-laki di level menengah
tersebut. Kemungkinan besarnya adalah mereka sedang menggunakan warna tersebut
saat ini.

IDENTIFIKASI KELOMPOK. Dekat hubungannya dengan kepopulelaran dan


kegemaran, identifikasi kelompok adalah alasan lain seseorang berpakaian dengan cara
mereka. Kita sering mengatakan, jika anda ingin termasuk kedalam suatu kelompok,
anda harus mengerjakan apa yang kelompok tersebut lakukan. Dengan kata lain, Ketika
berada di Roma, lakukan seperti yang orang Roma lakukan.
Singer dan Singer (1985) menyatakan bahwa ketika polisi dalam seragam mereka,
mereka merasa menjadi lebih kompeten, dapat dipercaya, dan cerdas daripada ketika
sedang berpakaian kasual. Hewitt dan German (1987) menyatakan bahwa seorang
Sersan Komando Operasi AL dan seorang Letnan AL dirasa lebih menarik dan cerdas
ketika berpakaian dalam seragamnya daripada ketika sedang berpakaian biasanya. Jelas
bahwa cara berpakaian kita menjelaskan siapa kita, termasuk kelompok kita dan sikap
kita. Seperti contohnya, suatu kelompok dari murid-murid anti sekolah mengenakan
kaos yang mengatakan, “I don’t do school” mengatakan banyak tentang kelompok
tersebut, tidak hanya kepada guru-guru tetapi kepada orang lain yang mengamati
kondisi bentuk indentifikasi berpakaian kelompok ini.
Orang-orang selalu berusaha untuk memiliki, untuk diidentifikasi dengan suatu
kelompok yang pasti dari individu-individu. Laki-laki muda memohon kepada orang
tuanya untuk membelikan dia sebuah kaos olahraga dengan warna tim sepakbola

31
favoritnya atau dengan nomor jersey pemain baseball favoritnya. Wanita muda meniru
mode pakaian dari aktris terkenal dan model. Pada laki-laki dan wanita di kampus
universitas memiliki ambisi yang kuat untuk menjadi anggota dari kelompok
persaudaraan, perkumpulan mahasiswa dan kelompok yang lain, mereka berusaha untuk
membuktikan dirinya layak dengan mengidentifikasi pakaian dan tindakan dari saudara-
saudara dan rekan-rekan yang potensial mereka. Kita tidak tahu ya atau tidaknya, kita
mengenakan seragam dari kelompok dimana kita bergaul (atau menginginkan untuk
bergaul). Pakaian yang kita kenakan mengkomunikasikan sesuatu perjanjian yang besar
tentang sosial kita dan sikap politik.

Generalisasi mengenai Berpakaian


Kita sudah mendiskusikan beberapa fungsi penting dari pakaian, termasuk fakta-
fakta bahwa kita menggunakan cara berpakaian orang lain untuk memahami dan
mensterotypekan mereka dalam banyak cara. Sebelum kita melanjutkannya, hal ini
diperlukan untuk menggeneralisasikan garis besar yang penting tentang penialaian yang
kita buat berdasarkan pada cara berpakaian.
GENERALISASI 1. Ketepatan dari penilaian kita tentang dasar yang lain dalam
berpakaian seperti sebuah fungsi dari tipe penilaian apa yang kita buat. Para peneliti
menyarankan ketepatan yang lebih besar ditemukan dalam menilai jenis kelamin, umur,
kebangsaan, status sosial ekonomi, identifikasi kelompok, status jabatan, dan status
pekerjaan. Dengan kata lain, kita lebih baik mengeneralisasikan dalam menilai
karakteristik demografis berdasarkan pada cara berpakaian. Kurang tepat apabila dalam
menilai kepribadian, mood, nilai, dan sikap. Itulah mengapa kita biasanya tidak baik
dalam menggunakan cara berpakaian untuk menilai karakteristik psikologi.
GENERALISASI 2. Apakah cara berpakaian orang lain mempengaruhi persepsi kita
terhadap mereka adalah sebagian fungsi dimana mereka adalah orang asing atau
kenalan. Pada dasarnya kesan berdasarkan pada cara berpakaian cenderung yang paling
penting selama tahap awal interaksi. Dua penelitian yang dilakukan oleh Hoult (1954)
tampaknya mendukung aturan ini. Dia meminta pada mata pelajaran di studi pertama
untuk menilai model laki-laki pada beberapa dimensi sosial. Model yang menerima
penilaian terendah kemudian diperintahkan untuk berpakaian lebih baik (dress up), dan
model dengan penilaian tertinggi diberitahu untuk berpakaian lebih buruk (dress down).
Ketika model di nilai untuk yang kedua kalinya, tapi Hoult menemukan tidak ada
perubahan dalam penilaian. Pakaian tidak memiliki pengaruh pada penilaian sosial.
Menyadari bahwa penelitiannya mungkin memalukan karena subjek-subjek yang model
kenali, Hoult melakukan studi lain menggunakan model yang asing dengan mata
pelajarannya. Hasil studi kedua menunjukkan bahwa pakaian mempengaruhi penilaian.
Model yang berpakaian lebih baik dari biasanya meningkat di ranking sosial dan model
yang berpakaian lebih buruk dari biasanya akan kehilangan dasar di peringkat mereka.
Kesimpulan ini masih berlaku sampai hari ini.
GENERALISASI 3. Persepsi yang kita miliki untuk orang lain asalnya dipengaruhi
oleh cara berpakaian mereka. Kita menilai dan akan terus menilai berdasarkan pada cara
berpakaian mereka. Sering kali kita menentukan untuk memulai interaksi berdasarkan
kepada cara berpakaian seseorang dan penampilan umum fisik seseorang.

32
GENERALISASI 4. Jika seseorang memiliki cara berpakaian yang terdapat kemiripan
dengan kita kemudian kita lebih mungkin untuk mendekatinya dan memulai interaksi.
Sekali lagi, prinsip homophily muncul. Dua orang atau lebih merasa diri mereka
menjadi serupa (berdasarkan cara berpakaian), semakin besar kemungkinan mereka
akan berkomunikasi satu dengan yang lain.
GENERALISASI 5. Jika seseorang ingin untuk mengakui sebagai bagian dari grup
atau teridentifikasi sebagai sebuah grup, kemudian dia seharusnya menggunakan
pakaian yang menunjukkan kelompoknya. Jika anda ingin dirasa sebagai seorang
pebisnis, gunakan pakaian yang sesuai kriteria standar menurut pebisnis.
GENERALISASI 6. Pakaian dapat menunjukkan tingkat kepercayaan diri seseorang.
Ketika memilih pakaian, kita seharusnya selalu mempertimbangkan tingkat kepercayaan
diri yang kita inginkan untuk mencapainya dengan orang lain. Bagaimana kita
berpakaian tidak mungkin memprediksi bagaiamana kita akan bertindak, tetapi itu dapat
memprediksi apakah seseorang akan berinteraksi dengan kita. Setelan formal untuk
laki-laki maupun wanita pada umumnya memberikan kesan kepercayaan diri yang
tinggi.
Ketika kita mengenal sesorang, pakaiannya memiliki sedikit pengaruh terhadap
persepsi kita. Kita melihat orang yang nyata sekali pun jika pakaiannya tidak konsisten
dengan persepsi kita. Bagaimanapun dengan orang asing, pakaian terlalu menjadi
peranan penting untuk pendapat kita. Seperti faktor penampilan fisik yang lain, pakaian
dari orang asing merupakan informasi yang kaya akan sumber tentang diri mereka
ketika tidak ada sumber yang lain. Jika kita tidak tahu mengenai orang yang nyata apa
yang kita lihat adalah apa yang kita terima adalah kenyataan.

ARTIFACT DAN AKSESORIS


Lihatlah pada tubuh dan cara berpakaianmu. Selidiki baik-baik. Apakah anda
menemukan sesuatu yang menghiasi, memperindah, atau mengidentifikasi diri anda
selain dari pada pakaianmu? Aksessoris digunakan untuk menghiasi badan kita dan
pakaian disebut sebagai artefak personal atau barang-barang pribadi dan dapat
memberitahu lebih tentang diri kita dalam cara berpakaian kita. Perhiasan, kacamata,
topi, dompet, tas punggung, tas kantor, pena menulis, dan peralatan merokok,
mengkomunikasikan kepada orang lain mengenai kepribadian kita berdasarkan hal-hal
tersebut.
Banyak individu yang begitu erat dengan artefak pribadi mereka bahwa itu pada
hakekatnya tidak mungkin untuk di pisahkan dari mereka. Orang-orang sudah membuat
kriteria mereka mengenai artefak dan aksesori yang menegaskan siapa mereka. Selama
Perang Dunia II, Jendral George S. Patton terkenal dengan pistol gading dan tongkat
kesombongannya sketika dia sukses dalam kampanye militernya. Seperti halnya cukup
sulit untuk membayangkan Jendral Daouglas MacArthur tanpa kacamata pilot dan pipa
jagungnya. Dimana George Buns apabila tanpa cerutunya yang mengerikan? Negara
yang humoris Minnie Pearl akan kehilangan pesonanya kalau bukan karena topi yang
memikatnya dengan harga yang menggantung. Johnny Cash dihubungkan dengan
pakaian hitamnya selama bertahun-tahun. Karakter dari Ally McBeal dihubungkan
dengan rok yang sangat pendeknya. Sally Jesse Raphael diidentifikasi dengan bingkai

33
kacamata merah standar nya. Elizabeth Taylor biasnya dihiasi dengan banyak perhiasan,
semuanya membuat pernyataan. Banyak bintang musik yang dihubungkan dengan
perhiasan-perhiasan tertentu seperti cincin, kacamata, dan sebagainya. Lisa Loeb jarang
terlihat tanpa kacamata bingkai hitam bermereknya.
Consultan citra profesional tidak merasa ragu untuk memberikan garis pedoman
untuk pemilihan artefak. Molloy (1975) menggunakan sebuah Image I.Q. Test, dimana
dia bertanya, “Untuk pekerjaan yang mana bahwa dasi kupu-kupu dapat diterima?”
Jawabannya adalah penulis, pelawak, profesor perguruan tinggi, dan komentator.
Hampir semua pekerjaan memiliki ukuran artefak tersendiri. Contohnya, banyak
kelompok memiliki lencana, bros, pelekat dasi, jam tangan, dan lencana lain seperti
artefak yang mengidentifikasi status individu.
Suatu keadaan yang umum diantara artefak-artefak yang kita gunakan adalah artikel
perhiasan. Jenis jam tangan yang anda kenakan mungkin akan menyampaikan lebih jauh
dari apa yang anda sadari. Sebuah merek jam Timex mungkin mengkomunikasikan
bayangan yang sangat berbeda dari pada merek Rolex. Keduanya dapat mengirimkan
sinyal yang kuat tentang status sosial ekonomi. Banyak konsultan citra telah
menyarankan bahwa jumlah dan tipe perhiasan yang pebisnis kenakan dapat membuat
atau merusak tampilan bisnisnya. Rekomendasi untuk pebisnis laki-laki adalah
sederhana: tidak menggunakan anting-anting, tetapi menggunakan jam tangan emas
(sebaiknya tipis) dan jika telah menikah kenakan sebuah cincin pernikahan.
Kebanyakan dari itu adalah pengguanaan yang berlebihan. Walaupun barang-barang
mungkin berubah di masa yang akan datang, bahkan untuk sekarang anting-anting
sederhana terlalu berlebihan untuk pengusasha.
Untuk pebisnis wanita, penambahan beberapa aksesoris dari pada anting-anting
emas sederhana, kalung, dan lencana ke jam tangan dan cincin pernikahan akan terkesan
berlebihan. Aturan untuk wanita dalam bisnis biasanya menggunakan 5 aksesoris:
sebuah jam tangan, sebuah cincin, anting-anting, sebuah kalung sederhana dan sebuah
lencana atau gelang. Penggunaan perhiasan yang berlebihan adalah sebuah kesalahan
dari kebanyakan pebisnis wanita lakukan. Penggunaan perhiasan yang berlebihan dapat
menjadi pengacau selama percakapan berlangsung dan anda mungkin terkesan memiliki
status yang lebih tinggi dari yang anda punya, atau terkesan agak sedikit gelisah dengan
status anda. Dalam dunia bisnis, perhiasan yang cukup merupakan hal yang baik ketika
itu adalah aksesoris. (Fischer-Mirkin, 1995; kaiser, 1999, G)
Tipe lain dari artefak yang banyak orang Amerika mengekspresikan diri mereka
dengan topi. Topi cowboy, apakah jerami atau bulu, merupakan suatu pernyataan
populer dari ekspresi diri di bagian barat Amerika. Kita tidak memasuki ke dalam
kampus jika tidak memperhatikan berbagai jenis topi dan bentuknya. Topi olahraga,
topi pelukis, dan topinya John Deere pada beberapa saat. Tentu, bagaimana topi
baseball dipakai mungkin juga membuat sebuah pernyataan. mereka menolong untuk
menetapkan dari tipe tertentu dan stereotype pemakainya. Walaupun hal tersebut tidak
pasti populer, topi pebisnis sering digunakan oleh laki-laki untuk membuat persepsi
kematangan, status dan kewibawaan.
Yang paling terkemuka dan barangkali yang paling diteliti. Aftefak dari semuanya
adalah kacamata. Sejak penemuan mereka, kacamata telah diasosiasikan dengan
katakteristik kepribadian tertentu. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang-orang
yang menggunakan kacamata terlihat lebih cerdas, rajin, dan jujur. Penelitian yang lain
34
menemukan bahwa wanita yang menggunakan kacamata akan terlihat lebih religius,
mengikuti adat, dan tidak terbayangkan. Setidaknya untuk wanita, persepsi umum yang
berkaitan dengan kacamata agak negatif, ini mungkin menjelaskan mengapa sebagian
besar pemakai lensa kontak adalah wanita dan mengapa kebanyakan wanita daripada
laki-laki yang memilih pembedahan mata untuk memperbaiki penglihatan mereka.
Sejak awal tahun 1980an, pabrikan bingkai kacamata telah menjadi sangat imajinatif
dengan produk-produk mereka. Perancang bingkai dan inovasi yang lain, serta
mengubah persepsi dan penggunaan kacamata, memungkinkan pemakai untuk
mengekspresikan diri dalam cara yang mungkin hanya beberapa tahun yang lalu.
Kacamata juga dapat mengkomunikasikan pesan dengan cara, kita memanipulasi
mereka. Orang-orang yang mengunakan kacamata dapat mengirimkan berbagai sinyal
tentang citra diri dan emosi mereka. Peletakkan pada ujung pelipis, sebagai contoh yaitu
biasanya sebuah tanda kegelisahan, ketegangan, dan stres. Konsentrasi yang mendalam
dapat dikomunikasikan ketika pemakai menyentuh ujung pelipis bersama-sama.
Kebosanan yang ditampilkan oleh individu yang terus-menerus melipat dan
membentangkan kacamatanya. Sikap dengan salah satu kacamata seseorang sementara
berbicara pasti dapat menekankan d satu titik. Seseorang yang menekankan
kacamatanya ke atas dahi untuk melihat orang lain secara langsung mungkin juga
menunjukkan kejujuran dan kesediaan untuk membuka diri. Mengistirahatkan kacamata
di ujung hidung dan melihat dari atas bingkai dapat mengirimkan pesan kendali,
kekuatan, dan tidak percaya.
Kita telah membahas hanya beberapa dari begitu banyak artefak yang berkontribusi
terhadap isyarat sosial dan budaya anda yang mengirimkan pesan setiap hari. Hal-hal
kecil yang mungkin mereka lakukan. Namun anda seharusnya jangan pernah
mengabaikan pin kerah, kalung sederhana atau anting-anting saat mengambil suatu
inventaris dari potensial pesan nonverbal yang anda kirim kepada orang lain melalui
penampilan fisik anda. Orang lain menilai anda dengan artefak dan pakaian anda.
Artefak anda mengkomunikasikan bagaimana citra diri anda, afiliasi anda dan sikap
sosial dan politik anda. Waktu berikutnya anda berfikir tentang memakai salah satu kaos
favorit anda, lihatlah kaos itu. Itu mungkin berkata lebih kemudian hanya mengatakan
“Just do me”.
DAFTAR ISTILAH-ISTILAH
Obsesi penampilan mengenai kecenderungan untuk fokus pada salah satu penampilan
untuk ke tingkat yang lebih.
Artefak adalah aksesori yang digunakan untuk menghiasi tubuh dan pakaian kita.
Daya tarik adalah sejauh mana kita memangdang orang lain sebagai seseorang dengan
siapa kita ingin bergaul.
Tipe psikologis cerebrotonicadalah tegang, kikuk, sangat teliti, bijaksana, dan bebas
Ektomorph (Ektos) adalah orang yang kurus, tipis, dan tinggi dengan fisik yang terlihat
rapuh, dada rata dan tidak berkembangnya otot
Endomorph (Endos) adalah orang yang berbentuk bulat, bentuk badan oval yang agak
berat (tidak terlalu gemuk) dan sering digambarkan sebagai bentuk buah pir.

35
Homophily mengacu pada kesamaan antara orang-orang
Fiksasi Citra(IF- Image Fixation) adalah suatu jangka panjang. Terpaku saat melihat
orang itu menegani penampilan atau tubuhnya.
Mesomorph (Mesos) adalah orang yang dengan bentuk badan segitiga yang lebar di
bagian bahu dan meruncing pada bagian pinggul. Bentuk mereka tegas dan otot
dalam penampilan dengan semua garis dan sudut di tempat yang tepat, setidaknya
di budaya US
Konsep tubuh pribadi adalah persepsi anda bagaimana menaik tubuhmu, dan apa yang
anda anggap dengan atribut dari tubuh anda
Daya tarik fisik adalah sejauh mana kita memahami orang lain itu menarik karena
atribut fisiknya
Daya tarik sosial adalah sejauh mana kita memahami orang lain itu sebagai seseorang
yang dengan siapa kita ingin bersosialisasi
Tipe psikologis somatotonicadalah percaya diri, penuh semangat, berkuasa, giat dan
pemarah
Somatotipe adalah suatu metode yang digunakan untuk mengkategorisasikan individu
kedalam salah satu dari 3 tipe utama tubuh: endomorph, mesomorph, dan
ektomorph
Daya tarik tugas adalah sejauh mana kita memahami orang lain sebagai seorang yang
dengan siapa kita ingin bekerja atau melakukan bisnis atau memiliki rekan kerja
atau rekan satu tim.
Tipe psikologis viscerotonic adalah lamban, suka bergaul, emosional, pemaaf, dan
kalem.

CHAPTER 3
GESTURE AND MOVEMENT

Isyarat dan gerak tubuh memberitahukan perasaan seseorang yang sebenarnya


dibalik apa yang mereka katakan. Konteks isyarat dan gerak tubuh sering menentukan
bagaimana sebuah isyarat akan tertafsirkan.

Kinesik adalah ilmu yang mempelajari tentang pengaruh percakapan dari gerak
tubuh dan isyarat. Bermacam fungsi dari komunikasi non-verbal yaitu kelengkapan,
penekanan, penyangkalan, pengulangan, penggantian, dan pengaturan. Gerak tubuh
kita memberi berbagai pesan sesuai fungsinya. Kebiasaan kinesik meliputi seluruh
isyarat, gerakan kepala, gerakan mata, ekspresi wajah, postur, dan gerakan jari, kaki,
tangan, dan lengan. Kebudayaan, latar belakang pendidikan, asal suku dan daerah,
status sosial, dan bahkan latar belakang pendidikan ikut berperan dalam makna gesture
dan gerakan tubuh.

36
TEORI ISYARAT DAN GERAKAN

Melalui gerak tubuh, kita dapat memberitahukan perasaan, memperkuat dan


menekankan setiap kata yang kita ucapkan, dan bahkan yang bertentangan dengan apa
yang telah kita bicarakan. Ada dua pendekatan umum yang digunakan untuk studi
kinesik. Yang pertama adalah pendekatan struktural dan kedua adalah pendekatan
variabel luar.

Sebuah struktur yang mendasari perilaku. Perilaku bisa dibagi kedalam beberapa
bagian seperti kalimat atau kata-kata, dan mereka bisa dikategorikan. Metode
Birdwhistell (1952) mengkaji gerak tubuh termasuk mengidentifikasi bagian perilaku
yang paling kecil dan paling dasar, yang disebut allokines. Beberapa allokine bersama-
sama membuat unit perilaku yang lebih besar yang disebut kines. Menurut Birdwhistell,
bahkan kines tidak bisa bermakna. Sebuah unit perilaku yang lebih besar, kinemes,
adalah sebuah gabungan dari kines. Kinemorphemes, analog dengan unit linguistik dari
morfem, unit terkecil yang berarti bahasa, yang terdiri dari sebuah kata atau unsur kata.

JENIS ISYARAT DAN GERAKAN

1. Lambang/simbol

Jenis pertama yang dikatakan sebagai gerakan tubuh adalah lambang atau simbol.
Lambang kadang-kadang disebut gerakan cara bicara. Beberapa gerakan harus
memiliki karakteristik sebelum tergolong menjadi lambang, yaitu :

 Lambang adalah gestur dan gerakan yang memiliki terjemahan lisan secara
langsung
 Lambang dapat dikenal oleh sebagian besar atau semua kelompok, kelas, budaya,
dan subkultur.
 Lambang sengaja digunakan oleh pengirim untuk berkomunikasi pesan yang
spesifik kepada seseorang atau kelompok.
 Pengguna lambang sadar akan aksi mereka dan dapat mengendalikan gerakan
atau gesturnya.
2. Ilustrasi

Isyarat dan gerak tubuh yang berhubungan dengan bahasa verbal dan membantu
untuk memperagakan apa yang sedang dibicarakan. Berikut ini empat kategori
Ilustrator:

a. Isyarat yang berhubungan dengan kata keterangan atau penjelasan. Isyarat


terkait dengan acuan pembicaraan atau penjelasan adalah gerakan yang
menggambarkan ide atau kata yang diucapkan, seperti ketika seseorang
mengatakan saya menangkap ikan ini besar dan dia memegang atau tangannya
berjauhan.

37
b. Isyarat yang menganjurkan adanya sumber hubungan dengan kata keterangan
atau penjelasan. Gerakan ini menunjukkan akulturasi pengirim atau sikap yang
dirujuk. Sebagai contoh, seseorang mungkin bertanya “bagaimana besarnya
ikan yang ditangkap tadi” kemudian kami mungkin menjawab itu sangat
sangat , melambaikan tangan bolak-balik itu adalah model ilustrasi. Atau kita
mungkin julurkan lidah dan menggelengkan kepala kita seperti yang kita
katakan “itu mengerikan.”

c. Isyarat yang menjelaskan, menyoroti, atau menekankan pengucapan kata atau


pesan dalam percakapan Contohnya, ketika kita berbicara mengenai tiga idea
tau gagasan, kita mungkin mengangkat jari yang berbeda untuk menakankan
setiap gagasan atau menyoroti gagasan tersebut.

d. Isyarat interaksi yang membantu mengorganisir, mengatur, atau mengarahkan


percakapan. Ini cenderung gerakan yang digunakan dalam hubungannya
dengan berbicara, isyarat ketika giliran orang lain berbicara atau tetap diam.
Sebagai contoh, ini bisa menjadi kepala, tangan, mata , atau sebagai tanda
gerakan badan atau menekankan pembicaraan.

3. Pengatur

Sikap dan gerakan tubuh dengan mata dan isyarat vokal, menjaga dan mengatur
interaksi antara pembicara dan pendengar dalam dialog yang diucapkan. Mengatur
giliran komunikasi adalah fungsi utama dari pengatur.

Perilaku bergiliran:

 Isyarat memberikan giliran diberikan oleh pembicara yang menghentikan


pembicaraan dan memberi kesempatan kepada pendengar untuk mengambil
peran dalam berbicara
 Isyarat mempertahankan giliran digunakan oleh penutur yang ingin terus
berbicara
 Regulator meminta giliran digunakan oleh pendengar untuk memberikan isyarat
kepada pembicara bahwa dia ingin berbicara
 Perilaku menolak giliran untuk berbicara.
4. Pengaruh Tampilan

Terutama melibatkan ekspresi wajah tetapi juga termasuk postur seseorang, cara dia
berjalan, gerakan anggota badan, dan perilaku lain yang memberikan informasi
tentang dirinya atau kondisi emosionalnya atau suasana hati.

5. Adaptor/ Penyadur

Merupakan perilaku yang benar-benar tidak disengaja yang biasanya bereaksi


terhadap kebosanan atau stres atau yang biasanya berhubungan erat dengan perasaan

38
negatif terhadap diri kita sendiri atau orang lain. Tiga jenis Adaptor: Self-adaptor,
Alter-directed adaptor, Object-focused adaptor.

ISYARAT PENIPUAN

Banyak orang percaya mengenai penipuan. Contohnya kadang-kadang bisa di


deteksi dari gerakan tubuh walaupun setiap pembicara mungkin percaya mereka
berhasil menyembunyikan banyak isyarat. Penelitian tentang kebohongan dan gerakan
menunjukkan bahwa orang lebih mampu menyembunyikan isyarat dalam gerakan
wajah mereka dan kepala daripada di daerah tubuh lainnya. Beberapa kesimpulan
mengenai mendeteksi penipuan diperlukan pada saat ini. Baik encoders dan decoders
nonverbal, kita dapat menyimpulkan dengan aman tentang suatu kebohongan seperti
berikut ini:

 Pembohong belajar mengontrol gerakan kepala dan wajah mereka ketika


melakukan kebohongan, namun sulit bagi mereka untuk mengontrol keseluruhan
perilaku nonverbal.
 Dengan banyaknya pembohong hampir tidak mungkin untuk mendeteksi
kebohongan. Orang-orang yang menarik lebih mungkin untuk bisa meyakinkan
orang lain tentang kebohongan daripada orang yang tidak menarik.
 Anak-anak dan orang dewasa yang memiliki fitur dan tampilan luar yang terlihat
jujur seringkali diberikan pembebasan dari tuduhan bahkan jika seseorang
mengira bahwa mereka berbohong.
 Kebohongan itu sulit dilihat. Kita harus berhati-hati dalam asumsi bahwa
seseorang sedang berbohong karena ia memiliki tampilan luar yang negatif ,
atau dengan asumsi bahwa seseorang mengatakan yang sebenarnya karena dia
memiliki tampilan luar yang terlihat jujur.
POSTUR (SIKAP)

Sikap merupakan sumber informasi mengenai keadaan emosional dan hubungan


relasinya. cara kita berjalan, apakah dengan mental atau berjalan-jalan, kemudian
mengirim pesan kepada orang lain. Cara kita duduk, bisa menunjukkan kenyamanan
atau membosankan. orientasi tubuh kita selama percakapan bisa mengatakan banyak
tentang hubungan kita dengan orang lain, dan orientasi terhadap perasaan orang lain.
kamu bisa menerima isyarat sosial seseorang dari cara dia berdiri, berbohong,
bersandar, santai, berbaring atau sisanya.

BAGAIMANA SIKAP MENYAMPAIKAN

 Mehrabian ( l969a , 1969b , 1971 , 1972 , 1981 ), berpendapat bahwa ada dua
dimensi utama dari postur. Melalui dimensi ini, kita mengirimkan pesan tentang
sikap kita. Dimensi pertama disebut kedekatan. Dimensi kedua diidentifikasi
oleh Mehrabian disebut relaksasi.

39
 Scheflen ( 1964), penulis lain yang terkenal dan peneliti di bidang kinesics,
berpendapat bahwa kita dapat berkomunikasi dengan postur tubuh kita dalam
banyak hal. Scheflen membagi semua postur berinteraksi orang menjadi tiga
kategori utama : inclusive atau noninclusive, tatap muka atau orientasi tubuh
paralel, dan kesesuaian atau ketidaksesuaian.
INKLUSIF VS NON INKLUSIF

Isyarat postural dalam kategori ini adalah tindakan atau posisi yang salah satu
termasuk atau menghalangi orang lain. bayangkan Anda berada di sebuah pesta yang
diadakan oleh organisasi sosial. Mungkin di aula besar, dan orang-orang yang hadir
mungkin banyak. Ketika anda melihat sekeliling ruangan, anda mengamati bahwa
kelompok-kelompok kecil sedang melakukan percakapan telah terbentuk. terutama anda
melihat sekelompok empat orang yang menikmati interaksi pribadi mereka sehingga
hampir mengabaikan jalannya pesta. Anda juga berkenalan dengan masing-masing
empat orang tersebut, tetapi mungkin ragu-ragu untuk mendekati dan menjadi bagian
dari interaksi mereka karena memancarkan isyarat non postural inklusif mereka.

TATAP MUKA VS ORIENTASI TUBUH PARALEL

Kategori ini mengacu terutama untuk hubungan postural antara dua orang
selama percakapan. Dasarnya, dua orang dapat terlibat dalam percakapan sambil
menghadap satu sama lain atau sambil duduk atau berdiri berdampingan. orientasi
postural ini dapat memberitahu banyak tentang hubungan. Misalnya, posisi face to face
dapat menunjukkan interaksi yang lebih formal atau profesional. Mungkin juga setiap
orang merasa perlu terus memantau lainnya. posisi face to face ini bisa juga merupakan
tanda interaksi aktif yang lebih, sedangkan orientasi parallel mungkin menunjukkan
kenetralan atau interaksi pasif.

KESESUAIAN VS KETIDAKSESUAIAN

Kategori menurut Scheflen yaitu kesesuaian dengan ketidaksesuaian, mengacu


pada apakah dua orang meniru atau berbagi postur yang sama. Jika mereka
menampilkan postur yang sama dan cenderung meniru posisi tersebut dan bergerak
meniru satu sama lain, maka mereka menunjukkan posisi tubuh yang selaras. Jika ada
perbedaan yang jelas pada postur interaksi, maka menunjukkan posisi tubuh yang tidak
selaras. Ketika dua orang menunjukan postur yang sama, ini mungkin suatu tanda
persetujuan, persamaan, dan kesukaan diantara mereka.

GERAKAN DAN GAYA KOMUNIKATOR

Norton (1983) tipe-tipe utama gaya komunikator diantara lain:

1. The Dramatic Style


Seseorang yang cukup dramatis ketika berbicara, biasanya bercerita berlebihan,
menceritakan kisah-kisah yang paling menarik, dan sering memiliki irama pada
40
suara mereka. Karakteristik yang menarik dari gaya dramatis adalah bahwa
isyarat perilaku yang menyimpang dari perilaku normal.

2. The Dominant Style


Menggunakan isyarat nonverbal untuk mendominasi pendengar. Postur tubuh
yang luas dan gerakan yang mengisi ruang sering dikaitkan dengan dominasi.
Penelitian menunjukkan bahwa komunikator yang dominan dianggap lebih
percaya diri, sombong, percaya diri, kompetitif, kuat, aktif, dan antusias.

3. The Animated Style


Terlibat dalam gerakan tubuh berlebihan dan gerakan aktif saat berbicara.
Sering dan berulang-ulang mengangguk kepala dan sering tersenyum biasanya
digunakan dengan gaya ini. Dalam karya awal. Scheflen (1964 ) mengemukakan
bahwa bersolek dan posisi intim adalah perilaku dasarnya animasi yang meliputi
pacaran dan kencan.

4. The Relaxed Style


Pembawannya tenang, orang seperti ini juga menunjukan ketenangan dalam
postur, gerakan, dan gestur. Komunikator tipe ini lebih tenang, sabar, damai,
percaya diri dan bisa membuat nyaman.

5. The Attentive Style


Komunikasi dengan gaya mendengarkan atau menerima pesan dari orang lain
daripada gaya berbicara. Berbanding terbalik dengan gaya yang dominan dan
dramatis. Perhatian ditandai dengan sikap yang lebih cepat, condong ke depan,
anggukan kepala yang menunjukkan kesepakatan, orientasi tubuh langsung, dan
gerakan yang mendorong pembicara untuk melanjutkan. Ini juga merupakan
isyarat bahwa sinyal minat dan empati. Komunikator seperti ini dapat membuat
pembicara merasa bahwa apa yang dia katakan adalah layak didengar.

6. The Open Style


Komunikator menggunakan aktivitas fisik yang luas, terbuka. Karakteristik lain
adalah ramah, jujur, suka membina relasi sosial. Memberikan sinyal kepada
individu bahwa mereka dapat berkomunikasi secara terbuka dan bebas.

7. The Friendly Style


Komunikator berusaha untuk menetralisir atau menghindari dianggap sebagai
bermusuhan, mereka menggunakan gaya ramah komunikasi. Gaya ini berkaitan
erat dengan kedua the open style dan the attentive style. Gerakan tubuh seperti

41
pendekatan, condong ke depan, dan perilaku kedekatan lainnya dapat membantu
untuk menciptakan gaya bersahabat.

8. The Contentious Style


Gaya ini mirip dengan gaya yang dominan, tapi mungkin lebih dianggap
sebagai agresive dominant. Orang-orang menunjukkan gaya ini adalah orang
yang suka berdebat atau berargumen. Bernada suara yang tegas sering tampil
kedepan, dan sejumlah besar suka mengacungkan tangan. Mereka terdengar
seperti ingin melawan, dan sering mengintimidasi mitra interaksi mereka yang
kurang tegas.

9. The Impression-Leaving Style


Ini merupakan kombinasi dari semua tipe. Komunikator tipe ini bisa
meninggalkan kesan pada pendengarnya dan diingat oleh pendengarnya.

GAYA KOMUNIKATOR UMUM

McCroskey & Richmond (1996) tiga dimensi umum dalam gaya berkomunikasi:

 Assertiveness (ketegasan)
Komunikator asertif mampu mengontrol dan bisa menjaga minat dan perhatian
dari pendengar. Gaya asertif adalah kombinasi dari gaya dramatic, dominant,
animated, dan contentious.
 Responsiveness (responsif)
Melalui perilakunya, responsive communicator menonjolkan keramahan,
kehangatan, ketulusan, dan kelembutan. Mereka bersedia untuk membantu
melalui pemberian umpan balik yang positif. Gaya responsif adalah kombinasi
dari gaya open, attentive, relaxed, dan friendly.
 Versatality (fleksibilitas)
Komunikator yang sangat serbaguna adalah mereka yang
beradaptasi/meyesuaikan kepada perilaku komunikatif orang lain. Komunikator
bisa menggunakan tingkah laku dominasi dan assertif sebagai kontrol dan
arahan yang lebih, serta gaya responsif kepada mereka yang membutuhkan
dorongan dan dukungan interaksi.

PENGARUH BODY MOVEMENTS AND GESTURES

Pada bahasan terakhir ini, kita lihat beberapa efek dari pergerakan tubuh dalam
persepsi dan interaksi. Karena pada konsep gaya komunikator masih segar dalam
ingatan, mari kita ulas dengan singkat beberapa materi yang ada pada bab ini.

 Communicator Style.

42
Penelitian menunjukkan dramatic style, animated style, contentious style, atau
verstile style mempengaruhi persepsi orang terhadap Anda dalam beberapa cara.
 Penyederhanaan Encoding dan Decoding.
Banyak penulis percaya bahwa penggunaan gerakan ilustrasi sebenarnya
membantu kita untuk lebih mudah mengkodekan pikiran kita dalam kata-kata
yang diucapkan. Penggunaan gerakan ilustrasi dapat membantu kita untuk
menerjemahkan bahasa. Gesturing membantu pembicara dalam usahanya utnuk
menyampaikan sesuatu.
 Peran Ilustrator dalam Decoding.
Gerakan tubuh dapat menjelaskan makna pesan verbal dan memberikan cara lain untuk
memproses informasi. Perpindahan tubuh bisa menguraikan arti dari pesan verbal dan
memberikan cara lain untuk proses informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ketika pendengar memiliki kesempatan untuk melihat gerakan tubuh pembicara, skor
pemahaman mereka meningkat.

CHAPTER 4
TINGKAH LAKU WAJAH

Teori – teori non verbal mengindikasikan bahwa pembelajaran dari ekspresi-


ekspresi wajah adalah pembelajaran mengenai emosi itu sendiri (Darwin, 1872,
Tomkins, 1962; Tomkins & mcCarter 1964 ). Pengalaman dan penelitian telah
membantu kita untuk memahami bahwa wajah manusia adalah sebuah alat utama yang
digunakan untuk mentransmisikan ekspresi – ekspresi emosi. otot – otot wajah
memberikan pengaturan aksi yang komplek dari kebanyakan kita, jika otot bekerja,
dapat mengubah wajah kita menjadi ratusan penampilan yang berbeda, sepert jim
Carey, master bentuk wajah dan ekspresi emosi.

PENTINGNYA EKSPRESI WAJAH

Alasan utama wajah sangat penting dalam berkomunikasi antar manusia adalah
biasanya dapat dilihat selama interaksi. Ketika anda berbicara dengan orang - orang,
dimana kamu biasanya melihat? Pada kaki, tangan, punggung, dada atau alis ?
Mungkin, tetapi kebanyakan dari kita melihat dari wajah saja, sering memperhatikan
bagian - bagian esklusif tubuh tadi. Ketika disuruh untuk menggambarkan seorang
wanita atau pria atraktif, pada umumnya kita memulai dari wajah. Ketika kita
dihadapkan pada pembicaraan yang serius dengan teman - teman, orang asing, kita

43
melihat wajah mereka untuk sesuatu yang mendukung atau kontradiktif pesan - pesan
verbal mereka.

Telah disarankan bahwa mata merupakan jendela jiwa, dan wajah merupakan
pancaran sebuah emosi, mood dan tingkah laku. Hal tersebut menyarankan bahwa
emosi - emosi kita dan expresi wajah dari beragam emosi berkaitan erat dengan yang
lainnya untuk menjadi inspirasi. Meskipun kita menyakini bahwa ekspresi dan emosi
tidak sepenuhnya berkaitan, kita dapat merasakan bahwa orang - orang dapat menemui
aksi dari sebuah plethora pada wajah - wajah dari interaksi mereka, yang memberikan
banyak informasi mengenai perasaan diri dan lainnya dan mungkin pada hidup.(......hal
71.......)

Wajah merupakan cara yang baik. Dengan melihat wajah dan mata, kita sering
membuat keputusan mengenai karakter pribadi. Kita dapat berpikir bahwa banyak fitur
wajah yang sangat berkaitan yang cocok dengan pribadi. Banyak pemain panggung
(artist) yang mengeluh terhadap batasan ekspresi di TV atau film karena bentuk, profile,
ukuran, lebar (ketebalan) atau jarak kedekatan dengan wajah mereka. Kriminalitas,
keluarga laki - laki, bahkan sebagai korban harus mempunyai karakteristik wajah yang
meyakinkan pada saat dilihat penonton.

Wajah dan mata juga penting karena membantu kita mengatur dan membatasi
interaksi kita dengan lainnya. Dengan wajah, kita dapat memberi sinyal ketidaksetujuan,
ketidakpercayaan, atau ketertarikan pada pesan - pesan lainnya. Ekspresi kita dapat
mengatur mood dan intonasi dari percakapan.

Ekspresi yang menggunakan wajah dan mata mempengaruhi komunikasi hari -


hari kita, setidaknya kebiasaan / tingkah laku nonverbal. Untuk meningkatkan gambaran
yang jelas pada wajah dan mata pada komunikasi nonverbal, hal itu penting untuk
mengobati beberapa gambaran (perspektif) lainnya untuk menjadi mahir.

PERSPEKTIF PADA AKUISISI DAN PENINGKATAN

Diskusi yang berlebih, apakah merupakan ekspresi wajah bawaan lahir atau
pembelajaran, bukanlah sesuatu yang baru. Apakah ekspresi wajah kita secara
keturunan berkaitan dengan perasaan kita ? Apakah kita harus belajar senyum ketika
kita bahagia, terbawa emosi ketika anda sedih atau marah? Apakah ekspresi wajah

44
dibuat untuk mempengaruhi hubungan sosial dan kebudayaan , atau adakah sesuatu
yang universal dan bawaan lahir dari cara kita mengekspresikan perasaan pada wajah
kita?

Pespektif 1: Evolusi dan seleksi alam

Charles H. Darwin(1872), yang terkenal dengan teori evolusi dan keaslian


spesies – spesies, cukup tertarik pada ekspresi wajah binatang. Darwin meyakini bahwa
tingkah laku ekspresi wajah adalah sangat penting untuk mekanisme hidup dan
meskipun mempengaruhi pada banyak cara yang sama sebagai karakter fisik. Dari
perspektif evolusi ini, ekspresi wajah didapati melalui proses seleksi alam untuk
mempertahankan hidup (interaksi yg sukses). Jauh sebelumnnya, spesies - spesies
manusia menguasai kemampuan tingkat komunikasi lebih tinggi melalui pertukaran
bahasa, ekspresi wajah membolehkan primata - primata lebih tinggi untuk
mentransmisikan perasaan, tingkah laku dan emosi mereka.

Hasil dari penelitian mendukung hipotesis bahwa beberapa ekspresi wajah


melahirkan karakteristik bagi manusia. Bahkan tanpa akses penelitian, jika seseorang
bepergian ke dunia, seseorang dapat melihat ekspresi wajah yang berarti bahwa mereka
memiliki pemikiran komunikasi yang berhasil melewati bundaran kebudayaan
(weizt,1974). Pola ini tidak dihadirkan untuk aspek yang lain dari tingkah laku manusia.

Eibl-Eibesfel (1970,1972) seorang peneliti tingkahlaku ekspresi wajah, sangat


dekat pada posisi ekspresi wajah bawaan lahir. Banyak pendpatnya didasarkan pada
observasi terhadap anak – anak yang dilahirkan dalam keadaan buta dan tuli. Penelitian
Eibl – Eibesfel telah ditunjukan bahwa ekspresi emosi yang fundamental ( Kesedihan,
kemarahan, ketidaksetujuan, ketakutan, ketertarikan, keterkejutan dan kebahagiaan )
pada wajah dapat diobservasi secara individu. (Eibl- Eibesfel 1972)* mencatat bahwa
anak yang buta dan tuli tersenyum,diam, menangis dan menunjukan keterkejutan dan
kemarahan kemungkinan bahwa mereka mendapatkan semua expresi wajah melalui
pembelajaran untuk mempraktekannya sejak mereka dapat melihat ataupun tidak, dapat
mendengar atau tidak, intinya berarti pembelajaran manusia. (P.305). Untuk merespon
argumen pada anak yang buta dan tuli mungkin akan sama pada expresi anak – anak
normal melalui indra perabaan , (Eibl-Eibesfel *) menyarankan bahaya otak pada anak
buta dan tuli juga menunjukan secara tipikal atau expresi wajah utama. Ini merupakan

45
hal yang sulit untuk membhayangkan bagaimana mereka ( bahwa otak buta dan tuli –
membahayakan anak – anak ) dapat mempelajari expresi sosial tanpa latihan dengan
serius. Jika setiap orang beranggapan bahwa beberapa kasus pada teori pembelajaran
tanggungjawab untuk kemungkinan teori pada sisinya. Itu tampaknya lebih beralasan
untuk diasumsikan bahwa saraf dan struktur motorik dibawah pengaruh motorik
ditingkatkan dalam proses perbedaan diri melalui dekoding secara genetik menyimpan
informasi(P306). Meskipun demikian, berdasarkan perspektif Darwin dan Eibl eibesfel,
beberapa expresi wajah diturunkan dari keturunan berkaitan dengan mood dan perasaan.
Mereka produk bawaan dari proses evolusi dan mereka umumnya universal apakah baik
kalian orang asli amerika, amerika selatan, eropa, asia, afrika atau indian.

Perspektif 2 : Faktor Eksternal

Mari kita berpikir tentang kemungkinan lain yang mempengaruhi sebelum kita
menerima posisi ini karena hanya penjelasan bagaimana kita memperoleh expresi wajah
kita meskipun banyak penelitian yang mendukung penampakan bawaan lahir, dan
banyak expresi wajah yang dasar atau utama yang sama dikodekan kedalam banyak
kultur, ada banyak kemungkinan faktor eksternal seperti lingkungan, peraturan sosial
dan kultur yang berkontribusi yang bertingkahlaku pada expresi wajah kita. Meskipun
penelitian tidak mendukung teori bahwa expresi wajah sebenarnya dipelajari yang tidak
berarti bahwa perspektif pembelajaran tidak mempunyai tempat dalam pemahaman kita
mengenai expresi wajah. Dari sejak kecil anak – anak sering diajarkan menghormati
tingkahlaku wajah untuk situasi yang tepat. Sebagai contoh banyak anak – anak
diajarkan untuk melihat serius dan seksama pada perkuburan bukannya bahagia karena
anak – anak tumbuh dan berkembang mereka diajarkan dengan beragam model, expresi
wajah yang dihubungkan untuk emosi yang tepat (Ekmab, 1972; Ekman & Friesen,
1967 )

Perspektif 3 : bawaan lahir dan pembelajaran

Perspektir utama lainnya dari akuisisi, expresi wajah adalah bahwa tingkahlaku bawaan
lahir dan pembelajaran. Beberapa teori berpegang pada prinsip ini (Ekman & friesena
1969a, 1969b, 1975; Ekman, friesen &ellsworth, 1972) Mari kita rangkum apa
pegangannya itu.

46
Pada umumnya pegangan ini diterima bahwa ada banyak expresi wajah utama,
dari hari kita dilahirkan, sangat dekat berkaitan dengan emosi – emosi utama kita,
kesedihan, kemarahan, ketidaksetujuan, ketakutan, ketertarikan, keterkejutan,
kebahagiaan. Cara yang efektif yang menyenangkan untuk mengingat nya adalah
kependekan dari SADFISH. Karena kita mengobservasi bayi dan anak – anak yang
sangat muda kami melihat bahwa mereka secara spontan mengexpresikan emosi yang
mereka rasakan. Karena mereka tumbuh lebih tua bagaimanapun juga mereka menjadi
bersosialisasi kedalam dunia dewasa dari kultur mereka. Karena hal lainnya mereka
mempelajari aturan wajah secara tepat yang mereka harus ikuti selama situasi sosial.
Karena proses pembelajaran ini dimulai untuk menguatkan, expresi wajah dan perasaan
menjadi sesuatu yang terbentuk. Dengn cepat, kita mempelajari apakah penerimaan dan
penolakan dalam tujuan tingkahlaku expresi melalui gambaran alamiah untuk
tersenyum dan tertawa ketika sesuatu yang lucu. Bagaimanapun juga kamu dngan cepat
mempelajari bahwa senyum dan tawa pada seseorang yang menyayikan the star-
Spangled Banner dipermainan baseball adalah tingkahlaku yang sering dari melempar
dengan cepat dari seorang keluarga didekatmu. Kamu telah mempelajari aturan yang
pertama : Kamu seharusnya tidak tersenyum pada hal yang lucu.

Perbedaan - perbedaan yang spesifik dari kultur pada dasanya ditujukan pada
expresi wajah utama dari tiga faktor :

1. Kultur dibedakan berdasarkan lingkungan pada emosi yang tepat.


2. Kultur membedakan konsekuensi yang mengikuti expresi emosional yang tepat .
3. Perbedaan kultur telah membedakan aturan yang ditampilkan bahwa anggota
mereka harus belajar yang memerintah untuk menggunakan tingkah laku fisik.

Sebagai contoh baru – baru ini kultur orang Amerika Utara, laki – laki tidak
berani mengekspresikan kesedihan atau kebahagiaan secara ekstrem. Lelaki – lelaki
Amerika diharapkan lebih berbobot. Ini tidak masalah ! Kamu dapat mengingat dengan
benar bahwa semua aturan yang penting yang kamu pelajari semasa kecil : Anak lelaki
jangan menagis !. Berdasarkan konsekuensi – konsekuensi lain yang mungkin laki –
laki yang terlalu berexpresi. Dengan kata lain,Perempuan pd umumnya dibolehkan
untuk lebih emosial dibandingkan lelaki, apakah mereka terlalu sedih, atau bahkan
terlalu gembira. Pada beberapa kultur (kebudayaan) kita mungkin menemukan aturan -
47
aturan yang berbeda. Beberapa kultur orang arab,ditunjukkan dengan penerimaaan yang
sempurna pada laki - laki mereka untuk diatasi dengan kesenangan pada reunian teman
lama atau terbuka ketika bersedih ataupun kecewa.

Meskipun demikian, ketika seseorang dilahirkan, ia pada umumnya


menampilkan xpresi fisik utama. Karena orang tumbuh, berkembang dan berhubungan
dengan beragam komunitas dan situasi - situasi komunikasi, dia belajar menempatkan
wajahnya untuk harapan lain(.................)

Berdasarkan haseltine(2002a) senyuman paksaan terlihat buruk, dengan


mempelajari profil pasien struk, ahli syaraf dapat menyimpulkan bahwa otak
mempunyai 2 circuit (jalur) besar utama untuk mengontrol senyum: satu dibawah
kontrol kesadaran dari serabut cortex dan lainnya diluar kesadaran melalui struktur otak
bagian dalam termasuk emosi.(P.88) Meskipun demikian, ketika kita harus tersenyum di
camera, senyum kita sering sadar dan tampak palsu ke yang lainnya. Ketika kita
tersenyum karena kita menemukan sesuatu atau seseorang yang lucu, senyuman itu
adalah tidak sadar, lebih dari senyuman asli. Kemudian, senyuman yang tidak sadar
adalah senyuman yang lebih asli yang berdekatan dengan orbicularis oculi (kulit di
sekitar mata bagian atas). Senyuman asli akan memberanikan lainnya untuk tersenyum
dan menampilkan emosi yang jujur. Senyuman palsu mungkin membuat orang – orang
berpikir bahwa kita tidak bermaksud mengatakan atau senyuman palsu dapat
memberikan feedback ketidaksenangan atau membahayakan lingkungan sosial.

Haseltine(2002b) mengkonfirmasikan bahwa simetri wajah adalah faktor yang


besar apakah orang - orang menerima atau tidak. Ketika wajah banyak yang di
simetrikan, mungkin tidak sepenuhnya sama. Orang - orang yunani kuno
mendefinisikan bahwa simetris,mempunyai porsi wajah yang sama dengan ketertarikan.
Hal ini masih berlangsung hingga kini.

Haseltine(2002c) mengkonfirmasikan bahwa senyum dapat membuat anda lebih


baik. Ketika kita bahagia, kita tersenyum lebih dan senyuman ini mempunyai reaksi
kedepan dalam otak kita yang pergi sesuatu seperti ini- bahwa ketika kita melihat
sesuatu yang lucu, hal itu berasal dari emosi sadar yang menyebabkan kontraksi dari
otot - otot wajah, yang menampilkan sebuah senyuman. Ketika kita senyum kita

48
mungkin merasa lebih bahagia dan kebahagiaan ini mungkin dikomunikasikan ke orang
- orang lainnya.

MANAJEMEN WAJAH DAN EKSPRESI – EKSPRESI EMOSI

Kami sarankan lebih awal bahwa beberapa peneliti menyakini pembelajaran dari
wajah dan ekspresinya adalah peMbelajaran mengenai emosi itu sendiri. Meskipiun
wajah merUpakan sumber informasi yang penting tentang tipe emosi seseorang yang
diekspresikan, beberapa penulis menyebutkan bahwa tensi tubuh adalah indikator yang
lebih baik dari intensitas dengan sebuah emosi adalah perasaan. Kemudian kebudayaan
dan sosial mempengaruhi apa yang diajarkan pada kita untuk membentuk emosi kita
dari tingkah laku wajah kita secara aktual ( Ekman & Friesen, 1969a, 1969b; Harper,
wiens& matarazzo, 1978 ). Pengaturan tingkahl aku wajah kita adalah kemampuan kita
mempelajari lebih dulu dalam hidup. Kita menguasai aturan – aturan yang menyebutkan
kita bagaimana menampilkan emosi kita dalam beragam kehidupan sosial tekhnik –
tekhnik manajemen wajah adalah konsep yang digunakan untuk menggambarkan
gambaran – gambaran awal atau penampilan atau tingkah laku- tingkahlaku.

Tekhnik manajemen wajah tidak hanya dipelajari sangat awal tetapi sering
dipelajari melalui kebiasaan mereka, maka dari itu kita mempelajari tingkah laku
kedalam suatu tingkat. Kita dapat memodifikasi ekspresi wajah sebagai dasar dari emosi
ke bagian emosi normal yang universal dan dapat dibedakan dari budaya yang satu
dengan budaya lainnya. Edisi, norma-norma sosial yang menentukan yang mana teknik
manajemen sosial yang cocok untuk setiap emosi ketika ekspresi dari individu berubah-
ubah status, jenis kelamin, umur dan peran sosial. Mari kita tinjau empat keadaan yang
paling berpengaruh di tehnik manajemen facial : masking, intensifikasi, neutralisasi dan
deintensifikasi (MIND) (Ekman dan Friesen, 1969a,1969b, 1975).

MASKING.Hal pertama yang berhubungan dengan teknik menejemen dipelajari untuk


memahami atau menutupi pengaruh sosial. Teknik ini bersangkutan dengan
penindasan dari ungkapan yang berhubungan dengan rasa emosi dan pengganti yang
dengan ungkapan bahwa mereka dapat diterima dalam keadaan itu. Berpikir pada saat
bagaimana yang dirasakan orang-oranng ketika mereka kalah dalam suatu pertandingan
dengan orang-orang lainnya. Apa kamu pikirkan tentang apa yang benar-benar mereka
rasakan ? apa yang akan kamu rasakan ? tidak terlalu baik umumnya. Bagaimanapun

49
budaya di Amerika kita mengira bahwa untuk menunjukkan rasa bahagia dan
kesenangan sebagai pemenang dan menjauhi setiap ungkapan dari rasa ketidakpuasan
terhadap diri sendiri. Ini adalah bagian untuk menjadi orang yang menerima kekalahan
dengan lapang dada atau menjadi seorang pecundang.

Di sekolah dasar, kepala sekola baru saja memberi tahu cerita tentang anak laki-
laki kelas 2 yang di kirimkan ke kantor untuk memberitahukan bahwa cara ia bercanda
di kelas tidak dapat diterima. Setelah beberapa orang dalam waktu yang cukup lama
berbicara dengan anak laki-laki tersebut dan menerangkan bahwa tingkah lakunya yang
seperti itu tidak baik dan tidak cocok, keala sekolah kepada anak-anak itu, jika ia tidak
mengerti situasinya lihat teka-teki ini. Anak laki-laki bertanya “apakah kamu tidak ingin
mendengar lelucon ku ?“ itu adalah salah satu lelucon terbaik. Anak laki-laki itu mulai
menceritakan leluconya, kemudian kepala sekolah memarahi anak itu. Keadaan sekitar
memprediksikan bahwa kepala sekolah akan melakukan kekerasan atau kekasaran,
walaupun anak itu benar-benar membuat situasi menjadi lucu sekali.

Dalam sebagian kebudayaan kesopanan, ekspresi dari emosi yang negative lebih
tabu dari pada hal lainnya. Ini sering terjadi karena masalah komunikasi ketika orang-
orang yang berbeda kebudayaan berinteraksi. Ketika kalangan bisnis amerika tidak
menyukai sesuatu seperti pertimbangan dari kecocokan bahwa mereka dengan tegas
memperlihatkan perasaan tidak senang. Untuk kalangan bisnis Jepang, lawan adalah
sebenarnya, Jepang sring mempertimbangkan apa yang disembunyikan oleh tuan
rumah. Sedangka Amerika memiliki kesulitan memahami bagaimana rekan bisnis
Jepang yang merupakan rekan (seorang ahli) yang menanggapi tantangan karena
ungkapan emosi dari luar akan selalu positif atau netral. Salah seorang teman dari
penulis bertolak dari tidak berhasilnya perjalanan ke jepang bersama komentar ini
“Disana tidak ada kata-kata dari bahasa Jepang untuk tidak tetapi disana ada ratusan
kata untuk “iya”. Sayangnya mereka benar-benar berkata “tidak”. Akhirnya dia
mempelajari tentang menyembunyikan perasaan di kebudayaan Jepang.

Intensifikasi dari apa yang diungkapkan adalah menyelesaikan dari perasaan


yang dibesar-besarkan. Kadang kita harus membangun ungkapan emosi dari luar jauh
melebihi apa yang kita rasakan agar saat kita dapat menjumpai kepedulian yang dari
orang lainnya. Apakah kamu pernah ada di situasi seperti ini,dimana tekanan social

50
diperlukan bahwa kamu membesarkan suatu ungkapan ? pertimbangkan scenario di
bawah ini.

Rekan-rekan Enrique memutuskan untuk memberikan kejutan di pesta ulang


tahunnya pada jumat malam pulang kerja. Mereka merencanakan pesta yang bagus
untuk memastikan bahwa Enrique aka nada di sana, jumat sore akhirnya tiba dan
Enrique memustukan untuk tinggal di kantor dan bekerja dengan beberapa orang untuk
beberapa jam lagi. Lalu rakannya tim dating ke kantor.

“ Ayo kita pergi “

“Tidak, aku harus bekerja dengan beberapa orang beberapa jam lagi”

“Kamu biasanya tidak tidak pernah telat bekerja di hari jumat, ayo”

“Tidak untuk mala ini, tim aku harus bekerja”

Akhirnya Tim memberitahukan rencana pesta kejutan untuk Enrique. Dia tidak
diliputi rasa bahagia. Bagaimanapun, malam itu tidak satupun yang akan mengira
bahwa Enrique akan tahu tentang pesta kejutan itu, wajahnya penuh dengan perasaan
keajaiban, keheranan dan kebahagiaan ketika semuanya berteriak “surprise!”. Dia
mengeluarkan ekspresi yang berlebihan sehingga rekan-rekannya tdak akan kecewa.
Enrique merasa senang, tetapi tidak benar-benar sebahagia seperti apa yang rekan-
rekannya harapkan. Ia memperkuat ekspresinya agar seperti apa yang teman-temanya
harapkan.

Di beberapa kebudayaan, sebagaimana itu beberapa orang di Negara bagian


Mediterranean, tanggapan yang biasa dikeluarkan adalah kesedihan atau duka cita.
Orang-orang lainnya, kelihatannya sangat memperkuat itu dari luar tempat tinggalnya.
Serupa dengan beberapa orang sering kali menggunakan intensifikasinya seperti itu.
Siapa yang memakai gaya bahasa komunikasi yang dramatis, sedangkan orang-orang
yang lainnya tidak. Kebanyakan orang yang tinggal di US menemukan intensifikasi dari
teknik yang tepat dari waktu ke waktu.

NETRALISATION Kamu tentunya pernah mendengar seseorang tidak mengeluarkan


ekspresi apapun. Ini yang kelihatanya tidak memiliki ekspresi. Individu yang
menggunakan teknik menegemen wajah yang biasa disebut neutralization. Ketika kami

51
menetralkan ekspresi dari dalam diri, kami perlu menyisihkan setiap ekspresi dang
ungkapan dari emosi. Pemain poker tidak ingin wajahnya memberitahukan bahwa ia
menggenggam tangan yang bagus. Ekspresi dalam point ini dapat member tanda kepeda
pemain lainnya dan mereka dapat waspada. Lawan dari pemain tidak ingin membawa
kartu-kartu yang buruk untuk memperlohatkan wajahnya, salah satunya. Jika pemain
lainnya dapat membaca ekspresi wajah dan melihat bahwa lawannya sudah lemah,
pemain tidak dapat menggertak lawan lainnya. Konsekuensi pemain poker yang sukses
memelajari untuk menetralize semua ekspresi wajah dan tetep membuat lawan bingung.

Ini tidak hanya dalam permainan poker, kita boleh mempunyai keinginan untuk
menetralize setiap ekspresi wajah. Di setiap keadaan, kita memiliki pengalaman di tiap-
tiap emosi ketika mengekspresikannya mungkin merupakan lawan dari minat terbaik
kita. Tentu saja kita tidak dapat menghindari emosi negatif seperti takut atau marah, kita
sering bias mencegah reaksi yang tidak diinginkan dari orang-orang lain dengan
menetralisir emosi kita terhadap emosi-emosi tadi.ketika ekspresi kita netral, orang lain
tidak sadar bahwa kita mendapatkan pengalaman dari tiap emosi.

DEINTENSIFICATION Semua situasi dan peristiwa sosial biasanya disebut


deintensifikasi. Itu adalah ketika kita mengurangi intensitas dari ekspresi wajah kita dari
tiap emosi khusus karena keadaan mewajibkan kita untuk menutupi bagaimana perassan
kita sebenarnya. Biasanya deintensifikasi terjadi ketika kita merasakan perasaan bahwa
dimana budaya kita mengajarkan sesuayu yang tidak dapat diterima. Orang-orang
Inggris seperti yang kita ketahui, kita lelaki biasanya tidak mengizinkan
mengekspresikan emosi secara berlebihan dari ketakitan atau kesedihan. Di dalam
pemakaman, lelaki amerika mengiinkan untuk mengekspresikan beberapa rasa duka cita
mereka, tetapi karena itulah pria-pria itu berhrap mereka menjadi kuat untuk orang
lainnya. Dia mengkin mengidentifikasi ekspresi-ekspresi itu untuk menemukan harapan
dari keikutsertaan keluarganya.

Orang-orang dalam keadaan terkonrol, seperti manajer, instruktur, psikiater dan


pendeta terkadang mereka sendiri di beberapa situasi. Bias menjadi yang paling tidak
cocok untuk mengekspresikan emosi mereka. Sebenarnya secara luas untuk
menunjukkan apa yang benar-benar mereka rasakan. Manajer-manajer terkadang
mereka sendiri di situasi-situasi dengan para pekerjanya memerlukan mereka untuk
mengurangi ekspresi wajah mereka. Manajer akan menjadi kuat dalam kebiadaban
52
tingkah laku, salah satu seorang bawahan selama rapat bagian, tetapi mengakui bahwa
ekspresi emosi itu di dalam aturan dapat sangat conterproductive. Setelah rapat berakhir
manajer mengekspresikan perhatian mereka kepada cara mereka mengkontrol dan
seorang bawahan menerima teguran. Bagaimanapun, jika manajer mengekspresikan
emosinya untuk memperluas bahwa mereka benar-benar berpengalaman , para pekerja
kuat ketika dipermalukan di depan umum dan memalukan. Ini tidak dapat membantu
supervisor dan pekerja untuk berkomunikasi satu dengan yang lainnya dalam aturan-
aturan ke depannya.

Kemanapun sebnarnya komunikator mengetahui wajah seperti apa untuk


membawa kemajuan kedepan didalam komunikasi di situasi berbeda. Belajar untuk
mengendalikan salah satu ekspresi dari setiap emosi baik kepedulian, kepandaian, dan
pelatihan.

GAYA BAHASA DARI EKSPRESI WAJAH

Dasar dari teknik manajemen yang facial, menurut penelitian ( Ekman dan
Friesen 1969a; 1969b; Ekman , Friesen dan Ellworth 1972; Ekman, friesen dan
Tomkins, 1971 ) peralatan klasifikasi dari berbagai gaya bahasa atau kspresi wajah.
Teknik-teknik yang didiskusikan seiring dipergunakan selama situasi yang khusus
dalam waktu khusus. Bagaimanapun Ekman (1972) berpendapat bahwa sebagian orang
menunjukkan gaya bahasa yang pasti dari ekspresi yang tetep, tidak peduli dalam
keadaan yang memungkinkan atau tidak. Gaya bahasa menurut Ekman dan Friesen
mewakili kecendrungan yang abadi terhadapmembuat emosi pasti yang diberikan. Mari
kita lihat ke delapan gaya bahasa ysng berbeda dimana beberapa orang masih tetap
memakainya. Simpan dalam diri bahwa tingkah laku yang facial ini biasanya terlihat
dari luar disengaja secara tidak sadar diperlihatkan oleh orang-orang.

1. Gaya bahasa withholder adalah karakter dari individu yang jarang mempunyai
setiap gerak-gerik facial. Menghalangi wajahnya setiap ia menunjukkan
perasaan sebenarnya. Kita dapat berkata bahwa withholders menggunakan
neutralizing untuk menunjukan kebiasaan yang tetap.
2. Gaya bahasa Revealer (pernyataan) pada dasarnya adalah kebalikan dari gaya
bahasa Wiholder. Revealer selalu menunjukkan perasaan mereka yang
sebenarnya. Mereka sering melukiskan hati mereka yang kelelahan hatinya dan

53
mereka biasanya mengakui bahwa mereka hanya dapat membantu ekpresi oleh
dirinya sendiri. Mereka biasanya memiliki gaya bahasa komunikasi yang amat
sangat dramatis.
3. Unwitting expressor sering mempercayai bahwa mereka melakukan pekerjaan
yang bagus dalam menyembunyikan perasaan mereka yang sebenarnya. Tetapi
faktanya mereka tidak mengetahui bahwa mereka membocorkan informasi
tentang emosi sebenarnya dan menjadi berpengalaman dalam hal itu. Orang-
orang seperti ini adalah orang yang memiliki neutralizer rendah. Jadi mereka
sering bermasalah dalam ketidakcocokan emosi seperti tertawa ketika seseorang
jatuh ke bawah atau menjatuhkan makanan.
4. Blanked expressors memiliki dua arti atau ekspresi netral ketika mereka percaya
terhadap rasa emosi yang mereka tunjukan. Mereka pikir mereka memiliki
langkah-langkah wajah mereka untuk tertawa, tetapi hanya orang-orang lain
dapat melihat bahwa mereka menyembunyikan sesuatu yang lain di belik
selimutnya. Untuk orang-orang seperti ini perasaan dari emosi dan ekspresi dari
emosi adalah dua fenomena yang tidak berhubungan.

5.Subsitute expressor merupakan pengganti salah satu ekspresi emosional dari yang
lain Orang akan berpikir bahwa mereka menunjukan rasa senang , tetapi
sebenarnya itu menunjukan ekspresi kemuakan atau ketidak senangan. Subtitute
expressor tidak akan percaya itu ketika memberitahukan apa yang mereka benar –
benar sampaikan.

6.Frozen-Affect Expressor menunjukan bagian dari ekspresi emosi yang selalu


ditunjukan. Selama bagian netral , Frozen-Affect Expressor terlihat benar – benar
sedih , senang , atau marah di setiap keadaan. Satu emosi diukir selamanya di wajah
mereka. Orang seperti ini memakai topeng yang permanen.
7.Ever-Ready Expressor menjaga untuk menunjukan satu emosi khusus seperti
tanggapan awal hampir dalam setiap situasi. Senyuman pertama mereka contohnya
ketika mereka mendengar berita baik atau buruk. Ketika situasi marah , terkejut atau
sedih. Tanggapan ekspresi pertama mereka selalu sama dan diikuti oleh pernyataan
ekspresi yang berlebih.
8. Terakhir , Flooded-Affect Expressor wajah Flood mereka tetap dengan emosi
khusus. Individu ini tidak pernah terlihat netral. Salah satu orang,contohnya

54
mungkin memiliki gaya yang extreme dalam setiap waktu , selama situasi bahwa
mereka mengekspresikan rasa bahagia , ekspresi menakutkan tidak benar – benar
menghilang semuanya. Setiap ekspresi sementara biasanya bersifat dari ekspresi
takut.
Diskusi tentang tehnik manajemen facial dan gaya bahasa wajah membawa kita
kepada bagian penting tentang ekspresi dari emosi. Kita tidak selalu
mengekspresikan satu emosi. Kita tidak selalu mengekspresikan satu emosi. Dengan
kata lain , setiap ekspresi wajah belum tentu benar – benar berarti sedih , bahagia ,
atau gusar. Terkadang kita mengekspresikan dua atau tiga emosi secara bersamaan.
Dalam waktu lain , kita berusaha untuk bersikap netral di setiap ekspresi, tetap satu
tempat di wajah kita dan menyatakan perasaan kita. Oleh karena itu mari kita
berdiskusi tentang issu dibawah ini.

PENGARUH DASAR UTAMA PENAMPILAN DAN KOMUNIKASI


Ekman , Friesen dan Tomkins (1971) berpendapat lokasi dan evaluasi dari ekspresi
wajah setiap individu. Tehnik mereka biasa disebut Facial Affect Scoring Technique
(FAST) dan terbagi di tiga area wajah. Di bagian wajah meliputi pipi, hidung, dan
mulut ; mata dan area kelopak mata ; dan area bagian alis dan dahi. Bentuk yang
digunakan dengan kedua fotografi dan gambar film, tehnik FAST (lihat gambar 4.1)
menentukan emosi mana yang di ekspresikan di ketiga bagian yang berbeda. Dasar
dari 6 ekspresi wajah menurut kategori Ekman (sedih, bahagia, marah, terkejut,
gusar dan takut), kita mendapatkan klasifikasiyang tepat dimana emosi yang pasti
ditemukan di wajah. Seperti bagian yang cepat, satu emosi baru sudah masuk ke
dalam daftar, minat.
Bagian wajah yang terendah dianggap oleh Demond Morris (1985) memberi kesan
bahwa pipi adalah bagian yang sangat menampakan emosi seseorang sebnarnya. Ini
berarti emosi mengubah warna yang lebih mencolok (p.85). Ia lebih lanjut memberi
kesan bahwa rasa maludan keadaan yang memalukan dapat terlihat dari pipi ketika
dua bagian kecil di pipi memerah. Warna merah membedakan semua bagian di pipi
dan di puncak tengkorak (meskipun pipi benar – benar dimiliki oleh orang yang
agresif yang mungkin menjadi sangat pucat, biasanya putih karena kehabisan darah).
Jika orang itu benar – benar menjadi takut warnanya mungkin akan menjadi pucat di

55
bagian pipi orang tersebut. Tentu saja ini menunjukan bahwa lebih sulit meneliti
orang – orang berkulit gelap.
Mulut seseorang, Desmand berkata “Bekerja setiap waktu “. Hewan – hewan
menggunakan mulut mereka untuk menggigit, menjilat, mengisap, merasakan,
mengunyah, meneguk, batuk, menggertak, berteriak, dan mendengkur. Tetapi kita
perlu menambahkan ini ke daftar. Kita tentu menggunakan mulut untuk berbicara,
bermain, bernyanyi, tersenyum, tertawa, mencium dan merokok. “Ini sulit dipercaya
bahwa mulut dapat melukiskan dasar dari wajah”, kata Morris (p.93). Dia
berpendapat bahwa mulut bukan hanya satu bagian dari tubuh, tetapi merupakan
salah satu bagian yang paling ekspresif. Mulut dapat digunakan untuk
mengekspresikan rasa bosan, perhatian, emosi yang erotic, sedih, bahagia, jijik,
gusar, takut, marah, kebutuhan jasmani.
Ketidakpatuhan terhadap perintah, kejutan, dan emosi – emosi lainnya. Karena
mulut merupakan bagian penting dalam wajah, kebudayaan memiliki banyak
modifikasi, dibesar-besarkan, perbaikan, bentuk, warna, noda, tato, atau dalam
perubahan lainnya, penampilan dari mulut. Faktanya, salah satu ekspresi pertama
yang kita pelajari adalah tersenyum. Kita belajar untuk tersenyum dalam situasi
social yang tepat. Dengan demikian, dapat membuat orang lain merasa baik dan
membuat mereka tersenyum . Contohnya , kita tahu tersenyum ketika berkenalan
dengan orang yang tidak dikenal dalam pertemuan. Kita tahu tersenyum ketika
seseorang berbicara tentang topic yang menarik, dan jika kitatidak tertarik dengan
topic tersebut. Kita tersenyum ketika tahu seseorang menunjukan foto bayi mereka
yang baru lahir.
Hidung menurut Morris, unik. “Spesies lainnya tidakdapat sungguh-sungguh seperti
itu” (p.65). Hidung, dapat melihat resonator, pelindung untuk melindungi mata
melawan luka-luka, pelindung untuk melawan air, pelindung untuk melawan debu
dan kotoran atau merupakan penyaring udara. Jika kita kehilangan kegunaan dari
hidung sebagai penyaring, kita akan mengalami masalah serius dalam merespirasi
selama beberapa hari. Hidung ternyata membantu kita dalam hal penciuman. Jika
kita kehilangan fungsi penciuman, kita mungkin berhenti menikmati makanan, sama
seperti mulut dan pipi, Kebanyakan budaya mengalami perubahan yang cukup lama,
bentuk atau menghias hidungnya. Michael Jackson, Roseanne dan selebriti lainnya

56
merubah bentuk hisung mereka dengan melakukan operasi kecantikan. Beberapa
orang mempiercing hidung mereka dengan perhiasan.
Morris berkata mata dan kelopak mata “memperkirakan sudah ada 80% informasi
yang didapatkan dari luar dunia yang masuk terus menerus dan memiliki struktur
kemajuan yang luar biasa. Kita memiliki penglihatan hewan. Jika kita dapat
melihatnya, kita harus mengingat ini “Seluruh primate adalah kelompok yang
menguasai penglihatan, dengan dua mata di depan kepala, disediakan untuk
meneropong semua yang ada di dunia” (p.49).
Seperti alis dan bagian dahi, Morris berpendapat bahwa memiliki alis seperti
manusia diberikan agar menjadi mahluk yang sangat pandai tentunya. Untuk alis
mata manusia dan dahi merupakan hasil langsung dari leluhur, otak yang besar dan
dramatis. Alis dan bagian dahi dapat mengungkapkan banyak pesan, menurunkan
alis mata dan mengerutkan dahi merupakan tanda dari perasaan tidak senang,
mengangkat alis dapat berarti tanda dari rasa tertarik, sebab istilah “Mata terbuka
merupakan pengalaman”. Jika kita mengangkat alis mata secara berlebihan itu dapat
mengekspresikan rasa terkejut atau takut atau keheranan, tergantung situasinya.
Mengangkat salah satu alis mata saat memberikan satu pertanyaan dan tetap pada
alurnya, alis mata berhubungan dengan perasaan sakit yang terus menerus, sakit
kepala, kegelisahan, duka cita, atau frustasi. Alis mata yang menyala (alis mata yang
diangkat dan diturunkan dalam beberapa detik) dapat berarti memberikan sambutan,
pertemanan, kejutan atau konotasi seksual. Seperti bagian lain di wajah bagian ini
dapat berarti berbagai macam ekspresi komunikasi dan emosi.
Penelitian di bagian ekspresi wajah yang digunakan FAST dan metode serupa dan
menemukan bahwa dasar dari emosi dapat dinilai pasti dan tetap. Tidak satupun
bagian dari wajah individu yang menyatakan emosi terbaik. Informasinya didapat
dari setiap bagian khusus tergantung persetujuan yang hebat dari emosi yang dapat
dinilai. Penelitian di bagian ini menyatakan ketertarikan yang ditemukan (Boucher
dan Ekman , 1975, Ekman dan Friesen 1975; Jhonson , Ekman dan Friesen,
1975;Kalick, Zebroluitz, Langlouis dan Jhonson,1998).
 Kesedihan dan ketakutan terbaik diidentifikasi dari mata dan bagian kelopak
mata (67% setiap waktu).

57
 Marah, bagaimanapun dirasa tidak pasti dari setiap satu bagian tersendiri. Ini
berarti dua bagian di wajah harus memperlihatkan kemarahan untuk dinilai
akurat/pasti. Marah biasanya diekspresikan di pipi, mulut, alis dan dahi.
 Kejijikan sering bercampur dengan terkejut. Kejijikan ditemukan dibeberapa
daerah di wajah. Sering kali terlihat di bagisn bawah wajah.
 Ekspresi takut sering ditemukan di daerah mata dan kelopak mata.
 Ekspresi senang bias ditemukan 98% berasal dari bagian bawah wajah (saat
sudut bibir di tarik ke belakang.) dan 99% dari mata dan kelopak mata yang
menggerut.
 Ekspresi terkejut dapat dikenal 3 daerah (alis/kening 79%, mata/kelopak
mata 63%, dan bagian bawah wajah 52%)

Heisel, Williams, dan valencic (1999) telah mempelajari ekspresi muka dan persepsi
dari dua belas jenis emosi yang umum terjadi di amerika utara : sedih, marah, jijik,
takut, tertarik, terkejut, senang, tidak percaya, binggung, hina, bersalah, dan
pengkhianatan. Hasilnya sama dengan hasil dari penelitian sebelumnya berkenaan
dengan ekspresi wajah.

Katsikitis, pilowsky, dan innes (1990) meneliti apakah penggambaran garis


wajah yang dihasilkan computer hasilnya mendapat respon yang sama melalui
penerjemah seperti penggambaran garis yang berasal dari foto. Garis-garis yang di
hasilkan computer antara lain terdiri dari : mulut, hidung, mata, alis, dan bagian pinggir
wajah tanpa spesifikasi jenis kelamin tertentu. Dua belas ukuran wajah dihasilkan oleh
computer, antara lain : ujung bibir naik, lebar mulut, mulut terbuka, bibir atas tengah
naik, bibir tengah bawah naik, ketebalan bibir atas, ketebalan bibir bawah, mata terbuka,
sudut kelopak/bulu mata atas, sudut kelopak/bulu mata bawah, pemisahan alis dalam,
alis tengah naik.

Dua belas keterangan tersebut mewakili poin-poin petunjuk wajah yang berhubungan
dengan sinyal emosi, dan dipilih karena 12 keterangan tersebut dapat menjelaskan
berbagai ekspresi perasaan.

Foto dan gambar computer kemudian diperlihatkan kepada subjek. Kesimpulan yang
diperoleh para peneliti adalah sebagai berikut : subjek dapat mengenali dan

58
menterjemahkan garis ekspresi wajah yang dihasilkan computer dan dari foto
sebenarnya dengan kemampuan yang hampir sama.

Subjek terbiasa dengan emosi dan ekspresi umum yang berhubungan dengan emosi-
emosi tersebut, apakah digambarkan melalui garis yang dihasilkan computer atau
melalui foto, contohnya subjek dapat membedakan ekspresi senyum dan netral. Maka
dari itu, apakah dengan melihat hasil computer, foto, atau pelukisan wajah sebagian
besar dari kita dapat dengan akurat menentukan ekspresi emosional wajah yang utama
dan umum digunakan.

Dalam penelitian mereka, tucker dan riggio (1988) menemukan bahwa “kemampuan
untuk membentuk emosi dapat mungkin ditemukan di dalam individu yang terlatih
dalam ekspresi verbal”. Dengan kata lain, individu dengan kemapuan verbal yang
tinggi dapat melukiskan emosi yang lebih siap, atau dengan kata lain mereka mampu
menyamarkan emosi mereka dengan lebih baik. Banyak dari penelitian membutuhkan
pengujian lebih lanjut.

Brownlow dan zebrowitz (1990) menemukan bahwa pembicara bermuka dewasa di TV


terlihat sebagai seorang ahli daripada pembicara yang bermuka sangat muda, walaupun
terlihat lebih terpercaya daripada pembicara bemuka dewasa. Wanita telihat lebih
terpercaya dari pada pria dan pria terliha sedikit lebih ahli daripada wanita. Karena itu
mereka berkesimpulan bahwa “penelitian ini menunjukan bahwa jenis kelamin dan
kedewasaan wajah mempengaruhi jenis pesan komersial yang disampaikan”

Hubungan antara pembicara berwajah muda dan pembicara berwajah dewasa


harus di teliti lebih lanjut sebelum kesimpulan dapat diambil. Bagaimanapun juga, hasil
yang ada dapat membenarkan penelitian yang lalu mengenai efek yang terlihat diwajah
melalui kesan yang diperlihatkan subjek dan pengalaman-pengalaman nyata.\
keadaan emosi dapat dihasilkan oleh ekspresi-ekspresi wajah. Senyum seringkali
disamakan denagn rasa senang, dahi mengkerut dengan rasa ragu, pengkerutan bibir dan
mata dengan rasa sedih, mulut terbuka denagn rasa terkejut, perubahan bentuk atau
pengkerutan mata dan hidung dengan rasa jijik, lubang hidung yang mengembang
dengan rasa marah, mata yang melebar dengan rasa takut. Beberapa peneliti percaya
apabila kita tersenyum dan memperlihatkan wajah senang, maka kita akan merasa lebih
baik. Ada banyak persetujuan emosi dasar SADFISH dan ekspresi-ekspresi wajah yang

59
berhubungan hamper dikenal secara luas. Bagaimanapun juga, elemen-elemen ekspresi
tersebut terpadu dengan berbeda di kultur yang berbeda. Kita anggap wajah dan
ekspresi kita untuk menunjukan apa yang kita pikirkan dan rasakan mengenai sekeliling,
bahkan mungkin mengenai kita sendiri.

MACAM-MACAM EKSPRESI WAJAH

Kenyataan memperlihatkan bahwa ekspresi tergantung dari emosi mana yang


ditentukan, apakah satu area dari wajah yang paling mungkin untuk menunjukan emosi
tersebut. Ekman (1972) berpendapat bahwa disetiap waktu yang diberikan seseorang
individu dapat menunjukan dua atau lebih emosi. Satu dibagian bawah wajah dan yang
lain di bagian mata. Ekspresi-ekspresi ganda tersebut disebut effect blends. Saat
seseorang mempermainkan kamu, kamu mungkin akan merespon dengan menunjukan
rasa marah di mata dan rasa jijik di bagian wajah. Saat entique berjalan ke kejutan pesta
ulang tahunnya di contoh yang lalu, kemungkinannya adalah dia akan mengekspresikan
senang dan terkejut secara bersamaan tapi di daerah-daerah yang berlainan.

Pembagian dan pencampuran pengaruh yang akan dijelaskan kemudian mungkin


berperan di banyak perbedaan kultur yang ditemukan diekspresi emosional. Didalam
satu kultur, sedih diespresikan bersamaan dengan ekspresi takut. Sementara di kultur
yang lain ekspresi sedih ditunjukan bersamaan dengan rasa marah. Walaupun ekspresi
wajah yang utama bersifat universal, tapi tidak effect blends. Cara kita menggabungkan
penunjukan pengaruh tersebut pada umumnya disebabkan oleh pembatasan social
budaya (archer, iritani. Kimes dan barrios, 1983).

Parsial melibatkan penunjukan emosi di satu daerah wajah saja sementara


mampu menggendalikan dua daerah lainnya. Kebocoran emosional bisa menjadi
penyebab ekspresi wajah parsial, contohnya seorang pelatih basket yang takut kalah
akan menutupinya denagn wajah tenang, tapi satu daerah yaitu passial, akan
menunjukan perasaan yang sebenarnya. Maka para pemain yang tajam sapat melihat
rasa takut itu, tapi pemain lain tidak.

Effect blends terlihat di wajah di beberapa cara ini adalah emosi-emosi yang mengalir
sepanjang wajah. Seperti air laut yang menyibak sepanjang pasir. Satu emosi terlihat di
satu daerah di wajah dan emoosi lain terlihat di daerah yang lain. Contoh dari
pencampuran ini misalnya alis yang naik saat terkejut sementara sudut mulut terangkat
60
menjadi senyum untuk menunjukan rasa senang. Kadang 2 emosi muncul di satu daerah
wajah. Knapp dan hall (1992) percaya atau terkadang kita menunjukan rasa terkejut dan
marah dengan alis yang satu naik dan yang satu tertarik ke bawah menuju mata. Dan
ekspresi wajah yang lebih rumit dapat dihasilkan lebih otot yang berhubungan dengan
dua emosi, tapi tidak mengandung elemen-elemen spesifik. Saat seseorang menaruh
balon di kursi dan kita duduki atasnya, kamu mungkin merespon dengan menunjukan
rasa terkejut diwilayah bawah wajah dan rasa marah di wilasyah atas. Orang yang ihai
komunikasi verbal yang melihat mungkin akan melihat kedua reaksi tersebut dan tahu
kalau kamu tidak senang denagn trik tersebut. Ekspresi wajah micromomentary adalah
ekspresi yang singkat dan selintas. Ekspresi-ekspresi tersebut biasanya tidak dapat
diperhatikan didalam percakapan normal dan dapat berubah sangat cepat bahkan mata
telanjang tidak dapat melihat tiap emosi yang muncul. Tapi awalaupun orang tidak
dapat menentukan ekspresi micromomentary yang sebenarnya, mereka dapat merasakan
dari orang lain. Saat ekspresi wajah micromomentary direkam, kemudian dimainkan
dengan perlahan, dapat memberikan seseorang perasaan mengenai yang sebenarnya
dirasakan orang lain.

Apa yang dapat kita simpulkan mengenai pengetahuan kita tentang perilaku wajah ?

1. Kita tahu bahwa setidaknya dikultur amerika utara, perilaku wajah negative
lebih jarang diekspresikan daripada perilaku wajah positif. Tidak sopan untuk
terlihat negative. Lagi pua, kita berusaha untuk terlihat positif, walaupun
situasinya negative.
2. Kita tahu bahwa wanita tersenyum lebih sering daripada pria.
3. Kita tahu kalau banyak dari kita telah belajar untuk menguasai ekspresi emosi
berdasarkan situasi yang berlaku.
4. Kita tahu bahwa banyak dari kita yang tersenyum saat situasi menuntut kita
untuk tersenyum.
5. Sebagian besar dari kita telah mempelajari penguasaan terhadap bagian atas
tubuh (dua belas inghi ke atas:bahu atas,leher,dan kepala). Maka kita dapat
menutupi apa yang sebenarnya dirasakan/pikirkan.)
6. Anak-anak dilahirkan bersama ekspresi muka bawaan, tapi banyak ekspresi
yang lain didapat dari orang tua.

61
7. Dengan melihat berbagai bentuk wajah, kita dapat mengenal perasaan yang
sebenarnya dari seseorang.
8. Mulut manusia selalu bekerja terus-terusan.
9. Di tiap waktu tertentu, seseorang dapat menunjukan dua atau lebih ekspresi
wajah.
10. Senyum itu menular, semakin kita tersenyum, semakin mungkin orang lain juga
ikut tersenyum.

DAFTRA ISTILAH

Affect blends : ekspresi wajah ganda simultan

Deintensifikasi : menurunkan tekanan pada ekspresi emosi wajah

Facial affect scoring technique (FAST) : memisahkan wajah ke dalam tiga daerah :
wajah bagian bawah, termasuk dagu,hidung, dan mulut ; daerah mata dan kelopak
mata dan daerah alis dan kening.

Facial management technique : perilaku yang digunakan untuk mengontrol ekspresi


wajah , dan dopisahkan ke dalam empat tipe umum (masking, intensifikasi,
netralisasi, dan deintensifikasi)

Intensifikasi : ekspresi wajah yang dilebih-lebihkan

Masking : teknik pengaturan wajah yang melibatkan penahanan ekspresi


dari emosi yang sebenarnya dan menggantinya dengan ekspresi yang dapat diterima
di situasi tersebut.

Netralisasi : saat dimana orang menghapus ekspresi emosi wajah mereka

Parsial : ekspresi-ekspresi emosional yang muncul di satu daerah wajah


saja

Sadfish : surprise, anger, diagust, fear, interest, sadness, dan happiness.

62
CHAPTER 5
GERAK-GERIK MATA

Oculesics merupakan study gerak mata, pergerakan mata, dan fungsi perilaku
mata. Mata Tidak dipungkiri lagi merupakan media komunikasi yang berperan sangat
penting. Mata mampu mengetahui kurang lebih 80% informasi berada di luar. Dan
mampu merenspon kurang lebih sebanyak 1,5 juta persen secara bersamaan dengan
ukuran tidak lebih besar dari sebuah bola tenis meja. (Morris, 1985, p,49). Morris
menunjukan walaupun semua pembicaraan, pendengaran, pergerakan, dan pegangan
yang kita lakukan. Kitra tetap melakukan penglihatan.Ada beberapa penulis mengklaim
bahwa mata memberi sinyal-sinyal emosi, sikap dan hubungan ketika isyarat-isyarat
tubuh lain tidak ditemukan.Awal dari komunikasi yang terjalin diantara manusia selalu
dengan kontak mata. Jika kontak tidak menarik diantara keduanya, itu sama sekali dapat
diterima bahwa tidak ada tambahan kontak yang akan mengambil tempat.

Sifat dan Fungsi Gerak-Gerik Mata


Dengan mata kita dapat mendekat, mempengaruhi, mengontrol, mencintai,
membenci, menyerang, atau menghina orang, dan berbagai bentuk emosi yang
diungkapkan melalui mata tanpa perlu menggunkan kata-kata Emerson berkata “Mata
akan menatap melampaui apa yang dibicarakan”. Pandangan sekilas dengan tajam.
Seseorang yang sempurna dapat mensunyikan tingkah laku anak selama acara
thanksgiving di rumah Bibi May. Semua anak dapat tertawa dan menggiga satu sama
lain. Kemudian Paman Henry dengan sorotan mata menakutkan semua anak yang ada di
tempat itu. Jadi itu adalah contoh kecil kegiatan tapi itu adalah pesan yang bermanfaat.

Sifat dari Gerak-Gerik Mata


Secara garis utama ada 3 sifat dari Gerak-gerik mata. Yang pertama adalah
pelolotan (salience) maksudnya bahwa kuat tidaknya mata kita dalam memberikan
tatapan sangat mempengaruhi komunikasi kita dalam memberikan tatapan sangat
mempengaruhi komunikasi kita. Tatapan secara langsung memberikan probilitas tinggi.
Pada umumnya kita sangat ingin tatapan kita mendapatkan respon dari orang

63
yangsedang kita ajak komunikasi, karena jika tatapan kita tidak direnspon justru kita
akan merasakan frustasi.
Yang kedua mata memiliki kemampuan yang luar bisasa dalam menstimulasikan
dukungan (stimulate arousal). Mata sangat memberikan dukungan ketika kita melihat
sesuatu ataupun seseorang. Bentuk dukungan tersebut bermacam-macam tergantungdari
emosi yang muncul letika kita menatapnya. Bisa saja-contoh-ketika kita melihat
seseorang yang kita anggap ia adalah musuh kita, maka biasanya kita lansung
memlaingkan mata, seolah-olah kita tidak melihatnya. Itu sebagai resnpon dari emosi
benci kita kepada orang tersebut. Contoh yang tadi merupakan stimulasi negative, tapi
dalam menstimulasikan dat juga positif. Sekali lagi tergantung pada energy emosi yang
mempengaruhinya.
Yang terakhir ini merupakan sifat penting dalam gerakan mata, yaitu
keterlibatan (involment). Dalam kehidupan sehari-hari, sulit sekali kita dapat
menemukan tatapan mata tanpa adanya saling pengaruh-mempengaruhi. Bahkan bila
kita menatap orang asing walaupun hanya sekilas. Kontak mata secara virtual
mengkomando keterlibatan dengan orang lain.

Fungsi gerak-gerik mata


Banyak sarjana-sarjana yang tertarik pada sifat-sifat gerak-gerik mata dan
mempelajari bahwa mata melayani bahwa mata melayani banyak fungsi dalam
perubahan-perubahan komunikatif kita. Kendon (1967) seorang penulis terkenal tentang
gerak-gerik penglihatan, pertama mendengarkan tentang fungsi. Kemudian penulis
komunikasi nonverbal mengembangkan dan meneliti arah penglihatan kita yang
menganggu,menolong, atau selain itu mempengaruhi interaksi. Fungsi dari gerak-gerik
mata adalah :
1. Scanning
Secara utamanya bahwa mata memiliki funsi utama sebagai scanning. Mata kita
mampu membaca sekilas, focus dan mengumpulkan banyak informasi dunia
luar. Peristorik ancensor kita menggunakan scanning sebagai alat untuk
memonitor lingkungan dan melindunginya sendiri dari gangguan. Mata akan
selalu memonitor (scan) lingkungan luar kita sehingga kita dapat melanjutkan
apakah yang kita lihat berbahaya atau membawa kita ke dalam keamana. Banyak
pengalaman yang akan kita dapat.

64
2. Establishing and defining relationship
Fungsi umum lainnya dalam gerak-gerik mata adalah pembentukan dan
pendefinisian. Kontak mata merupakan bagian utama ketika awal berinteraksi
dengan orang lain. Pada saat tersebut, terjadi pendefinisian ketika awal kontak
mata langsung. Jika defiisi kita mengatakan bahwa kontak terbentuk, maka
interaksi akan dapat diteruskan. Tapi jika tidak terbentuk kemungkinan interaksi
akan terhenti. Pada gerak-gerik mata kita terkadang mewajibkan kita untuk
saling mempengaruhi agar terjadinya sebuah interaksi. Interaksi akan terbentuk
apabila kontak mata saling terjadi karena secara tersinggung. Orang akan
melihat dengan “terlalu cepat” atau “terlalu maju” peremapuan atau laki-laki
mempertimbangkan yang sesuai dengan social mereka. Di kebudayaan mereka
mempertimbangkan ketidaksetujuan dan sangatlah primitif, kecuali hal ini
digunakan untuk mengontrol orang yang sulit diatur(Argyle & Ingham, 1972 ;
Dovidio & Ellyson,1985).
3. Express emotion
Fungsi lainnya ialah mengekspresikan emosi. Mata selalu berguna untuk selalu
memerikan informasi tentang keadaan emosi. Sedangkan banyak tempat di
wajah untuk mengontrol, dan mta mempertimbangkan salah satunya untuk
mengontrol. Hasilnya mata selalu memberikan data yang sangat akurat daripada
yang ada di wajah. Mata memberikan informasi tentang ketakutan, kesedihan,
kemarahan, dan kerahasiaan. Bagaimanapun penilaian terbaik kita di saat
menilai emosi pada seseorang ketika kita melihat wajah dihadapannya.
4. Control and regulate our interaction
Mata juga memiliki fungsi mengontrol dan mengatur interaksi kita. Mata sama
baiknya dengan gerakan nonverbal, itu sangat efektif mengatur interaksi antara
pembicara dan pendenangar (gru, dan muridnya, manajer dan karyawannya.
Mata membantu kemampuan pembicara, pembicara dan dialog. Mata berbicara
ketika menuliskan pesan, ketika mempelajari arti kode pesan dan ketika itu
orang lain menjawabnya. Penelitian memperlihatkan saling mempengaruhi
antara pendengar dan pembicara., Tatapan yang berpengaruh adalah
penambahan dari pembicara yang memelihara gerakannya. Memecahkan kontak

65
mata dan mempertahankan pemaecahan tersebut.Ini adalah indikasi yang bagus
untuk mengakhiri interaksi. Sebagai contoh jika kamu diwawancara dan
merasakan semua berjalan dengan baik, mengendalikan gerak-gerik mata dalam
wawancara tersebut. Seseorang akan berbicara kepadamu dengan gerak-gerik
mata maka itu artinya waktu berhenti. Jika kamu gagal memperhatikan sinyal itu
bearti kamu mempunyai dampak yang negative di dalam wawancara dan
menyankal qualitas yang baik. Mengatur dan mengontrol interaksi dapat
memberikan kekuatan penyampaian. Menahan tatapan dapat memberikan hasil
yang efektif dalam kekuatan penglihatan. Selain itu kekuatan tatapan pada
umumnya menimbulkan respon dua arah. Salah seorang akan menatap untuk
berkomunikasi bahwa kekuatan penglihatan akan ditolak atau tatapan akan
mempengaruhi untuk mengelak. Tentu saja ketika kamu masih kanak-kanak
kamu sering bermain gerakan mata yang terbelalak dan menurun. Itulah
permainan yang menyenangkan dan sangat cepat dan itu menguji ketahanan
antar perorangan. Tatapan yang lama mengontrol yang lain. Peristiwa itu antara
anak dan sampai tidak berbahaya untuk permainannya, hasilnya permainan
menagndung konsekuensi masing-masing pihak. (Duncan, 1972 ;
Ellsworth,1975 ; Exline, 1963,1971 ; Exline, Ellyson & Long, 1975 ). Kontak
mata dapat mengurangi jarak fisik antara manusia. Dengan kukuh memandang,
seseorang dapat terbawa, tapi jarak fisik harus dekat satu sama lain. Dengan
contoh, pembicara dapat mengamati dan memandang orang lain, orang dalam
grup dan pendengar jadi setiap pendengar merasakan dekat dengan
pembicara.Dengan teknologi kita seperti selebriti, bintang rock atau pembawa
kotbah untuk melihat antar individual anggota pendengar. Proyeksi teknologi
membawa pengeras suara kepada pendengar.
Gerak-gerik mata dapat digunakan untuk menyambungkan pembicaraan satu
sama lain. Secara sederhana dapat terlihat bersemangat dan sangat dekat sesama
orang dengan teliti atau seseorang berfungsi seperti menutup pintu di dalam
muka. Semangat seseorang dapat terlihat sumber yang mengatakan bahwa
memulai dan tidaknny dalam satu percakapan.
5. In Comunicantion

66
Fungsi terakhir adalah sebagai tanda bahwa kita berada di dalam interaksi.
Argyle dan Dean mengatakan, “tanpa kontak mata, orang tidak merasa bahwa
mereka sepenuhnya dalam komunikasi, “(1965,p.289)

Jenis-Jenis Gerak-Gerik Mata


Beberapa jenis gerak-gerik mata yaitu :
1. Mutual gaze
Tatapan mata secara bersama berhubungan dengan dua orang yang sedang
memnadang ke wajah orang lain. Kontak mata dikarestikan sebagai tatapan
terpusat pada mata.
2. One-side look
Tatapan mata terhadap wajah orang lain namun orang lain mencoba untuk
enggan merespon, sehingga pandangan hanya dilakukan oleh seseorang.

3. Gaze aversion
Aversi dapat dikatakan sebagai bentuk keengganan tatapan secara langsung.
Biasanya bertujuan untuk menghindari tatapan mata lawannya dan memotivasi
untuk tidak melihat. Selain aversi ada yang dimaksud omisi yaitu bentuk
keengganan tatapan dimana seseorang tidak melihat lawan bicara tapi justru
melihat benda lain, secara tidak langsung untuk menghindari pembicaraan.
Kekeliruan antara aversion dan omission kan terjadi kesalahpahaman antar
individu. Meskipun sebenarnya tingkah laku itu sama, tetapi perbedaan hanya
dalam komunikasi. Kita lihat jika apakah aversion dan omission itu dapat
diwakili contoh berikut ini.
1. Brandy dan Miguel pertengkaran tentang apa program televisi yang akan
ditonton. Akhirnya Brandy mematikan tv dan tatapan mata yang terbelalak
dan ketika itu Miguel meneruskan memperdebatkan.
2. Matt dikenal dengan pembuat masalah di kelasnya. Mr. Baker mengingatkan
Matt tentang tingkah lakunya yang jelek dan bertanya untuk diam di kelas
setelah pelajaran selesai. Dan Mr. Baker memarahi dia.Tetapi Matt terlihat
menuju keluar dengan senyuman di wajahnya.
3. Denise duduk di bar. Stephen memasuki temapat yang santai dan
memandang sekilas kepada Denise. Kadang-kadang, Stephen melihat

67
Denise, dan dia berharap untuk menangkap mata dia. Sesekali denise
memandang menuju dia, Denise sangat bahagia terlibat dalam pembicaraan
dengan orang lain. Stephen akhirnya mengecilkan hati dan menyimpulkan
bahwa Denise tidak tertarik kepada dia.
Bagus?Apa yang kamu ambil keputusan dalam situasi tersebut? Jika kamu
berkata Brandy terlibat dalam tatapan aversi, kamu kemungkinan bertindak benar. Dia
sengaja mengakhirinya dengan memperdebatkan dan termasuk dalam interaksi. Dia
sudah cukup. Apa yang terjadi dengan Matt?Dia dengan sengaja mengalihkan
tatapannya dari Mr Baker. Dan langsung pergi. Menyampaikan pesang kepada Mr
Baker bahwa dia tidak peduli, teguh dan agak mengancam. Denise lain lagi dia lebih
banyak tidak menyadari Stephen. Meskipun Stephen banyak menggunakan kontak mata
yang ditolak. Dan kemungkinannya dia memang tidak ingat tentang usaha yang
dilakukan Stephen. Denise melakukan gerak-gerik mata cenderung omission daripada
aversion.
4. Civil inattention
Kurang perhatian masyarakat, merupakan tipe yang sering muncul dalam
kehidupan sehari-hari kita. Yaitu dimana tatapan orang di kerumunan banyak
orang. Hal itu sangat sulit sekali terjadi interaksi. Secara sederhana, kurang
perhatian masyarakat adalah memandang sekilas, tanda terima. Civil inattention
terjadi dalam frekuensi jalanan sibuk, elevator, terowongan, dan yang lainnya.
Civil inattention memberikan mengakui kepada yang lain, tatapi itu bukan
keadaan yang layak untuk berbicara.
Staring adalah ketika seseorang focus terhadap orang lain dan memberikan
waktu yang lama,melelahkan dan bersifat menyerbu dan perasaan yang tidak
menyenangkan. Staring adalah mempertimbangkan ketidaksopanan di dalam
suatu budaya. Faktanya biasanya menjawab dengan kasar di dalam budaya
dirasakan terlalau mencolok. “apa yang terlalu mencolaok dalam keadaan
tersebut?”

CLEMs

Conjugate Lateral Eye Movements (CLEMs) atau Lateral Eye Movements


(LEMs) adalah dekat berhubungan dengan gerak-gerik mata. Gerakan mata ini adalah

68
perubahan laterial tanpa disengaja dari mata kanan atau mata kiri. CLEMs adalah
gagasan untuk menjadi dekat terasosiasi dengan pemerosesan kognitif. Contoh disaat
kami memalingkan muka kekiri atau kekanan sementara kami sedang berfikir, tetapi
memandang kedepan lagi di saat proses berfikir berhenti biasanya seseorang akan
melihat keatas dan kemudian menoleh kekanan kekiri. Lalu kembali lagi kepemberi
informasi ketiak ia sudah menyelesaikan proses menerima informasi. Setiap individu
dapat dikatagorikan sebagai salah satu penglihat kanan atau kiri, karena rata-rata 75%
dari individu CLEMs satu arah. Alasannya saat orang yang mengkidal melihat ke atas
dan kemudian ke kanan, mereka mencoba untuk membayangkan peristiwa yang tidak
pernah mereka lihat. Dan jika mereka melihat ke atas dan ke kiri, mereka berusaha
mengingat suatu peristiwa, karena kontak mata sangat dibutuhkan untuk interaksi yang
efektif. Maka jika pembicara tidak menyadari kecenderungannya sebagai penglihat
kanan/kiri, sehingga dia tidak dapat berkomunikasi secara penuh dengan pendengar.
Sebagai contohnya orang penglihatannya mayoritas kiri itu biasanya mengajukan porsi
yang signifikan dari kelasnya. Atau manager yang penglihat kanan selama rapat itu
biasanya mengajukan porsi yang significant dari interaksi pekerjanya. Oleh karena itu,
setiap orang dianjurkan tahu kecenderungannya untuk melihat ke kanan/ke kiri.
Kemudian menyesuaikan diri tergantung pada semua orang yang berbicara.

CLEMs biasanya benar-benar prominen ketika seseorang sedang bekerja pada


tugas yang memerlukannya untuk memikirkan atau merefleksikan. Ada beberapa
spekulasi bahwa, jika kita menarik perhatian dr. CLEMs seseorang dan meminta orang
lain untuk mengontrol mereka, pasti akan sulit, bagi mereka untuk berkonsentrasi
karena itu mengacaukan mereka dari proses kognitifnya.

Pembesaran Pupil

Kita telah ketahui bahkan telah beradab-adab bahwa pupil dapat membesar dan
mengecil. Membesarnya atau mengecilnya pupil sangat mempengaruhi komunikasi.
Banyak faktor-faktor yang dapat menyebabkan pupil mengecil ataupun membesar.

Fakta ini suah diketahui beradab-adab, bagaimanapun juga, masih terbuka


kesempatan untuk bertanya. Efek dari konjugasi publik pupil dalam interaksi
interpersonal dan rice verca sangat diperhatikan. Kondisi fisik seperti terang, gelap dari
cahaya mempengaruhi ukuran salah satu pupil. Faktor-faktor neurofisiologi dan

69
perangsang kimia/obat anti stress diketahui mempengaruhi ukuran pupil. Meskipun
demikian, ilmuan telah mengembangkan penemuan yang menarik yang memiliki
hubungan dengan interaksi sosial.

Sifat Hubungan, hubungan ternyata mempengaruhi besar kecilnya pupil mata.


Tatapan seorang pria terhadap kekasihnya akan berbeda jika dibandingkan dengan
pandangan seorang majikan terhadap budaknya. Hubungan yang biasa saja akan terlihat
berbeda pada pupil matanya. Peningkatan tatapan kita kepada pembicara juga fungsi
untuk sinyal pembicara bahwa kita memberikan perhatian dan tertarik dalam apa yang
sedang dibicarakan. Penelitian yang lain menemukan bahwa pupil dari laki-laki gay
membesar ketika mereka ditunjukkan foto laki-laki/gambar laki-laki. Penelitian itu juga
menunjukkan bahwa pupil wanita membesar ketika mereka ditunjukkan gambar bayi
yang baru lahir. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembesaran pupil dapat menjadi
indikasi adanya positif emosi dan ketertarikan pada suatu hal. Pupil kontraksi
sebaliknya diindikasikan sebagai keengganan terhadap sesuatu/seseorang. Demikian, ini
tidak menjadi suatu jaminan bila kita melihat mata seseorang yang membesar pada
suatu hal.

Sesungguhnya, salah satu penelitian, menemukan bahwa konjugasi pupil


digambar wanita menambah persepsi keaktraktifan. Sebelum penelitian ini, beberapa
ratus tahun yang lalu wanita membuat obat deladona untuk membuat pupil mereka
membesar. Pupil yang besar, para wanita percaya membuat mereka lebih menarik di
mata pria. Menurut penelitian baru-baru ini, 2 gambar yang mirip dari wanita yang
sama, yang digunakan/satu gambar dengan pupil yang membesar dan gambar lainnya
dengan pupil yang mengecil/normal. Pria yang melihat gambar lebih tertarik kepada
gambar dengan pupil membesar dan memberikan penilaian negatif kepada gambar yang
lain.

Fenomena menarik yang terungkap dari penelitian pupil metrik di atas, ada
kecenderungan efek balik individu yang mengobservasi pupil yang mengembang ketika
memperlihatkan pupil yang mengembang pada orang lain, pupil orang itu akan
mengembang juga. Ini menunjukkan bahwa pupil yang mengembang menghasilkan
respons yang positif, dan menciptakan persepsi ketertarikan. Pupil yang mengecil
sebaliknya tidak secara umum memberikan efek yang positif, dan mungkin mengurangi
persepsi ketertarikan.
70
Memang sulit kita melihat perubahan pupil pada mata berwarna coklat atau
hitam. Akan lebih mudah dilihat pada orang yang memiliki mata berwarna biru. Oleh
karena itu pada akhir-akhir ini banyak orang yang mencoba untuk menutupi keadaan
pupil matanya. Misalnya dengan kacamata.

Deception and eye Behavior

Freud (1950) mengatakan, “bahwa dia memiliki mata untuk melihat dan telinga
untuk mendengar mungkin meyakinkan dirinya bahwa tidak ada makhluk hidup dapat
menjaga rahasia. Jika bibirnya diam, ia mengoceh dengan ujung jarinya. Pengkhianatan
datang darinya pada setiap pori.”

Desepsi dapat dikatakan sebagai ketidaktulusan hati. Gerakan mata dapat


menujukan bahwa seseorang tulus atau tidak ketika kita berbicara, apakah lawan kita
tulus mendengarkan atau hanya bermuka dua saja.

Gerak-gerik Mata dan perbedaan-perbedaan individu.

Seorang peneliti melaporkan bahwa lama tatapan normal selama interaksi antar
pribadi berada diantara 28 – 70%. Sebagai contoh, ketika kita masih muda dan membuat
kesalahan, orang dewasa akan mengatakan “liat mataku dan katakan kami tidak
melakukan itu.” Walaupun kita berusaha untuk menutupi dan melihat orang dewasa
kematanya, dan menginformasikan bahwa kita tidak melakukannya, tidak
mengherankan bahwa kita belajar untuk melihat seseorang di matanya dan mengatakan
kebohongan. Dari secara insting, kita tahu kalau kita tidak melihat mata seseorang, atau
menatap ke bawah, mereka akan berfikir kalau kita merasa bersalah. Padahal melihat ke
mata orang/wajah itu bukan indikator yang tepat, apakah orang lain itu menipu kita.
Orang yang menganut kepercayaan itu mempunyai kontrol bahasa wajah yang lebih
baik daripada bagian lain dari tubuhnya. Video gerak lambat dari orang yang berpura-
pura bertunangan menujukkan ada expresi yang sangat cepat dan aktivitas wajah yang
merupakan expresi dari penipuan. Bagaimanapun expresi tersebut seperlima yang
merupakan expresi sekilas dan kecil. Karena singkatnya durasi expresi penipuan
itu/ketidaksukaan, hanya lebih dari sekedar perasaan yang kita rasakan dari pada
kesimpulan expresi yang dapat kita lihat. Jika orang mencoba menipu kita itu tidak kita
kenal dengan baik atau penipu yang handal, maka itu tidak seperti kalau kita melihat

71
matanya saat dia menipu. Desepsi tidak mudak dideteksi, bagaimanapun kita
mempelajari petunjuk-petunjuknya.

GERAK -GERIK MATA DAN PERBEDAAN INDIVIDU

Seorang peniliti telah melaporkan bahwa durasi tatapan normal antara interaksi dari
masing - masing orang berada diantara 28 sampai 70 persen. Laporan lain menyebutkan
bahwa variasi dalam melihat normal berada diantara 8 sampai 73 persen. Yang didapat
dari penemuan-penemuan ini adalah yang dianggap normal tergantung pada besarnya
perbedaan individu diantara masyarakat. Yang harus kita ingat adalah bahwa perilaku
normal bagi sebagian orang mungkin dianggap tidak normal bagi yang lain, tergantung
pada jenis kelamin, karakteristik individu, etnik, dan latar belakang budaya, atau sesuai
dengan dimana interaksi itu timbul. Marilah kita anggap sebagian dari perbedaan
individu sebagai efek dari gerak - gerik mata orang peda saat melakukan interaksi.

HUBUNGAN SECARA ALAMIAH

Jenis dan jumlah gerak - gerik mata dapat mengungkap hubungan secara alamiah. Dua
pemikiran yang berbeda dalam status biasanya bertemu di perbedaan cara pandang satu
dengan yang lainnya. Semakin tinggi status individu biasanya menerima gerak – gerik
mata dari individu yang berada pada status lebih rendah dari pada yang lain. Keduanya
baik laki-laki ataupun wanita terlihat lebih tidak memperhatikan terhadap individu yang
berada lebih randah dari pada mereka. Hubungan antara status dan gerak- gerik mata
menunjukkan dua arti. Pertama, dapat memberi kesan bahwa status paling rendah dari
individu menunjukkan ketertarikan mereka dari pandangan dalam bagian status paling
tinggi. Kedua, status yang paling tinggi dari seseorang dapat merasakan hal yang biasa
lebih sedikit dari kebutuhan seseorang yang berstatus paling rendah, sedangkan
seseorang yang berstatus paling rendah dapat merasakan kepentingan untuk memonitor
seseorang yang berstatus paling tinggi.
Jumlah yang kita lihat dari yang lainnya dapat menjadi fungsi. Berapa banyak dari
mereka yang kita sukai. Dimana pasangan yang mempengaruhi melaporkan kesukaan
satu sama lain, bersama memandang, memelihara untuk terkemuka. Kontak mata
tentunya merupakan cara bagus diantara orang-orang yang digunakan dalam hubungan

72
yang inti. Kamu dapat merasa seperti terlalu cepat, bagaimanapun jika kamu melihat
lebih seseorang dan mempertimbangkan cocok atau tidaknya. Kasus yang biasanya
terjadi, anda akan menggunakan kontak mata agar orang lainnya mengetahui anda
seperti membangun hibungan yang lebih intim, dan dia akan menggunakan kurang lebih
pada pokok kontak mata untuk memberitahukanmu.
Pandangan kita akan bertambah ketika lawan bicara tentunya mendapakan tanda bahwa
kita memberikan perhatian dan tertarik. Apa yang mereka bicarkan ini adalah
kebidayaan spesifik yang biasa, bagaimanapun. Orang-orang Amerika utara melihat
ketertarikan dan perhatian, tetapi ini tidak berarti semua kebudayaan seperti itu,
contohnya salah satu guru Amerika utara menjadi frustasi luar biasa karena siswa yang
berasal dari asia dan memegangnya setelah kelas berakhir. Pada waktu berbicara dengan
siswanya, guru itu menjadi bingung karena muridnya tetap melihat ke arah lantai, guru
tersebut menyadari bahwa siswanya membuat surat untuknya, tetapi memberitahunya
agar tidak melihat status yang lebih tinggi dari tiap individu. Untuk memandang wibawa
seseorang saat dia akan menceramahi muridnya yang tidak punya hormat. Siswa ini
bernasib sial karena telah berkelakuan tepat, tetapi akan mendapatkan hukuman karena
gurunya tidak tahu tentang kebudayaan yang berbeda seperti tingkah laku yang ia
diharapkan. Ini mudah tentunya untuk mencela bahwa guru tersebut tidak sensitive
terhadap siswa dari kebudayaan yang berbeda, tetapi seharusnya mengakui bahwa
beberapa program pendidikan dari setiap guru memasukkan perintah nonverbal dan
komunikasi antar kebudayaan.

PERBEDAAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan setiap orang dalam keadaan dimana mereka mempelajari norma-norma
social tingkah laku yang cocok atau tidak cocok. Pengaruh dari satu etnik dan
kebudayaan lingkungan gerak–gerik mata mengobservasi atau mengamati dari setiap
pelajar.
Penyelidika luas meliputi anggota dari beberapa orang dengan kebudayaan yang
berbeda, Watson (1970) menemukan bahwa orang-orang Amerika latin, eropa selatan
dan arab memelihara untuk focus terhadap pandangan langsung mereka melalui mata
atau wajah ketika berbicara dan mendengarkan. Di budaya lainnya, orang-orang eropa
utara, India, Pakistan dan asia memelihara lebih terhadap pandangan sekeliling atau
tidak memandang semuanya. Memandang sekeliling, maksud Watson adalah dalam

73
orientasi terhadap interaksi dengan orang lain tanpa focus terhadap wajah atau mata
mereka. Ketika anggota-anggota dari kebudayaan lain tidak memandang semuanya,
mereka melihat sa;ah satu ke lantai atau memandang ke arah lainnya.
Knapp dan Hall (1992) berpendapat bahwa swtiap kebudayaan yang berbeda adalah
melihat lebih baik lebih dari frekuensi memandang. Catatan mereka, untuk kejadian
bahwa orang swedia tidak melihat seperti orang Inggris selama pembicaraan, tetapi
ketika mereka melihat, pandangan mereka lebih lama. Pendapat lainnya bahwa beberapa
kebudayaan, seperti orang korea, tempat tinggal leih dari perhatian dalam ketaatan
dalam mata lebih dari kelakuan lainnya. Itu berarti orang Korea lebih sadar akan gerak-
gerik mata karena percaya bahwa jawaban pasti dari setiap pertanyaan, mereka bertanya
agar dapat menemukan jawabannya, sekalipun orang lain berkata tentang hal lain.

PERBEDAAN KONTEKS
Seringnya suasana atau topik diskusi mempengarihi jumlah atau kuantitas dan durasi
dari gerak-gerik penglihatan selama interaksi. Ketika kita berusaha untuk membujuk
lainnya, contohnya kita memelihar untuk melihat lebih kepada interaksi dengan teman
kita. Lawa bicara dimana lebih menggunakan kontak mata untuk menilai
pendengarannya agar lebih meyakinkan, dapat dipercaya, dan sungguh-sungguh.
Selanjutnya kita menemukan situasi yang nyaman, menarik, dan bahagia. Kita
menetapkan kontak mata yang lebih dengan partner kita. Sebaliknya, tatapan mata
pimpinan kepada partnernya didirikan untuk mengurangi saaat-saat memalukan,
kesalahan atau kesedihan.

PERBEDAAN KEPRIBADIAN
Ini tidak akan mengejutkanmu bahwa kerakter kepribadian dari individu diceritakan
dengan teliti untuk menjimlahkan kontak mata mereka gunakan selama percakapan
orang-orang yang mempunyai kebutuhan tinggi terhadap afilasi, pencantuman atau
afeksi tatapan yang lebih bermanfaat dari yang lainnya. Orang-orang yang dominan,
berwenang dan extrover tentunya mempunyai pendirian untuk melihat dalam frekuensi
yang lebih.
Meskipun mereka sudah mempunyai sedikit riset penelitian sikap yang lurus terhadap
pertanyaan ini. Apa mereka berpendapat bahwa karakteristik seperti pemalu, ketakutan
berkomunikasi, atau segan-segan untuk berkomunikasi dapat mempengaruhi gerak-

74
gerik mata. Individu seperti ini memiliki orientasi negatif terhadap komunikasi untuk
mendirikan kurang lebih kontak mata.
Karena kontak mata, di kebudayaan kita, mengharuskan untuk menggunakannya pada
saat berinteraksi dengan orang lain. Itu dimana pengalaman tentang komunikasi
digunakan untuk bertingkah laku. Seperti tatapan ketidakmauan atau tatapan kelalaian
untuk menghindari interaksi yang memungkinkan.

PERBEDAAN JENIS KELAMIN


Jika menemukan salah satu yang kelihatannya memperhatikan dengan jelas perbedaan
jenis kelamin dalam gerak-gerik mata, itu berarti keseluruhan perempuan lebih mengerti
gerak-gerik mata dibandingkan laki-laki. Tidak hanya perempuan yang melihat lebuh
dar percakapan dengan pertner mereka ketika mendengarkan, mereka selalu melihat ke
lawan bicaranya. Bagaimanapun, jum;ah dari kontak mata sebenarnya adalah lebih baik
di laki-laki atau perempuan-perempuan lebih dari mencampurkan jenis kelamin. Salah
satu pelajaran berpendapat bahwa wanita kelihatan menggunakan perubahan-perubahan
dalam tatapan ketika berbicara seperti isyarat untuk kegemaran, sedangkan laki-laki
biasanya menggunakan tatapan untuk mendengarkan.
Banyaknya perbedaan dalam gerak-gerik mata diantara perempuan dan laki-laki dapat
sesuai untuk kepribadian yang berbeda. Beberapa pelajaran, contohnya menunjukkan
bahwa perempuan biasanya melaporkan kebutuhan yang lebih untuk terkemuka, afilasi
dan afeksi selama interaksi dan mungkin menggunakan tatapan lebih untuk memenuhi
kebutuhannya. Itu tentunya dapat berarti bahwa perempuan mungkin lebih
mengandalkan kepada stimulasi visual dari pada apa yang laki-laki lakukan karena
mereka lebih sensitive terhadap pengaruh social terhadap gerak-gerik mata mereka.
Perempuan membutuhkan inelusi, afilasi dan catatan afeksi lebih cepat membutuhkan
bahwa keadaan yang biasanya mengakui tentunya untuk memihak dan menentukan
kebudayaannya, mungkin lebih rendah untuk para perempuan. Kemiripan, karakteristik
dari kekuasaan dan ketegasan, mana yang lebih memepertimbangkan kecocokan hanya
untuk laki-laki seperempat abad yang lalu, dan sekarang mempertimbangkan kurang
lebih tingkat aversive wanita karena factor kepribadian ini ditemukan untuk diceritakan
lebih untuk gerak-gerik tatapan, ini sangat memungkinkan bahwa perbedaan gerak-gerik
mata diantar laki-laki dan perempuan diteliti bahwa lebih dikursngi stsu dihilsngksn
dalam masyarakat. Kita tidak dapat tahu pasti tentang spekulasi-spekulasi. Tambahan

75
yang lebih dan lebih dari laki-laki dan perempuan datang menjadi androgynous (setiap
sex yang dimiliki baik tingkah laku yang maskulin dan feminine). Oleh karena itu,
perempuan lebih tegas terhadap tatapan seperti laki-laki dan laki-laki lebih mau
mendengarkan seperti tatapan perempuan.
Untuk meringkas, gerak-gerik mata yang normal seperti jarak yang luas dalam frekuensi
melihat dan lamanya. Ini kebutuhan biasanya untuk mempertimbangkan kepribadian,
jenis kelamin, kebudayaan, dan pengaruh dari konteks dalam evaluasi aktivitas tatapan
dari orang-orang lainnya. Mengabaikan pengaruh ini menuju ketidakpahaman tentang
diri sendiri. Ingat : isyarat non verbal tidak dapat terjadi dalam kekosongan. Seringnya
mereka mempercayai arti yang nyata hanya ketika kami mempertimbangkan semua
factor yang mengelilingi aktivitas non verbal.
Apa yang harus kita ketahui tentang gerak-gerik mata?
1. kita tahu bahwa kita melihat orang-orang dan memikirkan apa yang kita suka.
2. kita menghindar untuk melihat apa yang kita pikirkan dan apa yang orang-orang
tidak suka.
3. mata kita dapat mengekspresikan dasar emosi-emosi SADFISH.
4. kita melihat lebih terhadap orang lain ketika meminta izin atau menginginkan
untuk disukai.
5. jenis tatapan yang kita gunakan untuk memberi tahu orang lain tentang apa yang
kita maksud.
6. tatapan keseganan adalah perbuatan yang disengaja, tatapan kelalaian tidak.
7. penipuan dapat menjadi aneh ditentukan oleh dasar penglihatan dalam gerak-
gerik mata orang=orang lain.
8. pupil kita membesar ketika kita melihat seseorang atau sesuatu yang menarik
atau menarik hati kita.
9. pupil kita mengkerut ketika kita melihat seseorang atau sesuatu yang tidak
menarik atau menarik hati kita.
10. perempuan lebih sering melihat lebih lama saat berbicara dengan partnernya di
bandingkan laki-laki.

DAFTAR KATA-KATA ISTILAH


CLEMS (conjugatevlateral eye movements) adalah perubahan-perubahan yang
tanpa sengaja oleh mata ke kanan atau kekiri. CLEMS merupakan ide-ide untuk

76
asosiasi yang dengan teliti bersama proses kognitif : itu adalah, kami melihat jauh ke
kiri atau ke kanan ketika kami berpikir, tetapi melihat lagi ketika kita berhenti
mendapatkan informasi. Orang-orang dapat dikatagorikan seperti salah satu melihat
ke kanan atau ke kiri karena kira-kira 75% dari individu CLEMS adalah salah satu
pimpinan.
Gaze Omissian (tatapan kelalaian atau penghilangan tatapan) tarjadi ketika salah
satu orang tidak mau melihat ke orang lainnya, tetapi ini tidak disengaja untuk
menghindari kontak mata.
Mutual Graze ditunjukkan untuk dua orang yang saling melihat ke salah satu
wajahnya satu sama lain.
Oculesics mempelajari tentang gerak-gerik mata, kontak mata, perpindahan mata,
dan fungsi dari gerak-gerik mata.
One-sided look atau glance adalah tatapan dari satu individu terhadap wajah
individu lainnya ini berarti tidak membalas tatapannya.

CHAPTER 6
A. VOCAL BEHAVIOR

Merupakan studi tentang nilai komunikatif perilaku vokal atau paralanguage yang
biasa disebut vocalics. Pentingnya perilaku bercakap sebagai jenis komunikasi lisan
yang terletak pada persepsi dari isi verbal pesan tersebut. Vocal behavior merupakan
suatu cara untuk memberitahu yang lain tentang status kita, latar belakang, gender, usia,
status sosioekonomi, dan pelbagai macam variasi dari data demografi. Perilaku vokal ini
memiliki pelbagai macam kategori yang dikemukakan oleh Trager, sebagai berikut :

 Voice set

 Voice qualities and vocalizations

 Voice printing

 Silence and pause

 Use of silence in communication

77
Voice set, keadaan dimana ketika kita berbicara, kita melakukan apa yang
dideskripsikan oleh Trager sebagai “setting”, misalnya dari sebuah aksi pidato. voice set
ini berkaitan dengan lingkungan vokal atau latar belakang kontekstual, adalah ukuran
hasil dari suara si pembicara, yang melibatkan beberapa karakter pribadi. Termasuk di
dalamnya: faktor usia, gender, kondisi kesehatan, latar belakang pendidikan, identifikasi
grup bisa jadi memainkan sebuah peran yang besar dalam berkontribusikan dalam voice
set si pembicara , kemudian Voice set berhubungan dekat dengan siapa yang menjadi
pembicaranya; seperti informasi yang disampaikan pembicara, menolong kita untuk
menafsirkan kata-kata pembicara secara lebih akurat. menurut Trager, Voice set setiap
individu itu sangatlah berbeda, voice set mengindikasi adanya antusiasme dan emosi
dalam suara ketika berbicara mengikuti frasa. Contoh: “It is a very nice day” , “Hello,
Fernando”, That tastes great!”

Voice qualities and vocalizations , Trager membedakan antara 2 kategori ini dalam
vocal behavior. Kategori perrtama : Kualitas suara, yaitu modifikasi antara tanda suara
yg mengikuti kata yg diucapkan, bisa berupa tempo,resonansi,kontrol ritmik, artikulasi.
Kategori kedua : Vokalisasi. Vokalisasi erat hubungannya dengan kualitas suara,
terdapat 3 perbedaan dalam vokalisasi, yaitu vokal characterizer, vocal qualifier, vocal
segregate.

 Vocal characterizer
menunjukkan suara yang diluar dari bahasa, seperti tertawa, menangis,
merengek, terisak, menguap,menggerutu
 Vocal qualifier
mengklasifikasikan atau mengorganisasikan beberapa porsi yang spesifik atau
memberikan variasi diantara kalimat Contoh : “Letakkan pensil
itu…..SEKARANG” (dengan menjeda sebelum kata terakhir lalu menaikkan
volume suaranya berati ini memberikan perintah).
 Vocal segregate
yaitu, tanda vokal yang dapat terdengar tetapi bukan karena linguistik(bahasa).
Contoh : “uh-uh-uh,” “ah,” “er”,”and-ah.

Voice printing , adalah suara khas yang diperkirakan akan menjadi cara
alternatif untuk mengidentifikasi selain sidik jari dan analisa DNA. Mirip dengan

78
sidikjari, bahwa seseorang dapat diidentifikasi dengan karakteristik yg unik dan kualitas
dalam suaranya yang khas dalam laki-laki ataupun perempuan. Tokoh yang telah
mencoba melakukan penelitian tentang voice printing ini adalah Weitz, ia mencatat
bahwa voice printing kebanyakan telah digunakan dalam menyelesaikan beberapa kasus
kriminal

Silence and pause , adalah jeda atau berhenti dalam melakukan percakapan,
dibedakan menjadi unfilled pause, dan filled pause. Unfilled pause adalah untuk jeda
yang diam , dan filled pause adalah jeda yang seperti bergumam, Diam adalah aspek
penting dari nilai komunikatif dalam aktivitas vokal, sekalipun tidak selalu dipandang
sebagai kategori kelakuan vokal.Diam umumnya dibicarakan bersama jeda(pause).
Diam adalah periode ketika aktivitas vokal berhenti selama ucapan lisan. Sedangkan
Pause atau filled pause terdengar seperti : “uh”, “eh”, “ah”, gagap dan bahkan slip lidah
atau pengulangan. Menurut Goldman-Eisler pause adalah bagian tata bahasa jika terjadi
pada saat :

 Akhir kalimat

 Sesaat sebelum kata sambung (tapi, dan, atau)

 Sesaat sebelum kata ganti hubung (who, which, why)

 Sesaat sebelum anak kalimat keterangan waktu, cara, dan tempat.

Menurut Knapp&Hall: dalam pembicaraan spontan,hanya 55% dari keseluruhan


jeda yang dalam tata bahasa, sebaliknya presentasi yang apabila dipersiapkan dengan
baik, seperti membaca dari teks, secara umum dikarakteristikan kedalam persentase
yang tinggi terhadap jeda yang termasuk kedalam tata bahasa.

Uses of silence in communication , penggunaan diam dalam komunikasi. Diam


sering diperlukan untuk seseorang, dalam rangka agar menempatkan dirinya atau
menyatukan pikirannya secara bersamaan, digunakan untuk menunjukan rasa hormat
kepada orang lain, ketika orang lain sedang berbicara atau menyampaikan sesuatu.
Digunakan untuk menegaskan suatu poin dari konten pembicaraan atau membuat suatu
potongan dari konten, yang lebih dapat mengingatkan atas apa yang disampaikan
(bersifat memorable)

79
B. VOCAL BEHAVIOR AND TURN INTERACTION MANAGEMENT
Dalam interaksi balik antara perilaku bercakap , hal ini terdapat 4 perilaku yang
menonjol, yaitu:

a. Turn-mainting

b. Turn-yielding

c. Turn-requesting, dan

d. Turn-denying.

Turn-maintaining , adalah saat dimana dalam interaksi kita dengan orang lain,
ketika kita ingin terus berbicara terdapat isyarat vokal yang ingin terlibat pada
gilirannya dengan mempertahankan pembicaraan kita, termasuk peningkatan
kenyaringan berbicara.

Turn-yielding, yaitu pada saat selesai berbicara, memberikan isyarat pada lawan
bicara bahwa ia sekarang dapat mulai berbicara dan kita ingin mendengarkan, sehingga
umumnya kita terlibat pada gilirannya dan menghasilkan perilaku mendengarkan.

Turn-requesting ,yaitu kita memikirkan sejenak saat kita sedang mendengarkan


seseorang berbicara. Kita menunggu pembicara untuk jeda atau berhenti, jika hanya
dalam waktu untuk satu detik saja, sehingga kita dapat melanjutkan pembicaraannya.

Turn-denying ,yaitu pemberhentian dalam berbicara, yang biasa terjadi pada saat
kita berbicara tidak ada topik lagi untuk dibahas. Kemudian tingkatan respon kita
rendah dan isyarat vokal yang ditunjukkan adalah mempersilakan pembicara atau lawan
bicara untuk meneruskan pembicaraan, namun kita yang sebagai pembicara
menghentikan pembicaraan. vokalisasi nonbahasa yang ditunjukkan seperti “Mm-hmm”
diikuti dengan sinyal positif,gerakan anggukan kepala, dan umumnya memberikan
sinyal pada pembicara “lanjutkan.Saya suka dengan apa yang kamu bicarakan”.

C. AKSEN DAN DIALEK

Aksen dan dialek dapat dinilai sebagai suatu persepsi dalam berbagai cara untuk
berbicara. Aksen biasanya berkaitan dengan cara membaca atau pronunciation dari
suatu kata yang sama, seperti misalnya nama Marry, bagi sebagian orang dibaca

80
“Marri”, “Merri”, atau “Maury”, dan lain-lain. Sedangkan dialek, biasanya berkaitan
dengan etnis atau budaya tertentu dalam mempersepsikan suatu pengertian, misalnya
seperti gedang dalam budaya sunda dikenal dengan untuk sebutan buah pepaya, namun
pada budaya betawi gedang adalah sebutan untuk buah pisang. Menurut Mulac 3
indikasi yang menunjukkan penilaian aksen tergantung pada:

1. status sosiointelektual (status, pekerjaan, pendapatan, literacy)


2. kualitas estetik (how pleasing or displeasing the accent is)
3. dinamis (agresif, asertif, kuat, keras, atau active the voice is)

Efek tentang perilaku berhubungan dengan suara., meliputi :

a. Vocal behavior and Emotion

b. Vocal behavior and Personality

c. Vocal Behavior and Learning

d. Vocal behavior and Persuasion

e. Vocal Behavior and attractiveness

f. Vocal behavior and confidence

g. Vocal Characteristics of Good Delivery

Vocal behavior and emotion. Kebanyakan dari hasil penelitian isyarat vokal dan
ekspresi emosional menandakan adanya 5 penemuan konsisten,yaitu:

 Emosi negatif lebih akurat diidentifikasi dibandingkan dengan emosi positif

 Kemampuan pendengar untuk mengidentifikasi emosi dalam suara sangat


dipengaruhi oleh kemampuan pembicara untuk mengkode emosi kedalam
suaranya

 Individu yg memonitor dan mengendalikan emosi mereka sendiri menjadi lebih


baik

81
 Ketika sedang berbicara pada orang lain dari budaya yang sama lebih mudah
mengidentifikasi berbagai ekspresi suara, dan emosi sulit dideteksi

 Berdasarkan penelitian vocalic, berikut tanda2 yang sering diasosiasikan dengan


SADFISH emotions:
1. Sadness= tempo pelan, pitch rendah, harmonisasi sedikit, datar, aktivitas
sedikit, lemah lembut, tanpa warna
2. Anger= tempo cepat, level pitch tinggi, keras, harmonisasi banyak, pahit,
tidak senang, kasar
3. Disgust= tempo pelan, harmonisasi banyak, datar, suara sulit, intonasi kecil,
menjijikkan
4. Fear= pitch contour up, tempo cepat, lengkung, sumbang,tidak harmonis,
tajam-menusuk
5. Interest= even pitch, tempo sedang, harmonics sedang, bersemangat, siap
siaga
6. Surprise= tempo cepat, pitch tinggi, pitch atas.bawah, harmonics banyak,
dikejutkan,membisingkan
7. Happiness= tempo cepat, variasi pitch tinggi, aktif, bersemangat, ceria

D. VOCAL BEHAVIOR and PERSONALITY


Addington (1968) sangat tertarik akan isyarat yang berkenaan dengan suara yang
secara konsisten menciptakan stereotypical pertimbangan di pihak lain. Ada sembilan
kualitas dalam suara, yaitu:
1. Breathiness, pada Laki-laki menunjukkan pemuda & lebih artistik,. Pada
perempuan, feminim dan kecil mungil
2. Lembut atau tipis pada laki-laki tidak terlihat, berkawan tinggi dalam setiap
penilaian kepribadian yg khusus. Pada perempuan terlihat, seperti sosial dan
tidak matang secara fisik, juga tidak matang emosi dan mental
3. Datar, pada Laki-laki dan perempuan diasosiasikan dengan persepsi yg sama,
terlihat dingin dan lebih pendiam.
4. Nasality (sengau), pada laki-laki dan perempuan menimbulkan kesatuan yang
luas dari persepsi sosial yg negatif, seperti pemalas, bosan.

82
5. Tenseness, pada laki-laki terlihat lebih tua, sedikit mengalah dalam percakapan.
pada perempuan, pembicara menjadi lebih muda, lebih emosional, feminin, dan
lebih berperasaan halus.
6. Suara serak, pada laki-laki terlihat lebih matang, tua, dan sophisticated. pada
perempuan, tidak emosional, jelek, lebih maskulin, ceroboh, tidak artistik,naif,
neurotik,rendah hati
7. Orotundity (jelas,kuat), pada laki-laki lebih energik, menarik, angkuh, antusias,
artistik. Pada perempuan, dermawan, lebih bersemangat, sensitif dengan
estetika. Keduanya Menunjukkan humoris dan angkuh.
8. Tingkat suara, bicara cepat pada Laki-laki dan Perempuan berorientasi sosial,
hasrat untuk bersosialisasi, kompeten,lebih percaya diri.
9. Increased Variety in pitch , pada laki-laki, cenderung estetik, dinamis,
keperempuanan. Pada perempuan, lebih dinamis dan ekstrovert.

E. VOCAL BEHAVIOR AND LEARNING ,


Peneliti dan para penulis menyatakan bahwa variasi berkenaan dengan suara,
kejelasan yang berkenaan denga suara dan membunyikan suara yang berperan untuk
pengertian dan daya ingat. Suara yang jelas akan lebih mengingatkan materi apa yang
disampaikan dalam belajar

F. VOCAL BEHAVIOR and PERSUASION


Satu studi tentang ajakan dan perilaku berkenaan dengan suara menemukan bahwa
kecepatan dengan kita berbicara mempengaruhi kemampuan untuk mengajak orang lain.
Dengan kata lain, semakin cepat kita berbicara, semakin mungkin kita untuk
mempengaruhi pendengar. Penjelasan yang mungkin untuk temuan ini adalah tingkat
suara yang lebih cepat, dan sering dihubungkan dengan persepsi kemampuan, keahlian
dan kecerdasan.

G. VOCAL BEHAVIOR AND ATTRACTIVENESS


Zuckerman dan Driver berasumsi bahwa “ perbedaan individu itu di dalam daya
pikat berkenaan dengan suara,yang akan menimbulkan kesan kepribadian berbeda”.
Mereka menemukan bahwa pendengar menyetujui suara yang menarik. Zuckerman dan
Driver juga menemukan dan mereka menyetujui para pembicara dengan suara yang

83
lebih menarik dinilai lebih baik dibanding para pembicara yang sedikit mempunyai
suara menarik. Suara menarik dirasa dominan, menyenangkan, dan berorientasi prestasi.

H. VOCAL BEHAVIOR AND CONFIDENCE


Ada banyak cara seseorang pembicara dalam menunjukan kepercayaan diri didalam
apa yang ia katakan. Kimble dan Seidel (1991) dalam mempelajari variabel
paralinguistic, kenyaringan berkenaan dengan suara dan tanggpan latency, untuk
menentukan apakah yang mereka bicarakan oleh pembicara dirasa yakin atau tidak
dalam menyampaikan pembicara.

I. VOCAL CHARACTERISTICS OF GOOD DELIVERY

Ada beberapa kualitas yang berkenaan dengan suara spesifik, yaitu:

 Mengatur volume, yang mana ini penting ketika mempertimbangkan pendengar


saat berbicara. Kenyaringan suara benar-benar relatif. Apa terlalu lembut atau
nyaring tergantung dimana dan untuk siapa sesorang itu berbicara.
 Tingkat suara juga faktor yang mempengaruhi kemampuan untuk membujuk
orang lain. Kebanyakan dari kita dapat berbicara pada 140 sampai 160 kata per
menit.
 Penggunaan nada untuk memperjelas dan menekankan poin2 yang penting
dalam pesan lisan
 Artikulasi yang baik, merupakan unsur untuk mempertimbangkan pesan yang
disampaikan
 Mutu suara juga termasuk dalam kualitas yg berkenaan dengan suara, dalam
membujuk sesorang perlu suara lancar
 Pause efektif dapat digunakan untuk meminta perhatian gagasan tertentu, suatu
sela diam tepat sebelum atau sesudah suatu pernyataan dapat membuat
pernyataan nampak sangat penting, suatu kunci unsur pesan.

CHAPTER 7
SPACE AND TERRITORIALITY

FENOMENA TERRITORIALITY

84
Human territorial adalah dugaan seseorang atau lebih dari wilayah geografis
dengan atau tanpa didasari hukum formal yang legal. Klaim ini paling sering terjadi
melalui pendudukan terus menerus daerah itu.

Jenis Territority
1. Teritorial Primer
Jenis teritori ini dimiliki serta dipergunakan secara khusus bagi pemiliknya.
Pelanggaran terhadap teritori utama ini akan mengakibatkan timbulnya perlawanan dari
pemiliknya dan ketidakmampuan untuk mempertahankan teritori utama ini akan
mengakibatkan masalah yang serius terhadap aspek psikologis pemiliknya, yaitu dalam
hal harga diri dan identitasnya. Yang termasuk dalam territorial ini adalah ruang kerja,
ruang tidur, pekarangan, wilayah Negara dan sebagainya. 

2. Teritorial Sekunder
Jenis teritori ini lebih longgarpemakaiannya dan pengontrolan olehperorangan.
Territorial ini dapat dipergunakan oleh orang lain yang masih di dalam kelompok
ataupun orang yang mempunyai kepentingan terhadap kelompok itu. Sifat territorial
sekunder adalah semi publilk. Yang termasuk dalam territorial ini adalah sirkulasi lalu
lintas di dalam kantor, toilet, zona servis dan sebagainya.

3. Teritorial Umum
Territorial umum dapat digunakan oleh setiap orang dengan mengikuti aturan
aturan yang lazim di dalam masyarakat di mana territorial umum itu berada. Territorial
umum dapat dipergunakan secara sementara dalam jangka waktu lama maupun singkat.

4. Teritorial Rumah
Ini merupakan jenis teritorial dalam berhubungan dengan tetangga, teman
rumah, dan lain-lain

5. Teritorial Interaksi
Orang dapat berkumpul dengan lingkungan sosialnya.

6. Teritorial Tubuh
Juga dikenal sebagai ruang pribadi, teritorial tubuh, tidak seperti jenis lain dari
teritorial, yang portabel, kita membawanya kemanapun kita pergi. menganggap ini
85
sebagai ruang pribadi gelembung yang tak terlihat yang mengelilingi tubuh seseorang.
Hal ini adalah yang paling terhormat individu dari teritorial.Pengaturan kontrol dan
pertahanan oleh pemilik biasanya tidak diperlukan karena kebanyakan orang sangat
menghormati teritorial pribadi orang lain.

Pertahanan Teritorial dan Gangguan


1. Preventif
Preventif adalah aksi seseorang sebelum gangguan muncul. Terdapat empat
metode preventifuntuk Pertahanan Teritorial:
a. Penandaan
b. Label
c. Penunjukan gaya ofensif
d. Kedudukan

a. Penandaan
  Penandaan biasanya berbentuk barang pribadi seperti tas, kantung, payung,
jaket, buku, topi, dan berkas yang digunakan untuk menandai kepemilikan dari suatu
ruang. Biasanya cara ini digunakan pada saat seseorang memakai benda benda ini untuk
membuat suatu batas tertentu (Lyman & Scott, 1967).
Sommer (1959) berpendapat bahwa “penandaan bisa efektif untuk mencegah
gangguan, objek yang digunakan harus sebagai penanda bukan sampah. Ini
membutuhkan barang yang memiliki artian simbolik atau harga intrinsil”

b. Label
Contoh dari label termasuk tanda menajuhlah, anjing galak, atau telah dipesan,
atau bahkan palakat nama di pintu kantor, pulpen, komputer, disket, dan lainnya.

c. Display Ofensif
Bentuk pertahanan teritorial dengan kombinasi postur tegas, kuda kuda, tatapan,
dan gesture. Bentuk ofensif inilah yang menunjukan seseorang terlihat agresif dan hebat
kepada pengganggu. Kelemahan utama dari cara ini adalah orang ini harus ada di dalam
teritorial, sementara itu penanda bisa menggantikan kehadiran orang tersebut.
Kekurangan yang lainnya, menurut Sommer, adalah terkadang situasi display ofensif
bisa menyerang diri sendiri.

86
d. Jabatan
Orang yang telah masuk dalam teritori tertentu dalam jangka waktu yang lama
bisa mengklaim bahwa dirinyalah yang memiliki teritori tersebut.

2. Reaksi
Metode ini penting jika pencegahan gagal. Saat teritorial kita diganggu oleh
yang lainnya, kita akan merasa tergerak dengan respon secara fisik. Saat kita tergerak
karena gangguan, kita menganggapnya sebagai positif atau negatif.Tidak semua
gangguan ini dianggap sesuatu yang buruk.Terkadang ini membuat kita merasa baik,
tenang atau nyaman sebagaimana yang terjadi bersama sahabat.Tetapi pada saat lainnya
gangguan ini dianggap negatif karena membuat stress, tidak nyaman atau bahkan
membuat malu.

Tipe Utama Gangguan Negative


Gangguan salah satunya berbentuk pemakaian tanpa izin pada teritori orang lain,
tidak seperti invasi, gangguan ini bersifat sementara. Pengganggu menggunakan tempat
penting bagi orang lain tanpa izin.Kontaminasi menunjukan Teritorial orang lain dengan
respek dalam definisi dan kegunaan.
Invasi adalah gangguan drastis dan permanen yang pengganggunya benar-benar
melewati batas teritorial orang lain dan berusaha untuk mengambil dan memilikanya.
Saat invasi terbentuk, pengganggu memaksakan keberadaannya dalam teritorial orang
lain dan berusaha mengusir pemiliknya. Tentu saja, ini bisa dalam skala besar atau
kecil. Invasi mungkin memakai cara tersembunyi juga.

Reaksi Terhadap Gangguan


Saat teritorial kita telah diganggu secara invasi, gangguan atau kontaminasi, dan
kita menganggap gangguan itu negatif, kita mungkin menganggapinya dengan berbagai
cara. Cara ini bisa di klasifikasikan sebagai, penarikan diri, penyekatan, pertahanan diri,
atau kolusi linguisti

87
a. Penarikan Diri
Berarti kita merespon dengan pergi dari pengganggu dan membiarkan dirinya
mengambil alih.Singkat kata, kabur tanpa bertarung.Ini adalah respon pertarungan
klasik, reaksi normal untuk sesuatu yang menakutkan. Meskipun kebanyakan
pengganggu tidak membuat rasa takut, apa yang kita takutkan adalah jika kita membuat
perkelahian (dengan kata lain, bertarung). Kita sering menemukan penarikan diri adalah
bentuk terbaik untuk bereaksi saat  seseorang menginvasi teritorial publik yang telah
kita tempati sementara waktu.

b. Instulation (penyekatan)
Respon ini dapat dianggap sebagai pertempuran canggih. Ketika melihat orang
lain melanggar pada territori kita, kita dapat membangun batas tangguh untuk
menghentikan mereka. Ini mungkin mengambil bentuk penanda, atau gerakan tubuh dan
gerak tubuh yang menghambat kemajuan penjajah.

c. Isolasi
Sering dicapai dengan menggunakan penanda.

d. Turf Defence atauPertahanan Diri


Paling dekat dengan respon melawan klasik.Ini adalah bentuk paling aktif
pertahanan yang tersedia. Turf defence memanggil pemilik untuk mengusir penjajah
dari dia atau wilayahnya. . Bagi manusia, bagaimanapun, reaksi terhadap gangguan ini
umumnya digunakan sebagai pilihan terakhir.

e. Kolusi linguistic
Melibatkan serangkaian proses yang kompleks dimana integritas teritorial
kelompok ditegaskan kembali dan penyusup diberi label sebagai orang luar (Lyman &
Scott, 1967, p. 249). Orang-orang membela ruang dapat bergerak penyusup atau orang
luar dalam percakapan, gerak-gerik, dan gerakan yang dirancang untuk
membingungkan, atau membuat penyerbu merasa seolah-olah mereka adalah orang luar
(atau tidak termasuk).

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertahanan Teritorial


Faktor ini menentukan keberhasilan atau kegagalan dari metode pertahanan yang
kita gunakan Knapp dan Hall (1992) menyatakan bahwa intensitas reaksi kita terhadap
gangguan-gangguan sebagian besar tergantung pada tujuh pertimbangan:
88
1. Siapa yang melanggar wilayah kita?
2. Mengapa mereka melanggar wilayah kita?
3. Apa jenis wilayah itu?
4. Bagaimana pelanggaran dicapai?
5. Berapa lama gangguan yang terakhir?
6. Apakah kita mengira pelanggaran lebih lanjut di masa depan?
7. Di mana pelanggaran terjadi?

Personal Space
Jika territorial terlihat sebagai area atau jarak yang tetap, personal space adalah
gelembung yang tidak terlihat yang mengelilingi kita dan dapat membesar atau
mengecil bergantung pada kepribadian, situasi, dan tipe hubungan.
Dua hal yang mempengaruhi ukuran personal space adalah sebagai berikut :
1. Kesesuaian kita menggunakan personal space dipelajari secara social melalui
cara berkomunikasi dengan orang lain di budaya kita.
2. Pilihan kita untuk membatasi jarak untuk mengkomunikasikan informasi tentang
diri kita, hubungan kita, dan kebutuhan kita.

Interpersonal Space
Jarak nyaman kita selama interaksi bervariasi, bergantung pada orientasi ruang
kita dengan orang lain dan hubungannya dengan kita. Hall menjelaskan empat jenis
jarak interpersonal yang dikategorikan berdasarkan hubungan komunikasi yang terlibat.

a. Jarak Intim
Merepresentasikan bagian jarak yang paling dekat.Berkisar dari menempel
sampai jarak 18 inchi.Zona ini biasanya diberikan kepada orang-orang istimewa di
hidup kita.Pasangan, teman yang sangat dekat, atau anggota keluarga inti adalah orang
yang kita izinkan masuk ke zona ini setiap saat.

b. Jarak Personal
Jaraknya berkisar dari 18 inchi sampai sekitar 4 kaki.Jarak personal biasanya
digunakan selama percakapan dengan teman dekat dan interaksi dengan kerabat.Bisnis
dalam jangka waktu yang lama juga dapat menyebabkan kita memberikan izin kepada

89
rekanan untuk masuk ke dalam bagian ini karena kita sudah menganggapnya sebagai
teman.

c. Jarak Sosial
Biasanya digunakan saat guru berkomunikasi dengan murid yang sudah besar,
dengan guru lain, dengan orang tua murid, atau dengan kepala sekolah. Guru untuk anak
kecil bagaimanapun juga akan cepat belajar jika anak kecil tidak memiliki minat
terhadap jarak berinteraksi. (Fry&Willy, 1971)

d. Jarak Publik
Merepresentasikan bagian terluar dari personal space kita.Jarak ini dimulai dari
8 kaki dan membesar sampai jarak batas kita bisa berkomunikasi.Jarak ini bisa
bervariasi bergantung dengan situasi. Saat berbicara di depan umum misalnya, itu
memungkinkan untuk menghadirkan beberapa ribu orang, dan karena adanya teknologi,
mereka semua termasuk ke dalam jarak public.

Perbedaan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin adalah factor terbesar yang mempengaruhi personal space.


Perempuan, sebagai contoh, cenderung berinteraksi dengan orang lain pada jarak yang
lebih dekat daripada yang dilakukan oleh pria. Bagaimanapun, jarak antara perempuan
dan laki-laki saat berkomunikasi akan lebih dekat daripada komunikasi antar lelaki atau
antar wanita.
Bahasa nonverbal lainnya ditemukan dapat mempengaruhi hubungan antara
jenis kelamin dan personal space. Beberapa penelitian memunjukan bahwa pria dan
wanita mendekati orang lain secara berbeda tergantung pada cara orang tersebut melihat
ke arah mereka.

Perbedaan Budaya
Penelitian menunjukan bahwa orang-orang di Amerika Utara merasa lebih
nyaman saat berinteraksi dengan jarang yang baik.Untuk alasan ini, budaya kita sering
disebut sebagai budaya nonkontak.Budaya nonkontak lainnya termasuk Eropa Utara,
Asia, Pakistan, dan India. Di sisi lain, banyak budaya berinteraksi lebih dekat dengan
jarak yang lebih dekat dan dianggap sebagai budaya kontak. Hal tersebut menjadi label
bagi budaya kontak termasuk di Amerika Latin, Eropa selatan, dan Negara-negara Arab.

90
Perbedaan Usia
Saat berbicara mengenai personal space, anak-anak merupakan “penjelajah
ruang” yang sesungguhnya. Pada usia 12, bagaimanapun, kebanyakan anak-anak
mencapai orientasi personal space seperti orang dewasa. Ini mungkin adalah hasil dari
harapan yang berbeda dari orang dewasa tentang hubungan usia 12 tahun kepada anak
yang lebih kecil. (Fry & Willis, 1971)
Intinya, anak yang berusia lebih besar dianggap sudah dewasa dan diharapkan
untuk tahu lebih baik mengenai personal space orang lain. Meskipun perbedaan usia
mendapat perhatian yang sangat sedikit pada literature penelitian, kita dapat
memberikan 2 generalisasi. Pertama, Knapp and Hall (1992) berpendapat bahwa masuk
akal jika kita berinteraksi dekat dengan orang yang seusia dengan kita.Kedua, Baxter
(1970) menunjukkan bahwa, sampai titik tertentu, disini terlihat menjadi hubungan
langsung antara umur dan jarak ketika membandingkan orientasi ruang pribadi anak-
anak, remaja, dan orang dewasa selama percakapan. Anak berkomunikasi lebih dekat
dan orang dewasa berkomunikasi pada jarak yang lebih besar.

Perkembangan Kepribadian
Dalam buku komprehensif mereka pada komunikasi nonverbal, Harper, Wiens,
dan Matarazzo (1978) dan Richmond dan McCroskey (1998) telah merangkum
penelitian yang menunjukkan bahwa ekstrovert membutuhkan ruang lebih kecil dari
introvert selama percakapan. Introverts sangat mungkin untuk berdiri lebih jauh jika
berada dalam situasi yang intim.
Beberapa studi menunjukkan bahwa individu dengan kebutuhan tinggi untuk
afiliasi cenderung untuk bergerak lebih dekat dengan mitra interaksi mereka. Hal ini
juga tampak bahwa orang-orang dengan internal locus of control lebih dekat
membangun orientasi spasial kepada orang asing daripada mereka yang memiliki locus
of control eksternal.

Stigma
Stigma bisa menjadi dua tipe dasar: fisik dan sosial. Stigma fisik meliputi berada
di kursi roda, menggunakan kruk, tongkat, atau walker, yang buta, yang diamputasi,
atau memiliki wajah, bekas luka terbakar atau badan. Sebuah stigma sosial meliputi hal-
hal seperti reputasi sebagai seorang mantan narapidana, mantan penari telanjang, atau
memiliki penyakit menular seksual seperti herpes atau AIDS. Dalam budaya ini

91
setidaknya, kita melihat untuk menjaga jarak yang lebih besar antara diri kita dan orang-
orang dengan stigma fisik atau sosial.

Psikiatri dan Deviant Group


Malandro, Barker, dan Barker (1989) mengidentifikasi populasi menyimpang
seperti "orang-orang dengan sejarah penyakit mental seperti skizofrenia, tahanan, orang
lain dengan catatan kriminal, dan mengganggu siswa SMA" memiliki satu kesamaan
utama di yaitu bahwa mereka umumnya membutuhkan ruang lebih dari individu yang
tidak menyimpang dari masyarakat

Kerumunan dan Kepadatan


Kepadatan mengacu pada jumlah orang dalam ruang.Tiga faktor dapat
menyebabkan orang merasakan ketidaknyamanan yang berhubungan dengan
berkerumun.

1. Pengawasan
Adalah sejauh mana Anda merasa bahwa orang asing yang menonton Anda.
Ketika Anda melihat pengawasan yang tinggi, Anda mungkin menjadi gelisah dan
berusaha untuk melarikan diri kondisi itu.

2. Kendala perilaku
Mengacu pada pengurangan kebebasan gerakan.Kegiatan yang lebih dibatasi itu
menjadi, yang lebih mungkin adalah untuk mengalami crowding.

3. Kelebihan Stimulus
Mengacu pada kebanyakan suara, pemandangan, dan rangsangan lainnya yang
membombardir akal secara bersamaan. Jika individu tidak mampu mengatasi dengan
segudang rangsangan dalam konteks tertentu, dia atau reaksinya mungkin untuk
menghindar dan mencari perlindungan di tempat-tempat yang lebih tenang.
Salah satu dari faktor-faktor ini, atau kombinasi dari mereka, dapat
menyebabkan crowding. Titik utama adalah bahwa individu berbeda dalam jumlah
pengawasan, stimulus yang berlebihan, atau perilaku kendala mereka dapat terjadi
sebelum mereka merasakan crowding. Seorang individu harus memahami faktor-faktor
pengawasan, kendala, atau kelebihan stimulus sebagai gangguan atau tidak, agar
kepadatan tinggi menyebabkan perasaan berkerumun.  

92
Dampak Kepadatan Tinggi
Sebuah studi telah menunjukkan bahwa penduduk perkotaan lebih sering
melakukan vandalisme. Penelitian yang sama juga menunjukkan bahwa orang-orang di
kota-kota kurang bersedia untuk membantu orang lain daripada orang-orang yang
tinggal di daerah pedesaan. Selain itu, orang-orang yang tinggal di kota-kota besar
menghabiskan sebagian besar hari mereka mengatasi overload stimulus, pengawasan,
dan kendala perilaku yang disebabkan oleh kondisi kepadatan. Perilaku tersebut
penduduk kota gunakan untuk mengatasi crowding dapat memimpin orang lain untuk
merasa bahwa mereka tidak peduli.

Menurut Knapp dan Hall (1992), metode coping yang digunakan oleh orang-
orang seperti meliputi:
1. Menghabiskan sedikit waktu dengan yang lain (misal : percakapan pendek)
2. Menghormati interaksi prioritas rendah (misalnya mengabaikan orang lain di
jalan, kereta bawah tanah, lift, atau komuter kereta)
3. Mengubah tanggung jawab untuk beberapa transaksi yang lain (misalnya,
membutuhkan sopir bus untuk membuat perubahan)
4. Mem-block lainnya (yaitu, memiliki penjaga melindungi apartemen dan
membatasi akses)
5.

CHAPTER 9
Environment and Physical Surroundings
(Suasana dan Lingkungan Fisik Sekitar)

Menurut Hall (1966) terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi tingkah laku
manusia dari lingkungan :
1. Fixed-feature space
 Immovable
 Physical featuresrumah, kantor, ruangan, sekolah or layoutkota
 Difficult to change, move or alter
2. Semi-fixed feature space
 Movable

93
 Objects in our environmentsmeja, kursi, lemari, dan furnitur lain yang dapat
dirubah seperti keterangan, dan lainnya.
 Easier to change, move, or alter.

Seorang psikolog telah menemukan fakta bahwa keadaan sekitar dapat


mempengaruhi tingkat emosional seseorang. Gairah diri juga bergantung pada keadaan
sekitar dan bagaimana kita menginterpretasikan gairah tersebut. Keadaan sekitar
tersebut dapat membuat kita merasa terstimulasi, merasa waspada, aktif dan
bersemangat (heboh).
Sub-bab yang dibicarakan pada chapter ini diantaranya :
1. Karakteristik persepsi mengenai lingkungan.
2. Hubungan antara desain arsitektur dan dampak lingkungan.
3. Pengaturan ruang dan perbedaan individu dalam menanggai hal tersebut
4. Pengaruh keadaan sekitar, seperti ; warna, kecerahan, suhu ruangan, aroma ruangan
terhadap cara seseorang berinteraksi.

1. Karakteristik persepsi mengenai lingkungan


Knapp (1980) mendeskripsikan 6 karakteristik perseptual yang dimiliki individu
mengenai lingkungan, yaitu:
a) Formality
b) Warmth
c) Privacy
d) Familiarity
e) Constraint
f) Distance

a) Perception of formality (formalitas)


Semakin formal persepsi kita terhadap keadaan suatu ruangan (contoh: gereja,
perkantoran), semakin formal pula percakapan yang terdapat didalamnya. Percakapan
yang kita lakukan dalam keadaan tersebut akan bersifat serius (tidak rileks), dangkal,
ragu-ragu dan memiliki gaya.

94
Sebaliknya, semakin tidak formal persepsi kita terhadap kondisi lingkungan atau
ruangan, maka semakin rileks, terbuka dan hangat pula sikap yang kita tampilkan.

b) Perception of warmth (kehangatan)


Semakin hangat (bukan hangat suhu saja, tetapi pencahayaan, desain ruang, dan
lainnya) kondisi ruangan tersebut maka akan semakin orang berminat duduk santai
dalam keadaan rileks dalam ruangan tersebut. Sebaliknya, semakin dingin kondisi
ruangan tersebut, makan akan semakin orang tidak nyaman untuk berdiam dalam waktu
yang lama pada ruangan tersebut.
Contohnya, seseorang cenderung akan diam dalamjangka waktu yang lama pada
restoran yang memiliki desain yang nyaman dan santai (menghendaki konsumennya
untuk diam ditempat tersebut dalam waktu yang lama). Begitu juga, orang akan
cenderung tidak nyaman dan diam dalam jangka waktu yang pendek pada restoran yang
kondisinya kurang nyaman.
c) Perception of privacy (privasi)
Semakin privat ruangan tersebut, maka akan semakin ragu-ragu pula orang
memasuki ruangan tesebut. Sebaliknya pula, semakin ruangan tersebut terasa tidak
privat, maka orang-orang juga tidak akan segan untuk keluar masuk ruangan tersebut.
Biasanya, sebuah toko atau restoran yang kecil dan memberikan kesan tertutup akan
membuat orang ragu untuk memasuki tempat tersebut. Sebaliknya, sebuah toko atau
restoran yang besar dan memberikan kesan terbuka akan memberikan kebebasan bagi
orang yang akan memasukinya.

d) Perception of familiarity (keakraban)


Kondisi lingkungan yang sangat tidak familiar terkadang membuat kita sering
merasa gelisah. Karena biasanya kita tidak tahu bagaimana kita harus bersikap didalam
kondisi tersebut. Biasanya kita merasa gelisah, canggung dan sangat berhati-hati dalam
menampilkan perilaku.
Contoh : ketika kita sedang di dalam perjalanan panjang, dan merasa lapar. Kita
cenderung akan mencari tempat yang dikenal (familiar) dan nyaman digunakan untuk
beristirahat.

e) Perception of constraint (kendala)

95
Arti constraint disini adalah perasaan mudah (bebas) memasuki dan meninggalkan
keadaan suatu lingkungan.

f) Perception of distance (jarak)


Faktor lingkungan dapat membuat atau mempengaruhi persepsi jarak kita. Persepsi
jarak yang berupa seberapa dekat dan jauhnya kita dengan orang lain akan
mempengaruhi respon yang kita tampilkan kepada orang lain pula. Lebih tepatnya,
persepsi jarak di lingkungan sekitar tergantung pada isyarat bahasa tubuh yang lain.
Kita dapat mambangun jarak fisik dengan menempatkan diri kita jauh dari orang lain.
Selain jarak yang berkaitan dengan fisik, jarak ini juga bisa berupa jarak psikologis kita
dengan orang lain.Contoh :
- Di lingkungan yang luas kita akan cenderung berbicara lebih keras.

- Orang yang lebih dekat dengan pemimpin organisasi (orang yang berkuasa) akan
cenderung merasa lebih memiliki power (so’ jago)

2. Arsitektur dan Lingkungan


Winston Churchill pernah mengatakan (quotes) “Kita membentuk suatu bangunan,
begitupula bangunan membentuk kita”. Bangunan, bentuk, posisi dinding, ruangan,
bentuk tangga, dan lainnya,akan mempengaruhi interaksi seseorang kepada orang lain.
Bangunan di desain untuk mengekspresikan perasaan dan kesan kepada orang-orang
yang melihat bangunan tersebut serta mereka yang memasuki bangunan tersebut.Desain
bangunan tidak hanya akan memberikan dampak pada perilaku manusia saja tetapi juga
memberikan kesan pada pemilik bangunan tersebut.

3. PengaturanRuang
Dalam bagian ini, kita membicarakan susunan tempat dalam tiga cara, yaitu:
a) Dampak dari bentuk meja dalam diskusi
b) Susunan tempat duduk, hal ini berhubungan dengan situasi dan perbedaan
kepribadian.
c) Susunan ruang kantor dan bagaimana hal tersebut berhubungan dengan
keprofesionalan dan interaksi sosial yang terjadi.

96
a) Bentuk Meja
Pada meja yang melingkar, tidak ada perbedaan dan tidak ada tepi yang mungkin
menjadi untuk dijadikan sisi ‘yang berbeda’.Sehingga meja bundar, menyimbolkan
keseimbangan dan kesatuan pada individu-individu yang bersangkutan.
Meja yang berbentuk persegi memiliki sisi-sisi yang seimbang atau sama panjang,
karena itu, meja ini menyimbolkan kesseimbangan status dan kekuatan. Sisi-sisi yang
dibedakan itu memberikan pemisahan dalam komunikasi. Bentuk meja persegi
memberikan persepsi mengenai keseimbangan, tapi tidak memberikan persepsi
mengenai kesatuan
Meja berbentuk persegi panjang merupakan sususan struktural yang biasa ada pada
tempat bisnis dan perusahaan.Empat sisi yang terpisah menandakan kurangnya kesatuan
interaksi. Biasanya seorang yang memimpin ada di bagian sisi yang pendek (bagian
lebar) di ujung yang jauh dari yang lain, dan sisi pendek lainnya dibiarkan kosong. Hal
ini menandakan adanya kontrol dari pemimpin dalam interaksi.

Melingkar Persegi Persegi Panjang

b) Susunan tempat duduk


Penelitian mengusulkan bahwa pilihan kita untuk posisi tempat duduk dapat
ditentukan oleh beberapa hal.Bahkan di kelas, dimana hal mengenai pemilihan tempat
duduk terlihat seperti kebiasaan yang tidak disengaja, para peneliti telah menentukan
bahwa siswa memilih tempat duduk mereka dengan penuh kepedulian.Faktor-faktornya
adalah tugas dihadapan kita,jenis hubungan komunikasi atau kedekatan, dan bahkan
kepribadian kita.
 Situasi Tugas
Sommer tertarik pada kebiasaan duduk remaja.Pada investigasinya, Sommer
meminta pada para subjek untuk mengimajinasikan situasi dimana mereka berada pada
suatu meja bersama teman satu jenis kelamin. Sommer memerintahkan mereka untuk
memikirkan empat situasi:

97
a. Perbincangan (conversation), berarti duduk dan berbicara untuk beberapa menit
sebelum masuk kelas.
b. Kerjasama (cooperation), artinya duduk bersama dan belajar bersama untuk tugas
yang sama.
c. Aksi Kerjasama (co-action) artinya duduk bersama dan belajar untuk tugas yang
berbeda.
d. Kompetisi (competition), yaitu berkompetisi untuk melihat siapa pemenang pertama
yang berhasil menyelesaikan puzzle.

 Level Kedekatan
Lingkungan yang dikenal baik sehingga terasa dekat memberikan pengaruh pada
pilihan kita untuk memilih tempat duduk, atau mungkin juga kedekatan secara tidak
langsung dipengaruhi oleh pilihan kita mengenai posisi duduk. Cook menemukan
bahwa duduk-saling-berdampingan lebih disukai oleh mereka yang sangat dekat dengan
temannya. Sedangkan duduk-menyudut lebih disukai oleh mereka yang berjenis
kelamin sama, teman biasa, ataupun teman yang berbeda jenis kelamin.

98
 Perbedaan Kepribadian
Karakteristik personal dan perbedaan individual lainnya memberikan pengaruh pada
tempat duduk yang kita sukai.Studi menemukan bahwa mereka yang memiliki
perbedaan kaakteristik personal memiliki perbedaan pemilihan tempat duduk apabila
mereka dibebaskan untuk memilih. Studi menujukan, orang yang cenderung memilih
tempat duduk di depan ternyata memiliki antusias tentang sekolah dan belajar.
Sebaliknya, siswa yang cenderung duduk di belakang, biasanya jarang menjadi
pemimpin atau pengurus.
Dominasi juga berhubungan dengan pemilihan tempat duduk.Mereka yang terukur
memiliki tingkat dominasi yang tinggi cenderung duduk di bagian kepala dari meja,
atau di satu sisi yang menjadi pusat dari sisi yang lainnya.Posisi yang mereka pilih itu
merupakan posisi pusat dari komunikasi yang memungkinkan mereka untuk melakukan
eye-contact dan mendapatkan jarak penglihatan yang luas.Namun ternyata pilihan
tempat duduk ini dipilih juga oleh orang yang menemukan kesenangan dalam
komunikasi.

c) Susunan Pada Ruang Kantor


Editor dari majalah Consumer and Guide Magazine pada tahun 1979 menyusun
sebuah buku dengan tujuan semata-mata untuk menginstruksikan pada para pebisnis
mengenai cara mendekorasi ruang kerja untuk meraih keberhasilan yang lebih baik.
Editor majalah itu menekankan bahwa ukuran dan penempatan furniture pada kantor
biasanya menjadi faktor utama komunikasi. Mereka mengusulkan bahwa untuk
memajukan suatu kantor diperlukan kepeduluan dan perencanaan. Perencanaan itu
melibatkan dua tahap:
1. Bangun rencana yang spesifik untuk memproyeksikan kepriadian dan gaya
2. Meninjau ulang cara yang dipakai dari berbagai aspek dari sebuah kantor yang dapat
memproyeksikan karakter. Setelah itu rencanakan perubahan fisik yang menjelaskan
kualitas yang diharapkan
Zweigenhaft (1976) menginvestigasi susunan kantor dari anggota fakultas bidang
akademik. Dia tertarik dalam hal bagaimana fakultas membedakan posisi urutan
perabotan dalam kantor mereka untuk mengatur interaksi dengan para mahasiswa.
Zweigenhaft meminta para dosen untuk membuat sketsa bagaimana kantor mereka

99
sekarang tersusun. Hasil dari pelajaran ini menunjukkan bahwa sebagian besar anggota
senior fakultas menempatkan diri mereka diantara diri mereka sendiri dan siswa yang
berkunjung. Bagaimanapun, kurang dari setengah asisten professor kuliah menaruh
bagian mereka pada posisi “blocking” yang sama. Hasil yang menarik dari pelajaran ini
meliputi persepsi para siswa anggota fakultas. Untuk para guru yang tidak
menempatkan diri mereka pada posisi “blocking”, persepsi siswa akan lebih positif.
Siswa menilai mereka lebih mendorong pada sudut pandang yang berbeda, lebih
memberi siswa perhatian secara individual, dan sedikitnya menunjukkan rasa suka yang
berlebihan.
Interaksi kita dengan kolega pada beberapa kampus menyatakan bahwa persepsi
mahasiswa sungguh akurat.Kolega muda cenderung melihat para siswanya lebih seperti
mereka dan sebagai individual yang senang untuk bergaul. Banyak kolega senior
menyatakan banyak pengalaman negatif pada interaksi dengan siswa didalam kantor,
yang menyatakan bahwa siswa biasanya datang ke kantor mereka untuk mengadu. Ini
dianggap bahwa professor dengan umur yang dapat dilihat sendiri oleh siswa mereka
sendiri tak sebanyak biasanya, karena itu, dianggap sebagai target yang diinginkan
untuk interaksi. Kemungkinan besar para siswa akan mengunjungi kantor professor
yang lebih tua untuk melakukan pembicaraan yang bersifat informal. Interaksi siswa-
professor akan lebih berhubungan pada masalah yang dihadapi para siswa. Mungkin
menghasilkan suatu putaran.Interaksi para siswa sering meliputi interaksi yang
menyenangkan, jadi strukturnya ditempatkan antara siswa dan professor. Sebagaimana
rintangan muncul, kemungkinan interaksi yang menyenangkan akan berkurang, dan
seterusnya.

4. Faktor Lingkungan Lainnya


a) Daya Tarik Lingkungan
Dekorasi dari suatu ruang, baik menarik atau jelek, cenderung memengaruhi tingkah
laku manusia dengan beberapa cara.Suatu hal yang paling sering tersebutkan,
pendekatan klasik menginvestigasi pengaruh dari kebersihan ruangan yang
dikemukakan oleh Maslow dan Mintz (1956). Dalam pelajaran ini,penelitimemilih tiga
ruang yang dapat memuat pengalaman. Ruang pertama menggambarkan kondisi yang
indah.Ada dua jendela besar, gorden dan karpet, dan dindingnya yang berwarna.Juga
ada pencahayaan dan ruangan yang telah dilengkapi perabot.Ruangan yang kedua

100
menggambarkan kondisi yang buruk dan kotor, dinding yang kumal dan bola lampu
yang penuh dengan debu.Perlengkapan perabotannya memberi kesan bahwa ruangan itu
seperti tempat penyimpanan. Ruangan yang ketiga, dianggap kondisi netral dan murni,
merupakan kantor professor. Para subjek akan ditempatkan di setiap ruangan dan
diminta untuk menilai gambar dari tiap-tiap orang. Para peneliti dengan seksama
mengatur kadar kegaduhan, tempat duduk, waktu dan para eksperimenter.
Hasil dari investigasi ini menunjukkan bahwa subjek dalam kondisi yang indah
memberikan banyak nilai positif pada gambar disbanding dua kondisi yang lain.
Penemuan ini sangat menarik, seperti yang telah kita sangka. Sedangkan apa yang tidak
disangka-sangka, adalah bahwa subjek dan eksperimenter dalam ruangan yang buruk
memunculkan banyak aktivitas untuk melarikan diri. Ruangan yang buruk akan
menimbulkan persepsi sifat yang membosankan, sakit kepala, sikap tidak ramah, dan
reaksi negatif lainnya. Pada sisi lain, ruangan yang indah cenderung menimbulkan
banyak sekali reaksi positif melalui keinginan untuk melanjutkan latihan dan persepsi
kesenangan, kepentingan dan kenikmatan.
b) Warna pada Lingkungan
Riset pada warna menujukkan bila seseorang sedang merasakan tekanan, murung
atau tergesa-gesa, warna dari dinding mungkin alasannya. Institut Pantone Color
memperkuat gagasan bahwa warna dapat berpengaruh pada respon seseorang. Institut
tersebut mewakili keterangan bahwa riset kromadinamik (pelajaran dari pengaruh
fisiologi disebabkan oleh meneliti warna) oleh banyak ahli ilmu pengetahuan telah
membuktikan bahwa warna pasti mempengaruhi pandangan, pendengaran, respirasi dan
sirkulasi.

Warna Makna
Merah Rasa senang, vitalitas, periang,
pemarah, permusuhan, dosa, tantangan,
nafsu, energy, royal, menyenangkan
Biru Sejuk, ketenangan, resa senang,
kelembutan hati, dapatdipercaya,
wibawa, kebenaran, royal, pebisnis,
lembut,menyambut, sentosa

101
Kuning Menyenangkan, keberanian, kemuliaan,
riang, cahaya, lembut, brilian
Oranye Aktivitas, mungkin
tidakmenyenangkan, mengganggu,
perangsangan, menyusahkan,
menyenangkan
Ungu Royal, terkendali, penuntut, sejuk,
bijaksana
Lembayung Muda Ketenangan, menghargai, sejuk,
ketentraman, damai, menyambut
Hijau sejuk, menyenangkan, musim semi atau
musim panas, kesegaran,menarik,
aman, damai, tenang, lembut, bersih,
sayuran, garing
Abu-abu Ketergantungan, sejuk, tenang,
pebisnis, tahan uji, standar, setia, teguh,
kekokohan, sesuatu yang membosankan
Hitam Kesedihan, kehebatan, kendali,
kekuatan, ketidaksenangan,kematian,
potensi, kekuatan,
pemimpin,kekuasaan, kemaskulinan,
kerusakan
Cokelat Kekecewaan, kesedihan, perasaan
murung, kenetralan, rendahhati,
perlindungan, menyambut
Putih Kesucian, kebersihan, kebaikan, kristal,
polos,
kegembiraan,femininitas,mungkin
dingin atau netral tergantung
padapotongannya, penerangan

Lekatnya hubungan warna di dalam lingkungan itu adalah faktor tentang cahaya
warna itu sendiri (Williams,1954). Sebenarnya, warna akan menjadi tidak penting tanpa
beberapa wujud kekuatan penerangan.
Tidak hanya cahaya warna yang mempengaruhi perilaku, tetapi intensitas cahaya
kelihatannya memiliki satu pengaruh juga.Kekuatan penerangan emas yang tinggi dan

102
pencahayaan merah muda menghasilkan suatu atmosfer yang bersifat pesta, sedangkan
cahaya redup, terutama warna biru, menunjukkan suatu suasana hati yang
suram.Menerangi warna biru yang terlalu banyak dan redup dapat benar-benar
menciptakan keadaan mengantuk.

c) Pencahayaan dalam Lingkungan


Diasosiasikan dekat dengan warna dalam lingkungan adalah faktor pencahayaan.
Secara jelas, warna akan menjadi immaterial tanpa suatu bentuk dari pencahayaan.
Cahaya juga dapat memiliki warna.Warna cahaya tertentu telah ditemukan berhubungan
dengan suatu respon emosional yang khusus. Cahaya merah dihubungkan dengan
bahaya, kuning pucat dengan kesenangan, hijau pucat dengan kebaikan, hijau dengan
mati, biru merak dengan hal-hal jahat, oranye dengan kehangatan dan kegirangan, biru
dengan tenang, violet dengan kelezatan, dan lavender dengan rindu.
Di samping itu, intensitas juga memiliki efek.Pencahayaan kuat dari emas dan pink
menghasilkan suasana festival, sementara untuk pencahayaan lemah, terutama biru,
cenderung menghasilkan suasana muram. Pencahayaan yang terlalu biru dan lemah
akan bisa menciptakan rasa kantuk.
Berdasarkan penelitian, pencahayaan yang terang dan redup secara berbeda akan
mempengaruhi persepsi dari keintiman dan relaksasi (Carr, Dabbs, 1974; Gergen,
Gergen & Barton, 1973). Pencahayaan yang minim akan membuat seseorang malas
untuk bergerak, karena keadaannya lebih menenangkan, sementara pencahayaan yang
sangat terang akan memproduksi rasa lelah atau menciptakan keinginan untuk kabur.
Pencahayaan redup ditambah dengan pertanyaan intim terhadap orang-orang yang tidak
memiliki relasi intim, ditemukan dapat memproduksi keraguan dalam merespon,
berkurangnya eye-contact, dan penurunan signifikan dalam durasi tatapan (Carr &
Dabbs, 1974).

d) Suhu dan Lingkungan


Berdasarkan penelitian terhadap suhu lingkungan, para peneliti telah memutuskan
bahwa 62-68 derajat Fahrenheit bisa jadi merupakan suhu optimal untuk kondisi dalam
ruangan. Menurut Knapp, para ahli menyatakan efek-efek musim terhadap perilaku
manusia, yaitu:

103
1. Musim yang monoton, berpengaruh lebih sesuai terhadap jiwamu.
2. Berdasarkan musim, kamu bisa melakukan pekerjaan mental terbaik saat akhir
musim salju, awal musim semi, dan musim gugur.
3. Langit biru yang berkelanjutan mengurangi produktivitasmu.
4. Suhu ideal seharusnya merata sekitar 64 derajat Fahrenheit.

Kita cenderung akan lebih bertindak agresif atau negatif terhadap orang lain saat
suhu tinggi. Tingkah laku agresif jarang terjadi pada saat cuaca dingin.Semua hal ini
menyatakan bahwa suhu yang lebih rendah bisa mempengaruhi perilaku manusia dalam
hal-hal yang lebih positif dibandingkan saat suhu tinggi.

Berdasarkan penelitian Griffitt dan Veitch (1971), mengindikasikan bahwa subyek


yang berada dalam ruangan dengan suhu tinggi, kepadatan tinggi, dilaporkan lebih
sedikit melakukan reaksi pribadi yang positif dan afektif sosial yang positif terhadap
orang asing dibandingkan dalam kondisi lain.

e) Aroma dan Bau


Aroma dapat mengkomunikasikan memori, ketakutan, cinta, dominasi, dan
kegirangan, bahkan menimbulkan perasaan gairah luar biasa terhadap orang lain.

4.1 Pentingnya Aroma


Kita semua memiliki aroma individual, yang orang sebut olfactory signature.
Kebanyakkan makhluk hidup memiki pheromones, sekresi kimia yang menarik hewan
lain untuk pasangan. Meskipun begitu, tidak ada satu pun yang terisolasi pada manusia.
Manusia menjadi lebih sensitif terhadap aroma saat sedang bergairah.
Rata-rata orang dapat mengenal setidaknya 4000 aroma berbeda. Bahkan ada yang
bisa mengenal sampai 10.000 aroma. Orang tidak hanya berbeda dalam tingkat
sensitivitasnya dalam mencium, mereka juga berbeda dalam istilah dari evaluasi
terhadap aroma yang diberikan. Tidak hanya berbeda dalam bereaksi terhadap aroma,
tetapi juga ada bukti bahwa aroma dipengaruhi dari taraf gender.
Aroma merupakan pesan yang tak terlihat dan luar biasa, juga biasa menentukan
apakah komunikasi akan dimulai, dilanjutkan, atau dihentikan. Apa yang
dikomunikasikan, bersama dengan pesan verbal dan non-verbal lainnya, tergantung dari
cara penerima mempersepsikannya.
104
 Aroma dan Daya Tarik
Dari banyak karya tulis popular terakhir menyatakan bahwa ada hubungan antara
bau dan daya tarik antara pasangan seksual. Kita merupakan budaya paling scent-
conscious di dunia, karena kita menggunakan berbagai macam aroma buatan untuk
memberi daya tarik terhadap orang lain atau membuat kita tampak meyakinkan.
Beberapa peneliti menyatakan bahwa parfum dan daya tarik berhubungan.
Meskipun begitu, dalam suatu hubungan, jika itu ada, pastilah sangat kompleks. Seperti
halnya seorang perempuan dengan pakaian serba detail, bisa jadi tidak membutuhkan
parfum sebanyak perempuan yang berpakaian sampai harus benar-benar dianggap
atraktif.
Norma dalam budaya kita adalah jika seseorang tidak berbau sedap, kita tidak akan
tertarik pada mereka. Meski begitu, apa yang menarik bagi satu orang, bisa jadi
menyinggung atau mengganggu orang yang lain. Parfum yang terlalu banyak bisa
menyinggung atau menggagu kesadaran beberapa orang, yang di mana orang yang lain
bisa jadi malah bergairah.

 Aroma dan Sentuhan


Orang-orang mendekati benda dan orang yang atraktif. Oleh karenanya, jika
seseorang terlihat tidak sedap dipandang atau memiliki bau mulut atau bau badan, kita
cenderung tidak akan mau menyentuh mereka. Orang-orang atraktif mendapatkan lebih
banyak sentuhan di masyarakat. Atraktivitas berhubungan dengan aroma. Mereka
dengan wangi yang atraktif, menyenangkan dan baik akan cenderung mendapatkan
lebih banyak sentuhan dibandingkan mereka yang berbau tidak sedap, tidak
menyenangkan, dan busuk.

 Aroma dan Lingkungan


Lingkungan kita dibanjiri oleh beragam bau yang menyerang indera penciuman kita.
Kita punya polusi udara, asap rokok, parfum dengan aroma yang kuat, tissue toilet
beraroma, pakaian dalam yang bau, semprotan halaman beraroma, dan rumah yang
beraroma serta pembersih karpet.
Banyak orang menderita dari alergi yang berhubungan dengan aroma atau bau-
bauan atau penyakit pernapasan. Karena kita memiliki banyak aroma di lingkungan, itu

105
akan bisa menjadi hari-hari penuh alergi. Dalam budaya ini, kita sangat sensitif terhadap
bau dan bahkan bisa bertindak kasar.
Yang harus kita pahami adalah bahwa semua orang tidak lebih memilih untuk
menyukai aroma yang sama. Suatu aroma yang wangi bagi seseorang, bisa saja
dianggap beraroma busuk oleh orang lain. Kita harus sensitif dengan orang-orang di
sekitar kita dan bagaimana aroma kita serta cara kita menggunakan aroma lingkungan
dapat mempengaruhi orang lain. Kita juga dibanjiri oleh bau lingkungan yang
mengkomunikasikan hal-hal tentang kita, bahkan kita bisa membuat pernyataan
(judgement) tentang orang lain berdasarkan aroma apa yang orang tersebut izinkan di
lingkungannya.

 Efek dari Aroma dan Bau


Aroma jelas merupakan arti dari mengkomunikasikan dan berinteraksi denga orang
lain. Kita bisa menggunakan aroma kita untuk meningkatkan komunikasi kita dengan
sesama. Kita juga bisa menggunakan aroma kita untuk memastikan orang lain tidak
berkomunikasi dengan kita. Oleh karenanya, aroma sangat luar biasa, meskipun tidak
terlihat, merupakan komponen dari proses komunikasi non-verbal. Adapun 7 efek atau
kegunaan dari aroma adalah sebagai berikut:
1) Aroma dapat digunakan untuk meningkatkan daya tarik yang dirasakan di antara
dua orang.
2) Aroma juga bisa mempengaruhi daya tarik dari makanan. Hal lain yang
mempengaruhi keinginan terhadap makan disamping aroma adalah ekspektasi kita,
kepribadian, warna makanan, tekstur makanan, dan frekuensi proses menelan.
3) Aroma dan bau dapat membangkitkan makna dan memori dari benda, orang dan
lingkungan masa lalu. Orang yang memiliki smell blindness tidak akan bisa
mendeteksi bau dan aroma tertentu, bisa tidak peka terhadap aroma di sekitarnya,
dan tidak bisa membentuk makna dan memori tertentu dari benda dan orang-orang.
4) Kita selalu menggunakan smell adaptation di kehidupan sehari-hari.
5) Kita mengalami yang disebut smell memory¸ fenomena yang di mana aroma dan bau
dapat menimbulkan pengingatan spontan dari kejadian yang terasosiasikan dengan
mereka.
6) Aroma dan bau dapat digunakan dalam mendidik siswa tentang dunia di sekitarnya
dan menstimulasi proses pembelajaran siswa yang bisu dan tuli.

106
7) Aroma dan bau akhir-akhir ini telah menjadi persoalan ilmiah dalam banyak
komunitas medis.

Jadi, faktor-faktor lingkungan sangat penting dalam komunikasi manusia. Faktor-


faktor itu bisa mempengaruhi reaksi kita terhadap orang lain, kondisi emosional, dan
persepsi. Jika kita bisa memahami faktor yang sedang terjadi dalam situasi tertentu,
maka kita akan bisa lebih memahami komunikasi yang terjadi pada situasi tersebut.

CHAPTER 10

WAKTU
Chronemics menunjukkan kepada kita bagaimana cara merasa, menggunakan,
belajar, membentuk, menafsirkan, dan memberi reaksi untuk menyampaikan waktu.
Hickson dan Stacks (1993) menyatakan bahwa studi chronemics adalah “bagian yang
berarti (signifikan) dari komunikasi nonverbal karena secara umum kita merasa perilaku
dan reaksi kita sebagai rangkaian waktu” (p.175). Negara Amerika Utara
menggambarkan tentang waktu yaitu fakta-fakta dalam segala perkataan dan perbuatan
manusia. Kita memiliki unsur-unsur nonverbal waktu dimanapun.
Negara Amerika adalah Negara dimana orang hidup dengan jadwal yang teratur.
Banyak dari komunikasi kita, baik verbal dan nonverbal, merupakan hasil dari jadwal
waktu. Kita dapat melihat betapa seringnya perencaan kita dengan cara yang beragam.
Sebagai contoh, sekolah kita, ruang kelas, dan bisnis yang ada dalam jadwal; jarang
lembaga yang tidak memilikinya. Tempat kerja kita memiliki jadwal. Kita
merencanakan janji dengan orang lain dan untuk diri kita sendiri. Kita makan pada
waktu tertentu. Kita tidur pada waktu tertentu. Kita berlibur pada waktu tertentu. Jika
kita melewatkan waktu itu, kita melewatkan liburan kita karena adanya faktor lain yang
menjadi prioritas. Kita menetapkan prioritas berdasarkan pada seberapa banyak waktu
seseorang atau bagian dalam lingkungan bekerja patut diterima.
Bahasa verbal kita yang jelas menjadikan waktu kekuatan utama. Mari lihat pada
beberapa hal yang kita ucapkan sehari-hari berdasarkan panduan waktu. “Waktu hampir
habis”, “Berapa lama akan berlangsung?”, “Pukul berapa makan siang?” “Saya tidak
punya waktu untuk itu” “Saya akan membuat janji untuk itu.” “Waktu menjauh dari

107
saya.” “Kemana saja selama ini?”, “Saya membutuhkan waktu lebih”, “Waktu telah
dihabiskan dengan baik.” “Saya yakin telah membuang banyak waktu hari ini”, “Saya
harap, saya memiliki waktu lebih.” “Bisakah masa tenggang saya diperpanjang?” “Anda
melakukannya sekarang, dan saya akan melakukan di waktu berikutnya.” “Waktu
adalah uang.” “Saya tidak mudah memberi kesempatan”
Waktu telah menjadi bagian dari komunikasi verbal dan nonverbal yang
sedemikian rupa mengatur apa yang kita lakukan dan kapan kita melakukannya. Kita
mengebawahkan waktu (bloomfield dan Felder, 1985, Brophy, 1985; Fine, 1990;
Gonzalez dan Zimbaro, 1999; Lakein, 1973; Levine, 1989; Office Hours, 1999; Potter,
1980; Richmond, 1997).

ORIENTASI WAKTU
Hall (1959) mengatakan bahwa kita sebaiknya menguji jenis waktu yang
dimiliki. Ia menyatakan “ selama seseorang melakukan hal-hal yang sungguh berbeda
(menulis buku, bermain, aktivitas terjadwal, bepergian, rasa lapar, tidur, bermimpi,
bertindak menengahi, dan melakukan upacara resmi), mereka secara tidak sadar kadang
secara cepat dengan sadar dan ikut serta dalam kategori waktu yang berbeda (p.206).
Bagian ini membahas tiga orientasi waktu yang mana oleh Hall (1959, 1972, 1973,
1976, 1`984) menghubungkan, psikologi, biologi, dan budaya serta dampak terhadap
komunikasi.

Orientasi Waktu Psikologis


Orientasi waktu psikologis adalah bagaimana seseorang merasa, berpikir, atau merasa
kan waktu dan bagaimana hal ini mempengaruhi komunikasi sehari-hari dan percakapan
mereka. Individu dan budaya merubah perhatian orientasi waktu psikologis mereka.
Sepanjang studi mengenai waktu psikologis, tiga orientasi psikologis telah muncul:
Lampau, sekarang, dan mendatang. Kita diskusikan masing-masing orientasi disini.
1. Orientasi-lampau seseorang yang sangat menghargai waktu lampau,
menghidupkan kembali masa lampau, dan menghargai kejadian masa lalu.
Motto yang digunakan “Ingatlah masa lalu”, atau “Lihatlah hal-hal yang sudah
terjadi”. Kebudayaan yang memiliki filosofi orientasi lampau cenderung
memakai kejadian lampau untuk situasi-situasi baru yang serupa. Mereka
menggunakan masa lalu untuk membentuk keadaan sekarang. Masyarakat ini

108
memiliki rasa hormat terhadap orang yang lebih tua dan mendengarkan apa yang
dikatakan oleh mereka mengenai masa lalu. Masyarakat berorientasi lampau
sangat banyak terdapat pada kebudayaan tradisional china. Mereka memegang
perkataan orang yang lebih tua sebagai panduan. Suku bangsa asli Amerika juga
menempatkan nilai kebesaran pada masa lalu dan tradisi. Mereka menekankan
upaya yang besar untuk mewariskan nasehat dari waktu ke waktu kepada yang
lebih muda. Secara umum, satu perkembangan lebih dari orientasi lampau sama
dengan satu zaman, meskipun,meskipun kebudayaan umum hidup di salah
satunya. Hal ini berarti normal pada seseorang untuk menghargai pembelajaran
yang telah mereka peroleh dari pengalaman-pengalamannya.
2. orang dengan orientasi-sekarang hidup untuk hari ini. Motto mereka adalah
“makan, minum, dan menikah sebelum anda mati esok.” Mereka hidup sangat
banyak untuk masa sekarang. Mereka bekerja untuk masa sekarang, mereka
pergi sekolah untuk masa sekarang, mereka menabung untuk masa sekarang. Hal
ini mudah dimengerti mengapa sebagian orang yang mengarang kebangsaannya
sungguh-sungguh memakai orientasi. Hal ini membuat sedikit pengertian untuk
mempertimbangkan jauhnya masa depan jika anda tidak yakin darimana
datangnya makanan anda nanti. Dalam kebudayaan orientasi-sekarang yang
kuat, orang yang lebih tua mendapatkan rasa hormat yang kurang dibandingkan
yang mereka lakukan pada orientasi-sosial. Nyatanya beberapa orang muda
mengatakan hal seperti, “Apa yangsedang mereka lakukan, mereka hidup di
zaman kegelapan.” Beberapa siswa lain merasakan hal tersebut mengenai guru
mereka. Beberapa siswa lain lain merasakan hal tersebut terhadap orangtua
mereka. Industri Amerikaberdiri dibawah pertumbuhan yang kritis karena
terkadangbudaya orientasi terlalu berorientasi sekarang. Pengecaman menuntut
bahwa terlalu banyak keputusan bisnis dengan cepat mempertinggi keuntungan
pada biaya dari jangka panjang yang baik-menjadi sebuah perusahaan.
3. Orang dengan orientasi-mendatang berdasarkan perilaku sekarang atas apa yang
mereka percayai akan terjadi di masa depan. Motto orientasi-mendatang boleh
jadi”Hari esok ada di sekeliling sudut, bersiaplah.” Orang dengan orientasi
mendatang percaya bahwa hari esok adalah apa yang harus dikerjakan dan
berusaha keras kearah itu. Sebagai contoh, mereka bekerja agar anak-anak
mereka dapat memiliki tempat tinggal yang lebih baik, bermain, dan bekerja.

109
Orang dengan orientasi mendatang cenderung mengandalkan atas apa yang
mereka pikirkan mengenai masa depan. Banyak tuntutan ini adalah orientasi
yang sebagian besar memperkenalkan pendatang ketika mereka dating ke
Negara ini. Ini menggambarkan keamanan dan membangun pendekatan untuk
hidup, yang mana banyak memuji penjelasan tentang kesuksesan Negara ini.
Perbedaan dalam orientasi waktu akan membuat banyak perbedaan dalam
komunikasi. Mari lihat contoh fiktif dari orientasi-lampau, -sekarang, dan –mendatang
seorang eksekutif mencoba memutuskan bersama bagaimana cara menjual produk baru
yang bernama “Moments.” Moments adalah sebuah parfum yang dapat membedakan
secara jelas salah satu mood yang ada untuk rasa cinta dan kasih sayang. Diskusi
tersebut mungkin akan seperti ini:
EKSEKUTIF BERORIENTASI-LAMPAU : Mari lihat pada campaigns periklanan
lalu dan lihat apa yang akan kita gunakan. Mungkin sebaiknya kita bicarakan dengan
Ibu Gwino, yang telah bergabung dengan perusahaan sejak perusahaan ini dimulai tiga
puluh tahun lalu. Beberapa diantaranya campaigns lama benar-benar klasik. Mereka
yang membuat perusahaan sampai seperti sekarang ini.
EKSEKUTIF BERORIENTASI MENDATANG : Saya rasa kita tidak perlu
berunding dengan Ibu Gwinn. Mari tentukan apa yang akan diinginkan orang di masa
depan. Iklan televise adalah gebrakan masa depan. Mari membuat iklan yang serupa
dengan video terkenal. Ini adalah kecenderungan dalam periklanan masa depan.
EKSEKUTIF BERORIENTASI-SEKARANG : Sebentar, kalian berdua. Apa yang
kita butuhkan adalah sesuatu yang akan dijual hari ini. Siapa yang peduli dengan tahun
depan? Jika kita tidak menjual moments sekarang (saat ini!), kita tidak akaqn memiliki
pekerjaan untuk yahun depan! Mari menghitung, orang yang penuh dengan gaya
penampilan akan menjadi perantara iklan kitayang akan berbicara kepada orang banyak.
Kita membutuhkan seseorang yang mampu menjual ide kita.
Dengan bermaca-macam orientasi waktu, ilustrasi seorang eksekutif boleh jadi tidak
akan pernah setuju dan mungkin produk tidak akan pernah ddipasarkan. Karenanya
perbedaan orientasi waktu psikologis, mereka membuat anggapan yang berbeda secara
lengkap berdasarkan pada perbedaan nilai-nilai. Mereka tidak dapt mengkomunikasikan
untuk membuat keputusan yang baik karena mereka berbeda pendapat terhadap waktu
yang ditempatkan pada definisi keputusan yang baik di butir yang berbeda dalam waktu.

110
Seseorang perlu memperhatikan perbedaan waktu dan perngaruhnya terhadap
komunikasi. Orientasi waktu psikologis seseorang atau budaya akan menentukan
kesuksesan catatan tentang komunikasi. (Moskowitz, Brown dan Cote, 1997).

Orientasi Waktu Biologis


Orientasi waktu biologis adalah cara seseorang merasa dan bereaksi secara fisik
terhadap waktu, dan akibat waktu pada fisik baik, Metode biologis yang terkenal
berdasarkan orientasi waktu ialah bioritmis. Terhadap dalam tiga lingkaran; linkaran
fisik, lingkaran sensitivitas, lingkaran kecerdasan. Bioritmis dapat berubah-ubah.
Lingkaran fisik individu rata-rata 23 hari, lingkaran sensitivitas rata-rat 28 hari,
lingkaran kecerdasan rata-rata sekitar 23 hari. Hal ini memberi kesan bahwa bioritmis
dimulai pada saat kelahiran dan terjadi setiap bulan sampai pada kematian. Berdasarkan
teori bioritmis, energi seseorang tinggi pada setengah pertama ketiga lingkaran dan
rendah di sebagian kedua.
Selama tahapan pertama siklus fisik, kita berada dalam kekuatan tertinggi; energi
kita berada pada puncak. Kita dapat menyelesaikan dalam waktu singkat. Kita bekerja
kerasa dan merasa baik dengan bekerja keras. Kita mampu mengeluarkan tenaga dan
tidak merasa kehabisan tenaga. Selama tahap kedua ddari siklus fisik, kita dalam
keadaan dasar. Kita tidak memiliki banyak tenaga dan memerlukan waktu lama
mengeluarkan energi untuk melakukan sesuatu.
Selama tahap pertama siklus sensitivitas , kita memiliki pengalaman emosi positif
dan mempunyai pandangan positif terhadap sesuatu. Kita menyertai orang yang lebih
baik selama tahap ini. Selama tahap kedua siklus sensitivitas, kita berpositif rendah,
kurang keceriaan, kurang bahagia, dan memiliki pandangan positif yang kurang
terhadap lainnya. Bahkan mungkin menjadi galak dan pemarah dengan orang lain. Kita
mengeluarkan banyak waktu yang mendukung dan energi emosional.
Selama tahap pertama siklus intelektual, kita lebihsiap, perhatian, dan responsif
terhadap informasi. Kita mengolah informasi lebih baik, memanggil kembali dengan
lebih baik, dan menggunakannya dengan lebih baik. Selama tahap kedua silus
kecerdasan, lebih rendah dalam pengolahan informasi, mendapat kesulitan dalam
memanggil kembali, dan kurang siap serta kurang perhatian. Bahkan mungkin
memaksakan diri untuk berkonsentrasi. Kapasitas mental kita menurun. Pada tahap ini,
kita mengeluarkan waktu mencoba mengisi ulang kapasitas mental.

111
Pendukung teori bioritmis berpendapat bahwa seseorang dapat memiliki kekritisan
harian. Waktu kekritisan ini adalah hari dengan siklus perubahan. Ketika siklus
kepekaan seseorang berubah, mereka mungkin sering murung. Saat kecerdasan
seseorang berubah, mereka mungkin memiliki kesulitan mengolah informasi. Saat
siklus fisik seseorang berubah, mereka mungkin kekurangan energi atau kelelahan.
Sebagian orang mencapai angka terbaik dalam terbaik dalam grafik bioritmis
mereka, sehingga dapat merencanakan kehidupanuntuk menghindari kesalahan yang
diperbuat dalam kekritisan sehari-hari. Meskipun memiliki fakta ilmiah bahwa yang
dilakukanmanusia memiliki siklus biologis, ada banyak beberapa bukti kuat seperti
grafik memungkinkan seseorang untuk merencanakan komunikasi yang lebih baik.
Kita berpikir ada lebih banyak perbedaan penting yang dibuat secara biologis
berdasarkan orientasi waktu. Inilah perbedaan diantara orang-orang yang secara biologis
lebih aktif dipagi hari. Perbedaan diibaratkan dengan sebutan perbedaan antar “burung
hantu” dan “burung pipit.”
Orientasi burung hantu dalam hal ini lebih mudah dibedakan oleh kebanyakan dari
kita, dalam kesulitan yang mencolok kebanyakan orang melakukan perhitungan
terhadap bioritmisnya. Lagipula, orientasi pengetahuan kita akan memutuskan
kebijaksanaan dari sebagian besar kita. Perbedaan ini merupakan subjek beberapa
penelitian ilmiah social. Laporan pribadi mengukur bagaimana menentukan orientasi
ini. Pengukuran Terhadap Orientasi Waktu (MTO), terdapat pada gambar 10.1. Lingkari
tanggapan anda pada masing-masing jenis skala dan hitung nilai anda menggunakan
aturan yang ada. Rata-rata nilai MTO adalah 48. Jika nilai anda lebih tinggi dari 48,
boleh jadi anda menunjukkan kecenderungan burung hantu. Burung hantu sangat baik
pada sore harridan malam hari. Burung hantu dalam keadaan terbaik pada pagi hari.
Perbedaan sederhana, terdapat pada tanda-tanda di dalam pekerjaan dan sekolah.
Burung hantu sering menentukan 5-8 / 9-5 kali jadwal dari kebanyakan orangdiikuti.
Burung hantu memiliki kesulitan besar terhadap fungsi di pagi hari. Mereka hanya
mulai benar-benar berfungsi di sore hari. Dalam kata lain, mereka tidak melakukan
pekerjaan terbaiknya antara pukul 8:00 dan 11:00 pagi. Burung hantu merupakan
pekerja yg ingin bekerja terlambat dan seorang siswa yang menyukai kelas malam.
Burung hantu mencoba tidak melakukan hal penting lebih awal. Mereka telah
mempelajari bahwa mereka tidak akan bekerja dengan baik pada pagi hari. Ini adalah

112
fakta biologis. Bahkan dengan bantuan beberapa cangkir kopi, jantung burung hantu
tidak berdetak kuat sampai sore hari.
Bagaimanakah orientasi waktu dominant yang dilakukan budaya ini pada burung
hantu. Kita menguatkan dalam lingkungan sekolah dan bekerja pada pukul 8.00 pagi.
Kita menguatkan sebuah beban kerja yang berat pada mereka disaat jam pertama
mereka baru saja membuka mata dan saat telinga mereka hampir tidak mengenali suara.
Tidak heran bahwa banyak burung hantu yang buruk di sekolah dan sulit untuk
mempertahankan rutinitas kerja.
Kita telah memiliki kesempatan untuk mengamati dan berbicara dengan ribuan
pelajar dan karyawan burung hantu. Besar sekali kebanyakan dari mereka mengatakan
lebih baik bekerja pada siang hari. Pelajar memberi kesan konsentrasi dan penyimpanan
kemampuan mereka berkembang. Mereka juga mengatakan bahwa mereka bekerja lebih
baik dalam tugas dan ujian pada siang hari dan mereka sangat memilih guru pada kelas
siang. Mereka mengatakan guru pada kelas siang menyukai mereka lebih baik pula. Kita
berpikir bahwa ini akibat dari ketidaksukaan atau tanggapan baik guru terhadap siswa
yang tertidur atau terlihat mengantuk di kelas. Anak tipe burung hantu sering tertidur di
kelas pagi hari; jika ia mengatur untuk tetap terjaga, mereka tidak berfungsi dengan
baik. Untuk itu guru kelas pagi mereka tidak boleh menegur mereka sama halnya seperti
perlakuan guru kelas siang. Pada siang hari burung hantu muda siap untuk menjawab
pertanyaan dan bersikap responsive.
Burung hantu, lain lagi, melakukan pekerjaan terbaiknya dipagi hari, Oleh karena
burung hantu hanya bangun dipagi hari, burung hantu mencapai puncaknya. Burung
hantu datang ke sekolah atau kantor pada pukul 6:00, 7:00, atau 8:00 pagi. Berbicara
secara keras dan jelas, ketika burung hantu hampir tidak berfungsi. Bagaimanapun,
burung pipit anak-anak tidak melakukan dengan baik di kelas siang hari sebaik yang
mereka lakukan di kelas pagi hari . Mereka kurang memperhatikan, lebih lelah, dan
tidak mengerjakan latihan dan ujian dengan baik di siang hari. Kelas malam sangat sulit
untuk burung pipit.
Sebagaimana kita lihat, hal ini dapat memiliki pengaruh besar dalam komunikasi.
Guru yang mengajar burung hantu sulit menanggapi perilaku burung hantu,
bagaimanapun juga guru yang mengajar burung hantu sulit menanggapi perihatian
burung hantu pada siang hari. Supervisor burung hantu sulit menanggapi perilaku
karyawan burung hantu, bagaimanapun supervisor burung hantu sulit menanggapi

113
perhatian karyawan burung hantu pada siang hari. Orientasi waktu menetukan seberapa
efektif pembicaraan pada waktu yang berbeda setiap hari. Kebanyakan populasi telah
belajar untuk fungsi yang agak baik antara pukul 9:00 pagi dan 5:00 sore. Disebut
dengan Sprowls. Mereka tidak termasuk kedalam burung hantu atau burung hantu.
Kebanyakan dari mereka tidak teratur untuk dikelompokkan dalam sprowls. Tetapi pada
akhirnya 20% adalah burung hantu dan 20% adalah burung hantu. Ini berarti bahwa dua
dari lima orang tidak termasuk burung hantu maupun burung hantu. Perusahaan baru
saja mengenali dampak perubahan jadwal waktu. Banyak perusahaan yang
menggunakan waktu yang fleksibel, yang memperbolehkan karyawannya bekerja
dibawah parameter yang pasti. Perlakuan yang dilakukan organisasi-organisasi telah
menemukan pertumbuhan produksi dan perkembangan moral pegawai. Dalam kata lain,
burung hantu dapat merubah jadwalnya dan masih banyak lagi sprowls yang dapat
bertahan dengan pekerjaannya. Banyak sekolah mencoba membiarkan siswanya
mengikuti kelas yang berhubungan dengan waktu tipe mereka. Hal ini seharusnya
mengembangkan produktivitas siswa dan

GAMBAR 10.1 PENGUKURAN TERHADAP ORIENTASI WAKTU

Keterangan: dibawah ini adalah rangkaian pertanyaan menyangkut orientasi waktu


anda. Silakan jawab secara jujur. Tidak ada jawaban benar atau salah. Gunakan
keterangan untuk menentukan orientasi waktu yang kurang lebih sangat mendekati
perasaan anda.
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TT = Tidak tahu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju

SS S TT TS STS

1 2 3 4 5 1. Saya sangat tidak suka bangun di pagi hari.


1 2 3 4 5 2. Saya suka mengambil kelas di sore hari.

114
1 2 3 4 5 3. Saya lebih suka kelas dipagi hari.
1 2 3 4 5 4. Saya dalam keadaan pal ing buruk dipagi
hari
1 2 3 4 5 5. Saya sangat suka bangun di pagi hari
1 2 3 4 5 6. Saya tidak suka menambil kelas sore hari
1 2 3 4 5 7. Saya sangat lekas marah di pagi hari
1 2 3 4 5 8. Saya sangat siap di sore hari
1 2 3 4 5 9. Saya sangat lekas marah di sore hari
1 2 3 4 5 10. Saya sangat siap di pagi hari
1 2 3 4 5 11. Saya jarang mengerjakan dengan baik ujian
di pagi hari
1 2 3 4 5 12. Saya selalu mengerjakan ujian dengan
sangat baik pada sore hari
1 2 3 4 5 13. Saya selalu mengerjakan ujian dengan
sangat baik pada pagi hari
1 2 3 4 5 14. Saya jarang mengerjakan dengan baik ujian
di sore hari
1 2 3 4 5 15. Saya suka belajar pada larut malam.
1 2 3 4 5 16. Saya suka belajar pada pagi hari.

Penilaian: Langkah 1: Jumlahkan nomor yang anda lingkari unruk 1, 2, 4, 7, 8, 11,


12, dan 15. (Nilai anda harus diantara 8 dan 40 atau anda telah membuat
kesalahan.)
Langkah 2: Jumlahkan nomor yang anda lingkari unruk 3, 5, 6, 9, 10,
13, 14, dan 16. (Sekali lagi, nilai anda harus diantara 8 dan 40)
Langkah 3:Jumlahkan 48 pada nilaai anda dari langkah 1.
Langkah 4: Kurangi nilai pada langkah 2 dari keseluruhan lankah 3. Ini
adalah nilai MTO anda. (Harus diantara 16 dan 80 atau anda telah
membuat kesalahan.)

Orientasi waktu biologis mempengaruhi komunikasi dengan orang lain. Ini


mempengaruhi bagaimana kita merasakan orang lain dan orang lain merasakan kita.

115
Jika kita menyadari kapan saatnya memiliki fungsi terbaik, kita dapat membuat
perubahan jadwal untuk memperbesar peluang. Kita juga dapat membuat pilihan
strategi kapan berbicara dengan orang lain jika kita dapat menggambarkan orientasi
waktu biologis mereka. Ini merupakan nasehat terhadap siswa yang menghindari
bertanya pada orangtua burung hantu mengenai uang di meja sarapan.
Pengaruh biologis pada waktu tidak hanya mempengaruhi orang berdasarkan
waktu ke waktu, mereka juga dapat mempengaruhi bagaimana seseorang bereaksi
terhadap perubahan waktu dalam setahun. Orang dengan Gangguan Perhatian Musiman
(SAD) sering lebih baik pada musim semi, musim panas, dan musim gugur, tetapi tidak
mengatasi dengan baik atau menanggapi dengan baik dalam gelap, lebih dari satu bulan
pada musim salju karena hari lebih pendek dan sinar matahari yang buruk. Mereka
melakukan pekerjaan terbaik mereka ketika hari lebih panjang dan lebih terang
(Howard, 2002/2003).

Cultural Time Orientation


Cultural time orientation menyetujui bagaimana cara budaya mempersepsikan dan
menggunakan waktu. Memahami orientasi waktu dari berbagai budaya bukanlah tugas
yang mudah. Hall (1959) mengusulkan tiga perbedaan sistem waktu dalam budaya:
technical, formal, and informal time. Sekarang kita akan membahas dua, dan yang
ketiga nanti.
Technical time memiliki korelasi (hubungan) yang paling kecil dengan
komunikasi interpersonal. Itu mengacu kepada teliti, pengukuran ilmiah dalam
penghitungan waktu yang teliti, rangkaian-rangkaian logis. Contoh dari technical time
adalah cara pelacakan waktu yang dilakukan oleh NASA. Technical time sangat
memerintahkan, metode ilmiah dalam menjaga waktu. Hal itu merupakan
noninterpersonal dan nonemtional.
Formal time merupakan jalan di beberapa budaya yang tetap pada jalurnya
dalam waktu. Contohnya, kita tetap pada jalur hari, bulan, taun dan yang lainnya. Ini
tidaklah ilmiah seperti technical time, tapi bagaimanapun Petani menggunakan formal
time

CHAPTER 11

116
KEDEKATAN

Kedekatan adalah derajat kedekatan fisik atau psikologis yang dirasakan antara dua
orang.KonsepMehrabian (1966, 1971, 1981), menyatakan bahwa, "Orang-orang tertarik
ke arah orang-orang dan hal-hal yang mereka sukai, mengevaluasi dan lebih tinggi,
mereka menghindari atau menjauh dari hal-hal yang mereka sukai, evaluasi negatif, atau
tidak suka".

KEDEKATAN VERBAL

Kedekatan verbal adalah penggunaan bahasa yang meningkatkan kedekatan makna.


Kedekatan dibangun oleh kedekatan verbal atau pesan verbal yang efektif yang
menunjukkan keterbukaan, persahabatan, atau empati dengan orang lain.

Penelitian Motet dan Richmond dihasilkan sepuluh strategi umum pendekatan


verbal:

1. Berbicara "Hei, ada apa?", "Hei bagaimana kabarmu?“, ketika bertemu dengan
seseorang.

2. Menggunakan self-disclosive pernyataan, seperti cerita dia yang Anda tidak


akan memberitahu orang lain, mengungkapkan cerita pribadi tentang kehidupan
Anda dan menceritakan kepadanya atau pikiran Anda, kekhawatiran, dan
masalah.

3. Peduli Ekspres dan apresiasi dengan tetap hal seperti "Aku di sini untukmu",
"Saya peduli tentang Anda", "Aku senang kita teman", dan "Saya menghargai
persahabatan kita".

4. Gunakan pernyataan yang mengungkapkan kita percaya kepada dia "Aku


percaya padamu", "Aku menghormati Anda", "Anda dapat diandalkan", "Apa
yang Anda hal?", Dan "Bagaimana perasaan Anda tentang ...?“

5. Gunakan pernyataan responsif seperti "Aku mengerti bagaimana perasaan


Anda", "Ayo silakan lanjutkan", "Ceritakan lebih banyak", dan "Aku ingin
mendengarkan".

6. Gunakan referensi langsung dan pengakuan pribadi ketika berkomunikasi


dengan mengingat sesuatu dari percakapan sebelumnya dan mengacu pada itu,
dengan mengingat sesuatu yang unik tentang dirinya atau dia atau dengan
mengatakan hal seperti "Aku berharap kau bisa berada di sana ...", dan "Aku
berpikir tentang Anda ketika .... ".

7. Gunakan pujian, gratis, dan pernyataan menggembirakan seperti "Kau tampak


cantik hari ini", "Kamu memiliki rasa humor yang baik", "Aku telah banyak
bersenang-senang dengan Anda", dan "Kamu melakukan pekerjaan yang bagus,
keep it up".

117
8. Gunakan komunikasi yang meliputi dia atau dia dengan berbicara tentang hal-
hal yang Anda memiliki kesamaan, berbicara tentang hal-hal yang telah Anda
lakukan bersama-sama, atau dengan mengatakan hal-hal seperti "Apakah kamu
mau pergi dengan kami?", Dan "Kita harus pergi keluar kapan".

9. Gunakan bahasa yang ia mengerti, bahasa yang tidak terdengar unggul, di


atasnya atau kepalanya, dan tidak merendahkan atau "berbicara down"
kepadanya atau dirinya.

10. Gunakan komunikasi dengan cara yang mengungkapkan Anda bersedia untuk
berkomunikasi dan bahwa Anda ingin terus berkomunikasi, dengan mengatakan
hal-hal seperti "Aku akan menelepon Anda malam ini" dan "Kapan saya akan
mendengar dari Anda lagi".

PERILAKU NON VERBAL

Kita tidak bisa selalu berdekatan dengan orang – orang yang kita sukai atau menjauh
dari orang-orang yang tidak kita sukai.Misalnya, jika seseorang mengatakan sesuatu
yang baik tentang kita, kita cenderung untuk lebih dekat dengan dia, mendengarkan
dengan penuh perhatian lebih, melakukan kontak mata lebih banyak, dan tersenyum. Di
sisi lain, jika seseorang mengatakan sesuatu yang tidak menyenangkan tentang kita, kita
cenderung untuk menjauh dari orang itu, melakukan kontak mata sedikit, tetap diam,
cemberut, dan tidak menyentuh.

PENAMPILAN FISIK

penampilan fisik umum seseorang adalah sebuah alat komunikasi. Ada bermacam-
macam yang dikomunikasikan orang tergantung pada ketertarikannya, ada dari
tubuhnya, bau, rambut, pakaian, dan penggunaan aksesoris

DAYA TARIK

kita tahu bahwa orang-orang yang menarik yang dirasakan oleh orang lain sebagai lebih
menyenangkan, mudah bergaul, supel, ramah, populer, persuasif, sukses, dan bahagia
daripada orang tidak menarik. Penelitian jelas menunjukkan bahwa dalam kebanyakan
situasi orang yang menarik lebih cenderung merespon lebih baik dari orang yang tidak
menarik. Dianggap menarik bisa menghasilkan dua kedekatan nonverbal yaitu :

1. karena orang yang menarik dirasakan lebih menyenangkan dan ramah, mereka
juga dapat dianggap lebih mudah didekati.

2. karena orang yang menarik diperlakukan seolah-olah mereka lebih responsif dan
ramah, mereka mungkin akan menunjukkan perilaku yang lebih langsung.

BENTUK TUBUH DAN UKURAN

118
seperti yang dibahas sebelumnya, bentuk tubuh dan ukuran mengkomunikasikan
informasi penting tentang seseorang. endomorphs biasanya dianggap sebagai bergaul,
ramah, dan periang. mesomorphs biasanya dianggap sebagai percaya diri, competents,
keluar, energik, dan dominan. ectomorphs biasanya dianggap sebagai tegang, cemas,
canggung dan sensitive.

AROMA

aroma tubuh dapat menyebabkan orang lain melihat Anda secara langsung atau tidak
langsung. umumnya, orang lain akan menghindari orang dengan aroma berat karena
menyinggung indra olfactic. orang cenderung untuk mendekati seseorang dengan aroma
ofensif.

RAMBUT

panjang, gaya dan warna rambut dapat digunakan untuk menumbuhkan kedekatan atau
tidak kedekatan.

PAKAIAN DAN ARTEFAK/AKSESORIS

berpakaian dan artefak yang dipilih dapat mengkomunikasikan kedekatan atau


ketidakdekatan.pakaian informal tapi tidak senonoh biasanya mengkomunikasikandapat
didekati. pakaian resmi merupakan salah satu metode yang menunjukkan status yang
lebih tinggi, dan status tinggi mengurangi kedekatan. artefak adalah item yang
menghiasi tubuh, seperti perhiasan, pakaian, kacamata, makeup, pipa, tas, buku, dan
sebagainya.

GESTURE DAN GERAKAN TUBUH

Emblem adalah gerakan dengan terjemahan lisan yang menyampaikan pesan tertentu
dipahami oleh kebanyakan orang dalam budaya. untuk contoh, dalam budaya Amerika
utara, "acungan jempol" tanda umum digunakan, dan arti yang dimaksud umumnya
dipahami oleh semua. emblem, tidak seperti gerakan banyak, umumnya merangsang arti
yang sangat tepat, karena itu, emblem dapat digunakan untuk menyampaikan kedekatan
atau ketidakdekatan.

* Ilustrator

ada gerakan yang terkait dengan bahasa lisan dan membantu dalam menggambarkan hal
itu. dengan ilustrator kita umumnya dapat merangsang arti yang lebih akurat atau
banyak bahwa kita dapat dengan pesan verbal saja. untuk contoh, jika kita sangat
gembira dengan sesuatu yang menyenangkan, kita akan menggunakan ilustrator lebih
untuk membantu kami dalam menceritakan kepada orang lain terhadap kesenangan kita.

* Regulators

119
gerakan yang membantu untuk mengontrol aliran komunikasi dalam interaksi
interpersonal disebut regulator. mereka dapat menjadi gerakan-gerakan seperti
mengangguk kepala, tangan dan gerakan tubuh, perilaku mata, sentuhan, atau
penggunaan suara.

* Perilaku yang berpengaruh

gerakan mencerminkan intensitas atau kekuatan rasa emosi karena kita menampilkan
keadaan emosional kita. Perilakunya dapa terlihat dari setiap bagian tubuh kita.
menampilkan yang paling mudah dikenali adalah kebahagiaan, kesedihan, kemarahan,
jijik, bunga, ketegangan, penghinaan, gelisah, dan relaksasi.

* Adapter

perilaku biasanya tidak disengaja, adapter, terkait dengan perasaan negatif tentang
seseorang atau situasi atau perasaan cemas. termasuk perilaku seperti memilih hidung,
meremas jerawat, bermain dengan rambut yang, menekan pensil di atas meja,
menggaruk, bermain-main dengan pakaian seseorang, dan sebagainya. perilaku yang
paling addaptive tidak meningkatkan kedekatan. mereka dapat menurunkan kedekatan
karena mereka membuat orang lain tidak nyaman.

* Postur

postur tubuh yang baik lebih dari berdiri tegak. peneliti telah lama merasa bahwa postur
mengkomunikasikan keseluruhan persepsi tentang Anda kepada orang lain.
berdasarkan hal tersebut di atas, maka relatif mudah untuk menentukan sikap postural
yang mendorong atau menunjukkan kedekatan. perilaku, dan gerakan tubuh
menunjukkan tingkat kedekatan fisik atau psikologis yang dirasakan antara orang-orang.
itu juga terbukti bahwa kedekatan dapat ditingkatkan dengan memanipulasi gerakan
nonverbal

 Ekspresi wajah dan perilaku mata

wajah mungkin adalah indikator terbaik dari dampak dan perasaan. wajah dan mata
mengkomunikasikan sejumlah besar informasi. penelitian menunjukkan bahwa
berdasarkan ekspresi wajah, orang dapat membuat penilaian yang cukup akurat tentang
usia, kepribadian, dan keadaan emosional,dan lainnya. Ekspresi wajah dan perilaku
mata dapat mempengaruhi kedekatan atau ketidakdekatan karena orang yang melakukan
ekspresi wajah ramah dan perilaku mata yang baik di anggap lebih mudah didekati.

 Perilaku vokal

Seperti yang disarankan oleh Malandro, Barker, dan Barker(1989) “Suara Anda adalah
salah satu faktor paling penting yang mempengaruhi citra Anda. saat Anda mulai
berbicara, citra lisan Anda menjadi dominan dan mengesampingkan citra visual Anda.”

FAKTOR LAIN YANG MEMPRNGARUHI:

120
SPATIAL BEHAVIOR

Penataan ruang bisa berpengaruh terhadap tingkah laku yang akan ditimbulkan untuk
memunculkan kedekatan dengan orang lain.

RUANG PRIBADI

Perilaku yang terlalu disegerakan seperti memeluk secara tiba-tiba, sama halnya dengan
perilaku yang terlalu dingin karena kedua perilaku tersebut akan dijauhi oleh orang lain.

Kuncinya adalah besarnya rasa kedekatan harus disesuaikan dengan situasi.

TERRITORIALITAS

Bagaimana seseorang memilih dan mengatur lingkungannya, akan menunjukan


kepada orang lain apakah dia ingin meningkatkan komunikasi atau mempertahankan
komunikasi pada level minimal.

Contohnya : pengaturan ruang keluarga

Jika anda mengatur teritori anda dengan gaya dekat (immediate fashion), orang akan
mempersepsikan anda lebih dekat

TACTILE BEHAVIOR

Perilaku sentuhan yang cocok digunakan di hampir berbagai situasi untuk


mengkomunikasikan kedekatan adalah menyentuh di bagian tangan, telapak tangan,
bahu, dan punggung tengah sampai atas.Karena menunjukan kehangatan, dan
komunikasi yang dekat.

ENVIRONMENTAL FACTOR

Orang bereaksi terhadap warna secara emosional dan fisik.

Warna hitam : kegelapan, jahat, misteri, dan kekuasaan

Warna putih : kemurnian, senang, dan ketulusan

Penerangan juga dapat dipakai mempromosikan perasaan kedekatan psikologis.

Suara atau bunyi yang mempromosikan kedekatan biasanya adalah suara dengan
volume dan pitch rendah.

Terakhir, daya tarik umum lingkungan dapat mengkomunikasikan perasaan kedekatan


psikologis atau non-kedekatan. Lingkungan yang tidak atraktif (kotor, kumuh, bau
busuk) memunculkan perasaan tidak suka, agresi, benci, dan bahkan depresi

SCENT AND SMELL

121
Dari penelitian jelas bahwa bau dapat membangkitkan respons emosi dan bahkan
respons fisik dari orang dan hewan.

Namun pada orang bau dapat dimanipulasi dengan menggunakan parfum.

TEMPORAL FACTORS

Faktor tepat atau tidak tepatnya waktu seseorang. Orang yang terus terlambat ini
dipersepsikan kebiasaan yang sangat negatif. Mereka sering dipersepsikan tidak peduli,
malas, lamban, tidak menarik – dan jelas tidak dekat. Orang yang tepat waktu atau
bahkan lebih cepat ini dipersepsikan peduli, cerdas, energik, dan menarik

OUTCOMES OF IMMEDIACY

outcomes positif dalam berhubungan dapat dirangsang oleh isyarat kedekatan.


Misalnya: segera tanggap secara verbal, berdiri dekat dengan seseorang dan condong
kearah seseorang, senyum, kontak mata, menghadap orang lain, dan menyentuh orang.

KELEBIHAN DARI PERILAKU KEDEKATAN

Orang yang menunjukan kedekatan adalah orang yang bisa bertingkah laku lebih dekat
dengan orang lain dibanding orang yang tidak menampilkan kedekatan tingkah laku.
Contohnya anda pasti akan lebih nyaman berada di dekat orang yang senyum pada anda
dibanding orang yang mengerutkan dahinya.

Kedekatan perilaku tidak hanya membantu lebih dekat untuk berkomunikasi tapi juga
membantu mencairkan suasana

A. respon lebih

respon lebih adalah suatu potensi untuk bisa lebih peka terhadap cara komunikasi, selain
itu bisa menjadi pendengar yang baik. Orang yang menunjukan kedekatan perilaku
akan lebih bisa respon dan mengerti orang lain. Orang yang responsive tidak hanya
tahu dan bagaimana untuk mendengar orang lain tetapi juga merespons pada situasi
yang tepat dan tahu untuk memakai komunikasi verbal dan non verbal untuk
meningkatkan gaya komunikasi.

B. ASERTIF

Asertif adalah suatu kemampuan untuk mengambil sikap, mempertahankan


kepercayaan, mengekspresikan diri tanpa menghakimi secara verbal dan agresi
fisik.Orang yang bisa lebih dekat dengan orang maka biasanya orang itu lebih asertif
dan responsive.

C. SOLIDARITAS

122
Solidaritas adalah suatu kedekatan yang berasal dari rasa kesamaan dan merupakan
simbol dari suatu kedekatan. Peningkatan kedekatan perilaku seseorang akan
meningkatkan solidaritas begitu pula peningkatan solidaritas akan meningkatkan
kedekatan perilaku. Kita akan lebih senang berteman dengan orang yang menggunakan
isyarat kedekatan dibanding dengan orang yang tidak. Dalam suatu kondisi ketika kita
lebih dekat dengan seseorang maka akan meningkatkan kedekatan perilaku.

D. Penurunan kecemasan

Di dalam suatu hubungan, ada tingkat kecemasan yang berhubungan dengan tingkat
berkenalan. Kedekatan perilaku akan mengurangi ketegangan dan membuat relax
sehingga seseorang tidak berkomunikasi dengan kecemasan lagi. Tetapi kedekatan
perilaku juga bukan merupakan satu-satunya cara untuk menurunkan kecemasan, ini
hanya suatu metode untuk lebih meningkatkan hubugan.

E.  Penurunan perbedaaan status

Status adalah level social seseorang. Satu cara untuk mengurangi perbedaaan status
adalah dengan kedekatan perilaku. Misalnya seorang supervisor akan lebih ramah
dengan bawahannya adalah dengan menggunakan kedekatan perilaku tanpa
menyerahkan kekuasaannya.

F. Meningkatkan persepsi dalam kompetensi berkomunikasi

Kompetensi berkomunikasi adalah asertif,bertanggung jawab dan fleksibilitas. Orang


yang asertif, bertanggung jawab dan fleksibel adalah orang yang lebih bisa memiliki
kedekatan perilaku dan tentu saja meningkatkan kompetensi berkomunikasi.

KEKURANGAN DARI PERILAKU KEDEKATAN

Kekurangan kedekatan perilaku

Tidak bisa digunakan di setiap waktu, kita harus mempelajari dan bisa
mengaplikasikannya dalam situasi dan kondisi yang tepat. Dan tidak setiap orang bisa
didekati dengan cara kedekatan perilaku.

CHAPTER 12

KOMUNIKASI NONVERBAL WANITA-PRIA

Berdasarkan persperktif nonverbal, komunikasi yang wanita dan pria lakukan


dengan sesamanya dan bukan sesamanya terdapat kekayaan informasi untuk peneliti.
123
Gamble dan Gamble menyatakan cara wanita dan pria berkarakteristik menggunakan
isyarat nonverbal membantu mereka mengembangkan identitas gender khusus.

PERSOALAN DEFINISI: SEX DAN GENDER

Sex adalah perbedaan biologis dan genetik antara laki-laki dan perempuan, pria dan
wanita. Artinya, sex merupakan pengaruh biologis yang telah ada sejak kita dilahirkan
yang mengekspresikan kekhususan organ seksual pria dan wanita. Gender adalah
perwujudan atau manifestasi berupa psikologis, sosial, dan kebudayaan yang orang-
orang persepsi untuk wanita dan pria agar berperilaku secara tepat. Manifestasi itu
mungkin mewakili atau mungkin juga tidak mewakili sex biologis seseorang. Dengan
kata lain, tidak semua pria menunjukkan isyarat stereotip bahwa laki-laki itu jantan
(masculin man). Tidak semua perempuan menunjukkan isyarat stereotip bahwa wanita
itu feminim (feminine woman). Beberapa pria mempunyai sisi feminim atau sisi
responsif dan beberapa perempuan mempunyai sisi maskulin atau ketegasan.

PERKEMBANGAN PERILAKU NONVERBAL PADA WANITA DAN PRIA

Penelitian mengusulkan tiga teori yang menjelaskan mengapa pria dan wanita
biasanya memiliki perbedaan perkembangan perilaku nonverbal. Faktor sebab-akibat
percaya adanya genetik, modelling, dan pengkondisian atau perkuatan melengkapi
perilaku yang pasti yang di dalam terdapat faktor kultural.

GENETIK. Penelitian biologi telah membuktikan bahwa pria dan wanita mewarisi
perbedaan struktur tulang dan tipe badan. Sifat yang terwarisi seperti tipe badan dan
struktur biasanya secara signifikan tidak dapat diubah. Hal tersebut cenderung
menentukan cara berjalan, gerakan dan postur, dan dapat mempengaruhi perilaku
nonverbal yang lain seperti senyuman. Bentuk tubuh kita menentukan banyak perilaku
nonverbal, contohnya rata-rata wanita secara khas memiliki dada yang lebih besar
daripada rata-rata pria. Rata-rata pria biasanya memiliki bahu yang lebih lebar daripada
wanita. Genetik menunjukkan penjelasan penuh untuk beberapa perbedaan
perkembangan perilaku nonverbal pada pria dan wanita.

MODELLING. Modelling adalah kita belajar banyak perilaku kita dari


mengobservasi orang lain dan mengimitasi atau meniru perilaku mereka. Anak
124
perempuan mungkin menjadikan ibu sebagai model, dan anak laki-laki menjadikan ayah
sebagai model. Modelling ini menjelaskan tentang perbedaan perilaku nonverbal pria
dan wanita yang mengusulkan bahwa anak-anak mengobservasi perilaku orang lain dan
mencoba berusaha menyamai atau melebihinya. Teori ini juga membantu mejelaskan
pengaruh kultural terhadap perbedaan perilaku nonverbal. Ini memungkinkan bahwa
modelling membuat kontribusi yang signifikan.

PERKUATAN ATAU PENGKONDISIAN. Dasar pemikiran dari teori perkuatan


adalah perilaku yang diberi perkuatan atau yang dikondisikan akan meningkat atau
bertambah, tapi perilaku yang tidak diberi perkuatan akan berkurang. Kebudayaan
dimana kita hidup melakukan perkuatan atau hukuman untuk anak-anak sehingga
berperilaku dengan tepat.

KEKHUSUSAN DAN KESAMAAN KARAKTER: DILEMA

Kita harus mengerti perbedaan ekspektasi peran gender pria dan wanita dalam suatu
kebudayaan sebelum kita dapat mengerti perbedaan perilaku nonverbal mereka. Seorang
penulis mendeskripsikan gender pria dan wanita dalam kebudayaan Amerika Serikat,
wanita disana berkarakteristik reaktif sedangkan pria berkarakteristik proaktif. Dengan
pemikiran yang sama, Mehrabian (1981) mengungkapkan bahwa pria dalam
kebudayaan ini dianggap harus memiliki gaya sosial yang dominan sedangkan wanita
dianggap mempunyai gaya sosial yang submisif. Henley dan Eakins & Eakins
mengusulkan bahwa perbedaan perilaku antara pria dan wanita dikarenakan pria dalam
kebudayaan ini secara umum menempati posisi superior dan perempuan menempati
posisi subordinat. Ekspektasi masyarakat terhadap wanita adalah berperilaku submisif
dan pada pria berperilaku dominan. Penulis lain mencatatkan bahwa pembelajaran
tentang bagaimana perbedaan seks mungkin memberikan pengaruh cara orang-orang
berkomunikasi merupakan penelitian yang sulit untuk disimpulkan. Mereka
menggarisbawahi banyak penulis mengusulkan bahwa perbedaan antara pria dan wanita
tidak kuat atau pasti hanya sekali berpikir saja.

Perbedaan khusus antara perilaku komunikasi pria dan wanita terlihat didasarkan
pada anggapan peranan sosial yang tepat dari wanita dan pria. Pria cenderung asertif,
dan wanita cenderung responsif. Oleh karena itu, stereotipe gender (asertif atau
responsif) dapat menjelaskan perbedaan perilaku nonverbal pada gender.

125
Penampilan dan Daya Tarik

Seseorang yang mempersepsi secara jasmani menarik dan mempunyai penampilan


yang menarik itu lebih tinggi tingkatannya daripada seseorang yang tidak memiliki daya
tarik. Meskipun kecantikan ada di mata yang melihatnya, masih ada beberapa
kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian tentang daya tarik umum wanita dan laki-
laki (Widgery & Webster, 1969). Orang-orang yang menarik dirasakan oleh orang lain
sebagai orang yang lebih ramah, lebih terbuka, lebih menyenangkan, lebih cerdas, dan
lebih bahagia. Orang yang kurang menarik, di sisi lain dianggap kurang ramah, kurang
terbuka, kurang menyenangkan, kurang cerdas, dan tidak bahagia. Secara budaya,
perempuan mungkin harus memenuhi standar daya tarik yang lebih tinggi yang
dianggap dapat dipercaya daripada laki-laki.

Eakins dan Eakins melaporkan sebuah studi di mana mereka menemukan perbedaan
yang signifikan sebagai fungsi dari daya tarik laki-laki dan perempuan menyajikan
bicara baik beralasan. Mereka memiliki dua wanita dan dua pria untuk memberikan
pidato persuasif tentang manfaat perdebatan. Masing-masing berpidato dua kali. Sekali,
pembicara dibuat untuk tampil menarik, waktu berikutnya, pembicara dibuat untuk
tampil tidak menarik. Pakaian yang digunakan konstan. Berdasarkan hal tersebut, tidak
menarik itu memang memiliki dampak negatif pada pembicara laki-laki. Perbedaan
antara pembicara pria dan wanita adalah salah satu gelar: Keduanya terhalang oleh tidak
menarik, tapi wanita lebih terhalang daripada pria. Studi klasis Eakins dan Eakins
menunjukkan bahwa "Pandangan kurang daya tarik (unattractive) yang dibuat laki-laki
diterima lebih mudah daripada kurangnya daya tarik yang dibuat wanita".

Percakapan pertama tentang pengamatan pada perempuan mungkin memperhatikan


penampilannya atau pakaiannya, bukan kompetensinya. Wanita terlalu menarik dapat
dirasakan oleh perempuan dan laki-laki sebagai "objek seksual" daripada "manusia yang
dpat dipercaya". Bagi perempuan maka ada dilema nonverbal konstan "apa yang akan
dikenakan, bagaimana dilihat orang, dan penampilan yang bagaimana untuk
berkomunikasi dengan orang lain." Untuk dianggap sebagai seseorang yang dapat
dipercaya dan mudah bersosialisasi atau ramah, kita harus memakai pakaian sesuai
dengan budaya yang diharapkan untuk peran masing-masing seks.

Gestur dan Gerak-Gerik

126
Penelitian telah menemukan bahwa di masa pra sekolah, anak perempuan
mempunyai pernyataan tentang pergerakkan tubuh yang lebih banyak jika disandingkan
dengan anak perempuan lainnya dibanding dengan disandingkan anak laki-laki. Ketika
dihadapkan dengan anak laki-laki, mereka cenderung berperilaku malu-malu dan lebih
bersikap berhati-hati atau pendiam dalam gerakannya. Pria cenderung menampilkan
gestur dan gerak-gerik yang lebih dominan dan terkesan memerintah ketika
berkomunikasi dengan wanita. Sedangkan wanita cenderung menampilkan gestur yang
mengalah atau menyetujui diam-diam.

Ketika wanita berkomunikasi dengan pria, dipengaruhi oleh beberapa kegiatan yang
dilakukan diantaranya mengambil sedikit tempat atau jarak, menyusut atau menarik-
narik sesuatu pada badannya, memiringkan kepalanya selagi berbicara atau
mendengarkan, menata atau memainkan rambutnya lebih sering daripada pria,
meletakkan tangan di pangkuan atau pinggul, mengetuk tangan, menyilangkan kaki,
menyilangkan pergelangan kaki, memberi jarak, menurunkan atau melembutkan
matanya, lebih banyak mengedipkan mata, dan tetap menyatukan kakinya selagi duduk.
Ketika pria berkomunikasi dengan wanita, dipengaruhi oleh beberapa kegiatan yang
dilakukan diantaranya lebih banyak memandang, terdapat maksud atau pokok,
mengambil lebih banyak tempat atau jarak, posisi kepala tetap lurus, merentangkan
tangan, berdiri dengan kaki terpisah, atau duduk dengan kaki terjulur dengan
pergelangan terpisah, lutut menjalar atau melebar selagi duduk, mengusap dagu lebih
banyak, gestur meyakinkan lebih besar dan lebih banyak, lebih banyak pergerakan kaki,
lebih banyak memegang jari menjauh dari tubuh.

Penelitian menunjukkan bahwa dalam interaksi, pria lebih banyak menampilkan


gerak tubuh berkuasa dan wanita lebih banyak menampilkan gerak tubuh menerima.
Namun kedua pola tingkah laku i ini dapat terlihat pada keduanya saat berinteraksi
dengan orang lain. Dari hasi observasi, pola tingkah laku dipengaruhi oleh faktor
genetik namun sebagian besar karena peranan setiap jenis kelamin dalam masyarakat,
stereotipe, dan persepsi tentang apa yang pantas bagi pria dan wanita.

Mimik Wajah dan Mata

Dalam suatu penelitian, pria dan wanita diperlibatkan foto-foto yang akan dapat
merangsang perasaan dan membuat mereka berekspresi. Termasuk di dalamnya foto

127
korban kebakaran, anak yang ceria, pemandangan alam, dan adegan sex. Penelitian ini
mempelajari ekspresi wajah subyek dan kemudian menilai perasaan subyek dari
ekspresinya. Hasil menunjukkan lebih mudah menilai perasaan wanita dengan benar
sedangkan pria tampak memendam atau menyembunyikan perasaan mereka, tidak
menunjukkan perasaan pada ekspresinya. Peneliti berpendapat bahwa ini disebabkan
budaya kita memberitahu anak laki-laki bahwa mereka tidak sepantasnya menangis atau
menunjumkan perasaannya di depan umum, oleh karena itu pria belajar memendam.

Penelitian menunjukkan bahwa wanita lebih sering tersenyum dan tertawa daripada
pria, dan malah wanita tersenyum untuk menutupi kecemasan atau kegelisahan.
Penyebab wanita lebih sering tersenyum adalah budaya kita yang menuntut wanita
untuk sensitif dan responsif dan senyuman itu adalah simbol universal dari persahabatan
dan pengertian. Namun, anak-anak memberi respon berbeda terhadap senyuman pria
dan wanita. Alasannya adalah pria tersenyum saat terhibur atau bahagia, sedangkan
wanita tersenyum walaupun saat menyampaikan pesan negatif, oleh karena itu anak-
anak menyimpulkan senyuman pria sebavai bagian dari pertemanan namun senyuman
wanita belum tentu.

Dalam budaya kita sangat sulit untuk berkomunikasi dengan orang yang pandangan
matanya ke sana- ke sini. Dari hasil penelitian, wanita lebih sering dan lama menatap
lawan bicaranya daripada pria. Ini karena wanita merasa metode ini adalah cara
menjaga dan memelihara hubungan interpersonal juga karena wanita mengganggap
kontak mata adalah salah satu bentuk pemusatan perhatian terhadap lawan bicara.

Suara

Addington mengemukakan beberapa bentuk suara pria dan wanita lalu ia melakukan
penilaian terhadapnya, seperti:

 Suara sengau baik pada pria maupun wanita dapat diartikan sebagai karakteristik
individu yang tidak menyenangkan
 Pria dengan nada suara tinggi terlihat sebagai individu yang dinamis, feminin, dan
condong menyukai keindahan. Sedangkan pada wanita, terlihat sebagai individu
yang sangat dinamis dan ekstrovert

128
 Wanita dengan karakteristik suara angkuh terlihat sebagai individu yang serius.
Sedangkan pada pria, terlihat sebagai individu yang energik, penuh dengan rasa
bangga, dan menarik
 Wanita dengan karakteristik suara serak terlihat sebagai individu yang
berkepribadian buruk dan tidak menarik. Sedangkan pada pria terlihat sebagai
individu yang dewasa dan matang
 Wanita dengan karakteristik suara keras terlihat sebagai individu yang berjiwa muda
dan emosional. Sedangkan pada pria, terlihat sebagai individu yang dewasa dan
keras kepala
 Pria dan wanita dengan sura datar terlihat sebagai individu yang buruk.
 Wanita dengan suara lemah terlihat sebagai individu yang tidak matang secara
emosional dan sosial.
 Wanita dengan suara mendesah terlihat sebagai individu yang feminin dan dangkal.
Sedangkan pada pria terlihat sebagai individu yang berjiwa muda dan artistik.
Ruang Gerak

Piercy mendeskripsikan perbedaan pergerakan pria dan wanita saat berada di


bioskop. Pria mengisi penuh kursi dengan tubuhnya, kakinya dilebarkan, kedua
lengannya di lengan kusri lalu mengubah posisi dengan mengangkat kaki ke atas kursi
dang menyilangkan keduanya. Sedangkan wanita duduk dengan menupangkan salah
satu kaki ke atas kaki lain. Penelitian ini menunjukkan bahwa wanita membutuhkan
sedikit tempat, sedangkan pria sebaliknya.

Dalam penelitian lain, pria dan wanita ditempatkan pada dua tempat, pertama di
tempat yang penuh sesak dengan orang-orang, yang kedua, mereka ditempatkan di
tempat menunggu yang sepi. Saat berada di tempat pertama, wanita merasa itu
menyenangkan sedangkan pria sebaliknya. Di tempat kedua, wanita duduk berdekatan
dengan orang lain sedangkan pria sebaliknya. Di sini terlihat bahwa wanita memerlukan
sedikit ruang sedangkan pria sebaliknya.

Sentuhan

129
Masyarakat kita sangat selektif tentang siapa, kapan, dan dimana kita menyentuh.
Dimata beberapa orang, pelanggaran untuk dua orang laki-laki yang saling menyentuh
kecuali pada korteks olahraga. Apabila dua orang laki-laki bersentuhan, orang-orang
akan dengan cepat berpikir negative. Di sini ada perbedaan pesan pada sentuhan
perempuan atau laki-laki. Bayi perempuan menerima sentuhan lebih banyak daripada
bayi laki-laki. Laki-laki terdorong untuk sedikit menyentuh dan belajar untuk
membutuhkan sedikit sentuhan.

Pada studi klasik oleh Nguyen, Heslin dan Nguyen (1975) betanya kepada
mahasiswa yang belum menikah. Apa itu pelukan, memeluk, bersentuhan dan
membelai. Saat ditunjukkan yang berbeda dari prang yang berlawanan jenis. Laki-laki
mengerti perbedaan antara petting, stroking dan pelukan. Laki-laki akan merasakan
kehangatan, cinta, nafsu dan kesenangan. Semuanya mempunyai arti yang sama. Pada
perempuan lebih memperhatikan bagian tubuh. Mereka merasa sentuhan menunjuk pada
tangan, kepala, wajah, lengan dan punggung berarti cinta dan persahabatan. Namun,
sentuhan di bagian genital atau dada berarti nafsu. Oleh karena itu, perempuan
menafsirkan tipe sentuhan dan bagian tubuh yang disentuh untuk mengartikan apakah
itu persahabatan atau nafsu. Sebaliknya, laki-laki mengasosiasikan persahabatn dan
nafsu dengan sentuhan yang mirip, tanpa memperhatikan bagian tubuh.

Dalam hubungan antara anak laki-laki dan perempuan, sering terlihat bahwa
anaklaki-laki lebih berinisiatif untuk menyentuh. Perempuan diajarkan bahwa apabila
berinisiatif untuk menyentuh dapat menyesatkan laki-laki untuk berpikir bahwa
perempuan ini tidak memilih-milih. Masyarakat cukup mengerti masalah ini. Laki-laki
harus diizinkan untuk menyentuh, bukan perempuan.

Kesimpulanya, sampai masyarakat kita menghapus tradisi tabu dalam kebiasaan


menyentuh (laki-laki menyentuh laki-laki, perempuan berinisiatif menyentuh laki-laki).
Kita akan tetap menjadi masyarakat yang non-contact-orriented. Kita telah dikondisikan
dari kecil untuk tidak menyentuh dan mendekati seseorang. Sentuhan anrata laki-laki an
perempuan di masyarakat dinyatakan tidak ramah terutama untuk hubungan intim dan
sentuhan terlihat lebih sering sebagai sexual alami. Apa yang terjadi di luaran jarak
yang terbatas ini biasanya diinisiatifkan oleh laki-laki dan diterima oleh perempuan.
Tidak seperti pada non-verbal behaviour. Bagaimapun sentuhan lebih mungkin terjadi
pada saat sadar daripada saat non sadar.
130
Kesukaan dan Masa mengenal Perempuan dan Laki-Laki di Amerika

Scheflen (1965) mempelajari ritual masa mengenal orang Amerika dan bagaimana
mereka menghubungkannya dengan suka dan tidak suka. Ia melakukan analisis film dari
variasi pertemuan interpersonal dan menemukan kemiripan pila kebiasaan dari
pertemuan yang berhubunagn dengan kencan atau pengenalan. Ia namakan nonverbal
behaviours quasi-courtship cues dan mengklasifikasinya menjadi empat kategori.

Kategori pertama, dinamakan courtship-readiness cues. Ia memasukkan


karakteristiknya adalah mengurangi kelonggaran mata, menaikkan otot, mengendorkan
rahang, sedikit membungkuk, bahu tegak dan mengurangi perut kendor. Disimpulkan
bahwa laki-laki dan perempuan melakukannya di kelakuan courtship-readiness cues.
Bagaimanapun tiada seorang pu yang tertarik oleh perut yang kendor, baik laki-laki
maupun perempuan

Kategori kedua adalah preening behaviour. Karakteristiknya adalah seperti


membetulkan make-up, merapikan baju, melihat ke cermin, membiarkan kancing
terbuka, membetulkan mantel, menarik kaos kaki dan membetulkan dasi. Dengan nyata
disebutkan bahwa baik laki-laki maupun perempuan tertarik dengan apa yang telah
disebutkan diatas, tergantung dari situasi yang dihadapi.

Kategori ketiga adalah positional cues. Petunjuk ini direfleksikan saat merencanakan
duduk. Seseorang memposisikan dirinya untuk memberitahukan kepada orang lain
bahwa ia tidak terbuka berbicara dengan orang yang saat itu berbicara dengannya.
Contohnya seseorang mengatur tangan, kaki dan tubuhnya sehingga oranglain tidak
dapat memasuki pembicaraan tanpa kesulitan.

Kategori keempat adalah actions of appeal or invitation. Karakteristiknya di


isyaratkan seperti menggoyangkan panggul, memberikan pandangan genit,
menyilangkan kaki untuk mengexpose paha, memperlihatkan tangan dan menegangkan
otot-ototnya.

Dengan kemiripan lapian, Birdwhistell (1970) mengatakan bahwa ada 24 langkah


dari inisial kontak laki-laki dan perempuan untuk lengkapnya keintiman hubungan
seksual dan ada urutan untuk langkah tersebut baik perempuan maupun laki-laki untuk
dapat dilabelkan cepat atau lambat tergantung dari bagaimana mereka mengikuti

131
langkah. Bila seseorang langkahnya diabaikan, ia akan dilabeli cepat begitu sebaliknya
apabila langkah tidak direspon, ia akan dilabeli lambat. Bagaimanapun saat beberapa
langkah, perempuan akan melambatkan proses.

Morris (1971) mengatakan terdapat 12 langkah yang dialami pasangan di


kebudayaan Barat,

dari hubungan awal (pengenalan) sampai keintiman. Jaringan penghubung langkah itu

adalah :

1. mata dengan tubuh


2. mata denagn mata
3. suara dengan suara
4. tangan ke tangan
5. lengan ke bahu
6. lengan ke pinggang
7. mulut ke mulut
8. tangan ke kepala
9. mulut ke dada
10. tangan ke genital
11. genital dengan genital
12. mulut ke genital

Pada urutan lima pertama ari duabelas langkah dapat diklasifikasikan sebagai
kelakuan kesiapan. Nomor enam dapat termasuk grup ini. Sedangkan enam terakhir
termasuk kedalam kelakuan yang intim.

Scheflen, Birdwhistell dan Morris mencontohkan kelakuan laki-laki dan perempuan


bukanlah karena ketertarikan dalam courtship tetapi sebagian kelakuan ini digunakan
untuk berinteraksi. Dengan jelasnya, kelakuan ini adalah undangan untuk
berkomunikasi, walaupun bukan untuk courtship. Orang mempunyai pendapat yang
berbeda dengan kesensitifan dengan kelakuan non verbal orang lain.

Menghindari Masalah

132
Bagaimana bisa komunikasi verbal dan non-verbal dapat menjauhi komunikasi
antara perempuan dan laki-laki. Namun ini tidaklah berarti mereka menjauh.

1. Mengingat bahwa arti itu terdapat dua pikiran orang


2. Saat kita menemukan perkataan yang menusuk, kita dapat memberi tahu mereka
sehingga mereka tidak melakukannya lagi nanti
3. Bagaimanapun mencegah lebih baik daripada mengobati, dan mengintruksikan
denagn tepat kelakuan non-verbal dan komuniksi merupakan sistem pencegahan
yang terbaik
Non-verbal sensitivity

Kita menyinggung dengan fakta bahwa beberapa orang lebih sensitif ke isyarat
kelakuan non-verbal daripada yang lain. Apakah ada kemungkinan jenis kelamin yang
satu lebih sensitif dari yang lain.

1. Beberapa observasi menyatakan bahwa perempuan lebih sensitif terhadap isyarat


kelakuan nonverbal daripada laki-laki
2. berperempuan lebih akurat dalam menilai bermacam-macam keadaan emosional
daripada laki-laki
3. Banyak dari literature mengesankan bahwa perempuan lebih mau mendengarkan
secara dibanding laki-laki
4. Apakah perempuan lebih sensitive secara nonverbal dibandingkan laki-laki?Hal ini
mungkin saja, tetapi alas an untuk perbedaan tidaklah begitu jelas. Mungkin laki-
laki kurang sensitif karena tidak pernah dianjurkan untuk lebih mendengarkan,
mungkin saja laki-laki lebih sensitif terhadap isyarat nonverbal daripada perempuan.
Mau mendengarkan adalah bagian besar dari isyarat nonverbal, jadi susah untuk
mau mendengarkan tanpa mengembangkan sensitif non-verbal
5. Perempuan lebih memperlihatkan emosinya daripada laki-laki. Laki-laki diajarkan
bahwa dengan memperlihatkan emosinya atau untuk lebih berekspresi
menunjukkan kelemahannya.

Keuntungan dari Kesegeraan

1. Laki-laki dan perempuan yang terlihat lebih segera akan lebih sopan dan terlihat
ramah daripada laki-laki atau perempuan yang tidak segera.
133
2. Laki-laki dan perempuan yang lebih segera akan lebih menyenagkan.

3. Laki-laki dan perempuan yang segera akan lebih populer daripada orang lain yang
tidak segera.

4. Laki-laki dan perempuan yang lebih segera akan menerima lebih banyak komunikasi

Kerugian Kesegeraan

Kesegeraan dapat menunjuk ke misperpection. Kelakuan non-verbal dari kesegeraan


dapat menjadi salah hukum seperti menyarankan hubungan yang mendalam. Pikirkan
kelakuan kesegeraan untuk melihat berapa banyak kesahpahaman bisa terjadi. Kelakuan
kesegeraan bisa mengakibatkan persepsi negative dari laki-laki maupun perempuan.
Seseorang harus berhati-hati untuk tidak terlalu bersegera dan memutuskan seperti apa
situasi yang membutuhkan kesegeraan dan yang tidak. Jelasnya, tidak semua hubungan
laki-laki dan perempuan menyebutkan untuk menambahkan kesegeraan.

Orang Androgynous

Androgynous adalah kombinasi dari bahasa Yunani andres, yang berarti laki-laki
dan gyne, yang berarti perempuan. Orang yang Androgynous adalah orang yang dapat
mengasosiasikan baik karakteristik maskulin maupun feminin. Dari terminology
Psikologi orientasi gender, ini adalah tipe individual yang dapat beradaptasi ke berbagai
macam peran dengan menggunakan responsif atau kelakuan yang tegas, tergantung dari
situasi. Biasanya responsif lebih ditemukan pada perempuan sedangkan kelakuan yang
tegas lebih ditemukan pada laki-laki. Orang yang Androgynous akan lebih hangat, suka
menolong, simpati, dapat mahir dalam situasi tertentu, dan dapat bersaing di situsi yang
lain, independent dan dominan.

CHAPTER 13
HUBUNGAN ANTARA ATASAN DAN BAWAHAN

Hubungan yang baik antara atasan dengan bawahannya, dicirikan dengan kontrol
persetujuan tanpa protes yang kontinum, yang sering dikenal dengan kepatuhan. ini
menunjukkan sejauh mana seseorang merasa berkuasa, menguasai, atau berpengaruh
terhadap perasaan tunduk, dikendalikan, atau didominasi. Mehrabian: metafora

134
kekuasaan mendasari kesimpulan kontrol atau dominasi dan perasaan persetujuan tanpa
protes atau patuh.

Kita bisa belajar banyak tentang hubungan antara dua orang dengan mengamati
perilaku pendekatan dan penghindaran mereka. orang dari status yang lebih tinggi
diberikan lebih banyak ruang, memungkinkan menyentuh pribadi berstatus lebih rendah
lagi, dan dianggap sebagai orang yang lebih dominan dalam hubungan.

Status adalah pangkat seseorang atau posisi ia dalam sebuah kelompok. Oleh
karena itu, dalam sebagian besar hubungan seseorang biasanya berstatus lebih tinggi
dan seseorang lainnya berstatus lebih rendah ,hal tersebut ditentukan berdasarkan usia,
pengalaman, latihan, pendidikan, dan faktor lainnya. Kesimpulannya, walaupun kita
sering beranggapan bahwa semua orang itu sama, kita telah mengetahui bahwa adanya
orang yang berstatus tinggi dan orang yang berstatus rendah.. dalam lingkungan kerja,
seorang atasan adalah orang yang berstatus tinggi, sedangkan bawahan merupakan
orang yang berstatus lebih rendah. Dalam membahas hubungan antara atasan dan
bawahannya dapat dilihat dari karater yang khas dari hubungan antara atasan dengan
bawahannya dan meninjau karakteristik non-verbal dari hubungan tersebut.

KARAKTER YANG KHAS.

Pertama, seorang atasan di lingkungan kerja memiliki hak yang sah untuk
meminta pertanggung jawaban dari suatu pekerjaan tertentu yang dilakukan oleh
bawahannya. otoritas yang sah sering ditugaskan kepada seorang bawahan, setelah ia
mencapai peran seorang atasan. Otoritas yang lebih tinggi memberikan seorang atasan
hak untuk meminta perilaku tertentu dari bawahannya, misalnya kepatuhan.

Kedua, sejumlah rasa hormat diberikan kepada atasan karena posisinya yang
lebih tinggi.

Ketiga, seorang atasan dapat memberikan imbalan atau hukuman pada


bawahannya. Banyak organisasi yang memberikan setiap atasannya sebuah imbalan
seperti uang bonus dan hukuman tertentu untuk digunakan sebagai motivator bagi
karyawan. Seseorang yang memiliki status lebih tinggi dalam lingkungan kerja
memiliki wewenang untuk mengontrol imbalan dan hukuman yang akan diberikan
kepada seseorang yang berstatus lebih rendah darinya.

135
Keempat, seorang atasan biasanya adalah orang yang kaya akan informasi.
Seorang atasan tidak hanya mengetahui tugas utama nya saja, tetapi ia mengetahui tugas
dari setiap unit-unit kerja yang ia pimpin, dimana hal tersebut belum tentu diketahui
dengan baik oleh bawahannya. Oleh karena itu, seorang atasan bisa menegakkan kontrol
dan status dengan membagikan informasi penting kepada bawahannya. Apabila
informasi yang dibutuhkan itu tidak disampaikan kepada bawahannya, maka pekerjaan
bawahannya seringkali sangat sulit dan memakan banyak waktu atau kurang efektif.

Peranan pesan non verbal

Pesan nonverbal membantu dalam mendefinisikan hubungan kerja. Pesan


nonverbal seperti gestur tubuh, sentuhan, tempat duduk, nada suara, penggunaan waktu,
penggunaan ruang, artefak, dan objek, semuanya berkontribusi dalam menunjukkan
“siapa bos” dan “siapa bawahan”nya.

Peranan pesan nonverbal dalam sebuah organisasi adalah untuk menjelaskan


kedudukan individu dalam sebuah organisasi. Hal ini menolong karyawan baru untuk
mengetahui bagaimana untuk berkomunikasi dengan orang lain di tempat kerjanya. Hal
ini sangat penting bahwa kedudukan yang jelas sehingga orang tersebut dapat menerima
pesan mereka dengan jelas. Ketika seseorang yang berstatus lebih tinggi tersinggung
oleh seseorang yang berstatus lebih rendah darinya, itu akan menghasilkan konsekuensi
yang mengerikan baik pada bawahannya maupun pada organisasi tersebut,

PENAMPILAN FISIK

Seringkali orang menilai orang lain dari bagaimana ia berpakaian, tanpa


memperhatikan faktor-faktor nonverbalnya. pakaian sering menentukan bagaimana
penerima bereaksi terhadap pemakainya. Korda (1975) berpendapat bahwa orang-orang
yang terlihat sukses dan berpendidikan menerima perlakuan istimewa di hampir semua
pertemuan sosial atau bisnis mereka. karyawan yang berpakaian untuk sukses lebih
mungkin berhasil.

Beberapa pernyataan dibawah ini merupakan hal-hal mengenai penampilan dan


pakaian dalam hubungan antara atasan dengan bawahannya:

 Orang yang berkedudukan lebih tinggi dalam sebuah organisasi, pakaian mereka
semakin menandakan kedudukannya.
136
 Orang yang berkedudukan lebih tinggi dalam sebuah organisasi, semakin
istimewa gaya pakaian dan penampilannya.
 Orang yang kedudukannya lebih rendah pakaiannya harus sesuai dengan norma
cara berpakaian dan berpenamlilan dalam organisasinya.
 Pakaian untuk laki – laki dan perempuan bervariasi dari satu organisasi ke
organisasi yang lain.
 personil lebih menarik lebih mungkin untuk menerima perlakuan istimewa
 personil yang kurang menarik lebih cenderung menerima perlakuan negatif
 orang yang menyesuaikan dengan citra dan penampilan sesuai dengan norma
dalam organisasi, kemungkinan akan diterima dengan lebih mudah, lebih
disukai, diberi kesempatan yang lebih baik, dan diberikan perlakuan yang lebih
istimewa

GESTURE DAN GERAKAN

Jenis gesture dan gerakan dapat menunjukkan hubungan antara atasan dan
bawahan. ketika dua orang asing bertemu, itu relatif mudah untuk mengetahui mana
yang kedudukannya lebih tinggi dengan melihat postur masing-masing. orang dengan
posisi tubuh rileks dianggap memiliki kedudukan yang lebih tinggi. dalam hubungan
yang sedang berlangsung, isyarat postural yang sama menunjukkan kedudukan relatif
sering hadir juga. orang yang kedudukannya lebih tinggi dalam suatu organisasi dapat
mengasumsikan sikap atau postur yang santai. Orang yang kedudukannya lebih rendah,
mencoba untuk mendapatkan kontrol atas dunianya sendiri.

Ketika berbicara dengan orang yang kedudukannya lebih tinggi, orang yang memiliki
kedudukan yang lebih rencah menunjukkan perilaku nonverbal yang lebih adaptif. Hal
ini terjadi karena ia cemas saat berkomunikasi dengan orang yang kedudukannya lebih
tinggi darinya.

Dalam posisi duduk, orang yang berkedudukan lebih tinggi diperbolehkan untuk
mengasumsikan postur lebih santai. Selain itu, ia selalu menegakkan kepala dan
membidangkan dadanya saat berhadapan dengan orang yang berkedudukan lebih rendah
darinya. Sedangkan orang yang berkedudukan lebih rendah biasanya menundukkan
kepalanya saat berinteraksi dengan orang yang berkedudukan lebih tinggi darinya.

137
Dengan kata lain orang yang berkedudukan lebih tinggi lebih memproyeksikan citra
yang lebih dominan.

Orang yang kedudukannya lebih tinggi diberikan hak untuk memiliki posisi
tubuh yang lebih santai. orang yang kedudukannya lebih rendah biasanya memiliki
posisi tubuh lebih tegang ketika berinteraksi dengan seseorang yang berkedudukan lebih
tinggi, dan biasanya menunjukkan perilaku yang lebih adaptif. orang yang
berkedudukan lebih rendah yang mengasumsikan posisi tubuh rileks atau kausal dengan
adanya seseorang yang kedudukannya lebih tinggi mungkin dianggap sebagai tidak
sopan, tidak tertarik, atau menantang. Oleh karena itu, dalam lingkungan organisasi,
sampai suatu saat dia tahu apa yang dapat diterima oleh atasan dan apa yang tidak, kita
harus mengasumsikan perilaku nonverbal yang menunjukkan rasa hormat, minat, dan
kepatuhan.

WAJAH DAN MATA

Wajah memainkan peran sama pentingnya dalam hubungan antara atasan dengan
karyawan seperti dalam interaksi lainnya. bawahan belajar untuk menutupi atau
menyamarkan ekspresi tertentu ketika berbicara dengan atasan. jika bawahan terlihat
tertarik, ia mungkin akan meminta informasi dan dapat mempengaruhi atasan tentang
keputusan. seseorang yang tampak bosan atau tidak tertarik jauh lebih kecil
kemungkinannya untuk diminta untuk ide-ide. Oleh karena itu, ekspresi wajah dapat
digunakan untuk keuntungan bawahan.

Orang yang kedudukannya lebih tinggi biasanya menerima lebih banyak kontak
mata langsung dan lama dengan orang-orang yang kedudukannya lebih rendah daripada
sebaliknya. Orang yang berkedudukan lebih tinggi kurang melihat orang dari
kedudukan yang lebih rendah, dan sering menghindari mata mereka ketika berbicara
dengan individu yang kedudukannya lebih rendah. Orang yang kedudukannya lebih
tinggi mengontrol perilaku mata dalam interaksi dengan orang yang kedudukannya
lebih rendah. mereka mengontrol kapan giliran orang yang kedudukannya lebih rendah
untuk berbicara, untuk berhenti berbicara, untuk melanjutkan berbicara, atau tetap diam.

Namun, jika orang yang kedudukannya lebih rendah melihat terlalu lama, ia
mungkin dianggap tertarik pada apa yang di katakan oleh orang yang berkedudukan
lebih tinggi. kesimpulannya, orang yang kedudukannya lebih tinggi dapat
138
mengendalikan hubungan antara atasan dengan bawahannya dengan menggunakan
kontak mata. mereka merasa kurang terdorong untuk melihat langsung dan lebih lama
pada beberapa orang yang kedudukannya rendah, sedangkan orang-orang yang
berkedudukan rendah merasa lebih terdorong untuk melihat langsung dan lebih lama
pada orang yang berkedudukan lebih tinggi

PERILAKU VOKAL

Seseorang dapat menggunakan suaranya untuk terdengar lebih otoritatif dan


terkendali. Misalnya, seorang karyawan yang memiliki kedudukan lebih rendah namun
memiliki suara percaya diri, lebih mungkin untuk dipromosikan dan diberikan
perlakuan istimewa daripada orang yang memiliki suara yang tipis dan melengking.
Kualitas vokal seperti keyakinan, kepercayaan diri, kematangan, animasi, dan nada
ekstrover menunjukkan otoritas.

Orang orang mengetahui bahwa suara dapat menentukkan profesi seseorang.


Seorang pria dengan suara tipis bernada tinggi tidak akan menjadi penyiar olahraga
yang kredibel dan seorang wanita dengan serak dengan suara yang dalam mungkin tidak
dapat menjadi resepsionis yang baik.

Ketika berkomunikasi dengan orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi,orang


yang memiliki kedudukan lebih rendah mungkin terdengar cemas dan memiliki lebih
banyak jeda dari biasanya. Orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi berkomunikasi
dengan orang yang memiliki kedudukan lebih rendah akan terdengar lebih percaya diri
danber wibawa.

Diam pada saat ketika berbicara bisa berarti banyak hal yang berbeda dalam
hubungan antara supevisor karyawan. Diam yang dilakukan oleh seorang bawahan
menunjukkan bahwa ia sedang memperhatikan atasannya. Sebagai contoh, jika bawahan
sedang menyajikan ide baru untuk supervisor, maka ia mungkin berbicara lebih dari
supervisor tersebut. Diam dari supervisor mungkin menunjukkan bahwa ia sedang
memikirkan ide – ide. Dalam hubungan kerja seorang supervisor jarang dinilai dari
kualitas suaranya. Namun, bawahan mungkin. Bawahan yang terdengar bosan dan
malas mungkin dianggap negatif. Diam pada bagian bawahan mungkin menunjukkan
rasa hormat. Terlalu banyak diam pada seorang bawahan, mungkin menunjukkan bahwa
dia adalah seorang penakut atau pemalu
139
RUANG/JARAK

Mungkin lebih dari perilaku nonverbal lainnya, kurang dapat menjelaskan siapa yang
memiliki peran dominan dan siapa yang memiliki peran patuh. Studi menunjukkan
bahwa orang dengan kedudukan yang lebih tinggi dalam organisasi lebih mungkin
untuk memasuki ruang orang yang lebih rendah kedudukannya daripada sebaliknya.
Dalam organisasi, supervisor bertanggung jawab untuk dan seharusnya tahu bagaimana
bawahan mereka melakukan tugas – tugas pekerjaan mereka. Oleh karena itu, mereka
diberi kekuatan untuk mengetahui privasi bawahan jika memang harus. Mereka bahkan
dapat menginvasi ruang interpersonal mereka dengan berdiri lebih dekat dengan
mereka.

SENTUHAN

Terkadang seorang atasan memasuki area kerja karyawan dan berhenti untuk mengobrol
dengan beberapa bawahan tentang suatu hal. Saat atasan meninggalkan obrolan atau
berpamitan, ia menepuk bahu bawahan atau meremas lengannya. Namun, banyak atasan
mengeluh bahwa mereka takut menggunakan sentuhan sebagai alat untuk
berkomunikasi dengan bawahan mereka. Ada banyak isyarat kedekatan lain yang dapat
digunakan untuk menunjukkan kepastian dan persahabatan. Sentuh tidak diperlukan
untuk mencapai tujuan ini, dan dalam lingkungan organisasi saat ini, penggunaannya
mengundang risiko perlu kesalahan persepsi

LINGKUNGAN

Pada bagian ini dilihat dua aspek utama dari lingkungan tempat kerja: Berapa banyak
ruang atau wilayah yang diberikan kepada orang – orang dalam organisasi, dan
bagaimana perabot memperlihatkan kedudukan seseorang. Orang yang kedudukannya
lebih tinggi menemukan posisi untuk mengamati atau melihatapa yang terjadi di sekitar
mereka, dan status yang lebih tinggi orang yang mencari seperti "posisi kepala" atau
posisi sentral diasumsikan oleh lain untuk menjadi kedudukan yang lebih tinggi atau
lebih dominan. Dalam hampir semua organisasi di negeri ini, Anda dapat membedakan
status yang lebih tinggi dari posisi – status yang lebih rendah.

Semakin tinggi Status Orang lebih cenderung bergerak pada ruang bawahan daripada
sebaliknya. Hal ini diasumsikan bahwa semakin tinggi kedudukannya orangnya

140
memiliki hak yang sah untuk memasuki ruang seorang bawahan. Oleh karena itu
kedudukan orang yang lebih tinggi sering bergerak di atas ruang bawahan. Semakin
tinggi kedudukan orang juga punya hak teritorial untuk lebih banyak ruang daripada
kedudukan orang yang lebih rendah.

Korda(1975) menyatakan bahwa perabot kantor memiliki nilai simbolis yang kuat.
Kekuatan terletak pada perabot yang ada berada pada ruangan. Kantor yang
mencerminkan kedekatan adalah lingkungan yang optimal. Kebanyakan pemimpin
organisasi yang sukses memiliki kedua sifat dalam satu kantor. Penting untuk memiliki
kursi pengunjung menghadap ke arah Anda, sehingga Anda dipisahkan oleh lebar meja
Anda. Ini adalah posisi kekuatan yang jauh lebih baik dari satu dimana pengunjung
duduk di sebelah meja, meskipun mungkin membuat akses kenyaman mejaAnda untuk
Anda.

Ketika sebuah kantor kecil sangat sempit (dan sebagian besar) sering kali berguna untuk
memiliki meja di tempatkan dengan baik ke depan di dalam ruangan, sehingga
meminimalkan ruang yang tersedia untuk pengunjung, dan meningkatkan daerah di
mana dimungkinkan bagi Anda untuk mundur, setidaknya kenyamanan secara
psikologis

Benda-benda di meja juga menunjukkan status, seperti halnya gambar di dinding.


Kantor-kantor dengan jendela di sebagian besar ruangannya dianggap sebagai kantor
yang memiliki kedudukan lebih tinggi. Warna, pencahayaan, dan karpet di kantor semua
menunjukkan pangkat penghuninya dalam suatu organisasi.Orang-orang dengan status
yang lebih tinggi dalam organisasi umumnya memiliki lebih banyak dan lebih baik
ruang daripada orang orang yang memiliki keuddukan lebih rendah. Organisasi
Amerika menggunakan ini sebagai insentif untuk berusaha untuk melakukan yang lebih
baik atau sebagai hadiah ketika salah satu telah melakukan pekerjaan dengan baik.
Tidak mengherankan orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi biasanya memiliki
wilayah yang lebih baik daripada orang yang memiliki kedudukan rendah. Orang yang
memiliki kedudukan lebih tinggi biasanya diberikan lebih banyak ruang dan perabot
yang lebih baik.

WAKTU

141
Sering kali, bawahan dinilai oleh supervisor bagaimana mereka mengelola waktu
mereka. Gordon(1975) mencatat bahwa selama wawancara, waktu bisa menjadi faktor
yang relevan dalam penilaian wawancara. Jika seseorang terlambat pada saat
wawancara, hal ini dapat menyarankan kurangnya minat pada dirinya atau bagiannya.
Gordon juga mencatat bahwa pewawan cara dapat menggunakan waktu dengannya atau
keuntungannya. Pewawancara dapat menggunakan teknik chronemic untuk mengontrol
panjang jeda dan tingkat pidatonya atau komentar sendiri. Dia juga bisa mengontrol
lamanya waktu untuk menunggu sebelum menanggapi komentar diwawancarai. Gordon
menyebut teknik pacing pertama dan teknik kedua penyelidikan diam. Kedua teknik
mendorong orang yang diwawancarai untuk berbicara lebih banyak dan dengan
demikian memberikan informasi lebih untuk pewawancaranya agar dapat mengevaluasi.
Waktu adalah elemen yang dihormati dikebanyakan organisasi. Mereka yang
cepat akan dihormati dan dihargai. Mereka yang terlambat tidak dihormati dan sering
dianggap malas dan tidak dapat diandalkan dan kadang-kadang dikeluarkan dari
organisasi.
Dalam bisnis, waktu adalah uang. Waktu pada orang yang memiliki kedudukan
lebih tinggi diperbolehkan untuk menyalah gunakan waktu (saat datang terlambat atau
pengubah perjanjian) dibandingkan orang yang memiliki kedudukan yang lebih rendah.
Orang yang memiliki kedudukan lebih rendah terkadang yang diharuskan untuk
menunggu. Orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi adalah satu-satunya yang
diizinkan untuk menyimpang dari norma.

Orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi juga dapat menuntut lebih banyak waktu
dari orang yang memiliki kedudukan rendah. Misalnya supervisor dapat meminta dia
atau karyawannya untuk menambahkan waktu tambahan pada proyek, tetapi karyawan
tidak dapat meminta supervisor untuk melakukan hal yang sama.

Peran orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi atau lebih kuat. Peran bawahan milik
orang status yang lebih rendah atau orang yang penurut atau kurang kuat. Orang yang
memiliki kedudukan lebih tinggi dapat mengontrol kode nonverbal untuk membuat
dirinya lebih dominan dan lebih kuat. Namun, hal Ini memiliki satu kelemahan besar:
komunikasi antara atasan dan bawahan akan dipengaruhi secara negatif

Semakin besar perbedaan kedudukan atau status antara orang – orang dalam suatu
organisasi maka kurang efektif komunikasi antara atasan dan bawahan. Sedangkan,
142
semakin kecil perbedaan status atau kedudukannya, maka semakin efektif komunikasi
antara atasan dan bawahan. Status perbedaan selalu diperlukan tetapi mereka tidak perlu
begitu besar agar tidak tercipta hambatan komunikasi. Status perbedaan dapat dikurangi
dengan solidaritas interpersonal antara atasan dan bawahan.

Solidaritas adalah kedekatan antar pribadi yang membentuk persepsi yang


menguntungkan dari orang lain dan termasuk saling percaya. Solidaritas tinggi ketika
tingkat kepercayaan dan saling menyukai antara orang tersebut tinggi. Oleh karena itu,
meningkatkan solidaritas dapat meningkat komunikasi yang efektif antara atasan dan
bawahan. Mari kita lihat keuntungan dan kerugian dari kedekatan hubungan atasan –
bawahan.

KEDEKATAN DI TEMPAT KERJA

Keuntungan Kedekatan

Penelitian menunjukkan bahwa karyawan ingin atasan yang sensitif 'hangat' menerima,
responsif, dan tepat waktu, bawahan merasa mereka dapat bekerja lebih baik untuk
supervisor yang seperti itu. Kerjasama adalah kunci keberhasilan setiap organisasi.
 Atasan langsung yang dianggap lebih menerima, responsif, tegas, dan sensitif.
 Seorang supervisor menunjukkan minat dan kepedulian terhadap bawahan.
 Kebanyakan bawahan tidak akan pernah menjadi seperti langsung dekat dengan
supervisor karena kesenjangan status masih ada. Kedekatan yang diawali dari
supervisor membuka peluang untuk bawahan bisa dekat
 Kedekatan meningkatkan komunikasi diantra atasan dan bawahan.
 Dengan kedekatan yang baik, bawahan merasa merasa santai dan lebih bebas
untuk mengekspresikan dirinya atau perasaan kepada seorang supervisor.
Kedekatan membantu bawahan rileks dan merasa lebih nyaman dengan
supervisor. Kedekatan akan mempromosikan hubungan yang lebih positif antara
atasan dan bawahan.
 Supervisor yang menunjukkan kedekatan yang lebih tinggi akan dirasakan oleh
bawahan mereka lebih kompeten dan kredibel.
 Terakhir, supervisor yang menunjukkan kedekatan yang lebih tinggi akan
memiliki bawahan yang mempunyai kepuasan kerja dan motivasi yang lebih

143
tinggi.

Kekurangan Kedekatan
Seorang supevisor yang langsung dekat atau terlalu dekat dan tidak bisa mengontrol
perilakunya akan menciptakan situasiyang kurang efektif dalam hubungan antara
atasan dan bawahan. Beberapa bawahan mencoba menggunakan atasan yang
langsung untuk keuntungan mereka.
Mereka berpikir bahwa atasan langsung adalah orang yang mudah untuk
dipengaruhi. Harus diingat bahwa, bukan karena supervisor adalah langsung dekat
atau dekat dengan seorang bawahan ia tidak dapat melaksanakan perintah dan
menegur orang lain.
Pada kenyataanya, kedekatan memiliki lebih keuntungan bagi supervisor dan
bawahan daripada kelemahannya. Hal ini muncul apabila kedekatan terjadi secara
berlebihan sehingga masalah nyata akan timbul.

CHAPTER 14
Hubungan Non-Verbal Guru dan Murid

Penelitian awal komunikasi di kelas difokuskan pada interaksi verbal antara

siswa dan guru. Komponen nonverbal dari proses komunikasi biasanya sama

pentingnya dengan hubungan guru dan siswa sebagai komponen verbal, dan sering jauh

144
lebih penting. Dalam bab ini membahas tentang komunikasi nonverbal dan dampaknya

terhadap siswa dan guru.

Peran Guru

a. Guru Sebagai Pembicara

Kuliah menuntut guru melatih keterampilan verbal dan nonverbal dari presentasi

yang efektif dan berbicara. Siswa berharap bahwa:

1. Instruktur akan cukup luas untuk menjelaskan topik dalam hal dimengerti

2. Kuliah akan hati-hati terorganisir

3. Instruktur akan mengamankan dan mempertahankan perhatian mereka

4. Bahan kuliah akan dipilih dengan memperhatikan nilai bunga

5. Instruktur akan kompeten, peduli dan antusias

6. Instruktur akan menunjukan rasa humor

7. Instruktur akan menunjukan kemamuan komunikasi instruksional yang efektif

8. Instruktur akan bersikap tegas dan responsive terhadap kebutuhan mereka

9. Instruktur akan menjadi model peran professional

10. Instruktur akan menunjukkan “prinsip komunikasi langsung”

Melanggar harapan ini akan mengurangi pengaruh siswa, untuk pembicara, kursus

dan mata pelajaran.Salah satu cara memaksimalkan efektivitas kuliah adalah dengan

mematuhi aturan umum (didukung oleh penelitian) bahwa pembicara harus

merencanakan untuk menutupi bahan untuk hanya setengah dari waktu kuliah yang

diberikan dan menggunakan sisa waktu untuk menopang dan mengulangi informasi

dengan contoh-contoh rinci dan ilustrasi yang berhubungan dengan konsep untuk

pengalaman siswa sendiri. Guru harus meluangkan waktu untuk memperkenalkan

145
humor, baik sebagai perangkat mengklarifikasi atau hanya untuk memecah presentasi

yang serius dan membangun kembali perhatian siswa seperti guru yang memiliki rasa

humor dan keinginan yang menular ke materi.

b. Guru Sebagai Moderator

Beberapa penelitian tentang strategi pembelajaran dan interaksi kelas telah

menyimpulkan bahwa siswa mengembangkan lebih besar yang mempengaruhi untuk

mata pelajaran yang diajarkan melalui diskusi kelas daripada yang diajarkan ketat di

kuliah. Diskusi memungkinkan siswa untuk merumuskan prinsip-prinip dan aplikasi

dalam kata-kata mereka sendiri dan memberikan rasa kepemilikan konsep.Dalam

mendorong diskusi di kelas, banyak guru menemukan bahwa mendapatkan siswa untuk

berbicara adalah tugas yang sulit dan frustasi.Salah satu masalah guru dalam

menghasilkan diskusi kelas mereka beranggapan bahwa siswa harus menjadi

penggagas.Namun sebagian besar siswa tidak datang ke kelas dengan pertanyaan atau

pengamatan, setidaknya mereka ingin berbagi.Salah satu kunci sukses diskusi seluruh

kelas adalah kemampuan guru unuk mengajukan pertanyaan, bukan hanya meminta

siswa berdiskusi saja.

c. Guru Sebagai Pelatih

Mengajarkan keterampilan psikomotorik mengharuskan siswa memiliki kesempatan

untuk berlatih keterampilan sampai mereka menguasai mereka.Bagi guru untuk secara

efektif melatih siswa sampai mereka menguasai keterampilan adalah dengan mereka

dapat mematahkan kinerja keterampilan menjadi komponen yang terpisah sehingga

mereka dapat menawarkan instruksi korektif.Guru yang dapat membantu siswa mencari

146
tahu mengapa mereka tidak menguasai suatu keterampilan milik diri mereka adalah

pembinaan keutamaan.

d. Guru Sebagai Manajer

Sebagai manajer sumber daya, guru harus mampu menyediakan kelompok dengan

akses ke informasi dan bahan-bahan yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan tugas-

tugas mereka. Guru akan membantu perkembangan kelompok dan menyarankan cara

menindaklanjuti ide, memeriksa informasi dan menyajikan produk mereka. Sering

bijaksana untuk tidak terlalu mengelola bidang. Jika siswa diberi semua sumber daya

yang dibutuhkan pada awal dan model yang sangat spesifik tentang apa yang mereka

tangani, akan banyak incidental belajar dari proses kelompok akan hilang. Kemudian,

kelompok staf pendidik bekejra pada proyek guru bukan pada mereka sendiri.

e. Guru Sebagai Koordinator

Kunci untuk menggunakan instruksi berbasis sumber daya secara efektif adalah

untuk mengetahui persis bagaimana sumber daya akan digunakan untuk meningkatkan

tujuan instruksional. Apapun jenis sumber daya, guru harus mengalaminya secara

keseluruhan sebelum menggunakannya di kelas dan harus mengkoordinasikan logistic

untuk penggunaan yang efektif.Dalam bagian ini disarankan agar seorang guru mungkin

menjadi sebagai pembicara, moderator, pelatih, manajer dan coordinator.

f. Guru Sebagai Pengontrol, Pengawas dan Pembantu

Guru bertindak sebagai pengontrol dengan mengajak siswa memperoleh perilaku

dan pengetahuan tertentu. Guru bertindak sebagai pengawas dengan memilih kegiatan

siswa dan memutuskan apa tanggung jawab siswa dan tanggung jawab pendidik. Guru

147
bertindak sebagai pembantu dengan mendorong pemahaman siswa dan ekspresi dan

perasaan.

Peran Komunikasi Non-Verbal

Peran Komunikasi Non-Verbal mempunyai fungsi seperti mengulangi,

bertentangan,pengganti,melengkapi,aksen/kebebasan atau mengatur lisan yang berbeda

dari komunikasi non-verbal dalam kelas. Dalam penelitian lebih dari 10.000 guru,

ditemukan dari kebanyakan guru merasakan jika kepribadian non-verbal adalah salah

satu alat komunikasi yang efektif untuk meningkatkan hubungan siwa-guru dari

komunikasi verbal.Mereka merasakan seperti ini karena komunikasi non-verbal

menembus setiap aspek di lingkungan kelas tambahan.Kebanyakan guru-guru

menemukan bahwa komunikasi non-verbal sangat efektif dibandingkan komunikasi

verbal untuk membantu mereka lebih baik menjadi speaker, controller, manajer,

pembantu dan penghibur.Komunikasi non-verbal juga halus dan dapat digunakan lebih

intens atau sering.Siswa biasanya bosan dengan instruktur yang banyak berbicara dan

akhirnya mengabaikannya.

Peran Ambady and Rosenthal (1993) dalam menyelesaikan studi penting yang

berjudul “Setengah Menit”, memprediksi evaluasi guru dari bagian tipis perilaku non-

verbal dan daya tarik fisik, peneliti melakukan tiga studi. Dalam studinya, satu dan dua

objek diminta untuk menilai dosen dan guru-guru SMA dari perilaku non-verbal dan

daya tarik fisik, kedua yaitu sepuluh dari video klip yang tidak ditampilkan penelitian,

yang ketiga peneliti menyelidiki orang asing dalam peringkat guru akan memprediksi

perilaku non-verbal dan daya tarik fisik dari studi satu dan dua jika bagian lebih menipis

dari video yang ditampilkan. Video-video tersebut kuran dari sepuluh detik sampai

lima-dua detik. Hasilnya mengherankan, merekapun mengungkapkan sebagai berikut :

148
“Dalam penelitian tersebut terjadi perbedaan yang menonjol atau signifikan

dalam penilaian akurasi berdasarkan video klip berdurasi 10 detik, 5 detik, dan 2 detik.

Selain itu, tidak terjadi perbedaan yang signifikan ketika penilaian akurasi yang

dilakukan terhadap dua sampel guru. Selain itu, penilaian berdasarkan pada 30 detik

eksposur (tiga video klip dari guru lainnya berdurasi 10 detik) tidak begitu signifikan

akurasi yang lebih berdasarkan penilaian dari bisa eksposur (tiga klip berdurasi 2 detik

dari guru lainnya).”

Ambady dan Rosenthal menunjukkan bahwa kemampuan manusia untuk

membentuk kesan sangat didukung oleh studi mereka.Kenyataannya, selalu

menyarankan dalam literature non-verbal, mengikuti komunikasi untuk menentukkan

kesan. Ambady dan Rosenthal menyimpulkan bahwa berdasarkan perilaku non-verbal

ditunjukkan dalam waktu yang sangat singkat (kurang dari 30 detik) pada video klip

yang tidak ditampilkan, kita mengevaluasi guru sebagai penerima,aktif, penuh

perhatian,kompeten,percayadiri,dominan,empati,antusias,lemahlembut,tenang,menye-

nangkan, optimis,professional,mendukung dan hangat Subjek mengamati perilaku non-

verbal tertentu seperti melipat tangan,menggerakan kening,menganggukan kepala,

menggelengkan kepala, menunjuk, duduk, tersenyum,berdiri,gerakan yang

kuat,memegang kepala,tubuh menyentuh bagian atas, berjalan, dan gerakan yang lemah.

Peran guru dalam fungsi utma perilaku non-verbal didalam kelas adalah

meningkatkan siswa untuk menyukai atau mempengaruhi materi pelajaran,guru dan

kelas agar menanamkan dalam diri mereka supaya berkeinginan untuk mempelajari

lebih lanjut tentang materi pelajaran. Kelas yang memiliki komunikasi yang lebih

efektif antara guru dengan siswa adalah salah satu cara yang positif yang mempengaruhi

terhadap cara siswa belajar. Hubungan siswa dan guru dalam meningkatkan maupun

149
siswa belajar secara afektif dan kognitif. Mahasiswa yang selalu menguap mungkin

bosan,lelah atau keduanya. Guru harus meninjau konteks dan menentukan apakah siswa

hanya lelah atau apakah guru tersebut begitu membosankan dan akhirnya

memperbolehkan siswanya untuk tidur. Kita mengarahkan perhatian utama untuk

memperhatikan perilaku guru dan bagaimana hal ini dapat mempengaruhi komunikasi

dengan siswa. Alasannya mengambil pendekatan ini adalah bahwa persepsi siswa

adalah dari apa yang guru tidak mengetahui seberapa keefektifan sebuah komunikasi.

a) Penampilan Pengajar

Guru yang berpenampilan formal dilihat oleh siswa sebagai

kompeten,terorganisir,dipersiapkan dan berpengetahuan. Guru yang berpenampilan

santai dianggap terbuka,ramah, dan lebih cepat tapi tidak berkompeten jika

dibandingkan dengan guru yang berpenampilan formal.

b) Penampilan Siswa

Siswa yang selalu berpenampilan sembarangan , tidak pernah menunjukkan yang

terbaik dan tampaknya tidak mempunyai kebanggan dalam dirinya atau penampilan

pribadinya mungkin dirasakan oleh guru karena siswa seringkali malas , lambat,dan

tidak terlalu tertarik pada sekolah. Guru seringkali menghukum atau mengkritik siswa

yang tidak sesuai dengan norma sekolah. Tragis tapi memang benar, jika anak-anak

yang aktif dan menarik (mempunyai kelebihan) sering diberikan pehatian dan

pendekatan yang lebih baik daripada anak-anak yang tidak aktif dan menarik

(mempunyai kelebihan) di lingkungan sekolah.Anak-anak tersebut lebih sering

mendapat diskriminasi di kelas dan dilingkungan sosial sekolah.

c) Isyarat dan Gerakan

Dalam budaya ini kita cenderung untuk menggunakan gerakan lebih banyak ketika

senang sehingga memberikan pesan yang kompleks.Didalam kelas, yang dipakai untuk

150
siswa baru beradaptasi yaitu gerakan yang umum tersebut. Dalam mengamati sebuah

kelas khusus dan anda akan menemukkan siswa yang mengunyah pensil,menggigit

kuku mereka, memilih meja atau menulis di notebook, menarik rambut, menerapkan

pakaian dengan cara menarik-narik rambut,merapikan pakaian,mengklik pena mereka.

Guru yang menggunakan pendekatan adapter dianggap gugup dan cemas.Gaya

penyampaian guru harus animasi dan dinamis dan isyarat. Isyarat adalah salah satu cara

untuk mencapai ini. Sedangkan guru yang melipat tangan atau dalam posisi tubuh

tertutup dianggap sebagai non-langsung dan menutup diri. Siswa menggunakan posisi

serupa dan diakui dengan cara serupa oleh guru mereka.

d) Mimik Wajah

Guru tidak sengaja mengekspresikan dirinya oleh perasaan sebenarnya tentang

siswa melalui ekspresi yang kurang positif ataupun negative Siswa yang menatap keluar

jendela memiliki ekspresi yang benar-benar bosan. Pada dirinya atau wajahnya tidak

mungkin dipanggil oleh guru, diharapkan sebagai hukuman. Guru harus memiliki

ekspresi wajah yang menyenangkan dan menunjukannya pada siswa bahwa mereka

tidak hanya tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan guru tersebut. Guru yang

menggunakan pendekatan ini sebagai hal yang mengarah pada hal-hal positif dalam

menanggapi komentar siswa.

e) Kontak Mata

Siswa yang menghindari kontak mata dengan guru atau melihat ke bawah ketika

guru meminta mereka ditunjuk dianggap sebagai ketertarikan,pemalu atau tidak mau

berkomunikasi. Kontak mata mungkin menjadi salah satu indicator terbesar minat

siswa. Dalam lingkungan kelas ketika ada sedikit kontak mata antara siswa dan guru

tidak tahu kapan harus mengajukan pertanyaan ,kapan harus berbicara atau cara

151
pendekatan guru. Guru melihat anak didiknya yang dianggap lebih aktif,lebih tertarik

dan paraa guru jadi lebih dekat dan cepat.

f) Intonasi Suara

Mereka merasa bahwa menonton memproyeksikan citra

kebosanan,ketidakpeduliaan. Mereka juga mengatakan siswa kurang belajar apabila

guru memiliki suara datar atau monoton , kurang tertarik pada materi pelajaran. Guru

benar-benar baik da bisa ikut tertawa dengan siswa serta mendorong.Memungkinkan

dalam memunculkan humor atau tawa ketika sesuatu terjadi bahwa semua bisa

menikmatinya.Guru-guru yang tertawa dan mendorong lelucun dari para siswa, siswa

tidak langsung merespon ketika guru mereka memberikan hiburan.

g) Jarak

Siswa yang membelakangi atau pergi ketika guru mendekati atau tidak akan

mengizinkan guru untuk berdiri atau duduk dekat dengan dia akan dirasakan dengan

cara yang sama oleh guru. Beberapa pemilihan juga menunjukkan bahwa siswa

mengganggu memiliki kebutuhan ruang yang lebih besar daripada siswa yang tidak

mengganggu. Guru tidak suka merasa seolah-olah siswa sedang mencoba untuk

mengintimidasi mereka. Bagi siswa yang berdiri atau berjarak jauh dari gurunya

merupakan solusi termudah.Ini mengurangi efek yang cukup serius dan membuat

komunikasi lebih mudah.

h) Sentuhan

Peneliti mengungkapkan bahwa sentuhan manusia membantu dalam tumbuh dan

adaptasi yang lebih baik didalam masyarakat.Sentuhan adalah bentuk komunikasi yang

dapat sangat berguna dalam membangun dan memelihara hubungan murid dan guru

yang efektif.Sentuhan dapat digunakan oleh pengajar untuk memperkuat siswa dalam

pekerjaan yang dilakukan dengan baik.Dapat digunakan oleh guru untuk menggantikan

152
teguran lisan atau control tanpa pernah mengucapkan sepatah katapun. Sentuhan harus

menjadi bentuk yang dapat diterima komunikasi dalam hubungan pendidik siswa.

Menyentuh seorang siswa bisa di lengan,bahu, atau pundak. Guru harus ingat bahwa

beberapa siswa juga ada yang tidak nyaman jika disentuh oleh gurunya. Disamping itu,

beberapa guru tidak suka disentuh atau menolak dalam bersentuhan. Guru dan siswa

harus menyadari norma-norma sentuhan di sekolah dan masyarakat dan berhati-hati

dalam berperilaku.

Lingkungan

Banyak penelitian telah mengungkapkan bahwa lingkungan yang jelek,

menghasilkan komunikasi yang buruk antara peserta.Pikirkan sekolah terburuk yang

pernah diajarkan.Pikirkan semua aspek yang jelek dan bagaimana anda merasa di

lingkungan itu.Para penulis teks ini telah mengajar di berbagai lingkungan buruk. Lebih

sulit untuk menjaga siswa perhatian ketika lingkungan jelek; terlalu panas atau terlalu

dingin; temaram; dicat kuning suram, gelap coklat, hijau industri atau abu-abu kapal

perang; atau tidak bersih. Darth Vader telah merancang banyak kelas di negara

ini.Diantaranya adalah lingkungan yang gelap, yang mengatakan kepada siswa, "jangan

berencana untuk melakukan hal menyenangkan disini, tutup mulut, duduk dan

mendengarkan."Ini memalukan bahwa dalam sebuah negara yang begitu kaya, banyak

ruang kelas yang masih berada seakan di zaman kegelapan. Guru dan siswa harus terus

menerima hal ini. Namun, banyak guru mendekorasi ulang ruangan mereka dengan

biaya sendiri untuk membuat lingkungan lebih kondusif untuk pembelajaran dan untuk

kenyamanan belajar.

a. Tempat Duduk

153
Ada pengaturan tempat duduk yang optimal untuk berbagai jenis

pengajaran.Pengaturan tradisional baris dan kolom (Lihat gambar 14.1) berguna untuk

mendengarkan, mencatat, dan mengajar.Tempat duduk modular terbaik untuk interaksi

kelompok; pengaturan ini memungkinkan guru untuk bergerak dari grup ke grup

memberikan bantuan (Lihat gambar 14.2). Melingkar, tapal kuda, atau pengaturan

terbuka-persegi (gambar 14,3) berguna untuk mendorong diskusi kelas antara siswa dan

guru. Guru menggunakan pengaturan-pengaturan di atas dalam situasi belajar yang

berbeda akan meningkatkan komunikasi siswa yang menarik dan siswa-guru. Namun,

setting beberapa kelas ini meningkatkan tingkat kebisingan, yang juga harus

dipertimbangkan.

b. Musik

Musik dapat digunakan untuk melawan kebosanan pelajar dan untuk membangun

suasana ruang kelas yang nyaman.Kami telah menemukan dalam penelitian kami bahwa

guru dapat menggunakan musik yang efektif untuk memperkuat perilaku yang baik,

sebagai imbalan untuk menyelesaikan tugas, dan untuk menenangkan para siswa.Guru

SD sudah lama mengeetahui kekuatan musik di dalam kelas.Mereka menggunakannya

untuk membuat siswa tenang, untuk menghasilkan percakapan, hadiah, dan jeda siswa

untuk pengantar tidur.Guru-guru di tingkat apapun dapat menggunakan musik pada

kesempatan untuk menciptakan lingkungan kelas yang lebih baik. Sebagai contoh, jika

seorang guru ingin membumbui pembahasan pada sejarah Perancis, ia mungkin

memainkan musik zaman itu.

c. Bicara

154
"Kelas yang baik adalah kelas tenang."Ini adalah motto banyak sistem sekolah.

Banyak anak-anak energik memasuki lorong-lorong Darth Vader dan akhirnya berubah

menjadi sedikit Darth Vader setelah mereka ditempatkan di kelas yang membosankan

dan disuruh diam. Siswa pada usia berapa pun harus didorong untuk berpartisipasi

dalam diskusi kelas dan berbicara pada beberapa kesempatan.Guru harus menyiapkan

situasi di mana siswa dapat berbicara tanpa mendapat teguran. Latihan kelompok,

proyek, dan kegiatan serupa memungkinkan siswa bicara tanpa penurunan materi

pelajaran.Siswa muda atau tua, interaksi siswa-guru adalah cara yang efektif

meningkatkan komunikasi antara guru dan siswa. Bicara dapat juga digunakan sebagai

imbalan untuk perilaku yang baik.

d. Warna

Warna dapat digunakan di dalam kelas untuk menunjukkan kehangatan atau

dingin.Dikutip Ketcham (1958) studi pada daya tarik sekolah kita bahas

sebelumnya.Anak-anak muda mungkin berfungsi lebih baik dengan warna-warna

hangat seperti biru lembut dan biru-hijau, warna cerah seperti warna-warni atau merah

neon, kuning, hijau, dan oranye yang tidak berlebihan.Ruangan dicat warna tersebut

mungkin lebih menstimulasi siswa.Namun, satu dinding warna cerah dapat menciptakan

lingkungan yang hidup, suasana aktif.Jelas warna dan dekorasi dapat mempengaruhi

lingkungan sekolah.Ini dapat mempengaruhi bagaimana siswa merasa tentang sekolah,

guru, dan lingkungan belajar.

e. Pencahayaan

Pencahayaan juga dapat mempengaruhi hubungan antara guru dan siswa.Ruang

kelas yang temaram atau terlalu terang dapat menyebabkan ketegangan mata dan

155
kelelahan.Akhirnya, bahkan kebosanan dan permusuhan muncul. Thompson

memberikan pedoman untuk pencahayaan di kelas:

Mempertahankan tingkat tinggi iluminasi. Ketika siswa harus mengeluarkan energi

hanya untuk melihat, mereka akan memiliki sedikit tersisa untuk memahami apa yang

dikatakan. Semua area ruangan harus seimbang dalam kecerahan.Untuk menghindari

kontras yang tajam, bidang visual di sekitar tugas harus hanya satu-ketiga sebagai

terang sebagai area kerja.

f. Suhu dan Kelembapan

Suhu optimal kelas adalah 66-72 derajat Fahrenheit.Ini mengasumsikan bahwa

ruangan terlalu kering maupun terlalu lembab. Banyak ruang kelas tidak memiliki

kontrol suhu, tapi jika ruangan dicat warna dingin, itu akan tampak lebih dingin.

Namun, kita tahu bahwa ketika 90 derajat di luar dan 100 derajat di dalam, tidak ada

yang akan merasa dingin bahkan di ruangan terang.Jika guru tidak bisa mengendalikan

suhu di kelas mereka, maka mereka harus malakuakan variasi kegiatan sehingga siswa

tidak terlalu memperhatikan suhu. Dengan kata lain, mereka harus mengalihkan

perhatian siswa dan tidak memikirkan tentang suhu. Dalam bulan-bulan yang dingin,

jika ruangan terlalu dingin, mereka harus membuat siswa bergerak dan berbicara

banyak.Dalam bulan-bulan hangat, jika ruangan terlalu panas, mereka harus memiliki

diskusi kelompok dan kegiatan yang membantu perhatian langsung dari suhu.

g. Mebel

Perabotan jelek tidak meningkatkan komunikasi antara siswa dan guru.Guru dan

siswa dapat meningkatkan lingkungan kelas dengan membawa artefak menarik.

Arsitektur keras sering mengganggu siswa rentang perhatian dan belajar.Contoh

156
arsitektur keras adalah kursi yang keras, Meja tajam dan meja, dan meja kerja yang

nyaman.Arsitektur lembut sering mendorong perhatian siswa dan belajar.Arsitektur

lembut mengirimkan sinyal kenyamanan dan merasa diterima. Contoh arsitektur lembut

yang ergonomis kursi, kursi yang lebih lembut, kursi yang ramping kembali ketika kita

bergerak, bulat meja dan lain tampak nyaman perabot ruang kelas.

Instruktur yang membuat optimal penggunaan ruang cenderung bergaul lebih baik

dengan siswa. Efeknya akan meningkatkan guru yang peduli lingkungan kelas. Kreatif

menggunakan ruang duduk, pencahayaan, warna. Suara, kebisingan, suhu, dan

perabotan meningkatkan komunikasi antara siswa dan instruktur

h. Aroma

Bau memancarkan seseorang dapat mendorong orang lain untuk mendekati atau

menghindari orang itu. Guru harus menghindari memakai aroma yang kuat di kelas.

Aroma kuat dapat mempengaruhi perhatian siswa, dalam belajar, dan kesehatan.

i. Waktu

Guru harus menggunakan waktu untuk keuntungan mereka. Waktu dapat digunakan

untuk imbalan siswa karena perilaku yang baik, kontrol siswa, untuk membuat kelas

lebih menarik, dan belajar tentang orang lain.Guru sering menghabiskan terlalu banyak

waktu di salah satu materi. Kebanyakan orang dewasa hanya dapat mendengarkan

secara efektif untuk sekitar tiga puluh menit,Guru harus peka terhadap kebutuhan waktu

siswa. Di sekitar hari libur, musim semi dan awal sekolah, siswa lebih gelisah.Instruktur

harus lebih inovatif dan kreatif untuk menjaga perhatian mereka.Instruktur dapat

menggunakan waktu untuk memahami siswa mereka lebih baik dan untuk memahami

bagaimana mempersiapkan pelajaran lebih efektif.

157
Hasil dari Kedekatan Guru

Ada keuntungan yang signifikan yang bisa diperoleh dari kedekatan guru di

kelas. Peningkatan guru yang dekat hasilnya :

 Meningkatkan keinginan, afiliasi dan pengaruh positif dari dalam diri pelajar.

Segera guru yang menyukai jauh lebih banyak daripada guru yang tidak dekat.

 Meningkatkan pengaruh siswa sebagai subyek. Siswa menjadi termotivasi untuk

belajar materi pelajaran karena perilaku guru yang dekat akan melakukan dengan

baik dalam materi pelajaran dan terus belajar lama setelah guru yang memotivasi

mereka keluar dari gambar.

 Meningkatkan siswa belajar kognitif. Siswa dengan guru-guru yang dekat hadir

lebih untuk subyek, lebih berkonsentrasi pada subjek, mempertahankan lebih

banyak materi pelajaran, dan ketika ditantang dengan benar dapat mengingat lebih

dari subjek daripada siswa dengan guru-guru tidak dekat.

 Meningkatkan motivasi siswa. Tampaknya bahwa cara utama bahwa kedekatan

menghasilkan belajar mempengaruhi mungkin dengan meningkatkan motivasi

siswa.

 Mengurangi resistensi siswa terhadap upaya instruktur untuk mempengaruhi atau

mengubah perilaku. Guru yang dekat tampaknya memiliki lebih banyak rujukan,

rasa hormat, atau keinginan kekuasaan; maka siswa cenderung untuk mematuhi atau

sesuai dengan keinginan guru lebih langsung. Guru tidak dekat memiliki lebih

banyak kesulitan mendapatkan siswa untuk mematuhi atau sesuai dengan keinginan

mereka.

158
 Guru dianggap sebagai seorang komunikator yang lebih kompeten, salah satu yang

mendengar dan peduli. Guru-guru tidak dekat biasanya dianggap sebagai tidak

efektif, dan komunikator yang tidak kompeten.

 Guru mampu mengurangi atau meringankan kecemasan siswa tentang situasi kelas.

Guru lebih dekat dianggap sebagai guru lebih peduli, sensitif; maka siswa merasa

tidak khawatir tentang lingkungan secara keseluruhan.

 Meningkatkan komunikasi siswa-guru dan interaksi. Beberapa guru mungkin

melihat aspek ini sebagai negatif. Hal ini tidak. Jika siswa berkomunikasi lebih

dengan guru mereka, maka siswa mungkin mendapatkan informasi yang dia perlu.

 Mengurangi perbedaan status antara siswa dan guru. Ini tidak berarti guru adalah

pada tingkat yang sama sebagai siswa. Itu hanya berarti siswa tidak akan begitu

terintimidasi oleh guru status yang lebih tinggi. Oleh karena itu, siswa mungkin

lebih bersedia untuk mengajukan pertanyaan menjelaskan tentang isi tanpa takut

guru.

 Evaluasi yang lebih tinggi dari penyelia langsungnya. Sementara ini mungkin

tampak luar biasa pada awalnya, hal ini benar-benar sangat sederhana untuk

memahami. Administrator seperti guru yang memiliki kelas-kelas yang baik dengan

beberapa masalah. Segera guru memiliki kelas-kelas yang baik dengan lebih sedikit

masalah daripada guru yang tidak dekat. Oleh karena itu, administrator akan

menemukan segera guru untuk menjadi guru yang lebih efektif.

Kesimpulannya, perilaku kedekatan adalah beberapa alat komunikasi paling

berharga yang telah tersedia untuk mereka. Keterampilan nonverbal kedekatan ini dapat

membantu guru dan siswa memiliki pengalaman kelas lebih bahagia, lebih produktif

Kelemahan potensial dari kedekatan guru

159
Kedekatan memiliki sejumlah hasil positif.Namun, Taman ini tidak semua

mawar; ada beberapa duri. Guru mungkin mengalami beberapa masalah pribadi atau

profesional dengan rekan-rekan mereka. Mereka mungkin dianggap sebagai tidak

memiliki kontrol atas kelas mereka.Segera guru memiliki kontrol atas kelas mereka,

namun, beberapa rekan-rekan mereka mungkin tidak melihatnya.

Tidak semua orang dapat langsung dengan cara yang sama. Pilih perilaku Anda

merasa paling nyaman dengan dan mereka. Harus segera, Anda tidak harus melakukan

semua perilaku yang kita identifikasi sebagai langsung dalam bab ini, tetapi Anda perlu

beberapa dari mereka. Jika Anda mencoba untuk menggunakan perilaku yang membuat

Anda tidak nyaman, Anda akan muncul canggung dan tidak nyaman daripada langsung.

Kedekatan palsu lebih buruk daripada tiada sama sekali.

160

Anda mungkin juga menyukai