Anda di halaman 1dari 18

Makalah Fisika

“Pemanasan Global”

DISUSUN OLEH :
Kelompok 1
 Ahmad Alfian Faisal (02)
 Andi Nokhaidah Nurkhasanah (06)
 Dhabithah Sanchia Putri (12)
 Fachra Ramadhani (14)
 Hadijah Basalamah (18)
 Muhammad Rayhan (28) : Ketua
 Tsarwah Salsabila (36)

Kelas : XI MIPA 8

SMA Negeri 5 Makassar


Tahun Ajaran : 2017/2018
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang senantiasa melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Pemanasan Global”.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
memberikan informasi tentang Faktor Penyebab Pemanasan Global. Dan juga
kami berharap makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan tentang
Faktor Penyebab Pemanasan Global.
Dengan terselesaikannya laporan praktikum ini, maka kami tidak lupa
mengucapkan banyak terima kasih terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam
penyusunan pembuatan makalah ini.
Dalam penyusunannya, kami menyadari masih banyak kekurangan dan
jauh dari taraf kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan guna menyempurnakan segala kekurangan
yang terdapat dalam makalah ini.
Makassar, 16 April 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul………………………………………………………………...........i
Kata Pengantar………………………………………………………………….....ii
Daftar Isi………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………...…1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………..………1
C. Tujuan…………………………………………………………………..…..…2
BAB II PEMBAHASAN
A. Gas buang pada kendaraan merupakan faktor pemanasan global……..….…...3
B. Penggundulan hutan merupakan faktor pemanasan global............................…4
C. Penggunaan listrik berlebihan merupakan faktor pemanasan global.................6
D. Efek rumah kaca merupakan faktor pemanasan global…………………......…7
E. Membuang sampah sembarangan merupakan faktor pemanasan global ..........9
F. Industri merupakan faktor pemanasan global..................................................10
G. Bahan buangan CFC merupakan faktor pemanasan global.............................11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................13
B. Saran…………………………………………….....................................……13
Daftar pustaka……………………………………………................................…14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perubahan suhu semakin meningkat setiap tahunnya. Pasti banyak yang
merasakan keadaan dimana bumi sudah semakin panas akibat adanya peningkatan
suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Hal tersebut dikarenakan
pemanasan global. Apakah pemanasan global itu?. Pemanasan global merupakan
dampak yang terjadi akibat ulah manusia itu sendiri, dimana manusia selalu
berusaha untuk memenuhi kebutuhannya tanpa memikirkan keadaan lingkungan
sekitarnya.
Keadaan di atas terjadi secara terus-menerus sehinga mengakibatkan suhu
rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Namun, kegiatan manusia yang lain juga
dapat menyebabkan pemanasan global, di antaranya seperti boros dalam
meggunakan listrik, halaman rumah tanpa pepohonan, model rumah kaca,
pembuatan pabrik industri yang berlebihan sehingga menyebabkan penggundulan
hutan, merokok, penggunaan kendaraan bermotor sehingga mengeluarkan gas
karbon monoksida, kegiatan peternakan, membuang sampah sembarangan, kentut
manusia, dan sendawa manusia.
Oleh karena itu, seharusnya kita mampu menjaga bumi kita dengan
mengadakan perlindungan laut, tidak mencemari lingkungan dengan limbah-
limbah dari pabrik, menjaga dan memelihara satwa-satwa dari kepunahan,
melestarikan hutan dan menghijaukan bumi dengan menanam pohon, serta
menghentikan segala aktivitas yang dapat merusak keseimbangan alam yang
selama ini telah memberikan banyak manfaat bagi kita.

B. Rumusan Masalah
1. Mengapa gas kendaraan yang berlebihan dapat menyebabkan pemanasan
global?
2. Bagaimana cara menanggulangi pemanasan global yang disebabkan oleh
penggundulan hutan?

1
3. Mengapa penggunaan listrik yg berlebihan menjadi penyebab pemanasan
global?
4. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari efek rumah kaca?
5. Bagaimana cara menanggulangi pemanasan global yang disebabkan oleh
pembuangan sampah sembarangan?
6. Bagaimana solusi yang baik untuk menyelesaikan permasalahan
pemanasan global yang di akibatkan oleh sektor industri?
7. Bagaimana cara menanggulangi Pemanasan global yang diakibatkan oleh
Gas buangan CFC?
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
makalah ini adalah :
1. Agar dapat megetahui tentang gas kendaraan yang berlebihan dapat
menyebabkan pemanasan global.
2. Agar kita memiliki pemahaman tentang cara menanggulangi pemanasan
global yang disebabkan oleh penggundulan hutan.
3. Untuk menghindari pemanasan global dari penggunaan listrik yang
berlebihan.
4. Untuk mengetahui dampak dan akibat yang ditimbulkan dari efek rumah
kaca.
5. Untuk memberitahukan kepada pembaca tentang cara menanggulangi
pemanasan global yang disebabkan oleh pembuangan sampah
sembarangan.
6. Agar kita dapat mengetahui langkah terbaik untuk menyelesaikan
permasalahan pemanasan global yang di akibatkan oleh sektor industri.
7. Untuk mengetahui cara menanggulangi pemanasan global yang diakibatkan
oleh gas buangan CFC.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Gas Buang Pada Kendaraan merupakan Faktor Pemanasan Global


Pemanasan global atau sering disebut dengan global warming ialah suatu
proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Hal ini
disebabkan oleh penyerapan panas dari matahari oleh gas-gas rumah kaca yang
berlebih, sehingga menyebabkan peningkatan suhu yang ada di atmosfer, laut, dan
daratan bumi. Dengan kata lain, gas rumah kaca berbanding lurus dengan
pemanasan global.
Selain efek rumah kaca, produksi berlebih atas gas buang kendaraan
bermotor merupakan salah satu faktor pemanasan global atau global warming.
Walaupun sebenarnya, jika dalam keadaan kapasitas normal, gas tersebut tidak
terlalu berbahaya. Namun penelitian menunjukkan bahwa gas buang pada
kendaraan bermotor ini meningkat pesat. Hal ini terjadi karena beberapa faktor
diantaranya bertambahnya jumlah kendaraan, yang dimana akan menghasilkan
polusi CO2 (karbon dioksida) dan gas tersebut dapat memicu kanker paru-paru
dan tumor serta dapat mengurangi kecerdasan.
Walaupun efek yang ditimbulkan dari gas CO2 (karbon dioksida) tidak
langsung terasa, tapi pasti hal ini akan menjadikan bumi yang menjadi tempat
tinggal manusia semakin rusak dan juga membahayakan manusia. Sebagai contoh,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta ialah salah satu kota yang memiliki penduduk
yang sangat banyak. Bahkan, penelitian menunjukkan kalau setiap jamnya akan
terlahir 11 orang. Dengan banyaknya penduduk dari kota Jakarta tersebut, pasti
akan menjadikan pemakaian kendaraan bermotor meningkat dan ujung-ujungnya
akan mengakibatkan pemanasan global.
Di zaman sekarang ini, sudah tidak dapat lagi dipungkiri alangkah
mirisnya keadaan bumi ini. Berbagai faktor telah perlahan-lahan akan membunuh
bumi ini. Salah satu ahli matematika fisikawan, Stephen Hawking (2018),
sebelum meninggal beliau memberikan saran agar mencari tempat tinggal baru
selain bumi. Beliau mengatakan itu tidak lain karena beliau telah mengetahui

3
bahwa bumi sudah tua, dan tidak dapat lagi bertahan lebih lama akan fakor-faktor
pembunuhnya, diantaranya gas buang kendaraan bermotor yang berlebihan.
(sumber:http://belog-kiri.blogspot.co.id/2010/11/gas-buang-kendaraan-kendaraan-
bermotor.htm)

B. Penggundulan Hutan merupakan Faktor Pemanasan Global


Pemanasan global (global warming) merupakan suatu bentuk
ketidakseimbangan ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu
rata-rata atmosfer, laut, dan darat di bumi. Dalam penanganannya, pemanasan
global seharusnya sudah memasuki tingkat permasalahan yang cukup serius.
Pemanasan global diperkirakan telah banyak menyebabkan perubahan-perubahan
ekosistem di bumi seperti meningkatnya volume air laut yang disebabkan oleh
hilangnya gletser di kutub, perubahan iklim yang ekstrim, dan perubahan pola
presipitasi atau curah hujan yang sangat berdampak pada pola kehidupan
manusia. Pemanasan global ini semakin lama semakin meningkat, sehingga suhu
rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ±
0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. (sumber:
http://julyanecheka.blogspot.co.id/2016/12/contoh-esai.html?m=1)
Kegiatan manusia dapat menyebabkan pemanasan global, di antaranya
seperti penggunaan listrik yang boros, halaman rumah tanpa pepohonan,
pembuatan bangunan dengan model rumah kaca, pembuatan pabrik industri yang
berlebihan sehingga menyebabkan penggundulan hutan di suatu daerah, merokok,
penggunaan kendaraan bermotor, dan sebagainya. Penyebab pemanasan global
yang berasal dari lingkungan sekitar yaitu polusi asap dari industri pabrik,
kendaraan bermotor, dan pembakaran hutan. Untuk mengetahui lebih dalam
tentang faktor penyebab pemanasan global, saya akan membahas salah satu faktor
penyebab pemanasan global yaitu penggundulan hutan.
Diforestasi atau penggundulan hutan adalah proses pengubahan tatanan
pohon, termasuk melakukan mutilasi atau penebangan pohon secara liar di suatu
tempat, mengambil kayu pohon untuk kepentingan komersialisasi, dan
pembakaran hutan untuk industri yang dilakukan oleh beberapa orang yang

4
kurang bertanggung jawab. Beberapa orang tersebut hanya memikirkan
kepentingan pribadi dan golongannya tanpa memikirkan kepentingan orang
banyak. Padahal kita mengetahui dengan pasti bahwa hutan merupakan paru-paru
dunia, di mana kumpulan pohon-pohon dengan beragam jenis variasi berkumpul.
Hutan memiliki fungsi yang sangat banyak baik itu untuk makhluk hidup
maupun bumi itu sendiri. Dengan kita memiliki hutan yang luas berarti kita
memiliki banyak jenis pohon dengan sejuta manfaat. Pohon-pohon ini tidak hanya
berfungsi untuk memperindang bumi saja, atau tempat peresapan air, akan tetapi
pohon juga dapat melakukan fotosintesis yaitu proses pembentukan zat makanan
oleh tumbuhan terutama tumbuhan hijau dengan menyerap CO2 dan menghasilkan
O2 dengan bantuan sinar matahari. Ketika terjadi deforestasi, banyak pepohonan
yang dibakar, ditebang, yang mengakibatkan lepasnya karbondioksida yang
tersimpan di dalamnya.
Hal ini menyebabkan tingginya kadar karbondioksida yang lebih besar di
atmosfer. Bayangkan apabila kita memiliki banyak pohon, maka permasalahan
CO2 sebagai unsur gas-gas rumah kaca akan dapat terselesaikan. Kelangsungan
hidup makhluk hidup didalamnya pun terjamin, karena akan melimpahnya
O2 diudara.
Akan tetapi kenyataannnya, hutan gundul banyak kita jumpai di suatu
tempat khususnya di Indonesia, sebab di Indonesia sendiri telah banyak hutan
besar yang didapati gundul contohnya hutan rawa gambut di Riau dan
Kalimantan. Hal inilah yang menyebabkan pemanasan global ini semakin lama
semakin meningkat.
Berdasarkan dari pembahasan diatas, seharusnya kita sudah bisa
menjadikan ini sebagai bahan pembelajaran bahwa sesungguhnya pemanasan
global itu terjadi akibat perbuatan manusia itu sendiri. Karena pemahamannya
tentang pemanasan global kurang, maka akan berdampak besar pada generasi
mendatang. Dan apabila hal ini tidak segera ditanggulangi maka efeknya akan
berdampak di masa depan.
Untuk menanggulangi pemanasan global yang disebabkan oleh
penggundulan hutan, kita harus melakukan reboisasi yaitu penanaman kembali

5
hutan yang telah ditebang. Dan juga kita harus melestarikan pohon yang ada pada
hutan di suatu daerah.
Disamping itu, akan lebih baik apabila semua pihak dapat terlibat dalam
upaya penanggulangan pemanasan global ini. Baik itu dari pihak pemeritah dalam
bentuk pengawasan atau observasi langsung ke titik masalah maupun dari masing-
masing individu. Ketahuilah bahwa bumi ini adalah milik kita bersama tidak ada
orang yang tidak merasakan efek atau dampak dari pemanasan global sekrang ini.
Oleh karena itu mari jaga dan lestarikan bumi kita bersama.

C. Penggunaan Listrik Berlebihan merupakan Faktor Pemanasan Global


Dalam pemanasan global ada juga faktor penyebab dalam kehidupan
sehari-hari, salah satunya yaitu penggunaan listrik yang berlebihan. Tapi
sebenarnya penyebab ini sangat berguna untuk masa depan kita. Kelangsungan
energi listrik yang kita miliki semakin menipis. Menurut beberapa sumber,
menghemat penggunaan listrik adalah salah satu cara mengurangi pemanasan
global. Karna listrik diproduksi sebagian besar menggunakan batu bara, dan salah
satu negara yang memproduksi listrik menggunakan batu bara dalam skala yang
besar adalah negara Amerika Serikat.
Contoh lain dari penggunaan listrik yang berlebih adalah menghidupkan
komputer dan TV secara bersamaan, padahal pengguna hanya melakukan satu
pekerjaan saja, misalnya saat main game tetapi TV tetap menyala dan tidak
dimatikan.
Dampak pengunaan listrik secara berlebihan memang belum banyak kita
rasakan, tapi adakah kita ketahui dampaknya untuk beberapa tahun yang akan
datang? Di Indonesia masih banyak desa yang belum merasakan terangnya lampu
disaat malam hari, bisa melihat TV. Di zaman yang sekarang saja masih banyak
desa yang belum merasakan listrik, apalagi tahun-tahun yang akan datang kita
mungkin kekurangan sumber listrik, dikarenakan pemborosan diawal.
Ada juga dampak penggunaan listrik secara berlebihan dalam lingkungan.
Dampak pengunaan listrik berlebihan tehadap lingkungan sangat berefek. Tenaga
listrik di bantuan dari pembangkit listrik yang berbahan bakar fosil (minyak bumi,

6
gas bumi, dan batu bara) dan dalam prosesnya mengeluarkan zat CO2 ke udara.
Secara ilmiah telah terbukti dapat mengakibatkan timbulnya efek rumah kaca dan
beragam perubahan pada alam, yang telah kita rasakan saat ini adalah, naiknya
suhu dipermukaan bumi, naiknya permukaan air laut, dan punahnya kekayaan
hayati di segala penjuru. Pemanasan global juga terjadi karena kesalahan kita
menggunakan listrik secara berlebihan.
Jadi, kesimpulannya adalah cara untuk mengurangi gejala saat ini yaitu
menyadarkan diri kita atas bahaya dari Pemanasan global. Mengurangi pemakaian
listrik yang tidak dibutuhkan, hilangkan pemikiran tentang setiap rumah yang
harus memliki ac, dari pada kita menggunakan ac, lebih baik meperbanyak
fentilasi di setiap bagian rumah, dan menanam pohon, yang bisa menyerap CO2,
dan lain lainnya.

D. Efek Rumah Kaca merupakan Faktor Pemanasan Global


Efek rumah kaca adalah proses peningkatan suhu yang terjadi di
permukaan Bumi disebabkan oleh perubahan kondisi dan komposisi atmosfer
sehingga panas yang berasal dari matahari tetap berada di Bumi dan tidak dapat
dipantulkan secara sempurna keluar atmosfer.
Sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian
besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, seperti cahaya . Energi
yang akan masuk ke Bumi terdiri dari 25% dipantulkan oleh awan atau partikel
lain di atmosfer, 25% diserap awan, 45% diserap permukaan Bumi, 10%
dipantulkan kembali oleh permukaan Bumi. Ketika energi tersebut menyentuh
permukaan Bumi, cahaya akan berubah menjadi panas. Hal tersebut akan
membuat suhu Bumi menjadi hangat. Sebagian panas akan diserap Bumi dan
sebagian lagi dipantulkan kembali ke luar angkasa dalam wujud radiasi
inframerah. Sebagian besar dari inframerah yang dipancarkan Bumi tertahan oleh
awan dan gas CO2 serta gas yang lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan
Bumi.
Yang terjadi saat ini sudah tidak lagi termasuk sebagai fenomena normal,
karena seiring berjalannya waktu, semakin banyak panas yang tertinggal di

7
atmosfer dan dipantulkan kembali ke Bumi yang seharusnya panas tersebut
dipantulkan ke luar angkasa. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan akan
mengakibatkan suhu rata-rata tahunan pada permukaan Bumi mengalami
peningkatan.
Selain gas CO2, senyawa yang dapat menimbulkan efek rumah kaca
adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2)
serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC).
Gas-gas tersebut memiliki peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.
Akibat dari efek rumah kaca yaitu akan terjadi peningkatan suhu yang
mengakibatkan perubahan iklim yang sangat ekstrim di Bumi. Pemanasan global
mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang akan
menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan
meningkatkan suhu air laut sehingga dapat menenggelamkan beberapa pulau kecil
yang berada di negara kepulauan dan mengakibatkan perubahan yang sangat
besar. Selain dampak tersebut, efek rumah kaca memiliki peranan penting dalam
kehidupan di Bumi. Tanpa adanya efek rumah kaca, suhu yang ada di Bumi akan
menjadi sangat dingin sekitar -18 oC. Dan juga efek rumah kaca menyebabkan
perbedaan suhu yang tidak terlalu jauh antara siang dan malam hari, sehingga
manusia dapat beradaptasi dengan keadaan lingkungannya.
Menurut perhitungan simulasi, suhu rata-rata Bumi mengalami
peningkatan akibat dari efek rumah kaca sekitar 1-5 °C. Bila gas rumah kaca
cenderung meningkat seperti saat ini, maka akan mengakibatkan peningkatan
pemanasan global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030.
Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan
semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap
atmosfer. Panas yang berlebihan akan menjadi masalah dan membahayakan
kehidupan di Bumi. Berdasarkan pembahasan diatas kita dapat mengetahui
tentang efek rumah kaca. Maka dari itu, marilah kita bersama-sama melakukan
tindakan untuk mengurangi hal-hal yang dapat memicu terjadinya peningkatan
efek rumah kaca.

8
E. Pembuangan Sampah Sembarangan merupakan Faktor Pemanasan
Global
Salah satu penyebab dari pemanasan global ialah pembuangan sampah
sembarangan. Metode pembuangan sampah merupakan bagian dari masalah
estetika lingkungan dan kebersihan. Selain itu, apabila proses peruraian sampah
tidak dikelola dengan baik, maka akan mengalami degradasi dan kemudian terurai
menjadi gas metana (CH4).
Mekanisme peruraian sampah yang berasal dari limbah organik menjadi
CH4 disebut peruraian anaerobic yang mirip dengan proses pembusukan secara
alamiah. Peruraian anaerobic akan menghasilkan gugus amin yaitu bau busuk.
Sehingga bau busuk yang di hasilkan dari proses peruraian tersebut akan merusak
estetika dan kenyamanan lingkungan. Oleh karena itu, proses peruraian anaerobic
harus di tinjau kembali dengan menggantinya menggunakan convertion system
agar gas CH4 dan gugus amin tidak terlepas ke atmosfer.
Adapun proses peruraian sampah secara aerobic, dimana proses peruraian
ini akan menghasilkan gas rumah kaca berupa CO2. Dari kedua proses peruraian
tersebut, dapat disimpulkan bahwa proses yang relative lebih baik adalah
peruraian melalui proses aerobic.
Di Indonesia, sampah kurang tertangani dengan baik. Tempat pembuangan
akhir atau TPA masih menggunakan sistem pembuangan terbuka open dumping
atau sekedar menimbun sampah di daerah tertentu tanpa adanya proses apapun.
Sehingga akan melepaskan gas metana ke atmosfer yang akan meningkatkan suhu
sekitar 1,3°C per tahun. Jika tidak dibakar 100% dengan baik maka akan
mempercepat proses pemanasan global dan gas metana yang terbentuk akan jauh
lebih berbahaya dari CO2. Maka dari itu, kita harus menekan jumlah sampah,
mulai dari hal-hal kecil seperti kertas, pembungkus makanan, botol air, dan
sebagainya.
Menurut KLH, jumlah gas metana yang diemisikan Negara berkembang
dan Negara maju tidaklah sama, secara global, sekitar 65% emisi gas metana dari
TPA berasal dari Negara maju, sementara 15% dari Negara transisi secara
ekonomi, dan 20% di kontribusikan oleh Negara berkembang.

9
F. Industri merupakan Faktor Pemanasan Global
Pemanasan global merupakan proses menghangatnya suatu permukaan
bumi (dalam beberapa waktu) hal ini merupakan hal yang lumrah terjadi, karna
hal ini dapat membuat bumi tidak dingin dan membeku seperti pada zaman dahulu
(yang terjadi 15.000 tahun yang lalu) permukaan bumi yang pamas akan
menghangatkan udara yang ada di atasnya kemudian udara panas tersebut naik
dan posisi antara udara panas dan udara sejuk terganti. Kemudian atmosfer,
lapisan terluar bumi akan memantulkan dan menahan udara-udara panas tersebut
kembali ke permukaan bumi, yang berguna sebagai penjaga temperatur bumi agar
tidak membeku. Proses ini dinamakan efek rumah kaca.
Tetapi, sejak manusia mengenal proses industri, proses alam tersebut
menjadi tidak sehat. Berbagai hal yang manusia lakukan seperti pembakaran batu
bara, minyak, dan gas alam merupakan faktor-faktor penyebab pemanasan global.
Dan pastinya akan menghasilkan gas buangan yaitu karbon dioksida. Otomatis,
kadar lapisan gas rumah kaca yang menahan dan memantulkan kembali udara
panas ke bumi menjadi semakin banyak.
Bahaya besar akan muncul jika bumi terus mengalami pemanasan global
yang di akibatkan oleh industri. Efek pertama yang terjadi ialah tingginya
temperatur udara, efek ini bukan merupakan masalah yang sepele karna korban
yang meninggal akibat kepanasan cukup banyak, belum lagi yang mengalami
dehidrasi hingga harus di rawat secara intensif.
Penelitian menunjukkan sebesar 19.4% emisi gas rumah kaca di sebabkan
dari sektor industri, pemrosesan bahan bakar fosil untuk menghasilkan listrik dan
juga dari produksi CO2 secara langsung merupakan sektor yang menyumbangkan
sebagian besar emisi gas rumah kaca dari sektor industri. Adapun sektor-sektor
yang menghasilkan emisi gas rumah kaca antara lain: dari industri besi, baja,
kimia, pupuk, semen, kaca, keramik, dan kertas.
Pada saat ini memang industri sangat penting bagi kehidupan banyak
orang, tetapi tidak menutup kemungkinan kita bisa mencari solusi dari pemanasan
global yang di akibatkan oleh sektor industri.

10
G. Bahan Buangan CFC merupakan Faktor Pemanasan Global
Pemanasan Global merupakan peningkatan suhu rata rata di seluruh
permukaan bumi, tepatnya pada bagian atmosfer, daratan sehingga lautan. Hasil
studi menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 100 tahun terakhir bumi mengalami
peningkatan suhu hingga 0,18 derajat celcius. Penyebab kenaikan suhu
permukaan bumi karena adanya peningkatan keluaran (emisi) gas rumah kaca
seperti: Karbondioksida, metana, HCFC, CFC, sulfur heksafluorida, dll.
Chloro Fluoro Carbon (CFC) adalah sejenis emisi yang dapat
menyebabkan kerusakan lapisan ozon (lapisan pelindung bumi dari sinar
ultraviolet). Gas CFC yang juga biasa dikenal dengan sebutan freon terdiri dari 3
unsur yaitu Klor, Fluor, dan Carbon.
Sejak tahun 1970-an, zat-zat kimia seperti CFC dan HCFC sudah
menyebabkan penipisan lapisan Ozon. CFC dari kulkas tua dan rusak dan juga
dari kaleng aerosol tua yang dibiarkan begitu saja secara bertahap menemukan
jalan masuk ke bagian atas atmosfer di mana mereka merusak lapisan ozon.
Karena zat kimia perusak lapisan Ozon ini sangat stabil, sehingga bisa
mencapai stratosphere secara utuh. Ketika berada di stratosphere, zat kimia ini
dirubah oleh radiasi ultraviolet dari sinar matahari dan mengeluarkan atom-
atom klorin perusak Ozon. Dan setelah lapisan Ozon menipis, jumlah bahaya
ultraviolet yang mencapai bumi bertambah yang menyebabkan perubahan
ekosistim, kanker kulit, dan katarak.
CFC dapat ditemukan didalam kulkas, kaleng aerosol, didalam AC, asap
pembakaran pabrik, kendaraan, dan hutan. Pada dasarnya CFC tidak berbahaya,
dan justru memiliki beberapa manfaat seperti sebagai pendingin ruangan,
digunakan pada proses pembuatan plastik dan busa, bahan aktif pemadam
kebakaran, dimanfaatkan dalam industri elektronik, dll. Tetapi karena
pemakaiannya yang berlebih CFC dapat merusak lapisan ozon yang melindungi
bumi dari radiasi matahari.
Karena pemanasan global yang terus meningkat seiring berjalannya waktu
maka kita harus berupaya untuk mengurangi kerusakan tersebut dengan cara
melakukan beberapa hal yaitu Mengurangi penggunaan peralatan elektronik

11
seperti AC dan juga mengurangi penggunaan kendaraan bermotor yang dapat
menghasilkan gas karbondioksida dan gas lain perusak atmosfer sebaiknya
menggunakan kendaraan bermotor yang sudah lolos uji emisi.
Hal lain yang dapat dilakukan yaitu menggunakan teknologi ramah
lingkungan dan juga reboisasi hutan, karena semakin banyak pohon maka akan
menghasilkan oksigen yang berlimpah dan menyerap gas karbondioksida yang
merupakan salah satu penyebab kerusakan ozon.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemanasan global atau biasa dikenal dengan istilah global warning adalah
kondisi dimana meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi yang diakibatkan
oleh beberapa faktor tertentu. Beberapa faktor yang menyebabkan pemanasan
global sebagai berikut:
1. Gas buang pada kendaraan
2. Penggundulan hutan
3. Penggunaan listrik berlebihan
4. Efek rumah kaca
5. Membuang sampah sembarangan
6. Industri
7. Bahan buangan CFC
Fatktor penyebab pemanasan global diatas merupakan perbuatan manusia
itu sendiri dan dampaknya diderita oleh manusia itu juga. Untuk mengatasi
pemanasan global yang terjadi, diperlukannya kesadaran kita akan pentingnya
menjaga bumi ini. Hal tersebut agar dapat mengurangi dampak yang diakibatkan
oleh pemanasan global. Oleh sebab itulah, Semangat dan usaha dari setiap
individu juga sangat diperlukan. Apabila kita telah menanamkan kecintaan
terhadap bumi ini maka pemanasan global hanyalah sejarah kelam yang pernah
menimpa bumi ini.
B. Saran
Saran yang dapat kelompok kami ajukan dalam pembuatan makalah ini
adalah untuk lebih teliti dan lebih cermat dalam pembuatan makalah ini. Dan
kami juga menyarankan agar kita sebaiknya bersama-sama menjaga kelestarian
bumi kita agar dapat mengurangi pemanasan global yaitu dengan cara mengurangi
penggunaan kendaraan bermotor, mematikan listrik jika tidak digunakan,
mengurangi penggunaan AC, melakukan reboisasi, dan sebagainya.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global : Diakses pada tanggal 5 April


2018 pada pukul 08.50 WITA

http://belog-kiri.blogspot.co.id/2010/11/gas-buang-kendaraan-kendaraan-
bermotor.html : Diakses pada tanggal 5 April 2018 pada pukul 08.50 WITA

http://julyanecheka.blogspot.co.id/2016/12/contoh-esai.html?m=1: Diakses pada


tanggal 15 April 2018 pada pukul 21.32 WITA

http://elviradiansafire.blogspot.co.id/2016/03/global-warming-essay.html?m=1:
Diakses tanggal 15 April 2018 pada pukul 21.32 WITA

http://miranoviana08.blogspot.co.id/2013/10/penggunaan-listrik-secara-
berlebihan.html : Diakses pada tanggal 15 April 2018 pada pukul 20.00
WITA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Efek_rumah_kaca : Diakses pada tanggal 16 April


2018 pada pukul 18.30 WITA

https://www.sayanda.com/efek-rumah-kaca/: Diakses pada tanggal 16 April 2018


pada pukul 18.45 WITA

http://www.galeripustaka.com/2014/08/pembuangan-sampah-menyebabkan-
pemanasan-global.html : Diakses pada tanggal 9 April 2018 pada pukul
10.00 WITA

http://msekarp.blogspot.co.id/2011/07/pemanasan-global-akibat-sampah.html :
Diakses pada tanggal 9 April 2018 pada pukul 10.05 WITA

https://herwin.wordpress.com/2008/01/31/sampah-sumbang-peran-pemanasa-
global/ : Diakses pada tanggal 12 April 2018 pada pukul 20.00 WITA

http://www.mediamaya.net/pemanasan-global-dan-dampak-global-warming/ :
Diakses pada tanggal 12 April 2018 pada pukul 20.10 WITA

.co.id/2015/04/pemanasan-global-penyebab-dampak-proses.html : Diakses pada


tanggal 20 April 2018 pada pukul 23.00 WITA

https://abrar4lesson4tutorial4ever.wordpress.com/2010/02/20/penyebab-
pemanasan-global/ : Diakses pada tanggal 18 April 2018 pada pukul 14.30
WITA

https://www.google.co.id/amp/s/halosehat.com/farmasi/kimia/bahaya-gas-
cfc/amp : Diakses pada tanggal 12 April 2018 pada pukul 15.22 WITA

14
https://www.scribd.com/doc/150041052/Bahaya-Gas-Cfc : Diakses pada tanggal
12 April 2018 pada pukul 15.41 WITA

https://hidupsimpel.com/pemanasan-global/ : Diakses pada tanggal 12 April 2018


pada pukul 16.10 WITA

https://www.google.co.id/amp/s/bisakimia.com/2015/11/19/cfc-sebagai-
penyebab-efek-rumah-kaca/amp/ : Diakses pada tanggal 12 April 2018 pada
pukul 16.40 WITA

15

Anda mungkin juga menyukai