Anda di halaman 1dari 227

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

PEMERINTAH KOTA MAKASSAR TAHUN 2015


BAB
I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Krisis ekonomi yang dialami Indonesia tahun 1997, pada tahun 1998 telah
berkembang menjadi krisis multidimensi. Kondisi tersebut mengakibatkan adanya
tuntutan kuat dari segenap lapisan masyarakat terhadap pemerintah untuk segera
diadakan reformasi penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Sejak itu,
telah terjadi berbagai perubahan penting yang menjadi tonggak dimulainya era
reformasi di bidang politik, hukum, ekonomi, dan birokrasi, yang dikenal sebagai
reformasi gelombang pertama. Perubahan tersebut dilandasi oleh keinginan sebagian
besar masyarakat untuk mewujudkan pemerintahan demokratis dan mempercepat
terwujudnya kesejahteraan rakyat yang didasarkan pada nilai-nilai dasar sebagaimana
tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Melalui Peraturan Presiden Nomor 81 tahun
2010 telah ditetapkan Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025, yang memuat
tahapan-tahapan yang menjadi acuan bagi Kementrian/Lembaga, termasuk
Pemerintah Daerah dalam melaksanakan reformasi birokrasi dalam rangka
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Jika berhasil dilaksanakan dengan baik, reformasi birokrasi akan mencapai
tujuan yang diharapkan, di antaranya:
• mengurangi dan akhirnya menghilangkan setiap penyalahgunaan kewenangan
publik oleh pejabat di instansi yang bersangkutan;
• menjadikan negara yang memiliki most-improved bureaucracy;
• meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat;
• meningkatkan mutu perumusan dan pelaksanaan kebijakan/program instansi;
• meningkatkan efisiensi (biaya dan waktu) dalam pelaksanaan semua segi tugas
organisasi;
• menjadikan birokrasi Indonesia antisipatif, proaktif, dan efektif dalam menghadapi
globalisasi dan dinamika perubahan lingkungan strategis.
Akan tetapi, jika gagal dilaksanakan, reformasi birokrasi hanya akan
menimbulkan ketidakmampuan birokrasi dalam menghadapi kompleksitas yang
bergerak secara eksponensial di abad ke-21, antipati, trauma, berkurangnya
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, dan ancaman kegagalan pencapaian
pemerintahan yang baik (good governance), bahkan menghambat keberhasilan
pembangunan nasional.
Salah satu prinsip yang harus diterapkan oleh Pemerintah Daerah dalam good
govermen adalah Akuntabilitas dan Transparansi. Akuntabilitas dapat diartikan
sebagai konsep etika dan pertanggungjawaban atar keberhasilan ataupun kegagalan
PENDAHULUAN 1

Bappeda, T.A 2016


LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR TAHUN 2015

pelaksanaan dalam pencapaian target-terget yang telah ditetapkan sebelumnya lewat


media pertanggungjawaban. Sedangkan Tranparansi dapat diartikan sebagai
penyediaan ruang bagi masyarakat untuk menjamin penyediaan informasi dan
menjamin kemudahan didalam memperoleh informasi guna menciptakan
kepercayaan timbal balik antara pemerintah dan masyarakat.
Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan
fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan
anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah
pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai
hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Tujuan pelaporan Kinerja :
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja
yang telah dan seharusnya dicapai
2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk
meningkatkan kinerjanya.
Kepala SKPD menyusun laporan kinerja tahunan berdasarkan perjanjian kinerja
yang disepakati dan menyampaikannya kepada Walikota, paling lambat 2 (dua) bulan
setelah tahun anggaran berakhir. Walikota menyusun Laporan Kinerja tahunan
pemerintah Kota berdasarkan perjanjian kinerja yang ditandatangani dan
menyampaikannya kepada Gubernur, Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Menteri Dalam Negeri
paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
Salah satu fondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja adalah
pengukuran kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan
publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan
outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya
organisasi yang akuntabel. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan
antara kinerja yang (seharusnya) terjadi dengan kinerjayang diharapkan. Pengukuran
kinerja ini dilakukan secara berkala (triwulan) dan tahunan. Pengukuran dan
pembandingan kinerja dalam laporan kinerja harus cukup menggambarkan posisi
kinerja instansi pemerintah.

1.2. ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KOTA MAKASSAR

PENDAHULUAN 2

Bappeda, T.A 2016


LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR TAHUN 2015

Pemerintah Kota Makassarmenyelenggarakan 26 Urusan Pemerintahan Wajib


dan 5 Urusan Pemerintahan Pilihan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota
Makassar sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 tentang Urusan
Pemerintah Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Makassar.
Urusan Pemerintahan Wajib yang diselenggarakan meliputi:
(1) Pendidikan,
(2) Kesehatan,
(3) Pekerjaan Umum,
(4) Perumahan,
(5) Penataan Ruang,
(6) Perencanaan Pembangunan,
(7) Perhubungan,
(8) Lingkungan Hidup,
(9) Pertanahan,
(10) Kependudukan dan Catatan Sipil,
(11) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,
(12) Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera,
(13) Sosial,
(14) Ketenagakerjaan,
(15) Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,
(16) Penanaman Modal,
(17) Kebudayaan,
(18) Kepemudaan dan Olahraga,
(19) Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri,
(20) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian,
(21) Ketahanan Pangan,
(22)Pemberdayaan Masyarakat dan Desa/Kelurahan,
(23) Statistik,
(24) Kearsipan,
(25) Komunikasi dan Informatika,
(26) Perpustakaan.
Sedangkan Urusan Pemerintahan Pilihan yang diselenggarakan meliputi :
(1) Pertanian,
(2) Pariwisata,
(3) Kelautan dan Perikanan,
(4) Perdagangan,
(5) Perindustrian.

PENDAHULUAN 3

Bappeda, T.A 2016


LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR TAHUN 2015

Kota Makassar selaku ibukota Provinsi Sulawesi Selatan ditetapkan


berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1965, (Lembaran Negara Tahun 1965
Nomor 94), dan kemudian berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1965 Daerah
Tingkat II Kotapraja Makassar diubah menjadi Daerah Tingkat II Kotamadya
Makassar.Kota Makassar yang pada tanggal 31 Agustus 1971 berubah nama menjadi
Ujung Pandang, wilayahnya dimekarkan dari 21 km2 menjadi 175,77 km2 dengan
mengadopsi sebagian wilayah kabupaten lain yaitu Gowa, Maros, dan Pangkajene
Kepulauan, hal ini berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1971 tentang
Perubahan batas-batas daerah Kotamadya Makassar dan Kabupaten Gowa, Maros
dan Pangkajene dan Kepulauan, lingkup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Luas
Wilayah Kota Makassar tercatat 175,77 km persegi. Secara administratif Kota
Makassar terbagi atas 14 Kecamatan dan 143 Kelurahan.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 7 Tahun 2013 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan daerah Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan
dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Makassar, susunan organisasi
perangkat daerah Kota Makassar terdiri atas : 2 Sekretariat, 18 Dinas, 14 Lembaga
teknis Daerah, 4 Lembaga Lain sebagai pelaksana peraturan perundang-undangan,
serta 14 Kecamatan (secara keseluruhan 52 SKPD). Penjelasan organisasi SKPD
tersebut adalah sebagai berikut :

a. Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD


Sekretariat daerahmerupakan unsur staf yang mempunyai tugas dan
kewajiban membantu membantu walikota dalam menyusun kebijakan dan
mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah. Sekretaris Daerah
dipimpin oleh Sekretaris Daerah dan bertanggung jawab kepada Walikota.
Sekretariat daerah mempunyai fungsi penyusunan kebijakan pemerintahan
daerah, pengoordinasian pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga teknis
daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah,
pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah, serta pelaksanaan
tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD yang secara
teknis operasional berada dan bertanggung jawab kepada Pimpinan DPRD dan
secara administratif bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris
Daerah. Sekretariat DPRD mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi
kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan
fungsi DPRD, dan menyediakan serta mengoordinasikan tenaga ahli yang
diperlukan oleh DPRD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Sekretariat
DPRD menyelenggarakan fungsipenyelenggaraan administrasi kesekretariatan
DPRD, penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD, penyelenggaraan rapat-
rapat DPRD, serta penyediaan dan pengoordinasian tenaga ahli yang diperlukan
oleh DPRD.

PENDAHULUAN 4

Bappeda, T.A 2016


LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR TAHUN 2015

b. Dinas Daerah
Merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang mempunyai tugas
melaksanakan unsur pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan. Dinas Daerah dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan dan
bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Dinas daerah menyelenggarakan fungsiperumusan kebijakan teknis sesuai dengan
lingkup tugasnya, penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
sesuai dengan lingkup tugasnya, pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan
lingkup tugasnya, dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

c. Lembaga Teknis Daerah


Lembaga Teknis Daerah merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah yang
dapat berbentuk badan, kantor, dan rumah sakit.Lembaga teknis daerah yang
berbentuk badan dipimpin oleh kepala badan, yang berbentuk kantor dipimpin
oleh kepala kantor, dan yang berbentuk rumah sakit dipimpin oleh direktur, yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui
Sekretaris Daerah.
Lembaga teknis daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik dengan fungsi
menyelenggarakan fungsi, perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup
tugasnya, pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah
sesuai dengan lingkup tugasnya, pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan
lingkup tugasnya, pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

d. Lembaga Lain Sebagai Pelaksanaan Peraturan Perundang-undangan


Disamping Lembaga Teknis Daerah yang mengacu kepada Peraturan
PemerintahNomor 41 tahun 2007 juga dibentuk lembaga lain yang diatur di luar
PeraturanPemerintah Nomor 41 Tahun 2007 sebagai bagian penunjang
pemerintahandaerah, lembaga lain yang dibentuk tersebut adalahPelaksana
Harian (LAKHAR) Badan Narkotika, Unsur Pelaksana Badan Penanggulangan
Bencana, Sekretariat Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI),
Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal.Lembaga lain sebagai gaia
pelaksana peraturan perundang-undangan berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

e. Kecamatan
Kecamatan merupakan wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah kota yang
dipimpin oleh Camat.Camat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan
pemerintahan yang dilimpahkan oleh Walikota untuk menangani sebagian urusan
otonomi daerah.Camat juga menyelenggarakan tugas umum pemerintahan
PENDAHULUAN 5

Bappeda, T.A 2016


LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR TAHUN 2015

meliputi : mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat,


mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum,
mengoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan,
mengoordinasikanpemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum,
mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat
kecamatan, membina penyelenggaraan pemerintahan kelurahan,
danmelaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya
dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan kelurahan.Camat
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui
sekretaris daerah.

Uraian Tata Kerja untuk setiap Perangkat Daerah Pemerintah Kota Makassar di
atur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota tentang Uraian Tugas dan Fungsi
Jabatan Struktural Pada setiap masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Pembinaan dan Pengendalain organisasi perangkat daerah Kota Makassar dilakukan
oleh Gubernur dengan menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, singkronisasi dan
simplifikasi.

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pemerintahan yang dilaksanakan oleh


perangkat daerah sebagai mana dijabarkan diatas, Pemerintah Kota Makassar
didukung oleh Sumber Daya Aparatur sebanyak 14.784, terdiri dari 1.804 PNS, 8265
Guru dan 4.715 Tenaga Kontrak. Struktur Organisasi Pemerintah Kota Makassar
dapat digambarkan sebagai berikut :

PENDAHULUAN 6

Bappeda, T.A 2016


WALIKOTA
DPRD
WAKIL WALIKOTA

SEKRETARIS DAERAH

BAPPEDA ASISTEN BIDANG PEMERINTAHAN ASISTEN BIDANG PEREKONOMIAN, ASISTEN BIDANG KEUANGAN ASISTEN BIDANG ADMINISTRASI
SEKRETARIAT DPRD INSPEKTORAT PEMBANGUNAN DAN SOSIAL DAN PERLENGKAPAN
STAF AHLI
UMUM

1. BAGIAN UMUM 1. BAGIAN TATA PEMERINTAHAN 1. BAGIAN PEREKONOMIAN DAN 1. BAGIAN KEUANGAN 1. BAGIAN UMUM
2. BAGIAN PERSIDANGAN 2. BAGIAN PERTANAHAN PEMBANGUNAN 2. BAGIAN PERLENGKAPAN 2. BAGIAN PROTOKOL
3. BAGIAN KEUANGAN 3. BAGIAN ORGANISASI DAN TATA 2. BAGIAN KERJASAMA 3. BAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT
4. BAGIAN PERLENGKAPAN LAKSANA 3. BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
4. BAGIAN HUKUM DAN HAK AZASI
MANUSIA

LEMBAGA
SATPOL PP BADAN DAN
D I NAS LAIN
RSUD KANTOR

1. BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 1. DINAS PENDIDIKAN DAN 1. PELAKSANA HARIAN (LAKHAR)


2. BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEBUDAYAAN BADAN NARKOTIKA KOTA
3. BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2. DINAS KESEHATAN 2. UNSUR PELAKSANA BADAN
4. BADAN KELUARGA BERENCANA 3. DINAS PEKERJAAN UMUM PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
5. BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH 4. DINAS TATA RUANG DAN 3. SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS
6. BADAN ARSIP, PERPUSTAKAAN DAN BANGUNAN KORPRI
PENGOLAHAN DATA 5. DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA 4. BADAN PERIZINAN TERPADU DAN
7. BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK 6. DINAS KOERASI DAN USAHA PENANAMAN MODAL
8. BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KECIL DAN MENENGAH
9. BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN 7. DINAS KEPENDUDUKAN DAN
ASET CATATAN SIPIL
10. KANTOR KETAHANAN PANGAN DAN 8. DNAS TENAGA KERJA
PELAKSANA PENYULUHAN 9. DINAS PERHUBUNGAN
10. DINAS KOMUNKASI DAN
INFORMATIKA
11. DINAS SOSIAL
12. DINAS PARIWISATA DAN
EKONOMI KREATIF
13. DINAS KELAUTAN, PERIKANAN,
PERTANIAN DAN PETERNAKAN
14. DINAS PERINDUSTRIAN DAN
KECAMATAN PERDAGANGAN
15. DINAS PERTAMANAN DAN
KEBERSIHAN
14 KECAMATAN
16. DINAS PEMADAM KEBAKARAN
17. DINAS PENDAPATAN DAERAH
KELURAHAN 18. DINAS PERUMAHAN DAN
GEDUNG PEMERINTAH DAERAH

143 KELURAHAN

Bappeda, T.A 2016


1.3. LINGKUNGAN STRATEGIS YANG BERPENGARUH

Kota Makassar merupakan salah satu pemerintahan kota dalam wilayah Provinsi
Sulawesi Selatan yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959
tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi, sebagaimana yang
tercantum dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74 dan
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822.
Kota Makassar menjadi ibukota Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 1965, (Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 94), dan kemudian
berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1965 Daerah Tingkat II Kotapraja Makassar
diubah menjadi Daerah Tingkat II Kotamadya Makassar.
Kota Makassar yang pada tanggal 31 Agustus 1971 berubah nama menjadi Ujung
Pandang, wilayahnya dimekarkan dari 21 km2 menjadi 175,77 km2 dengan mengadopsi
sebagian wilayah kabupaten lain yaitu Gowa, Maros, dan Pangkajene Kepulauan, hal ini
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1971 tentang Perubahan batas-batas
daerah Kotamadya Makassar dan Kabupaten Gowa, Maros dan Pangkajene dan
Kepulauan, lingkup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
Pada perkembangan, nama Kota Makassar dikembalikan lagi berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 1999 tentang Perubahan Nama Kotamadya
Ujung Pandang menjadi Kota Makassar, hal ini atas keinginan masyarakat yang didukung
DPRD Tk. II Ujung Pandang saat itu, serta masukan dari kalangan budayawan, seniman,
sejarawan, pemerhati hukum dan pelaku bisnis.
Hingga Tahun 2014 Kota Makassar telah berusia 407 tahun sesuai Peraturan Daerah
Nomor 1 Tahun 2000 yang menetapkan hari jadi Kota Makassar tanggal 9 Nopember
1607, terus berbenah diri menjadi sebuah Kota Dunia yang berperan tidak hanya sebagai
pusat perdagangan dan jasa tetapi juga sebagai pusat kegiatan industri, pusat kegiatan
pemerintahan, pusat kegiatan edu-entertainment, pusat pelayanan pendidikan dan
kesehatan, simpul jasa angkutan barang dan penumpang baik darat, laut maupun udara.
Kota Makassar telah menetapkan Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2014 tentang
rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 20114-2019, dimana di dalam
RPJMD tersebut telah memuat target-terget kinerja yang terukur baik terget kinerja
output maupun terget kinerja outcome yang dilaksanakan oleh SKPD. Dalam
perencanaan pembangunan Kota Makassar perlu diperhatikan kondisi atau
dikedepankan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat)
dimasa datang yang merupakan isu strategis (strategic issued)dimanakeadaan yang
apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya,
dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Isu-isu strategis pembangunan kota
Makassar dapat dijelaskan sebagai berikut :

Bappeda, T.A 2016


1.3.1. Wilayah Geografis

1.3.1.1 . Luas dan batas wilayah administrasi


Luas Wilayah Kota Makassar tercatat 175,77 km persegi, dengan batas-batas wilayah
administratif sebagai berikut :
 Sebelah Utara : Kabupaten Maros
 Sebelah Selatan : Kabupaten Gowa
 Sebelah Timur : Kabupaten Gowa dan Maros
 Sebelah Barat : Selat Makassar
Secara administratif Kota Makassar terbagi atas 14 Kecamatan dan 143 Kelurahan.
Bagian utara kota terdiri atas Kecamatan Biringkanaya, Kecamatan Tamalanrea,
Kecamatan Tallo, dan Kecamatan Ujung Tanah. Di bagian selatan terdiri atas Kecamatan
Tamalate dan Kecamatan Rappocini. Di bagian Timur terbagi atas Kecamatan Manggala
dan Kecamatan Panakkukang. Bagian barat adalah Kecamatan Wajo, Kecamatan
Bontoala, Kecamatan Ujung Pandang, Kecamatan Makassar, Kecamatan Mamajang, dan
Kecamatan Mariso. Rincian luas masing-masing kecamatan, diperbandingkan dengan
persentase luas wilayah Kota Makassar sebagai berikut:

Tabel 2.1.
Luas Wilayah dan Persentase terhadap Luas Wilayah Menurut Kecamatan di
Kota Makassar Tahun 2013
Persentase
Kode Wil Kecamatan Luas Area (km2) Terhadap Luas
Kota Makassar (%)
010 Mariso 1,82 1,04
020 Mamajang 2,25 1,28
030 Tamalate 20,21 11,50
031 Rappocini 9,23 5,25
040 Makassar 2,52 1,43
050 Ujung Pandang 2,63 1,50
060 Wajo 1,99 1,13
070 Bontoala 2,10 1,19
080 Ujung Tanah 5,94 3,38
090 Tallo 5,83 3,32
100 Panakukang 17,05 9,70
101 Manggala 24,14 13,73
Biringkanay
110 48,22 27,43
a
111 Tamalanrea 31,84 18,12
7371 Kota Makassar 17.577 100,00
Sumber : RTRW Kota Makassar

Secara administratif, 14 Kecamatan dan 143 Kelurahan di Kota Makassar dapat


dilihat pada gambar berikut ini :

Bappeda, T.A 2016


Gambar 2.1
Peta Administrasi Kota Makassar

Sumber : RTRW Kota Makassar

Selain memiliki wilayah daratan, Kota Makassar juga memiliki wilayah kepulauan
yang dapat dilihat sepanjang garis pantai Kota Makassar. Pulau ini merupakan gugusan
pulau-pulau karang sebanyak 12 pulau, bagian dari gugusan pulau-pulau sangkarang, atau
disebut juga pulau-pulau pabbiring, atau lebih dikenal dengan nama Kepulauan
Spermonde. Pulau-pulau tersebut adalah Pulau Lanjukang (terjauh), Pulau Langkai, Pulau
Lumu-Lumu, Pulau Bonetambung, Pulau Kodingareng Lompo, Pulau Barrang Lompo,
Pulau Barrang Caddi, Pulau Kodingareng Keke, Pulau Samalona, Pulau Lae-Lae, Pulau Lae-
Lae Kecil (gusung) dan Pulau Kayangan (terdekat). Wilayah Kepulauan Kota Makassar
dapat dilihat pada gambar berikut :

Bappeda, T.A 2016


Gambar 2.2
Peta Sebaran Pulau-Pulau Kota Makassar

Sumber : RTRW Kota Makassar

1.3.1.2 Letak dan Topografi


Kota Makassar yang merupakan Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan terletak di Pantai
Barat pulau Sulawesi berada dalam titik koordinat 119° 18’ 30,18" sampai dengan
119°32'31,03" BT dan 5°00' 30,18" sampai dengan 5°14’ 6,49" LS.Topografi wilayah Kota
Makassar memiliki ciri-ciri sebagai berikut: tanah relatif datar, bergelombang, berbukit dan
berada pada ketinggian 0–25 m di atas permukaan laut dengan tingkat kemiringan lereng
berada pada kemiringan 0-15%. Sementara itu, dilihat dari klasifikasi kelerengannya,
menunjukkan bahwa kemiringan 0-2%=85%; 2-3%=10%; 3-15%=5%. Hal ini memungkinkan
Kota Makassar berpotensi pada pengembanganpermukiman, perdagangan, jasa, industri,
rekreasi, pelabuhan laut, dan fasilitas penunjang lainnya.

1.3.1.3. Geologi
Wilayah Kota Makassar terbagi dalam berbagai morfologi bentuk lahan. Satuan-
satuan morfologi bentuk lahan yang terdapat di Kota Makassar dikelompokkan menjadi
dua yaitu:
a. Satuan morfologi dataran aluvial pantai; dan
b. Satuan morfologi perbukitan bergelombang.

Bappeda, T.A 2016


Kedua satuan morfologi diatas dikontrol oleh batuan, struktur, dan formasi geologi
yang ada di wilayah Kota Makassar dan sekitarnya. Secara geologis Kota Makassar
terbentuk daribatuan hasil letusan gunung api dan endapan dari angkutan sedimen
Sungai Jeneberang dan Sungai Tallo. Sedangkan struktur batuan yang terdapat di kota
ini dapat dilihat dari batuan hasil letusan gunung api dan endapan aluvial pantai dan
sungai. Struktur batuan ini penyebarannya dapat dilihat sampai ke wilayah Bulurokeng,
Daya, dan Biringkanaya. Selain itu, terdapat juga tiga jenis batuan lainnya seperti breksi
dan konglomerat yang merupakan batuan berkomponen kasar dari jenis batuan beku,
andesit, basaltik,batu apung, dan gamping.

1.3.1.4 Hidrologi
Kota Makassar memiliki garis pantai sepanjang 32 km dengan kondisi hidrologi Kota
Makassar dipengaruhi oleh 2 (dua) sungai besar yang bermuara di pantai sebelah barat
kota. Sungai Jene’berang yang bermuara di sebelah selatan dan Sungai Tallo yang
bermuara di sebelah utara. Sungai Je’neberang misalnya, mengalir melintasi wilayah
Kabupaten Gowa dan bermuara di bagian Selatan Kota Makassar merupakan sungai
dengan kapasitas sedang (debit air 1-2 m3/detik). Sedangkan Sungai Tallo dan Pampang
yang bermuara di bagian Utara Makassar adalah sungai dengan kapasitas rendah
berdebit kira-kira hanya mencapai 0-5 m 3/detik di musim kemarau. Selain itu, dipengaruhi
juga oleh sistem hidrologi saluran perkotaan, yakni kanal-kanal yang hulunya di dalam
kota dan bermuara di laut.

1.3.1.5 Klimatologi
Kota Makassar termasuk daerah yang beriklim sedang hingga tropis. Suhu udara rata-
rata Kota Makassar dalam 10 tahun terakhir berkisar antara 24,5°C sampai 28,9°C dengan
intensitas curah hujan yang bervariasi. Intensitas curah hujan tertinggi berlangsung
antara bulan November hingga Februari. Tingginya intensitas curah hujan menyebabkan
timbulnya genangan air di sejumlah wilayah kota ini. Selain itu, kurangnya daerah
resapan dan drainase yang tidak berfungsi dengan baik memicu timbulnya bencana
banjir.

1.3.2 Pola Ruang dan Struktur Ruang


1.3.2.1 Pola Ruang
Secara umum, konteks pola ruang Kota Makassar mencakup Wilayah Kota Makassar
yang memiliki 14 (empat belas) kecamatan dimana didalamnya mencakup kawasan
lindung dan kawasan budidaya.

1.3.2.1.1. Kawasan Lindung


Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi
kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2009 tentang pedoman penyusunan

Bappeda, T.A 2016


rencana tata ruang wilayah, secara substansial penetapan kawasan lindung
mengakomodasi kawasan-kawasan berikut :
a) Kawasan yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya

Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya bertujuan


untuk memperbaiki dan menjaga iklim mikro, meresapkan air, menciptakan
keseimbangan dan keserasian lingkungan fisik kawasan, dan mendukung pelestarian
keanekaragaman hayati. Kawasan lindung yang memberikan perlindungan terhadap
kawasan bawahannya mencakup kawasan resapan air. Daerah resapan air di Kota
Makassar berada di kawasan Lakkang dan sekitarnya di Kecamatan Tallo serta danau
Balang Tonjong dan sekitarnya di Kecamatan Panakkukang yang selama ini menjadi
kawasan prioritasnya. Berikut daerah resapan air dan lokasi resapan air di Kota Makassar

Tabel 2.2
Daerah Resapan Air (Ha) Berdasarkan Jenisnya, 2009
Danau Rawa Sungai
Total Luasan
84,95105999 382,6467371 530,198464
Sumber : RTRW Kota Makassar

Tabel 2.3
Lokasi Resapan Air Di Kota Makassar
No. Kelurahan Luas (km2)
1. Kelurahan Bangkala 0,747427325
2. Kelurahan Batua 0,184961187
3. Kelurahan Manggala 0,488360927
4. Kelurahan Tamangapa 3,464905307
Total Luasan 4,885654745
Sumber : RTRW Kota Makassar

b) Kawasan Perlindungan Setempat


Kawasan perlindungan setempat bertujuan untuk melindungi keberlangsungan
sumber air baku, ekosistem daratan, keseimbangan lingkungan kawasan, menciptakan
keseimbangan antara lingkungan alam dan lingkungan binaan yang berguna untuk
kepentingan masyarakat, serta meningkatkan keserasian lingkungan perkotaan sebagai
sarana pengaman lingkungan perkotaan yang aman, nyaman, segar, indah, dan bersih.
Kawasan perlindungan setempat meliputi kawasan sempadan pantai, kawasan
sempadan sungai, dan kawasan sempadan danau atau waduk. Kawasan perlindungan
setempat dalam wilayah Kota Makassar diuraikan sebagai berikut :
 Kawasan sempadan pantai Kota Makassar merupakan daerah tepian pantai yang
membentang sepanjang kurang lebih 42 (empat puluh dua) kilometer dari kawasan
pesisir bagian utara kota hingga ke kawasan pesisir bagian barat dan selatan Kota
Makassar. Secara fungsi, bagian dari kawasan sempadan pantai di Kota Makassar
adalah kawasan hutan mangroveyang lokasinya berada di wilayah pesisir laut bagian

Bappeda, T.A 2016


utara (Pantai Untia) dan merupakan habitat alami hutan bakau yang berfungsi
memberi perlindungan kepada perikehidupan pantai dan lautan.
 Sempadan sungai merupakan kawasan sepanjang kiri kanan sungai yang memiliki
fungsi utama melindungi sungai dari gangguan yang dapat merusak kondisi sungai
dan kelestariannya yang ditetapkan sekurang-kurangnya 3 (tiga) meter di sebelah
luar kaki tanggul pada sungai dalam kawasan perkotaan dan 5 (lima) meter di sebelah
luar kaki tanggul pada sungai di luar kawasan perkotaan. Berdasarkan Keputusan
Presiden RI No.32 Tahun 1990 tentang pengelolaan Kawasan Lindung, sempadan
sungai ditetapkan pada kawasan yang sekurang-kurangnya 100 meter di kiri kanan
sungai besar dan 50 meter dikiri kanan anak sungai yang berada di luar permukiman.
Selanjutnya, dalam arah rencana penetapannya sepanjang koridor Sungai
Jeneberang dan Sungai Tallo merupakan kawasan sempadan sungai di Makassar.

 Kawasan sempadan danau atau Waduk ditetapkan sekurang-kurangnya 50 meter


yang berada pada kawasan permukiman, dan kawasan riset dan pendidikan. Pada
kawasan riset dan pendidikan ditetapkan di Danau Universitas Hasanuddin (UNHAS)
di Kecamatan Tamalanrea dan pada kawasan permukiman ditetapkan di Danau
Balang Tonjong di Kecamatan Manggala. Umumnya danau di kota Makassar juga
difungsikan sebagai area/kawasan resapan air.

c) Ruang Terbuka Hijau Kota


Ruang terbuka hijau yang disebut juga sebagai kawasan hijau di Kota Makassar
dibagi berdasarkan bobot kealamiannya yaitu kawasan hijau lindung dan binaan.
Kawasan Hijau Lindung adalah bagian dari kawasan hijau yang memiliki karakteristik
alamiah yang perlu dilestarikan untuk tujuan perlindungan habitat setempat maupun
untuk tujuan perlindungan wilayah yang lebih luas. Sementara Kawasan Hijau Binaan
adalah bagian dari kawasan hijau di luar kawasan hijau lindung untuk tujuan penghijauan
yang dibina melalui penanaman, pengembangan, pemeliharaan maupun pemulihan
vegetasi yang diperlukan dan didukung fasilitasnya yang diperlukan baik untuk sarana
ekologis maupun sarana sosial kota yang dapat didukung fasilitas sesuai keperluan untuk
fungsi penghijauan tersebut.Rencana pengembangan ruang terbuka hijau (RTH)
disesuaikan amanat Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5 Tahun 2008 tentang
Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan.
Ruang Terbuka Hijau (RTH) dikelompokkan kedalam beberapa jenis berdasarkan
tipologinya, yakni dari segi fisik, fungsi, struktur, dan kepemilikan. Berdasarkan
kepemilikan ruang terbuka hijau terbagai atas ruang terbuka hijau privat dan ruang
terbuka hijau publik. Untuk ruang terbuka hijau privat merupakan RTH milik institusi
tertentu atau orang perseorangan yang pemanfaatannya untuk kalangan terbatas
antara lain berupa kebun atau halaman rumah/gedung milik masyarakat/swasta yang
ditanami tumbuhan. Sedangkan ruang terbuka hijau publik merupakan RTH yang dimiliki
dan dikelola oleh pemerintah daerah kota yang digunakan masyarakat secara umum.

Bappeda, T.A 2016


Kondisi eksisting ruang terbuka hijau Kota Makassar saat ini masih jauh dari yang
ditetapkan oleh pemerintah dari alokasi total ruang terbuka hijau yang mencapai 30%.
Untuk luasan RTH eksisting Kota Makassar dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 2.6
Kondisi Eksisting Ruang Terbuka Hijau Kota Makassar
LUASKECAMATAN LUAS RTH PERSENTASE
NO KECAMATAN
(Ha) (Ha) (%)
1 Biringkanaya 3.163,81 269,14 1,540
2 Bontoala 147,58 6,31 0,036
3 Makassar 251,06 8,67 0,050
4 Mamajang 241,48 6,59 0,038
5 Manggala 2.302,23 60,50 0,346
6 Mariso 228,44 10,14 0,058
7 Panakkukang 1.414,17 67,86 0,388
8 Rappocini 1.207,32 25,04 0,143
9 Tallo 903,40 392,60 2,247
10 Tamalanrea 4.312,68 186,61 1,068
11 Tamalate 2.627,40 204,04 1,168
12 Ujung Pandang 282,64 15,89 0,091
13 Ujung Tanah 189,70 9,26 0,053
14 Wajo 204,11 1,94 0,011
Total 17.476,01 1.264,58 7,236
Sumber : Badan Lingkungan Hidup Daerah, 2014

Undang-undang penataan ruang dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5 Tahun
2008 mengamanahkan luasan RTH sebesar 30% dengan alokasi persentase untuk RTH publik 20%
dan RTH privat 10%, maka pengembangan RTH Kota Makassar didorong untuk memenuhi luasan
minimal tersebut.Konsep pengembangan luas Ruang Terbuka Hijau Kota Makassar dilakukan
dengan membagi wilayah kota kedalam 3 kawasan dengan alokasi persentase RTH publik dan
RTH privat pada masing-masing kawasan, yaitu :
a. Kawasan kota yang sudah terbangun, arahan pengembangan RTH publik minimal 10% dari luas
kawasan dan RTH privat minimal 20% dari luas kawasan;
b. Kawasan kota yang belum terbangun arahan pengembangan RTH publik minimal 20% dari luas
kawasan dan RTH privat minimal 20% dari luas kawasan; dan
c. Kawasan reklamasi arahan pengembangan RTH publik minimal 30% dari luas kawasan dan RTH
privat minimal 20% dari luas kawasan.

Bappeda, T.A 2016


Gambar 2.3
Peta Ruang Terbuka Hijau Kota Makassar

Sumber : RTRW Kota Makassar

d) Kawasan Cagar Budaya


Kawasan cagar budaya bertujuan untuk melestarikan dan melindungi
kenakeragaman dan/atau keunikan alam serta situs-situs purbakala sebagai peninggalan
budaya. Kawasan Cagar Budaya di Kota Makassar tersebar di beberapa bagian kota
Makassar. Kawasan Cagar Budaya merupakan kawasan yang terdapat bangunan atau
situs-situs purbakala sebagai peninggalan budaya di kota dan patut dijaga
kelestariannya.
Kawasan cagar budaya ditetapkan dengan ketentuan-ketentuan sebagai hasil budi daya
manusia yang bernilai tinggi yang dimanfaatkan untuk kepentingan pengembangan ilmu
pengetahuan, kebudayaan, dan sejarah.Pemanfaatan dan pengelolaan ruang kawasan
cagar budaya, meliputi pelestarian budaya, hasil budaya atau peninggalan sejarah yang
bernilai tinggi dan khusus untuk kepentingan ilmu pengetahuan, pendidikan, dan
kehidupan. Cagar budaya di Kota Makassar meliputi lingkungan bangunan non gedung
dan lingkungan bangunan gedung serta halamannya yang perlu dijaga kelestariannya.
Cagar budaya yang ditetapkan dalam wilayah Kota Makassar antara lain:
a. Benteng Fort Rotterdam yang berada di Kecamatan Ujungpandang;
b. Benteng Somba Opu di Kecamatan Tamalate;
c. Makam raja-raja Tallo di Kecamatan Tallo; dan
d. Bangunan Masjid Raya yang terletak di Kecamatan Bontoala.

Bappeda, T.A 2016


1.3.2.1.2. Kawasan Budidaya
Kawasan adalah wilayah yang dilihat dari fungsi utamanya. Kawasan budi daya adalah
wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi
dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan.
Kawasan Budidaya Kota Makassar meliputi :

a) Kawasan Perumahan
Dari rencana pengembangan kawasan permukiman dalam Tata Ruang Kota
Makassar, arahan pengembangannya dikelompokkan dalam kategori pengembangan
kawasan permukiman yang berkepadatan tinggi, sedang, dan rendah.
Kawasan perumahan dengan kepadatan tinggi meliputi : Kecamatan Bontoala,
Kecamatan Makassar, Kecamatan Mamajang, Sebagian Kecamatan Mariso, sebagian
Kecamatan Panakkukang, sebagian Kecamatan Rappocini, sebagian Kecamatan Tallo,
sebagian Kecamatan Tamalate, Kecamatan Ujung Pandang, sebagian Kecamatan Ujung
Tanah, dan Kecamatan Wajo.
Kawasan perumahan dengan kepadatan sedang meliputi : sebagian Kecamatan
Biringkanaya, sebagian Kecamatan Manggala, sebagian Kecamatan Mariso, sebagian
Kecamatan Panakkukang, sebagian Kecamatan Rappocini, sebagian Kecamatan Tallo,
sebagian Kecamatan Tamalanrea, sebagian Kecamatan Tamalate dan sebagian
Kecamatan Ujung Tanah.
Kawasan perumahan dengan kepadatan rendah meliputi : sebagian Kecamatan
Biringkanaya, sebagian Kecamatan Manggala, sebagian Kecamatan Panakkukang,
sebagian Kecamatan Tallo, sebagian Kecamatan Tamalanrea, sebagian Kecamatan
Tamalate, sebagian Kecamatan Ujung Pandang danaebagian Kecamatan Ujung Tanah.

b) Kawasan Perdagangan dan Jasa


Kawasan perdagangan dan jasa bertujuan untuk menyediakan ruang bagi
pengembangan sektor ekonomi melalui lapangan usaha perdagangan dan jasa.Kawasan
perdagangan dan jasa terdiri atas:pasar tradisional (pasar tradisional skala pelayanan
kota dan pasar tradisional skala pelayanan lingkungan), pusat perbelanjaan dan toko
modern, rencana pengembangan pusat perbelanjaan dan toko modern ditetapkan pada
Kawasan Bisnis Global di Kecamatan Mariso.

c) Perkantoran
Kawasan perkantoran meliputi:kawasan perkantoran pemerintahan (tingkat provinsi
tingkat kota, tingkat kecamatan dan/atau kelurahan, pemerintahan pusat) dan
perkantoran swasta.

d) Kawasan Industri

Bappeda, T.A 2016


Kawasan peruntukan industri meliputi:kawasan peruntukan industri besar yang
terdapat di Kecamatan Biringkanaya dan Kecamatan Tamalanrea, kawasan peruntukan
industri sedang, kawasan peruntukan industri kecil yang terdapat di Kecamatan Ujung
pandang.

e) Kawasan Peruntukan Pergudangan


Kawasan peruntukan pergudangan terdapat di Kecamatan Biringkanaya dan
Kecamatan Tamalanrea. Adapun rencana pengembangan kawasan pergudangan terdiri
atas : kawasan pergudanganpada kawasan pelabuhan, kawasan pergudanganpada
kawasan bandar udara, kawasan pergudanganpada kawasan maritime.

f) Kawasan Pariwisata
Kawasan Pariwisata Kota Makassar meliputi : kawasan Pariwisata Budaya (benteng
Fort Rotterdam, benteng Somba Opu, makam Raja-Raja Tallo, makam Pangeran
Diponegoro, Monumen Korban 40.000 Jiwa, Monumen Emmy Saelan, Museum Kota,
Masjid Raya, Gereja Katedral, Klenteng Ibu Agung Bahari, dan kawasan China Town),
Kawasan Pariwisata Alam (pantai Losari, pantai Akkarena, pulau Kayangan, pulau
Samalona, pulau Kodingareng Keke, pulau La’jukang), Kawasan Pariwisata Buatan.
Secara lengkap Pola Ruang Kota Makassar dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 2.4
Peta Pola Ruang Kota Makassar

Sumber : RTRW Kota Makassar

Bappeda, T.A 2016


1.3.2.2Struktur Ruang
Secara struktur ruang, sistem perkotaan RTRW Kota Makassar disusun berdasarkan
klasifikasi menurut sistem pusat pelayanannya sebagai berikut :
a. Pusat Pelayanan Kota (PPK), untuk melayani seluruh wilayah kota dan/atau regional
dalam aglomerasi fasilitas pelayanan tingkat kota dan/atau regional.
PPK Kota Makassar terdiri atas 3 (tiga) PPK meliputi : PPK I berfungsi sebagai pusat
kegiatan pemerintahan provinsi, pusat kegiatan pemerintahan kota, pusat kegiatan
budaya, dan pusat perdagangan dan jasa, PPK II berfungsi sebagai pusat kegiatan
bisnis skala internasional, nasional, dan regional, PPK III berfungsi sebagai Pusat
kegiatan maritim dengan skala internasional, nasional, dan regional di Kawasan
Maritim Terpadu.
b. Sub Pusat Pelayanan Kota (Sub
PPK), untuk melayani sub wilayah kota dalam pelayanan internal wilayah.
Sub pusat pelayanan kota merupakan pusat pelayanan ekonomi, sosial, dan/atau
administrasi yang melayani sub wilayah kota. Terdapat 9 (Sembilan) sub pusat
pelayanan kota dalam wilayah Kota Makassar, yaitu :
 Sub PPK I berfungsi sebagai pusat kegiatan perumahan yang berkepadatan tinggi
dan sedang dengan skala pelayanan tingkat kota;
 Sub PPK II berfungsi sebagai pusat kegiatan penelitian dan pendidikan dengan
skala pelayanan tingkat nasional dan regional;
 Sub PPK III berfungsi sebagai pusat kegiatan kebandaraan dengan skala pelayanan
internasional dan nasional;
 Sub PPK IV berfungsi sebagai pusat kegiatan industri di Kawasan Industri Terpadu
dengan skala pelayanan tingkat internasional, nasional, dan regional;
 Sub PPK V berfungsi sebagai pusat kegiatan pergudangan di Kawasan
Pergudangan Terpadu dengan skala pelayanan tingkat regional;
 Sub PPK VI berfungsi sebagai pusat kegiatan kepelabuhanan di Kawasan
Pelabuhan Terpadu dengan skala pelayanan tingkat nasional dan internasional;
 Sub PPK VII berfungsi sebagai pusat kegiatan bisnis pariwisata di Kawasan Bisnis
Pariwisata Terpadu dengan skala pelayanan tingkat internasional, nasional, dan
regional;
 Sub PPK VIII berfungsi sebagai pusat kegiatan Budaya di Kawasan Budaya Terpadu
dengan skala pelayanan tingkat kota;
 Sub PPK IX berfungsi sebagai pusat kegiatan olahraga di Kawasan Olahraga
Terpadu dengan skala pelayanan tingkat internasional, nasional, dan regional.

c. Pusat Lingkungan (PL), untuk


melayani bagian wilayah kota dalam skala lingkungan.
Pusat kegiatan lingkungan merupakan penghubung dari pusat kegiatan lokal.
Zona ini menjadi nodes yang berperan dalam kawasan local sprawl di sekitarnya yang

Bappeda, T.A 2016


didasarkan pada radius pelayanan yang efektif dan efisien. Pusat lingkungan meliputi
kawasan-kawasan fungsional yang berperan penting terhadap kerangka struktur
ruang kota.Pusat Lingkungan (PL) yang berada dalam struktur ruang Kota Makassar
yaitu ditetapkan di:
 Kawasan Perumahan Bumi Tamalanrea Permai dan sekitarnya di Kecamatan
Tamalanrea;
 Kawasan Antang dan sekitarnya di Kecamatan Manggala; dan
 Kawasan Gunung Sari dan sekitarnya di Kecamatan Rappocini.

Adapun rencana Struktur RuangKota Makassar dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 2.5
Peta Struktur Ruang Kota Makassar

Sumber : RTRW Kota Makassar

1.3.3.Aspek Fisik dan Lingkungan

1.3.1.1. Lingkungan Hidup


Pembangunan harus menempatkan perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup sebagai kriteria utama dalam setiap tahapan pembangunan mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Beberapa isu dalam urusan
Lingkungan Hidup yang harus menjadi perhatian adalah :
1) Pengendalian pencemaran lingkungan meliputi pengendalian pencemaran air (air
tanah dan air permukaan), serta pengendalian pencemaran udara dan kebisingan
2) Pengendalian kerusakan lingkungan meliputi :

Bappeda, T.A 2016


 Pengendalian erosi, Abrasi dan akresi pantai,
 Pengendalian penurunan muka tanah (deplesi) dan intrusi air laut,

3) Penanggulangan Dampak Perubahan Iklim


Perubahan iklim merupakan fenomena alam yang memberikan dampak pada
peningkatan kerentanan wilayah Kota Makassar yang merupakan kota dengan
kondisi topografi berupa dataran rendah dan pesisir. Selain itu, perubahan iklim
akan meningkatkan potensi dan kemungkinan terjadinya kejadian-kejadian iklim
ekstrim dan bencana hidrometrologis seperti banjir rob. Dampak lain dari
perubahan iklim juga akan mempengaruhi kondisi kehidupan masyarakat miskin
perkotaan terutama yang tinggal di kawasan pesisir. Untuk itu, diperlukan upaya-
upaya adaptasi untuk meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi
perubahan iklim. Dalam mewujudkan hal ini dilakukan melalui peningkatan kualitas
kelembagaan, sumber daya manusia, dan tata laksana meliputi peningkatan
kapasitas dan kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat, pengembangan data dan
informasi terkait dengan kondisi iklim dan rancang ulang seluruh aspek-aspek
program pembangunan sehingga bersifat adaptif dan responsif terhadap
perubahan iklim.
4) Penanggulangan Bencana
Berbagai potensi bencana hampir dapat dipastikan selalu mengancam Kota
Makassar. Berbagai potensi bencana tersebut antara lain banjir (termasuk rob dan
genangan), tanah longsor,pohon tumbang dan kebakaran. Perlu upaya peningkatan
mitigasi bencana khususnya bagi masyarakat untuk mengurangi resiko korban jiwa
dan kerugian materi yang lebih besar.
5) Pengelolaan Sampah
Dalam sektor kebersihan, faktor-faktor yang menjadi isu antara lain :
a. volume atau laju timbulan sampah yang setiap tahun meningkat
b. pola pelayanan yang masih menggunakan pola lama yaitu kumpul, angkut, buang
c. regulasi dan penegakan hukum yang masih lemah
d. peran serta masyarakat yang masih harus ditingkatkan
e. Keterbatasan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir (TPPA) Sampah

1.3.1.2. Pekerjaan Umum


Infrastruktur wilayah termasuk jalan beserta saluran draenasenya dan jembatan,
serta prasarana sumberdaya air dan jaringannya yang cukup dan baik memiliki
keterkaitan yang sangat kuat dengan peluang positif bagi pertumbuhan ekonomi
maupun kehidupan sosial budaya suatu daerah. Pembangunan dan upaya peningkatan
serta sektor pekerjaan umum sudah dilakukan selama ini, namun tetap menjadi
perhatian serius di masa mendatang. Pada tahap 2014-2019 ini diperlukan upaya untuk
memecahkan permasalahan-permasalahan terkait dengan urusan pekerjaan umum yang
perlu mendapat perhatian diantaranya adalah sebagai berikut.

Bappeda, T.A 2016


1) Pengendalian banjir dan antisipasi pasang laut/rob Banjir, rob, dan genangan
merupakan ancaman bencana yang menjadi isu yang harus diprioritaskan
penanganannya. Bencana tersebut diakibatkan oleh banjir kiriman, hujan lokal, dan
kenaikan muka air laut. Penanganannya masing-masing berbeda namun harus
menjadi satu kesatuan strategi.
2) Tingginya tingkat kerusakan jalan, termasuk saluran drainase dan prasarana jalan

1.3.1.2. Penataan Ruang


Dengan belum direvisinya Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2006 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota MakassarTahun 2005 - 2015 maka salah satu
langkah strategis yang krusial dilakukan adalah mengoptimalkan dan
mengoperasionalkan pengendalian pemanfaatan ruang yang ada, dengan tetap
memegang prinsip-prinsip keseimbangan pola antar ruang yang ada.
Penataan ruang yang sesuai dengan peruntukannya akan dapat berjalan baik
bilamana aturan mainnya dapat ditegakkan secara konsisten dan terkendali dalam situasi
pembangunan yang semakin menggeliat. Oleh karena itu, beberapa permasalahan
terkait urusan penataan ruang yang perlu menjadi perhatian pada periode tahun 2014-
2019 diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Diperlukan peraturan daerah terkait aspek-aspek pengendalian ruang seperti
rencana detail tata ruang dan peraturan zonasi, perangkat hukum (sanksi),
perizinan dan insenti-disinsentif yang dapat menjadi acuan dalam membangun
ruang kota.
2) Diperlukan langkah strategis untuk memenuhi ketersediaan ruang terbuka hijau
sebesar 30% per satuan luas wilayah yang secara ekologis berfungsi untuk
meningkatkan kualitas air tanah, mencegah banjir, mengurangi polusi udaha dan
pengatur iklim mikro, selain fungsi sosial ekonomi sebagai ruang interaksi sosial,
sarana rekreasi dan landmark. untuk Pemanfaatan dan Pengendalian ruang masih
belum optimal;

1.3.1.3. Perumahan
Perumahan dan permukiman yang baik seharusnya memiliki infrastruktur dasar
yang baik agar tercipta lingkungan yang sehat sebagai penunjang dalam aktivitas sosial
dan ekonomi. Infrastruktur tersebut antara lain air bersih, sanitasi, jalan lingkungan,
kelayakan kondisi rumah dan lingkungan permukimannya. Beberapa permasalahan
terkait urusan perumahan yang perlu menjadi perhatian diantaranya adalah sebagai
berikut :
1) Perlunya peningkatan ketersediaan prasarana penunjang permukiman sehat
seperti jalan lingkungan, saluran pembuangan air limbah dan air hujan, ketersediaan
air bersih, dan ketersediaan ruang publik.
2) Masih terdapat beberapa wilayah yang masuk dalam kategori kumuh

Bappeda, T.A 2016


3) Perlunya penataan dan pengembangan rumah susun sewa bagi masyarakat
berpenghasilan rendah akibat keterbatasan lahan dan tingginya nilai lahan
4) Perlu optimalisasi penataan Tempat Pemakaman Umum .

1.3.1.4. Perhubungan
Permasalahan pembangunan urusan perhubungan pada periode tahun 2014 - 2019
yang perlu mendapat perhatian antara lain adalah .
1) kemacetan lalu lintas yang diakibatkan oleh padatnya kendaraan juga prediksi
kemacetan akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah
kendaraan Kota Makassar
2) kondisi kuantitas dan kualitas angkutan umum yang memerlukan pembenahan,;

3) Tingkat keselamatan berlalu lintas yang harus ditingkatkan

4) perlunya moda transportasi massal yang nyaman dan representatif,

5) keterbatasan fasilitas sarana dan prasarana perparkiran.

1.3.1.5. Komunikasi dan Informasi


Permasalahan pembangunan urusan komunikasi dan informasi pada periode
tahun 2014-2019 yang perlu mendapat perhatian antara lain adalah :
1) Keterbukaan informasi publik
2) Perkembangan Teknologi Informatika (E-Gov dan E-city)

1.3.1.6. Pertanahan
Tertibnya administrasi pertanahan merupakan salah satu indikator kepastian
kepemilihan lahan. Permasalahan yang masih perlu mendapatkan perhatian pada
periode tahun 2014-2019 untuk urusan pertanahan adalah Administrasi kepemilikan
tanah termasuk asset tanah pemerintah Kota Makassar belum tertib.

1.3.2 Aspek Sosial Budaya

1.3.2 .1. Kesehatan


 Perubahan iklim global menyebabkan terjadinya perubahan iklim dan guna lahan
secara lokal yang berdampak terhadap menurunnya kualitas kesehatan lingkungan.
Penyakit-penyakit yang terjadi akibat perubahan iklim cenderung meningkat dan
memerlukan penanganan lebih lanjut. Upaya preventif perlu dilakukan sejak
sekarang dengan mengembalikan dan meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan
sekitar diantaranya dengan meningkatkan standar kualitas sanitasi masyarakat.
 Dengan meningkatnya karakteristik urban yang ditandai dengan pesatnya
pertumbuhan pusat-pusat perbelanjaan dan pusat aktifitas kota, akan
mengakibatkan bertambahnya jam kerja seseorang. Hal ini menyebabkan

Bappeda, T.A 2016


meningkatnya ketergantungan masyarakat terhadap makanan yang siap saji atau
makanan yang disajikan di luar rumah. Data yang ada menunjukkan kecenderungan
meningkatnya penyakit tidak menular pada masyarakat kota termasuk Kota
Makassar. Hal ini menunjukkan terjadi transisi penyakit epidemiologi dari penyakit
menular ke tidak menular. Hal penting yang perlu dilakukan diantaranya dengan
Upaya kesehatan masyarakat promotif dan preventif dengan menjalankan kuratif
dan rehabilitatif

1.3.2 .2. Pendidikan


 Sebagai daerah yang telah menganggarkan anggaran pendidikan lebih dari 20
persen, Kota Makassar termasuk yang memiliki angka indeks pendidikan tertinggi
se wilayah Sulawesi Selatan Rata-rata lama sekolah mendekati 10 (sepuluh) tahun,
namun ini masih jauh dari target rata-rata lama sekolah Kota Makassar yaitu 12
tahun. Angka putus sekolah terutama untuk tingkat SMA masih jauh dari harapan
sementara untuk tingkat SD dan SMP sudah sesuai target. Salah satu aspek penting
untuk menurunkan angka putus sekolah adalah dengan mengalokasikan biaya
operasional sekolah hingga tingkat SMA.Untuk mengejar ketertinggalan dan
mempertahankan rata-rata lama sekolah yang ada, maka perlu dicanangkan wajib
belajar bukan hanya hingga 12 tahun tetapi hingga 15 tahun sehingga rata-rata
tingkat pendidikan masyarakat Kota Makassar adalah setingkat SMA. Selain itu
untuk membantu masyarakat Kota Makassar yang akan melanjutkan jenjang
pendidikan menengah ke pendidikan tinggi, pemerintah kota perlu mengalokasikan
anggaran untuk beasiswa perguruan tinggi bagi warag kota yang akan melanjutkan
pendidikan terutama untuk kalangan tidak mampu.
 Isu strategis lainnya di bidang pendidikan mencakup mutu tenaga pendidik yang
diharapkan selama lima tahun ke depan 90 persen tenaga pendidik di Kota
Makassar telah bersertifikasi.

1.3.2 .3. Sosial


 Salahsatu isu strategis di bidang sosial adalah soal kemiskinan. Angka kemiskinan
yang masih cukup tinggi, pendataan yang masih belum seragam menjadi salah satu
kendala dalam pengentasan kemiskinan terutama dalam pelayanan kesehatan
keluarga miskin. Dengan diterapkannya Sistem Jaminan Sosial Nasional mulai tahun
2014 maka perlu ditingkatkan upaya-upaya untuk mendukung pemberlakuan
program tersebut.
 Angka pengangguran yang cukup tinggi perlu upaya peningkatan keahlian dan
keterampilan masyarakat, selain terkait pula dengan tingkat pendidikan.
Peningkatan daya saing masyarakat Kota Makassar perlu dilakukan mengingat pada
tahun 2015 akan diterapkan Asean Free Trade.

Bappeda, T.A 2016


 Sebagai salah satu kota dengan lahan yang minim pertanian dan perkebunan, maka
aspek ketahanan pangan bagi Kota Makassar menjadi penting. Oleh karena itu perlu
diupayakan perlindungan terhadap kawasan-kawasan produktif pertanian agar
tidak beralih fungsi menjadi lahan non pertanian.

1.3.2 .4. Perlindungan anak dan perempuan


 Isu strategis dalam perlindungan anak dan perempuan adalah perlunya
membangun pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak, serta
pentingnya pemahaman pengarusutamaan gender, terutama dalam penanganan
kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan.
 Isu strategis lainnya dalam perlindungan anak dan perempuan adalah perlunya
membangun kesadaran mulai dari tingkat bahwa terutama di tingkat RT atau RW.
Hal ini dapat dilakukan dengan upaya membuat kawasan percontohan RW ramah
anak atau RT ramah anak. Selain itu di tempat-tempat yang merupakan fasilitas
umum perlu diupayakan pula untuk menjadi ramah anak misalnya di terminal

1.3.3 . Aspek Ekonomi Keuangan


Beberapa isu strategis dalam bidang ekonomi keuangan adalah :
a. Perlunya penyederhanaan perizinan, insentif dan disinsentif investasi, dan penerapan
sanksi pelanggaran tata ruang, hal ini terkait dengan investasi yang berkembang
semakin pesat di Kota Makassar.
b. Peningkatan daya saing koperasi dan UMKM, terutama dengan melibatkan
lingkungan alternatif misalnya pondok pesantren, mesjid, dan kelompok pemuda.
c. Penanganan sektor informal terutama pedagang kaki lima dengan mengalokasikan
ruang, baik yang sudah dimiliki atau membebaskan baru untuk keberadaan PKL
dalam rangka pembinaan sektor informal menjadi formal.
d. Pelestarian budaya dan aset wisata daerah terutama dengan banyaknya potensi
wisata ziarah dan berbasis keIslaman di Kota Makassar.

1.3.4 . Aspek Pemerintahan


a. Dalam rangka mendukung kinerja Pelayanan Pemerintahan Kota
Makassardiperlukan iklim yang kondusif sehingga memungkinkan semua elemen
masyarakat dapat terlibat dan berperan serta secara optimal. Iklim kondusif hanya
dapat dicapai bila suasana lingkungan terbebas dari berbagai gangguan keamanan
dan konflik sosial yang berkepanjangan. Untuk itu, diperlukan penegakan hukum,
pengendalian ketentraman dan ketertiban yang konsisten sehingga kondisi aman,
tentram, tertib dan teratur. Selain itu, diperlukan juga strategi dan langkah-langkah
antisipasi mitigasi bencana termasuk potensi terjadinya kebakaran. Kondisi yang
tentram dan tertib dapat dicapai melalui kerjasama pemerintah, dunia usaha, dan
masyarakat melalui penguatan kelembagaan, sumber daya manusia, infrastruktur
dan tata laksana yang handal.

Bappeda, T.A 2016


b. Untuk mendukung kinerja Pemerintahan Kota Makassar, diperlukan pembiayaan
pembangunan yang signifikan. Walaupun dari tahun ke tahun APBD Kota Makassar
cenderung meningkat namun belum mampu membiayai pembangunan secara
keseluruhan sesuai kebutuhan. Seiring dengan penerapan prinsip good
governance , akuntabilitas keuangan daerah kondisinya semakin baik sehingga
dimungkinkan untuk menggali potensi pembiayaan non- konvensional. Pembiayaan
pembangunan non-konvensional dilakukan melalui peran serta masyarakat dan
dunia usaha yang proporsional untuk mendukung pembiayaan pembangunan
melalui penerbitan surat berharga (obligasi), skema Public Private Partnership (PPP),
maupun Corporate Social Responsibility (CSR), serta skema lainnya dengan
memprioritaskan pembiyaaan pembangunan infrastruktur. Dalam pelaksanaannya,
diperlukan dukungan penguatan kelembagaan, sumber daya manusia dan tata
laksana yang handal.
c. Pemerintah wajib menyelenggarakan pelayanan publik yang lebih cepat, lebih
murah, lebih mudah dan lebih baik. Untuk itu, pemerintah harus melakukan
reformasi birokrasi dan memfokuskan pada spek kelembagaan, aparatur, dan tata
laksana dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance. Pengembangan
reformasi birokrasi harus dilakukan bersamaan dengan reformasi pada bidang-
bidang lain misalnya reformasi badan usaha daerah dan swasta serta lembaga-
lembaga lainnya agar terjalin sinergi yang saling menguntungkan dan bermanfaat.
d. Terkait dengan indeks persepsi korupsi yang masih belum memenuhi standar, maka
diperlukan upaya konsisten untuk melaksanakan dokumen Rencana Aksi Daerah
Pemberantasan Korupsi (RAD-PK). Selain upaya untuk melakukan monitoring dan
evaluasi atas pelaksanaan peraturan walikota tersebut.

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN


Adapun sistematika penulisan LAKIP ini adalah sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kota Makassar
1.3 Lingkungan Strategis Yang Berpengaruh
1.3.1. Aspek Fisik dan Lingkungan
1.3.2.Aspek Sosial Budaya
1.3.3 .Aspek Ekonomi Keuangan
1.3.4 .Aspek Pemerintahan
BAB II PERENCANAAN KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Capaian Kinerja Organisasi
3.2 Realisasi Anggaran
BAB VI PENUTUP

Bappeda, T.A 2016


LAMPIRAN
1. Perjanjian Kinerja

BAB
II

PERENCANAAN KINERJA
2.1 VISI DAN MISI
Visiadalahgambarantentangkondisi Kota Makassar yang
akandiwujudkanpadaakhirperiode 2014-2019.
SubstansiutamadarivisiiniadalahrumusanvisiKapala Daerah danWakilKepala Daerah yang
penjelasanvisinyadijabarkansecarateknokratissesuaisistemperencanaanpembangunanda
erah. Selainitu, rumusanvisiinijugamemperhatikanvisi Kota Makassar dalam RPJPD 2005-
2025 danvisiPemerintahProvinsi Sulawesi Selatan 2013-2018.
Visi Kota Makassar 2005-2025 adalah“Makassar sebagai Kota Maritim, Niaga,
Pendidikan, BudayadanJasa yang Berorientasi Global, BerwawasanLingkungandan
Paling Bersahabat”. VisiPemerintahProvinsi Sulawesi Selatan dalam RPJMD 2013-2018
adalah“Sulawesi Selatan sebagaiPilarUtama Pembangunan
NasionaldanSimpulJejaringAkselerasiKesejahteraanpadaTahun 2018”. Terhadapvisi
Kota Makassar dalam RPJMPD 2005-2025, perhatiandifokuskanpadaprioritaskebijakan
yang menjadiarahan RPJPD untuk RPJMD periode 2014-2019.
TerhadapvisiPemerintahProvinsi Sulawesi Selatan 2013-2018,
perhatiandifokuskanpadaprioritaskebijakan yang relevandenganisustrategis Kota
Makassar.
Berdasarkananalisisterhadappermasalahanpembangunandanisustrategisdaerah
Kota Makassar denganmemperhatikansepenuhnyavisikepaladaerahterpilih,
makaVisiPemerintah Kota Makassar 2014-2019 adalah:

Bappeda, T.A 2016


“Makassar Kota Dunia yang NyamanUntukSemua”

VisiPemerintah Kota Makassar 2014- 2019 memilikikonsistensidenganvisi Kota


Makassar 2005-2025, khususnyapadapenekanan “orientasi global”, dalam RPJMD
dirumuskansebagai “kotadunia”. Penekanan “berwawasanlingkungan” dan “paling
bersahabat” padavisidalamRPJPD dirumuskansebagai “yang
nyamanuntuksemua”padavisidalamRPJMD 2014-2019.Pokokvisi “kotamaritim, niaga,
pendidikan, budayadanjasa” padavisidalamRPJPD, padavisidalamRPJMD 2014-
2019ditempatkansebagaibagiandarisubstansi “kotadunia”.
DihubungkandenganvisiPemerintahProvinsi Sulawesi Selatan 2018,
relevansivisiPemerintah Kota Makassar 2014-2019 terletakpadaposisi “Makassar
kotadunia yang nyamanuntuksemua” yang merupakanbagianpentingdariterwujudnya
“Sulawesi Selatan sebagaiPilarUtama Pembangunan
NasionaldanSimpulJejaringAkselerasiKesejahteraanpadaTahun 2018”.
PernyataanvisiPemerintah Kota Makassar 2019 memilikitigapokokvisi yang
merupakangambarankondisi yang ingindicapai Kota Makassar padaakhirperiode 2014-
2019. Penjelasanmasing-masingpokokvisitersebut, adalahsebagaiberikut.
Kota Dunia, dimaksudkanadalah Kota Makassar yang memilikikeunggulankomparatif,
kompetitif, aksesibeldaninklusifitas yang
berdayatariktinggiataumemukaudalambanyakhal.
Diantaranyapotensisumberdayaalamdaninfrastruktursosialekonomi yang
menjanjikanterwujudnyakesejahteraanmasyarakatdenganstandardunia.
Pokokvisiinidapatdikristalkansebagaiterwujudnya “masyarakatsejahterastandardunia”.
Nyaman, dimaksudkanadalahterwujudnya proses pembangunan yang
semakinmenyempitkankesenjangandanmelahirkankemandiriansecarastabil,
dalamstrukturdanpolaruangkota yang
menjaminkenyamanandankeamananbagiberkembangnyamasyarakat yang
mengedepankanprinsipinklusifitassertapolahubungan yang setaraantara stakeholder
danstakeownerdalampembangunan. Pokokvisiinidapatdikristalkansebagaiterwujudnya
“kotanyamankelasdunia”.
UntukSemua, dimaksudkanadalah proses perencanaan,
pelaksanaandanpemanfaatanpembangunan yang
dapatdinikmatidandirasakaanseluruhlapisanmasyarakattanpadiskriminasiberdasarkanjenj
angumur, jeniskelamin, status sosialdankemampuandiri (termasukkelompokdisabilitas).
Pokokvisiinidapatdikristalkansebagaiterwujudnya
“pelayananpublikstandarduniadanbebaskorupsi”.
Untuk mewujudkan Visi, diperlukan upaya umum yang akan dilaksanakan Misidalam
RPJMD ini. Setiapmisiakandijalankanuntukmewujudkanpokokvisi yang relevan.
Rumusanmisi RPJMD Kota Makassar 2014-2019 adalahsebagaiberikut:

Bappeda, T.A 2016


(1) Merekonstruksi nasib rakyat menjadi masyarakat sejahtera kelas dunia, yang
mencakup Sub Misi :
a. pengurangan pengangguran
b. pemberian jaminan sosial keluarga
c. pelayanan kesehatan gratis
d. pelayanan pendidikan gratis
e. penukaran sampah dengan beras
f. pelatihan keterampilan dan pemberian dana bergulir
g. pembangunan rumah murah
h. pengembangan kebun kota.

(2) Merestorasi tata ruang kota menjadi kota nyaman berkelas dunia, yang mencakup
Sub Misi :
a. penyelesaian masalah banjir
b. pembentukan badan pengendali pembangunan kota
c. pembangunan waterfront city
d. penataan transportasi public
e. pengembangan infrastruktur kota
f. pengembangan pinggiran kota
g. pengembangan taman tematik
h. penataan lorong.

(3) Mereformasi tata pemerintahan menjadi pelayanan publik kelas dunia bebas
korupsi, yang mencakup Sub Misi :
a. peningkatan pendapatan asli daerah
b. peningkatan etos dan kinerja aparat RT/RW
c. peningkatan pelayanan di kelurahan
d. pelayanan publik langsung ke rumah
e. pengembangan pelayanan publik terpadu di kecamatan
f. modernisasi pelayanan pajak dan distribusi
g. pengembangan akses internet pada ruang public
h. penguatan badan usaha milikdaerah

2.2 TUJUAN dan SASARAN PEMBANGUNAN

Untuk mendukung pelaksanaan Misi, diperlukan tujuan dan sasaran yang


merupakan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baik urusan
wajib maupun urusan pilihan. Tujuan adalah pernyataan tentang hal-hal yang perlu
dilakukan untuk mencapai visi dan melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis
daerah dan permasalahan pembangunan daerah. Rumusan tujuan diturunkan secara

Bappeda, T.A 2016


operasional dari masing-masing misi pembangunan daerah yang telah ditetapkan
dengan memperhatikan visi.Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, dan rasional untuk jangka waktu
lima tahun kedepan. Suatu sasaran dirumuskan untuk mencapai atau menjelaskan
tujuan, dimana untuk mencapai suatu tujuan dapat melalui beberapa sasaran dan
memperhatikan relevansinya dengan isu-isu strategis daerah.
Penjelasan tentang hubungan visi/misi dan tujuan/sasaran pembangunan adalah
sebagaimana tabel berikut ini :

Tabel 4.1
Hubungan Visi/Misi dan Tujuan/Sasaran Pembangunan
No Misi Tujuan Sasaran
1 Merekonstruksi Nasib Mewujudkan peningkatan Terwujudnya pemerataan
Rakyat Menjadi kualitas pendidikan akses layanan pendidikan
Masyarakat Sejahtera masyarakat yang berkualitas dan berdaya
Standar Dunia saing pada semua jalur dan
jenjang pendidikan (1)
Meningkatnya mutu
pendidikan pada seluruh
jenjang pendidikan (2)
Meningkatnya kemampuan
literasi masyarakat (3)
Mewujudkan peningkatkan Terwujudnya pelayanan
derajat kesehatan kesehatan yang bermutu dan
masyarakat terjangkau (4)
Berkurangnya kasus penyakit
menular dan penyakit
endemik (5)
Berkembangnya layanan
kesehatan reproduksi dan
keluarga berencana (6)
Terwujudnya pola hidup
sehat masyarakat
(7)
Mewujudkan peningkatan Terpenuhinya kebutuhan
pendapatan masyarakat lapangan kerja dan
kesempatan berusaha (8)
Meningkatnya kesejahteraan
keluarga (9)

Bappeda, T.A 2016


Terwujudnya masyarakat
yang produktif dan berdaya
saing (10)
Berkembangnya K-UMKM
dan ekonomi kreatif (11)
Meningkatnya produksi
perikanan dan kelautan serta
kesejahteraan nelayan (12)
Meningkatnya usaha
pertanian yang mempunyai
nilai tambah tinggi dan
peluang pasar (13)
Berkembangnya pusat
perdagangan, pusat layanan
jasa dan pariwisata (14)
Berkembangnya pusat
industri pengolahan strategis
(15)
Meningkatnya daya saing
pariwisata (16)
Mewujudkan sumberdaya Meningkatnya kualitas
manusia yang berdaya saing, kehidupan pemuda dan olah
berbudaya dan relegius raga (17)
Meningkatnya ketahanan
pangan masyarakat (18)
Meningkatnya keberdayaan
perempuan dan perlindungan
anak (19)
Meningkatnya pelayanan
rehabilitasi sosial (20)
Terwujudnya masyarakat
yang religius dan berakhlak
mulia dan memiliki toleransi
antar umat beragama (21)
Terwujudnya masyarakat
yang menjunjung tinggi dan
mempertahankan nilai-nilai
budaya (22)
Mewujudkan kehidupan Meningkatnya ketentraman,
masyarakat yang aman, ketertiban, keamanan dan
tertib, tentram dan damai kenyamanan lingkungan (23)
Meningkatnya pencegahan
dan pengendalian serta
penanggulangan korban
bencana dan bahaya
kebakaran (24)
2 Merestorasi Tata Ruang Meningkatkan penyediaan Berkembangnya transportasi
Kota Menjadi Kota sarana dan prasarana dasar publik dan pemenuhan
Nyaman Berkelas Dunia dengan kapasitas dan infrastruktur perhubungan

Bappeda, T.A 2016


kualitas yang setara denganlainnya (25)
standar dunia Meningkatnya keterpenuhan
dan kualitas sistem drainase
dan penanganan banjir (27)
Meningkatnya kapasitas jalan
dan jembatan bagi
aksesibilitas antar wilayah
(28)
Meningkatnya sistem dan
jaringan utilitas kota (29)
Terwujudnya akselerasi
kemajuan pada pinggiran
kota Makassar (30)
Mengoptimalkan Meningkatnya luas ruang
pemanfaatan dan pelestarian terbuka hijau publik dan
lingkungan hidup kota privat (31)
Meningkatnya kapasitas
penanganan sampah dan
kebersihan (32)
Berkurangnya pencemaran
tanah, air, udara dan
kerusakan lingkungan karena
dampak pembangunan (33)
Terwujudnya water-front city
dan tata kelola lingkungan
pesisir/pulau-pulau (34)
Mewujudkan pemukiman Meningkatnya kualitas dan
sehat bagi masyarakat kelayakan huni perumahan
masyarakat (35)
Meningkatnya akses air
bersih masyarakat (33)
Tercukupinya ketersediaan
lahan pemakaman (36)
Meningkatkan pemanfaatan Terwujudnya keter-paduan
dan Penataan Ruang Wilayah pemanfaatan dan penataan
termasuk pertanahan secara ruang wilayah (37)
terpadu dan konsisten Terjaminnya kepastian
hukum dalam kepemilikan
tanah (38)
3 Mereformasi Tata Mewujudkan percepatan Terwujudnya administrasi
Pemerintahan Menjadi reformasi birokrasi pemerintahan yang efisien
Pelayanan Publik Kelas dan efektif (39)
Dunia Bebas Korupsi Meningkatnya kapasitas
kelembagaan dan
ketatalaksanaan
pemerintahan daerah (40)
Terwujudnya laporan kinerja
administrasi pemerintahan
yang transparan dan dapat

Bappeda, T.A 2016


diakses oleh publik (41)
Meningkatnya kualitas
pengelolaan kearsipan
daerah (42)
Terwujudnya pendayagunaan
aparatur pemerintah daerah
(43)
Peningkatan kinerja Terwujudnya pelayanan
pelayanan public publik yang cepat dan
berkualitas (44)
Berkembangnya pelayanan
perizinan dan penanaman
modal daerah (45)
Meningkatnya kualitas
Pelayanan Kependudukan
dan Catatan Sipil serta
Pengendalian
Kependudukan (46)
Meningkatnya kualitas
pelayanan informasi (47)
Meningkatnya kualitas
perencanaan, pengendalian
dan evaluasi pelaksanaan
pembangunan daerah (48)
Meningkatkan kapasitas dan Meningkatnya kualitas
kinerja pengelolaan pengelolaan keuangan
keuangan daerah daerah (49)
Meningkatnya sumber-
sumber pendapatandaerah
(50)

2.3 PRIORITAS PEMBANGUNAN DAN PROGRAM

Suatu prioritas pembangunan daerah tahun 2015 pada dasarnya adalah gambaran
prioritas pembangunan tahun rencana yang diambil dan dikaitkan dengan program
pembangunan daerah (RPJMD) tahun rencana. Pada tahun 2015, tantangan eksternal
berupa berlakunya pasar bebas AEC sudah mulai operasional. Selain itu, implementasi
kebijakan dari RPJMN 2015-2020 juga sudah mulai berjalan. Secara internal, tahun ini
merupakan tahun awal akselerasi dari pencapaian visi-misi RPJMD, khususnya yang
terkait dengan 24 jalur perubahan yang dicanangkan walikota dan wakil walikota.
Berdasarkan konteks itu, prioritas pembangunan pada tahun 2015 diarahkansebagai
mana pada table berikut :

Bappeda, T.A 2016


Prioritas Program Prioritas Kinerja 2015
No Sasaran SKPD
Pembangunan RPJMD) Indikator Target
1 Peningkatan Terwujudnya Program Rasio SD/MI = Dinas
kualitas pemerataan Pemarataan guru/murid 1 : 45,7 Pendidikan
pendidikan akses layanan Pendidik dan SMP/MTs = dan
masyarakat pendidikan Tenaga 1 : 41 Kebudayaan
pada semua Pendidikan Dasar
jalur dan Program Wajib APM SD SD/MI : Dinas
jenjang belajar sembilan sederajat dan 99,70% Pendidikan
pendidikan (1) tahun APM SMP dan
sederajat SMP/MTs : Kebudayaan
95%
% kelulusan SD/MI :
ujian Siswa SD 100%
sederajat dan
SMP sederajat SMP/MTs :
96,0%
Program APM SMA 87,5% Dinas
pendidikan sederajat Pendidikan
menengah % kelulusan 96,0% dan
ujian Siswa Kebudayaan
SMA/SMK/MA
sederajat
Program APM APUD 61,7% Dinas
pendidikan anak Pendidikan
usia dini dan
Kebudayaan
Program Jumlah 0% Dinas
Pengembangan peserta didik Pendidikan
Deposito yg dan
pendidikan melanjutkan Kebudayaan
jenjang
pendidikan SD
dan SMP dng
bantuan dana
deposito
pendidikan
Meningkatnya Program % guru PAUD : Dinas
mutu Peningkatan bergelar S1/D IV : Pendidikan
pendidikan mutu pendidik S1/DIV dan 57,25% dan
pada seluruh dan tenaga tersertifikasi Sertifikasi : Kebudayaan
jenjang kependidikan 53,25%

Bappeda, T.A 2016


pendidikan (2) SD/MI :
S1/D IV :
92,50%
Sertifikasi :
45%
SMP/MTS :
S1/D IV :
92,0%
Sertifikasi :
75,5%
SMA/SMK
S1/DIV : 98%
Sertifikasi :
85%
Program % sekolah SD/MI : 64% Dinas
Manajemen yang Pendidikan
Pelayanan menerapkan SMP/MTS : dan
Pendidikan Dasar manajemen 84% Kebudayaan
berbasis
sekolah
dengan
kualitas baik
Program % sekolah SMA/SMK/M Dinas
Manajemen yang A :92,5% Pendidikan
Pelayanan menerapkan dan
Pendidikan manajemen Kebudayaan
Menegah berbasis
sekolah
dengan
kualitas baik
Meningkatnya Program Angka Melek 97,75% Dinas
kemampuan Pendidikan Non Huruf (%) Pendidikan
literasi Formal dan
masyarakat (3) Kebudayaan
Program Jumlah 398.000 : Badan Arsip,
Pelayanan pengunjung 1.032.922 = Perpustakaan
perpustakaan perpustakaan 38% dan Data
Program % prasarana Prasarana : Dinas
Pengadaan, pendidikan 66% Pendidikan
Peningkatan dan dalam kondisi dan
Perbaikan Sarana baik Sarana : Kebudayaan
dan Prasarana 50%
Pendidikan
2 Peningkatan Terwujudnya Program Angka AKB : Din Kes
Derajat pelayanan Peningkatan Kematian Bayi 7/1.000 KH
kesehatan kesehatan yang Keselamatan Ibu dan Angka
masyarakat bermutu dan Melahirkan dan Kematian Ibu AKI :
terjangkau (4) Anak Melahirkan 16/100.000
KH

Bappeda, T.A 2016


Program Persentase 49%
Pelayanan layanan
Kesehatan langsung ke
Penduduk Miskin rumah tangga
miskin
Program Upaya Persentase 60%
Kesehatan penduduk
Masyarakat yang
mendapatkan
pelayanan
kesehatan
dasar
Program % 65% RSUD
Standarisiasi implementasi
Pelayanan aturan standar
Kesehatan pelayanan
kesehatan
Program Prevalensi Prevelensi Dinkes
Perbaikan Gizi Status Gizi Gizi Kurang :
Masyarakat Masyarakat 9%
Prevelensi
Gizi Buruk :
2,46 %
Stunting :
30%
Berkembangnya Program % peserta KB 68,2% Badan KB
layanan Pelayanan aktif
kesehatan keluarga Cakupan PUS 13,5%
reproduksi dan berencana yang ingin ber
keluarga KB tidak
berencana (6) terpenuhi
(unmet need)
5%
Keluarga PS = 55791,
Prasejahtera KS 1 = 63855
dan Sejahtera I
Program % Remaja 35%
Pelayanan yang telah
kesehatan memperoleh
reproduksi Informasi
remaja tentang
kesehatan
Reproduksi
Remaja.
3 Peningkatan Terwujudnya Program % KK miskin 1,05% Bappeda
pendapatan jaminan sosial Koordinasi
masyarakat keluarga miskin Penanggulangan
serba guna (9) Kemiskinan

Bappeda, T.A 2016


Terwujudnya Program Jumlah tenaga 8.400 Dinas Tenaga
masyarakat Peningkatan kerja yang Kerja
yang produktif Kualitas dan berkompetens
dan berdaya Produktivitas i spesifik
saing (10) Tenaga Kerja level ASEAN
Berkembangnya Program Jumlah dan % 20 jenis Dinas
K-UMKM dan Pengembangan K-UMKM yang produk (1%) Koperasi dan
ekonomi kreatif Kewirausahaan produknya UKM
(11) dan Keunggulan diekspor
Kompetitif Usaha
Kecil Menengah
Program Jumlah dan Jumlah : 131 Dinas
Pengembangan Nilai Produksi Nilai : 589,5 Pariwisata
Ekonomi Kreatif Pelaku jt dan Ekonomi
Ekonomi Kreatif
Kreatif
Meningkatnya Program Nilai produksi Perikanan Dinas
produksi Pengembangan perikanan Tangkap 2% Kelautan,
perikanan dan dan Peningkatan (Nilai Perikanan,
kelautan serta Produksi produksi Pertanian dan
kesejahteraan Perikanan tangkap Peternakan
nelayan (12) 442.019.550.
000),
perikanan
budidaya
50% (nilai
produksi
budidaya
106.367.170.
000,
Pengolahan
dan
pemasaran
30%(nilai
produksi
pengolahan
dan
pemasaran
22.807.200.0
00 )

Bappeda, T.A 2016


Program Jumlah masy pesisir : Dinas
Peningkatan Masyarakat 685 org, Kelautan,
Kesadaran Pesisir dan 12 klp, Perikanan,
Masyarakat Pulau-Pulau 2.500m2, Pertanian dan
Pesisir dan Pulau Kecil (PPK) 7 unit Peternakan
Pulau Kecil dalam yang di bina
Pengawasan dan luas
Konsevasi Suber kawasan
Daya Laut terumbu
karang yang
terawasi
Meningkatnya Program Persentase 250 lorong Dinas
usaha pertanian Pengembangan lorong yang Kelautan,
yang Pertanian Vertical memiliki Perikanan,
mempunyai Garden vertical garden Pertanian dan
nilai tambah Peternakan
tinggi dan
peluang pasar
(13)
Berkembang- Program Nilai Dalam Dinas
nya pusat Peningkatan perdagangan Negeri Perindustrin
perdagangan Efisiensi dalam negeri Rp. dan
dan jasa (14) Perdagangan dan luar 9.007.783.25 Perdagang-an
Dalam Negeri negeri 5.000 Luar
Negeri
US$
692.733.348,
16
Berkembangnya Program Jumlah 80% Dinas
pusat industri Pengembangan Koperasi Koperasi dan
pengolahan Sistem tahun 2019 = Usaha Kecil
strategis (15) Pendukung Bagi 1591 unit. Menengah
Usaha Mikro Kecil Jumlah
dan Menengah Koperasi aktif
= 1319 unit.
Jumlah
Koperasi yang
melakukan
RAT = 250 unit

Bappeda, T.A 2016


Jumlah UMKM 80% Dinas
= 13169 unit Koperasi dan
dengan Usaha Kecil
perincian per Menengah
sektor usaha :
Perdagangan =
7245 unit,
Aneka Usaha =
1200 unit,
Industri
Pertanian =
1856 unit,
Industri Non
Pertanian =
2868 unit
4 Sumber daya Meningkatnya Program Jumlah dan % 6 Cabor dari Dinas
manusia yang kualitas Pembinaan dan cabang olah 13 Cabor Pemuda dan
berdaya saing, kehidupan Pemasyarakatan raga yang Olahraga
berbudaya pemuda dan Olah Raga berprestasi
dan religius olah raga (17) tingkat Asean
Meningkatnya Program Jumlah 23 Kasus Kantor
ketahanan Pengawasan dan temuan Ketahanan
pangan Pengendalian pelanggaran Pangan
masyarakat (18) Keamanan standar
Pangan keamanan
pangan
Meningkatnya Program Jumlah dan % 8 Badan
keberdayaan Keserasian SKPD yang Pemberdayaa
perempuan dan Kebijakan Kualitas perencanaan n Perempuan
perlindungan Anak dan dan dan
anak (19) Perempuan penganggaran Perlindungan
nya responsif Anak
gender (PPRG)
Program Jumlah 80 Badan
perlindungan Kekerasan Pemberdayaa
perempuan dan terhadap n Perempuan
anak perempuan dan
dan anak Yang Perlindungan
ditangani Anak
Program Jumlah 3 Badan
Penguatan Kelurahan Pemberdayaa
Kelembagaan Layak Anak n Perempuan
Pengarusutamaan dan
Anak Perlindungan
Anak
Meningkatnya Program Jumlah dan % 6695 Orang Dinas Sosial
pelayanan Pemberdayaan PMKS yang
Penyandang ditangani

Bappeda, T.A 2016


rehabilitasi Masalah Sosial Persentase 2% Dinas Sosial
sosial (20) (PMKS) Keluarga Fakir
Msikin yang
memperoleh
Pembinaan
dan Pelayanan
Kesejahteraan
sosial
Program Persentase 16% Dinas Sosial
Pelayanan dan PMKS yg
Rehabilitasi Sosial mendapatkan
Pelayanan dan
Rehabilitasi
Sosial
Terwujudnya Program Prosentase 100% Bagian Kesra
masyarakat Pembinaan dan lembaga dan
yang religius Penguatan bantuan
dan berakhlak Lembaga keagamaan
mulia dan Keagamaan yang terbina
memiliki Program Persentase 19,49 % Badan
toleransi antar Pendidikan Politik organisasi (108) Kesatuan
umat beragama Masyarakat kemasyarakat Organisasi Bangsa dan
(21) an / politik Politik Dalam
mitra yang Negeri
aktif, terdaftar
dan telah
mendapatkan
pembinaan
dalam
penguatan
wawasan
kesatuan
bangsa
Terwujudnya Program Jenis dan 22 Jenis Dinas
masyarakat Pengelolaan jumlah Keragaman Pendidikan
yang Keragaman keragaman Budaya dan
menjunjung Budaya budaya yang Kebudayaan
tinggi dan dilestarikan 22 Jumlah
mempertahanka dan Keragaman
n nilai-nilai dikembangkan Budaya
budaya (22) Program Jenis dan 3 jenis Dinas
Pengelolaan jumlah kekayaan Pendidikan
Kekayaan Budaya kekayaan budaya dan
budaya yang Kebudayaan
dilestarikan 200 jumlah
dan kekayaan
dikembangkan budaya

Bappeda, T.A 2016


5 Kehidupan Meningkatnya Penegakan Cakupan 75% Satpol PP
masyarakat ketentraman, Penegakan Penegakan
yang aman ketertiban, Peraturan Daerah Perda dan
tentram dan keamanan dan dan Peraturan Peraturan
damai kenyamanan Walikota Walikota
lingkungan (23) Program Jumlah dan % 70% Satpol PP
Peningkatan gangguan K3
Keamanan dan (Ketertiban,
Kenyamanan Ketenteraman
Lingkungan dan
Keindahan)
yang
diselesaikan
penangananny
a
Meningkatnya Program Jumlah dan % 86% Dinas
pencegahan dan Peningkatan kejadian Pemadam
pengendalian Kesiagaan dan kebakaran Kebakaran
serta Pencegahan yang
penanggulangan Bahaya tertangani
korban bencana Kebakaran sesuai
dan bahaya SOP/SPM)
kebakaran (24) Program % kejadian 5% BPBD
kedaruratan dan bencana yang
logistic ditangani
dengan baik
6 Penyediaan Berkembangnya Program % Prasarana 60% Dinas
sarana dan transportasi Pengembangan Perhubungan Perhubungan
prasarana publik dan dan Darat yang
dasar dengan pemenuhan Pembangunan mendukung
kapasitas dan infrastruktur Prasarana Lalu moda
kualitas yang perhubungan Lintas transportasi
setara dengan lainnya (25) publik
standar dunia Meningkatnya Program 50 % Panjang 10% Dinas
keterpenuhan rehabilitasi/peme Saluran yang Pekerjaan
dan kualitas liharaan saluran berfungsi Umum
sistem drainase drainase/gorong- dengan baik
dan gorong dari total
penanganan Panjang
banjir (26) Saluran
(34KM)
Meningkatnya Program Panjang jalan 25 km Dinas
kapasitas jalan Pemeliharaan dan jembatan Pekerjaan
dan jembatan jalan dan yang Umum
bagi jembatan diperbaiki
aksesibilitas
antar wilayah
(27)

Bappeda, T.A 2016


Meningkatnya Program Jumlah titik 33 titik Dinas
sistem dan pembangunan genangan Pekerjaan
jaringan utilitas drainase/gorong- yang dikurangi Umum
kota (28) gorong tinggi, luas
dan lama
genangan
Jumlah 15 Km Dinas
panjang dan % Pekerjaan
box culvert Umum
yang
terpasang dan
ber fungsi
sebagai sarana
intagrasi
utilitas
Berkembangnya Program Jumlah unit 7 km Dinas
fungsi ekonomi, Pengendalian dan panjang Pekerjaan
ekologi, sosial Banjir kanal dan Umum
dan estetika pinggiran
pada pinggiran kanal yang
kanal (29) mencapai
perbaikan fisik
lokasi
24 Rumah 3 bangunan
Pompa &
Pintu Air
Program Jumlah unit 0 Dinas
Pengembangan usaha Pariwisata
Wisata Kuliner mikro/kecil dan Ekonomi
yang Kreatif
berkembang di
pinggiran
kanal
Program Jumlah unit 25 Usaha Dinas
Peningkatan usaha Koperasi dan
Kualitas mikro/kecil Usaha Kecil
Kelembagaan yang Menengah
Koperasi berkembang di
pinggir kanal
7 Pemanfaatan Meningkatnya Program Jumlah dan 11 Taman Dinas
dan luas ruang Peningkatan Luas Taman (4.604,5 M2 Kebersihan
pelestarian terbuka hijau Kualitas Taman Tematik yang dan
lingkungan publik dan dikembangkan Pertamanan
hidup kota privat (30) Program Luas RTH 1006.44 Ha BLHD
Pengelolaan publik dan RTH Publik
ruang terbuka RTH privat dan 153.27
hijau Ha RTH
Privat

Bappeda, T.A 2016


Meningkatnya Program Indeks Biringkanaya SKPD
kapasitas Peningkatan kepuasan : 8% Kecamatan
penanganan Pengelolaan masyarakat Mariso : 70%
sampah dan Persampahan terhadap U. Pandang :
kebersihan (31) Lingkungan pengelolaan 81%
Kecamatan dan sampah dalam Tallo : 65%
Kelurahan wilayah U. Tanah :
Kecamatan 40%
dan kelurahan Bontoala :
81%
Makassar :
25%
Rappocini :
70%
Wajo : 55%
Manggala :
90%
Mamajang :
70%
Panakkang :
80%
Tamalate :
65%
Tamalanrea :
65%
Program Indeks 20 Kelurahan Dinas
Peningkatan Kepuasan Pertamanan
Kapasitas Masyarakat dan
Pengelolaan terhadap Kebersihan
Persampahan pengelolaan
sampah di
wilayah
Kecamatan
dan kelurahan
Sampah Tukar 657 Ton
Beras
Berkurangnya Program Jumlah dan % 169 titik BLHD
pencemaran Pengendalian titik dipantau
tanah, air, udara Pencemaran dan pencemaran
dan kerusakan Perusakan tanah, air dan
lingkungan Lingkungan Hidup udara yang 50%
karena dampak dipantau dan dikendalikan
dikendalikan

Bappeda, T.A 2016


pembangunan Program Jumlah 40% BLHD
(32) Penataan rekomendasi
Lingkungan dan % Amdal,
UKL dan UPL
yang dipantau
dan
dikendalikan
pelaksanaanny
a
Terwujudnya Program Jumlah satuan sosek : 950 DKP3
water-front city Peningkatan fungsi org
dan tata kelola Mitigasi Bencana ekonomi,
lingkungan Alam Laut dan sosial dan 2500 pohon
pesisir/pulau- Prakiraan Iklim ekologi water- 10.000 m2
pulau (33) Laut front city yang
berkembang
Program Panjang 440 meter BPBD
Pencegahan dan Pengaman
Kesiapsiagaan Pantai yang
dibangun

% Luas 56%
Cakupan Data,
Informasi dan
Kajian dalam
pengurangan
resiko
bencana
8 Pemukiman Meningkatnya Program Rumah Jumlah dan % 20 unit Dinas
sehat bagi kualitas dan Beton Bersubsidi korban Perumahan
masyarakat kelayakan huni kebakaran dan dan Gedung
perumahan bencana Pemerintah
masyarakat (34) lainnya yang
mendapatkan
bantuan
rumah model
knokct down
Program Jumlah dan % 0 Unit Dinas
Pengembangan orang miskin Perumahan
Perumahan yang dan Gedung
terfasilitasi Pemerintah
akses kredit
dan subsidi
perumahan
Jumlah dan % 100 Unit Dinas
rumah orang Perumahan
miskin yang dan Gedung
menjadi layak Pemerintah
huni melalui
bedah rumah

Bappeda, T.A 2016


Program Jumlah 40 Unit Dinas
Pembangunan bangunan Perumahan
Sarana dan pemerintah dan Gedung
Prasarana yang dibangun Pemerintah
Gedung dan
Pemerintah direhabilitasi
Daerah
9 Pemanfaatan Terwujudnya Program % kapatuhan 30% Dinas Tata
dan penataan keterpaduan Pengendalian dan terhadap Ruang dan
ruang wilayah pemanfaatan & Pemanfaatan RDTR dan Bangunan
termasuk penataan ruang Ruang RTRW
pertanahan wilayah (37) Program % bangunan 30% Dinas Tata
secara Pemanfaatan ber IMB Ruang dan
terpadu dan Ruang dan persatuan Bangunan
konsisten Bangunan bangunan
Terjaminnya Program Persentase 35% Bagian
kepastian Penataan tanah pemda Pertanahan
hukum dalam Administrasi yang telah
kepemilikan Pertanahan bersertifikat
tanah (38)
10 Percepatan Terwujudnya Program % SKPD yang 100% Bappeda
reformasi administrasi Peningkatan difasilitasi
birokrasi pemerintahan Kapasitas laporan
yang efisien dan Kelembagaan kinerjanya
efektif serta Perencanaan untuk
dapat diakses Pembangunan berstatus baik
publik (39) Daerah
Program % Laporan 10 Dinas
Optimalisasi Kinerja SKPD Kominfo
Pemanfaatan Yang
Teknologi terpublikasika
Informasi n

Bappeda, T.A 2016


Meningkatnya Program Indeks Biringkanaya Kecamatan
kapasitas Peningkatan Kepuasan :81%
kelembagaan Peran Kecamatan Masyarakat Mariso : 50%
dan dan Kelurahan U. Pandang :
ketatalaksanaan 83%
pemerintahan Tallo : 81%
daerah (40) U. Tanah :
75%
Bontoala :
83%
Makassar :
88%
Rappocini :
70%
Wajo : 70%
Manggala :
95%
Mamajang :
83%
Panakukang :
81%
Tamalate :
80%
Tamalanrea :
82%
Meningkatnya Program Jumlah/% 57 Badan Arsip,
kualitas Perbaikan Sistem SKPD yang SKPD/UKPD Perpustakaan
pengelolaan Administrasi menerapakan 27% dan
kearsipan Kearsipan sistem arsip Pengolahan
daerah (41) baku Data
Terwujudnya Program Jumlah dan % 14,29% Badan
pendayagunaan Pembinaan pegawai yang Kepegawaian
aparatur Pegawai Sesuai ditempatkan Daerah
pemerintah Kompetensi sesuai
daerah (42) kompetensi
Program Persentase 100% Badan
Peningkatan Keikutsertaan Kepegawaian
Kapasitas Sumber PNS dalam Daerah
Daya Aparatur Diklat yang
ditawarkan
oleh
Pemerintah
Pusat dan
Peningkatan
Pemahaman
Pelelolaan
Kepegawaian

Bappeda, T.A 2016


Program % ketepatan 14,29% Badan
Penilaian dan penerima Kepegawaian
Pemberian tunjangan Daerah
Tunjangan Kinerja yang sesuai
dengan
kriteria
Meningkatnya Program Persentase 25% Inspektorat
efektivitas Peningkatan hasil tindak
pengawasan Sistem lanjut temuan
penyelenggaraa Pengawasan hasil
n pemerintahan Internal dan pemeriksaan
dan legislasi Pengendalian
daerah (43) Pelaksanaan
Kebijakan KDH
Program Persentase 17% Sekretariat
Peningkatan penyelesaian DPRD
Kapasitas perda/non
Lembaga perda
Perwakilan
Rakyat Daerah
11 Kinerja Terwujudnya Program Tingkat 83,18% BPTPM
pelayanan pelayanan Peningkatan kepuasan
publik publik yang Pelayanan masyarakat
cepat dan Perizinan atas layanan
berkualitas (44) PTSP
Program % Capaian 100% Semua SKPD
Peningkatan kinerja yang
Sistem Pelaporan termuat dalam
Capaian Kinerja citizen charter
Keuangan SKPD
Berkembangnya Program Jumlah PMA : US $ BPTPM
pelayanan Peningkatan Iklim investor dan 70,2 juta
perizinan dan Investasi dan nilai investasi 5 investor
penanaman Realisasi Investasi yang dilayani PMDN : 0,35
modal daerah realisasinya T
(45) 2 Investor
Meningkatnya Program % Dokumen 90% Dinas
kualitas Penataan Kependuduka Kependuduka
pelayanan Administasi n (KTP dan KK) n dan Catatan
administrasi Kepandudukan yang Sipil
kependudukan terselesaikan
dan catatan sipil sesuai SOP
serta dan SP
pengendalian
kependuduk-an 
(46)

Bappeda, T.A 2016


Meningkatnya Program Jumlah unit 10 Dinas
kualitas Pengembangan ruang publik Komunitasi
pelayanan Pos dan yang dan Informasi
informasi (47) Telekomunikasi terfasilitasi
akses wifi
(Internet)
Meningkatnya Program % SKPD yang 100% Bappeda
kualitas Peningkatan difasilitasi
perencanaan, Kapasitas laporan
pengendalian Kelembagaan kinerjanya
dan evaluasi Perencanaan untuk
pelaksanaan Pembangunan bersetatus
pembangunan Daerah baik
daerah (48) Program % 100% Bappeda
Perencanaan Ketersediaan
Pembangunan dokumen
Daerah perencanaan
(RPJPD,
RPJMD,
Renstra SKPD
dan RKPD)
sesuai dasar
penetapan
Jumlah dan % 55%
usulam
masyarakat
yang
terakomodir
dalam
perencanaan
12 Kapasitas dan Meningkatnya Program % ketepatan 90% BPKAD
kinerja kualitas Anggaran waktu dan
pengelolaan pengelolaan Keuangan Daerah kesesuaian
keuangan keuangan penyusunan
daerah daerah (49) APBD dengan
Ketentuan
yang berlaku
Program Opini BPK 94% BPKAD
Penataan Aset terhadap asset
Daerah yang diakui
Berkembangnya Program Jumlah 1 Jenis Pajak Dispenda
sumber-sumber Optimlisasi sumber pajak
pendapatan Pengelolaan Pajak yang efektif
daerah (50) dan Restribusi dimanfaatkan
Daerah (Tax-Based
Policy)

Bappeda, T.A 2016


Program Jumlah 3 jenis pajak Dispenda
Koordinasi sumber
Perencanaan, pendapatan
Pengkajian, yang dapat
Pengembangan diintegrasikan
dan Pengawasan secara on-line
seta penerimaan
dana bagi hasil
pajak
Program Persentase 100% Bagian
Penataan Lembaga yang Organisasi
Kelembagaan dievaluasi dan dan
Daerah disesuaikan Tatalaksan
dengan
perkembanga
n dan
kebutuhan

2.4 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor Per/09/M.PSN/5/2007


tentang Pedoman umum penetapan Indikator Kinerja Utama mewajibkan pemerintah
Kabupaten Kota untuk menetapkan Indikator Kinerja Utamaguna memperoleh ukuran
keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Indikator Kinerja
Utama (IKU) digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas suatu
instansi pemerintah. IKU Pemerintah Kota Makassar telah ditetapkan melalui Peraturah
Walikota Nomor 58 tahun 2014 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU), yang akan
menjadi acuan oleh SKPD dalam rangka menetapkan rencana kinerja tahunan, menyusun
dokumen Perjanjian Kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja. Secara lengkap
IKU Pemernitah Kota Makassar dapat dilihat pada tebel berikut :

TABEL 2.
INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA MAKASSAR

INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER KETERANGAN


NO SASARAN RENSTRA
KINERJA UTAMA JAWAB DATA (RUMUS)
1 2 3 4 5 6
1 Terwujudnya Angka rata-rata Dinas Pendidikan Laporan hasil Memberikan
pemerataan akses lama sekolah & Kebudayaan pelaksanaan bobot variabel
layanan pendidikan kegiatan terhadap
pada semua jalur dan Ijazah/STTB
jenjang pendidikan (1) tertinggi dengan
menggunakan
skor.
jumlahpesertaujianyanglulusujian
100%
jumlahpesertaujian
2 Meningkatnya mutu % kelulusan ujian Dinas Pendidikan Laporan hasil
pendidikan pada & Kebudayaan pelaksanaan

Bappeda, T.A 2016


seluruh jenjang kegiatan
pendidikan (2)
3 Meningkatnya Angka melek Dinas Pendidikan Laporan hasil Variabel
kemampuan literasi huruf & Kebudayaan pelaksanaan kemapuan
masyarakat (3) kegiatan membaca dan
menulis baik huruf
latin maupun
huruf lainnya
4 Terwujudnya Usia Harapan Dinas Kesehatan Laporan hasil Cerminan dari
pelayanan kesehatan Hidup pelaksanaan ketersediaan
yang bermutu dan kegiatan sarana dan
terjangkau (4) prasarana
kesehatan, sanitasi
lingkungan, gaya
hidup, pemenuhan
gizi ibu dan bayi
5 Berkurangnya kasus Cakupan Dinas Kesehatan Laporan hasil Jumlah kasus yang
penyakit menular dan penemuan dan pelaksanaan ditangani x
penyakit endemik (5) penanganan kegiatan 100% Jumlah
penderita / KLB kasus yang
(TBC, DBD, HIV / ditemukan
AIDS, Anthrax)
6 Berkembangnya Total fertiliti rate Badan Keluarga Laporan hasil Jumlah kelahiran
layanan kesehatan (% pertumbuhan berencana pelaksanaan x 100%
reproduksi dan penduduk) kegiatan Jumlah penduduk
keluarga berencana
(6)
7 Terwujudnya pola Cakupan Dinas Kesehatan Laporan hasil Jumlah kelurahan
hidup sehat kelurahan yang pelaksanaan PHBS x 100%
masyarakat menerapkan kegiatan Total Kelurahan
PHBS
8 Terpenuhinya Angka Dinas Tenaga Laporan hasil Jumlah angkatan
kebutuhan lapangan pengangguran Kerja Survey kerja - Jumlah
kerja dan kesempatan (%) orang yang
berusaha (8) bekerja
9 Terwujudnya jaminan Cakupan jaminan Dinas Sosial Laporan hasil Jumlah yang
sosial keluarga serba sosial keluarga pelaksanaan menerima jaminan
guna (9) serba guna (%) kegiatan sosial x 100%
Jumlah calon
penerima jaminan
sosial
10 Terwujudnya % tenaga Dinas Tenaga Laporan hasil Jumlah tenaga
masyarakat yang kerja/pencari Kerja pelaksanaan kerja yang
produktif dan berdaya kerja yang kegiatan berkompotensi x
saing (10) mendapatkan 100% Jumlah
peningkatan pencari kerja
kompetensi
11 Berkembangnya K- Nilai omzet K- Dinas Koperasi & Laporan hasil Memberikan
UMKM dan ekonomi UMKM UMKM/Dinas pelaksanaan pelatihan dan
kreatif (11) Pariwisata & kegiatan bantuan modal

Bappeda, T.A 2016


Ekonomi Kreatif kepada pelaku
UMKM untuk
meningkatkan
12 Meningkatnya Volume dan Dinas Kelautan Laporan hasil Pemberian
produksi perikanan produksi Peternakan, pelaksanaan bantuan alat-alat
dan kelautan serta perikanan (ton Perikanan & kegiatan penangkapan ikan
kesejahteraan nelayan dan Rp) Pertanian kepada nelayan
(12) dalam bentuk
hibah
13 Meningkatnya usaha Volume dan nilai Dinas Kelautan Laporan hasil Pemamfaatan
pertanian yang produksi vertikal Peternakan, pelaksanaan pekarangan
mempunyai nilai garden (kebun Perikanan & kegiatan dengan tanaman
tambah tinggi dan kota) Pertanian bertingkat
peluang pasar (13)   menggunakan
pipa paralon dan
batang bambu
atau kaleng-kaleng
bekas yang dapat
ditempel atau
digantung dilahan
pekarangan rumah
14 Berkembangnya pusat Jumlah Dinas Laporan hasil Melakukan
perdagangan dan jasa komoditas dan Perindustrian & pelaksanaan intensifikasi dan
(14) jasa unggulan Perdagangan kegiatan ekstensifikasi
serta angka dan Dinas penerimaan pajak
kontribusi PDRB Pendapatan pada sektor
sektor Daerah perdagangan,
perdagangan jasa,hotel dan
dan jasa, hotel restoran
dan restoran
15 Berkembangnya pusat Angka kontribusi Dinas Laporan hasil Memberikan
industri pengolahan PDRB sektor Perindustrian & pelaksanaan insentif dan
strategis (15) industri (15) Perdagangan kegiatan kemudahan
perizinan kepada
pengusaha yang
ingin berinvestasi
pada industri
pengolahan
16 Meningkatnya daya Angka kunjungan Dinas Pariwisata Laporan hasil Memberikan rasa
saing pariwisata (16) wisata (16) & Ekonomi pelaksanaan aman dan nyaman
Kreatif kegiatan kepada para
wisatawan baik
domestik maupun
dari manca negara
dan penyediaan
inprastruktur yang
memadai
17 Meningkatnya kualitas % organisasi Dinas Pemuda & Laporan hasil Memberikan
kehidupan pemuda pemuda dan Olahraga pelaksanaan penghargaan
dan olah raga (17) cabang olah raga kegiatan (reward) kepada

Bappeda, T.A 2016


yg berpretasi pemuda yang
nasional/internas berprestasi pada
ional cabang olah raga
baik nasional
maupun
internasional
18 Meningkatnya Cakupan Kantor Laporan hasil Pengawasan
ketahanan pangan pengawasan dan Ketahanan pelaksanaan terhadap
masyarakat (18) pembinaan Pangan kegiatan distributor dan
keamanan leveransir serta
pangan (%) penjual kebutuhan
pokok untuk
menjamin
ketersediaan dan
keamanan pangan
19 Meningkatnya Indeks Badan Laporan hasil
keberdayaan pembangunan Permebrdayaan pelaksanaan
perempuan dan jender (IPG) Perempuan & kegiatan
perlindungan anak Perlindungan
(19) Anak
20 Meningkatnya % PMKS yang Dinas Sosial Laporan hasil Jumlah PMKS yang
pelayanan rehabilitasi ditangani pelaksanaan ditangani x 100%
sosial (20) kegiatan Jumlah PMKS
keseluruhan
21 Terwujudnya Jumlah kasus Badan Kesatuan Laporan hasil Kehidupan
masyarakat yang konflik antar Bangsa dan pelaksanaan masyarakat yang
religius dan berakhlak umat beragama Politk kegiatan berkualitas, rukun
mulia serta memiliki dan damai sangat
toleransi antar umat ditentukan oleh
beragama (21) adanya sikap
toleransi yang
tinggi antar umat
beragama
22 Terwujudnya Cakupan Dinas Pendidikan Laporan hasil Menjaga dan
masyarakat yang keragaman dan & Kebudayaan pelaksanaan melestarikan
menjunjung tinggi dan kekayaan budaya kegiatan keragaman dan
mempertahankan yg dilestarikan kekayaan budaya
nilai-nilai budaya (22) (%) yang sudah turun
temurun dan
menjadi
kebanggaan
daerah.
23 Meningkatnya Persentase Satuan Polisi Laporan hasil Jumlah kasus yang
ketentraman, gangguan Pamong Praja pelaksanaan terselesaikan x
ketertiban, keamanan keamanan, kegiatan 100% Jumlah
dan kenyamanan ketertiban, kasus yang
lingkungan (23) ketenteraman ditanganin
dan kenyamanan
yang diselesaikan
(%)

Bappeda, T.A 2016


24 Meningkatnya Cakupan Badan Laporan hasil Meningkatkan
pencegahan dan pelayanan Penanggulangan pelaksanaan kompotensi dan
pengendalian serta kebakaran dan Bencana daerah kegiatan kesamptaan
penanggulangan bencana lainnya & Dinas petugas dalam
korban bencana dan Pemadam menjalankan tugas
bahaya kebakaran Kebakaran
(24)
25 Berkembangnya % penumpang Dinas Laporan hasil Meningkatkan
transportasi publik yang Perhubungan pelaksanaan minat penumpang
dan pemenuhan menggunakan kegiatan untuk beralih ke
infrastruktur transportasi transfortasi massal
perhubungan lainnya publik “kelas yang lebih nyaman
(25) dunia” dan aman serta
terjangkau
26 Meningkatnya Rata-rata jumlah, Dinas Pekerjaan Laporan hasil Merehabitasi
keterpenuhan dan tinggi dan lama Umum pelaksanaan drainase yang
kualitas sistem titik genangan kegiatan rusak, mengeruk
drainase dan yang terjadi endapan tanah
penanganan banjir dan pasir,
(26) membersihkan
dari sampah dan
menambah lebar.
27 Meningkatnya % panjang dan Dinas Pekerjaan Laporan hasil Panjang jalan dan
kapasitas jalan dan jembatan jalan Umum pelaksanaan jembatan dlm
jembatan bagi dalam kondisi kegiatan kondisi baik x
aksesibilitas antar baik 100%
wilayah (27) Panjang jalan dan
jembatan
seluruhnya
28 Meningkatnya sistem Cakupan panjang Dinas Pekerjaan Laporan hasil Pemamfaatan
dan jaringan utilitas jaringan utilitas Umum pelaksanaan jaringan utilitas
kota (28) (listrik, telepon, kegiatan kota bukan hanya
air minum) yang sebagai jaringan
terintegrasi di komunikasi
boxculvert semata tetapi
bertambah
menjadi sarana
transfering data
dan informasi
29 Berkembangnya Jumlah unit dan Dinas Pariwisata Laporan hasil Mengembangkan
fungsi ekonomi, panjang kanal & Ekonomi pelaksanaan peran UMKM dan
ekologi, sosial dan dan pinggiran Kreatif kegiatan industri kreatif di
estetika pada kanal kanal yang sepanjang
dan pinggiran (29) mencapai pinggiran kanal
peningkatan untuk menjadikan
fungsi objek wisata
ekonomi/wisata, kuliner dll
ekologi, sosial sehingga
dan estetika meanambah
estetika

Bappeda, T.A 2016


30 Meningkatnya luas % Luas dan Badan Laporan hasil Pengembang
ruang terbuka hijau sebaran RTH Lingkungan pelaksanaan perumahan, hotel,
publik dan privat (30) publik, privat dan Hidup Daerah kegiatan pusat-pusat
taman tematik perbelanjaan dan
(%) tempat-tempat
wisata dan
perkantoran
diwajibkan
membuat
taman/tanam
tanaman
penghijauan
disekitar lokasi.
31 Meningkatnya Volume dan % Dinas Laporan hasil Jumlah timbulan
kapasitas penanganan sampah yg Pertamanan dan pelaksanaan sampah
sampah dan ditangani dalam Kebersihan kegiatan x 100%
kebersihan (31) bentuk Jumlah sampah
penukaran yang terangkut
sampah dengan
beras,
pengangkutan
dan reduksi.
32 Berkurangnya Status mutu air, Badan Laporan hasil Pelaksanaan
pencemaran tanah, tanah dan udara Lingkungan pelaksanaan AMDAL pada
air, udara dan Hidup Daerah kegiatan setiap rencana
kerusakan lingkungan pembangunan
karena dampak
pembangunan (32)
33 Terwujudnya water- Luas water front Dinas Pekerjaan Laporan hasil Water front city
front city dan tata city yang Umum pelaksanaan sebagai kawasan
kelola lingkungan terkelola kegiatan komersil, hiburan
pesisir/pulau-pulau dan wisata dikelola
(33) dengan kondisi air
yang baik dan
tidak berbau maka
kawasan tersebut
terjamin akan
banyak di singgahi
pengunjung
34 Meningkatnya kualitas % rumah layak Dinas Perumahan Laporan hasil Membangun
dan kelayakan huni huni (rumah & Bangunan pelaksanaan rumah dengan
perumahan beton/knoct- Pemerintah kegiatan memperhatikan
masyarakat (34) down layak huni) faktor-faktor
pendukung lainnya
seperti lokasi,
bahan, model,
faktor
pencahayaan dll
35 Meningkatnya akses Cakupan layanan Dinas Pekerjaan Laporan hasil Menambah sumur
air bersih masyarakat air bersih Umum pelaksanaan dalam yang ada

Bappeda, T.A 2016


(35) kegiatan pada wilayah
Kecamatan yang
tidak terjangkau
air PDAM
36 Tercukupinya Cakupan luas Dinas Laporan hasil Menambah luas
ketersediaan lahan lahan Pertamanan dan pelaksanaan lahan dan
pemakaman (36) pemakaman Kebersihan kegiatan penataan
yang tertata pemakaman
secara baik secara baik
37 Terwujudnya Dinas Tata Ruang Laporan hasil Pembangunan
keterpaduan dan Bangunan pelaksanaan yang berwawasan
pemanfaatan dan kegiatan lingkungan
penataan ruang berdasarkan
wilayah (37) Persentase rancangan tata
ketaatan ruang wilayah
pelaksanaan serta ketaatan
rencana Tata pada regulasi yang
Ruang Wilayah ada
38 Terjaminnya kepastian Sekretariat/Bagia Laporan hasil Pensertifikatan
hukum dalam n Pertanahan pelaksanaan tanah-tanah milik
kepemilikan tanah kegiatan Pemkot untuk
(38) % penyelesaian menjamin
sengketa tanah kepastian
negara kepemilikan tanah
39 Terwujudnya % SKPD dengan Sekretariat/Bagia Laporan hasil Penerapan sistem
administrasi status laporan n Pemerintahan pelaksanaan kerja secara online
pemerintahan yang kinerja baik kegiatan
efisien dan efektif
serta dapat diakses
publik (39)
40 Meningkatnya % kecamatan dan Sekretariat/Bagia Laporan hasil Pelaksanaan
kapasitas kelurahan yang n Organisasi dan pelaksanaan pelayanan publik
kelembagaan dan meningkat Tata Laksana kegiatan terpadu pada
ketatalaksanaan kapasitasnya setiap kecamatan
pemerintahan daerah
(40)
41 Meningkatnya kualitas Badan Arsip, Laporan hasil Jumlah SKPD yang
pengelolaan kearsipan Persentase unit Perpustakaan pelaksanaan melaksanakan
daerah (41) kerja yang dan PDE kegiatan kearsipan pola
melaksanakan baku / jumlah
sistem kearsipan SKPD keseluruhan
pola baku x 100%
42 Terwujudnya % SDM aparatur Badan Laporan hasil Jumlah Unit Kerja
pendayagunaan yang menempati Kepegawaian pelaksanaan x 100% Jumlah
aparatur pemerintah unit kerja sesuai Daerah kegiatan SDM aparatur
daerah (42) dengan sesuai
kompetensinya kompotensinya
43 Meningkatnya Cakupan Inspektorat Laporan hasil Semua
efektivitas rekomendasi LHP Daerah pelaksanaan rekomendasi LHP
pengawasan yang diselesaikan kegiatan dapat ditindak

Bappeda, T.A 2016


penyelenggaraan tindaklanjutnya lanjuti dan
pemerintahan dan dengan baik diselesaikan
pembangunan (43)
44 Terwujudnya Indeks kepuasan Badan Perizinan Laporan hasil Adanya kepastian
pelayanan publik yang masyarakat Terpadu dan Survey hukum pada setiap
cepat dan berkualitas Penanaman pelayanan publik
(44) Modal dengan
memamfaatkan
teknologi
informasi yang real
time.
45 Berkembangnya Nilai investasi Badan Perizinan Laporan hasil Waktu pelayanan
pelayanan perizinan PMDN dan PMA Terpadu dan pelaksanaan pengurusan izin
dan penanaman (Rp dan $) Penanaman kegiatan yang cepat dan
modal daerah (45) Modal murah
46 Meningkatnya kualitas Persentase Dinas Laporan hasil Masyarakat dapat
pelayanan kepemilikan Kependudukan pelaksanaan dengan mudah
kependudukan dan dokumen dan Catatan Sipil kegiatan mendapatkan
catatan sipil serta kependudukan pelayanan
pengendalian (%) kependudukan
kependudukan (46) disemua wilayah
Kecamatan
47 Meningkatnya kualitas Cakupan ruang Dinas Laporan hasil Semua warga Kota
pelayanan informasi publik yang Komunikasi dan pelaksanaan dapat
(47) mendapatkan Imformatika kegiatan menggunakan
layanan wifi layanan wifi
gratis (%) dengan gratis
dengan Program
Smart City
48 Meningkatnya kualitas % Ketersediaan Badan Laporan hasil Jumlah dokumen
perencanaan, dokumen Perencanaan dan pelaksanaan yang tersusun x
pengendalian dan perencanaan Pembangunan kegiatan 100 % jadwal
evaluasi pelaksanaan (RPJPD, RPJMD, Daerah waktu yang
pembangunan daerah Renstra SKPD, ditetapkan
(48) RKPD) sesuai
dasar penetapan,
kalender
perencanaan,
dan kelengkapan
isi.
49 Meningkatnya kualitas Opini laporan Badan Laporan hasil Kota Makassar
pengelolaan keuangan keuangan Pengelolaan pelaksanaan memperoleh opini
daerah (49) Keuangan dan kegiatan WTP
Aset
50 Meningkatnya Pertumbuhan Dinas Laporan hasil Menggali potensi
pemanfaatan sumber PAD Pendapatan pelaksanaan yang ada untuk
pendapatan daerah Daerah kegiatan meningkatkan
(50) PAD

Bappeda, T.A 2016


2.5 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2015

Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan


instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk
melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui
perjanjian kinerja diharapkan terwujud komitmen penerima amanah dan kesepakatan
antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas,
fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak
dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk
kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya.
Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcomeyang
dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya,sehingga terwujud kesinambungan
kinerja setiap tahunnya.
Untuk tahun 2015, Pemerintah Kota Makassar telah menyusun Perjanjian Kerja yang
memuat komitmen para kepala SKPD untuk mewujukan terget-terget kinerja tertentu
dalam rangka mencapai terget kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan
didalam dokumen Rencana Strategis setiap SKPD. Selengkapanya Perjanjian Kinerja Kota
Makassar, tahun 2015 adalah sebagai berikut :

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015


KOTA MAKASSAR

N0 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target SKPD

1 Terwujudnya pemerataan Rasio guru/murid SD/MI : Dinas


akses layanan pendidikan 1 : 45,7 Pendidikan dan
pada semua jalur dan SMP/MTs : 1 : Kebudayaan
jenjang pendidikan 41,4
SMA/SMK/MA
1 : 31,6
APM SD sederajat dan SD/MI : Dinas
APM SMP sederajat 99,7% Pendidikan dan
SMP/MTs : Kebudayaan
97,9%
SMA/SMK/M:
87,50%
APM SMA sederajat SMA/SMK/M : Dinas
87,5% Pendidikan dan
Kebudayaan
APM PAUD PAUD : Dinas
61,70% Pendidikan dan
Kebudayaan
Jumlah peserta didik Pendidikan Dinas
yang melanjutkan Dasar 10% Pendidikan dan

Bappeda, T.A 2016


jenjang pendidikan Kebudayaan
dengan bantuan dana Pendidikan
deposito pendidikan Menengah 10%
2. Meningkatnya mutu % guru bergelar S1/D IV S1/D4 PAUD = Dinas
pendidikan pada seluruh dan tersertifikasi 57,25% Pendidikan dan
jenjang pendidikan Sertifikasi PAUD Kebudayaan
= 53,25%
S1/D4 :
SD/MI = 92,50%
SMP/MTS =
92,00%
Sertifikasi :
SD/MI:45%
SMP/MTs:75,5%S
1/D4 :
SMA/SMK/MA=
98,00%
Sertifikasi :
SMA/SMK/MA=
85%
% kelulusan ujian SD/MI : 100% Dinas
SMP/MTs : Pendidikan dan
95,1% Kebudayaan
SMA/SMK/MA :
95,9%
% sekolah yang SD/MI : 64% Dinas
menerapkan SMP/MTs : 84,5% Pendidikan dan
manajemen berbasis SMA/SMK/MA : Kebudayaan
sekolah dengan 92,5%
kualitas baik
3. Meningkatnya kemampuan Angka melek huruf (%) 97,75% Dinas
literasi masyarakat Pendidikan dan
Kebudayaan
Jumlah pengunjung 318.000 Orang Badan Arsip,
perpustakaan Perpustakaan dan
Pengolahan Data
4. Terwujudnya pelayanan Angka kematian bayi AKB : Dinas
kesehatan yang bermutu dan angka kematian 7/1.000 KH Kesehatan
dan terjangkau ibu melahirkan AKI :
16,3/100.000
Persentase layanan 49% Dinas
langsung ke rumah Kesehatan
tangga miskin
Persentase penduduk 60% Dinas
yang mendapatkan Kesehatan
pelayanan kesehatan
dasar
Persentase Cakupan 70% Rumah Sakit
pelayanan kesehatan (80.225 org) Umum Daerah
rujukan

Bappeda, T.A 2016


Perbaikan status gizi Prevelensi Gizi Dinas
masyarakat Kurang : 9%, Kesehatan
Prevelensi Gizi
Buruk :2,46 %,
Stunting : 30 %
5 Berkurangnya kasus Cakupan penemuan Prevalensi TB: Dinas
penyakit menular dan dan penanganan 230/100.000 Kesehatan
penyakit endemik penyakit menular dan Prevelensi Diare :
KLB 210/1000
Prevelensi Kusta :
1,25/100.000
Prevelensi DBD :
18/100.000
Cakupan
imunisasi
lengkap : 92%
6 Berkembang-nya layanan % peserta KB aktif 67,9% Badan Keluarga
kesehatan reproduksi dan Berencana
keluarga berencana % Remaja yang telah 25% Badan Keluarga
memperoleh informasi Berencana
tentang kesehatan
reproduksi remaja
7. Terwujudnya pola hidup Cakupan kelurahan 51% Dinas Kesehatan
sehat masyarakat PHBS
8. Terpenuhinya kebutuhan Jumlah dan % pencari 20260 Orang Dinas Tenaga
lapangan kerja dan kerja yang Kerja
kesempatan berusaha ditempatkan
9 Terwujudnya jaminan sosial % KK miskin 1,05% Bappeda
keluarga miskin serba guna Cakupan jaminan sosial 10% Dinas Sosial
serba guna keluarga
miskin
Jumlah PKRT Miskin 100 orang Badan
yang diberdayakan Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan
Anak
10 Terwujudnya masyarakat Jumlah tenaga kerja 8.400 orang Dinas Tenaga
yang produktif dan berdaya yang berkompetensi Kerja
saing spesifik level ASEAN
11 Berkembang-nya K-UMKM Jumlah dan % K-UMKM 20 Jenis Dinas Koperasi
dan ekonomi kreatif yang produknya Usaha
diekspor Kecil dan
Menengah
Jumlah dan nilai 131 Dinas Pariwisata
produksi pelaku Dan Ekonomi
ekonomi kreatif yang 589,5 jt Kreatif
aktif
12 Meningkatnya produksi Nilai produksi Perikanan Tangkap Dinas Kelautan,
perikanan dan kelautan perikanan 2% (Nilai produksi Perikanan,

Bappeda, T.A 2016


serta kesejahteraan nelayan tangkap Pertanian
442.019.550.000), dan Peternakan
perikanan
budidaya 50% (nilai
produksi budidaya
106.367.170.000,
Pengolahan dan
pemasaran 30%
(nilai produksi
pengolahan dan
pemasaran
22.807.200.000 )
Jumlah Masyarakat masy pesisir : Dinas Kelautan,
Pesisir dan Pulau-Pulau 685 org, 12 klp, Perikanan,
Kecil (PPK) dan Pelaku 2.500m2, 7 unit Pertanian
Illegal Fishing yang dan Peternakan
telah di bina serta luas
terumbu karang yang
terawasi
13 Meningkatnya usaha Jumah/% lorong yang 250 lorong Dinas Kelautan,
pertanian yang mempunyai memiliki vertical Perikanan,
nilai tambah tinggi dan garden Pertanian dan
peluang pasar Peternakan
14. Berkembangnya pusat Nilai perdagangan Dalam Negeri Dinas
perdagangan danjasa dalam negeri dan luar Rp. Perindustrian dan
negeri 9.007.783.255.000 Perdagangan
Luar Negeri
US$ 692.733.348,16
15. Berkembang-nya pusat Nilai produksi IKM Nilai Produksi Dinas
industri pengolahan IKM Rp. Perindustrian dan
strategis 148.831.894.000 perdagangan
16. Meningkatnya daya saing Jumlah destinasi 2 Unit Dinas Pariwisata
pariwisata wisata yang berdaya
saing
17. Meningkatnya kualitas Jumlah dan % pemuda 250 pemuda Dinas Pemuda
kehidupan pemuda dan olah yang berwirausaha Dan Olahraga
raga Jumlah dan % cabang 6 Cabor dari 13 Dinas Pemuda
olah raga yang Cabor Dan Olahraga
berprestasi tingkat
Asean
18 Meningkatnya ketahanan Jumlah temuan 23 Kasus Kantor
pangan masyarakat pelanggaran standar Ketahanan
keamanan pangan Pangan
19 Meningkatnya keberdayaan Jumlah dan % SKPD 8 Badan
perempuan dan yang Perencanaan dan Pemberdayaan
perlindungan anak Penganggaran Perempuan dan
Responsif gender Perlindungan
(PPRG) Anak
Jumlah Kekerasan 80 Badan
terhadap perempuan Pemberdayaan

Bappeda, T.A 2016


dan anak Yang Perempuan dan
ditangani Perlindungan
Anak
Jumlah kelurahan layak 3 Badan
anak Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan
Anak
20 Meningkatnya pelayanan Jumlah anak jalanan 450 orang Dinas Sosial
rehabilitasi sosial yang di-tertibkan dan
direhabilitasi
Jumlah dan % PMKS 6.696 orang Dinas Sosial
yang di-tangani
21. Terwujudnya masyarakat Jumlah kegiatan 100% Bagian
yang religius dan berakhlak keagamaan yang Kesejahteraan
mulia serta harmoni sosial difasilitasi Rakyat
Persentase organisasi 108 Organisasi Badan Kesatuan
kemasyarakatan Bangsa dan
/politik mitra yang Politik
aktif, terdaftar dan
telah mendapatkan
pembinaan dalam
penguatan kesatuan
bangsa
22. Terwujudnya masyarakat Jenis dan jumlah 22 Keragaman Dinas
yang menjunjung tinggi dan keragaman budaya Budaya Pendidikan dan
mempertahan kan nilai-nilai yang dilestarikan dan 22 Jumlah Kebudayaan
budaya dikembangkan Keragaman
Budaya
Jenis dan jumlah 3 jenis
kekayaan budaya yang kekayaan
dilestarikan dan budaya
dikembangkan 200 jumlah
kekayaan
budaya
23 Meningkatnya ketentraman, Cakupan Penegakan 70% dari 12 Satuan Polisi
ketertiban, keamanan dan Perda dan Peraturan Peraturan Pamong Praja
kenyamanan lingkungan Walikota Daerah yang
memuat sanksi
Jumlah dan % 70% Satuan Polisi
gangguan K3 Pamong Praja
(Ketertiban,
Ketenteraman dan
Keindahan) yang
diselesaikan
penanganannya
24 Meningkatnya pencegahan Jumlah dan % kejadian 86% Dinas
dan pengendali-an serta pe- kebakaran yang Pemadam
nanggulangan korban tertangani sesuai Kebakaran
bencana dan bahaya SOP/SPM

Bappeda, T.A 2016


kebakaran Jumlah dan % kejadian 80% Badan
bencana yang Penanggulangan
ditangani dengan baik Bencana Daerah
25 Berkembang-nya % Prasarana 60% Dinas
transportasi publik dan Perhubungan Darat Perhubungan
pemenuhan infrastruktur yang mendukung
perhubungan lainnya moda transportasi
publik
26 Meningkatnya Jumlah titik genangan 33 Titik Dinas
keterpenuhan dan kualitas yang dikurangi tinggi, Genangan Pekerjaan
sistem drainase dan luas dan lama Umum
penanganan banjir genanganya
27 Meningkatnya kapasitas Panjang jalan dan Jalan = 0 Km, Dinas
jalan dan jembatan bagi jembatan yang Jembatan 2 Unit Pekerjaan
aksesibilitas antar wilayah dibangun Umum
Panjang jalan dan 25 Km Dinas
jembatan yang Pekerjaan
diperbaiki Umum
28 Meningkatnya sistem dan Jumlah panjang dan % 15 km Dinas
jaringan utilitas kota box culvert yang Pekerjaan
terpasang dan ber- Umum
fungsi sebagai sarana
integrasi utilitas
29 Berkembang-nya fungsi Jumlah unit dan 7 Km Dinas
ekonomi, ekologi, sosial dan panjang kanal dan Pekerjaan
estetika pada pinggirankanal pinggiran kanal yang Umum
mencapai perbaikan
fisik lokasi
Jumlah unit usaha 25 Usaha Dinas Koperasi dan
mikro/kecil yang Usaha Kecil
berkembang di Menengah
pinggiran kanal
30 Meningkatnya luas ruang Jumlah dan luas taman 11 Taman Dinas Pertamanan
terbuka hijau tematik yang dan Kebersihan
dikembangkan
Luas RTH public dan RTH Publik : Badan
Luas RTH Privat 1006,44 Ha Lingkungan
Hidup Daerah
RTH Privat :
153,27 Ha
31 Meningkatnya kapasitas Indeks kepuasan 70% Kecamatan dan
penanganan sampah dan masyarakat terhadap Kelurahan
kebersihan pengelolaan sampah
dalam wilayah
Kecamatan dan
kelurahan
Sampah Tukar Beras 657 Ton . Dinas
Pertamanan
dan Kebersihan

Bappeda, T.A 2016


2. Kecamatan/
Kelurahan
Volume dan % sampah 91% Dinas Pertamanan
yang di-angkut dan dan Kebersihan
direduksi
32. Berkurangnya pencemaran Jumlah dan % titik 169 titik Badan
tanah, air, udara dan pencemaran tanah, air dipantau Lingkungan
kerusakan lingkungan dan udara yang 50 titik Hidup Daerah
karena dampak dipantau dan dikendalikan
pembangunan dikendalikan
Jumlah rekomendasi 40% Badan
Amdal yang dipantau Lingkungan
dan dikendalikan Hidup Daerah
(ditindak)
pelaksanaannya
33 Terwujudnya water-front Jumlah satuan fungsi sosek :950 Perikanan dan
city dan mitigasi lingkungan ekonomi, sosial dan org,2500 pohon, Kelautan
pesisir/pulau-pulau ekologi water-front 10.000m2
city yang berkembang
Jumlah Pengaman 440 m Badan
Pantai Penanggulang-an
Bencana
34 Meningkatnya kualitas dan Jumlah dan % korban 20 Unit Dinas
kelayakan huni perumahan kebakaran dan Perumahan dan
masyarakat bencana lainnya yang Gedung
mendapat-kan bantuan Pemerintah
rumah model knokct Daerah
down
Jumlah dan % rumah 100 unit Dinas
orang miskin yang Perumahan dan
menjadi layak huni Gedung
melalui bedah rumah Pemerintah
Daerah
Jumlah bangunan 40 unit Dinas
pemerintah yang Perumahan dan
dibangun dan Gedung
direhabilitasi Pemerintah
Daerah
35 Meningkatnya akses air Jumlah rumah tangga 8 titik Dinas Pekerjaan
bersih masyarakat kumuh/miskin yang Umum
terjangkau air bersih
36 Tercukupinya ketersediaan Luas pemakaman dan 262.965 M2 dan UPTD
lahan pemakaman kapasitas jenazah yang 131,463 Jenazah Pemakaman
ditampung
37. Terwujudnya keter-paduan % kepatuhan terhadap 30% Dinas Tata
pemanfaatan dan penataan RDTR dan RTRW Ruang dan
ruang wilayah Bangunan
% bangunan ber- IMB 30% Dinas Tata
persatuan bangunan Ruang dan
Bangunan

Bappeda, T.A 2016


38 Terjaminnya kepastian % sengketa tanah 50% Bagian
hukum dalam kepemilikan (negara) yang Pertanahan
tanah difasilitasi
penyelesaiannya
39 Terwujudnya administrasi % SKPD yang difasilitasi 100% Bappeda
pemerintahan yang efisien laporan kinerjanya
dan efektif serta dapat untuk berstatus baik
diakses publik % laporan kinerja SKPD 10% Dinas
yang terpublikasikan Komunikasi dan
Informatika
40 Meningkatnya kapasitas Jumlah/% 50% Bagian
kelembagaan dan ketatalak- kecamatan/kelurahany Pemerintahan
sanaan pemerintahan ang meningkat kinerja
daerah pelayananya
41 Meningkatnya kualitas Jumlah/% SKPD yang 57 SKPD/UKPD Badan Arsip,
pengelolaan kearsipan menerapakan sistem 27% Perpustakaan
daerah arsip baku danPengolahan
Data
42. Terwujudnya pendayaguna- Jumlah dan % SDM 14,29% Badan
an aparatur pemerintah yang ditempatkan Kepegawaian
daerah sesuai kompetensinya Daerah
Jumlah dan % SDM 17 orang Badan
aparatur yang Pendidikan dan
ditingkatkan 34% Pelatihan
kompetensinya sesuai
Analisis Kebutuhan
Diklat/AKD (6.979
orang/37,6%)
43. Meningkatnya efektivitas Jumlah dan % 25% Inspektorat
pengawasan penyeleng- rekomendasi LHP
garaan pemerintahan dan (APIP dan BPK) yang
pembangunan ditindak-lanjuti
Jumlah Perda yang 178% Sekretaris Dewan
dihasilkan
44 Terwujudnya pelayanan Tingkat kepuasan 83,18% Badan Perizinan
publik yang cepat dan masyarakat atas Terpadu dan
berkualitas layanan PTSP Penanaman
Modal
% capaian kinerja yg 100% Semua SKPD
termuat dalam citizen
charter SKPD
45 Berkembang-nya pelayanan Jumlah investor dan PMA : Badan Perizinan
perizinan dan penanaman nilai investasi yang US$ 70,2 juta Terpadu dan
modal daerah dilayani realisasinya 5 investor Penanaman
PMDN : Modal
Rp. 0,35 Triliun
2 investor
46 Meningkatnya kualitas % Dokumen Kependudukan : Dinas
Pelayanan kependuduk-an Kependudukan (KTP 90% Kependudukan
dan catatan Sipil serta dan KK)yang dan Catatan Sipil

Bappeda, T.A 2016


pengendalian kependuduk- terselesaikan sesuai
an  SOP dan SPM
% Dokumen Pencatatan Pencatatan
Sipil (Akte Kelahiran, Sipil :
Akte Kematian, dan 75%
Pengangkatan Anak)
yang terselesaikan
sesuai SOP
47 Meningkatnya kualitas Jumlah unit ruang 10 titik Dinas
pelayanan informasi publik yang terfasilitasi Komunikasi dan
akses wifi (Internet) Informatika
% SKPD yang 5% Dinas
menerapkan elektronik Komunikasi dan
goverment Informatika
48 Meningkatnya kualitas % ketersediaan 100% Badan
perencanaan, pengenda-lian dokumen perencanaan Perencanaan
dan evaluasi pelaksanaan (RPJPD, RPJMD, Pembangunan
pembangunan daerah Renstra SKPD, RKPD) Daerah
sesuai dasar
penetapan, kalender
pe-rencanaan, dan
kelengkapan isi dan
berbasis TIK
Jumlah dan % usulan 55% Badan
masyarakat yang ter- Perencanaan
akomodir dalam Pembangunan
perencanaan Daerah
49 Meningkatnya kualitas Opini Badan Pemeriksa WDP Badan Pengelola
pengelolaan keuangan Keuangan (BPK) Keuangan dan
daerah Asset
50 Berkembang-nya sumber- Jumlah sumber pajak 1 Jenis Pajak Dinas Pendapatan
sumber pendapatan daerah yang efektif Daerah
dimanfaatkan (Tax-
based policy)
Jumlah sumber 3 Jenis Pajak Dinas Pendapatan
pendapatan yang Daerah
dapat diintegrasikan
secara on-line

Bappeda, T.A 2016


BAB
III

AKUNTABILITAS KINERJA
Kota Makassar telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah
(RPJMD) melalui Perturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menegah Daerah Kota Makassar tahun 2014-2019. RPJMD Kota Makassar telah
mempedomani Permendagri Nomro 54 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,

Bappeda, T.A 2016


Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Dalam
menyusun RPJMD ini telah dilakukan melalui pendekatan teknokratik, top-down
bottom-up, partisipatif, serta pendekatan politis, dengan melibatkan seluruh
stakeholders atau pemangku kepentingan di Kota Makassar, untuk menjamin
pencapaian visi, misi, program yang telah disusun. RPJMD menjadi pedoman
penyusunan Renstra SKPD, yang memuat Program dan Kegiatan sebagai penjabaran
Tupoksi setiap SKPD yang pada akhirnya diharapkan dapat menunjang pencapaian Visi
dan Misi Walikota.
RPJMD Kota Makassar telah memuat Indikator Kinerja serta Target Kinerja yang
spesifik dan terukur dengan pentahapan (Time Bound) untuk setiap tahun anggarannya.
Pengkreteriaan capaian kinerja untuk menilai keberhasilan pencapaian masing-masing
indikator Program (Outcome) digunakan Lampiran VII, Perendagri Nomor 54 tahun 2010
yang memuat Tahapan dan Tatacara Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan
Pembangunan Daerah dengan kreteria sebagai berikut :

Tabel 2.1
Sekala Nilai Peringkat Kinerja
INTERVAL NILAI REALISASI KRETERIA PENILAIAN
No
KINERJA REALISASI KINERJA
91% < 100% Sangat Tinggi
76% < 90% Tinggi
66% < 75% Sedang
51% < 65% Rendah
< 50% Sangat Rendah

Akuntabilitas kinerja Pemerintah Kota Makasar tahun 2015 diukur dari tingkat
keberhasilan pencapaian Tujuan dan Sasaran RPJMD 2014-2019 yang menuat 12 Tujuan
dan 50 Sasaran.
Tujuan yang termuat dalam RPJMD Kota Makassar adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan masyarakat
2. Mewujudkan peningkatkan derajat kesehatan masyarakat
3. Mewujudkan peningkatan pendapatan masyarakat
4. Mewujudkan sumberdaya manusia yang berdaya saing, berbudaya dan relegius
5. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman, tertib, tentram dan damai
6. Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana dasar dengan kapasitas dan
kualitas yang setara dengan standar dunia
7. Mengoptimalkan pemanfaatan dan pelestarian ling- kungan hidup kota
8. Mewujudkan pemukiman sehat bagi masyarakat
9. Meningkatkan pemanfaatan dan Penataan Ruang Wilayah termasuk pertanahan
secara terpadu dan konsisten
10. Mewujudkan percepatan reformasi birokrasi

Bappeda, T.A 2016


11. Peningkatan kinerja pelayanan publik
12. Meningkatkan kapasitas dan kinerja pengelolaan keuangan daerah

Tujuan tersebut di-breakdown lebih lanjut menjadi 50 Sasaran, yang dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Terwujudnya pemerataan akses layanan pendidikan pada semua jalur dan jenjang
pendidikan
2. Meningkatnya mutu pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan
3. Meningkatnya kemampuan literasi masyarakat
4. Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau
5. Berkurangnya kasus penyakit menular dan penyakit endemik
6. Berkembangnya layanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
7. Terwujudnya pola hidup sehat masyarakat
8. Terpenuhinya kebutuhan lapangan kerja dan kesempatan berusaha
9. Terwujudnya jaminan sosial keluarga serba guna
10. Terwujudnya masyarakat yang produktif dan berdaya saing
11. Berkembangnya K-UMKM dan ekonomi kreatif
12. Meningkatnya produksi perikanan dan kelautan serta kesejahteraan nelayan
13. Meningkatnya usaha pertanian yang mempunyai nilai tambah tinggi dan peluang
pasar
14. Berkembangnya pusat perdagangan dan jasa
15. Berkembangnya pusat industri pengolahan strategis
16. Meningkatnya daya saing pariwisata
17. Meningkatnya kualitas kehidupan pemuda dan olah raga
18. Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat
19. Meningkatnya keberdayaan perempuan dan perlindungan anak
20. Meningkatnya pelayanan rehabilitasi sosial
21. Terwujudnya masyarakat yang religius dan berakhlak mulia serta memiliki toleransi
antar umat beragama
22. Terwujudnya masyarakat yang menjunjung tinggi dan mempertahankan nilai-nilai
budaya
23. Meningkatnya ketentraman, ketertiban, keamanan dan kenyamanan lingkungan
24. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian serta penanggulangan korban
bencana dan bahaya kebakaran
25. Berkembangnya transportasi publik dan pemenuhan infrastruktur perhubungan
lainnya
26. Meningkatnya keterpenuhan dan kualitas sistem drainase dan penanganan banjir
27. Meningkatnya kapasitas jalan dan jembatan bagi aksesibilitas antar wilayah
28. Meningkatnya sistem dan jaringan utilitas kota
29. Berkembangnya fungsi ekonomi, ekologi, sosial dan estetika pada kanal dan

Bappeda, T.A 2016


pinggiran
30. Meningkatnya luas ruang terbuka hijau publik dan privat
31. Meningkatnya kapasitas penanganan sampah dan kebersihan
32. Berkurangnya pencemaran tanah, air, udara dan kerusakan lingkungan karena
dampak pembangunan
33. Terwujudnya water-front city dan tata kelola lingkungan pesisir/pulau-pulau
34. Meningkatnya kualitas dan kelayakan huni perumahan masyarakat
35. Meningkatnya akses air bersih masyarakat
36. Tercukupinya ketersediaan lahan pemakaman
37. Terwujudnya keterpaduan pemanfaatan dan penataan ruang wilayah
38. Terjaminnya kepastian hukum dalam kepemilikan tanah
39. Terwujudnya administrasi pemerintahan yang efisien dan efektif serta dapat diakses
publik
40. Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan daerah
41. Meningkatnya kualitas pengelolaan kearsipan daerah
42. Terwujudnya pendayagunaan aparatur pemerintah daerah
43. Meningkatnya efektivitas pengawasan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan
44. Terwujudnya pelayanan publik yang cepat dan berkualitas
45. Berkembangnya pelayanan perizinan dan penanaman modal daerah
46. Meningkatnya kualitas pelayanan kependudukan dan catatan sipil serta
pengendalian kependudukan 
47. Meningkatnya kualitas pelayanan informasi
48. Meningkatnya kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
pembangunan daerah
49. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah
50. Meningkatnya pemanfaatan sumber pendapatan daerah
Berpedoman kepada Tujuan dan Sasaran RPJMD 2014-2019 seperti telah dijelaskan
di atas, dilakukan analisis untuk mengevaluasi capaian kinerja setiap Tujuan dan Sasaran
yang ditergetkan dengan pencapaianya secara riil oleh SKPD. Tingkat capaian Sasaran
beserta indikator dan target kinerjanya di sajikan dalam bentuk Analisis Capaian Kinerja
serta Akuntabilitas Keuangan sebagai berikut :

3.1. ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015


RPJMD Kota Makassar 2014-2019 menetapkan 12 Tujuan dan 50 Sasaran yang di
laksanakan dalam Program dan Kegiatan di SKPD yang telah termaktub didalam Perjanjian
Kinerja 2015. Sebagai bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi setiap SKPD,
maka penting dilakukan pengukuran kinerja dan evaluasi terhadap target-target kinerja yang
telah ditetapkan dalam rangka menjamin adanya peningkatan pelayanan publik dengan
membandingkan outcome yang seharusnya dicapai dengan yang telah ditargetkan dalam

Bappeda, T.A 2016


dokumen perencanaan. Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja Pemerintah Kota
Makassar sesuai dengan hasil pengukuran kinerja untuk membandingkan antara target dan
realisasi kinerja sebagai berikut :

Sasaran 1 : Terwujudnya pemerataan akses layanan pendidikan pada semua jalur dan
jenjang pendidikan
N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
1 Rasio guru/murid SD/MI : SD/MI 103,7
1 : 45,7 1 : 44
SMP/MTs : SMP/MTs 103,4
1 : 41,4 1 : 40
SMA/SMK/MA SMA/SMK/MA 86
1 : 31,6 1 : 36
APM SD sederajat dan SD/MI : SD/MI : 100,3
APM SMP sederajat 99,7% 100%
SMP/MTs : SMP/MTs : 102,1
97,9% 100%
APM SMA sederajat SMA/SMK/M : 88,44% 101
87,5%
APM PAUD PAUD : PAUD : 105
61,70% 62,03
Jumlah peserta didik Belum ada target
yang melanjutkan untuk tahun 2015
jenjang pendidikan
dengan bantuan dana Belum ada target
deposito pendidikan untuk tahun 2015

Sasaran 2 : Meningkatnya mutu pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan


N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

Bappeda, T.A 2016


2. % guru bergelar S1/D IV S1/D4 PAUD = S1/D4 PAUD =
dan tersertifikasi 57,25% 59,68% 104,2
Sertifikasi Sertifikasi PAUD
PAUD = 53,25% = 31,43% 59
S1/D4 : S1/D4 :
SD/MI = 92,50% SD/MI = 92,50% 100
SMP/MTS = SMP/MTS =
92,00% 92,00% 100
Sertifikasi : Sertifikasi :
SD/MI:45% SD/MI:45% 100
SMP/MTs:75,5% SMP/MTs:75,5% 100
S1/D4 : S1/D4 :
SMA/SMK/MA= SMA/SMK/MA=
98,00% 100% 102
Sertifikasi : Sertifikasi :
SMA/SMK/MA= SMA/SMK/MA
85% =88% 103
% kelulusan ujian SD/MI : 100% SD/MI : 100% 100
SMP/MTs : SMP/MTs :
95,1% 100% 104
SMA/SMK/MA : SMA/SMK/MA
95,9% 97,10% 101,1
% sekolah yang SD/MI : 64% SD/MI : 64% 100
menerapkan SMP/MTs : SMP/MTs
manajemen berbasis 84,5% 84,5% 100
sekolah dengan SMA/SMK/MA : SMA/SMK/MA :
kualitas baik
92,5% 87% 94,5

Sasaran 3 : Meningkatnya kemampuan literasi masyarakat


N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
3. Angka melek huruf (%) 97,75% 97,35% 99,6

Jumlah pengunjung 318.000 Orang 473.097 148,7


perpustakaan

Sasaran 4 : Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau


N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
4. Angka kematian bayi AKB : AKB :
dan angka kematian 7/1.000 KH 1,79/1000 KH 174,28
ibu melahirkan AKI : AKI :
16,3/100.000 19,86/100.000 75,87
Persentase layanan 49% 98,37% 200,7
langsung ke rumah
tangga miskin
Persentase penduduk 60% 99,47 165,78

Bappeda, T.A 2016


yang mendapatkan
pelayanan kesehatan
dasar
Persentase Cakupan 70% 95% 135,7
pelayanan kesehatan (80.225 org)
rujukan
Perbaikan status gizi Prevelensi Gizi Prevelensi Gizi
masyarakat Kurang : 9%, Kurang :7,88% 112,4
Prevelensi Gizi Prevelensi Gizi
Buruk :2,46 %, Buruk : 2,10%, 114,6
Stunting : 30 % Stunting : 5,9 % 180%

Sasaran 5 : Berkurangnya kasus penyakit menular dan penyakit endemik


N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
5 Cakupan penemuan Prevalensi TB: Prevalensi TB
dan penanganan 230/100.000 249/100.000 91,7
penyakit menular dan Prevelensi Diare : Prevalensi Diare
KLB 210/1000 201/1000 104,28
Prevelensi Kusta : Prevalensi Kusta
1,25/100.000 1,2/100.000 104
Prevelensi DBD : Prevalensi DBD
18/100.000 10,08/100.000 144
Cakupan CakupanImunisasi
imunisasi Lengkap 98,62%
lengkap : 92% 109,5

Sasaran 6 : Berkembangnya layanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana


N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
6 % peserta KB aktif 67,9% 69.29% 102.05

% Remaja yang telah 25% 25% 100


memperoleh informasi
tentang kesehatan
reproduksi remaja
Realisasi Program Pelayanan KB sudah mencapai target yang telah ditentukan,
diantaranya dikarenakan kegiatan yang telah dilaksanakan secara Mobile ditiap tiap-tiap
kecamatan dengan melalui TIM KB Keliling (TKBK).
Capaian target kinerja Program Kesehatan Reproduksi Remaja yaitu 25% Remaja yang
telah memperoleh Informasi tentang kesehatan Repduksi yang artinya target kinerja
Program Kesehatan Rerporduksi Remaja sudah mencapai target.

Sasaran 7 : Terwujudnya pola hidup sehat masyarakat


N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
7. Cakupan kelurahan 51% 64,13% 125,7
PHBS

Bappeda, T.A 2016


Sasaran 8 : Terpenuhinya kebutuhan lapangan kerja dan kesempatan berusaha
N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
8. Jumlah dan % pencari 20.260 Orang 21.124 104,3
kerja yang
ditempatkan
Indikator kinerja Program ini dihitung melalui jumlah pencari kerja yang ditempatkan
sesuai data jumlah pencari kerja yang terdaftar. Data tahun 2015, jumlah pencari kerja yang
ditempatkan sebanyak 21.124 orang dari 26.936 lowongan. Dengan demikian realisasi
kinerja Program adalah 21.124 orang dari target 20.260 orang atau dengan capaian adalah
104,3%.

Sasaran 9 : Terwujudnya jaminan sosial keluarga serba guna


N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
9 % KK miskin 1,05% 3,29% 313
Cakupan jaminan sosial 10% 1,139% 11,39%
serba guna keluarga
miskin dan
penyandang disabilitas
Jumlah PKRT Miskin 100 orang 100 orang 100
yang diberdayakan

Indikator kinerja Program adalah penurunan jumlah Kepala Keluarga Miskin, dengan
target menurunan 1,05% yang diukur melalui perbandingan jumlah rumah tangga miskin
tahun sebelumnya. Berdasarkan data yang diolah dari Susenas 2014, Jumlah KK miskin
tahun 2014 adalah sebanyak 57.569 rumah tangga miskin dan tahun 2015 adalah sebanyak
55.672 rumah tangga miskin atau terjadi penurunan sebanyak 3,29%. Sehingga capaian
kinerja Program Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan adalah 313%.
Terget kinerja Program berupa jumlah dan persentase kegiatan jaminan sosial serba
guna bagi keluarga miskin dan penyandang disabilitas yang tertangani sesuai SOP / SPM
sebesar 2 % dengan perhitungan sebagai berikut:
Jumlah PMKS yang mendapatkan jaminan sosial tahun2015
( x= Jumlah Total PMKS yang seharusnyamendapatkan jaminan sosial )
x 100 % ¿
¿
Jumlah PMKS yang tertangani sesuai SOP/SPM sebanyak 5.040 orang dari 442.108 orang.
5040
( x= x 100 %=1,139 % ¿
442.108
Indikator kinerja program diukur dari jumlah Perempuan Kepala Rumah Tangga (PKRT)
Miskin yang diberdayakan. Realisasi kinerja program sudah tercapai 100 orang PKRT miskin
yang diberdayakan dari target 100 orang, sehingga capaian 100%. Data 100 orang PKRT yang
diberdayakan tersebut ada pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kota Makassar.

Bappeda, T.A 2016


Sasaran 10 : Terwujudnya masyarakat yang produktif dan berdaya saing
N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
10 Jumlah tenaga kerja 8.400 orang 6.554 78,02
yang berkompetensi
spesifik level ASEAN
Indokator kinerja Program ini dihitung melalui data tenaga kerja yang berkompetensi
spsifik level asean dengan relaisasi sebanyak 6.554 orang dari target 8.400 orang, atau
dengan capaian 78,02%.

Sasaran11 : Berkembangnya K-UMKM dan ekonomi kreatif


N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
11 Jumlah dan % K-UMKM 20 Jenis 1o jenis produk 50
yang produknya
diekspor
Jumlah dan nilai 131 213 162,6
produksi pelaku
ekonomi kreatif yang 589,5 jt 974 jt 165,22
aktif

Indikator kinerja Program adalah Jumlah dan % produk Koperasi-UMKM yang


diekspor. Dari target kinerja 20 Jenis Produk (1%), baru tercapai 10 jenis Produk atau
dengan capaian sebesar 50%. Data UMKM tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

No. Nama Pemilik Nama Usaha Alamat Jenis Usaha


Jl. M.E.Saelan Oleh-Oleh Khas
1. Agus Khalik CV. Kembar Dua
III/47 Makassar
2. Nuraeni Farimah Azzahra Jl. Barukang III Lr.3 Abon Ikan
CV. Kasih dan Jl. Sungai Saddang
3. Irwan M. Coklat
Sayang Baru Lr. Berkah 24
Jl. Denpasawi Lr.
4. Irham CV. Bintang Jaya Markisa
I/124
5. Perawati Benua Art & Craft Jl. Kakatua II Kerajinan
6. Fachruddin Kaos Kareba Jl. Baiturahman Bajo Kaos
7. Hasidah Keripik QTA Jl. Gatot Subroto Keripik
Jl. Latto Dg.
8. Mustafa Jahe Sarabba Instan Sarabba Jahe
Pasewang
Komp. Permata
9. Herni Pondok Roti Mantao Roti Mantao
Hijau Lestari
10. Abd. Rahim UD. Saladong Jl. Bajiminasa II/I Rotan

Kedua target kinerja untuk Program Pengembangan Ekonomi Kreatif yaitu Jumlah
dan nilai produksi pelaku ekonomi kreatif, telah melampaui target dimana dapt dilihat
dari data Pelaku Ekonomi Kreatif sebagai berikut:
a. Komunitas Film sebanyak 10 pelaku dengan nilai produksi Rp. 240.000.000,-
b. Desain Baju/Sablon sebanyak 3 pelaku dengan nilai produksi Rp. 48.000.000,-

Bappeda, T.A 2016


c. Celebes Beauty sebanyak 30 pelaku dengan nilai produksi Rp. 168.000.000,-
d. Komunitas Kuliner sebanyak 90 pelaku dengan nilai produksi Rp. 160.000.000,-
e. Komunitas Seni Rupa sebanyak 30 pelaku dengan nilai produksi Rp. 48.000.000,-
f. Pengrajin sebanyak 45 pelaku dengan nilai produksi Rp. 150.000.000,-
g. Sanggar Tari sebanyal 5 pelaku dengan nilai produksi Rp. 160.000.000,-

Sasaran 12 : Meningkatnya produksi perikanan dan kelautan serta kesejahteraan nelayan


N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
12 Nilai produksi Perikanan Tangkap Nilai produksi
perikanan 2% (Nilai produksi tangkap
tangkap 185.722.500.000,- 42
442.019.550.000),
perikanan Nilai perikanan
budidaya 50% (nilai budidaya
produksi budidaya 46.339.550.000,- 43,56
106.367.170.000,
Pengolahan dan
pemasaran 30% Nilai produksi
(nilai produksi pengolahan dan
pengolahan dan pemasaran
pemasaran 1.381.116.834 6,95
22.807.200.000 )
Jumlah Masyarakat masy pesisir : masy pesisir :
Pesisir dan Pulau-Pulau 685 org, 12 klp, 720 org, 105,1
Kecil (PPK) dan Pelaku 2.500m2, 5.000m2, 200%,
Illegal Fishing yang 7 unit 7 unit(paket) 100%
telah di bina serta luas
terumbu karang yang
terawasi

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan melalui


peningkatan produksi perikanan tangkap, budidaya dan pengolahan serta pemasaran
hasil perikanan. Indikator kinerja Program diukur dari 3 target yaitu nilai produksi
perikanan tangkap dengan realiasi Rp. 185.722.500.000,- dari target Rp. 442.019.550.000,-
atau dengan capaian 42%. Untuk nilai perikanan budidaya, realisasi kinerja Rp.
46.339.550.000,- dari target Rp. 106.367.170.000,- atau dengan capaian 43,56%. Untuk
nilai produksi pengolahan dan pemasaran, realisasi kinerja Rp. 1.381.116.834,- dari target
Rp. 22.807.200.000,- atau dengan capaian 6,95%.
Indikator kinerja program diukur melalui jumlah masyarakat pesisir dan PPK yang
dibina dan luas terumbu karang yang terawasi yang memiliki 3 terget kinerja. Untuk
target masyarakat pesisir dan PPK yang dibina realisasi kinerja sebesar 720 orang dari
target 685 orang atau dengan capaian 105,1%. Untuk rehabilitasi ekosistem karang dari
target kinerja 2.500m2 realisasi sebesar 5.000m2 atau dengan capaian 200%. Transplantasi
karang yang direncanakan 2.500m 2 mampu dilaksanakan 2 kali lebih besar mengingat
bahwa kondisi terumbu karang saat ini cukup memprihatinkan. Bahkan, melalui program
yang dilakukan oleh kementerian kelautan dan Perikanan RI, menempatkan kegiatan

Bappeda, T.A 2016


transplantasi karangnya di Pulau Samalona. Di tahun ini juga 7 unit/paket sarana dan
Prasarana pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Valuasi
Ekonomi Pulau-Pulau Kecil di Wilayah Kota Makassar dan Pemasangan terumbu karang
buatan semuanya realisasi hingga mencapai angka 100%.

Sasaran 13 : Meningkatnya usaha pertanian yang mempunyai nilai tambah tinggi dan
peluang pasar
N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
13 Jumah/% lorong yang 250 lorong 250 lorong 100
memiliki vertical
garden
Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui pengembangan
kebun-kebun hijau produktif termasuk lorong-lorong hijau melalui teknologi vertical
Garden. Indikator kinerja program diukur melalui jumlah Vertical Garden yang dimiliki
lorong-lorong di kota Makassar. Target kinerja Program adalah 250 lorong memiliki
vertical garden dengan realisasi mencapai 250 lorong atau 100%. Dari 250 lorong yang
ditargetkan tersentuh dengan berbagai kegiatan, sebanyak 42 lorong yang merupakan
pilot project percontohan yang tersebar di 14 kecamatan. Setiap kecamatan terpilih 3
lorong dimana titiknya ditentukan oleh kepala kecamatan selaku aparat pemerintah
setempat sekaligus tokoh yang dinilai mengetahui secara detail lokasi masing-masing.
Sementara 208 lorong selebihnya mendapatkan pembinaan dan pendampingan berupa
sosialisasi, pelatihan dan bantuan tanaman/bibit dan juga perlengkapan lainnya yang
berkenaan dengan penataan lorong garden.

Sasaran 14 : Berkembangnya pusat perdagangan dan jasa


N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
14. Nilai perdagangan Dalam Negeri Dalam Negeri
dalam negeri dan luar Rp. Rp.
negeri 9.007.783.255.000 9.638.328.082.850 107
Luar Negeri Luar Negeri
US$ 692.733.348,16 US$ 569.840.666,68 82,26
Indikator kinerja Program adalah nilai perdagangan dalam dan luar negeri meningkat.
Nilai perdagangan dalam negeri di tahun 2014 sebesar Rp. 8.831.160.054.000 dan nilai
perdagangan luar negeri sebesar US$. 602.376.824,49. Tahun 2015 diharapakan nilai
perdagangan dalam negeri meningkat menjadi Rp. 9.007.783.255.000,- dan telah
terealisasi Rp. 9.638.328.082.850,- atau dengan capaian kinerja Program 107%. Untuk nilai
perdagangan luar negeri diharapakan meningkat menjadi US$ 692.733.348,16,- dan
terealisasi sebesar US$ 569.840.666,68,- dan terealisasi sebesar US$. 692.733.348,16 atau
dengan capaian kinerjanya Program 82,26%.

Sasaran 15 : Berkembangnya pusat industri pengolahan strategis


N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

Bappeda, T.A 2016


15. Nilai produksi IKM Nilai Produksi
IKM Rp. Rp. 107,19
148.831.894.000 159.537.406.406
Indikator kinerja Program diukur melalui nilai industri kecil menengah yang ditargetkan
sebesar Rp. 148.831.894.000,-. Data tahun 2015 menunjukan nilai produksi Industri Kecil dan
Menengah sebesar Rp. 159.537.406.406,- atau dengan capaian kinerja Program 107%.

Sasaran 16 : Meningkatnya daya saing pariwisata


N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
16. Jumlah destinasi 2 Unit 2 100
wisata yang berdaya
saing
Tahun 2015 telah ada 2 Destinasi Pariwisata yang dikembangkan agar memiliki daya
saing yang tinggi yaitu destinasi wisata pulau Kadingareng Keke. Pengembangan dilakukan
dengan membangun 2 (dua) fasilitas penting yakni pembangunan dermaga dan pusat
informasi pariwisata (Diving Centre).

Sasaran 17 : Meningkatnya kualitas kehidupan pemuda dan olah raga


N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
17. Jumlah dan % pemuda 250 pemuda 150 60
yang berwirausaha
Jumlah dan % cabang 6 Cabor dari 13 2 Cabor 33.33
olah raga yang Cabor
berprestasi tingkat
Asean
Capaian Indikator kinerja jumlah pemuda yang berwirausaha adalah sebanyak
150pemuda telah dibina untuk berwirausaha, atau 60% dari target tahun 2015.Pembinaan
terhadap pemuda untuk mampu berwirausaha merupakan salah satu target utama Dinas
Pemuda dan Olahraga Kota Makassar untuk menyiapkan pemuda yang mandiri dan
tangguh dalam berwirausaha untuk berkompetisi didunia globalisasi.
Dari target 6 cabang olah raga berprestasi (Tenis lapangan, Panahan, Sepak takraw,
Karate, Pencak silat, dan Atletik) yang diharapkan dapat dibina, hanya 2 cabang saja yang
berhasil dibina yaitu cabang panahan dan cabang tenis lapangan. Penyebab kurang
maksimalnya capaian indikator ini disebabkan oleh adanya pengalihan beberapa
anggaran kegiatan tahun anggaran 2015 pada Bidang Pembinaan Olahraga Prestasi,
Olahraga Rekreasi dan Olahraga Pendidikan. Alternatif pemecahan masalah yang akan
ditempuh untuk memecahkan permasalahan diatas maka Dinas Pemuda dan Olahraga
melalui bidang terkait melaksanakan beberapa kegiatan pembinaan yang mengalami
pengalihan anggaran pada tahun 2015 untuk dilaksanakan pada tahun anggaran 2016.

Sasaran 18 : Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat


N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

Bappeda, T.A 2016


18 Jumlah temuan 23 Kasus 3 Kasus 186,9
pelanggaran standar
keamanan pangan
Indikator kinerja Program adalah target menurunnya pelanggaran standar keamanan
pangan. Tahun 2015 dilakukan 3 kali uji laboratorium terhadap Standar Keamanan Pangan
dengan mengambil 60 sampel dan ditemukan 3 (tiga kasus) pelanggaran standar
keamanan pangan. Uji Laboratorium dilakukan oleh PT Mutuangung Lestari,
Laboratorium Mutu Certification Pengujian Analisa dan Kalibrasi pada tanggal 20-30
November 2015 dan Laboratorium Pengujian Pestisida UPT Balai Proteksi Tanaman dan
Hortikultura Sulawesi Selatan pada tanggal 08-10 Desember 2015 dan 17-29 Desember
2015. Realisasi kinerja untuk Program Pengawasan dan Pengendalian Keamanan Pangan
adalah 3 kasus dari target 23 kasus atau dengan capaian 186,9%.

Sasaran 19 : Meningkatnya keberdayaan perempuan dan perlindungan anak


N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
19 Jumlah dan % SKPD 8 18 225
yang Perencanaan dan
Penganggaran
Responsif gender
(PPRG)
Jumlah Kekerasan 80 212 265
terhadap perempuan
dan anak Yang
ditangani
Jumlah kelurahan layak 3 3 100
anak
Indikator Program dihitung melaui jumlah SKPD yang perencanaan dan
penganggarannya resposif gender. Data tahun 2015 menunjukan terdapat 18 SKPD yang
penganggaran dan perencanaannnya telah responsif gender, dari target 8 SKPD atau
dengan capaian 225%.
Jumlah korban kekerasan terhadap anak dan perempuan sampai November 2015
ditangani oleh Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) kota
Makassar sebanyak 212 Korban. Adapun rincian kasus yang ditangani sebagai berikut; BPPPA
48 kasus, Unit PPA Polres Makasssar 52 Kasus, Kejaksaan 49 kasus, LPA-Sulsel, YAPTA-U 2
Kasus, LBHP2i, Unit PPA Polres Pelabuhan, dan LBH Apik Makasssar 61 Kasus. Realisai
Kinerja Program adalah 212 orang dari target 80 orang atau dengan capaian 265%.
Pencapaian ini dapat terjadi disebabkan beberapa faktor pendukung antara lain: saat ini
penanganan korban kekerasan perempuan dan anak dilakukan secara terpadu di dalam
P2TP2A. Sosialisasi P2TP2A di kecamatan maupun lewat media cetak dan elektronik kepada
masyarakat berjalan baik serta kerjasama yang terkordinasi oleh tim P2T2A.
Indikator Kinerja Program diukur dari jumlah kelurahan layak anak, dengan terget
kinerja 3 kelurahan dan telah terealisasi sebanyak 3 kelurahan atau dengan capaian 100%.
Kelurahan yang telah layak anak adalah 1) Kelurahan Baraya, Kecamatan Bontoala, 2)
Kelurahan Pannampu, Kecamatan Tallo, dan 3) Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala.
Sasaran 20 : Meningkatnya pelayanan rehabilitasi sosial
N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

Bappeda, T.A 2016


20 Jumlah anak jalanan 450 orang 1.200 orang 266,6
yang di-tertibkan dan
direhabilitasi
Jumlah dan % PMKS 6.696 orang 600 8,96
yang di-tangani
Target kinerja Program adalah jumlah anak jalanan yang ditertibkan dan
direhabilitasi dengan realisai kinerja 1.200 orang dari target 450 orang atau dengan
capaian kinerja Program 266,6%.
Indikato kinerja Program ada dua yaitu jumlah PMKS yang tertangani dan keluarga fakir
miskin yang memperole pembinaan dan pelayanan kesejahteraan sosial. Untuk target PMKS
yang ditangani, dengan realisasi 600 orang dari target 6.695 orang atau dengan capaian
8,96%. Untuk target Fakir Miskin, diukur dengan cara perhitungan sebagai berikut:

Jumlah keluarga FM yang memperoleh pembinaan∧ pelayanan kesos tahun 2015


x= x 100 %
Jumlah keluarga FM yang memperoleh pembinaan∧ pelayanan kesos
x = 997 x 100% = 0,23%
428.574
Sehingga tingkat capaian kinerja yang diperoleh sebesar 11,6%. Persentase
capaian ini diperoleh dari :
persentase realisasi capaian kinerja 0,23 %
( x= x 100 %) atau ( x= x 100 %=11,6 % ¿
Persentase Target Kinerja 2%

Sasaran 21 : Terwujudnya masyarakat yang religius dan berakhlak mulia serta memiliki
toleransi antar umat beragama
N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
21. Jumlah kegiatan 100% 100% 100
keagamaan yang
difasilitasi
Persentase organisasi 108 Organisasi 1o8 Organisasi 100
kemasyarakatan
/politik mitra yang
aktif, terdaftar dan
telah mendapatkan
pembinaan dalam
penguatan kesatuan
bangsa
Target kinerja berupa persentase lembaga dan bantuan keagamaan yang terbina
sebesar 100%. Kinerja Program diukur melalui jumlah lembaga keagamaan yang dibina
berbanding target lembaga keagamaan yang dibina. Lembaga keagamaan yang dibina
tahun 2015 sebanyak 75 lembaga dari target 75 lembaga (100%) atau dengan capaian
kinerja Prorgam 100%.
Indikator kinerja Program ini diukur melalui data jumlah Ormas dan Orpol dibagi
dengan jumlah Ormas dan Orpol yang aktif dan terdaftar serta mendapat pembinaan
dimana data tahun 2015 terdapat 108 Ormas/Orpol yang mencapat pembinaan dari 554

Bappeda, T.A 2016


Ormas dan Orpol. Dari data tersebut dapat dapat diukur realisasi kinerja Program sebesar
19,49% dari target 19,49% atau dengan capaian 100%.

Sasaran 22 : Terwujudnya masyarakat yang menjunjung tinggi dan mempertahankan nilai-


nilai budaya
N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
22. Jenis dan jumlah 22 Keragaman 21 Keragaman 95,4
keragaman budaya Budaya Budaya
yang dilestarikan dan 22 Jumlah 22 Jumlah 100
dikembangkan Keragaman Keragaman
Budaya Budaya
Jenis dan jumlah 3 jenis 2 jenis kekayaan 66,6
kekayaan budaya yang kekayaan budaya
dilestarikan dan budaya
dikembangkan 200 jumlah 200 jumlah 100
kekayaan kekayaan budaya
budaya
Indikator kinerja Program adalah jenis dan jumlah keragaman budaya yang dilestrikan
dan dikembangkan dengan target 22 jenis keragaman budaya dan 22 jumlah keragaman
budaya. Untuk target 22 jenis keragaman budaya terealisasi 21 jenis keragaman budaya
atau dengan capaian 95,4% dibandingkan target. Sedangkan target jumlah keragaman
budaya telah tercapai kinerja Program 100%.
Indikator kinerja Porgam adalah jenis dan jumlah kekayaan budaya yang dilestarikan
dan dikembangkan, dengan 2 target kinerja. Target kinerja 3 jenis kekayaan budaya
(Benda, Bukan Benda dan Gagasan) telah terealisasi 3 jenis kekayaan budaya (Benda,
Bukan Benda) atau dengan capain 66,6%. Sedangkan jumlah kekayaan budaya yang
dilestarikan juga telah tercapai 100% yang meliputi koleksi museum, Bangunan/struktur,
karnaval, pameran, alat kesenian dan alat ritual budaya daerah.

Sasaran 23 : Meningkatnya ketentraman, ketertiban, keamanan dan kenyamanan


lingkungan
N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
23 Cakupan Penegakan 70% dari 12 74% 98,6
Perda dan Peraturan Peraturan
Walikota Daerah yang
memuat sanksi
Jumlah dan % 70% 12,99% 18,55
gangguan K3
(Ketertiban,
Ketenteraman dan
Keindahan) yang
diselesaikan
penanganannya
Indikator kinerja Program diukur melalui cakupan Penegakan Perda dan Peraturan
Walikota dimana jumlah perda yang menjadi lingkup tangung jawab SatPol PP Kota

Bappeda, T.A 2016


Makassar adalah sebanyak 17 Perda dan yang dapat dilakukan penegakanya adalah
sebanyak 11 Perda, yaitu : 1) Perda Nomor 10 tahun 1990 tentang Pembinaan Pedagang
Kaki Lima, 2) Perda Nomor 5 tahun 2011 tentang Tanda Daftar Usaha Pariwisata, 3) Perda
Nomor 4 tahun 2014 tentang pengawasan, pengendalian, pengadaan, peredaran dan
penjualan minuman beralkohol (Miras), 4) Perda Nomor 4 tahun 2011 tentang
Pengelolaan sampah, 5) Perda nomor 10 tahun 2011 tentang Pengelolaan Rumah Kos, 6)
Perda Nomor 5 tahun 2012 tentang Restribusi Izin Tertentu, 7) Perda nomor 11 tahun
20122 tentang restribusi pelayanan sampah, 8) Perda nomor 3 tahun 2012 tentang Pajak
Daerah, 9) Perda Nomor 9 tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Administrasi
Kependudukan dan Catatan Sipil , 10) Perda Nomor 2 tahun 2008 tentang pembinaan
anak jalanan, gelandangan, pengemis dan pengangguran di Kota Makassar, 11) Perda
Nomor 4 tahun 2013 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Dari data tersebut, realisasi
kinerja penegakan Perda adalah 64,7%.
Sedangkan Peraturan Walikota (Perwali) yang menjadi lingkup tanggung jawab
Satpol PP Kota Makassar adalah sebanyak 12 Perwali, sedangkan yang mampu
dilaksanakan penegakannya adalah sebanyak 10 Perwali, yaitu : 1) Perwali Nomor 145
tahun 2009 tentang penetapan wawasan percontohan keamanan, keselamatan,
ketertiban dankelancaran laulintas (KAMSELTIBCAR LANTAS) di Kota Makassar, 2)
Perwali Nomor 25 tahun 2014 tentang Penertiban bangunan, 3) Perwali Nomor 2 tahun
2013 tentang Penetapan indeks gangguan usaha dan indeks jalan pada wilayah Kota
Makassar, 4) Perwali Nomor 99 tahun 2014 tentang uraian tugas dan fungsi jabatan
struktural pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Makassar, 5) Perwali nomor 93 tahun
2005 tentang pengaturan kegiatan gudang dalam Kota Makassar, 6) Perwali nomor 84
tahun 2013 tentang tata cara pemberian izin rumah kos, 7) Perwali Nomor 42 tahun 2005
tentang pengaturan penggunaan ruas jalan pada bagian utara kota Makassar sebagai
lokasi parkir kegiatan bongkar muat kendaraan truck angkutan barang dan sejenisnya, 8)
Peraturan Walikota Nomor 40 tahun 2015 tentang penetapan nilai sewa reklame, 9)
Peraturan Walikota Nomor 67 tahun 2015 tentang usaha SPA, 10) Peraturan Walikota
Nomor 49 tahun 2015 tentang petunjuk teknis pelaksanaan Peraturan Daerah Kota
Makassar nomor 4 tahun 2013 tentang Kawasan Tanpa Rokok. Dari data tersebut,
realisasi kinerja penegakan Perwali adalah 83,33%.
Tahun 2015 jumlah ganggunan K3 (Ketertiban, Ketentaraman dan Keindahan) yang
terjadi di Kota Makassar adalah sebanyak 1.077 kejadian dan yang dapat diselesaikan
penangannya adalah sebanyak 140 kejadian. Melalui data tersebut dapat dihitung
realisasi Kinerja Program adalah 12,99 % dari target 70% atau dengan capaian 18,55%.

Sasaran 24 : Meningkatnya pencegahan dan pengendalian serta penanggulangan korban


bencana dan bahaya kebakaran
N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
24 Jumlah dan % kejadian 86% 82,19% 95,57
kebakaran yang

Bappeda, T.A 2016


tertangani sesuai
SOP/SPM
Jumlah dan % kejadian 80% 100% 125
bencana yang
ditangani dengan baik
Indikator program ini adalah persen kebakaran yang tertangani sesuai SOP/SPM.
Tahun 2015 terjadi 219 kejadian kebakaran dengan kejadian kebakaran yang tertangani
sesuai SOP sebanyak 180 kasus. Hal ini berarti realisasi dari kinerja Program adalah 82,19%
dari target 86% atau 95,57%.
Indikator kinerja diukur melalui perbandingan data kejadian bencana yang ditangani
dengan baik dan kejadian bencana tahun 2015. Data menunjukan, tahun 2015 terjadi 31
kejadian bencana alam dengan rincian Banjir/genangan terjadi sebanyak 25 kali di 8
kecamatan, puting beliung 6 kali. Semua kejadian bencana tersebut telah ditangani dengan
baik (100) sehingga capaian kinerja Program mencapai 125%. Data kejadian bencana yang
terjadi di Kota Makassar dapat diuraikan sebagai berikut:

Kejadian Genangan/Banjir yang terjadi Kota Makassar selama tahun 2015

Jumlah Kerusakan
Tahun Kecamatan Kerugian (Juta)
KK Jiwa Bangunan
2015 8 669 774 213 3.556

Tejadian Anging Puting Beliung Kota Makassar tahun 2015

Angin Kencang Jumlah Kerusakan Kerugian


Tahun Kec
(Kalik) KK Jiwa Bangunan (Juta)
   
2015 6 4 1 5 3 50 JT

Rekapitulasi bantuan logistik untuk korban bencana tahun 2015

No Nama Bantuan Jumlah Satuan


1 Makanan Siap Saji 36 Paket
2 Makanan Tambahan Gizi 35 Paket
3 Lauk Pauk 31 Paket
4 Tarpolin 4 Paket
5 Hygiene Kit 285 Paket
6 Family Kit 37 Lembar
7 Pasta Gigi 12 Buah
8 Sabun Mandi 12 Buah
9 Pembalut Wanita 15 Bungkus
10 Baby Kit 80 Lembar
11 Selimut BNPB 927 Paket

Bappeda, T.A 2016


12 Minyak Goreng 62 Bungkus
13 Mie Instant 37 Paket
14 Kompor Serbaguna 12 Paket
15 Tenda Terpal 228 Lembar
16 Tenda Gulung 9 Lembar
17 Tenda Darurat 207 Lembar
18 Beras 45 Karung
19 Sarung 741 Lembar
20 Pakaian Layak Pakai (L/P) 28 Dos
21 Baju Orang Dewasa Laki-Laki 68 Lembar
Baju Orang Dewasa
22 37
Perempuan Lembar
23 Buju Anak Laki-Laki 33 Lembar
24 Paket Sandang BNPB    
25 Baju Anak Perempuan 32 Lembar

Sasaran 25 : Berkembangnya transportasi publik dan pemenuhan infrastruktur


perhubungan lainnya
N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
25 % Prasarana 60% 50% 83,33
Perhubungan Darat
yang mendukung
moda transportasi
publik
Indikator kinerja program dihitung melalui jumlah prasarana lalu lintas yang terpasang
atau yang ada dibagi dengan jumlah prasarana lalu lintas yang seharusnya ada atau
dibutuhkan. Persentase prasarana perhubungan darat yang mendukung moda transportasi
publik yang ditargetkan sebesar 60%, dengan realisasi sebesar 50% atau dengan capaian
83,33%. Prasarana lalu lintas perhubungan darat yang mendukung moda transportasi publik
antara lain :
- Rambu lalu lintas dan papan nama jalan
Jumlah rambu lalu lintas dan papan nama jalan yang terpasang diseluruh wilayah kota
makassar sebanyak 1.554 unit, terdapat 426 unit kondisi rusak dan telah dilakukan
pemeliharaan/perbaikan pada tahun 2015 sebanyak 250 unit, Jumlah kebutuhan atau
yang seharusnya ada sebanyak 1.562 unit
- Pagar pengaman
Jumlah pagar pengaman yang terpasang sebanyak 832 m, terdapat 250 m kondisi
rusak dan telah dilakukan pemeliharaan/perbaikan pada tahun 2015 sebanyak 192 m,
Jumlah kebutuhan atau yang seharusnya ada sebanyak 1.082 m
- Traffic light
Jumlah traffic light yang terpasang 41 simpang termasuk traffic light system ATCS,
terdapat 1 simpang yang rusak atau tidak berfungsi dan telah dilakukan

Bappeda, T.A 2016


pemeliharaan/perbaikan pada tahun 2015 sebanyak 7 simpang, jumlah kebutuhan atau
yang seharusnya ada sebanyak 50 simpang.
Telah terpasang traffic light ATCS berjumlah 6 simpang untuk pengadaan tahun
anggaran 2015 sehingga total ATCS berjumlah 9 simpang pada titik :
1) Persimpangan Jl. Mesjid Raya – Jl. Veteran Utara (TA.2015)
2)Persimpangan Jl. Jend.Sudirman – Jl. Ahmad Yani (TA.2015)
3)Persimpangan Jl. H.Bau – Jl. Cendrawasih (TA.2015)
4) Persimpangan Jl. Dr.Ratulangi – Jl. Kasuari (TA.2015)
5)Persimpangan Jl. Jend.Sudirman – Jl. S.Saddang (TA.2015)
6) Persimpangan Jl. Veteran Selatan – Jl. S.Saddang (TA.2015)

- Marka jalan
Jumlah ruas jalan dikota makassar berjumlah 197.071 m dan jumlah ruas jalan bermarka
atau yang terpasang 185.857 m, telah dilakukan pemeliharaan pada tahun 2015
sebanyak 10.000 m. Tidak ada penambahan volume ruas jalan bermarka tetapi
dilakukan pemeliharaan ruas jalan bermarka yang telah pudar/terhapus sehingga
jumlah ruas jalan yang bermarka akan tetap sama setiap tahun selama tidak ada
penambahan ruas jalan baru, untuk itu hanya dilakukan Pemeliharaan setiap tahun

Sasaran 26 : Meningkatnya keterpenuhan dan kualitas sistem drainase dan penanganan


banjir
N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
26 Jumlah titik genangan 33 Titik 31 titik 106
yang dikurangi tinggi, Genangan
luas dan lama
genanganya
Indikator Kinerja Program adalah target menurun untuk jumlah titk genangan dan
target panjang box culvert yang terpasang. Base line data untuk jumlah titik genangan
pada tahun 2014 adalah sebanyak 34 titk dan ditargetkan pada tahun 2015 titik genangan
menurun menjadi 33 titik. Realisasi kinerja tahun 2015 ada 4 titik genangan yang dikurangi
melalui Program Pembangunan Saluran Drainase yaitu pada titik: 1) Jalan Pajjaiyyang, Daya,
Kecamatan Biringkanaya, 2) Jalan Faisal, 3) Kompleks IDI dan Komplek Bumi Karsa, 4) Jalan
Cokonuri. Sehingga realisai kinerja program adalah 29 titik dari target 33 titik atau dengan
capaian 112,12%. Untuk pembangunan box culvert telah dilaksanakan untuk target 2015
sepanjang 15 km, dengan rincian 8 km di Jl Tentara Pelajar dan 7 km Jl Muchtar Lutfi.
Sehingga Realisai Kinerja Program adalah 15 km dari target 15 km atau dengan capaian
100%.

Sasaran 27 : Meningkatnya kapasitas jalan dan jembatan bagi aksesibilitas antar wilayah
N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
27 Panjang jalan dan Jalan = 0 Km,
jembatan yang Jembatan 2 Unit 2 buah jembatan 100

Bappeda, T.A 2016


dibangun
Panjang jalan dan 25 Km 25 km 100
jembatan yang
diperbaiki
Indikator kinerja program adalah jembatan yang terbangun, dimana tahun 2015 ada 2
buah jembatan yang di bangun yaitu yang berlokasi di Nipa-nipa kec. Manggala dan Jl.
Minasa Upa, dari target 2 jembatan atau dengan realisai 100%.
Pada triwulan I jalan yang direhabilitasi sepanjang 2 km, pada triwulan II
pemeliharaan jalan sepanjang 6 km, pada triwulan III terealisasi pemeliharaan jalan
sepanjang 7 km dan pada triwulan IV terealisasi pemeliharaan jalan sepanjang 10 km,
sehingga total panjang jalan yang direhabilitasi adalah 25 km. Target kinerja program
adalah 25 K sehingga capaian 100%.

Sasaran 28 : Meningkatnya sistem dan jaringan utilitas kota


N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
28 Jumlah panjang dan % 15 km 15 Km 100
box culvert yang
terpasang dan ber-
fungsi sebagai sarana
integrasi utilitas
Indikator Kinerja Program adalah target menurun untuk jumlah titk genangan dan
target panjang box culvert yang terpasang. Base line data untuk jumlah titik genangan
pada tahun 2014 adalah sebanyak 34 titk dan ditargetkan pada tahun 2015 titik genangan
menurun menjadi 33 titik. Realisasi kinerja tahun 2015 ada 4 titik genangan yang dikurangi
melalui Program Pembangunan Saluran Drainase yaitu pada titik: 1) Jalan Pajjaiyyang, Daya,
Kecamatan Biringkanaya, 2) Jalan Faisal, 3) Kompleks IDI dan Komplek Bumi Karsa, 4) Jalan
Cokonuri. Sehingga realisai kinerja program adalah 29 titik dari target 33 titik atau dengan
capaian 112,12%. Untuk pembangunan box culvert telah dilaksanakan untuk target 2015
sepanjang 15 km, dengan rincian 8 km di Jl Tentara Pelajar dan 7 km Jl Muchtar Lutfi.
Sehingga Realisai Kinerja Program adalah 15 km dari target 15 km atau dengan capaian
100%.

Sasaran 29 : Berkembangnya fungsi ekonomi, ekologi, sosial dan estetika pada kanal dan
pinggiran
N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
29 Jumlah unit dan 7 Km - -
panjang kanal dan
pinggiran kanal yang
mencapai perbaikan
fisik lokasi
Jumlah unit usaha 25 Usaha 28 Usaha 112%
mikro/kecil yang
berkembang di

Bappeda, T.A 2016


pinggiran kanal
Untuk indikator kinerja pinggiran kanal dengan target 7 km tidak dilaksanakan karena
merupakan kewenangan pemerintah provinsi, akan tetapi untuk tahun ini sudah di
koordinasikan dengan pemerintah provinsi dan balai pompengan untuk dikerjakan oleh
pemerintah kota Makassar.
Indikator kinerja Program adalah jumlah unit usaha mikro/kecil yang berkembang di
pinggiran kanal. Dari target kinerja Program 25 Usaha, telah terealisasi 28 usaha, atau
dengan capaian kinerja 112%. Data Perusahaan Menengah dan Kecil dapat diuraikan
sebagai berikut:

No
Nama Perusahaan Alamat Perusahaan Pemilik/ P.Jawab Gol Ush Kegiatan Usaha
.
Usaha Menengah
Bahan Bangunan
1 CV. Achmad Ravirah Jl. Andi Tonro No. 35C H. Achmad PM Konstruksi
Pengembang
Jl. Letjen Mappaoudang
2 CV. Adhitya Sakti Ahmad Saleh, SH PM Atk Barang Cetakan
No.41
Bahan
3 PT. Adi Reswara Jl. Korban 40,000 No.126 Irsyad Yacub, SE PM
Bangunan/Konstruksi
Bahan Bangunan
4 Agung Jaya Jl. Abd Dg.Sirua No 119 a Kwong Robert Buce PM
Alat-Alat Musik
5 Alka Jaya Abdullah Dg. Sirua No.95 Albert Tendra PM Bahan Bangunan
6 UD. Anugerah Rappocini Raya No.62 Muh. Junaedy Faisal PM Kendaraan Bermotor
ATK, Suku Cadang
CV. Asri Gityan Jl. Pajjenekang Lr.124-
7 Asri Ovo PM Komputer, Perabot
Kencana E/35
Rumah Tangga
PT. Baderah Rafid Hasil Pertanian
8 Jl. Sibula Dalam no.59 M. Hatta PM
lambau Perkebunan
Jl. Abdullah Dg. Sirua no. Bahan bangunan
9 CV. Batu Besi Indah Elies Z Rusdyaty PM
168 /Konstruksi
PT. Bosowa Berlian
10 Jl. Urip Simuharjo No.128 H. Sadikin Aksa PM Kendaraan Bermotor
Motor
Bosowa Wisata Jl. Urip Sumaharjo IR. H.M. Ridwan Jasa Pariwisata dan
11 PM
International No.163 Abdullah, M.Sc Penyewaan Kamar
Usaha Kecil
12 "88" Jl. Urip Sumaharjo No.17 Jemmy John PK Toko Kaca Mata
13 "41" Kangkung No.41 Hentory Yosry PK Barang Klontong
14 "59" Jl. Butung no.38 Wendy Gosal PK Barang Plastik
15 23 Toko Butung No.23 Jap Le Kiong PK Pakaian Jadi
Bahan Bangunan
16 UD. AGUS Borong Raya no.94 H. Abd Halim S PK
(Kayu)
17 ANDA Bonto Dg. Ngirate No 17 Daud Siampa PK Barang Klontong
Bahan
18 CV. ANYAR Jl. Kamboja No.8 Frans Wijaya PK
bangunan/Konstruksi
Jl. Gusung Toa (GS
19 ARFA Boby Dg. Nangka PK Rental Motor
Jonga) No20
Jasa
20 ASRI Jl. Pajjenekang No.60 M. Anwar Said PK
periklanan/Reklame
21 CV. AYU Jl. Pampang I Lr.I Nur Rahmat PK Wartel

Bappeda, T.A 2016


Bahan
22 CV. Abadi Bersama Jl. Masale I No.12 Aryo Soryono PK
Bangunan/Konstruksi
23 UD. Abadi Jaya Tanimbar No.2 Ferdi Ngawi PK Barang klontong
Jasa Angkutan
24 UD. Abadi Jaya Kapoposano no.14 Irfan Abadi PK
Barang
Jl. Ujung Bori Lama
25 UD. Abrar SAIDAH PK Air Minum Isi Ulang
No.15
Bangkala Dalam 25
26 ACHYAR Bursalim PK Air Minum Isi Ulang
no.487
27 CV. ADE PUTRA Tekukur No.6A Nobertin Tappi PK ATK
CV. Alices Farmasindo
28 Jl. Karantina No.5 Indrawati Rahman PK Alat Kesehatan
Celebes

Sasaran 30 : Meningkatnya luas ruang terbuka hijau publik dan privat


N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
30 Jumlah dan luas taman 11 Taman 5 Taman 45,45
tematik yang (4.604,5 m2) 3.444 m2 74,79
dikembangkan
Luas RTH public dan RTH Publik : RTH Publik :
Luas RTH Privat 1006,44 Ha 1041,85 Ha 103,5

RTH Privat : RTH Privat :


153,27 Ha 236,54 Ha 154,3
Terdapat 2 (dua) Indikator Kinerja Program atau outcome dari program ini yaitu
Jumlah Taman dan Luas Taman. Realisasi kinerja Program sampai akhir tahun 2015
terdapat 5 Taman yang terbangun dari 11 taman yang ditargetkan atau dengan capaian
45,45%. Sedangkan untuk luasan taman telah dibangun 3.444 m2 dari target 4604,5 m2
atau dengan capaian 74,79%. Tamna-taman tersebut berlokasi di : 1) Taman Lorong Batua
100 m2, 2) Taman Tulip1.860 m2, 3) Taman Asoka 500 m2, 4) Taman Faisal477 m2, 5) Taman
Sudiang507 m2.
Indikator Program memiliki 2 targetdengan realisasi kinerja untuk RTH public dengan
capaian kinerja 103,5% (1041,856 Ha dari target 1006,44 Ha) dan untuk RTH privat dengan
capaian kinerja 154 % (236,054 Ha dari target 153,27 Ha). Data RTH dari hasil pemantauan
tiap kecamatan adalah sebagai berikut:
LUAS RTH
No KECAMATAN LUAS RTH PUBLIK TOTAL PERSENTASE
PRIVAT
1 BIRINGKANAYA 164,310 104,830 269,140 1,540
2 BONTOALA 5,000 1,310 6,310 0,036
3 MAKASSAR 8,230 0,450 8,680 0,050
4 MAMAJANG 5,460 1,430 6,890 0,039
5 MANGGALA 25,040 35,460 60,500 0,346
6 MARISO 8,520 1,610 10,130 0,058
7 PANAKUKKANG 43,940 32,570 76,510 0,438
8 RAPPOCINI 21,550 7,880 29,430 0,168
9 TALLO 384,670 7,930 392,600 2,247
10 TAMALANREA 159,500 27,110 186,610 1,068
11 TAMALATE 196,996 7,044 204,040 1,168

Bappeda, T.A 2016


LUAS RTH
No KECAMATAN LUAS RTH PUBLIK TOTAL PERSENTASE
PRIVAT
12 UJUNG PANDANG 15,420 0,460 15,880 0,091
13 UJUNG TANAH 1,440 7,820 9,260 0,053
14 WAJO 1,780 0,150 1,930 0,011
   Total 1.041,856 236,054 1.277,910 7,312

Sasaran 31 : Meningkatnya kapasitas penanganan sampah dan kebersihan


N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
31 Indeks kepuasan 70% 20 Kelurahan 100
masyarakat terhadap
pengelolaan sampah
dalam wilayah
Kecamatan dan
kelurahan
Sampah Tukar Beras 657 Ton 11 Ton 1,67
Volume dan % sampah 91% 80% 87,91
yang di-angkut dan
direduksi
Indikator sampah tukar beras yang ditargetkan sebesar 657 Ton, baru tercapai
sebesar 11 Ton atau 11.000 Kg atau dengan presentase 2 % dari target yang ditetapkan.
Capaian ini masih sangat kecil disebabkan keinginan untuk sampah tukar beras ini
merupakan pilihan masyarakat, sebagian masyarakat ada yang ingin sampahnya ditukar
dengan uang, atau natura lainnya sesuai dengan kebutuhannya saat itu, selain itu
program yang diluncurkan ini secara lembaga baru terbentuk di awal bulan Juni 2015
dalam bentuk UPTD yaitu UPTD Pengelolan Daur Ulang Sampah atau yang dikenal
dengan Bank Sampah Pusat. Jumlah uang yang ditukarkan melalui Bank Sampah Pusat
kuramng lebih sekitar Rp. 115.000.000 (Seratus Lima Belas Juta) sedangkan untuk natura
lainnya sebagai contoh pada Kelurah Lae-Lae, oleh masyarakat disana menukar
sampahnya dengan air gallon yang bila dikonversi dengan uang diperkirakan sebesar Rp.
6.000.000 (Enam Juta) Rupiah.Ada 189 Bank Sampah Unit di Kota Makassar ang dapat
digunakan untuk penukaran beras.
Jumlah produksi sampah setiap hari sebanyak 1.000 ton perhari, sehingga setiap
bulannnya diprediksi sekitar 30.000 Ton. Adapaun volume sampah yang dapat terangkut
setiap harinya ke TPA Tamangapa hanya sekitar 80 %, atau sekitar 750 hingga 800 ton
perhari, Terdapat sekitar 20 % yang tidak terangkut ke TPA Tamangapa, sekitar 8 % yang
dapat direduksi baik yang dilakukan langsung oleh masyarakat maupun melalui bank-
bank sampah unit. Adapun selebihnya atau sekitar 12 % belum dapat tertangani dengan
baik.

Sasaran 32 : Berkurangnya pencemaran tanah, air, udara dan kerusakan lingkungan karena
dampak pembangunan
N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

Bappeda, T.A 2016


32. Jumlah dan % titik 169 titik 256 titik 151,4
pencemaran tanah, air dipantau dipantau
dan udara yang 50 titik 60% dikendalikan 120
dipantau dan dikendalikan
dikendalikan
Jumlah rekomendasi 40% 55,5% 137,5
Amdal yang dipantau
dan dikendalikan
(ditindak)
pelaksanaannya
Tahun 2015 ditargetkan 169 titik pantau pencemaran dengan realisasi 256 titik atau
dengan capaian 151,4%. Untuk Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran ada 60 titik
pantau yang dikendalikan pencemarannya dari target 50 titik atau dengan capaian 120%.
Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran adalah:
1) Pemantauan Kualitas Lingkungan
2) Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang LingkunganHidup
3) Pengelolaan B3 dan Limbah B3
4) Koordinasi Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
5) Pengendalian dan Pengawasan Udara Sumber TidakBergerak
6) Sosialisasi Kebijakan PLB3
7) Penyusunan Data Potensi LB3
8) Koordinasi Pengawasan dan Pengelolaan Sampah
9) Pengujian Emisi Kendaraan Bermotor
10) Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat dan Limbah Cair
11) Penyuluhan dan Pengendalian Polusi dan Pencemaran
12) Pengujian Kualitas Udara Ambien Kota
13) Pengujian Emisi/Polusi Udara Akibat Aktivitas Industri
14) Pengawasan Biomassa di Kota Makassar
15) Evaluasi laporan kegiatan usaha/kegiatan

Selama tahun 2015, Badan Lingkungan Hidup Daerah Kota Makassar telah
memfasilitasi diterbitkannya 18 Izin Lingkungan dengan rincian sebagai berikut:
a. 4 Izin Lingkungan berupa AMDAl
b. 1 Izin Lingkungan berupa DELH
c. 7 Izin Lingkungan berupa UKL-UPL, dan
d. 6 Izin Lingkungan berupa DPLH
Selain memfasilitasi penerbitan izin lingkungan, Badan Lingkungan Hidup Daerah
Kota Makassar juga melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan dokumen
lingkungan. Tahun 2015 terdapat 10 kegiatan pengawasanyang dilaksanakan pada tahap
konstruksi pembangunan kegiatan dan/atau usaha. Sehingga dapat dihitung realisasi
kinerja yaitu 55,5%. Pengawasan juga dilakukan terdapat 24 pengaduan masyarakat
terkait pencemaran dan pengrusakan lingkungan hidup. Pos Pengaduan dan

Bappeda, T.A 2016


Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup (P3SLH) Kota Makassar telah melakukan
verifikasi lapangan terkait pengaduan tersebut.Dari hasil verifikai lapangan tersebut 18
kasus telah ditindaklanjuti dengan pemberian surat rekomendasi dan surat teguran, 2
kasus telah ditindaklanjuti dengan melakukan mediasi penyelesaian sengketa, 4 kasus
tidak ditindaklanjuti dikarenakan beberapa alasan, yaitu usaha yang diadukan telah
berpindah lokasi, usaha dan/atau kegiatan tidak beroperasi dan usaha dan atau/kegiatan
telah ditangani oleh pihak yang berwajib. Sehingga realisasi kinerja didapatkan sebesar
100%. Berdasarkan kedua data tersebut realisai kinerja dari Program Penataan
Lingkungan adalah 77,75% dari target 40% atau dengan capaian 194,37%.

Sasaran 33 : Terwujudnya water-front city dan tata kelola lingkungan pesisir/pulau-pulau


N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
33 Jumlah satuan fungsi sosek :950 Sosek: 640 org, 67,3
ekonomi, sosial dan org,2.500 46.500 pohon, 1.860
ekologi water-front pohon, 0 m2 0
city yang berkembang 10.000m2padang padang lamun
lamun
Jumlah Pengaman 440 m
Pantai
Indikator kinerja program diukur melalui jumlah satuan fungsi ekonomi, social dan
ekologi water-front city yang berkembang dengan 3 target kinerja. Untuk indicator social
ekonomi dari target kinerja 950 orang yang direncanakan realisasi sebesar 640 orang atau
sekitar 67,3%. Sedangkan satuan fungsi ekologi dari 2.500 pohon yang direncanakan
realisasi sebesar 46.500 pohon atau berkisar 1.860%. Besarnya nilai realisasi diakibatkan
adanya partisipasi aktif dari berbagai stake holder terkait seperti pemerintah pusat melalui
kegiatan Pengelola Sumberdaya yang ikut menambah jumlah pohon yang ditanam di
wilayah pesisir kota Makassar. Selain itu adanya keterlibatan masyarakat secara aktif dan
sadar melakukan penanaman mangrove secara swadaya dan juga partisipasi aktif dari
Kelompok Peduli Lingkungan yang mengantarkan salah satu anggotanya meraih
penghargaan dari Pemerintah Kota. Untuk target rehabilitasi padang lamun sebanyak
10.000m2 belum ada realisasi, karena adanya keterbatasan anggaran.

Sasaran 34 : Meningkatnya kualitas dan kelayakan huni perumahan masyarakat


N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
34 Jumlah dan % korban 20 Unit 1 Unit 5
kebakaran dan
bencana lainnya yang
mendapat-kan bantuan
rumah model knokct
down
Jumlah dan % rumah 100 unit 100 unit 100
orang miskin yang
menjadi layak huni

Bappeda, T.A 2016


melalui bedah rumah
Jumlah bangunan 40 unit 40 unit 100
pemerintah yang
dibangun dan
direhabilitasi

Indiktor kinerja diukru dari unit rumah model knock down yang terbangun dimana
hanya terealisai 1 unit dari 20 unit yang ditargetkan atau dengan capaian kinerja 5%.
Kinerja Program diukur dari bedah rumah oang miskin dengan realisasi 100 unit dari
target 100 unit atau dengan capaian kinerja Program 100%.
Kinerja Program diukur melalui bangunan pemerintah yang dibangun dan direhabilitasi
dengan target 40 unit dan telah terealisasi semua (100%)

Sasaran 35 : Meningkatnya akses air bersih masyarakat


N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
35 Jumlah rumah tangga 8 titik 8 Titik 100
kumuh/miskin yang
terjangkau air bersih
Indikator kinerja Program diukur melalui rumah tangga miskin yang terjangkau air
bersih dimana tahun 2015, triwulan II terealisasi 3 titik, pada triwulan III terealisasi 3 titik
dan pada triwulan IV terealisasi 2 titik, sehingga realisasi kinerja Program 8 titik dari target
8 titik atau dengan capaian 100%.

Sasaran 36 : Tercukupinya ketersediaan lahan pemakaman


N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
36 Luas pemakaman dan 262.965 M2 dan 12.550 m2 4,77
kapasitas jenazah yang 131,463 Jenazah 6.250 Jenazah 4,75
ditampung
Untuk Tahun 2015 ini telah dibebaskan seluas 12.500 m2 yang pembebasan dan
anggarannya oleh Bagian Pertanahan Kota Makassar yang terletak di Kelurahan Sudiang
berbatasan langsung dengan lokasi pemakaman sudiang yang ada sekarang.Luasan
tersebut dapat menampung 6.250 Jenazah.

Sasaran 37 : Terwujudnya keterpaduan pemanfaatan dan penataan ruang wilayah


N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
37. % kepatuhan terhadap 30% 100% 333,33
RDTR dan RTRW
% bangunan ber- IMB 30% 55,27 184
persatuan bangunan

Kinerja Program diukur melalui Jumlah pelangaran terhadap RTRW dan RDTR dibagi
dengan jumlah laporan pelanggaran RTRW dan RDTR. Jumlah pelanggaran terhadap RTRW
dan RDTR pada tahun 2015 adalah sebanyak 897 pelanggaran, sedangkan jumlah aduan

Bappeda, T.A 2016


laporan pelangaran adalah 897 laporan. Sehingga realisasi kinerja adalah 100% dari target
30% atau dengan capaian 333,3%.
Indikator kinerja Program dihitung melalui jumlah bangunan yang ber-IMB dibagi
dengan jumlah bangunan. Jumlah bangunan yang ada di Kota Makassar adlah 326.942 unit,
sedangkan bangunan yang ber-IMB sebanyak 180.717 unit sehingga realisasi kinerja
Program adalah 55,27% dari target 30% atau dengan capaian 184,23%.

Sasaran 38 : Terjaminnya kepastian hukum dalam kepemilikan tanah


N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
38 % sengketa tanah 50%
(negara) yang
difasilitasi
penyelesaiannya

Sasaran 39 : Terwujudnya administrasi pemerintahan yang efisien dan efektif serta dapat
diakses publik
N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
39 % SKPD yang difasilitasi 100% 100% 100
laporan kinerjanya
untuk berstatus baik
% laporan kinerja SKPD 10% 9,6 96
yang terpublikasikan
Indikator kinerja diukur melalui laporan kinerjanya bersatatus baik. Adapun laporan
kinerja yang menjadi target Program adalah Rencana Kerja, RKA dan DPA SKPD, Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Evaluasi Renja SKPD, Laporan Monitoring dan
Evaluasi. Untuk semua dokumen dan laporan tersebut semua dilakukan fasilitasi oleh
Bappeda baik melalui Asistensi, pendapingan, Bintek dan Sosialisasi sehingga capaian
kinerja Program 100% sesuai target kinerjanya.
Indikator kinerja Prorgam diukur dengan jumlah SKPD yang laporan kinerjanya
terpublikasi dengan target 10%. SKPD tersebut adalah BAPPEDA, DUKCAPIL, DISNAKER,
PU, dan RSUD yang telah berpartisipasi dalam mewujudkan website yang terkoneksi
dengan web Kota Makassar www.makassarkota.go.idatau 9,6%. Capaian kinerja Program
adalah 96%.

Sasaran 40 : Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan


daerah
N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
40 Jumlah/% 50% 55,69% 112
kecamatan/kelurahany
ang meningkat kinerja
pelayananya
Target kinerja Perogram adalah jumlah/persentase kecamatan/kelurahan yang
meningkat kinerja pelayanannya. Realisasi ini dapat dilihat dari jumlah

Bappeda, T.A 2016


kecamatan/kelurahan yang meningkat kinerja pelayanannya berbanding dengan jumlah
kecamatan/kelurahan yang belum meningkat pelayanannya selama tahun 2015. Jumlah
Kecamatan/Kelurahan yang meninkat palayanannya sebanyak 44 Kecamatan/Kelurahan
dari target sebanya 79 kecamatan/kelurahan atau dengan realisasi kinerja 55,69%. Sehingga
capaian kinerja Porgram sebesar 112%.

Sasaran 41 : Meningkatnya kualitas pengelolaan kearsipan daerah


N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
41 Jumlah/% SKPD yang 57 SKPD/UKPD 57 SKPD/UKPD 100
menerapakan sistem 27% 27%
arsip baku
Indikator kinerja Program diukur dengan jumlah SKPD yang menerapkan sistem arsip
baku yang pada tahun 2015 sebanyak 57 SKPD/UKPD dari target 57 SKPD/UKPD atau
dengan capaian 100%.

Sasaran 42 : Terwujudnya pendayagunaan aparatur pemerintah daerah


N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
42. Jumlah dan % SDM 14,29% 8,91% 62,35
yang ditempatkan
sesuai kompetensinya
Jumlah dan % SDM 17 orang
aparatur yang
ditingkatkan 34%
kompetensinya sesuai
Analisis Kebutuhan
Diklat/AKD (6.979
orang/37,6%)
Indikator kinerja Program diukur melalui jumlah PNS yang ditempatkan sesuai
kompetensinya dibagi dengan jumlah PNS Pemerintah Kota Makassar. Jumlah PNS yang
ditempatkan sesuai kompetensi sebanyak 1.296 PNS dari 14.538 PNS Kota Makassar,
sehingga relaisasi kinerja program adalah 8,91% atau dengan capaian 62,38%.

Sasaran 43 : Meningkatnya efektivitas pengawasan penyelenggaraan pemerintahan dan


pembangunan
N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
43. Jumlah dan % 25% 55,6% 222,4
rekomendasi LHP
(APIP dan BPK) yang
ditindaklanjuti
Jumlah Perda yang 17%
57,56% 338,58
dihasilkan
Indikator kinerja Program dihitung melalui hasil tindak lanjut temuan hasil
pemeriksaan. Pemeriksaan yang dilaksanakan sepanjang tahun 2015 sebanyak 4
pemeriksaan yang terdiri dari 1) Pemeriksaan Kasus, 2) Program Kegiatan Pemeriksaan

Bappeda, T.A 2016


Tahunan (PKPT), 3) Belanja Modal, 4) Dana Bos. Dari 4 pemeriksaan tersebut adanya
temuan pelanggaran dan rekomendasi sebanyak 1.075 kasus. Adapun dari jumlah kasus
tersebut, yang ditindak lanjuti adalah sebanyak 598 (55,6%) atau dengan capaian kinerja
222,4%.
Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah dengan
indikator kinerja Persentase penyelesaian Perda/Non Perda dengan realiasi kinerja Perda
yang diterbitkan sebanyak 8 ( Delapan) Perda dari target 11 Perda (72,7%) dan 2 (Dua ) Non
Perda dari target 2 (dua) Non Perda (100%) serta tidak ada Perda Inisiatif DPRD yang
dihasilkannnyadari 4 Perda yang di targetkan (0%). Rata-rata realisasi kinerja dari ketiga
indikator kinerja tersebut adalah 57,56%, dari target 17% atau dengan capaian 338,58%.

Sasaran 44 : Terwujudnya pelayanan publik yang cepat dan berkualitas


N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
44 Tingkat kepuasan 83,18% 84% 100,98
masyarakat atas
layanan PTSP
% capaian kinerja yg 100%
termuat dalam citizen
charter SKPD

Tingkat kepuasanMasyarakatatas Layanan PTSP ini diukur melalui Kegiatan Survey


Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Kegiatan ini dilaksanakan di Badan Perizinan Terpadu
dan Penanaman Modal Kota Makassar selama kurang lebih 21 hari dimulai tanggal 20 April
dan berakhir tanggal 20 Mei 2015. Dengan mengambil sampel sebanyak 150 responden
yang telah diminta pendapat mengenai pengalamannya dalam memperoleh pelayanan dari
aparatur dengan nilai rata-rata per unsur sebagai berikut:

NILAI UNSUR
No UNSUR PELAYANAN
PELAYANAN
1 Prosedur Pelayanan 3,28
2 Persyaratan Pelayanan 3
3 Kejelasan petugas Pelayan 3,1
4 Kedisiplinan petugas pelayanan 3,1
5 Tanggungjawab petugas Pelayanan 3,1
6 Kemampuan petugas pelayanan 2,9
7 Kecepatan Pelayanan 2,13
8 Keadilan mendapatkan pelayanan 3
9 Kesopanan dan keramahan petugas 3,29
10 Kewajaran biaya pelayanan 2,9
11 Kepastian biaya pelayanan 2,8
12 Kepastian jadwal pelayanan 2,7
13 Kenyamanan Lingkungan 3,2
14 Kenyamanan pelayanan 3,2

Bappeda, T.A 2016


Indeks Kepuasan Masyarakat mencerminkandari 14 unsur pelayanan semua nilai rata-
rata diatas nilai persepsi 3 (tiga). Target Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah 83,1%
dan berdasarkan survey yang dilakukan pada Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman
Modal diperoleh hasil nilai IKM sebesar 85% dan setelah dikonfersikan hasil Survey Indeks
kepuasan Masyarakat (IKM) berada pada nilai (76,5) yang berada pada interval 62,51-
81,25, atau dengan katagory “ BAIK”.

Sasaran 45 : Berkembangnya pelayanan perizinan dan penanaman modal daerah


N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
45 Jumlah investor dan PMA : PMA :US$
nilai investasi yang US$ 70,2 juta 31.461.600,- 44,8
dilayani realisasinya 5 investor 28 investor 560
PMDN : PMDN :
Rp. 0,35 Triliun 856.449.300.000, 244,7
2 investor 15 investor 750
Indikator kinerja Program adalah jumlah dan nilai investasi yang dilayani realisasinya
dengan 4 target kinerja. Tahun 2015, realisasi PMA sebesar U$$ 31.461.600,- dan sebanyak
28investor dari target US$ 70,2 juta dan 5 investor atau dengan capaian kinerja 44,8% dan
560%. Sedangkan untuk PMDN dengan realisai sebesar Rp. 856.449.300.000,- dan
sebanyak 15 investor dari target 350 milyar dan 2 investor PMDN atau dengan capaian
kinerja 244,7% dan 750%. Data rinci PMA dan PMDN yang masuk di Kota Makassar ada pada
Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal, Kota Makaassar.

Sasaran 46 : Meningkatnya kualitas pelayanan kependudukan dan catatan sipil serta


pengendalian kependudukan 
N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
46 %Dokumen Kependudukan : 58,12 64,57
Kependudukan (KTP 90%
dan KK)yang
terselesaikan sesuai
SOP dan SPM
% Dokumen Pencatatan Pencatatan
Sipil (Akte Kelahiran, Sipil :
Akte Kematian, dan 75% 0,49
0,37
Pengangkatan Anak)
yang terselesaikan
sesuai SOP
Indikator kinerja Program diukur melalui dokumen kependudukan yang terselesaikan
sesuai SOP dan SPM(KTP dan KK) berbanding Jumlah total penduduk Wajib KTP dan KK
kota makassar tahun 2015. Jumlah dokumen yang terselesaikan sesuai SOP dan SPM selama
2015 sebanyak 876.515. orang dari 1.507 .990 orang. Ini berarti dari 90 % yang ditargetkan
dalam SOP/SPM, terealisasi sebesar 58,12%. Sehingga tingkat capaian kinerja yang diperoleh
sebesar 64,57%.

Bappeda, T.A 2016


Indikator kinerja Program diukur melalui perbandingan antara penerbitan dokumen
pencatatan sipil secara keseluruhan dan penerbitan dolumen pencatatan sipil yang
terselesaikan sesuai SOP. Pada tahun 2015 jumlah penerbitan dokumen akte tersebut
sebanyak 6.153 lembar. Sehingga persentase realisasi dapat dihitung sebagai berikut :

Jumlah akte kelahiran ,kematian dan pengk . anak 2015


x=
Jumlah penduduk Kota makassae 2015 x Target SOP/ SPM ¿
¿
yaitu :
6.153 org
x= x 100 %=0,37 %
1.653.211 org

Ini berarti dari 75 % yang ditargetkan dalam SOP/SPM, terealisasi sebesar 0,37%.
Sehingga tingkat capaian kinerja yang diperoleh sebesar 166,7 %. Persentase capaian
ini diperoleh dari :
persentase realisasi capaian kinerja 0,37 %
( x= x 100 %) atau ( x= x 100 %=0,49 % ¿
Persentase Target Kinerja 75 %

Sasaran 47 : Meningkatnya kualitas pelayanan informasi


N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
47 Jumlah unit ruang 10 titik 1 10
publik yang terfasilitasi
akses wifi (Internet)
% SKPD yang 5% 4,8 96
menerapkan elektronik
goverment
Indikator kinerja Program adalah ruang publik yang terfasilitasi akses Wi Fi yang
realisasinya 1 ruang publik dari target 10 ruang publik atau dengan capaian 10%. Kendala
yang dihadapi dalan pencapaian target kinerja program adalah penggunaan gedung
sebagai tempat untuk menempatkan wi-fi, namun terkendala pembayaran sewa kepada
pemilik gedung.
Indikator Kinerja Program diukur melalui persen SKPD yang menerapkan elektronik
government yang terintegrasi. Adapun SKPD yang menerapkan E-Government yakni
Dukcapil, Disnaker, dan Bappeda yang SKPD ini telah aplikasi : Musrenbang Online, Data
elektronik, Bursa Kerja. Realisasi kinerja Program adalah 5,77% dibandingkan target 5%
atau dengan capaian 115%.

Sasaran 48 : Meningkatnya kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan


pembangunan daerah
N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
48 % ketersediaan 100% 100% 100
dokumen perencanaan
(RPJPD, RPJMD,

Bappeda, T.A 2016


Renstra SKPD, RKPD)
sesuai dasar
penetapan, kalender
pe-rencanaan, dan
kelengkapan isi dan
berbasis TIK
Jumlah dan % usulan 55% 55,67% 101,2
masyarakat yang ter-
akomodir dalam
perencanaan
Indikator Kinerja Program diukur melalui dua indikator kinerja yaiut persen
ketersediaan dokumen perencanaan untuk Kota Makassar yang meliputi RPJPD, RPJMD,
Rensrtra SKPD dan RKPD. Semua Dokumen perencanaan ini telah tersedia, sehingga
realisasi kinerja Program mencapai 100% atau dengan tingkat capaian 100%. Indikator kedua
adalah persen usulan masyarakat yang terakomodir dalam dokumen perencanaan.
Indikator kinerja diukur melalui jumlah usulan musrenbang tingkat kecamatan yang dikirim
ke SKPD sebanyak 1.146 usulan, sedangkan yang terakomudir di RKPD tahun 2015 adalah
sebanyak 638 usulan atau 55,67%. Dari data tersebut dapat diukur realisasi usulan
masyarakat yang terakomodir dalam perencanaan adalah sebesar 55,67% dari target 55%
atau dengan capaian 101,2%.

Sasaran 49 : Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah


N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
49 Opini Badan Pemeriksa WDP WDP 100
Keuangan (BPK)
Target akhir dari sasaran meningkatnya pengelolaan keuangan daerah adalah opini
Wajar Tanpa Pengecualian oleh BPK. Namun untuk mencapai hal terebut harus dilakukan
secara bertahap, sehingga target Opini BPK di tahun 2015 baru WDP. Beberapa upaya yang
dilakukan oleh Pemerintah Kota Makassar untuk meraih predikat WTP adalah penataan
asset. Opini terhadap asset yang diakui telah mencapai 99%, dan akan terus diupayakan
untuk ditingkatkan dimasa-masa yang akan datang dengan penataan aset-aset pemerintah
kota serta dengan diaplikasikannya Simbakda dan Siadinda yaitu sistem yang berbasis web
(web base) dalam pengelolaan aset dan keuangan pemerintah Kota Makassar

Sasaran 50 : Meningkatnya pemanfaatan sumber pendapatan daerah


N0 Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
50 Jumlah sumber pajak 1 Jenis Pajak 1 Jenis Pajak 100
yang efektif
dimanfaatkan (Tax-
based policy)
Jumlah sumber 3 Jenis Pajak 3 Jenis 100
pendapatan yang
dapat diintegrasikan
secara on-line

Bappeda, T.A 2016


Indikator kinerja Program adalah jumlah sumber pajak yang efektif dimanfaatkan
dimana pada Tahun 2015 ini difokuskan pada 1 jenis pendapatan yakni PBB (Pajak Bumi Dan
Bangunan)sehingga realisasi capaian kinerja pada program ini sebesar 100%. Target
optimalisasi Pajak Bumi dan Bangunan dapat terealisir dimana Target Pajak Bumi dan
Bangunan sebesar Rp. 122.000.000.000 sampai dengan akhir Tahun Anggaran terealisasi
sebesar Rp. 130 Milyar lebih.
Indikator kinerja Program adalah jenis pendapatan yang dapat diintegrasikan dan
dioperasikan secara online, dengan target 3 jenis. Data tahun 2015 ini ditargetkan sebanyak
3 jenis pajak dari 11 jenis yang dikelola, telah terelaisasi 100% yaitu: Pajak Hotel, Pajak
Restoran dan Pajak Hiburan.
Pada tahun 2015 telah dilakukan pemasangan peralatan online di ketiga jenis pajak
diatas dengan jumlah peralatan sebayak 350 unit dan untuk tahun berikutnya yakni Tahun
2016 kembali dianggarkan untuk 250 Unit.

3.2 AKUNTABILITAS KEUANGAN


Bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi setiap SKPD, selain dilakukan
pengukuran kinerja terhadap target-target kinerja yang telah ditetapkan dengan
membandingkan outcome yang seharusnya dicapai dengan yang telah ditargetkan, juga
dilakukan analisasi terhadap realisasi anggaran dengan membandingkan pagu anggaran
yang diberikan dengan anggaran yang telah dibelanjakan dalam rangka mencapai target-
target kinerja yang dimaksud. Pada sub bab ini disajikan realisasi penggunaan anggaran
oleh Pemerintah Kota Makassar guna melihat efektif dan efektifitasnya pelaksanaan
Program dan Kegiatan oleh SKPD, yakni sebagai berikut :

Sasaran 1 : Terwujudnya pemerataan akses layanan pendidikan pada semua jalur dan jenjang
pendidikan

Bappeda, T.A 2016


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
1 Terwujudnya Program 59.000.000,00 56.992.900,00 96,59 Dinas
pemerataan Pemarataan Pendidikan
akses layanan Pendidik dan dan
pendidikan Tenaga Kebudayaan
pada semua Kependidikan
jalur dan Pendidikan Dasar
jenjang 1. Kegiatan 59.000.000,00 56.992.900,00 96,59
pendidikan (1) Pemerataan
Tenaga
Pendidik dan
Tenaga
Pendidikan
Dikdas
Program - -
pemerataan
pendidik dan
tenaga
kependidikan
Pendidikan
Menengah
1. Kegiatan - -
Pemerataan
Tenaga
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
Dikmen
Program Wajib 57.189.272.000,00 46.980.073.900,00 82,15 Dinas
belajar sembilan Pendidikan
tahun dan
1. Pembinaan 35.000.000,00 34.599.800,00 98,86 Kebudayaan
Peserta
Olimpiade
MIPA SD dan
SMP
2. Lomba Cerdas 196.000.000,00 195.650.700,00 99,82
Cermat Tingkat
SD dan SMP
3. Olimpiade 30.000.000,00 29.997.300,00 99,99
MIPA Tingkat
SD
4. Pembinaan 39.000.000,00 33.227.700,00 85,20
Masa Orientasi
Siswa SMP Se-
Kota Makassar

Bappeda, T.A 2016


5. Pembinaan 262.000.000,00 141.194.300,00 53,89
Atlit Olimpiade
Olahraga Siswa
SD/SMP
melalui
Training Centre
6. Liga Pendidikan 155.000.000,- 132.530.500,00 85,50
Siswa SD/SMP
Se Kota
Makassar
7. Olimpiade 78.000.000,00 38.960.100,00 49,94
MIPA Tingkat
SMP
8. Pengadaan
Buku Referensi
untuk Kelas VI
SD
9. Lomba Gerak 35.000.000,00 34.741.500,00 99,26
jalan Indah
Tingkat SD/MI
dan SMP/MTs
10.Olimpiade Olah 213.000.000,00 155.999.900,00 73,23
Raga Siswa
SMP/MTs
tingkat kota
Makassar
11.Olimpiade Olah 236.000.000,- 178.992.400,00 75,84
Raga Siswa
SD/MI Tingkat
Kota Makassar
12.Festival dan 189.000.000 120.649.900,00 63,83
lomba seni
siswa SD dan
SMP Se Kota
Makassar
13.Pengiriman tim 66.000.000,- 50.704.200,00 76,82
olimpiade olah
raga SMP/MTS
ke tingkat
propinsi
14.Pengiriman tim 201.000.000,- 75.498.800,00 37,56
olimpiade olah
raga SD/MI ke
tingkat propinsi

Bappeda, T.A 2016


15.Pengiriman tim 257.000.000,- 106.998.000,00 41,63
festival dan
lomba seni
siswa
SD/SMP/MTs
ke tingkat
Propinsi
16.Penyediaan 408.000.000,00 385.458.700,00 94,47
Beasiswa
Prestasi bagi
Siswa SD/SMP
17.Pengadaan 286.000.000,00 272.214.700,00 95,18
Buku Raport SD
dan SMP
18.Ujian 143.000.000,00 116.255.600,00 81,29
Sekolah
/Madrasah
(US/M)
SD/MI/SDLB
19.Penyelenggara 251.000.000,00 241.497.700,00 96,21
an Bantuan
Dana BOS
SD/MI/PPs/SM
P/MTs
20.Penyelenggara 64.000.000,00 62.492.600,00 97,64
an program
paket A setara
SD
21.Penyelenggara 171.000.000,00 143.210.900,00 83,75
an Paket B
setara SMP
22.Pelatihan 66.000.000,00 65.999.300,00 99,99
Pendidikan
Kekhususan
23.Bimtek 72.000.000,00 70.998.300,00 98,60
Penyusunan
Modul dan
Bahan Ajar
Paket B
24.Biaya 310.000.000,00 30.398.400,00 9,80
Penyelengaraa
n dan
pengelolaan
pendidikan
gratis
25.Lomba 44.000.000,00 30.919.900,00 70,27
Motivasi
Belajar Mandiri
(LOMOJARI)
SMP Terbuka

Bappeda, T.A 2016


26.Penerimaan 104.000.000,00 75.431.000,00 72,53
Siswa Baru SD
dan SMP Tahun
Ajaran
2014/2015
(Kurikulum)
27.Loka Karya 31.000.000,00 26.498.600,00 85,48
Penyusunan
Kisi-Kisi Naskah
Soal Standar
UAS/UASBN
SD/MI/SDLB
28.Ujian Nasional 121.000.000,00 89.704.400,00 74,13
(UN)
SMP/MT/SMPL
B dan Paket B
(Kurikulum)
29.Olimpiade Guru 49.000.000,00 35.698.700,00 72,85
SAINS SMP
30.Workshop & 66.000.000,00 65.992.800,00 99,99
Pembinaan
Wasit O2SN
SD/SMP
31.Dana 53.011.272.000,00 43.937.557.200,00 82,88
penyelenggara
an pendidikan
gratis SD dan
SMP
Program 40.652.545.600,00 34.548.947.333,00 84,98 Dinas
pendidikan Pendidikan
menengah dan
1. Bimtek 33.175.000,00 33.173.900,00 99,99 Kebudayaan
Pengembangan
Pembelajaran
Berbasis TIK
SMA/SMK
2. Penyelenggraa 223.000.000,00 214.100.000,00 96,00
n paket C
setara SMU
3. Penyelenggara 174.800.000,00 170.800.000,00 97,71
an Bantuan
Dana BOS
SMA/SMK/MA/
SMALB
4. Dana 38.775.015.000,00 33.170.757.233,00 85,54
Penyelenggara
an Pendidikan
Gratis
SMA/SMALB/S
MK

Bappeda, T.A 2016


5. Debat Bhs. 46.000.000,00 46.000.000,00 100
Indonesia dan
Bhs. Inggris
Siswa
SMA/SMK
Tingkat Kota
Makassar
6. Pengiriman 116.000.000,00 72.798.300,00 62,75
Peserta Debat
Bhs. Indonesia
dan Bhs. Inggris
SIswa
SMA/SMK Ke
Tingkat Provinsi
7. Penerimaan 38.000.000,00 37.985.000,00 99,96
Peserta Didik
Baru (PPDB)
SMA/SMK
tahun pelajaran
2014/2015
8. Pelaksanaan 120.000.000,00 105.000.000,00 87,50
ujian nasional
dan ujian
sekolah Tingkat
SMA/SMK/MA
9. Pengadaan 380.000.000,00
Album Raport
SMA dan SMK
10.Olimpiade sains 117.700.000,00 97.678.500,00 82,98
SMA / MA
tingkat Kota
Makassar
11.Pembinaan 247.355.600,00 246.355.600,00 99,59
Kedisiplinan
Siswa
12.Lomba 127.000.000,00 122.825.600,00 96,71
keterampilan
siswa SMK
Tingkat Kota
Makassar
13.Kejuaraan 51.000.000,00 50.983.300,00 99,96
Pelajar Daerah
Pelajar Tk. Kota
Makassar
14.Pengiriman Tim 62.500.000,00 62.498.800,00 99,99
Kejuaran
Pelajar Daerah
Kota Makassar
Tk Provinsi

Bappeda, T.A 2016


15.Festival 31.000.000,00 30.993.800,00 99,98
Lampion Siswa
SMP/SMA/SMK
Se Kota
Makassar
16.Workshop 35.000.000,00 34.997.300,00 99,99
Penguatan
Kompetensi
Pengawas
Sekolah
17.Sosialisasi 75.000.000,00 52.000.000,00 69,33
Pembinaan
Karakter
Remaja
18.Pertukaran
Pelajar Tingkat
Pendidikan
Menengah
Program 1.566.000.000,00 1.523.176.000,00 97,26 Dinas
pendidikan anak Pendidikan
usia dini dan
1. Penyelenggara 895.000.000,00 857.176.000,00 95,77 Kebudayaan
an PAUD
Lorong di 14
Kecamatan
sekota
Makassar
2. Pelatihan 171.000.000,00 171.000.000,00 100
Tingkat Dasar
Pendidik PAUD
3. Penyelenggara 500.000.000,00 495.000.000,00 99
an PAUD
Berbasis Masjid
Program Dinas
Pengembangan Pendidikan
Deposito dan
pendidikan Kebudayaan

Sasaran 2 : Meningkatnya mutu pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Meningkatnya Program 59.000.000,00 44.625.000,00 75,63 Dinas
mutu Peningkatan Pendidikan
pendidikan mutu pendidik dan
pada seluruh dan tenaga Kebudayaan
jenjang kependidikan
pendidikan (2) PAUD

Bappeda, T.A 2016


1. Workshop 59.000.000,00 44.625.000,00 75,63
Persiapan
Implementasi
Kurikulum 2013
Program 3.078.400.000,00 2.744.820.800,00 89,16
Peningkatan
mutu pendidik
dan tenaga
kependidikan
Dasar
1. Pelatihan 94.000.000,00 75.521.800,00 80,34
Pendidikan
Kebangsaan
bagi Guru
SD/SMP
2. Bimbingan 120.000.000,00 89.916.400,00 74,93
Teknis
Pelaksanaan
KTSP Tingkat
SD, dan SMP
(Kurikulum)
3. Diklat Penilaian 81.000.000,00 44.999.700,00 55,55
Kinerja Guru
(PKG) dan
Pengembangan
Keprofesian
Berkelanjutan
(PKB)
4. Diklat PTK 95.000.000,00 94.983.900,00 99,98
(Penilaian
Tindakan Kelas)
Guru SD dan
SMP
5. Pemilihan guru 105.000.000,00 105.000.000,00 100
berprestasi
TK ,SD/MI,
SMP/MTS
6. Pendidikan 424.000.000,00 423.973.800,00 99,99
lanjutan bagi
pendidik untuk
memenuhi
standar
kualifikasi ( SD )

Bappeda, T.A 2016


7. Workshop 145.220.000,00 145.182.000,00 99,97
Peningkatan
Kompetensi
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
Guru SMP
Melalui E -
Training
8. Bimbingan 87.000.000,00 85.667.400,00 98,46
Teknis
Pendampingan
Kurikulum 2013
Tk.SD
9. Workshop 100.000.000,00 79.991.100,00 79,99
Pendidikan
Budaya dan
Karakter
Bangsa Bagi
Guru SD dan
SMP
10.Lomba Inovasi 41.180.000,00 41.162.200,00 99,95
Pembelajaran
Guru SMP
11.Pelaksanaan 194.000.000,00 35.674.600,00 18,38
MGMP
12.Sosialisasi 200.000.000,00 200.000.000,00 100
Perda Baca
Tulis Al - quran
13.Workshop Tim 85.000.000,00 57.347.900,00 67,46
Pengembangan
Kurikulum
Tk.SD dan SMP
(Kurikulum)
14.Peningkatan 1.307.000.000,00 1.265.400.000,00 96,81
Mutu
Pendidikan di
Pulau
Program 1.106.946.200,00 1.036.345.300,00 93,62 Dinas
Peningkatan Pendidikan
mutu pendidik dan
dan tenaga Kebudayaan
kependidikan
menengah
1. Bimtek 88.650.000,00 63.202.300,00 71,29
Penyusunan
Modul dan
Bahan Ajar
Paket C

Bappeda, T.A 2016


2. Pemilihan guru 80.000.000,00 64.380.700,00 80,47
berprestasi
SMA dan SMK
3. Workshop 76.800.000,00 76.800.000,00 100
Guru
Bimbingan dan
Konseling SMA
& SMK
4. Bimtek 87.000.000,00 62.372.300,00 71,69
Penyusunan
KTSP SMA/SMK
Se Kota
Makassar
5. Workshop 59.000.000,00 58.400.000,00 98,98
Penyusunan
Analisis
Konteks Bagi
SMA Kota
Makassar
6. Olimpiade 105.000.000,00 104.985.900,00 99,98
Sains Nasional
Guru SMA dan
SMK
7. Diklat 61.375.700,00 61.345.700,00 99,95
Peningkatan
Kompetensi
Tenaga
Kependidikan
Bhs Indonesia
SMA dan SMK
8. Bimbingan 60.320.000,00 56.272.200,00 93,28
Teknis
Penyusunan
Soal Bagi Guru
SMA/SMK
9. Bimtek 80.600.000,00 80.596.400,00 99,99
Penilaian
Kinerja Guru
(PKG) Pada
Satuan
Pendidikan
SMA/SMK
10.Bimtek dan 70.328.900,00 70.328.900,00 100
Lomba
Penulisan Best
Practice dalam
Tugas
Pembelajaran
Di Sekolah

Bappeda, T.A 2016


11.Bintek Guru 274.872.300,00 274.870.900,00 99,99
Mata Pelajaran
Yang di Ujian
Nasionalkan
Tingkat
SMA/SMK
12.Workshop 63.000.000,00 62.790.000,00 99,66
Penyusunan
Instrumen
Supervisi
Sekolah
Program 706.000.000,00 680.586.100,00 96,40 Dinas
Manajemen Pendidikan
Pelayanan dan
Pendidikan Dasar Kebudayaan
1. Workshop 57.000.000,00 56.997.600,00 99,99
Penerapan
MBS Tingkat
Pendidikan
Dasar
2. Workshop 63.000.000,00 62.907.700,00 99,85
Penyusunan
dan
Pelaksanaan
Kurikulum
2013 Tingkat
Pendidikan
Dasar
3. Sosialisasi 84.000.000,00 83.997.300,00 99,99
Kurikulum
2013 Tingkat
SMP
4. Pelatihan 300.000.000,00 300.000.000,00 100
Kurikulum
Pembelajaran
Al - Quran
Kalangan Guru
Mengaji
5. Kajian 150.000.000,00 124.683.500,00 83,12
Pendidikan
Dasar
6. Sosialisasi
Perilaku Anak
Tentang
Sampah
7. Akreditasi 52.000.000,00 52.000.000,00 100
Sekolah
Pendidikan
Dasar

Bappeda, T.A 2016


Program 487.000.000,00 226.994.400,00 46,61 Dinas
Manajemen Pendidikan
Pelayanan dan
Pendidikan Kebudayaan
Menegah
1. Akreditasi 52.000.000,00 52.000.000,00 100
Sekolah
Pendidikan
Menengah
2. Pelatihan 175.000.000,00 174.994.400,00 99,99
Pengelolaan
Administrasi
Berbasis TIK
pada Satuan
Pendidikan
SMA
3. Revisi Perda
Pendidikan No.
3 Tahun 2006
4. Rembuk 260.000.000,00
Pendidikan dan
Kebudayaan
Kota Makassar

Sasaran 3 : Meningkatnya kemampuan literasi masyarakat


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Meningkatnya Program 856.885.000,00 460.915.100,00 53,78 Dinas
kemampuan Pendidikan Non Pendidikan
literasi Formal dan
masyarakat (3) Kebudayaan
1. Validasi data 161.000.000,00
dan Visitasi
Lembaga dalam
Bidang PNFI
2. Penyelenggaraa 142.000.000,00 136.024.600,00 95,79
n Program
Pendidikan
Kewirusahaan
Masyarakat
3. Monitoring dan 17.000.000,00 16.994.600,00 99,96
Evauasi
Lembaga
Kursus
4. Apresiasi PTK 141.000.000,00 137.398.400,00 97,44
PAUDNI
Berprestasi
Tingkat
Nasional

Bappeda, T.A 2016


5. Pengelolaan 35.000.000,00 28.488.600,00 81,39
Data Calon
Peserta Ujian
Nasional
Pendidikan
Kesetaraan
6. Pengelolaan 40.000.000,00 18.386.200,00 45,96
Data Calon
Peserta Ujian
Kompetensi
LKP
7. Ujian 57.000.000,00 55.500.000,00 97,36
Penempatan
Kelas
Kesetaraan
8. Penyelenggaraa 62.000.000,00
n Ujian
Kompetensi
Peserta Didik
LKP
9. Kursus 141.000.000,00 8.575.000,00 6,08
Keterampilan
Menjahit Bagi
Anak Kurang
Mampu
10.Workshop 55.000.000,00 53.662.700,00 97,56
Penyusunan
Kurikulum
SKKNI
Program 3.194.347.600,00 3.109.034.020,00 97,32 Badan Arsip,
Pelayanan Perpustakaa
perpustakaan n dan Data
1. Perpustakaan 274.992.400,00 268.212.550,00 97,53
Keliling
2. Lomba 224.237.900,00 217.547.470,00 97,01
Bercerita,
Pustakawan,
Kreatifitas
Anak, Resensi
Buku,
Mendongeng
dan Karya
Ilmiah
3. Publikasi Minat 82.474.000,00 79.774.000,00 96,72
Baca dan
Budaya Baca
melaui Media
Elektronik
4. Bursa Buku 68.393.000,00 67.693.000,00 98,97
Murah

Bappeda, T.A 2016


5. Bimbingan 276.632.700,00 276.632.400,00 99,99
Teknis
Pengolahan
dan Pelestarian
Bahan Pustaka
6. Pemilihan Duta 75.932.500,00 75.716.600,00 99,71
Baca Pelajar
7. Bedah Buku 32.003.000,00 31.886.800,00 99,63
Terbitan
Daerah
8. Operasional 341.405.800,00 335.183.200,00 98,17
Pengelolaan
Perpustakaan
Umum dan
Taman Baca
9. Pembinaan, 270.094.000,00 263.575.950,00 97,58
Monitoring dan
Evaluasi Taman
Baca
Kecamatan
Dalam Wilayah
Kota Makassar
10.Pengadaan 167.594.400,00 164.958.400,00 98,42
Bahan Pustaka
untuk
Perpustakaan
Umum, TBK,
Kepulauan dan
Perpusling
11.Survey Minat 110.650.200,00 109.707.800,00 99,14
Baca di Kota
Makassar
12.Pelatihan Ibu 243.603.200,00 243.603.200,00 100
Relawan Baca
13.Pameran 154.072.000,00 111.799.600,00 72,56
Perpustakaan
dalam rangka
HUT
Perpustakaan
Tingkat Kota,
Provinsi,
Nasional &
Expo Buku
14.Penyusunan / 44.248.300,00 44.248.300,00 100
Percetakan
Daftar
Tambahan
Koleksi dan
Penggandaan
Bahan Pustaka

Bappeda, T.A 2016


15.Pengumpulan 70.634.000,00 70.459.750,00 99,75
Karya Cetak
dan Karya
Rekam Koleksi
Daerah
16.Pemeliharaan / 85.571.000,00 85.450.800,00 99,85
Pelestarian
Bahan Pustaka
17.Pengelolaan 125.674.200,00 125.674.200,00 100
dan
Penginputan
Koleksi
Perpustakaan
18.Roadshow 117.835.000,00 117.835.000,00 100
Duta Baca
Makassar
19.Penerbitan dan 428.300.000,00 419.075.000,00 97,84
pencetakan
buku

Sasaran 4 : Terwujudnyapelayanankesehatan yang bermutudanterjangkau


2 Terwujudnyapel Program 1348061545 1311412750 97,28% Dinas
ayanankesehata PeningkatanKesel Kesehatan
n yang amatanIbuMelah
bermutudanterj irkandanAnak
angkau (4)
1. KampanyeIbuH 222212400 209762400 94,40%
amilSehat
2. Koordinasitekn 58036750 58036750 100%
is program
kesehatanibud
ananak
3. Pembinaankad 25000000 24626600 98,51%
erGerakanSaya
ngIbu (GSI)
dananak
4. Pertemuan 33133800 30933800 93,36%
Audit MAternal
Perinatal
(AMP)

Bappeda, T.A 2016


5. Sosialisasi 319344000 319344000 100%
Program
PerencanaanPe
rsalinandanpen
cegahankompli
kasi ( P4K) Bagi
Kader
danTokohMasy
arakat ( Toma )
6. Sosialisasistimu 95327300 95327300 100%
lasideteksiinter
vensidinitumbu
hkembangbagi
petugasdankad
erkesehatan
7. Sosialisasipersa 33866200 33866200 100%
linanaman ,
IMD dan ASI
eksklusifbagior
ganisasiwanita
danorganisasik
eagamaan
8. Sosialisasidanp 60093100 59618100 99,21%
embinaankelas
ibuhamil,
Kelasibubalita
9. Koordinasipetu 34725800 32925800 94,82%
gaskesehatan
RSKIA, RSB dan
RB
10.KampanyeAnak 222550000 205100000 92,16%
Sehat
11.Sosialisasi 1000 143772195 141871800 98,68%
HPK
BagiIbuHamil
12.Penguatan 100000000 100000000 100%
PWS-
KIA,KB,LB3
IbudanAnakBa
giPetugasKese
hatan
Program 241487600 215587600 89,27%
PelayananKeseha
tanPendudukMis
kin
1. Pelayanansuna 98100100 87925100 89,63%
tanmassal

Bappeda, T.A 2016


2. OrientasiTeknis 68388700 52663700 77,01%
Pembinaandan
PelayananKese
hatan di
KawasanKumu
hMiskindanMa
syarakatMiskin
Perkotaan
3. PelatihanKeseh 74998800 74998800 100%
atanKerjabagiN
elayandanPeny
elamTradisiona
l Daerah Pesisir

Program 82244754040 71815082058 87,32%


UpayaKesehatan
Masyarakat
1. KoordinasiTekn 42900000 41300000 96,27%
isManajemenP
uskesmas
2. PembinaanKec 75000000 73500000 98,00%
amatanSehatIn
dra / Mata
3. Sosialisasi Dan 55000000 51900000 94,36%
PembinaanKec
amatansehat
Gigi
4. PelayananKunj 134122000 130372000 97,20%
unganRumah
24 Jam
5. Survey 80000000 79420000 99,28%
KepuasanMasy
arakatTerhada
pPelayananPus
kesmas
6. PengadaanKan 500000000 481911000 96,38%
tongDarah
7. SosialisasiKese 67500000 64600000 95,70%
hatanKerjaBagi
Sektor Informal
8. PengadaanApli 101200000 101200000 100%
kasi ICD X
9. PelatihandanP 35000000 33900000 96,86%
embinaanKese
hatanJiwa
10.KoordinasiTekn 43900500 43900500 100%
isPelaksanaanK
esehatanOlahr
aga

Bappeda, T.A 2016


11.KoordinasiTekn 43900500 43892600 99,98%
isPelaksanaanK
esehatanKhusu
s / Perkesmas
12.PelayananKese 67000100 67000100 100%
hatanSpesialis
di Pulau
13.Pelayanan P3K 134122000 134122000 100%
14.Pemberiantunj 501600000 493800000 98,44%
angankhususte
nagamedisdan
paramedisdipul
au
15.Monev 38010100 36711600 96,58%
Program
PelayananKese
hatanMasyarak
at
16.Penyediaanbia 33074146240 31140802375 94,14%
ya
Ops.&pemel.
Program
Pely.Kes. Gratis
Puskesmas
17.Penyediaanbia 510513000 438279342 85,85%
yaOperasionalJ
aminanKesehat
anNasional
PKM. Andalas
18.Penyediaanbia 1176488800 1091271059 92,76%
yaOperasionalJ
aminanKesehat
anNasional
PKM. Antang
19.Penyediaanbiay 706846900 590696620 83,57%
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM.
Ant.perumnas
20.Penyediaanbiay 496605300 364508550 73,40%
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM.
Antara
21.Penyediaanbiay 2337968500 1782200264 76,23%
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM.
Bara-baraya

Bappeda, T.A 2016


22.Penyediaanbiay 677199500 552804475 81,63%
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM.
Barombong
23.Penyediaanbiay 2297319600 1813331069 78,93%
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM.
Batua
24.Penyediaanbiay 506222800 448537224 88,60%
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM.
Bira
25.Penyediaanbiay 1216831800 964325900 79,25%
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM.
Cendrawasih
26.Penyediaanbiay 690377100 587566484 85,11%
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM.
Dahlia
27.Penyediaanbiay 1717844400 1351663669 78,68%
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM.
Jongaya
28.Penyediaanbiay 2202755300 1702451675 77,29%
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM.
JumpandangBa
ru
29.Penyediaanbiay 1855130500 1558028554 83,98%
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM.
KalukuBodoa
30.Penyediaanbiay 905727600 751595760 82,98%
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM.
Karuwisi

Bappeda, T.A 2016


31.Penyediaanbiay 3621632400 2823034500 77,95%
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM.
Kassi-Kassi
32.Penyediaanbiay 943042200 761531940 80,75%
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM.
Layang
33.Penyediaanbiay 1061878000 922161184 86,84%
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM.
MacciniSawah
34.Penyediaanbiay 758336100 659338004 86,95%
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM.
Makkasau
35.Penyediaanbiay 754025700 630538284 83,62%
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM.
MalimonganBa
ru
36.Penyediaanbiay 1686334000 1212681729 71,91%
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM.
Mamajang
37.Penyediaanbiay 837302100 714029410 85,28%
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM.
Mangasa
38.Penyediaanbiay 733831000 537302375 73,22%
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM.
Maradekayya
39.Penyediaanbiay 1299006300 991469369 76,33%
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM.
MinasaUpa

Bappeda, T.A 2016


40.Penyediaanbiay 1230849600 1132077300 91,98%
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM.
Pampang
41.Penyediaanbiay 520049900 438451834 84,31%
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM.
Panambungan
42.Penyediaanbiay 1169069400 875911000 74,92%
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM.
Pattingalloang
43.Penyediaanbiay 889999600 791231100
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM. 72,73
Pertiwi
44.Penyediaanbiay 1523542000 1103786374
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM. 72,45
Rappokalling
45.Penyediaanbiay 1440051700 1219513140
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM. 84,69
Sudiang
46.Penyediaanbiay 1262928700 1160955562
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM. 91,93
Sudiang Raya
47.Penyediaanbiay 429143500 379391208
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM. 88,41
Tabaringan
48.Penyediaanbiay 1669965600 1473460352
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM. 88,23
Tamalate
49.Penyediaanbiay 1131469800 1012921000 89,52
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM.
Tamalanrea

Bappeda, T.A 2016


50.Penyediaanbiay 1316222400 1187932200
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM. 90,25
Tamamaung
51.Penyediaanbiay 482380900 433312052
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM. 89,83
Tamangapa
52.Penyediaanbiay 411342200 367823300
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM. 89,42
Tarakan
53.Penyediaanbiay 521546000 314947200
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM. 60,39
BarrangLompo
54.Penyediaanbiay 218326000 191341350
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM. 87,64
Kapasa
55.Penyediaanbiay 240781200 208005000
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM.
PulauKodingare 86,39
ng
56.Penyediaanbiay 443418000 373419800
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM. 84,21
Bangkala
57.Penyediaanbiay 911014800 662576000
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM.
MacciniSombal 72,73
a
58.Penyediaanbiay 907558800 818346704 90,17
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM.
Paccerakkang

Bappeda, T.A 2016


59.Penyediaanbiay 332768400 283519051
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasionalPKM. 85,20
Bulurokeng
60.Penyediaanbiay 136525200 136525200
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM.
Tamalanrea 100,00
Jaya
61.Penyediaanbiay 226438800 150285119
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasional PKM. 66,37
Toddopuli
62.Penyediaanbiay 522157200 511561250
aOperasionalJa
minanKesehata
nNasionalPKM. 97,97
Ballaparang
63.KemitraanPeni 300000000 299525347
ngkatanKualita
sPelayananKes
99,84
ehatan
Program Upaya 47.301.212.000 11.019.586.342 RSUD
Kesehatan 23,30
Perorangan
1. Pemeliharaan 17.301.212.000 11.019.586.342
dan Pemulihan
Kesehatan
(Kesehatan 63,69
Gratis)
2. Pemelihataan 30.000.000.000
dan Pemulihan
Kesehatan
(BLUD)
Program 2708886105 2560258525 Dinkes
PerbaikanGiziMa 94,51
syarakat
1. PeningkatanKa 100297900 100097900
pasitasdanPro
mosi ASI
BapakPedulida 99,80
n Duta Asi
2. PemberianMak 429047700 381424700 88,90
ananTambahan
(PMT)
AnakSekolah

Bappeda, T.A 2016


3. KoordinasiTekn 48541600 48541600
is Program 100,00
GiziMasyarakat
4. Pertemuankoor 54381200 53841200
dinasi RAD-PG
untukPuskesma
sdan
Monitoring
danEvaluasi
Program
PerbaikanGizim 99,01
asyarakat
5. PembinaanKelo 195245900 188859900
mpokGiziMasy 96,73
arakat
6. PemberianMak 207150000 163650000
ananTambahan
( PMT )
IbuHamilKuran 79,00
gEnergiKronik
7. PelatihanKonse 215561800 215561800
ling ASI dan MP
ASI
bagipetugaskes 100,00
ehatan
8. PemberianMak 202650000 201050000
ananTambahan
(PMT)
PemulihanGiziB 99,21
uruk
9. PengawasanPe 81396400 81396400
mberianAsiEksk
lusif di
RSKIA,RSB dan 100,00
RB
10.PemberianMak 701797700 687185700
ananTambahan
(PMT)
PemulihanGiziK 97,92
urang
11.PenguatanPem 100000000 96400000 96,40
antauan
Wilayah
SetempatdanSu
rveilansGiziBagi
PetugasKeseha
tan

Bappeda, T.A 2016


12.SosialisasiAsiEs 144032200 144032200
klusifdalamran
gkaMendukung
1000
HariPertamaKe 100,00
hidupan
13.PenyusunanRa 228783705 198217125 86,64
nperda ASI
Ekslusif

Sasaran 5 : Berkurangnyakasuspenyakitmenulardanpenyakitendemik
No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Berkurangnyak Program 5113053000 4978636200 Dinas
asuspenyakitm Pencegahan dan Kesehatan
enulardanpeny Penanggulangan
97,37
akitendemik Penyakit Menular
(5) 1. Penanggulanga 1353200000 1308861000
nPenyakitDem
amBerdarah 96,72
Dengue
2. PengendalianP 300825000 295600000
enyakit
Tuberculosis 98,26
( TB ) Paru
3. KoordinasiTekn 68396800 68396800
isPengendalian
PenyakitMenul 100,00
ar
4. Pembinaan 105525300 105525300
Program dan
Pengendalian 100,00
Malaria
5. PengendalianP 273922300 269943500
enyakitTidakM 98,55
enular (PPTM)
6. Pembinaan 341500000 316700000 92,74
dan
Pemantauan
Pelayanan
Emergency
Perkotaan dan
Kegawatdarura
tan

Bappeda, T.A 2016


7. PengendalianP 118900000 118900000
enyakitBersum
berBinatang,
DiaredanKecaci 100,00
ngan
8. Monitoring 49135000 49135000
danEvaluasi 100,00
Program P2P
9. PengendalianP 227000000 217900000 95,99
enyakitKusta
10.Pemantauan/p 166300600 163300600
encegahanpen
anggulanganPe
nyakitPotensi
KLB 98,20
danBencana
11.PencegahanPe 320000000 319676000 99,90
nyakitDemamB
erdarah
Dengue
( PemantauanJ
entik )
12.Pencegahan 405.000.000 388.150.000 95,84
HIV / AIDS
13.PeningkatanCa 253.240.000 243.490.000
kupanImunisas 96,15
i
14.OperasionalKo 776.000.000 766.450.000
misiPenanggul
angan AIDS
Kota
Makassaar( KP 98,77
A)
15.SosialisasidanP 354.108.000,00 346.608.000
engawasanKaw
asanTanpaRok 97,88
ok ( KTR )

Sasaran 6 : Berkembangnyalayanankesehatanreproduksidankeluargaberencana
No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Berkembangnya Program 1.570.824.000 1.568.524.000 Badan KB
layanankesehat Pelayanankeluar
anreproduksida gaberencana 99,85

Bappeda, T.A 2016


nkeluargaberen 1. PenyediaanPel 553.390.000 551.390.000
cana (6) ayanan KB Dan
AlatKontraseps
iBagiKeluarga 99,64
Miskin
2. PelayananKons 76.650.000 76.650.000 100,00
eling KB
3. PelayananPem 39.100.000 39.100.000
asanganKontra 100,00
sepsi KB
4. Pengadaandan 299.939.000 299.939.000
DistribusiAlatk
ontrasespsidan
PeralatanMedi 100,00
s
5. Pelayanan KB 157.907.000 157.907.000 100,00
MedisOperasi
6. PromosiPelaya 253.400.000 253.100.000
nanKelangsung
anHidupIbubay
idanAnak 99,88
(KHIBA)
7. PeningkatanPa 190.438.000 190.438.000
rtisipasiPriaDal
am KB Dan
KesehatanRepr 100,00
oduksi
Program 160.008.000 160.008.000 100,00 Badan KB
kesehatanreprod
uksiremaja
1. Advokasi,Pemb 160.008.000 160.008.000 100,00
entukandan
KIE Tentang
KRR
2. OrientasiPenge 160.008.000 160.008.000 100,00
lola PIK KRR
3. PelatihanKeseh 160.008.000 160.008.000 100,00
atanReproduks
iRemaja

Sasaran 7 : Terwujudnya pola hidup sehat masyarakat


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Terwujudnya Program Promosi 4.842.179.800 4.752.236.800 Dinas
pola hidup Kesehatan dan Kesehata
sehat Pemberdayaan n
98,14
masyarakat (7) Masyarakat

Bappeda, T.A 2016


1. KoordinasiTekn 39.325.400 39.325.400
is Program
PromosiKeseha 100,00
tan
2. Monitoring 190.205.600 190.205.600
danevaluasi
program
promosikeseha 100,00
tan
3. PeningkatanPe 58.252.600,00 56.752.600
ranPosyandu
( Stimulan 97,43
Program IHPP )
4. Sosialisasi dan 774.426.000 730.608.000
Pembinaan Pos
Kesehatan
Pesantren
( POSKESTREN 94,34
) Aktif
5. Pengembangan 141.654.600 139.754.600
media Promosi
Dan
InformasiKeseh 98,66
atan
6. Sosialisasi 260.000.200 260.000.200
Program Saka
Bakti Husada 100,00
( SBH)
7. SosialisasidanP 2.932.389.200 2.889.664.200
embinaanPeril
akuHidupBersi
hdanSehat 98,54
( PHBS )
8. Koordinasi , 400.000.300 400.000.300
OperasionalPo
syandudanPem
binaan Kader 100,00
Posyandu
9. SosialisasidanP 4.842.179.800 4.752.236.800
embinaanKelur
ahanSiagaAktif
(LorongSiaga) 98,14

Sasaran 8 : Terpenuhinya kebutuhan lapangan kerja dan kesempatan berusaha


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %

Bappeda, T.A 2016


Terpenuhinya Program 3.547.184.900. 3.534.522.950 99.64 Dinas
kebutuhan Peningkatan Tenaga
lapangan kerja Kesempatan Kerja
dan Kerja
kesempatan 1. Monitoring, 85.515.800 85.515.600,00 99.99
berusaha (8) evaluasi, dan
pelaporan
penempatan
kesempatan
kerja
2. Pelayanan 209.999.900 209.036.100,00 99.54
Administrasi
Pencari kerja /
Kartu Kuning
(AK. I s/d Ak V)
ISO 9001 :2008
3. Bursa Kerja / 295.984.000,00 290.984.000,00 98.31
Job Fair
4. Informasi Pasar 126.525.000,00 126.522.700,00 100
Kerja Online
(IPKOL)
5. Padat Karya 1.592.358.400 1.592.358.300, 100
Infrastruktur
6. Pencarian 249.550.900,00 246.891.200,00 98,93
Lowongan
Kerja Dalam
dan Luar
Negeri
7. Padat Karya 324.303.900,00 324.303.200,00 100
Produktif
Teknologi
Tepat Guna
8. Sosialisasi 85.639.500 85.639.400,00 100.00
perencanaan
tenaga kerja
Kota Makassar
2015-2019
9. Penyuluhan 105.715.200,00 105.715.200,00 100.00
Bimbingan
Jabatan / Karir
10.Pembinaan 100.000.000,00 96.800.000,00 96.80
Kelompok
Usaha Mandiri
11.Pemantauan 61.144.000.00 61.143.900,00 100.00
Penempatan
Tenaga Kerja
Indonesia dan
Tenaga Kerja
Asing

Bappeda, T.A 2016


12.Pemutakhiran 67.900.000,00 67.065.900,00 98.77
Data Base
Ketenagakerjaa
n
13.Sosialisasi 62.327.200.00 62.326.850,00 100.00
Penempatan
Tenaga Kerja
Indonesia (TKI)
Formal dan
Non Formal
14.Pemantauan 69.974.000 69.974.000,00 100.00
Kinerja Bursa
Kerja Khusus
dan Lembaga
Penempatan
Tenaga Kerja.
15.Sosialisasi 64.517.400.00 64.517.050,00 100.00
Peraturan
Perundangan
Kabinapentaan
di Kota
Makassar
16.Sosialisasi 45.729.700.00 45.729.550,00 100.00
Perencanaan
Tenaga Kerja
Mikro di
Perusahaan
17.Revisi Perda KOSONG
Ketenaga-
kerjaan Nomor
9 Tahun 2004
dan Izin
Memperkerjak
an Tenaga
Asing (IMTA)

Sasaran 9 : Terwujudnya jaminan sosial keluarga miskin serba guna


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
3 Terwujudnya Program 1.123.281.000 95.62 Bappeda
jaminan sosial Koordinasi 1.074.118.400,0
keluarga miskin Penanggulangan 0
serba guna (9) Kemiskinan
1. Koordinasi 603.160.000,00 559.775.200,00 92.81
Program
Penanggulanga
n Kemiskinan

Bappeda, T.A 2016


2. Koordinasi 329.221.000,00 327.166.900,00 99.38
Program RAD-
PG
3. Koordinasi 190.900.000,00 187.176.300,00 98.05
Pelaksanaan
Program
JKN/BPJS
Program Jaminan 2.825.992.300.0 2.714.105.050,0 96.04 Dinas
Sosial Serbaguna 0 0 Sosial
Keluarga Miskin
dan Disabilitas
1. Pembinaan 276.167.500,00 271.987.500,00 98.49
Sosial
Pendamping
PKH
2. Pemberian 468.148.000.00 446.748.000,00 95.43
Jaminan Sosial
Kebutuhan
Dasar Anak
Sekolah Bagi
FM
3. Pelayanan 275.224.500,00 274.424.500,00 99.71
Jaminan KESOS
dan ASKESOS
bagi RTSM
4. Pelayanan 424.756.100.00 355.416.100,00 83.68
Sosial Lanjut
Usia Terlantar
Melalui Home
Care dan
Rujukan
5. Jaminan Sosial 429.056.500,00 429.056.500,00
Eks Kusta 100.00

6. Pembinaan 183.465.500,00 183.465.500,00


Keluarga 100.00
Miskin
Kepulauan
7. Pengembangan 261.873.900.00 245.786.650,00 93.86
dan
Pemantapan
RTSM Keluarga
Harapan
8. Pembinaan 313.965.400.00 313.965.400,00
dan 100.00
Pengembangan
Jaminan Sosial
Disabilitas

Bappeda, T.A 2016


9. Jaminan Sosial 193.334.900.00 193.254.900,00 99.96
Bagi Wanita
Penyandang
Disabilitas
melalui
Pemberdayaan
Keterampilan
Program 1.185.319.800.0 1.184.919.800,0 99.96
Peningkatan 0 0
Kualitas Hidup
1. Peningkatan 160.500.000,00 160.500.000,00 100
Peran dan
kualitas bagi
ibu rumah
tangga
2. Pembinaan 130.450.000.00 130.450.000,00 100
kelompok
perempuan
dalam
pembinaan
kelurahan
terpadu
3. Pembinaan 346.460.000.00 346.060.000,00 99.88
bagi ibu rumah
tangga dalam
membangun
keluarga
sejahtera
(P2WKSS)
4. Pelatihan 385.600.000.00 385.600.000,00 100
keterampilan
kelompok
pemberdayaan
perempuan
5. Bimbingan 162.309.800.00 162.309.800,00 100
manajemen
usaha bagi
perempuan
dalam
mengelola
usaha

Sasaran 10 : Terwujudnya masyarakat yang produktif dan berdaya saing (10)


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %

Bappeda, T.A 2016


3 Terwujudnya Program 4.250.000.000 4.234.200.200,0 99.6 Dinas
masyarakat Peningkatan 0 3 Tenaga Kerja
yang produktif Kualitas dan
dan berdaya Produktivitas
saing (10) Tenaga Kerja
1. Pendidikan dan 817.956.000.00 810.946.000,00 99.1
Pelatihan 4
Keterampilan
Bagi Pencari
Kerja Produktif
2. Pelatihan 108.170.700,00 108.132.400,00 99.9
Peningkatan 6
Produktivitas
Tenaga Kerja
3. Pelatihan 864.766.900,00 864.766.700,00 100.
Pengembangan 00
Kewirausahaan
4. Pelatihan 633.912.500.00 633.912.200,00 100.
Keterampilan 00
Tenaga Kerja
Bagi
Masyarakat
Yang Kurang
Mampu
5. Identifikasi 108.249.000,00 107.898.800,00 99.6
Kebutuhan 8
Pemagangan di
Perusahaan
6. Pelatihan 609.561.600.00 601.161.200,00 98.6
Pemagangan 2
Dalam Negeri
Berbasis
Pengguna
7. Pemberian 646.103.700.00 646.103.700,00 100.
Fasilitas dan 00
Mendorong
Sistem
Pendanaan
Pelatihan
Masyarakat
8. Peningkatan 98.200.000.00 98.200.000,00 100.
Profesionalism 00
e Tenaga
Pelatihan /
Instruktur LPK

Bappeda, T.A 2016


9. Pembinaan 163.876.200,00 163.876.000,00 100.
Penata 00
Usahaan dan
Evaluasi
Kegiatan LPK
10.Bintek 99.226.700,00 99.226.600,00 100.
Penerapan 5 S 00
di Perusahaan
11.Sosialisasi 99.976.700,00 99.976.700,00 100.
Pemagangan 00
Dalam dan
Luar Negeri

Sasaran 11 : Berkembangnya K-UMKM dan ekonomi kreatif


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Berkembangnya Program 4.332.498.000.0 4.271.148.500,0 98.5 Dinas
K-UMKM dan Pengembangan 0 0 8 Koperasi dan
ekonomi kreatif Kewirausahaan UKM
(11) dan Keunggulan
Kompetitif Usaha
Kecil Menengah
1. Fasilitas 150.000.000.00 149.959.800.00 99.9
Pengembangan 7
Sarana
Promosi dan
Hasil Produksi
2. Bimbingan 377.100.000.00 376.699.800,00 99.8
Teknik Pola 9
Pengelolaan
Limbah Rumah
Tangga untuk
UMKM

Bappeda, T.A 2016


3. Pembinaan 175.045.000,00 171.044.900,00 97.7
Pengembangan 1
Klinik Bisnis
4. Bimbingan 240.000.000.00 239.199.700,00 99.6
Teknik 7
Pengelolaan
Warung Makan
bagi UMKM
5. Fasilitasi 110.000.000.00 109.999.800,00 100.
Pemasaran 00
Produk UMKM
dengan Pelaku
Bisnis
6. Peningkatan 220.000,000.00 219.199.600,00 99.6
Teknis Desain 4
Produk Usaha
Kerajinan bagi
UMKM
7. Pemanfaatan 230.068.000.00 228.067.800,00 99.1
Informasi 3
Teknologi
dalam
Peningkatan
Kualitas UKM
8. Lomba UKM 300.000.000,00 270.900.000,00 90.3
antar Lorong 0

9. Sentra Galeri 270.000.000,00 265.000.000,00 98.1


Produk 5
Unggulan
Koperasi dan
UKM
10.Penyelenggara 955.000.000.00 941.792.500,00 98.6
an Promosi 2
Produk
Unggulan
Usaha Mikro
Kecil
Menengah
11.Sosialisasi 137.500.00 136.700.000,00 99.4
Peraturan 2
Pemerintah
tentang
Perpajakan
bagi UKM
12.Workshop Kosong
Peningkatan
Pengelolaan
Keuangan
UMKM

Bappeda, T.A 2016


13.Bimbingan 326.285.000.00 324.284.800,00 99.3
Teknik 9
Keterampilan
Bordir
Komputer bagi
UMKM
14.Fasilitasi 91.500.000.00 91.499.800,00 100.
Sarana Mesin 00
Bordir
Komputer bagi
UMKM
15.Pengelolaan 250.000.000.00 249.200.000,00 99.6
dan 8
Pengembangan
Usaha Kuliner
di Lorong-
Lorong
16.Pengelolaan 500.000.000.00 497.600.000,00 9.95
dan
Pengembangan
Usaha Jasa
Laundry di
Lorong-Lorong
Program 2.725.041.000.0 2.513.903.380,0 92.2
Pengembangan 0 0 5
Sistem
Pendukung
Usaha Bagi Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
1. Penilaian 89.338.000,00 89.334.480,00 100.
Kesehatan 00
KSP/USP
Koperasi
2. Kemitraan 301.838.000.00 299.433.800,00 99.2
Lembaga 0
Pengelola Dana
Bergulir
Koperasi dan
UKM dengan
Mitra
Penerima
Pinjaman/Pem
biayaan Dalam
Pemanfaatan
Dana Bergulir

Bappeda, T.A 2016


3. Koordinasi 176.164.000.00 169.963.800,00 96.4
Perkembangan 8
Nilai Realisasi
Bersih Koperasi
dan UMKM
Peserta Dana
Bergulir Tahun
2005 - 2010
4. Monitoring 102.481.000.00 101.004.600,00 98.5
Keragaan 6
Koperasi
Simpan Pinjam
(KSP/USP)
5. Sosialisasi 60.641.000.00 58.241.000,00 96.0
Kemitraan 4
Lembaga
Keuangan
dengan
Koperasi dan
UMKM
6. Pengawasan 292.000.000.00 285.017.500,00 97.6
dan 1
Pembinaan
Koperasi /
UMKM di Kota
Makassar
7. Peningkatan 76.588.000.00 74.902.400,00 97.8
Pengawasan 0
Koperasi
Simpan Pinjam
dalam
Penerapan
Undang-
Undang No. 12
Tahun 1992
tentang
Perkoperasian
8. Monitoring, 144.721.000.00 65.611.500,00 45.3
Pembinaan, 4
Evaluasi dan
Pelaporan
Dana Bergulir
9. Bimbingan 62.113.000.00 59.112.500,00 95.1
Teknis 7
Pengelolaan
Penataan Toko
Ritel Modern
(UKM Mart)

Bappeda, T.A 2016


10.Sosialisasi 297.263.000.00 292.062.800,00 98.2
Pemanfaatan 5
Dana
Kemitraan dari
Lembaga
Pengelola Dana
Bergulir Kop &
UKM (LPDB-
KUKM) dengan
Koperasi &
UKM di Pasar-
pasar Kota
Makassar
11.Pembinaan 421.894.000.00 415.494.000,00 98.4
dan 8
Peningkatan
Kualitas
Permodalan
Koperasi dan
UMKM Mandiri
di Lorong-
lorong Kota
Makassar
12.Fasilitasi UMKM 200.000.000.00 108.525.000,00 54.2
dalam 6
pengembangan
Usaha
13.Pembinaan 250.000.000.00 248.800.000,00 99.5
Koperasi dan 2
UKM dalam
penataan
Galery Produk-
produk Lokal
Unggula
14.Peningkatan 250.000.000.00 246.400.000,00 98.5
kualitas 6
Kewirausahaan
Koperasi dan
UMKM bagi
Wirausaha
Baru/Pemula
yang Inovatif
Program 11.006.695.300, 10.963.171.000, 99.6 Dinas
Pengembangan 00 00 0 Pariwisata
Ekonomi Kreatif dan Ekonomi
Kreatif
1. Atraksi Seni 747.534.000,00 746.973.900,00 99.9
Pertunjukan 3

Bappeda, T.A 2016


2. Festival Anak 200.000.000,00 199.981.000,00 99.9
Lorong 9

3. Makassar 500.810.500,00 475.145.500,00 94.8


Islamic Fashion 8
Festival
4. Pekan Film 234.572.800,00 234.572.800,00 100.
Makassar 00

5. Makassar 500.000.000,00 499.952.800,00 99.9


Culture Festival 9
and Carnaval
6. Pembuatan 150.000.000.00 149.962.500,00 99.9
Video Klip 8
Jingle dan
Rekaman MTR
dan I Love MC
7. Makassar 150.000.000,00 149.997.500,00 100.
Initiative 00

8. Festival Lagu 336.175.000,00 336.123.000,00 99.9


Daerah 8

9. Festival Film 286.175.000,00 286.123.900,00 99.9


Pendek 8
(Sombere
Award)
10.Celebes Beauty 327.156.400,00 327.156.400,00 100.
Fashion Week 00

11.Makassar 320.000.000,00 319.948.000,00 99.9


Fashion For 8
Pasion
12.Workshop 500.000.000,00 498.231.100,00 99.6
Pembuatan 5
Handycraft
13.Workshop 500.000.000,00 498.121.200,00 99.6
Pembuatan 2
Kue-Kue
Tradisional
14.Workshop 494.000.000,00 493.961.500,00 99.9
Pembuatan 9
Batik Lontara
15.Workshop 494.000.000.00 493.961.500,00 99.9
Pengolahan 9
Tenun Sutra
Menjadi Bahan
Siap Pakai

Bappeda, T.A 2016


16.Pesta 300.056.600,00 299.989.400,00 99.9
Komunitas 8
Kreatif
Makassar
17.Makassar Art 430.493.500,00 430.476.800,00 100.
in Culture and 00
Tradition
18.Tradisional 612.929.000,00 612.928.700,00
Food Vaganza 100.
00

19.Makassar 556.175.000,00 556.168.800,00 100.


Performing 00
Arts
20.Workshop 500.000.000.00 498.279.100,00 99.6
Pengembangan 6
Kualitas dan
Keragaman
Kemasan
21.Festival Jazz 450.701.500,00 450.654.400,00 9.99
Fort Rotterdam
22.Workshop 486.466.000.00 486.458.700,00 100.
Pengembangan 00
Manajemen
Pemasaran
Produk
23.Pentas Seni 250.000.000,00 249.995.600,00 100.
Makassar 00

24.Jambore 250.000.000,00 249.990.000,00 100.


Fotografi 00
Nasional
25.Pekan Seni dan 419.450.000,00 416.735.000,00 99.3
Kampung 5
Makassar
26.Makassar 300.000.000,00 295.252.300,00 98.4
Traditional 2
Festival
27.Festival Eat 460.000.000,00 456.053.100,00 99.1
and Run 4

28.Makassar 250.000.000,00 249.976.500,00 99.9


House of Arts 9
and Culture

Sasaran 12 : Meningkatnya produksi perikanan dan kelautan serta kesejahteraan nelayan


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %

Bappeda, T.A 2016


Meningkatnya Program 3.598.123.800.0 3.477.397.390,0 96.64 Dinas
produksi Pengembangan 0 0 Kelautan,
perikanan dan dan Peningkatan Perikanan,
kelautan serta Produksi Pertanian
kesejahteraan Perikanan dan
nelayan (12) 1. Temu Teknis 147.132.000.00 141.686.000,00 96.30 Peternakan
Penggunaan
Alat Tangkap
Ramah
Lingkungan Se
Kota Makassar
2. Pelatihan 120.707.800.00 120.707.800,00 100.00
Kelompok
Nelayan
Tradisional di
Kota Makassar
3. Statistik dan 115.566.100,00 115.566.100,00 100.00
Sistem
Informasi
Perikanan
4. Pembinaan 148.843.600.00 148.843.600,00 100.00
Akses
Permodalan
Bagi Pengolah
dan Pemasar
Ikan
5. Pelatihan 191.099.500.00 191.099.500, 100.00
Sistem Rantai
Dingin, HACCP,
Inovasi
Teknologi,
Kelompok
Pengolah dan
Pemasar Hasil
Perikanan
6. Pemeliharaan 91.634.000,00 81.913.200,00 89.39
TPI Rajawali
7. Pelatihan Cara 169.637.000.00 169.637.000,00 100.00
Budidaya Ikan
Yang Baik
(CBIB) dan Cara
Pembenihan
Ikan Yang Baik
(CPIB)
8. Pemeliharaan 76.227.200,00 73.741.200,00 96.74
BBI Parang
Tambung 

Bappeda, T.A 2016


9. Pembangunan 1.488.257.400,0 1.388.079.390,0 93.27
dan 0 0
Pengembangan
sarana dan
Prasarana
Perikanan
Tangkap dan
Budidaya
Tahun 2015
(DAK dan
Pendamping
DAK TA. 2015)
10.Pengembangan 460.371.500.00 460.371.500,00 100.00
sarana dan
prasarana
perikanan
Tahun 2015
(DAK dan
Pendamping
DAK TA. 2015)
11.Pengembangan 474.352.700,00 471.457.100,00 99.39
Budidaya Ikan
Lele
12.Temu Teknis 114.295.000,00 114.295.000,00 100.00
Penggunaan
Alat Bantu
Penangkapan
Program 1.941.413.112.0 1.852.433.725,0 95.42 Dinas
Peningkatan 0 0 Kelautan,
Kesadaran Perikanan,
Masyarakat Pertanian
Pesisir dan Pulau dan
Pulau Kecil dalam Peternakan
Pengawasan
Konsevasi Suber
Daya Laut
1. Pelatihan 53.980.500,00 53.980.500,00 100.00
Pengelolaan
Wilayah Pesisir
2. Sosialisasi 51.500.000,00 51.500.000,00 100.00
Pengawasan
Sumberdaya
Kelautan
Berbasis
Masyarakat
3. Sosialisasi 59.919.700,00 59.319.700,00 99.00
Terumbu
Karang Bagi
Masyarakat
Pesisir

Bappeda, T.A 2016


4. Pelatihan 27.800.000,00 27.620.000,00 99.35
Pembuatan
Kapal Fiber
Bagi Kelompok
Nelayan
5. Penyuluhan 101.461.200.00 99.961.200,00 98.52
Hukum dan
Penyadaran
Masyarakat
dalam
Pendayagunaa
n Sumberdaya
Laut
6. Penanganan 32.827.400.00 31.327.400,00 95.43
Konflik Dalam
Pemanfaatan
Sumberdaya
Kelautan
7. Peningkatan 51.615.000.00 50.115.000,00 97.09
Sumberdaya
Manusia Dalam
Pengelolaan
Wilayah Pesisir
Yang
Berkelanjutan
Bagi Wanita
Pesisir
8. Kampanye 59.200.000,00 55.750.000,00 94.17
Penyelamatan
Terumbu
Karang
9. Operasional 222.504.700,00 201.957.700,00 90.77
Pengawasan
Kapal dan
Perlindungan
Laut
10.Penguatan 52.205.000.00 50.705.000,00 97.13
Kelembagaan
Kelompok
masyarakat
Pengawas
( POKMASWAS
)

Bappeda, T.A 2016


11.Pengembangan 1.046.599.612.0 988.397.225,00 94.44
Sarana dan 0
Prasarana
Pengawasan
Sumberdaya
Kelautan dan
Perikanan
Tahun 2015
(DAK dan
Pendamping
DAK TA. 2015)

Sasaran 13 : Meningkatnya usaha pertanian yang mempunyai nilai tambah tinggi dan peluang
pasar
No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Meningkatnya Program 6.249.489.500,0 6.186.477.700,0 98.99 Dinas
usaha pertanian Pengembangan 0 0 Kelautan,
yang Pertanian Perikanan,
mempunyai Vertical Garden Pertanian
nilai tambah 1. Pelatihan 501.695.600,00 501.695.600,00 dan
tinggi dan Pengembangan 100.00 Peternakan
peluang pasar Tekhnologi
(13) Hortikultura
2. Pengawasan 143.293.600.00 143.290.600,00
dan 100.00
Pemantauan
Benih dan Bibit
Hortikultura
3. Pengembangan 5.101.356.500,0 5.050.688.500,0 99.01
Kebun Lorong 0 0
Hijau Produktif
4. Pekan 66.032.000,00 63.696.200,00 96.46
florikultura
nasional
5. Pameran 65.613.500,00 55.613.500,00 84.76
pembangunan
6. Pengembangan 371.497.300.00 371.493.300,00
laboratorium 100.00
kultur jaringan
dan green
house

Sasaran 14 : Berkembang-nya pusat perdagangan dan jasa


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %

Bappeda, T.A 2016


Berkembang- Program 2.959.926.000 1.034.270.750 34,94% Dinas
nya pusat Peningkatan Perindust
perdagangan Efisiensi rin dan
dan jasa (14) Perdagangan Perdagan
Dalam Negeri g-an
1. Pengembangan 97.944.000 96.437.700 98,46%
database
informasi
potensi
unggulan
2. Pengawasan 55.485.000 54.145.500 97,63%
dan penyidikan
wajib daftar
perusahaan
(WDP)
3. Pengawasan 69.209.000 68.649.000 99,19%
pergudangan
di wilayah kota
makassar
4. Pengawasan 51.216.000 39.625.000 77,36%
barang
berbahaya (B2)
5. Pembinaan 62.199.000 44.725.000 71,90%
dan
pengawasan
penyelenggara
an waralaba
6. Pembinaan 57.074.000 56.828.000 99,56%
dan
pengawasan
produk
telematika dan
elektronika
7. Pembinaan 65.720.000 61.457.750 93,51%
dan
pengawasan
terhadap
peredaran
minuman
beralkohol
8. Pasar murah 554.725.000 544.779.500 98,20%
9. Monitoring 68.154.000 67.623.300 99,22%
informasi
harga
kebutuhan
pokok

Bappeda, T.A 2016


Sasaran 15 : Berkembangnya pusat industri pengolahan strategis
No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Berkembangnya Program 903.568.100 874.681.550 96,80
pusat industri Pengembangan
pengolahan Industri Kecil dan
strategis (15) Menengah
1. Pameran 122.264.000 119.501.800 97,74
teknologi tepat
guna (TTG)
2. Pameran 307.618.000 297.059.300 96,56
dekranasda
3. Pameran/prom 420.539.100 405.346.200 96,38
osi industri
kecil dan
menengah
4. Monitoring 53.147.000 52.774.250 99,29
dan evaluasi
industri kecil
dan menengah

Sasaran 16 : Meningkatnya daya saing pariwisata


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Meningkatnya Program 4.268.068.600 4.196.476.600 98,32 Dinas
daya saing Pengembangan Pariwisata
pariwisata (16) Destinasi Wisata dan Ekonomi
1. Pelaksanaan 192.273.000 192.251.500 99,98 Kreatif
Koordinasi
Pembangunan
Pariwisata
2. Pengawasan 315.715.100 315.668.300 99,98
dan
Pemantauan
Usaha Industri
Pariwisata
3. Pembinaan 478.673.000 478.645.800 99,99
dan Penertiban
Usaha
4. Sosialisasi 288.138.200 288.076.800 99,97
Peraturan
Usaha
Pariwisata
5. Updating 106.343.500 106.328.800 99,98
Database
Usaha Industri
Kepariwisataan

Bappeda, T.A 2016


6. Penyusunan 179.436.800 179.402.800 99,98
Perwali Bidang
Usaha
Pariwisata
7. Feasibility 176.430.400 176.359.500 99,95
Study Daya
Tarik Wisata
Desa Untia
8. Pembenahan 1.534.450.000 1.515.309.900 98,75
Sarana
Prasarana dan
Fasilitas di
Daya Tarik
Wisata
9. Penyusunan 996.608.600 944.433.200 94,76
Rencana Induk
Pengembangan
Pariwisata
Daerah Kota
Makassar

Sasaran 17 : Meningkatnya kualitas kehidupan pemuda dan olah raga


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
4 Meningkatnya Program 3.526.173.000 3.450.384.800 97,85 Dinas
kualitas Peningkatan Pemuda
kehidupan Upaya dan
pemuda dan Penumbuhan Olahraga
olah raga (17) Kewirausahaan
dan Kecakapan
Hidup Pemuda
1. Pelatihan 90.902.500 89.252.500 98,18
manajemen
kewirausahaan
pemuda
2. Penumbuhan 177.511.000 177.511.000 100
dan
pengembanga
n sentra
pemberdayaan
pemuda
3. Pelatihan 72.513.100 72.213.100 99,58
keterampilan
LIFE SKILL
4. Pelatihan 115.078.100 115.078.100 100
pengembanga
n kreativitas
menuju
kemandirian

Bappeda, T.A 2016


5. Workshop 55.135.700 55.135.700 100
strategi
penyusunan
program
pengembanga
n
kewirausahaan
pemuda
6. Pelatihan iptek 100.000.000 100.000.000 100
bagi generasi
muda di kota
makassar
7. Expo Pemuda 400.000.000 357.687.800 89,42
Mandiri
8. Pekan kreatif 80.000.000 79.868.200 99,83
pemuda
makassar
9. Wirausaha 100.000.000 98.112.000 98,11
baru pemuda
kota makassar
10.Pelatihan 155.765.000 155.765.000 100
kepemimpinan
bagi pemuda
lorong se-kota
makassar
11.Pembinaan 156.585.300 156.585.300 100
kewirausahaan
bagi pemuda
dan mahasiswa
12.Workshop 155.856.000 155.856.000 100
peran serta
mahasiswa dan
kecakapan
hidup dalam
pembangunan
kota makassar
13.Seminar 157.755.300 157.755.300 100
kewirausahaan
bagi pemuda
lorong se-kota
makassar
14.Pelatihan dasar 157.755.300 157.755.300 100
kepemimpinan
bagi pemuda
15.Pelatihan 153.865.000 153.865.000 100
keterampilan
berwirausahaa
n bagi pelajar

Bappeda, T.A 2016


16.Pelatihan 151.686.000 151.685.800 100
kewirausahaan
dan kecakapan
hidup bagi
pemuda
17.Rekrutmen dan 1.100.000.000 1.070.494.000 97,31
pembinaan
paskibraka
18.Pendidikan & 150.000.000 150.000.000 100
pelatihan
peningkatan
keterampilan
pemuda lorong
Program 3.844.335.500 3.641.960.700 94,73
Pembinaan dan
Pemasyarakatan
Olah Raga
1. Pemberian 126.771.000 105.075.000 82,88
penghargaan
atlet dan
mantan atlet
berprestasi
kota makassar
2. Pekan olahraga 217.014.800 215.014.800 99,07
tradisional
kota makassar
3. Pekan olahraga 134.257.100 134.257.100 100
dan seni
pondok
pesantren
daerah
(POSPEDA)
kota makassar
4. Pemasyarakata 223.834.900 223.833.900 99,99
n Klub Jantung
Sehat/ Club
Olahraga
Masyarakat
5. Lomba lari
semi maraton
kota makassar
6. POPDA / 157.068.700 117.068.700 74,53
kejurda
7. Kejuaraan 115.276.400 113.276.400 98,26
sepak bola
walikota cup
8. Kejuaraan 260.860.900 226.126.000 86,68
nasional karate
antar kota

Bappeda, T.A 2016


9. Kejuaraan 109.223.500 107.223.500 98,16
beregu tenis
meja walikota
cup
10.Kejuaraan 124.862.900 100.362.900 80,37
terbuka
softball
walikota cup
11.Kompetisi bola 111.046.000 111.046.000 100
basket antar
SMU
12.Festival perahu 840.342.600 828.342.600 98,57
naga
13.Lomba road 184.058.200 183.058.200 99,45
race generasi
muda kota
makassar
14.Pelatihan 52.124.100 50.124.100 96,16
pelatih senam
15.Database 42.151.300 42.151.300 100
keolahragaan
kota makassar
16.Peningkatan 92.091.900 89.891.900 97,61
jaminan
kesejahteraan
bagi masa
depan pelatih
dan tehnisi
olahraga
17.Festival 168.270.300 155.519.700 92,42
olahraga
rekreasi
18.Lomba renang 150.000.000 147.600.000 98,4
tingkat pelajar
& mahasiswa
kota makassar
19.Kejuaran 233.960.300 233.960.300 100
nasional bulu
tangkis junior
indonesia
timur
20.Pembinaan 156.530.300 148.439.600 94,83
atlet
berprestasi
cabang
olahraga tenis
lapangan

Bappeda, T.A 2016


21.Kejuaraan 150.000.000 138.724.000 92,48
Pencak Silat se-
Kota Makassar
22.Pembinaan 119.590.300 98.743.300 82,56
atlet
berprestasi
cabang
olahraga
panahan
23.Fasilitasi 75.000.000 72.121.400 96,18
kegiatan
olahraga car
free day

Sasaran 18 : Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Meningkatnya Program 2.212.269.600 2.009.439.000 90,83 Kantor
ketahanan Pengawasan dan Ketahanan
pangan Pengendalian Pangan
masyarakat (18) Keamanan
Pangan
1. Analisa Ratio 2.212.269.600 2.009.439.000 90,83
Jumlah
Penduduk
Terhadap
Jumlah
kebutuhan
Pangan
2. Pembinaan
Kelompok
Percepatan
Penganekaraga
man Konsumsi 590.371.000 560.371.000 94,92
Pangan (P2KP)
3. Pelatihan
Teknis
Penganekaraga
man Pangan
Berbahan baku 129328800 128648800 99,47
Lokal
4. Pembinaan 75.605.500 66.605.500 88,10
dan
Pengembangan
Kawasan
Rumah Pangan
Lestari

Bappeda, T.A 2016


5. Sosialisasi
Penganekaraga
man Pangan
Bagi Anak 100.982.000 60.982.000 60,39
Sekolah
6. Workshop
Peningkatan
Mutu Gizi
Produk Bahan
Pangan segar 163.123.200 163.123.200 100,00
dan olahan
7. Pemantau
Identifikasi
Cadangan
Pangan 75.500.000 65.900.000 87,28
Masyarakat
8. Koordinasi
Pencegahan
dan
Pengendalian
Kelangkaan 60.500.000 57.460.000 94,98
Pangan
9. Peningkatan
Kapasitas
Kelompok Desa
Mandiri
Pangan 112.748.400 103.148.400 91,49
(DEMAPAN)
10.Workshop
Penanganan
Kerawanan
Pangan 171.884.000 171.884.000 100,00
Terpadu
11.Sistem
Kewaspadaan
Pangan dan 40.382.000 19.102.000 47,30
Gizi (SKPG)
12.Updating
Sistem
Informasi 209.500.000 173.020.000 82,59
Harga Pangan
13.Koordinasi 101.572.500 95.380.900 93,90
Dewan
Ketahanan
Pangan Kota
Makassar

Bappeda, T.A 2016


14.Peningkatan
Kapasitas
Lembaga
Usaha Ekonomi
Pangan 180.752.600 180.072.600 99,62
Perkotaan
15.Penyebaran
informasi
111.913.400 108.804.400 97,22
produk pangan

Sasaran 19 : Meningkatnya keberdayaan perempuan dan perlindungan anak


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Meningkatnya Program Badan
keberdayaan Keserasian Pemberday
perempuan dan Kebijakan aan
perlindungan Kualitas Anak 863.590.200 830.659.900 96,19 Perempuan
anak (19) dan Perempuan dan
1. Sosialisasi Perlindunga
Pengarusutam n Anak
aan Gender 165.504.000 165.504.000 100,00
(PUG)
2. Koordinasi dan
Pelatihan
Perencanaan
Penganggaran
Responsif 254.201.200 225.393.000 88,67
Gender
3. Koordinasi
Penguatan
Kelembagaan
Pengarusutam
aan Gender 328.960.000 328.077.900 99,73
(PUG)
4. Monitoring
dan Evaluasi
Pengarusutam
aan Gender 114.925.000 111.685.000 97,18
(PUG)
Program 863.590.200 830.659.900 96,19 Badan
perlindungan Pemberday
perempuan dan aan
anak Perempuan

Bappeda, T.A 2016


1. Fasilitasi dan
Pengembangan Perlindung
Pusat an Anak
Pelayanan
Terpadu
Pemberdayaan
Perempuan
dan Anak 165.504.000 165.504.000 100,00
(P2TP2A)
2. Fasilitasi Gugus
Tugas 254.201.200 225.393.000 88,67
Trafficking
3. Fasilitasi upaya
perlindungan
perempuan
dan anak
terhadap
tindak 328.960.000 328.077.900 99,73
kekerasan
4. Penyusunan
RAD Trafficking 114.925.000 111.685.000 97,18
(PTPPO)
5. Monitoring
RAD Trafficking 863.590.200 830.659.900 96,19
(PTPPO)
6. Penyusunan
RAD
perlindungan 165.504.000 165.504.000 100,00
anak
7. Penyediaan
dan
Pengelolaan
Shelter (Rumah 254.201.200 225.393.000 88,67
Aman)
8. Peningkatan
kapasitas
pendamping 328.960.000 328.077.900 99,73
KTP/A
9. Sosialisasi
P2TP2A di 114.925.000 111.685.000 97,18
Kecamatan
10.Penyusunan 863.590.200 830.659.900 96,19
KIE
pencegahan
kekerasan
terhadap
perempuan
dan anak

Bappeda, T.A 2016


11.Focus Group
Discussion
(FGD)
Kekerasan dan 165.504.000 165.504.000 100,00
HIV Aids
Program Badan
Penguatan Pemberday
Kelembagaan aan
Pengarusutamaan 1.711.769.300 1.695.329.100 99,04 Perempuan
Anak dan
1. Pengembangan Perlindung
gugus tugas 214.969.600 212.611.600 98,90 an Anak
kota layak anak
2. Penguatan dan
Pengembangan 414.349.200 411.343.200 99,27
forum anak
3. Festival forum 160.000.000 155.425.000 97,14
anak makassar
4. Sosialisasi Kota 455.056.500 455.055.300 100,00
Layak Anak
5. Pembinaan
Karakter dan
Kepribadian 100.000.000 96.500.000 96,50
Anak
6. Pembinaan
Anak-anak 194.914.000 194.914.000 100,00
prasejahtera
7. Pemanfaatan
Taman Tematik
yang Layak 122.480.000 119.480.000 97,55
untuk Anak
8. Fasilitasi
Forum Anak 50.000.000 50.000.000 100,00
Kelurahan

Sasaran 20 : Meningkatnya pelayanan rehabilitasi sosial


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Meningkatnya Program Dinas
pelayanan Pembinaan Anak 2.919.496.100 2.708.055.300 92,76 Sosial
rehabilitasi terlantar
sosial (20) 1. Pelatihan 335.941.800 331.541.800 98,69
Keterampilan
Kerja dan
Bantuan Bagi
Anak Jalanan

Bappeda, T.A 2016


2. Pembinaan
Kesejahteraan
Sosial Anak
Balita Terlantar 237.855.900 237.055.900 99,66
Melalui PKSA
3. Pembinaan
dan Pemberian
Bantuan Bagi
Anak Peserta
PKH 416.583.100 398.381.100 95,63
Berprestasi
4. Latihan
Keterampilan
Praktis bagi
Anak Terlantar 219.474.500 169.050.000 77,02
Dalam Panti
5. Pelayanan dan
Asistensi 80.000.000 73.514.000 91,89
Adopsi Anak
6. Pemenuhan
Kebutuhan
Dasar Anak
dan Keluarga
Melalui
Bimbingan
Mental,
Keterampilan
dan 317.638.000 316.838.000 99,75
Pendampingan
7. Pembinaan
Anak Jalanan
Melalui
Lembaga Sosial 1.018.021.400 1.018.021.400 100,00
Masyarakat
8. Patroli dan
Pembinaan 189.042.000 184.984.300 97,85
Anak Jalanan
9. Bimbingan
Mensprit dan
Bantuan Anak
Yang
Memerlukan
Perlindungan 69.474.300 69.474.300 100,00
Khusus
10.Pembinaan 3.070.346.500 2.972.725.600 96,82
Anak Yang
Berhadapan
Dengan Hukum

Bappeda, T.A 2016


Program
Pemberdayaan
Penyandang
Masalah Sosial 198.000.000 166.000.000 83,84
(PMKS)
1. Pembinaan
bagi Pengurus 140.931.000 140.931.000 100,00
Karang Taruna
2. Pembinaan
Tenaga
Kesejahteraan
Sosial 115.902.400 115.902.400 100,00
Kecamatan
3. Pembinaan
Pekerja Sosial
Masyarakat 430.251.000 427.051.000 99,26
(PSM)
4. Pemberdayaan
dan
Peningkatan
Peran Aktif 559.033.500 556.663.500 99,58
WKSBM
5. Pelatihan
Keterampilan
Praktis dan
Bantuan Usaha
Ekonomis
Produktif (UEP)
bagi Keluarga 465.286.400 435.966.800 93,70
Miskin
6. Pelatihan
Keterampilan
dan Pemberian
Bantuan Bagi
Kelompok
Usaha Bersama
(KUBE) bagi
Keluarga 384.803.000 376.412.000 97,82
Miskin
7. Pendataan 87.401.000 87.201.000 99,77
Penyandang
Masalah
Kesejahteraan
Sosial (PMKS)
dan Potensi
Sumber
Kesejahteraan
Sosial (PSKS)

Bappeda, T.A 2016


8. Penyuluhan
Sosial Bagi 61.933.300 46.725.200 75,44
PMKS
9. Pemberdayaan
dan
Pembinaan
Wanita Rawan
Sosial Ekonomi 100.173.200 98.788.000 98,62
(WRSE)
10.Pembinaan
dan
Peningkatan
Peran Aktif
Lembaga
Konsultasi
Kesejahteraan
Sosial Keluarga 2.919.496.100 2.708.055.300 92,76
(LK3)
11.Pelatihan
Keterampilan
Pengelolaan
Sampah
Kalangan
Masyarakat 335.941.800 331.541.800 98,69
Kurang Mampu

Sasaran 21 : Terwujudnya masyarakat yang religius dan berakhlak mulia dan memiliki toleransi
antar umat beragama
No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Terwujudnya Program Bagian
masyarakat Peningkatan 10.410.248.500 10.327.610.300 99,21 Kesra
yang religius Mental Spiritual
dan berakhlak 1. Penyelenggara
mulia dan an hari-hari
memiliki besar
toleransi antar Keagamaan
umat beragama Kota Makassar 718.669.600 713.669.550 99,30
(21) Tahun 2015
2. Pelayanan
pemberangkat
an dan
pemulangan 191.008.900 190.852.200 99,92
jamaah haji
3. Peningkatan 3.544.345.700 3.543.444.500 99,97
kesejahteraan
imam rawatib
dan guru
mengaji

Bappeda, T.A 2016


4. Peningkatan
kesejahteraan
pengurus
jenazah 1.247.108.000 1.247.108.000 100,00
muslim
5. Peningkatan
kesejahteraan
guru sekolah
minggu kristen 641.041.400 638.639.400 99,63
dan hindu
6. Pembinaan
muballigh 187.710.400 179.709.600 95,74

7. Safari
Ramadhan &
Amalia 275.778.400 247.778.000 89,85
Ramadhan
8. Pembinaan
Baca Tulis Al- 401.234.500 401.231.900 100,00
Quran
9. Peningkatan
kesejahteraan 327.263.400 315.459.800 96,39
Muballigh
10.Pembinaan
qori/qoriah,
hafidz/hafidza,
mufassir/mufa
ssirah Kota 219.978.500 219.976.000 100,00
Makassar
11.Pengiriman
kafilah STQ 280.785.400 270.372.350 96,29
tingkat provinsi
12.Pembinaan dan
pengembangan
mental spiritual 2.010.900.500 2.000.946.200 99,50
kemasyarakatan
13.Peningkatan
kesejahteraan
penghafal
alquran Kota 364.423.800 358.422.800 98,35
Makassar
Program 3.203.162.900 3.192.002.900 99,65 Badan
Pendidikan Kesatuan
Politik Bangsa dan
Masyarakat Politik
Dalam
Negeri

Bappeda, T.A 2016


1. Sosialisasi
pendidikan
politik bagi
tokoh 375.840.000 373.640.000 99,41
masyarakat
2. Pendidikan
politik bagi
pemilih muda
(Mahasiswa/Or 277.898.000 276.118.000 99,36
ang Pemuda)
3. Sosialisasi
pengajuan/per
tanggungjawab
an bantuan
keuangan 255.638.200 254.958.200 99,73
parpol
4. Forum dialog 286.620.000 282.120.000 98,43
politik pemuda
5. Sosialisasi
Hubungan
Kelembagaan
antar
Kelurahan/Kec 283.680.000 283.680.000 100,00
amatan
6. Monitoring
Hubungan
Kelembagaan
Kelurahan/Kec 89.537.200 89.537.200 100,00
amatan
7. Verifikasi
kelengkapan
pengajuan
bantuan partai 195.818.000 195.818.000 100,00
politik
8. Sosialisasi
undang-undang
Nomor 17 tahun
2013 tentang
organisasi 272.000.000 272.000.000 100,00
kemasyarakatan
9. Verifikasi dan
administrasi
izin penelitian
dan
pendaftaran 197.000.000 197.000.000 100,00
ormas
10.Pemantauan 163.938.000 163.938.000 100,00
keberadaan
Ormas/LSM

Bappeda, T.A 2016


11.Jambore
organisasi
masyarakat
tingkat kota 141.000.000 140.500.000 99,65
Makassar
12.Sosialisasi
pendidikan
politik
penguatan
kesatuan
bangsa bagi
organisasi
politik,
organisasi
Masyarakat 378.246.700 378.246.700 100,00
dan LSM
13.Sosialisasi nilai-
nilai
pendidikan
politik
terhadap
penguatan
kesatuan
bangsa untuk
organisasi
politik,
organisasi
masyarakat 285.946.800 284.446.800 99,48
dan LSM

Sasaran 22 : Terwujudnya masyarakat yang menjunjung tinggi dan mempertahankan nilai-nilai


budaya
No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Terwujudnya Program 392.000.000,00 365.931.700,00 93,34 Dinas
masyarakat Pengelolaan Pendidika
yang Keragaman n dan
menjunjung Budaya Kebudayaa
tinggi dan n
mempertahank 1. Konservasi 72.000.000,00 71.195.300,00 98,89
an nilai-nilai Koleksi
budaya (22) Museum Kota
Makassar
2. Registrasi 82.000.000,00 74.348.300,00 90,67
cagar budaya
koleksi
museum

Bappeda, T.A 2016


3. Pendataan dan 154.000.000,00 136.402.700,00 88,58
Pendaftaran
Cagar Budaya
4. Biaya 84.000.000,00 83.985.400,00 99,98
Penyelenggara
an Administrasi
Musium
Program 1.722.000.000,00 1.489.737.775 86,51 Dinas
Pengelolaan Pendidika
Kekayaan Budaya n dan
1. Jelajah 75.000.000,00 65.491.300,00 87.32 Kebudayaa
etnografi n
budaya Kota
Makassar
2. Pendataan dan 247.000.000,00 110.681.700,00 44.81
inventarisasi
sanggar seni
3. Gerakan cinta 400.000.000,00 338.080.000,00 84.52
budaya

4. Ritual budaya 200.000.000,00 199.988.325,00 99.99


daerah

5. Festival 200.000.000,00 177.396.450,00 88.59


kampung
budayan dan
seni
6. Pengembangan 600.000.000,00 598.100.000,00 99.69
potensi seni
tradisional
lingkungan
sekolah

Sasaran 23 : Meningkatnya ketentraman, ketertiban, keamanan dan kenyamanan lingkungan


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
5 Meningkatnya Penegakan 1.069.370.200,00 1.058.373.900,00 98.98 Satpol
ketentraman, Peraturan Daerah PP
ketertiban, dan Peraturan
keamanan dan Walikota
kenyamanan 1. Pemeriksaan 438.433.100,00 437.133.100,00 99.70
lingkungan (23) dan Penyidikan
Pelanggaran
Perda
2. Penyuluhan 400.238.800,00 391.142.600,00 97.72
Perda dan
Peraturan
Walikota

Bappeda, T.A 2016


3. Pengawasan 194.186.800,00 193.586.800,00 99.70
dan
Pemantauan
Kegiatan Usaha
Yang Memuat
Sanksi Tipiring
4. Rakor Teknis 36.511.500,00 36.511.400,00 100
Dengan
Lembaga
Instansi Terkait
Dalam
Pelaksanaan
Peraturan
Daerah dan
Peraturan
Walikota
Program 248.844.100,00 240.044.100,00 96.47 Satpol
Peningkatan PP
Keamanan dan
Kenyamanan
Lingkungan
1. Pembinaan 248.844.100,00 240.044.100,00 96.47
ketertiban,
keamanan dan
perlindungan
masyarakat

Sasaran 24 : Meningkatnya pencegahan dan pengendalian serta penanggulangan korban


bencana dan bahaya kebakaran
No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Meningkatnya Program 6.158.313.600,00 5.534.654.900,00 89.88 Dinas
pencegahan Peningkatan Pemada
dan Kesiagaan dan m
pengendalian Pencegahan Kebakar
serta Bahaya an
penanggulanga Kebakaran
n korban 1. Penyusunan 317.695.600,00 308.993.800,00 97.26
bencana dan Norma
bahaya Standar,
kebakaran (24) Pedoman dan
Manual
Pencegahan
Bahaya
Kebakaran

Bappeda, T.A 2016


2. Peningkatan 70.183.600,00 52.937.400,00 75.42
Kerjasama dan
Koordinasi
Protap, SOP,
Perda/Perwali
Pemadam
Kebakaran
3. Peningkatan 1.322.800.000,00 1.202.800.000,00 90.92
Layanan
Penanggulanga
n Bahaya
Kebakaran
4. Pusat Data dan 69.902.400,00 65.506.700,00 93.71
Kendali
Operasi
Penanggulanga
n Kebakaran
5. Piket Rutin 3.291.732.000,00 2.933.117.000,00 89.10
Petugas
Pemadam
Kebakaran
6. Peningkatan 1.086.000.000,00 1.086.000.000,00 100
Kesiapsiagaan
Petugas
Pemadam
Kebakaran
Program 1.730.101.000,00 1.634.891.700,00 94.50 BPBD
kedaruratan dan
logistic
1. Penyiapan dan 1.001.528.000,00 980.877.500,00 97,93
penyaluran
kebutuhan
dasar logistik
korban
bencana
tanggap
darurat
2. Posko siaga 667.973.000,00 598.414.200,00 89.59
dan tanggap
darurat
bencana
3. Pemeliharaan 60.600.000,00 55.600.000,00 91,74
peralatan
pendukung
penanggulanga
n bencana

Bappeda, T.A 2016


Sasaran 25 : Berkembangnya transportasi publik dan pemenuhan infrastruktur perhubungan
lainnya
No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
6 Berkembangnya Program 2.923.216.900,00 2.564.016.150,00 87,71 Dinas
transportasi Pengembangan Perhubu
publik dan dan ngan
pemenuhan Pembangunan
infrastruktur Prasarana Lalu
perhubungan Lintas
lainnya (25) 1. Master Plan 1.180.772.500,00 1.085.446.400,00 91,92
Traffic
Management
2. Pengadaan 158.865.000,00 137.809.000,00 86,74
Keselamatan
Transportasi
Darat (Sisa DAK
dan
Pendamping
Sisa DAK)
3. Sayembara 200.193.700,00 200.193.700,00 100
Laboratorium
Lalu Lintas
4. Penyusunan 158.865.000,00 137.809.000,00 86,75
Draft PERDA
Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan
5. Pengadaan 170.000.000,00 170.000.000,00 100
Genset Ruang
Kontrol Traffic
Light
6. Monitoring 192.953.500,00 192.953.500,00 100
Evaluasi
Kemacetan dan
Rekayasa Lalu
Lintas
7. Inspeksi 174.631.300,00 174.631.300,00 100
Andalalin
8. Pengadaan 653.876.250,00 602.982.250,00 92.21
Keselamatan
Transportasi
Darat (DAK dan
Pendamping
DAK)

Bappeda, T.A 2016


Sasaran 26 : Meningkatnya keterpenuhan dan kualitas sistem drainase dan penanganan banjir
No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Meningkatnya Program 27.902.138.400,00 25.188.498.580,00 90.27 Dinas
keterpenuhan rehabilitasi/pem Pekerj
dan kualitas eliharaan saluran aan
sistem drainase drainase/gorong- Umum
dan gorong
penanganan 1. Rehabilitasi 11.823.149.500,00 11.232.902.500,00 95.00
banjir (26) saluran
drainase/goron
g-gorong
2. Gerakan Bersih 11.232.902.500,00 11.232.902.500,00 100
Saluran
Drainase
( GBSD )
3. Pemeliharaan 15.422.599.500,00 13.588.278.580,00 88.10
Rutin Berkala
Saluran
Drainase/goro
ng-gorong

Sasaran 27 : Meningkatnya kapasitas jalan dan jembatan bagi aksesibilitas antar wilayah
No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Meningkatnya Program 78.680.854.500,00 67.533.387.000,00 85.83 Din
kapasitas jalan Pembangunan as
dan jembatan Jalan dan Pek
bagi Jembatan erj
aksesibilitas aan
antar wilayah Um
(27) um
1. Perencanaan 300.192.200,00 6.382.400,00 2,12
Pembangunan
Jalan
2. Pembangunan 4.712.921.100,00 2.752.136.900,00 58,39
jembatan
3. Perencanaan 950.872.800,00 116.280.000,00 12,22
Pembangunan
jembatan
4. Pengukuran 264.515.900,00 104.245.800,00 39,41
dan
pematokan
jalan
5. Penyusunan 111.589.800,00 94.347.000,00 84,54
/Perencanaan
Program Jalan
& Jembatan

Bappeda, T.A 2016


6. Penyusunan 647.250.000,00 587.185.000,00 90,71
Data Base Jalan
7. Rehabilitasi/Pe 1.693.512.700,00 1.501.999.400,00 88,69
meliharaan
Jalan (DAK dan
Pendamping
DAK TA. 2010-
2012)
Program 118.551.322.700,00 110.951.551.200,00 93,59
Pemeliharaan
jalan dan
jembatan
1. Pemeliharaan 10.407.942.000,00 8.606.361.900,00 82,70
jalan kota
2. Rehabilitasi/Pe 86.267.994.725,00 83.698.826.800,00 97,02
meliharaan
jalan APBD II
3. Rehabilitasi/Pe 6.925.858.425,00 6.653.749.000,00 96,07
meliharaan
Jalan (DEBT
SWAP)
4. Perencanaan 423.461.200,00 320.766.900,00 75,74
Rehabilitasi/Pe
meliharaan
Jalan
5. Pembangunan 8.781.816.600,00 7.096.943.800,00 80,81
Trotoar
6. Penataan 2.200.000.000,00 1.818.494.500,00 82,66
Simpang Jalan
7. Rehabilitasi/Pe 3.252.205.350,00 2.471.427.000,00 75,99
meliharaan
trotoar
8. Inspeksi Jalan 292.044.400,00 284.981.300,00 97,58
Kota

Sasaran 28 : Meningkatnya sistem dan jaringan utilitas kota


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Meningkatnya Program 15.422.599.500,00 13.588.278.580,00 88,11 Dinas
sistem dan pembangunan Pekerja
jaringan utilitas drainase/gorong- an
kota (28) gorong Umum
1. Inspeksi 300.000.000,00 269.073.000,00 89,70
kondisi
drainase
2. Perencanaan 3.918.400.000,00 3.599.744.000,00 91,87
Teknis
Drainase
Perkotaan

Bappeda, T.A 2016


3. Pembangunan 29.033.608.150,00 26.872.906.500,00 92,56
Drainase
Perkotaan
4. Penataan 1.700.000.000,00 781.157.600,00 45,96
Anjungan
Pantai Losari

Sasaran 29 : Berkembangnya fungsi ekonomi, ekologi, sosial dan estetika pada pinggiran kanal
No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Berkembangnya Program 4.543.499.600,00 4.022.048.500,00 88,52 Dinas
fungsi ekonomi, Pengendalian Pekerja
ekologi, sosial Banjir an
dan estetika Umum
pada pinggiran 1. Normalisasi 1.547.140.000,00 1.360.470.500,00 87,93
kanal (29) /Pengerukan
Kanal Kota
Makassar
2. Rehabilitasi Tdk anggaran - -
dan Penataan
Kanal
3. Rehabilitasi 1.324.493.000,00 1.176.979.000,00 88,87
Rumah Pompa
dan Pintu Air
4. Oprasional 100.200.000,00 100.200.000,00 100
Pengelolaan
pintu air
5. Penyusunan 152.616.600,00 140.071.500,00 91,78
/Perencanaan
Program
Drainase
6. Rehabilitasi 4.712.921.100,00 2.752.136.900,00 58,40
Sedang/Berat
dermaga Kayu
Bangkoa
Program 741.036.200,00 740.145.200,00 99,88 Dinas
Pengembangan Pariwisa
Wisata Kuliner ta dan
Ekonom
i Kreatif
1. Penetapan 516.665.800,00 515.991.700,00 99,87
Ikon Kuliner
Kota Makassar
2. Pemberdayaan 189.370.400,00 189.283.500,00 99,96
Masyarakat di
Biringkanal

Bappeda, T.A 2016


3. Penyusunan Tdak ada anggaran - -
Masterplan
Pengembangan
Kawasan
Wisata Kuliner
Biringkanal
4. Pengembangan 35.000.000,00 34.870.000,00 99,63
Kawasan
Wisata Kuliner
Program 2.342.498.000,00 2.337.994.000,00 99,80 Dinas
Peningkatan Koperas
Kualitas i dan
Kelembagaan Usaha
Koperasi Kecil
Meneng
ah
1. Rintisan 75.702.000,00 75.697.700,00 100
penerapan
teknologi
sederhana/
manajemen
modern pada
jenis-jenis
usaha
2. Monitoring, 96.582.000,00 96.581.800,00 100
Evaluasi dan
Pelaporan
Pelaksanaan
Rapat Anggota
Tahunan (RAT)
Koperasi
3. Monitoring, 114.707.000,00 114.706.800,00 100
Evaluasi dan
Pelaporan
Pengembangan
Kualitas
Kelembagaan
Koperasi
4. Penyusunan 110.000.000,00 109.998.600,00 100
Profil Koperasi
5. Workshop 165.000.000,00 164.999.800,00 100
Pemberdayaan
Koperasi
6. Peningkatan 75.702.000,00 75.702.000,00 100
Peran
Kelompok
Strategis dalam
Membangun
Perkoperasian

Bappeda, T.A 2016


7. Implementasi 75.000.000,00 75.000.000,00 100
Undang-
Undang
tentang
Perkoperasian
dan Peraturan
Pelaksanaanny
a dalam
Pengembangan
Koperasi
8. Revitalisasi 87.871.000,00 87.871.000,00 100
Koperasi
9. Bimbingan 43.536.000,00 43.535.900,00 100
Teknis
Penyusunan
Laporan RAT
bagi Koperasi
10.Pengembangan 75.000.000,00 75.000.000,00 100
Sistem
Akuntansi dan
Pengelolaan
Keuangan
Koperasi
11.Peningkatan 128.000.000,00 128.000.000,00 100
Kapasitas
Kelembagaan
bidang
Pengendalian
dan
Akuntabilitas
Koperasi
12.Gerakan 200.000.000,00 199.999.800,00 100
Masyarakat
Sadar Koperasi
(GEMASKOP)
13.Bimbingan 50.000.000,00 49.999.800,00 100
Teknik
Pengelolaan
Organisasi dan
Manajemen
Koperasi
14.Peningkatan 137.000.000,00 136.999.800,00 100
dan
Pengembangan
Enterpreneurs
hip Koperasi

Bappeda, T.A 2016


15.Peningkatan 70.000.000,00 69.999.900,00 100
Kemampuan
Fungsi dan
Peran
Perangkat
Organisasi
Koperasi
16.Penilaian 165.000.000,00 164.997.800,00 100
Koperasi
Berprestasi
dan Pemberian
Penghargaan
Perkoperasian
tingkat Kota,
Propinsi dan
Nasional
17.Pemeringkatan 110.000.000,00 107.749.700,00 97,96
Koperasi
18.Pameran 117.696.000,00 115.451.700,00
Produk
Unggulan
Koperasi
19.Pendampingan 150.000.000,00 150.000.000,00 100
penyusunan
Anggaran
Dasar (AD) dan
Anggaran
Rumah Tangga
(ART) bagi
Koperasi
20.Peningkatan 150.000.000,00 69.999.900,00 100
Manajemen
Pengawasan
bagi Pengawas
Koperasi
21.Peningkatan 75.702.000,00 75.702.000,00 100
Kapasitas
Pengurus
Koperasi
22.Standarisasi 150.000.000,00 150.000.000,00 100
Kompetensi
Manajer KSP
berbasis
Standar
Kompetensi
Kerja Nasional
Indonesia
(SKKNI)

Bappeda, T.A 2016


Sasaran 30 : Meningkatnya luas ruang terbuka hijau publik dan privat
No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
7 Meningkatnya Program 8.656.789.200,00 8.656.789.200,00 100 Dinas
luas ruang Peningkatan Kebers
terbuka hijau Kualitas Taman ihan
publik dan dan
privat (30) Perta
mana
n
1. Pengembangan 1.281.321.200,00 1.199.443.445,00 93,60
dan
pembangunan
taman tematik
2. Pengawasan 23.734.500,00 15.435.500,00 65.03
taman tematik
3. Pemeliharaan 7.351.733.500,00 6.326.126.236,00 86,05
Taman dan
Jalur
Program 822.197.200,00 812.328.650,00 98,80 BLHD
Pengelolaan
ruang terbuka
hijau
1. Pemantauan 244.040.900,00 239.638.600,00 98,20
dan
Pengendalian
RTH
2. Rehabilitasi Tidak ada
Taman Ex anggaran
Trerminal
Toddopuli
Menjadi
Taman Tematik
Percontohan
3. Sosialisasi 156.253.000,00 156.253.000,00 100
Pengembangan
Ruang Terbuka
Hijau
4. Koordinasi 128.662.500,00 128.022.500,00 99,50
Pengembangan
Ruang Terbuka
Hijau
5. Bantuan Bibit 100.000.000,00 98.564.500,00 98,57
Penghijauan
Kepada
Organisasi
Kepemudaan
6. Vertikal 193.240.800,00 189.850.050,00 98,24
Garden

Bappeda, T.A 2016


Sasaran 31 : Meningkatnya kapasitas penanganan sampah dan kebersihan
No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Meningkatnya Program 83.522.655.930,00 75.412.268.306,00 90,29 SKPD
kapasitas Peningkatan Kecama
penanganan Pengelolaan tan
sampah dan Persampahan
kebersihan (31) Lingkungan
Kecamatan dan
Kelurahan
1. Penyediaan 11.098.100.000 10.776.850.000 97,10
Sarana dan
Prasarana
Pengelolaan
Persampahan
2. Pengelolaan 57.545.337.900 49.780.462.501 86,50
persampahan
dan kebersihan
3. Sosialisasi 2.739.368.300 2.736.270.250 99,89
Kebijakan
Pengelolaan
Persampahan
4. Sosialisasi tata 2.734.127.900 2.704.631.475 98,92
kelola bank
sampah
5. Sosialisasi 2.850.002.460 2.750.811.535 96,51
kesadaran
membuang
sampah
6. Sosialisasi 1.846.597.300 1.844.411.800 99,89
Penerapan
GEMAR MTR
7. Pendataan 900.000.000 898.111.950 99,79
Potensi
retribusi
persampahan
8. Sosialisasi 2.411.635.600,00 2.407.731.800 99,84
Retribusi
Sampah

Bappeda, T.A 2016


Program 631.759.000,00 471.496.800,00 74,63 Dinas
Peningkatan Pertam
Kapasitas anan
Pengelolaan dan
Persampahan Kebersi
han
1. Kampanye 138.369.800,00 104.563.600,00 76,68
makassar
peduli sampah
2. Pengelolaan 170.629.000,00 87.932.000,00 51,53
sampah
terpadu 3 R
berbasis
masyarakat
3. Sosialisasi 140.683.600,00 109.392.200,00 77,76
Peningkatan
Kapasitas
Pengelolaan
Persampahan
4. Peningkatan 182.076.600,00 169.609.000,00 93,16
peran serta
masyarakat
dalam
pengelolaan
Persampahan

Sasaran 32 : Berkurangnya pencemaran tanah, air, udara dan kerusakan lingkungan karena
dampak pembangunan
No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Berkurangnya Program 2.249.599.100,00 2.150.384.994,00 95,59 BLHD
pencemaran Pengendalian
tanah, air, Pencemaran dan
udara dan Perusakan
kerusakan Lingkungan
lingkungan Hidup
karena dampak 1. Pemantauan 168.460.600,00 162.007.520,00 96,17
pembangunan Kualitas
(32) Lingkungan
2. Pengawasan 163.393.300,00 160.668.200,00 98,33
Pelaksanaan
Kebijakan
Bidang
Lingkungan
Hidup
3. Pengelolaan B3 253.041.800,00 246.750.674,00 97,51
dan Limbah B3

Bappeda, T.A 2016


4. Koordinasi 126.232.400,00 122.493.400,00 97,03
Tindak Lanjut
Hasil
Pengawasan
5. Pengendalian 151.433.300,00 149.658.300,00 98,82
dan
Pengawasan
Udara Sumber
Tidak Bergerak
6. Sosialisasi 169.039.000,00 169.039.000,00 100
Kebijakan PLB3
7. Penyusunan 95.256.100,00 95.256.100,00 100
Data Potensi
LB3
8. Koordinasi 160.489.700,00 151.689.700,00 94,51
Pengawasan
dan
Pengelolaan
Sampah
9. Pengujian 132.685.000,00 96.450.000,00 72,70
Emisi
Kendaraan
Bermotor
10.Pengujian 231.048.600,00 211.297.800,00 91,46
Kadar Polusi
Limbah Padat
dan Limbah
Cair
11.Penyuluhan 53.582.300,00 51.312.300,00 95,77
dan
Pengendalian
Polusi dan
Pencemaran
12.Pengujian 169.443.000,00 168.968.000,00 99,71
Kualitas Udara
Ambien Kota
13.Pengujian 132.274.600,00 128.024.600,00 96,79
Emisi/Polusi
Udara Akibat
Aktivitas
Industri
14.Pengawasan 83.463.000,00 79.263.000,00 99,84
Biomassa di
Kota Makassar
15.Evaluasi 159.756.400,00 157.506.400,00 98,60
laporan
kegiatan
usaha/kegiatan

Bappeda, T.A 2016


Program 1.834.477.400,00 1.739.443.700,00 94,81 BLHD
Penataan
Lingkungan
1. Pengkajian 100.799.900,00 100.126.000,00 99,33
Dampak
Lingkungan
2. Penyusunan 400.001.900,00 318.666.700,00 79,67
Kebijakan
Pengendalian
pencemaran
dan perusakan
LH
3. Koordinasi 299.100.000,00 294.011.100,00 98,30
Penyusunan
AMDAL
4. Pengawasan 180.509.500,00 178.429.500,00 98,84
pelaksanaan
RKL-RPL, UKL-
UPL dan ijn
lingkungan
dalam tahap
komstruksi
5. Penyusunan 110.936.900,00 110.936.900,00 100
Standar
Pengelolaan
Lingkungan
untuk Usaha
Mikro dan kecil
6. Evaluasi dan 269.427.000,00 263.572.200,00 97,82
Tindak Lanjut
pengaduan
masyarakat LH
dan
penyelesaian
sengketa LH
7. Operasional 118.030.000,00 118.030.000,00 100
pos pengaduan
dan
penyelesaian
LH
8. Operasional 83.915.300,00 83.914.400,00 99,99
pelayanan
administrasi
perizinan
lingkungan
hidup

Bappeda, T.A 2016


9. Sosialisasi 197.794.500,00 197.794.500,00 100
Peraturan
Perundang -
undangan
Mengenai
Dokumen
Lingkungan
dan Penegakan
Hukum
Lingkungan
10.Penegakan 73.962.400,00 73.962.400,00 100
hukum
lingkungan
terhadap hasil
pengawasan

Sasaran 33 : Terwujudnya water-front city dan tata kelola lingkungan pesisir/pulau-pulau


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Terwujudnya Program 4.144.063.488 4.047.929.170 97,68 DKP3
water-front city Peningkatan
dan tata kelola Mitigasi Bencana
lingkungan Alam Laut dan
pesisir/pulau- Prakiraan Iklim
pulau (33) Laut
1. Rehabilitasi 145.014.200 144.124.200 99,39
ekosistim
karang melalui
metode
transplantasi
2. Pelatihan 28.071.100 28.071.100 100,00
kewirausahaan
Bagi
Masyarakat
Pesisir
3. Dana 704.932.200 686.798.200 97,43
Penunjang
International
Fund For
Agricultural
Development
( IFAD )
4. Temu Teknis 92.024.000 90.524.000 98,37
Standarisasi
Teknologi
Pengemasan
dan Labeling
Olahan hasil
laut

Bappeda, T.A 2016


5. Peningkatan 53.761.600 53.761.600 100,00
keterampilan
Masyarakat
Pesisir Dalam
Pengembangan
Mata
Pencaharian
Alternatif Yang
Mendukung
Wisata Bahari
6. Penyusunan 103.874.800 98.492.800 94,82
Profil
Kelompok
Usaha Wanita
Pesisir Kota
Makassar
7. Monev Usaha 64.569.600 60.906.600 94,33
Pemberdayaan
Masyarakat
pesisir dan PPK
8. Monitoring 103.996.800 103.926.800 99,93
Evaluasi Serta
Pengawasan
Alat
Penyulingan Air
( Desalinasi )
9. Rehabilitasi 275.155.500 275.155.500 100,00
Ekosistem
Mangrove
10.Peningkatan 34.232.100 34.232.100 100,00
Wawasan
Kemaritiman
Masyarakat
Pesisir & PPK
11.Promosi 101.527.900 100.696.100 99,18
Teknologi
Kelautan
Melalui Hari
Nusantara
12.Penyusunan 1.582.500 0,00
Perda Zonasi
Wilayah pesisir
dan Pulau-
Pulau Kecil
Kota Makassar

Bappeda, T.A 2016


13.Pengembangan 1.685.210.588 1.640.345.570 97,34
Sarana dan
Prasarana
Pemberdayaan
Ekonomi
Masyarakat
Pesisir dan PPK
Tahun 2015
(DAK dan
Pendamping
DAK TA. 2015)
14.Pemasangan 100.000.000 99.202.000 99,20
terumbu
karang buatan
di perairan
pulau
kodingareng
15.Pembuatan 75.000.000 75.000.000 100,00
profil pulau-
pulau kecil
wilayah Kota
Makassar
16.Evaluasi 75.000.000 75.000.000 100,00
ekonomi
pulau-pulau di
perairan
makassar
17.Operasional 166.175.000 161.717.000 97,32
monev
program
pengembanga
n
ekonomiwisata
18.Pemberdayaan 92.254.300 91.294.300 98,96
masyarakat
pesisir melalui
implementasi
teknologi di
bidang
kelautan
19.Pelatihan 191.681.300 178.681.300 93,22
kelompok
ekonomi
masyarakat
pesisir
Program 2.883.748.200 2.802.038.500 97,17 BPBD
Pencegahan dan
Kesiapsiagaan

Bappeda, T.A 2016


1. Pemetaan 116.332.200 112.944.000 97,09
wilayah rawan
bencana
2. Posko 831.419.000 792.381.800 95,30
kesiapsiagaan
penanggulanga
n bencana
3. Pembangunan 247.277.200 238.469.200 96,44
emergency
centre
4. Penyusunan 78.649.000 76.594.650 97,39
standard
operasional
prosedur (SOP)
kesiapsiagaan
5. Orientasi dan 135.000.000 109.999.200 81,48
pelaksanaan
diklat SAR laut
6. Sosialisasi 120.878.000 120.202.800 99,44
pengurangan
resiko bencana
7. Pelatihan kaji 100.000.000 99.999.600 100,00
cepat
(assesment)
korban
bencana
8. Pembentukan 86.442.000 84.937.300 98,26
tim reaksi
cepat
9. Pembentukan 192.751.000 192.550.300 99,90
dan
pembinaan
kelurahan
tangguh
bencana
10.Gladi lapang 150.000.000 149.995.750 100,00
penanggulanga
n bencana
11.Pelatihan dasar 250.000.000 250.000.000 100,00
relawan
pemuda
penanggulanga
n bencana
12.Pelatihan 110.000.000 109.995.850 100,00
Fasilitator
Penanggulanga
n Bencana

Bappeda, T.A 2016


13.Pelatihan 215.000.000 214.999.600 100,00
upaya
pengurangan
resiko bencana
14.Workshop 100.000.000 98.969.250 98,97
aplikasi sistem
peringatan dini
bencana
15.Pelatihan 150.000.000 149.999.200 100,00
selam rescue
(underwater
rescue) bagi
relawan

Sasaran 34 : Meningkatnya kualitas dan kelayakan huni perumahan masyarakat


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
8 Meningkatnya Program Rumah 1.689.728.500 253.591.550 15,01 Dinas
kualitas dan Beton Bersubsidi Perumah
kelayakan huni 1. Pembuatan 1.689.728.500 253.591.550 15,01 an dan
perumahan Model Rumah Gedung
masyarakat (34) Kota Pemerint
ah
Program 4.189.968.100 1.429.781.500 34,12 Dinas
Pengembangan Perumah
Perumahan an dan
1. Peningkatan 1.821.340.400 1.429.781.500 78,50 Gedung
kualitas rumah Pemerint
tidak layak ah
huni bagi MBR
2. Rehabilitasi 1.562.575.500 1.456.679.500 93,22
sedang/berat
Rumah Dinas
3. Pendataan 57.699.900 57.699.900 100,00
MBR penerima
akses kredit
dan subsidi
perumahan
4. Pendataan 104.285.600 104.135.600 99,86
rumah tidak
layak huni dan
rumah dinas

Bappeda, T.A 2016


5. Penyusunan 526.959.100 486.560.000 92,33
rencana
pembangunan
dan
pengembanga
n perumahan
dan kawasan
permukiman(R
P3KP)
6. Penyusunan 63.975.000 61.285.000 95,80
juknis fasilitas
MBR penerima
akses kredit
dan subsidi
perumahan
7. Pembangunan 14.460.600 14.444.100 99,89
PSU
perumahan
dan
pemukiman
(DAK dan
Pendamping
DAK TA. 2011)
8. Sosialisasi 38.672.000 38.672.000 100,00
peningkatan
kualitas rumah
tidak layak
huni
Program 21.808.868.700 17.703.746.084 81,18 Dinas
Pembangunan Perumah
Sarana dan an dan
Prasarana Gedung
Gedung Pemerint
Pemerintah ah
Daerah
1. Pembangunan 11.044.930.900 7.695.204.884 69,67
gedung kantor
2. Rehabilitasi/pe 6.539.962.400 6.351.142.400 97,11
meliharaan
sedang/berat
bangunan milik
Pemerintah
3. Rehabilitasi/pe 2.976.343.500 2.937.690.500 98,70
meliharaan
sedang/berat
Kantor Lurah

Bappeda, T.A 2016


4. Pembuatan 97.883.400 93.383.400 95,40
Indeks Harga
Satuan
Bangunan
Gedung
5. Pemantauan 163.238.000 161.405.400 98,88
bangunan
gedung
pemerintahan
6. Taksasi 235.732.300 235.732.300 100,00
bangunan
gedung/rumah
sarana dan
prasarana
umum
7. Penataan dan 552.200.500 39.360.500 7,13
Perencanaan
Kawasan Ex
THR
8. Review Desain 198.577.700 189.826.700 95,59
Gedung
Pemerintah
Mengacu
Konsep Green
Building

Sasaran 35 : Meningkatnya akses air bersih masyarakat


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Meningkatnya Program 4.370.064.750 3.577.517.050 81,86 Dinas
akses air bersih Penyediaan dan Pekerjaan
masyarakat Pengelolaan Air Umum
(35) Bersih
1. Pembangunan 1.848.389.600 1.719.518.500 93,03
Sarana &
Prasarana Air
Bersih
2. Sosialisasi 71.250.000 69.338.700 97,32
Sarana &
Prasarana Air
Bersih.
3. Inspeksi 100.000.000 97.451.800 97,45
Kondisi Sarana
dan Prasarana
Air Bersih.
4. Pemeliharaan 749.111.200 523.781.300 69,92
sarana dan
Prasarana Air
Bersih

Bappeda, T.A 2016


5. Pendataan 84.200.000 83.281.200 98,91
Sumber Air
Masyarakat
6. Dana 490.100.000 143.704.750 29,32
Pendamping
Hibah Khusus
PAMSIMAS
7. Pendataan 79.654.500 78.502.700 98,55
Lokasi Hibah
Khusus
PAMSIMAS
8. Penyusunan 287.185.200 226.373.100 78,82
Database
Infrastruktur
Air Bersih
9. Pelatihan 202.470.000 197.383.200 97,49
Pembangunan
& Pengelola
Sarana &
Prasarana Air
Bersih
10.Pembangunan 21.750.000 21.750.000 100,00
Sarana dan
Prasarana Air
Bersih (DAK
dan
Pendamping
DAK TA. 2011-
2012)

Sasaran 36 : Tercukupinya ketersediaan lahan pemakaman


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Tercukupinya Program 3.587.522.000 3.450.721.000 96,19 UPTD
ketersediaan Pengelolaan Area Pemakaman
lahan Pemakaman
pemakaman 1. Pemeliharaan 3.587.522.000 3.450.721.000 96,19
(36) sarana dan
prasarana
pemakaman

Sasaran 37 : Terwujudnya keterpaduan pemanfaatan & penataan ruang wilayah


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %

Bappeda, T.A 2016


9 Terwujudnya Program 2.176.058.700 1.866.697.360 85,78 Dinas
keterpaduan Pengendalian Tata
pemanfaatan & dan Pemanfaatan Ruang
penataan ruang Ruang dan
wilayah (37) Bangun
an
1. Sosialisasi 161.412.200 160.170.160 99,23
Perwali Nomor
25 Tahun 2014
tentang
Penertiban
Bangunan
2. Sosialisasi 116.777.700 116.126.500 99,44
Pembangunan
perkotaaan
dengan konsep
Compact City
3. Tim Ahli
Bangunan
Gedung
4. Pembinaan 617.279.400 378.952.000 61,39
Pengawasan
dan
pengendalian
bangunan
5. Sosialisasi 114.516.300 111.224.400 97,13
Perizinan
tertentu (IMB)
6. Sosialisasi 125.873.200 121.330.800 96,39
RDTR Kota
Makassar
7. Sosialisasi 56.568.800 0,00
Perwali
tentang
Bangunan
Gedung
8. Sosialisasi 115.973.200 114.627.500 98,84
Peraturan
terkait
Penataan
Ruang
9. Sosialisasi 282.657.900 280.791.000 99,34
Peraturan
tentang
Bangunan
Gedung dan
Penataan
Ruang

Bappeda, T.A 2016


10.Sosialisasi
Perwali Nomor
14 Tahun 2005
tentang Tata
cara
pemberian izin
pada
Pemerintah
Kota Makassar
11.Pembuatan 260.000.000 258.475.000 99,41
Papan
Informasi
Program 2.572.789.900 1.722.284.900 66,94
Pemanfaatan
Ruang dan
Bangunan
1. Penyusunan
Blok Card
2. Pelaksanaan 20.449.575 0,00
Surat Izin
Pelaku Teknis
Bangunan
(SIPTB)
3. Pengadaan
Sistem
Informasi IMB
Online
4. Penyusunan
Data Bangunan
Gedung Ber
IMB di Kota
Makassar
5. Workshop 106.168.300 105.425.050 99,30
Penerapan
Sertifikat Laik
Fungsi (SLF)
6. Pengelolaan
Sistem
Informasi IMB
Online
7. Sosialisasi 116.562.700 115.151.500 98,79
Surat Izin
Pelaku Teknis
Bangunan
(SIPTB)
8. Sosialisasi 115.949.500 115.351.450 99,48
Konstruksi dan
Kelaikan
Bangunan
Gedung

Bappeda, T.A 2016


9. Sosialisasi 596.777.700 488.870.000 81,92
regulasi tata
ruang dan
bangunan
melalui media
10.Bimbingan 43.200.000 0,00
Teknis
Penerapan
Surat Izin
Pelaku Teknis
Bangunan
(SIPTB)
11.Workshop 114.890.900 104.329.350 90,81
Penerapan
Surat Izin
Pelaku Teknis
Bangunan
(SIPTB)
12.Sosialisasi SOP 126.453.000 124.917.250 98,79
6 hari Kerja
Penerbitan
Rekomendasi
Rumah Tinggal
Non
Perumahan
13.Tim Verifikasi 173.611.000 0,00
Fasum-Fasos
14.Pemetaan 151.599.900 143.536.000 94,68
Kawasan
Pergudangan
Kota Makassar
15.Sertifikasi ISO 65.034.600 7.779.900 11,96
9001: 2008
16.Workshop 102.658.500 101.931.700 99,29
Penataan
Ruang Udara
Sepanjang
Koridor Ruas
Jalan Utama
dengan
Pendekatan
Common
Ducting

Bappeda, T.A 2016


17.Workshop 104.262.500 103.535.100 99,30
Urban Farming
dengan Sistem
Vertical
Gardening dan
Pendekatan
Vegetated
Roof Cover di
Kawasan
Lorong
18.Penyusunan 229.251.000 0,00
Koefisien Dasar
Bangunan/Koe
fisien Lantai
Bangunan
KDB/KLB
19.Soisalisasi 123.221.900 120.034.500 97,41
Bangunan
dengan Konsep
Hijau yang
Bersahabat
(Building with
Green Friendly
concept)
20.Penyusunan 115.590.500 109.672.700 94,88
Perwali
tentang
Bangunan
Gedung Hijau
(Green
Building)
21.Penyusunan 92.524.900 81.750.400 88,36
Perwali
tentang
Fasum-Fasos
22.Updating data 174.583.425 0,00
base fasum-
Fasos

Sasaran 38 : Terjaminnya kepastian hukum dalam kepemilikan tanah


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Terjaminnya Program 432.175.000 358.601.500 82,98 Bagian
kepastian penyelesaian Pertana
hukum dalam konflik-konflik han
kepemilikan pertanahan
tanah (38) 1. Penyelesaian 100.700.000 77.710.000 77,17
hak atas tanah

Bappeda, T.A 2016


2. Fasilitasi 331.475.000 280.891.500 84,74
penyelesaian
konflik-konflik
pertanahan

Sasaran 39 : Terwujudnya administrasi pemerintahan yang efisien dan efektif serta dapat diakses
publik
No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
10 Terwujudnya Program 2.127.996.500 1.939.592.300 91,15 Bapped
administrasi Peningkatan a
pemerintahan Kapasitas
yang efisien dan Kelembagaan
efektif serta Perencanaan
dapat diakses Pembangunan
publik (39) Daerah
1. Peningkatan 1.421.400.000 1.249.450.000 87,90
Kapasitas
Perencanaan
2. Bimbingan 333.628.000 319.575.300 95,79
Teknis
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
3. Sosialisasi 372.968.500 370.567.000 99,36
Kebijakan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
Program 3.103.450.400 1.025.770.000 33,05 Dinas
Optimalisasi Kominf
Pemanfaatan o
Teknologi
Informasi
1. Pengelolaan 52.679.700 49.400.000
perangkat
multimedia
dan telematika
2. Kajian dan 55.069.400 51.269.400 93,77
penelitian
terkait
tehnologi
informasi dan
komunikasi di
kota makassar
3. Sosialisasi 100.095.600 98.450.600 93,10
Manfaat Smart
City Bagi
Kelompok
Kepemudaan

Bappeda, T.A 2016


4. Operasional 1.897.630.000 98,36
Aplikasi Smart
City
5. Sewa Layanan 997.975.700 826.650.000 0,00
Internet

Sasaran 40 : Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan daerah


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Meningkatnya Program 14.422.644.200 12.564.891.256 86,88 14
kapasitas Peningkatan Kecama
kelembagaan Peran Kecamatan tan
dan dan Kelurahan
ketatalaksanaan Biaya Operasional 14.422.644.200 12.564.891.256 86,88
pemerintahan Kelurahan 143
daerah (40) Kelurahan

Sasaran 41 : Meningkatnya kualitas pengelolaan kearsipan daerah


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Meningkatnya Program 1.063.190.000 1.038.308.840 97,66 Badan
kualitas Perbaikan Sistem Arsip,
pengelolaan Administrasi Perpustaka
kearsipan Kearsipan an dan
daerah (41) Pengolaha
n Data
1. Pendataan dan 108.527.700 106.996.400 98,59
Penataan
Dokumen/Arsi
p Daerah
(Akuisisi Arsip)
2. Pembinaan/Pe 84.109.200 83.805.400 99,64
meliharaan
Arsip
Kelurahan
3. Perawatan dan 142.110.200 140.943.200 99,18
Pengamanan
Arsip Depo
4. Kajian Sistem 35.710.700 35.489.840 99,38
Administrasi
Kearsipan
5. Penilaian dan 44.505.400 44.265.700 99,46
Pemusnahan
Arsip
6. Pengadaan 33.211.900 32.821.300 98,82
Buku Pedoman
Penataan Arsip

Bappeda, T.A 2016


7. Sosialisasi 293.807.700 292.017.300 99,39
Manajemen
Arsip Statis
SKPD,
Kelurahan,
PKM dan
Sekolah
8. Lomba 38.849.800 38.470.000 99,02
Penataan
Kearsipan Pada
SKPD / Unit
Kerja
9. Penyuluhan 105.327.000 104.861.650 99,56
dan Bimtek
Pengelolaan
Arsip
10.Penyusunan 29.916.000 29.537.550 98,73
Naskah /
Dokumen Arsip
dan
Penjilidannya
11.Pameran 147.114.400 129.100.500 87,76
Kearsipan

Sasaran 42 : Terwujudnya pendayagunaan aparatur pemerintah daerah


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Terwujudnya Program 2.645.027.150 2.305.553.116 87,17 Badan
pendayagunaan Pembinaan Kepegaw
aparatur Pegawai Sesuai aian
pemerintah Kompetensi Daerah
daerah (42) 1. Rekruitmen 78.109.625 75.309.325 96,41
PNS dalam
Jabatan
Struktural
2. Rekruitmen 88.388.025 88.381.125 99,99
dalam jabatan
fungsional
3. Pendayagunaa 626.898.525 619.919.225 98,89
n dan
Penempatan
PNS
berdasarkan
Kompetensi
4. Pemberian 59.541.100 56.616.100 95,09
bantuan tugas
belajar, izin
belajar dan
ikatan dinas

Bappeda, T.A 2016


5. Ujian dinas dan 1.361.243.650 1.129.755.816 82,99
penyesuaian
ijasah
6. Seleksi 96.753.125 96.753.125 100,00
Promosi
Terbuka
Jabatan
Lingkup
Pemerintah
Kota Makassar
7. Pelaksanaan 2.645.027.150 2.305.553.116 87,17
Brainstorming
Kepegawaian
Lingkup
Pemkot
Makassar
Program 2.393.169.350 2.387.786.450 99,78 Badan
Peningkatan Kepegaw
Kapasitas aian
Sumber Daya Daerah
Aparatur
1. Sosialisasi 894.774.975 894.674.725 99,99
peraturan
perundang-
undangan
2. Bimbingan 309.657.325 309.657.325 100,00
teknis
manajemen
kepegawaian
3. Pelatihan 150.000.000 148.799.775 99,20
motivasi
4. Pembekalan 196.995.300 195.645.300 99,31
PNS yang akan
mencapai
batas usia
pensiun (BUP)
5. Pembinaan 90.409.600 90.409.600 100,00
pensiunan
pemerintah
kota makassar
6. Peningkatan 200.000.000 199.999.800 100,00
etika
pelayanan bagi
tenaga honorer
7. Peningkatan 16.000.000 15.982.600 99,89
keterampilan
dan
profesionalisme

Bappeda, T.A 2016


8. Rakor dan 359.653.500 356.939.000 99,25
rakernis
kepegawaian
tingkat kota
makassar
9. Sosialisasi 175.678.650 175.678.325 100,00
kenaikan
pangkat
PNS/ASN
Program 1.231.400.995 1.229.655.783 99,86 Badan
Penilaian dan Kepegaw
Pemberian aian
Tunjangan Daerah
Kinerja
1. Pengelolaan 184.462.450 184.204.050 99,86
Kehadiran dan
Rekapitulasi
Pegawai
2. Proses 106.020.170 104.572.658 98,63
penanganan
kasus-kasus
pelanggaran
disiplin PNS
dan Konseling
Pegawai
3. Penganugerah 45.430.000 45.430.000 100,00
an
Satyalancana
Karya Satya
dan Masa Kerja
Pegawai
4. Pengelolaan 105.552.725 105.552.725 100,00
Laporan Harta
Kekayaan
Penyelenggara
an Negara
(LHKPN)
5. Evaluasi 301.911.050 301.910.950 100,00
Kinerja
Pegawai
6. Pemberian 114.758.325 114.756.325 100,00
penghargaan
dan reward
kepada PNS

Bappeda, T.A 2016


7. Seleksi dan 41.965.325 41.965.325 100,00
Pemberian
Cendramata
Bagi Aparatur
Sipil Negara
Yang
Berprestasi
8. Penanganan 154.720.600 154.681.400 99,97
administrasi
proses
permohonan
tunjangan
keluarg
9. Pengkajian 1.231.400.995 1.229.655.783 99,86
dalam rangka
Implementasi
Tunjangan
Kinerja Kota
(TKK)

Sasaran 43 : Meningkatnya efektivitas pengawasan penyelenggaraan pemerintahan dan legislasi


daerah
No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Meningkatnya Program 6.064.377.400,- 5.864.582.260,- 96,70 Inspektorat
efektivitas Peningkatan
pengawasan Sistem
penyelenggaraa Pengawasan
n pemerintahan Internal dan
dan legislasi Pengendalian
daerah (43) Pelaksanaan
Kebijakan KDH
1. Pelaksanaan 1.958.382.200,- 1.868.111.000,- 95,39
pengawasan
internal secara
Komprehensif
pada Unit Kerja
Lingkup
Pemerintah
Kota Makassar
2. Penanganan 1.409.869.400,- 1.383.748.860,- 98,14
Kasus
Pengaduan di
Lingkungan
Pemerintah
Daerah

Bappeda, T.A 2016


3. Pengelolaan 171.155.400,- 168.329.000,- 98,34
DataBase Hasil
Pengawasan
4. Inventarisasi 18.019.700,- 17.577.000,- 97,54
Hasil Temuan
Pemeriksaan
5. Pemutakhiran 88.257.100,- 85.853.000,- 97,27
data temuan
tindak lanjut
hasil
pemeriksaan
inspektorat
kota Makassar
6. Pemantauan 316.035.400,- 315.191.000,- 99,73
Tindak Lanjut
Temuan Hasil
Pemeriksaan
APIP
7. Pemantauan 38.609.700,- 37.736.000,- 97,73
Penyelesaian
Kerugian
Negara /
Daerah Hasil
Temuan Aparat
Pengawasan
Internal
8. Review 81.163.400,- 54.715.000,- 67,41
Laporan
Keuangan
Pemerintahan
Daerah
9. Penilaian 40.198.200,- 39.300.000,- 97,76
Angka Kredit
Jabatan
Fungsional
Auditor
10.Pemantauan 99.018.000,- 98.907.000,- 99,88
dan
Pemeriksaan
Kegiatan
Belanja Modal
SKPD Lingkup
Kota Makassar
11.Penyusunan 106.681.300,- 106.346.000,- 99,68
Sistem
Pengendalian
Intern
Pemerintah
Pada SKPD
Kota Makassar

Bappeda, T.A 2016


12.Tindak Lanjut 271.761.000,- 269.580.000,- 99,19
Temuan Hasil
Pemeriksaan
BPK
13.Pemeriksaan 932.620.800,- 932.210.000,- 99,95
Dana BOS
14.Inventarisasi 15.131.800,- 14.092.000,- 93,12
wajib LP2P PNS
15.Monitoring
Wajib Laporan
Harta
Kekayaan
Penyelenggara
Negara
(LHKPN)
Lingkup
Pemerintah
Kota Makassar
16.Koordinasi 78.950.900,- 70.287.400,- 89,02
Supervisi dan
Pencegahan
Korupsi
17.Evaluasi LAKIP 35.410.000,- 35.050.000,- 98,98
SKPD Lingkup
Pemerintah
Kota Makassar
18.Monitoring 126.893.700,- 126.670.000,- 99,82
dan Evaluasi
atas
Pencatatan
Aset Hasil
Pengadaan
Barang dan
Jasa yang
Bersumber
dari Dana
APBD dan Non
APBD
19.Monitoring 89.143.700,- 88.920.000,- 99,74
atas Proses
Tutup Kas
Akhir Tahun
SKPD Lingkup
Pemerintah
Kota Makassar

Bappeda, T.A 2016


20.Monitoring 89.143.700,- 88.920.000,- 99,74
atas
Pencatatan
Saldo
Persediaan
Akhir Tahun
SKPD Lingkup
Pemerintah
Kota Makassar
21.Pendampingan 47.305.200,- 12.767.000,- 26,98
Pemeriksaan
Eksternal
22.Pemantauan 34.451.800,- 34.169.000,- 99,17
Rencana Aksi
Daerah,
Pencegahan
dan
Pemberantasa
n Korupsi
23.Evaluasi 16.175.000,- 16.103.000,- 99,55
Berkala
Temuan Hasil
Pengawasan
Program 29.059.591.900,- 20.148.356.810,- 69,33 Sekretariat
Peningkatan DPRD
Kapasitas
Lembaga
Perwakilan
Rakyat Daerah
1. Pembahasan 4.831.829.700,- 2.796.041.850,- 57,86
Rancangan
Peraturan
Daerah dan
Non Perda
2. Rapat-rapat 475.410.500,- 287.280.500,- 60,42
Alat
Kelengkapan
DPRD
3. Rapat-rapat 1.689.980.000,- 997.225.000,- 59,00
Paripurna
4. Kegiatan Reses 4.585.740.000,- 4.414.175.000,- 96,25
5. Kunjungan 622.000.000,- 398.697.800,- 64,09
Kerja Pimpinan
dan Anggota
DPRD dalam
Daerah

Bappeda, T.A 2016


6. Peningkatan 4.644.500.000,- 2.523.209.200,- 54,32
Kapasitas
Pimpinan dan
Anggota DPRD
7. Sosialisasi 62.820.000,- -
Peraturan
Perundang-
undangan
8. Kunjungan 8.076.000.000,- 6.162.872.060,- 76,31
Kerja Alat
Kelengkapan
DPRD Dan Staff
9. Pembahasan 1.423.452.300,- 453.223.200,- 31,83
Perda Inisiatif
DPRD
10.Kegiatan 1.143.750.000,- 858.320.000,- 75,04
Komisi
11.Kegiatan Fraksi 459.628.000,- 312.087.300,- 67,89
DPRD
12.Kemitraan 128.275.000,- 125.337.000,- 97,70
Anggota DPRD
dan
Masyarakat
13.Diskusi publik 330.570.800,- 272.462.900,- 82,42
masalah aktual
kemasyarakatan
14.Penerimaan 585.635.600,- 547.425.000,- 93,47
aspirasi/unjuk
rasa
masyarakat

Sasaran 44 : Terwujudnya pelayanan publik yang cepat dan berkualitas


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
11 Terwujudnya Program 246.381.700,- 192.881.700,- 78,28 BPTPM
pelayanan Peningkatan
publik yang Pelayanan
cepat dan Perizinan
berkualitas (44) 1. Sosialisasi 220.500.000,- 167.000.000,- 75,73
Mekanisme
dan Prosedur
Pelayanan
Perizinan
2. Standarisasi - - -
dan Sertifikasi
pemberian
pelayanan
perizinan

Bappeda, T.A 2016


3. Pelaksanaan 25.881.700,- 25.881.700,- 100
Indeks
Kepuasan
Masayarakat
Program 21.846.029.160,- 19.276.234.745,- 88,23 Semua
Peningkatan SKPD
Sistem
Pelaporan
Capaian Kinerja
Keuangan
1. Penyusunan X1.155.000.000,00 1.115.937.260,- 96,61
RKA-SKPD

2. Penyusunan 570.000.000,- 550.866.400,- 96,64


DPA-SKPD

3. Penyusunan 1.825.000.000,- 1.577.076.785, - 86,41


RENJA-SKPD

4. Penyusunan 900.000.000,- 814.387.600, - 90,48


LAKIP-SKPD

5. Penyusunan 570.000.000,- 543.367.450, - 95,32


TAPKIN-SKPD

6. Penyusunan 380.000.000,- 302.469.080, - 79,59


Iaporan
keuangan
semesteran
dan Iaporan
keuangan
akhir tahun
serta
perhitungan
penyusutan
aset SKPD
7. Pengelolaan 8.492.040.000, - 8.059.120.000, - 94,90
keuangan
SKPD

8. Peningkatan 4.263.200.000, - 2.941.400.000, - 68,99


kinerja
pelayanan dan
administrasi

Bappeda, T.A 2016


9. Monitoring, 100.000.000, - 54.374.800, - 54,37
evaluasi dan
pelaporan
pertanggungja
waban
penerima
hibah dan
bantuan sosial

Sasaran 45 : Berkembangnya pelayanan perizinan dan penanaman modal daerah


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Berkembangnya Program 254.797.850,- 234.258.500,- 91,93 BPTPM
pelayanan Peningkatan
perizinan dan Iklim Investasi
penanaman dan Realisasi
modal daerah Investasi
(45) 1. Penyusunan 131.147.400,- 115.107.400,- 87,76
Regulasi PTSP
Penanaman
Modal
2. Pengembangan - - -
Potensi
Unggulan
daerah
3. Profil Investasi - - -
Kota Makassar
4. Workshop - - -
Investasi dan
Penanaman
Modal
5. Monitoring, 50.232.100,- 45.732.750,- 91,04
Evaluasi,
Pembinaan
dan
Pelaksanaan
Penanaman
Modal
6. Sosialisasi 73.418.350,- 50.232.100,- 68,41
Peraturan
Penanaman
Modal

Sasaran 46 : Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil serta
pengendalian kependudukan
No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %

Bappeda, T.A 2016


Meningkatnya Program 3.146.567.300,- 3.056.133.200,- 97,12 Dinas
kualitas Penataan Kependuduk
pelayanan Administasi an dan
administrasi Kepandudukan Catatan Sipil
kependudukan 1. Penyediaan 52.690.000,- 52.690.000,- 100
dan catatan sipil Buku Induk
serta penduduk (BIP)
pengendalian 2. Pelayanan 233.947.400,- 228.331.400,- 97,59
kependuduk-an  mobile
(46) Dukcapil
3. Peningkatan 374.215.500,- 331.971.300,- 88,71
kualitas
pelayanan
DUKCAPIL
4. Pengelolaan 2.154.775.000,- 2.112.201.100,- 98,02
penerbitan
dokumen
kependudukan
5. Pengawasan 304.834.400,- 304.834.400,- 100
dan penertiban
Dokumen
Kependudukan
6. Pendaftaran 26.105.000,- 26.105.000,- 100
penduduk
rentan
administrasi
kependudukan
Program 930.249.600,- 99,89
Pencatatan 929.254.600,-
Kelahiran,
Kematian dan
Pengangkatan
Anak
1. Pengelolaan 613.156.600,- 612.391.600,- 99,87
dan
penyediaan
blanko akta
bidang
kelahiran dan
kematian
2. Pelayanan 199.881.000,- 199.881.000,- 100
langsung akta
kelahiran
3. Pengelolaan 117.212.000,- 116.982.000,- 99,80
manajemen
pelayanan
dukcapil

Bappeda, T.A 2016


Sasaran 47 : Meningkatnya kualitas pelayanan informasi
No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Meningkatnya Program 652.554.200,- 587.759.200,- 90,07 Dinas
kualitas Pengembangan Komunita
pelayanan Pos dan si dan
informasi (47) Telekomunikasi Informasi
1. Pembinaan 77.560.300,- 77.410.300,- 99,80
jasa titipan

2. Pembinaan 37.548.100,- 37.448.100,- 99,73


Internet

3. Pengadaan 252.144.300,- 202.619.000,- 80,35


jaringan
komunikasi
dan informasi
4. Peningkatan 31.001.100,- 30.676.400,- 98,95
SDM Radio
5. Pemantauan 68.606.200,- 64.306.200,- 93,73
dan
pembinaan
pos, jasa
titipan dan
telekomunikasi
khusus
6. Penyebarluasa 96.796.800,- 96.316.800,- 99,50
n Informasi
melalui media
sosial, SMS
gateway dan
sms flash
7. Bimbingan 41.697.600,- 40.782.600,- 97,80
teknis migrasi
open source
software
8. Desiminasi 47.199.800,- 38.199.800,- 80,93
tentang tata
cara
memperoleh
rekomendasi
pembangunan
tower
Program 16.115.961.700,- 13.883.473.500,- 86,14
Pengembangan
Sistem Informasi
dan Komunikasi

Bappeda, T.A 2016


1. Pengelolaan 319.773.300,- 318.228.300,- 99,51
website
pemerintah
kota makassar
2. Penyediaan 307.067.100,- 252.450.000,- 82,21
aplikasi
berbasis
website dan
mobile
3. Penyediaan 1.995.435.000,- - -
Software Tata
Naskah Dan
Software
Digital media
Analitics
4. Pelatihan - -
Software 150.000.000,-
Microsoft
5. Pelatihan 75.591.700,- 70.475.000,- 93,23
pembuatan
website dan
Blog sebagai
media E-
Learning
6. Pembangunan 13.268.094.600,- 13.242.320.200,- 99,80
Operation
Room

Sasaran 48 : Meningkatnya kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan


pembangunan daerah
No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Meningkatnya Program 3.683.313.100,- 3.604.414.150,- 97,85 Bappeda
kualitas Perencanaan
perencanaan, Pembangunan
pengendalian Daerah
dan evaluasi 1. Penyelenggara 820.590.700,- 782.477.800,- 95,35
pelaksanaan an
pembangunan MUSRENBANG
daerah (48) RKPD

Bappeda, T.A 2016


2. Penyusunan 738.690.300,- 723.409.700,- 97,93
Peraturan
Daerah
(PERDA)
tentang Kota
Dunia
3. Penyusunan 170.426.000,- 170.382.500,- 99,97
dan Penetapan
KUA
Perubahan
2015
4. Penyusunan 170.591.000,- 170.580.800,- 99,99
dan Penetapan
KUA Pokok
2016
5. Penyusunan 181.150.700,- 180.559.100,- 99,67
dan Penetapan
Rancangan
PPAS
Perubahan
2015
6. Penyusunan 180.930.400,- 180.915.000,- 99,99
dan Penetapan
Rancangan
PPAS Pokok
2016
7. Penyusunan 236.738.000,- 235.599.000,- 99,51
RKPD
Perubahan
2015
8. Penyusunan 262.000.000,- 259.219.700,- 98,93
RKPD Pokok
2016
9. Sosialisasi 294.125.000,- 294.125.000,- 100
RPJMD Kota
Makassar
Tahun 2014-
2019
10.Bimbingan 331.071.000,- 323.368.600,- 97,67
Teknis Sistem
Informasi
Perencanaan
Pembangunan
Daerah (SIPPD)
11.Updating Data 147.000.000,- 146.500.000,- 99,65
Sistem
Informasi
Manajemen
Perencanaan

Bappeda, T.A 2016


12.Revisi 150.000.000,- 137.276.950,- 91,51
Peraturan
Walikota
Makassar
Nomor 53
Tahun 2012

Sasaran 49 : Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
12 Meningkatnya Program 4.937.450.000,- 4.710.670.920,- 95,40 BPKAD
kualitas akuntansi dan
pengelolaan pelaporan
keuangan keuangan daerah
daerah (49) 1. Pemutakhiran 123.000.000,- 122.119.100,- 99,28
data neraca
SKPD
2. Penyusunan 80.000.000,- 78.381.900,- 97,97
pelaporan
keuangan
semesteran
3. Penatausahaan 178.000.000,- 172.796.800,- 97,07
pinjaman
pemerintah
kota makassar
4. Penatausahaan 106.000.000,- 105.682.000,- 99,7
laporan
pertanggungja
waban SKPD
5. Penatausahaan 121.000.000,- 120.825.100,- 99,85
unit akuntansi
tugas
pembantuan
6. Pelaksanaan e- 128.000.000,- 127.487.900,- 99,59
Audit
7. Pengumpulan 251.000.000,- 250.970.700,- 99,98
data ranperda
tentang
pertanggungja
waban
pelaksanaan
APBD
8. Penyusunan 232.400.000,- 228.027.200,- 98,11
ranperda
tentang
pertanggungja
waban
pelaksanaan
APBD

Bappeda, T.A 2016


9. Pembahasan 169.200.000,- 168.780.400,- 99,75
ranperda
tentang
pertanggungja
waban
pelaksanaan
APBD
10.Penyelesaian 328.000.000,- 317.897.400,- 96.91
ranperda
tentang
pertanggungja
waban
pelaksanaan
APBD
11.Penyusunan 140.000.000,- 139.249.000,- 99,46
ranper
walikota
tentang
pertanggungja
waban
pelaksanaan
APBD
12.Penyelesaian 140.000.000,- 139.249.000,- 99,46
ranper
walikota
tentang
pertanggungja
waban
pelaksanaan
APBD
13.Penataan dan 194.000.000,- 186.685.800,- 96,22
pendataan
arsip daerah
14.Majelis 406.900.000,- 258.121.720,- 63,43
pertimbangan
TPTGR dan
sekretariat
majelis
15.Revisi - - -
peraturan
walikota
tentang pokok-
pokok
pengelolaan
keuangan
daerah menuju
akrual

Bappeda, T.A 2016


16.Revisi 173.000.000,- 170.605.300,- 98,61
peraturan
walikota
tentang
kebijakan
akuntansi
pemerintah
kota makassar
17.Workshop 125.000.000,- 124.556.000,- 99,64
bendahara
penerimaan
dan bendahara
penerimaan
pembantu
SKPD
18.Workshop 1.724.950.000,- 1.706.456.400,- 98,92
akuntansi
keuangan
daerah
berbasis akrual
19.Tim evaluasi 267.000.000,- 243.532.500,- 91,21
badan layanan
umum daerah
kota makassar
20.Konsolidasi 50.000.000,- 49.246.700,- 98,49
laporan
keuangan
perusahaan
daerah

Sasaran 50 : Berkembangnya sumber-sumber pendapatan daerah


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Berkembangnya Program 19.741.230.600,- 19.741.230.600,- 100 Dispenda
sumber-sumber Optimlisasi
pendapatan Pengelolaan
daerah (50) Pajak dan
Restribusi Daerah
1. Peningkatan 904.000.000,- 649.000.000,- 71,79
potensi pajak
dan retribusi
daerah

Bappeda, T.A 2016


2. Peningkatan 3.744.175.000,- 3.737.175.000,- 99,81
kegiatan
pengelolaan
pajak bumi dan
bangunan
3. Pengawasan 1.640.440.000,- 1.340.970.000,- 81,74
penyelenggara
an hiburan
4. Penertiban/pe 2.035.880.000,- 1.700.340.000,- 83,51
mbongkaran
reklame
5. Pengelolaan 1.060.040.000,- 921.420.000,- 86,92
BPHTB
6. Pemeriksaan 677.660.000,- 56,44
pajak dan 382.500.000,-
retribusi
daerah
7. Pemberian 1.222.520.000,- 986.893.600,- 80,72
penghargaan
bagi pengelola
dan wajib
pajak
berprestasi
8. Verifikasi dan 879.300.000,- 379.500.000,- 43,15
pemutahiran
data piutang
pajak dan
retribusi
daerah
9. Verifikasi objek 974.200.000,- 827.480.000,- 84,93
pajak BPHTB
10.Validasi data 1.374.600.000,- 1.374.600.000,- 100
piutang PBB
limpahan tiga
KPP Makassar
11.Peninjauan 474.000.000,- 474.000.000,- 100
lapangan objek
pajak bumi dan
bangunan
12.Uji petik dan 949.340.000,- 610.630.000,- 64,32
penungguan
penerimaan
pajak daerah

Bappeda, T.A 2016


13.Survey 77.650.000,- 46.800.000,- 60,27
kelayakan
pemasangan
water meter
pajak air
bawah tanah
kota makassar
14.Sosialisasi 847.060.000,- 515.060.000,- 60,80
kepatutan
wajib pajak
daerah
15.Sosialisasi 1.363.783.000,- 1.278.783.000,- 93,76
pekan panutan
PBB kecamatan
dalam wilayah
kota makassar
16.Cetak massal 3.741.150.000,- 3.674.979.000,- 98,23
surat
pemberitahuan
pajak
terhutang
(SPPT) dan
daftar
himpunan
ketetapan
pajak (DHKP)
pajak bumi dan
bangunan
17.Pembuatan 878.875.000,- 841.100.000,- 95,70
media reklame
insidentil
Program 3.029.447.000,- 2.039.232.000,- 67,31 Dispenda
Koordinasi
Perencanaan,
Pengkajian,
Pengembangan
dan Pengawasan
seta penerimaan
dana bagi hasil
pajak
1. Penyusunan 738.084.000,- 269.744.000,- 36,54
rancangan
peraturan
walikota
makassar
tentang juknis
pajak daerah
dan retribusi
daerah

Bappeda, T.A 2016


2. Perumusan 300.200.000,- 222.000.000,- 73,95
rencana target
pendapatan
dari masing-
masing
pengelola PAD
3. Rekonsiliasi 1.156.023.000,- 1.076.663.000,- 93,13
penerimaan
pajak dan
retribusi
daerah
4. Pengelolaan 298.800.000,- 220.575.000,- 73,82
sistem IT pajak
daerah
5. Pembangunan - - -
SMS gate away
PBB
6. Pengembangan - - -
sistem pajak
terpadu
7. Monitoring, 437.540.000,- 250.250.000,- 57,19
evaluasi dan
pelaporan
pendapatan
daerah
8. Pemeliharaan 98.800.000,- - -
datacentre
pendapatan
Program 294.801.500,- 282.132.100,- 95,70 Bagian
Penataan Organisas
Kelembagaan i dan
Daerah Tatalaksa
n
1. Evaluasi 206.896.000, 195.824.200,- 94,64
kelembagaan
perangkat
daerah
2. Pelaksanaan 87.905.500,- 86.307.900,- 98,18
Reformasi
Birokrasi
Pemerintah
Kota Makassar

Sasaran 43 : Meningkatnya efektivitas pengawasan penyelenggaraan pemerintahan dan legislasi


daerah
No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %

Bappeda, T.A 2016


Meningkatnya Program 6.064.377.400,- 5.864.582.260,- 96,70 Inspektorat
efektivitas Peningkatan
pengawasan Sistem
penyelenggaraa Pengawasan
n pemerintahan Internal dan
dan legislasi Pengendalian
daerah (43) Pelaksanaan
Kebijakan KDH
24.Pelaksanaan 1.958.382.200,- 1.868.111.000,- 95,39
pengawasan
internal secara
Komprehensif
pada Unit Kerja
Lingkup
Pemerintah
Kota Makassar
25.Penanganan 1.409.869.400,- 1.383.748.860,- 98,14
Kasus
Pengaduan di
Lingkungan
Pemerintah
Daerah
26.Pengelolaan 171.155.400,- 168.329.000,- 98,34
DataBase Hasil
Pengawasan
27.Inventarisasi 18.019.700,- 17.577.000,- 97,54
Hasil Temuan
Pemeriksaan
28.Pemutakhiran 88.257.100,- 85.853.000,- 97,27
data temuan
tindak lanjut
hasil
pemeriksaan
inspektorat
kota Makassar
29.Pemantauan 316.035.400,- 315.191.000,- 99,73
Tindak Lanjut
Temuan Hasil
Pemeriksaan
APIP
30.Pemantauan 38.609.700,- 37.736.000,- 97,73
Penyelesaian
Kerugian
Negara /
Daerah Hasil
Temuan Aparat
Pengawasan
Internal

Bappeda, T.A 2016


31.Review 81.163.400,- 54.715.000,- 67,41
Laporan
Keuangan
Pemerintahan
Daerah
32.Penilaian 40.198.200,- 39.300.000,- 97,76
Angka Kredit
Jabatan
Fungsional
Auditor
33.Pemantauan 99.018.000,- 98.907.000,- 99,88
dan
Pemeriksaan
Kegiatan
Belanja Modal
SKPD Lingkup
Kota Makassar
34.Penyusunan 106.681.300,- 106.346.000,- 99,68
Sistem
Pengendalian
Intern
Pemerintah
Pada SKPD
Kota Makassar
35.Tindak Lanjut 271.761.000,- 269.580.000,- 99,19
Temuan Hasil
Pemeriksaan
BPK
36.Pemeriksaan 932.620.800,- 932.210.000,- 99,95
Dana BOS
37.Inventarisasi 15.131.800,- 14.092.000,- 93,12
wajib LP2P PNS
38.Monitoring
Wajib Laporan
Harta
Kekayaan
Penyelenggara
Negara
(LHKPN)
Lingkup
Pemerintah
Kota Makassar
39.Koordinasi 78.950.900,- 70.287.400,- 89,02
Supervisi dan
Pencegahan
Korupsi
40.Evaluasi LAKIP 35.410.000,- 35.050.000,- 98,98
SKPD Lingkup
Pemerintah
Kota Makassar

Bappeda, T.A 2016


41.Monitoring 126.893.700,- 126.670.000,- 99,82
dan Evaluasi
atas
Pencatatan
Aset Hasil
Pengadaan
Barang dan
Jasa yang
Bersumber
dari Dana
APBD dan Non
APBD
42.Monitoring 89.143.700,- 88.920.000,- 99,74
atas Proses
Tutup Kas
Akhir Tahun
SKPD Lingkup
Pemerintah
Kota Makassar
43.Monitoring 89.143.700,- 88.920.000,- 99,74
atas
Pencatatan
Saldo
Persediaan
Akhir Tahun
SKPD Lingkup
Pemerintah
Kota Makassar
44.Pendampingan 47.305.200,- 12.767.000,- 26,98
Pemeriksaan
Eksternal
45.Pemantauan 34.451.800,- 34.169.000,- 99,17
Rencana Aksi
Daerah,
Pencegahan
dan
Pemberantasa
n Korupsi
46.Evaluasi 16.175.000,- 16.103.000,- 99,55
Berkala
Temuan Hasil
Pengawasan
Program 29.059.591.900,- 20.148.356.810,- 69,33 Sekretariat
Peningkatan DPRD
Kapasitas
Lembaga
Perwakilan
Rakyat Daerah

Bappeda, T.A 2016


15.Pembahasan 4.831.829.700,- 2.796.041.850,- 57,86
Rancangan
Peraturan
Daerah dan
Non Perda
16.Rapat-rapat 475.410.500,- 287.280.500,- 60,42
Alat
Kelengkapan
DPRD
17.Rapat-rapat 1.689.980.000,- 997.225.000,- 59,00
Paripurna
18.Kegiatan Reses 4.585.740.000,- 4.414.175.000,- 96,25
19.Kunjungan 622.000.000,- 398.697.800,- 64,09
Kerja Pimpinan
dan Anggota
DPRD dalam
Daerah
20.Peningkatan 4.644.500.000,- 2.523.209.200,- 54,32
Kapasitas
Pimpinan dan
Anggota DPRD
21.Sosialisasi 62.820.000,- -
Peraturan
Perundang-
undangan
22.Kunjungan 8.076.000.000,- 6.162.872.060,- 76,31
Kerja Alat
Kelengkapan
DPRD Dan Staff
23.Pembahasan 1.423.452.300,- 453.223.200,- 31,83
Perda Inisiatif
DPRD
24.Kegiatan 1.143.750.000,- 858.320.000,- 75,04
Komisi
25.Kegiatan Fraksi 459.628.000,- 312.087.300,- 67,89
DPRD
26.Kemitraan 128.275.000,- 125.337.000,- 97,70
Anggota DPRD
dan
Masyarakat
27.Diskusi publik 330.570.800,- 272.462.900,- 82,42
masalah aktual
kemasyarakatan
28.Penerimaan 585.635.600,- 547.425.000,- 93,47
aspirasi/unjuk
rasa
masyarakat

Sasaran 44 : Terwujudnya pelayanan publik yang cepat dan berkualitas

Bappeda, T.A 2016


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
11 Terwujudnya Program 246.381.700,- 192.881.700,- 78,28 BPTPM
pelayanan Peningkatan
publik yang Pelayanan
cepat dan Perizinan
berkualitas (44) 4. Sosialisasi 220.500.000,- 167.000.000,- 75,73
Mekanisme
dan Prosedur
Pelayanan
Perizinan
5. Standarisasi - - -
dan Sertifikasi
pemberian
pelayanan
perizinan
6. Pelaksanaan 25.881.700,- 25.881.700,- 100
Indeks
Kepuasan
Masayarakat
Program 21.846.029.160,- 19.276.234.745,- 88,23 Semua
Peningkatan SKPD
Sistem
Pelaporan
Capaian Kinerja
Keuangan
10.Penyusunan X1.155.000.000,00 1.115.937.260,- 96,61
RKA-SKPD

11.Penyusunan 570.000.000,- 550.866.400,- 96,64


DPA-SKPD

12.Penyusunan 1.825.000.000,- 1.577.076.785, - 86,41


RENJA-SKPD

13.Penyusunan 900.000.000,- 814.387.600, - 90,48


LAKIP-SKPD

14.Penyusunan 570.000.000,- 543.367.450, - 95,32


TAPKIN-SKPD

Bappeda, T.A 2016


15.Penyusunan 380.000.000,- 302.469.080, - 79,59
Iaporan
keuangan
semesteran
dan Iaporan
keuangan
akhir tahun
serta
perhitungan
penyusutan
aset SKPD
16.Pengelolaan 8.492.040.000, - 8.059.120.000, - 94,90
keuangan
SKPD

17.Peningkatan 4.263.200.000, - 2.941.400.000, - 68,99


kinerja
pelayanan dan
administrasi

18.Monitoring, 100.000.000, - 54.374.800, - 54,37


evaluasi dan
pelaporan
pertanggungja
waban
penerima
hibah dan
bantuan sosial

Sasaran 45 : Berkembangnya pelayanan perizinan dan penanaman modal daerah


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Berkembangnya Program 254.797.850,- 234.258.500,- 91,93 BPTPM
pelayanan Peningkatan
perizinan dan Iklim Investasi
penanaman dan Realisasi
modal daerah Investasi
(45) 7. Penyusunan 131.147.400,- 115.107.400,- 87,76
Regulasi PTSP
Penanaman
Modal
8. Pengembangan - - -
Potensi
Unggulan
daerah
9. Profil Investasi - - -
Kota Makassar

Bappeda, T.A 2016


10.Workshop - - -
Investasi dan
Penanaman
Modal
11.Monitoring, 50.232.100,- 45.732.750,- 91,04
Evaluasi,
Pembinaan
dan
Pelaksanaan
Penanaman
Modal
12.Sosialisasi 73.418.350,- 50.232.100,- 68,41
Peraturan
Penanaman
Modal

Sasaran 46 : Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil serta
pengendalian kependudukan
No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Meningkatnya Program 3.146.567.300,- 3.056.133.200,- 97,12 Dinas
kualitas Penataan Kependuduk
pelayanan Administasi an dan
administrasi Kepandudukan Catatan Sipil
kependudukan 7. Penyediaan 52.690.000,- 52.690.000,- 100
dan catatan sipil Buku Induk
serta penduduk (BIP)
pengendalian 8. Pelayanan 233.947.400,- 228.331.400,- 97,59
kependuduk-an  mobile
(46) Dukcapil
9. Peningkatan 374.215.500,- 331.971.300,- 88,71
kualitas
pelayanan
DUKCAPIL
10.Pengelolaan 2.154.775.000,- 2.112.201.100,- 98,02
penerbitan
dokumen
kependudukan
11.Pengawasan 304.834.400,- 304.834.400,- 100
dan penertiban
Dokumen
Kependudukan
12.Pendaftaran 26.105.000,- 26.105.000,- 100
penduduk
rentan
administrasi
kependudukan

Bappeda, T.A 2016


Program 930.249.600,- 99,89
Pencatatan 929.254.600,-
Kelahiran,
Kematian dan
Pengangkatan
Anak
4. Pengelolaan 613.156.600,- 612.391.600,- 99,87
dan
penyediaan
blanko akta
bidang
kelahiran dan
kematian
5. Pelayanan 199.881.000,- 199.881.000,- 100
langsung akta
kelahiran
6. Pengelolaan 117.212.000,- 116.982.000,- 99,80
manajemen
pelayanan
dukcapil

Sasaran 47 : Meningkatnya kualitas pelayanan informasi


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Meningkatnya Program 652.554.200,- 587.759.200,- 90,07 Dinas
kualitas Pengembangan Komunita
pelayanan Pos dan si dan
informasi (47) Telekomunikasi Informasi
9. Pembinaan 77.560.300,- 77.410.300,- 99,80
jasa titipan

10. Pembinaa 37.548.100,- 37.448.100,- 99,73


n Internet

11. Pengadaa 252.144.300,- 202.619.000,- 80,35


n jaringan
komunikasi
dan informasi
12. Peningkat 31.001.100,- 30.676.400,- 98,95
an SDM Radio
13. Pemanta 68.606.200,- 64.306.200,- 93,73
uan dan
pembinaan
pos, jasa
titipan dan
telekomunikasi
khusus

Bappeda, T.A 2016


14. Penyebarl 96.796.800,- 96.316.800,- 99,50
uasan
Informasi
melalui media
sosial, SMS
gateway dan
sms flash
15. Bimbinga 41.697.600,- 40.782.600,- 97,80
n teknis
migrasi open
source
software
16. Desimina 47.199.800,- 38.199.800,- 80,93
si tentang tata
cara
memperoleh
rekomendasi
pembangunan
tower
Program 16.115.961.700,- 13.883.473.500,- 86,14
Pengembangan
Sistem Informasi
dan Komunikasi
7. Pengelolaan 319.773.300,- 318.228.300,- 99,51
website
pemerintah
kota makassar
8. Penyediaan 307.067.100,- 252.450.000,- 82,21
aplikasi
berbasis
website dan
mobile
9. Penyediaan 1.995.435.000,- - -
Software Tata
Naskah Dan
Software
Digital media
Analitics
10.Pelatihan - -
Software 150.000.000,-
Microsoft
11.Pelatihan 75.591.700,- 70.475.000,- 93,23
pembuatan
website dan
Blog sebagai
media E-
Learning

Bappeda, T.A 2016


12.Pembangunan 13.268.094.600,- 13.242.320.200,- 99,80
Operation
Room

Sasaran 48 : Meningkatnya kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan


pembangunan daerah
No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Meningkatnya Program 3.683.313.100,- 3.604.414.150,- 97,85 Bappeda
kualitas Perencanaan
perencanaan, Pembangunan
pengendalian Daerah
dan evaluasi 13.Penyelenggara 820.590.700,- 782.477.800,- 95,35
pelaksanaan an
pembangunan MUSRENBANG
daerah (48) RKPD
14.Penyusunan 738.690.300,- 723.409.700,- 97,93
Peraturan
Daerah
(PERDA)
tentang Kota
Dunia
15.Penyusunan 170.426.000,- 170.382.500,- 99,97
dan Penetapan
KUA
Perubahan
2015
16.Penyusunan 170.591.000,- 170.580.800,- 99,99
dan Penetapan
KUA Pokok
2016
17.Penyusunan 181.150.700,- 180.559.100,- 99,67
dan Penetapan
Rancangan
PPAS
Perubahan
2015
18.Penyusunan 180.930.400,- 180.915.000,- 99,99
dan Penetapan
Rancangan
PPAS Pokok
2016

Bappeda, T.A 2016


19.Penyusunan 236.738.000,- 235.599.000,- 99,51
RKPD
Perubahan
2015
20.Penyusunan 262.000.000,- 259.219.700,- 98,93
RKPD Pokok
2016
21.Sosialisasi 294.125.000,- 294.125.000,- 100
RPJMD Kota
Makassar
Tahun 2014-
2019
22.Bimbingan 331.071.000,- 323.368.600,- 97,67
Teknis Sistem
Informasi
Perencanaan
Pembangunan
Daerah (SIPPD)
23.Updating Data 147.000.000,- 146.500.000,- 99,65
Sistem
Informasi
Manajemen
Perencanaan
24.Revisi 150.000.000,- 137.276.950,- 91,51
Peraturan
Walikota
Makassar
Nomor 53
Tahun 2012

Sasaran 49 : Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
12 Meningkatnya Program 4.937.450.000,- 4.710.670.920,- 95,40 BPKAD
kualitas akuntansi dan
pengelolaan pelaporan
keuangan keuangan daerah
daerah (49) 21.Pemutakhiran 123.000.000,- 122.119.100,- 99,28
data neraca
SKPD
22.Penyusunan 80.000.000,- 78.381.900,- 97,97
pelaporan
keuangan
semesteran
23.Penatausahaan 178.000.000,- 172.796.800,- 97,07
pinjaman
pemerintah
kota makassar

Bappeda, T.A 2016


24.Penatausahaan 106.000.000,- 105.682.000,- 99,7
laporan
pertanggungja
waban SKPD
25.Penatausahaan 121.000.000,- 120.825.100,- 99,85
unit akuntansi
tugas
pembantuan
26.Pelaksanaan e- 128.000.000,- 127.487.900,- 99,59
Audit
27.Pengumpulan 251.000.000,- 250.970.700,- 99,98
data ranperda
tentang
pertanggungja
waban
pelaksanaan
APBD
28.Penyusunan 232.400.000,- 228.027.200,- 98,11
ranperda
tentang
pertanggungja
waban
pelaksanaan
APBD
29.Pembahasan 169.200.000,- 168.780.400,- 99,75
ranperda
tentang
pertanggungja
waban
pelaksanaan
APBD
30.Penyelesaian 328.000.000,- 317.897.400,- 96.91
ranperda
tentang
pertanggungja
waban
pelaksanaan
APBD
31.Penyusunan 140.000.000,- 139.249.000,- 99,46
ranper
walikota
tentang
pertanggungja
waban
pelaksanaan
APBD

Bappeda, T.A 2016


32.Penyelesaian 140.000.000,- 139.249.000,- 99,46
ranper
walikota
tentang
pertanggungja
waban
pelaksanaan
APBD
33.Penataan dan 194.000.000,- 186.685.800,- 96,22
pendataan
arsip daerah
34.Majelis 406.900.000,- 258.121.720,- 63,43
pertimbangan
TPTGR dan
sekretariat
majelis
35.Revisi - - -
peraturan
walikota
tentang pokok-
pokok
pengelolaan
keuangan
daerah menuju
akrual
36.Revisi 173.000.000,- 170.605.300,- 98,61
peraturan
walikota
tentang
kebijakan
akuntansi
pemerintah
kota makassar
37.Workshop 125.000.000,- 124.556.000,- 99,64
bendahara
penerimaan
dan bendahara
penerimaan
pembantu
SKPD
38.Workshop 1.724.950.000,- 1.706.456.400,- 98,92
akuntansi
keuangan
daerah
berbasis akrual
39.Tim evaluasi 267.000.000,- 243.532.500,- 91,21
badan layanan
umum daerah
kota makassar

Bappeda, T.A 2016


40.Konsolidasi 50.000.000,- 49.246.700,- 98,49
laporan
keuangan
perusahaan
daerah

Sasaran 50 : Berkembangnya sumber-sumber pendapatan daerah


No Sasaran Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
Berkembangnya Program 19.741.230.600,- 19.741.230.600,- 100 Dispenda
sumber-sumber Optimlisasi
pendapatan Pengelolaan
daerah (50) Pajak dan
Restribusi Daerah
18.Peningkatan 904.000.000,- 649.000.000,- 71,79
potensi pajak
dan retribusi
daerah
19.Peningkatan 3.744.175.000,- 3.737.175.000,- 99,81
kegiatan
pengelolaan
pajak bumi dan
bangunan
20.Pengawasan 1.640.440.000,- 1.340.970.000,- 81,74
penyelenggara
an hiburan
21.Penertiban/pe 2.035.880.000,- 1.700.340.000,- 83,51
mbongkaran
reklame
22.Pengelolaan 1.060.040.000,- 921.420.000,- 86,92
BPHTB
23.Pemeriksaan 677.660.000,- 56,44
pajak dan 382.500.000,-
retribusi
daerah
24.Pemberian 1.222.520.000,- 986.893.600,- 80,72
penghargaan
bagi pengelola
dan wajib
pajak
berprestasi
25.Verifikasi dan 879.300.000,- 379.500.000,- 43,15
pemutahiran
data piutang
pajak dan
retribusi
daerah

Bappeda, T.A 2016


26.Verifikasi objek 974.200.000,- 827.480.000,- 84,93
pajak BPHTB
27.Validasi data 1.374.600.000,- 1.374.600.000,- 100
piutang PBB
limpahan tiga
KPP Makassar
28.Peninjauan 474.000.000,- 474.000.000,- 100
lapangan objek
pajak bumi dan
bangunan
29.Uji petik dan 949.340.000,- 610.630.000,- 64,32
penungguan
penerimaan
pajak daerah
30.Survey 77.650.000,- 46.800.000,- 60,27
kelayakan
pemasangan
water meter
pajak air
bawah tanah
kota makassar
31.Sosialisasi 847.060.000,- 515.060.000,- 60,80
kepatutan
wajib pajak
daerah
32.Sosialisasi 1.363.783.000,- 1.278.783.000,- 93,76
pekan panutan
PBB kecamatan
dalam wilayah
kota makassar
33.Cetak massal 3.741.150.000,- 3.674.979.000,- 98,23
surat
pemberitahuan
pajak
terhutang
(SPPT) dan
daftar
himpunan
ketetapan
pajak (DHKP)
pajak bumi dan
bangunan
34.Pembuatan 878.875.000,- 841.100.000,- 95,70
media reklame
insidentil

Bappeda, T.A 2016


Program 3.029.447.000,- 2.039.232.000,- 67,31 Dispenda
Koordinasi
Perencanaan,
Pengkajian,
Pengembangan
dan Pengawasan
seta penerimaan
dana bagi hasil
pajak
9. Penyusunan 738.084.000,- 269.744.000,- 36,54
rancangan
peraturan
walikota
makassar
tentang juknis
pajak daerah
dan retribusi
daerah
10.Perumusan 300.200.000,- 222.000.000,- 73,95
rencana target
pendapatan
dari masing-
masing
pengelola PAD
11.Rekonsiliasi 1.156.023.000,- 1.076.663.000,- 93,13
penerimaan
pajak dan
retribusi
daerah
12.Pengelolaan 298.800.000,- 220.575.000,- 73,82
sistem IT pajak
daerah
13.Pembangunan - - -
SMS gate away
PBB
14.Pengembangan - - -
sistem pajak
terpadu
15.Monitoring, 437.540.000,- 250.250.000,- 57,19
evaluasi dan
pelaporan
pendapatan
daerah
16.Pemeliharaan 98.800.000,- - -
datacentre
pendapatan

Bappeda, T.A 2016


Program 294.801.500,- 282.132.100,- 95,70 Bagian
Penataan Organisas
Kelembagaan i dan
Daerah Tatalaksa
n
3. Evaluasi 206.896.000, 195.824.200,- 94,64
kelembagaan
perangkat
daerah
4. Pelaksanaan 87.905.500,- 86.307.900,- 98,18
Reformasi
Birokrasi
Pemerintah
Kota Makassar

BAB
IV

PENUTUP
4.1. KESIMPULAN

Bappeda, T.A 2016


Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan salah satu
kewajiban Pemerintah Daerah sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,
Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, serta Peraturan Men Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pemerrintah Kota Makassar menyusun
dan menyampaikan LAKIPTahun 2015 ini sebagai wujud pertanggungjawaban dalam
pencapaian Visi, Misi, Tujuan serta Sasarandari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Makassar tahun 2014-2019. Penyusunan LAKIP ini
bertujuan untuk :
1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk
meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur.
2. Sebagai dasar penilaian keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi dan sebagai dasar pemberian reward and punishment.
3. Sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur serta sebagai dasar penetapan sasaran kinerja
pegawai.

Dalam Penyusunan LAKIP tahun 2015, Pemerintah Kota Makassar mempedomani


Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
53 tahun 2014, sehingga berdasarkan analisis dan evaluasi yang telah dilaksanakan dapat
ditarik beberapakesimpulan utama yang terkait dengan akuntabilitas kinerja tahun 2015,
yaitu:
1. Secara umum pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pemerintah Kota Makassar telah
dapat diselenggarakan sebagaimana mestinya.
2. Penilaian LAKIP tahun 2015 merupakan upaya berkelanjutan untuk pengendalian dan
evaluasi terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Makassar tahun 2014-2019.
3. Sasaran Strategis yang telah ditetapkan dalam RPJMD serta target kinerja Pemerintah
Kota Makassar tahun 2015, ditetapkan menjadi Perjanjian Kinerja Pemerintah Kota
Makassar tahun 2015 yang dievaluasi dan dilaporkan dalam LAKIP tahun 2015 ini.
4. Dari analisis dan evaluasi yang dilakukan, capaian kinerja Sasaran Strategis Pemerintah
Kota Makassar tahun 2015 adalah sebagai berikut :

Rata-rata pencapaian dari 50 Sasaran adalah .............%


Dari pencapaian sasaran yang telah dijabarkan dalam Bab III diatas, kinerja yang
diperoleh dapat dikategorikan“SANGAT TINGGI/TINGGI/SEDANG/RENDAH/SANGAT
RENDAH”. (berdasarkan lampiran VII Permendagri 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, tatacara penyusunan,
pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah dapat
dikatagorikan)
5. Keberhasilan pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan untuk tahun 2015 ini,
dapat diraih karena adanya kepeminpinan serta komitmen dari Walikota Makassar serta
seluruh jajaran pegawai dilingkungan Pemerintah Kota makassar yang tertuang dalam
Citizent Carter setaip SKPD.

Bappeda, T.A 2016


6. Tercapainya target kinerja Pemerintah Kota Makassar tahun 2015 ini bukan hanya
keberhasilan pemerintah kota Makassar semata, tapi juga merupakan keberhasilan
seluruh stakeholder, privat sector, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Makassar,
serta pasrtisipasi masyarakat seluas-luasnya.

4.1. SARAN

Untuk lebih meningkatkan kinerja Pemerintah Kota Makassar di tahun-tahun mendatang,


perlu dilakukan langkah-langkah strategis serta operasional guna perbaikan dan
penyempurnaan dalam pelaksanaan tugas pemerintahan baik pembangunan, pelayanan
serta pemberdayaan masyarakat yang meliputi :
1. Pengendalian dan Evaluasi dokumen perencanaan termasuk RPJPD, RPJMD, Rensta,
pelu dilakukan penyesuaian dengan melakukan revisi guna disesuaikan dengan RPJMN
serta RPJMD Provisni Sulawesi Selatan, dimana pada saat penyusunan dokumen
perencanaan Pemerintah Kota Makassar, dokumen-dokumen perencanaan tersebut
belum ditetapkan.
2. .
3. .
4. .

Bappeda, T.A 2016


LAMPIRAN-LAMPIRAN

Bappeda, T.A 2016

Anda mungkin juga menyukai