Anda di halaman 1dari 7

RESUME STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA OPD

PROVINSI JAWA TENGAH

Disusun oleh :
Nama : Paramita Sekar. T, S. Pd
NIP : 19850301 202221 2 021
Unit Kerja : SMK Negeri 7 Semarang
Cabang Dinas :I
Nara Sumber : Dr. Ir. Ihwan Sudrajat, MM
Mentor : Haris Wahyudi, S. Pd, M. Pd

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA


TENGAH
BEKERJASAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH
2022
RESUME MATERI STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA OPD PROVINSI JAWA
TENGAH

HARI, TANGGAL : RABU, 2 NOVEMBER 2022


WAKTU : 13.00 – SELESAI

MENUJU JAWA TENGAH SEJAHTERA DAN BERDIKARI


Tetep Mboten Korupsi Mboten, Mboten Ngapusi

3 Sasaran reormasi birokrasi 2020 - 2024 :


a. Birokrasi yang bersih dan akuntabel
b. Birokrasi yang kapabel
c. Pelayanan publik yang prima

Tujuan penyederhanaan birokrasi :


1. Birokrasi yang dinamis dan agile.
2. Mewujudkan profesionalitas ASN.
3. Mendorong efektivitas dan efisiensi kinerja.
4. Focus pada pekerjaan fungsional.
5. Percepatan system kerja.

5 Prioritas kerja :
1. Mempercepat dan melanjutkan pembangunan infrastruktur.
2. Pembangunan sumber daya manusia (SDM)’
3. Undang investasi seluas-luasnya untuk membuka lapangan pekerjaan.
4. Reformasi birokrasi
5. APBN yang fokus dan tepat sasaran

Dasar pembentukan organisasi perangkat daerah (PSL 208, 212,219 UU 23 2014


JOPP18/2016)
1. Pasal 208
Kepala daerah dan DPRD dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan dibantu oleh
perangkat daerah
2. Pasal 212 UU 23/2014
Dinas dibentuk untuk melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.
3. Pasal 219 UU 23/2014
Badan dibentuk untuk melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah.
Ilustrasi praktis
Visi kepala daerah : Rakyat yang sejahtera
Misi kepala daerah : Menuju harga pangan terjangkau
Strategi pencapaian : Terwujudnya swasembada pangan
Program pembangunan : Peningkatan produksi beras
Kegiatan pembangunan : - Penyediaan benih bermutu
- Penyediaan pupuk dengan harga terjangkau

Pelaksana fungsi Dinas/Badan (PP No 18/2016)


1. Cabang dinas
 Melaksanakan urusan pemerintahan bidang pendidikan dan urusan pemerintahan yang
hanya diotonomikan kepada daerah provinsi.
 Tidak mempunyai unit organisasi terendah kecuali sekretariat.
2. UPT Dinas/Badan
 Melaksanakan kegiatan teknis operasional dan /atau kegiatan teknis penunjang tertentu.
 Bersifat mandiri dan mendukung tugas teknis tertentu dari satu atau lebih fungsi Dinas
atau Badan.

Kebijakan dan strategi penyederhanaan birokrasi


1. Tranformasi organisasi
 Delayering
 Mekanisme kerja yang fleksibel dan kolaboratif.
2. Tranformasi system kerja
 Digitalisasi pelayanan public.
 Digitalisasi proses bisnis internal.
3. Tranformasi jabatan
 Penguatan budaya kerja dan emploiyer branding.
 Percepatan peningkatan kapasitas SDM.
 Peningkatan kerja dan system penghargaan.
 Pengembangan talenta dan karir.
 Percepatan tranformasidigital.
 Perancangan jabatan dan pengadaan.

Konsep mekanisme kerja organisasi berbasis fungsional


 Terdapat pemisahan administrasi dengan fungsiteknis.
 Fungsi administrasi memberikan pelayanan dukungan administrasi terhadap.tugas tim
teknis ( fungsi ini dijabatan administrasi/ administras dan/ pengawas.
 Fungsi teknis melaksanakan tugas dan fungsi yang menjadi core bisnis organisasi.
 Projek leader bertanggung jawab secara langsung kepada JPT.
 TIK teknis diberikan delegasi pengambilan keputusan terkait fungsi teknis.
 JPT berperan sebagai pengarah fungsi teknis dan pengendali fungsi administrasi.

Hasil Penyerderhaan Struktur Organisasi


Penyederhanaan birokrasi:
1. 36 OPD terdiri dari:
 Setda,
 Set DPRD
 Badan ( 7 badan)
 Dinas (22 Dinas)
 RSD (5 RSD)
2. 82 UPT terdiri dari:
 UPT pada dinas 81
 UPT pada Badan 1
3. 5 OPD terdiri dari:
 Badan penghubung (Ess III)
 Inspektorat tidak ada (Ess IV)
 Dinas ESDM (tidak ada Ess IV)
 Cabang dinas (dikecualikan/ atributif)
 RSU kelet (Kelas C)
 RSJD Dr. RM Soedjarwadi ( kelas B)

MEWUJUDKAN BIROKRASI JUJUR DAN AKUNTABEL

Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk


mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kinerja organisasi dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara
periodik.

Mengapa perlu akuntabilitas kerja :


a. Untuk penyusunan laporan kinerja, selaras dan sesuai dengan sistem akuntansi pemerintahan
dan tata cara pengendalian, serta evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan.
b. Penyelenggaraan akuntabilitas kerja di tingkat Pemda dan di Perangkat Daerah.

Sistem Akuntabilitas Kinerja di Instansi Pemerintah (SAKIP) meliputi :


a. Rencana Strategi (Renstra)
b. Perjanjian Kinerja (PK)
c. Pengukuran Kinerja
d. Pengelolaan Data Kinerja
e. Pelaporan Kinerja
f. Reviu dan Evaluasi Kinerja

Dasar Regulasi :
 TAP MPR No.XI/MPR/1998
 UUNo. 28 tahun 1999
 Intruksi Presiden No. 7 tahun1999
 UUNo. 17 Th. 2003 UU No. 1 tahun 2004 dan UU No. 15 tahun 2004
 PPNo.8 Tahun 2006
 UUNo. 5 tahun 2014 dan Per. Men.PAN-RB No. 53 tahun 2014

KINERJA VS KERJA

Komponen Kinerja :
 Tujuan
 Sasaran
 Outcome
 Hasil
Kinerja berhubungan dengan kondisi positif yang ingin diwujudkan atau kondisi negatif yang
ingin dihilangkan.

Komponen Kerja :
 Strategi/cara untuk mencapai kinerja
Kerja berkaitan dengan program, kegiatan, sub kegiatan, komponen dan anggaran.

REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH


PROVINSI JAWA TENGAH

Dasar Hukum dari reformasi birokrasi adalah :


a. Peraturan Presiden RI No 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-
2025.
b. Permenpan-RB No 25 Tahun 2020 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2020-2024.
c. Permenpan-RB No 26 Tahun 2020 tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan RB.
d. Peraturan Gubernur Jawa Tengah No 28 Tahun 2019 tentang Road Map Reformasi Birokrasi
Provinsi Jateng 2019-2024

Makna Reformasi Birokrasi :


 Sebuah perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan Indonesia.
 Sebuah pertaruhan besar bangsa Indonesia dalam menyongsong tantangan abad ke 21.
 Berkaitan dengan ribuan proses tumpang tindih (overlapping) antar fungsi-fungsi
pemerintahan melibatkan jutaan pegawai, dan menghabiskan anggaran yang tidak sedikit.
 Upaya penataan ulang birokrasi dari tingkat tertinggi hingga terendah dan melakukan
terobosan baru dengan langkah-langkah bertahap, konkret, realistis, sungguh-sngguh, berfikir
di luar kebiasaan/rutinitas yang ada, perubahan paradigma, dan dengan upaya luar biasa.
 Upaya merevisi dan membangun berbagai regulasi, memodernkan berbagai kebiajakan dan
praktik manajemen pemerintah pusat dan daerah, dan menyesuaikan tugas fungsi instansi
pemerintah dengan paradigma dan peran baru.

Apabila reformasi birokrasi berhasil, maka :


 Mengurangi dan akhirnya menghilangkan setiap penyalahgunaan kewenangan publik.
 Meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.
 Meningkatkan mutu perumusan dan pelaksanaan kebijakan/program instansi.
 Meningkatkan efisiensi (biaya dan waktu).
 Menjadikan birokrasi Indonesia antisipasif, proaktif, dan efektif.

Apabila reformasi birokrasi gagal, maka :


 Reformasi birokrasi hanya akan menimbulkan ketidakmampuan birokrasi dalam menghadapi
kompleksitas yang bergerak secara eksponensial di abad ke 21,
 Antipati, trauma, berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan,
 Ancaman kegagalan pencapaian pemerintahan yang baik (good governance
 Menghambat keberhasilan pembangunan nasional.

Perbandingan Sasaran Reformasi Birokrasi Antar Periode


SASARAN REFORMASI SASARAN REFORMASI SASARAN REFORMASI
BIROKRASI 2010-2014 BIROKRASI 2015-2019 BIROKRASI 2020-2024
Terwujudnya pemerintahan Birokrasi yang bersih dan Birokrasi yang bersih dan
yang bersih dan bebas KKN akuntabel akuntabel
Terwujudnya peningkatan
Birokrasi yang efektif dan
kualitas pelayanan publik Birokrasi yang akuntabel
efisien
kepada masyarakat
Meningkatnya kapasitas Birokrasi yang memiliki
Pelayanan publik yang
dan akuntabilitas kinerja pelayanan publik
prima
birokrasi berkualitas
Indikator Pemerintah yang Baik dan Bersih :
1) Ease Of Doing Business
2) Corruprion Perception Index
3) Goverment Efectiveness Index
4) Trust Barometer

Target Reformasi Birokrasi Pemprov Jateng dan Kab/Kota Tahun 2018-2023

Anda mungkin juga menyukai