Anda di halaman 1dari 12

TUGAS RESUME

ORIENTASI PENGENALAN NILAI DAN ETIKA PADA


INSTANSI PEMERINTAH BAGI PEGAWAI PEMERINTAH
DENGAN PERJANJIAN KERJA (PPPK) LINGKUNGAN
PEMERINTAH PROV. SULAWESI TENGGARA

NAMA : MARSYALINA, S.Pd


NIP : 199206162022212019
No. URUT : 20
ANGKATAN : VII
UNIT KERJA : SMA NEGERI 1 UEPAY
TUGAS : RESUME MATERI 1

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR DAERAH


OLEH : Bapak Syaruddin Nurdin, SE – Kepala Badan Pemberdayaan Aparatur Sipil Negara
(BPSDM) Prov Sulawesi Tenggara

A. TUGAS POKOK BPSDM:


Membantu Gubernur dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah dibidang pendidikan dan pelatihan.

B. FUNGSI BPSDM
 Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pengembangan sumber daya manusia,
 Penyelenggaraan pengembangan kompetensi aparatur di lingkungan pemerintahan provinsi dan
kabupaten/kota,
 Penyelenggaraan sertifikasi kompetensi di lingkungan pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota,
 Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan atas pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia
aparatur provinsi dan kabupaten/kota.
 Pelaksanaan administrasi Badan
 Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya

C. REGULASI DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI TAHUN 2024


1. UNDANG-UNDANG NO 20 / 2023 TENTANG ASN
2. Permendagri no 15 tahun 2023 tentang PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH tahun 2024
3. PERATURAN PEMERINTAH NO. 17 TAHUN 2020 TENTANG PERUBAHAN ATAS
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 11 TAHUN 2OI7 TENTANG MANAJEMEN
PEGAWAI NEGERI SIPIL
4. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN
PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA PASAL 2 (1) Jabatan ASN yang
dapat diisi oleh PPPK Meliputi JABATAN FUNGSIONAL DAN JABATAN TINGGI
PRATAMA
5. KEPUTUSAN KEPALA LAN RI NO. 1 TAHUN 2023 (PELATIHAN STRUKTURAL
KEPEMIMPINAN)
KEPUTUSAN KEPALA LAN RI NO. 3/K.1/PDP.07/2022 (PELATIHAN DASAR CPNS)
PELAKSANAAN BLENDED LEARNING PELATIHAN MANAJERIAL TAHUN 2024
6. Keplan Nomor 289 Tahun 2022 Pedoman Orientasi PPPK
Surat Edaran Gubernur Sulawesi Tenggara No. 800.2.2./2733 Tahun 2023 ttg Penyelengaraan
Orientasi PPPK Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota Se-Sultra

D. DASAR HUKUM PPPK


1. UU No. 20 Th. 2023 tentang ASN (psl 6) Pegawai ASN terdiri atas PNS & PPPK
2. PP 49 Th. 2018 dan PERLAN NO. 15 Th. 2020 tentang Manajemen PPPK (psl 39-44)
Pengembangan Kompetensi.
3. Permenpan 14 Th.2019 tentang Pembinaan PPPK yang Menduduki JF
4. Perpres No.38 Th.2020 Perpres No 38 Tahun 2020 Jabatan yang dapat diisi PPPK
5. Peraturan Gubernur Nomor 83 Tahun 2014 tentang Manajemen Diklat Aparatur Pola Satu Pintu,
menegaskan beberapa hal sebagai berikut:
1. Penguatan BPSDM sebagai Lembaga yang bertanggungjawab dalam urusan pengembangan
kompetensi atau penyelenggara diklat aparatur;
2. OPD yang akan menyelenggarakan program/kegiatan pengembangan kompetensi/diklat bagi
aparaturnya, sebelumnya harus berkoordinasi ke BPSDM
3. OPD melakukan analisis kebutuhan diklat bagi aparaturnya disetiap tahunnya, kemudian
menyampaikan usulan kebutuhan diklatnya ke BPSDM.
4. Rapat Koordinasi pengembangan kompetensi dilakukan setiap tahun.
TUGAS : RESUME MATERI 2

MANAJEMEN KINERJA ORGANISASI PEMERINTAH

OLEH : Bapak Rahmad dwi anto, S.STP.,M.Si – Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi
Teknis Umum dan Fungsional BPSDM Prov. Sultra

Pengertian Manajemen
 Manajemen merupakan proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing),
pengarahan (Actuating) dan pengawasan (Controlling) usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumberdaya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan

PROSES PERENCANAAN (PLANNING)


 Adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan,
kapan, bagaimana, dan oleh siapa.
 Salah satu aspek penting perencanaan adalah pembuatan keputusan (decision making), proses
pengembangan dan penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk memecahkan suatu masalah tertentu

EMPAT TAHAP DASAR PLANNING


 Tahap I : Menetapkan Tujuan
 Tahap II : Merumuskan Keadaan Sekarang
 Tahap III : Mengindentifikasikan Kemudahan &Hambatan
 Tahap IV : Mengembangkan Kegiatan

PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)
Pengorganisasian  proses penyusunan struktur organisasi yg sesuai dengan tujuan organisasi,
sumberdaya-sumberdaya yg dimiliki dan lingkungan yg melingkupinya. Aspek utama proses proses
penyusunan struktur organisasi ada 2 (dua) yaitu:
 Departementalisasi pengelompokkan kerja
 Pembagian kerja  pemerincian tugas pekerjaan

STRUKTUR ORGANISASI
Pengertian :
Struktur organisasi (desain organisasi):
 mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola.
 menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-
fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yg menunjukkan kedudukan, tugas
wewenang dan tanggungjawab

BAGAN ORGANISASI
Bagan organisasi menggambarkan 5 aspek utama suatu struktur organisasi sbb:
1. Pembagian kerja
2. Manajer dan bawahan atau rantai perintah
3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4. Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan
5. Tingkatan manajemen

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


Mengapa komunikasi penting ?
1. Komunikasi adalah proses melalui fungsi-fungsi manajemen perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan dapat dicapai
2. Komunikasi adalah kegiatan di mana para manajer mencurahkan sebagian besar proporsi waktu
mereka
PENGAWASAN(CONTROLLING)
proses penyusunan struktur organisasi yg sesuai dengan tujuan organisasi, sumberdaya-
sumberdaya yg dimiliki dan lingkungan yg melingkupinya. Aspek utama proses proses penyusunan
struktur organisasi ada 2 (dua) yaitu:
 Departementalisasi pengelompokkan kerja
 Pembagian kerja  pemerincian pekerjaan

PENGAWASAN (CONTROLLING)
Pengawasan adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-
tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan
standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan
serta mengambil koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan
dipergunakan dengan cara yang paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan

TAHAP-TAHAP PENGAWASAN
1. Penetapan standar pelaksanaan (perencanaan)
2. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan
4. Pembandingan dengan standar, evaluasi
5. Pengambilan tindakan, koreksi bila perlu

KARAKTERISTIK-KARAKTERISTIK PENGAWASAN
1. Akurat
2. Tepat waktu
3. Obyektif dan menyeluruh
4. Terpusat pada titik-titk pengawasan strategik
5. Realistik secara ekonomis
6. Realistik secara organisasional
7. Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi
8. Fleksibel
9. Bersifat sebagai petunjuk dan operasional
10. Diterima para anggota organisasi

PENGUKURAN KINERJA
Metode yang digunakan untuk mengadakan penilaian atas keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan
kegiatan/ program/ kebijakan sesuai dengan sasaran dan tujuan yg ditetapkan dalam rangka mewujudkan
misi dan visi organisasi.

MANFAAT PENGUKURAN KINERJA


1. Memberikan pemahaman
2. Menunjukkan peningkatan kinerja yang perlu di capai.
3. Menjadi salah satu dasar dalam pengambilan keputusan
4. Menjadi alat komonikasi
5. Mengidentifikasi keputusan pelanggan

CARA PENGUKURAN KINERJA


1. Membandingkan rencana dengan realisasi capaiannya.
2. Membeandingkan realisasi tahun ini dengan tahun lalu
3. Membandingkan dengan organisasi lain
4. Membandingkan realisasi dengan standarnya.
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Kinerja instansi pemerintah adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun
tujuan instansi pmth sebagai penjabaran dari visi, misi dan stratejik instansi pemerintah yang
mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan
program dan kebijakan yang ditetapkan

AKUNTABILITAS
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau untuk menjawab
& menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/ pimpinan kolektif suatu organisasi kepada
pihak yg memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban

C. kesimpulan
Manajemen kinerja adalah suatu proses di mana pimpinan memastikan bahwa aktivitas
bawahannya beserta hasil kerjanya sesuai dengan tujuan organisasi.
TUGAS : RESUME MATERI 3

PENGENALAN JABATAN FUNGSIONAL


Oleh Bapak La Ode Hasiru Muh. Saliha, S.Pd.,M.Pd

Sesuai dengan PERMEN PANRB nomor 1 Tahun 2023 Tentang Jabatan Fungsional.
1. Ruang Lingkup Tata kelola JF
 Pola karir JF : Pengembangan karir JF berbasis pada talent mobility dalam pola
karier horizontal, vertical dan diagonal.
 Tugas dan ruang lingkup kegiatan : Simplifikasi ruang lingkup tugas jabatan
fungsional berbasis pada ekpektasi kinerja.
 Pengelolaan Kinerja JF : Pengelolaan kinerja JF berbasis pada pemenuhan
ekspektasi kinerja dan pengembangan kompetensi.
 Konsolidasi JF : Penyederhanaan jumlah JF yang telah ditetapkan melalui
konsolidasi JF yang berbasis pada klasifikasi JF.
 Kompetensi dan kelas Jabatan : Pengembangan kompetensi yang mendukung
pada pemenuhan kompetensi minimal JF yang berbasis pada
pembelajaran terintegrasi standardisasi kelas JF bertujuan untuk mendorong pada
kualitas JF yang sama.
2. Perubahan Pokok Tata Kelola JF
1) PERMENPANRB 13/2019
 Berbasis penyelarasan butir kegiatan dan SKP
 Perpindahan dilakukan dalam satu rumpun
 Penetapan target AK diawal tahun kinerja berbasis pada penyelarasan
butir kegiatan dalam SKP
 Berbasis pada penilaian angka kredit (AK) perbutir kegiatan dan
pengajuan DUPAK.
 Kenaikan pangkat luar biasa hanya untuk JPT dan JA.
 Instansi Pembina memiliki 19 tugas yang utamanya : pendidikan dan
pelatihan, formasi, standar kompetensi, uji kompetensi dan koordinasi.

2) PERMENPANRB 1/2023
 Berbasis pada ruang lingkup tugas pada setiap jenjang jabatan dan
disesuaikan dengan ekspektasi kinerja.
 Perpindahan dapat dilaksanakan lintas rumpun untuk memudahkan
talent mobility.
 Target AK tahunan ditetapkan sebagai koefisien pengali untuk konversi
predikat evaluasi kinerja setiap tahun.
 Tidak ada lagi DUPAK, evaluasi berdasarkan hasil penilaian
pemenuhan ekspektasi kinerja.
 Ditambahkan ketentuan kenaikan pangkat istimewa diberikan bagi
pejabat fungsional yang memiliki penilaian kinerja dan keahlian yang luar biasa
dalam menjalankan tugas JF.
 Intansi Pembina menyusun konten pembelajaran strategi dan
program pengembangan kompetensi.
3. Tugas dan Ruang Lingkup JF
 Pelayanan teknis fungsional berbasis keahlian dan keterampilan tertentu pada unit
organisasi
 Penyusunan ruang lingkup setiap jenjang jabatan fungsional
 Pemenuhan ekspektasi kinerja.

4. Kedudukan JF
 JF berkedudukan di bawah JPT, administrator, pengawas, dan pejabat Fungsional lain.
 Pejabat fungsional bekerja dalam system kerja kolaboratif baik dalam atau lintas Unit
Organisasi.
Mendukung pada organisasi yang agile dan dinamis.

5. Ruang Lingkup Tata Kelola JF


 PERTAMA Pengadaan CPNS
Pemula Terampil
Ahli Petama
Ahli Muda
 PERPINDAHAN
Perpindahan antar kelompok JF
Perpindahan antar JF – JPT – JA
 PENYESUAIAN
Penetapan JF baru
Perubahan ruang lingkup
Tugas penataan birokrasi

Pengangkatan pertama
 Nomenklatur JF ditetapkan sejak dalam keputusan CPNS
 Diberikan kelas JF
 Pelantikan JF bersamaan dengan pelantikan PNS
 Besaran penghasilan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Perpindahan

 Perpindahan yang setara dalam pola karier horizontal ( antar JF- JPT – JA )
 Lintas rumpun/ klasifikasi jabatan
 Dibatasi oleh batas usia perpindahan
 Melakukan uji kompetensi

Penyesuaian
 Jenjang jabatan di tetapkan berdasarkan pangkat dan jenjang pendidikan.
 Dalam hal penataan birokrasi, penyesuaian dilaksanakan untuk jenjang setara
dengan jenjang structural sebelumnya.
Promosi
 Kenaikan jenjang jabatan apabila mencapai angka kredit kumulatif.
 Promosi antar JF – JPT – JA promosi harus berpredikat kinerja sangat baik.

Kesimpulan
Ruang lingkup pada setiap jenjang jabatan yang disesuaikan dengan ekspetasi kinerja
diruang lingkup setiap jenjang fungsional.
TUGAS : RESUME MATERI 4

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI


SULAWESI TENGGARAPENDIDIKAN

Oleh HASMIRU, S.Pd, M.Pd

A. Tugas dan Fungsi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara
 Kedudukan
 Dinas merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah di bidang pendidikan dan bidang kebudayaan.
 Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur
melalui Sekretaris Daerah.
 membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah dan tugas pembantuan di bidang pendidikan dan bidang kebudayaan.
 Fungsi:
 Perumusan kebijakan teknis dan operasional di bidang pendidikan dan kebudayaan
sesuai dengan kewenangannya;
 Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pendidikan
dan kebudayaan;
 Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan teknis operasional progra
pendidikan dan kebudayaan antar kabupaten/kota dalam daerah; dan
 Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan
fungsi Dinas.

 Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, membina, mengoordinasikan,
merencanakan dan melaksanakan kebijakan dan program strategis, mengendalikan dan
mengembangkan semua kegiatan bidang pendidikan dan kebudayaan serta bertanggung
jawab atas terlaksananya tugas dan fungsi Dinas.

 Sekretaris Dinas
 Sekretariat mempunyai tugas merencanakan, menvusun, melaksanakan, membina
tugas-tugas kebijakan taktis di bidang pelayanan administratif, perlengkapan,
keuangan, kepegawaian, inventarisasi aset, ketatausahaan, protokol, humas, rumah
tangga, organisasi dan tatalaksana, analisis jabatan, dokumentasi peraturan
perundang- undangan dan mengoordinasikan penyelenggaraan tugas- tugas bidang
secara terpadu.
 Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada ui bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas.

 Fungsi Sekretaris
a. Pelaksanaan koordinasi perencanaan/penyusunan rencana program dan kegiatan pada
sekretariat;
b. Pelaksanaan urusan perencanaan/penyusunan program Sekretariat;
c. Pelaksanaan urusan perlengkapan kantor;
d. Pelaksanaan administrasi keuangan;
e. Pelaksanaan urusan keprotokoleran, humas, dan rumah tangga;
f. Pelaksanaan urusan barang milik daerah;
g. Pelaksanaan administrasi kepegawaian;
h. Pelaksanaan urusan hukum dan perundang-undangan.
i. Pelaksanaan urusan ketatausahaan;
j. Pelaksanaan urusan organisasi dan tatalaksana, dokumentasi perundang undangan,
serta analisis jabatan;
k. Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan sekretariat; dan
l. Pelaksanaan lungs! lain yang diberikan oleh Kepaia Dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
 Kepala Bidang
 Bidang Perencanaan dan Penganggaran
 Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas
 Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan dan Pendidikan Khusus-Layanan
Khusus terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional.
 Bidang Pembinaan Guru dan Ketenagaan
 Bidang Kebudayaan

 UPTD
 Pada Dinas dibentuk UPTD untuk melaksanakan kegiatan
 teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu.
 UPTD sebagaimana dimaksud berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas.
 Dalam rangka efektivitas penyelenggaraan Urusan Pemerintahan pada Dinas
dibentuk Cabang Dinas di Kabupaten / Kota.
 Cabang Dinas sebagaimana dimaksud berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas.
 Pembentukan Cabang Dinas sebagaimana dimaksud ditetapkan dengan Peraturan
Gubernur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

 Satuan Pendidikan
1) Selain Unit Pelaksana Teknis Dinas sebagaimana dimaksud Unit Pelaksana Teknis
Dinas di bidang pendidikan berupa Satuan Pendidikan.
2) Satuan Pendidikan sebagaimana dimaksud berbentuk Sekolah Menengah Atas,
Sekolah Menengah Kejuruan dan Pendidikan Khusus-Layanan Khusus.

 Kelompok Jabatan Fungsional


 Kelompok Jabatan Fungsional mempunvai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan
bidang tenaga fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
 Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dipimpin oleh sub-koordinator
pelaksana fungsi pelayanan fungsional sesuai dengan ruang lingkup bidang tugas dan
fungsi jabatan administrator.
 Sub-koordinator sebagaimana dimaksud membantu pelaksanaan tugas jabatan
administrator dalam penyusunan rencana, pelaksanaan dan pengendalian,
pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan pada satu kelompok sub-substansi pada
masing-masing pengelompokan uraian tugas.

 TATA KERJA
 Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan unit organisasi serta kelompok
tenaga fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi
baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan
Dinas serta dengan instansi lain di luar Dinas sesuai dengan tugas masing-masing.
 Setiap pimpinan unit organisasi wajib mengawasi bawah army a masing-masing dan
apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah yang diperlukan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Setiap pimpinan unit organisasi dalam lingkungan masing- masing
bertanggungjawab memimpin dan mengoordinasikan bawahannya masing-masing
dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas kedinasan.
 Setiap pimpinan unit organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan
bertanggung)awab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan secara
berkala dan tepat waktu.
TUGAS : RESUME MATERI 5

PENERAPAN FUNGSI DAN TUGAS ASN DI TEMPAT KERJA


Oleh Dr. EBED HAMRI KOODOH, S.Sos.,M.Si.

 DESKRIPSI SINGKAT

Mata Pelatihan ini diberikan untuk membekali Peserta dengan kegiatan pembelajaran
untuk memaknai dan menginternalisasi nilai-nilai BerAKHLAK dalam menjalankan
fungsi dan tugas ASN di tempat kerja.

 TUJUAN PEMBELAJARAN :

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta mampu menerapkan nilainilai


BerAKHLAK dalam menjalankan fungsi dan tugas ASN di tempat kerja. Indikator
Hasil Belajar, Peserta dapat :
 Menguraikan Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif dan Kolaboratif (BerAKHLAK);
 Menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK dalam pelaksanaan

 MATERI POKOK MATA PEMBELAJARAN

 Fungsi, Tugas dan Peran ASN;

 Penerapan nilai-nilai BerAKHLAK dalam menjalankan fungsi dan tugas ASN di


tempat kerja.

 Pemutaran video dan menilai penerapan Nilai-Nilai BerAKHLAK dalam video.

 MATERI POKOK MATA PEMBELAJARAN INTEGRITAS PROFESIONAL


INOVATIF

PEDULI Sharing hasil pembelajaran BerAKHLAK;

 FUNGSI DAN TUGAS ASN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 20


TAHUN 2023
 Berorientasi Pelayanan Kami siap memberikan pelayanan terbaik untuk
rakyat IndonesiaPelaksana Kebijakan Publik
 Melaksanakan Kebijakan Publik yang dibuat oleh Pejabat Pembinan
Kepegawaian sesuai dengan Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan;
 Pelayan Publik Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas;
 Perekat dan Pemersatu Bangsa
 Mempererat Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.



 PERAN ASN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2023

Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas
umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan
publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme

 PENIALAIN DASAR (CORES VALUE) APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

 BerAkhlak

 Berorientasi pelayanan adalah Komitmen memberikan pelayanan prima demi


kepuasan masyarakat
 Angkutabel adalah Bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan

 Kompeten adalah Harus belajar dan mengembangkan kapasitas

 Harmonis adalah Salingpedulidan menghargai perbedaan

 Loyal adalah Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara

 Adaktif adalah Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun


menghadapi perubahan

 Kolaboratif adalah Membangun Kerja Sama yang Sinergis

Anda mungkin juga menyukai