5 PRIORITAS KERJA
1. Mempercepat dan melanjutkan pembangunan infrastruktur
Interkoneksi insfrastuktur dengan kawasan industry kecil, kawasan ekonomi khusus,
pariwisata, persawahan, perkebunan dan perikanan.
2. Pembangunan sumberdaya manusia/ SDM
Menjamin kesehatan ibu hamil dan anak usia sekolah
Meningkatkan kualitas pendidikan dan manajemen talenta
3. Undang Investasi seluas-luasnya untuk membuka lapangan pekerjaan
Memangkas hambatan investasi
4. Reformasi birokrasi
Kecepatan melayani dan memberi izin
Menghapus pola pikir linier, monoton, dan terjebak di zona nyaman
Adaptif, produktif, inovatif, kompetitif
5. APBN yang fokus dan tepat sasaran
APBN dipastikan harus memiliki manfaat ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat
Dasar Pembentukan organisasi perangkat daerah
Pasal 208, pasal 217dan pasal 219 UU 23/ 2014JOPP 18 / 2016
Tujuan penyederhanaa konsentrasi tujuan penyederhanaan birokrasi
Birokrasi yang dinamis dan agile
Percepatan system kerja
Mewujudkan profesionalitas ASN
Fokus pada pekerjaan fungsional
Mendorong efektivitas dan efisiensi kerja
Kebijakan dan Strategi Penyederhanaan Birokrasi (Untuk pelayanan public yang prima
mewujudkan birokrasi berkelas dunia)
1. Transformasi organisasi meliputi :
Delayering
Visi Kepala daerah : rakyat sejahtera dalam hal tersebut pemerintah melalukan upaya dengan cara
menstabilkan harga pangan dan meningkatkan produksi pertanian dengan cara subsidi pupuk bagi
petani , bagi seoranh pelajar dengan adanya PKH atau PIP. Memotivasi anak usia kerja untuk
mengikuti program kursus yang ada di BLK-Blk yang sudah ada masing masing kabupaten / Kota
REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA
TENGAH
DASAR HUKUM
1. Peraturan Presiden RI No. 81 Tahun 2010 ttg Grand Design Reformasi Birokrasi
2010-2025.
2. PERMENPAN-RB No. 25 Tahun 2020 ttg Road Map Reformasi Birokrasi 2020-2024
3. PERMENPAN-RB No. 26 Tahun 2020 ttg Pedoman Evaluasi Pelaksanaan RB.
4. Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 28 Tahun 20219 ttg Road Map Reformasi
Birokrasi Prov Jateng 2019-2024.
MAKNA REFORMASI BIROKRASI
Sebuah perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan Indonesia.
Sebuah pertaruhan besar bangsa Indonesia dlm menyongsong tantangan abad ke-21.
Berkaitan dg ribuan proses tumpang tindih (overlapping) antar fungsi-fungsi
pemerintahan, melibatkan jutaan pegawai, dan menghabiskan anggaran yg tidak sedikit.
Upaya menata ulang proses birokrasi dari tingkat tertinggi hingga terendah dan
melakukan terobosan baru dg langkah-langkah bertahap, konkret, realistis, sungguh-
sungguh, berfikir di luar kebiasaan/rutinitas yg ada, perubahan paradigma, dan dg upaya
luar biasa.
Upaya merevisi dan membangun berbagai regulasi, memodernkan berbagai kebijakan
dan praktek manajemen pemerintah Pusat dan Daerah, dan menyesuaikan tugas fungsi
instansi pemerintah dg paradigma dan peran baru.
JIKA REFORMASI BIROKRASI BERHASIL :
Mengurangi dan akhirnya menghilangkan setiap penyalahgunaan kewenangan publik.
Meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.
Meningkatkan mutu perumusan dan pelaksanaan kebijakan/program instansi.
Meningkatkan efisiensi (biaya dan waktu).
Menjadikan birokrasi Indonesia antisipatif, proaktif, dan efektif.
JIKA REFORMASI BIROKRASI GAGAL :
Reformasi birokrasi hanya akan menimbulkan ketidakmampuan birokrasi dlm
menghadapi kompleksitas yg bergerak scr eksponensial di abad ke-21, antipati, trauma,
berkurangnya kepercayaan masyarakat thdp pemerintah, dan ancaman kegagalan
pencapaian pemerintahan yg baik (good governance), bahkan menghambat keberhasilan
pembangunan nasional.
Strategi 6P :
1. Perencanaan
2. Perekrutan dan seleksi
3. Pengembangan kapasitas
4. Penilaian kinerja dan penghargaan
5. Promosi, rotasi, dan karir
6. Peningkatan kesejahteraan
ASN SMART
1. Berintegritas;
2. Nasionalisme;
3. Profesionalisme;
4. Berwawasan global;
5. Menguasai IT dan bahasa asing;
6. Hospitality;
7. Networking;
8. Entrepreneurship
RB 4.0
1. Percepatan pelayanan
2. Efisiensi pelayanan
3. Akurasi pelayanan
4. Fleksibilitas kerja
5. Berdampak social
WORLD CLASS GOVERNMENT
Profesional
Berintegritas
Responsive
Inovatif
Efektif
Efisien
SASARAN REFORMASI BIROKRASI 2020 – 2024
1. Birokrasi yang bersih dan akuntabel, indikatornya :
Indeks perilaku anti korupsi
Nilai SAKIP
Opini BPK
2. Birokrasi yang kapabel, indikatornya :
Indeks kelembagaan
Indeks SPBE
Indeks profesionalitas
3. Pelayanan publik yang prima, indikatornya Public Service Index (kualitas, akses,kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan, integritas)
REFORMASI BIROKRASI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2018-2023
Tujuan Reformasi Birokrasi : menyelenggarakan pemerintah provinsi jawa tengah ygbersih &
akun-tabel, efektif dan efisien menuju pelayanan publik yang berkualitas.
Sasaran Reformasi Birokrasi :
1. Meningkatnya Birokrasi yang bersih dan akuntabel, indikatornya :
Opini WTP.
Maturitas SPIP.
Kapabilitas APIP.
Nilai SAKIP.
Penggunaan e-procurement dlm pengad. barang & jasa
2. Meningkatnya birokrasi yang efektif dan efisien, indikatornya :
Indeks Profesi-onalitas ASN.
Indeks e-Government
3. Meningkatnya birokrasi yang memiliki pelayanan public yang berkualitas,
indikatornya :
Indeks Integritas.
Indeks Persepsi Korupsi.
IKM.
Kepatuhan pelaksanaan UU Yanblik (Zona Hijau).