Anda di halaman 1dari 25

Implemen

tasi BIROKRASI
REFORMASI
Kabupaten
Bojonegoro
TIM RB PEMKAB BOJONEGORO
I. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Secara
Nasional
Dasar Hukum
 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81
Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi
2010 – 2025;
 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2020
tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2020 – 2024;
 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun 2020
tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi
REFORMASI BIROKRASI
Pada hakekatnya merupakan upaya untuk melakukan
pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem
penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut
aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan
(business prosess) dan sumber daya manusia aparatur .
Dengan kata lain, reformasi birokrasi adalah langkah
strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih
berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban
tugas umum pemerintahan dan pembangunan
GRAND DESIGN
REFORMASI BIROKRASI

Adalah rancangan induk yang berisi arah kebijakan


pelaksanaan reformasi birokrasi nasional untuk kurun
waktu 2010-2025.

ROAD MAP
REFORMASI BIROKRASI
Adalah bentuk operasionalisasi Grand Design
Reformasi Birokrasi yang disusun dan dilakukan setiap
5 (lima) tahun sekali dan merupakan rencana rinci
reformasi birokrasi dari satu tahapan ke tahapan
selanjutnya selama lima tahun dengan sasaran per tahun
yang jelas.
TUJUAN
REFORMASI BIROKRASI

untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang


profesional dengan karakteristik : adaptif,
berintegritas, berkinerja tinggi, bersih dan bebas
dari korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu
melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi,
dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode
etik aparatur negara.
TUJUAN JANGKA PANJANG
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI (2010-2025)

PEMERINTAHAN YANG DINAMIS

BIROKRASI BERBASIS KINERJA 2025

2019
BIROKRASI BERBASIS ATURAN
peningkatan kapasitas
birokrasi secara terus-
2014 menerus untuk menjadi
melanjutkan upaya yang belum dicapai pemerintahan kelas dunia
pada berbagai komponen strategis sebagai kelanjutan dari
birokrasi pemerintah pada lima tahun reformasi birokrasi pada
pertama. lima tahun kedua

penguatan birokrasi pemerintah dalam rangka


mewujudkan pemerintahan yang bersih dan
bebas KKN, meningkatkan kualitas pelayanan
publik kepada masyarakat, serta meningkatkan
kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi
8 AREA PERUBAHAN DALAM REFORMASI BIROKRASI
DAN HASIL YANG DIHARAPKAN
II. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di
Kabupaten Bojonegoro
Telah dibentuk Tim Reformasi Birokrasi dengan Keputusan Bupati
Bojonegoro Nomor : 188/156/KEP/412.013/2019
A. RPJMD Kabupaten Bojonegoro
2018-2023 (Perda Nomor 2 Tahun 2019)
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih,
MISI 2 transparan dan bertanggungjawab

TUJUAN Mewujudkan reformasi birokrasi untuk


menghadirkan pemerintahan yang bersih,
2 transparan dan bertanggung jawab

Indikator Indeks Reformasi Birokrasi


B. Pelaksanaan 8 Area Perubahan dalam Reformasi
Birokrasi di Kabupaten Bojonegoro
1. Manajemen Perubahan

Kebijakan Agent perubahan akan dilaksanakan 2020, namun bentuk lain pelaksanaan
Budaya Kerja telah dilakukan yaitu :
 Dilakukan Bimtek pembentukan Kelompok Budaya Kerja di masing-masing SKPD
minimal 1 KBK;
 Dilakukan bimbingan teknis secara rutin dalam rangka peningkatan kualitas KBK
dalam penyusunan Risalah Budaya Kerja yang diikut sertakan dalam Kompetisi
Penyusunan Risalah Budaya Kerja tingkat Provinsi;
 Telah terbentuk KBK di masing-masing SKPD minimal 1 KBK, dan ada yang lebih
dari 1 KBK;
 3 KBK telah mengikuti kompetisi di tingkat Provinsi Jawa Timur, yaitu RSUD
Sosodoro, Dinas Kominfo dan Puskesmas Temayang, telah mengikuti kompetisi
sampai tahap Penyusunan Risalah Budaya Kerja, dan masuk 20 Besar tingkat
Propinsi Jawa Timur
2. Deregulasi Kebijakan
 Telah dilakukan identifikasi, analisis, dan pemetaan
terhadap peraturan perundang-undangan yang tidak
harmonis/sinkron yang akan direvisi/dihapus (dalam
bentuk kajian hukum)
 Telah dilakukan revisi peraturan perundang-undangan yang
tidak harmonis/tidak sinkron (Pencabutan Perbup 32/2014
tentang Standarisasi Kendaraan Dinas Pemda Kab
Bojonegoro)
 Telah ada sistem pengendalian penyusunan peraturan
perundangan yang mensyaratkan adanya Rapat Koordinasi,
Naskah Akademis/kajian/policy paper, dan Paraf
Koordinasi
3. Penataan Organisasi
Telah dilakukan evaluasi OPD yang bertujuan untuk menilai
ketepatan fungsi dan ketepatan ukuran organisasi dan telah
dilakukan penataan OPD dengan melakukan:
1. Perubahan UPTD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Bojonegoro sesuai dengan Permendagri 12 Tahun 2017);
2. Rencana penggabungan Dinas Pertanian dan Dinas Ketahanan
Pangan (sudah masuk agenda Propem Perda Tahun 2020);
3. Rencana perampingan SOTK dan penggabungan Tusi,
menyesuaikan ketentuan Per UU baru (PP 72/2019 dan
Permendagri), dan mempertimbangkan ketersediaan SDM
Aparatur yang ada saat ini (tahap perumusan draft Perda dan
Perbup).
4. Penataan Tata Laksana
Kegiatan
 Telah dilaksanakan Sosialisasi dan bimtek penyusunan Peta Proses
Bisnis (Tanggal 27 Agustus 2019, dengan Narasumber dari
KemenPANRB)
Hasil
 Dimulai penyusunan rancangan awal Peta Proses Bisnis Kabupaten
 SOP dibuat dan dilaksanakan setiap instansi, baik SOP administrasi
pemerintahan maupun pelayanan, dan telah dievaluasi ulang
dengan pengumpulan SOP dari seluruh SKPD
 Dibuat Rencana Pengembangan e-government (Masterplan
Smartcity dan SPBE)
 Memiliki kebijakan keterbukaan informasi publik (Perda Nomor 2
Tahun 2017 Tentang Keterbukaan Informasi Publik)
 Evaluasi dan pengajuan Perbup Tata Naskah Dinas
 Pengajuan legislasi Perbup Pakaian Dinas
5. Penataan SDM Aparatur
 Dilakukan penyusunan Dokumen Anjab dan ABK (ditetapkan
dalam Keputusan Bupati No.188/228/KEP/412.013/2019, Tgl 24
Juni 2019);
 Telah ada persetujuan evaluasi jabatan dari Menpan-RB (surat
MenPANRB Tgl 27 Agustus 2019, No. B/996/M.SM.04.00/2019)
 Sistem informasi kepegawaian telah dibangun
 Telah dibuat Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku instansi (SE
Bupati Tgl 5 Juni 2017 tentang Pedoman Perilaku dan Kode Etik
Pegawai di Lingkungan Pemkab Bojonegoro)

6. Penguatan Akuntabilitas
 Telah dilakukan implementasi SAKIP di masing-masing
SKPD (Nilai Evaluasi SAKIP Pemkab Tahun 2019
adalah : 62,46 dengan kategori B)
 Mulai 2020 telah direncanakan evaluasi kinerja
berdasarkan hasil implementasi SAKIP SKPD
7. Area Pengawasan
 SPIP telah dilaksanakan yang berbasis manajemen risiko sebagaimana
tertuang dalam RTP (Rencana Tindak Pengendalian) SPIP
 Telah dilakukan Re asessment SPIP oleh BPKP pada tahun 2017
dengan hasil “Terdefinisi” atau level 3

8. Area Pelayanan Publik


 Telah berdiri rintisan Mal Pelayanan Publik(softlauncing
tanggal 9 Januari 2019);
 Telah disusun standar pelayanan dan SOP(tahap
penyusunan dokumen dari SKPD);
 Pengelolaan pengaduan(Sistem SP4N-LAPOR);
 Dilakukan Penilaian SKM (Tahun 2019, 10 SKPD)
 Pemanfaatan Teknologi Informasi(Pada DPMPSTP,
selain menggunakan OSS, juga menerapkan SIPPADU).
III. EVALUASI
Reformasi
Tahun 2019
Birokrasi
 Tahun 2019 Kabupaten Bojonegoro melakukan
Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
(PMPRB)
 Setelah melakukan PMPRB hasilnya dikirim secara
online ke Kemenpan-RB dan dilakukan evaluasi oleh
Tim evaluator Kemenpan RB
PENILAIAN TINGKAT PELAKSANAAN REFORMASI
BIROKRASI DENGAN KATEGOORI SBB :
HASIL EVALUASI PELAKSANAAN RB 2019
Nilai Keterangan
Komponen Penilaian Bobot (+/-)
2018 2019

A Komponen Pengungkit

1. Manajemen Perubahan 5,00 0,59 0,63 + 0,04

Penataan Peraturan 1,46


2. Perundang-undangan 5,00 1,48 + 0,02

Penataan dan Penguatan 3,18 3,32 + 0,14


3. Organisasi 6,00

4. Penataan Tatalaksana 5,00 2,85 2,98 + 0,13


Penataan Sistem 10.05 10,07 + 0,02
5. Manajemen SDM 15,00

6. Penguatan Akuntabilitas 6,00 2,68 2,72 + 0,04

7. Penguatan Pengawasan 12,00 2,33 2,42 + 0,09

Peningkatan Kualitas 2,31 2,37 + 0,06


8. 6,00
Lanjutan…………….

Nilai Keterangan
Komponen Penilaian Bobot
2018 2019 (+/-)

B Komponen Hasil

1. Nilai Akuntabilitas Kinerja 14,00 8,61 8,62 + 0,01

2. Nilai Kapasitas Organisasi 6,00 3,82 4,26 + 0,04

3. Nilai Persepsi Korupsi 7,00 6,07 6,07 + 0,44

4. Opini BPK 3,00 3,00 3,00 -

5. Nilai Kualitas Pelayanan Publik 10,00 8,38 8,65 + 0,27

Total Komponen Hasil (B) 40,00 29,88 30,60 + 0,72

100,00 55,33 56,59 + 1,26


Beberapa hal yang masih harus diperhatikan terkait dengan upaya untuk
menjalankan program reformasi birokrasi adalah

• Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi melalui


Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) online masih
belum dikoordinasikan dengan baik

• Internalisasi terkait implementasi reformasi birokrasi baru efektif di level


pokja, belum mampu menjangkau seluruh pegawai dan membangun
kolaborasi PD dalam pelaksanaan RB di lingkungan pemerintah Kabupaten
Bojonegoro

• Evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian penyusunan peraturan


perundang-undangan sudah mulai dilakukan, beberapa temuan telah
ditindaklanjuti, namun belum keseluruhan peraturan perundangan yang
tidak harmonis dilakukan identifikasi

• Kelembagaan yang dibentuk tidak selalu dibangun berdasarkan proses


bisnis untuk mencapai kinerja yang diharapkan dalam rumusan
tujuan/sasaran yang terdapat pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD)
Lanjutan…………….

• Pemerintah Kabupaten Bojonegoro telah berupaya mengembangkan dan


menerapkan konsep smart city dalam menjalankan pemerintahannya,
namun implementasinya belum secara signifikan memperbaiki tata kelola
pemerintahan

• Pengembangan kompetensi pegawai belum sepenuhnya diidentifikasi,


penilaian kinerja individu belum dilakukan secara berkala dan belum
digunakan sebagai dasar pemberian reward and punishment
• Kebijakan tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) belum
terlihat implementasinya dalam Standard Operating Procedure (SOP),
penempatan Sumber Daya Manusia (SDM), manajemen risiko, dan lain-
lain. Belum terdapat kebijakan tentang penguatan pengawasan atau
integritas seperti, Whistle Blowing System dan benturan kepentingan

• Penggunaan e-government dalam layanan publik telah mulai


dikembangkan secara terintegrasi, namun masih perlu dioptimalkan, SOP
pelayanan belum dilakukan evaluasi secara berkala, dan hasil survei
kepuasan masyarakat belum dipublikasikan
HASIL SURVEI YANG DILAKUKAN UNTUK MELENGKAPI
PELAKSANAAN EVALUASI MENUNJUKKAN HASIL SEBAGAI
BERIKUT
a. Survei internal terhadap 2.503 pegawai Kabupaten Bojonegoro atas
integritas organisasi menunjukkan indeks 3,11 dalam skala 0-4 dengan
rincian:

Nilai
Komponen Penilaian
2018 2019

1. Budaya Organisasi dan Sistem Anti Korupsi 2,76 2,89

2. Integritas terkait Pengelolaan SDM 3,34 3,27

3. Integritas terkait Pengelolaan Anggaran 3,39 3,20

Integritas Kesesuaian Perintah Atasan dengan Aturan


4. 3,19 3,08
dan Norma

Total Komponen Hasil (B) 3,17 3,11


b. Hasil survei internal integritas jabatan terhadap pegawai Kabupaten
Bojonegoro

Menunjukkan terdapat 28,6% responden


yang tidak memahami tugas fungsi yang
harus dilaksanakan serta tidak
C A
21% memahami ukuran keberhasilan
29%
pelaksanaan tugasnya (C). Sebanyak
B 50% responden telah memahami tugas
50% fungsi yang harus dilaksanakan, namun
tidak memahami ukuran keberhasilan
pelaksanaan tugasnya (B). Sebanyak
21,4% responden memahami tugas
fungsi yang harus dilaksanakan dan
memahami pula ukuran keberhasilan
pelaksanaan tugasnya (A)
c. Survei eksternal terhadap masyarakat yang telah merasakan pelayanan
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, yaitu pelayanan pada Rumah Sakit
Umum Daerah, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, dan Dinas
Pelayanan Terpadu Satu Pintu, menunjukkan hasil:

1. Survei eksternal terhadap masyarakat yang telah merasakan


pelayanan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, yaitu pelayanan pada
Rumah Sakit Umum Daerah, Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil, dan Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu, menunjukkan hasil:
2. Hasil survei persepsi anti korupsi yang merupakan gambaran atas
integritas pemberi layanan menunjukkan indeks 3,47 dalam skala 4.
Kondisi ini masih sama apabila dibandingkan dengan tahun lalu. Hal
ini menunjukkan bahwa masyarakat masih memiliki persepsi bahwa
integritas aparatur pemberi layanan yang masih perlu ditingkatkan

Anda mungkin juga menyukai