Anda di halaman 1dari 62

SOSIALISASI PENYUSUNAN PENILAIAN KINERJA BAGI

PNS DI LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN


BOJONEGORO

Bojonegoro, 5,8,9 November 2021


PENILAIAN KINERJA PNS
Dilakukan setiap akhir Bulan Desember pada tahun berjalan dan
paling lama akhir bulan Januari tahun berikutnya. PEJABAT
PENILAI
Dilakukan pejabat penilai kinerja atau atau pejabat lain yang
KINERJA PNS
diberi pendelegasian kewenangan.

Dalam hal penugasan atau tanggung jawab diberikan oleh


pejabat pimpinan tinggi pada unit kerja lain, pejabat yang
bersangkutan dapat memberikan rekomendasi penilaian atas PENILAIAN KINERJA
rencana kinerja pegawai yang berkaitan dengan penugasan
kepada pejabat penilai kinerja. PENILAIAN
SUDAH
MENERAPKAN  60% SKP
METODE 360˚  40% Perilaku Kerja
Penilaian kinerja bagi pegawai yang diperbantukan/
dipekerjakan pada negara sahabat, Lembaga Internasional, PERILAKU
organisasi profesi, dan badan badan swasta yang ditentukan SKP
KERJA
oleh Pemerintah baik di dalam maupun di luar negeri dilakukan BELUM PENILAIAN
berdasarkan bahan yang diperoleh dari instansi tempat yang MENERAPKAN  70% SKP
bersangkutan bekerja. METODE 360˚
𝑃𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑙𝑎𝑘𝑢 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎  30% Perilaku Kerja
Hasil 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑙𝑎𝑘𝑢
Penilaian kinerja pejabat pimpinan tinggi dan pimpinan unit
kerja beserta tindak lanjutnya menyesuaikan dengan waktu Pengukuran PREDIKAT KINERJA PNS
dikeluarkannya hasil penilaian SKP (apabila diukur oleh instansi Kinerja  Sangat Baik (nilai 110 ≤x <120) dan
lain dan tidak sesuai periode penilaian) menciptakan ide baru dan/atau cara
baru dalam peningkatan kinerja yang
Penilaian kinerja bagi pegawai yang mengalami rotasi, mutasi Nilai memberi manfaat bagi organisasi atau
dan/atau penugasan lain terkait dengan tugas dan fungsi negara.
jabatan selama tahun berjalan dilakukan dengan menggunakan  Baik,nilai 90 ≤ x <120
metode proporsional berdasarkan periode SKP. Nilai  Cukup,nilai 70 ≤ x <90
Nilai SKP Perilaku Kerja  Kurang,nilai 50 ≤ x <70
 Sangat Kurang,nilai <50
Penilaian kinerja bagi pegawai yang menjalani tugas belajar
DOKUMEN PENILAIAN
hanya berdasarka ipk dan ketepatan waktu lulus
KINERJA
MATERI SOSIALISASI

1. PENYUSUNAN MATRIKS PERAN HASIL


2. PENILAIAN SKP JPT
3. PENILAIAN SKP JA DAN JF
4. PENILAIAN PERILAKU KERJA
5. PENILAIAN IDE BARU
6. INTEGRASI SKP PERIODE 1 DAN SKP PERIODE 2
7. PENYUSUNAN SKP BAGI PNS YANG MUTASI
8. SKP PNS TUGAS BELAJAR
9. TINDAK LANJUT HASIL PENILAIAN KINERJA
1. MATRIKS PERAN HASIL
MENUANGKAN PERAN INDIVIDU DALAM TIM BERDASARKAN PENYELARASAN KINERJA

Kinerja (peran) individu dituangkan dalam Matriks Peran-Hasil. Matriks peran hasil hanyalah sebuah tabel yang mengidentifikasi hasil yang harus
dihasilkan oleh setiap anggota unit kerja untuk mendukung pencapaian tim kerja berdasarkan cascading kinerja.

Langkah 1 Langkah 4
Setelah mengetahui peran individu tuliskan
Tuliskan intermediate outcome/ produk / layanan tim kerja
pencapaian/hasil kerja yang menggambarkan ekspektasi
di baris paling atas tabel.
atas kinerja dimaksud

Langkah 2 Langkah 5
Pencapaian dari peran individu akan menjadi rencana
Daftar setiap anggota tim kerja atau setiap pekerjaan
kinerja di dalam SKP pegawai
posisikan ke bawah kolom kiri matriks.

Langkah 3
Untuk setiap sel tabel, ajukan pertanyaan ini: Apa yang
harus dihasilkan atau dilakukan oleh anggota unit
(misalkan: menyelesaikan…) untuk mendukung suatu
produk atau layanan?
CONTOH MATRIKS PERAN-HASIL
NAMA DAN JABATAN PEGAWAI INTERMEDIATE OUTCOME / PRODUK DAN/ATAU LAYANAN TIM KERJA PADA UNIT KERJA
PERAN HASIL PERAN HASIL PERAN HASIL
KETUA TIM KERJA
(RENCANA KINERJA) (RENCANA KINERJA) (RENCANA KINERJA)
Anggota Tim Kerja • Peran hasil (rencana kinerja) • Peran hasil (rencana kinerja) N/A
• Peran hasil (rencana kinerja) • Peran hasil (rencana kinerja)

Anggota Tim Kerja • Peran hasil (rencana kinerja) N/A • Peran hasil (rencana kinerja)
• Peran hasil (rencana kinerja) • Peran hasil (rencana kinerja)
Contoh matriks pembagian peran dan hasil

NAMA PEGAWAI JABATAN INTERMEDIATE OUTCOME/ PRODUK/LAYANAN

Plt. Kepala Badan Indeks Kepuasan Masyarakat


Predikat SAKIP Badan Persentase penyerapan
MUCHAMAD AAN SYAHBANA, Kepegawaian, Pengukuran Indeks yang dihasilkan oleh Badan
Kepegawaian, Pendidikan dan anggaran Badan Kepegawaian,
SE, MM. Pendidikan dan Profesionalitas ASN Kepegawaian, Pendidikan dan
Pelatihan Pendidikan dan Pelatihan
Pelatihan Pelatihan

- Sekretaris N/A Nilai integrasi dokumen Laporan terhadap layanan Persentase penyerapan
akuntabilitas kinerja OPD umum & kepegawaian, anggaran Sekretariat BKPP
bernilai baik keuangan, serta program dan
laporan disampaikan tepat
waktu
JOKO TRI CAHYONO, S.STP., Kepala Bidang Nilai Dimensi Disiplin Dokumen pelaporan kinerja Laporan terhadap layanan Persentase penyerapan
MM Pengadaan, (indikator sakip) disampaikan pengadaan, data dan informasi, anggaran Bidang Pengadaan,
Pemberhentian dan tepat waktu serta Pemberhetian ASN Pemberhentian dan Informasi
Informasi disampaikan tepat waktu

Dra. LUSIA YUNI KRISNAWATI, Kepala Bidang Mutasi Nilai Dimensi Kinerja Dokumen pelaporan kinerja laporan terhadap layanan Persentase penyerapan
M.Si. dan Promosi Aparatur (indikator sakip) disampaikan Mutasi, Kepangkatan, dan anggaran Bidang Mutasi dan
tepat waktu kinerja disampaikan tepat Promosi Aparatur
waktu

SUPRAPTO, SE., MM Kepala Bidang Nilai Dimensi Kualifikasi Dokumen pelaporan kinerja Laporan terhadap layanan Persentase penyerapan
Pengembangan Pendidikan (indikator sakip) disampaikan diklat penjenjangan, diklat anggaran Bidang
Kompetensi Aparatur tepat waktu teknis dan fungsional Pengembangan Kompetensi
disampaikan tepat waktu Aparatur

Nilai Dimensi Kompetensi N/A N/A N/A


Soft copy matriks peran hasil disampaikan ke
BKPP Kabupaten Bojonegoro selambat-
lambatnya tanggal 15 Nopember 2021
2. PENILAIAN SKP JPT
LANGKAH – LANGKAH PENILAIAN SKP JPT
Berdasarkan pengukuran kinerja tahunan dilakukan :

I II III IV

MENGHITUNG CAPAIAN IKI MENENTUKAN KATEGORI CAPAIAN MENENTUKAN BOBOT TOTAL MENGHITUNG NILAI SKP
(CIKI) DAN NILAI CAPAIAN IKI (NCIKI) CAPAIAN IKI DAN NILAI
TERTIMBANG
Menghitung capaian IKI Konversi capaian setiap Untuk Capaian IKI KU berupa: Mengitung nilai SKP
pada KU dan KT. IKI menjadi nilai capaian Min • Capaian IKI PK berdasarkan nilai
IKI 60 • Capaian IKI Renstra tertimbang capaian IKI
• Capaian IKI RKT
100 KU dan KT
• Capaian IKI Direktif
Capaian IKI = Berdasarkan tabel
Perbandingan realisasi konversi capaian IKI Maks
IKI dengan target IKI 40 Untuk Capaian IKI KU berupa:
menjadi nilai capaian • Capaian IKI Rencana Aksi
pada SKP IKI
+ • Capaian IKI Insisiatif Strategis

Maks Untuk Capaian IKI Kinerja Tambahan (jika


10 ada)

Keterangan: Nilai tertimbang = Bobot x NCIKI


KU = Kinerja Utama
KT = Kinerja Tambahan
I. MENGHITUNG CAPAIAN IKI (CIKI)

formula
CAPAIAN IKI KONDISI NORMAL
(MAXIMISE)

Semakin tinggi nilai realisasi IKI maka Realisasi IKI


semakin baik capaian kinerjanya (capaian Capaian IKI = × 100%
melampaui target) Target

T
capaian semakin R< T R>T capaian semakin formula CAPAIAN IKI KONDISI KHUSUS
buruk baik
(MINIMISE)
Ket:
T = Target
R = Realisasi Semakin tinggi rendah realisasi IKI maka
semakin baik capaian kinerjanya (capaian
melampaui target)
CONTOH IKI:
T
1. Indeks Sistem Merit R< T R>T capaian semakin
capaian semakin
2. Jumlah IP yang memiliki nilai RB baik buruk

minimal ”Baik” Ket:


3. Indeks kepuasan layanan T = Target
R = Realisasi
4. Jumlah penerimaan pajak
5. Jumlah produksi perikanan
budidaya
CONTOH IKI:
1. Angka kematian Bayi
2. Persentase jalanan ibu kota provinsi yang rusak
3. Persentase complain yang masuk
TABEL MENGHITUNG CAPAIAN IKI
( NAMA INSTANSI ) P E RI ODE PENILAIAN: … JANUARI S D … D E S E M B E R … TAHUN …
PEGAWAI YANG DINILAI P E J AB AT PENILAI K I NE RJ A
NAMA NAMA
NIP NIP (*opsional)
PANGKAT/GOL RU AN G PANGKAT/GOL RU ANG
J AB ATAN Direktur Jenderal III J AB ATAN Menteri
UNIT K E R J A Direktorat Jenderal III INSTANSI Instansi Pusat
PERSPEKTIF * NO RENCANA K I N E R J A INDIKATOR K I N E R J A INDIVIDU TARGET REALISASI CAPAIAN IKI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A. K I N E RJ A UTAMA
Penerima 1 Meningkatnya pelayanan infrastruktur perumahan dan Persentase peningkatan pelayanan infrastruktur 61,95% 62,95% 102%
Layanan/ permukiman yang layak dan a m a n pemukiman yang layak dan a m a n melalui pendekatan
Stakeholder smart living
Penerima 2 Meningkatkan kualitas layanan Direktorat Jenderal III Indeks kualitas layanan yang dihasilkan oleh unit kerja 3,5 3,5 100,0%
Layanan/ lingkup Direktorat Jenderal III
Stakeholder
Proses Bisnis 3 Tersusunnya revisi Undang-Undang Republik Indonesia Presentase penyelesaian revisi Undang-Undang 100% 80% 80,0%
No. 28 Tahun 2002 tentang B a n g u n a n G edung Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang
B a n g u n a n Gedung sampai tahap harmonisasi di
Kemenkumham
4 Tersusunnya RPP tentang Peraturan Pelaksanaan U U Presentase penyelesaian RPP tentang Peraturan 100% 95% 95,0%
No. 6 Tahun 2017 tentang Arsitek Pelaksanaan U U No. 6 Tahun 2017 tentang Arsitek
sampai tahap harmonisasi di Kemenkumham

5 Terlaksananya rencana aksi/ inisiatif strategis dalam Persentase penyelesaian rencana aksi/ inisiatif strategis 80% 80% 100,0%
rangka pencapaian sasaran dan indikator Kinerja individu yang berkontribusi langsung terhadap
utama organisasi dalam perjanjian Kinerja pencapaian indikator Perjanjian Kinerja Direktorat
Jenderal III sesuai target waktu yang ditetapkan

6 Terlaksananya direktif pimpinan sesuai target waktu Persentase penyelesaian penugasan/direktif pimpinan 80% 80% 100,0%
yang ditetapkan sesuai target waktu yang ditetapkan
Penguatan 7 Terwujudnya Direktorat Jenderal III yang reform dan Nilai pelaksanaan Reformasi Birokrasi Direktorat 85 85 100%
Internal akuntabel Jenderal III
Nilai Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal III 85 85 100%

Anggaran 8 Pengelolaan anggaran Program Pembinaan dan Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran 95 93 98%
Pengembangan Infrastruktur Permukiman yang optimal Direktorat Jenderal III
II. MENENTUKAN KATEGORI CAPAIAN DAN NILAI CAPAIAN IKI
Berdasarkan capaian IKI ditentukan Kategori dan Nilai Capaian IKI (NCIK) berdasarkan tabel konversi dibawah ini :

KATEGORI CAPAIAN RENTANG NILAI CAPAIAN IKI


CAPAIAN IKI
IKI MINIMAL MAKSIMAL
101% - 110% Sangat Baik (5) 110 120
100% Baik (4) 109
80% - 99% Cukup (4) 70 89
60 – 79% Kurang (2) 50 69
0 - 59% Sangat Kurang (1) 0 49 Pengecualian
Apabila capaian IKI berada kategori Sangat Baik (5) atau pada range 101% - 110% maka Nilai Capaian IKI adalah :

NCIKI = 110 + [(120 -110)/(110% - 101%) x (Capaian IKI – 101%)]


Apabila capaian IKI adalah 100% dan target adalah
Apabila capaian IKI berada kategori Baik (4) atau 100% maka Nilai Capaian IKI adalah : target maksimal yang dapat dicapai pada IKI tersebut
maka capaian IKI berada pada kategori Sangat baik (5)
NCIKI = 109 dengan NCIKI = 120.

Apabila capaian IKI berada kategori Cukup (3) atau pada range 80% - 99% maka Nilai Capaian IKI adalah :

NCIKI = 70 + [(89 - 70)/(99% - 80%) x (Capaian IKI – 80%)]

Apabila capaian IKI berada kategori Kurang (2) atau pada range 60% - 79% maka Nilai Capaian IKI adalah :

NCIKI = 50 + [(69 - 50)/(79% - 60%) x (Capaian IKI – 60%)]

Apabila capaian IKI berada kategori Sangat Kurang (1) atau pada range 0% - 59% maka Nilai Capaian IKI adalah :

NCIKI = Capaian IKI/ 59% x 49

Apabila capaian IKI > 110% maka berada pada kategori Sangat Baik (5) dan Nilai Capaian IKI adalah :

NCIKI = 120
TABEL MENETUKAN KATEGORI DAN NILAI CAPAIAN IKI
( NAMA INSTANSI ) P ERIOD E PENILAIAN: … JAN UARI S D … D E S E M B E R … TAHUN …
PEGAWAI Y AN G DINILAI P E J A B A T PENILAI K I N E R J A
NAMA NAMA
NIP NIP (*opsional)
PANGKAT/GOL RU AN G P ANGK AT/ GOL RU ANG
JAB ATAN Direktur Jenderal III JABATAN Menteri
UNIT K E R J A Direktorat Jenderal III INSTANSI Instansi Pusat
PERSPEKTIF * NO REN CANA K I N E R J A INDIKATOR K I N E R J A INDIVIDU TARGET REALISASI CAPAIAN IKI K ATEGORI NILAI
CAPAIAN CAPAIAN
IKI IKI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
A. K I N E R J A UTAMA
Penerima Layanan/ 1 Meningkatnya pelayanan infrastruktur perumahan Persentase peningkatan pelayanan infrastruktur 61,95% 62,95% 102% Sangat Baik 111
Stakeholder dan permukiman yang layak dan a man pemukiman yang layak dan a man melalui pendekatan
smart living
Penerima Layanan/ 2 Meningkatkan kualitas layanan Direktorat Jenderal Indeks kualitas layanan yang dihasilkan oleh unit 3,5 3,5 100,0% Baik 109
Stakeholder III kerja lingkup Direktorat Jenderal III

Proses Bisnis 3 Tersusunnya revisi Undang-Undang Republik Presentase penyelesaian revisi Undang-Undang 100% 80% 80,0% Cukup 70
Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang B anguna n Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang
Ge dung Ba nguna n Ge dung sampai tahap harmonisasi di
K e me nkumham
4 Tersusunnya RPP tentang Peraturan Pelaksanaan U U Presentase penyelesaian RPP tentang Peraturan 100% 95% 95,0% Cukup 85
No. 6 Tahun 2017 tentang Arsitek Pelaksanaan U U No. 6 Tahun 2017 tentang Arsitek
sampai tahap harmonisasi di K e me nkumha m

5 Terlaksananya rencana aksi/ inisiatif strategis dalam Persentase penyelesaian rencana aksi/ inisiatif 80% 80% 100,0% Baik 109
rangka pencapaian sasaran dan indikator Kinerja strategis individu yang berkontribusi langsung
uta ma organisasi dalam perjanjian Kinerja terhadap pencapaian indikator Perjanjian Kinerja
Direktorat Jenderal III sesuai target waktu yang
ditetapkan
6 Terlaksananya direktif pimpinan sesuai target waktu Persentase penyelesaian penugasan/direktif pimpinan 80% 80% 100,0% Baik 109
yang ditetapkan sesuai target waktu yang ditetapkan
Penguatan Internal 7 Terwujudnya Direktorat Jenderal III yang reform dan Nilai pelaksanaan Reformasi Birokrasi Direktorat 85 85 100% Baik 109
akuntabel Jenderal III
Nilai Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal III 85 85 100% Baik 109

Anggaran 8 Pengelolaan anggaran Program Pembinaan dan Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran 95 93 98% Cukup 88
Pengembangan Infrastruktur Permukiman yang Direktorat Jenderal III
optimal
B . K I N E R J A TAMBAHAN
- - - - - - - - -
III. MENENTUKAN BOBOT TOTAL CAPAIAN IKI DAN NILAI TERTIMBANG RENCANA KINERJA

Capaian Rencana Kinerja JPT terlihat pada setiap capaian IKI Rencana Kinerja (Kinerja Utama dan Kinerja Tambahan). Bobot
adalah besarnya angka yang ditetapkan sebagai pengali nilai capaian IKI (NCIKI). Bobot tergantung pada jenis kinerja JPT.

NILAI TERTIMBANG NILAI TERTIMBANG


CAPAIAN IKI KT CAPAIAN IKI KU 1

σ(Bobot∗ x NCIKI kinerja tambahan SKP) Maks Bobot** x Rata - rata NCIKI pada kinerja
10 utama SKP yang berdasarkan:
*Pengaturan Bobot untuk NCIKI KT ada di slide selanjutnya 1. Capaian PK/Renstra
2. Capaian Direktif
Maks
**Bobot ditentukan oleh masing – masing IP
40 Min
NILAI TERTIMBANG CAPAIAN IKI
CAPAIAN IKI KU 2 60
Bobot** x Rata – Rata NCIKI kinerja utama SKP
yang yang berdasarkan
1. Capaian Rencana Aksi dan/atau
2. Capaian Inisaitif Srategis

**Bobot ditentukan oleh masing – masing IP


PENGATURAN BOBOT CAPAIAN KINERJA TAMBAHAN
Bobot unruk Rencana Kinerja Tambahan ditentukan berdasarkan lingkup penugasan Kinerja Tambahan dan NCIKI Kinerja Tambahan

Pengaturan Bobot NCIKI KT Apabila capaian IKI berada kategori Sangat Baik (5) maka Nilai Tertimbang Capaian IKI :

INSTANSI LINGKUP PENUGASAN BOBOT Nilai Tertimbang = 100/100 x bobot lingkup penugasan x NCIKI

1. Dalam satu unit kerja 1 Apabila capaian IKI berada kategori Baik (4) maka Nilai Tertimbang Capaian IKI :
Instansi 2. Antar unit kerja dalam satu Instansi 2
Nilai Tertimbang = 80/100 x bobot lingkup penugasan x NCIKI
Pusat
3. Antar Instansi (Pusat-Pusat/Pusat-
3 Apabila capaian IKI berada kategori Cukup (3) maka Nilai Tertimbang Capaian IKI :
Daerah)
1. Dalam satu perangkat daerah 1 Nilai Tertimbang = 60/100 x bobot lingkup penugasan x NCIKI
2. Antar perangkat daerah dalam satu
Instansi 2 Apabila capaian IKI berada kategori Kurang (2) maka Nilai Tertimbang Capaian IKI :
daerah
Daerah
3. Antar daerah (Daerah- Nilai Tertimbang = 40/100 x bobot lingkup penugasan x NCIKI
3
Daerah/Daerah–Pusat)
Apabila capaian IKI berada kategori Sangat Kurang (2) maka Nilai Tertimbang Capaian IKI :

Nilai Tertimbang = 25/100 x bobot lingkup penugasan x NCIKI


TABEL MENGHITUNG KTEGORI DAN NILAI CAPAIAN IKI
( NAMA INSTANSI ) P ERI O DE PENILAIAN: … JANUA RI S D … D E S E M B E R … TAHUN …
PEGAWAI YANG DINILAI P EJ ABAT PENILAI K I NE RJ A
NAMA NAMA
NIP NIP (*opsional)
PANGKAT/ G OL RU A NG PANGKAT/GOL RU A NG
JABATA N Direktur Jenderal III JABATA N Menteri
UNIT K E R J A Direktorat Jenderal III INSTANSI Instansi Pusat
PERSPEKTIF * NO REN CAN A K I N E R J A INDIKATOR K I N E R J A INDIVIDU TARGET REALISASI CAPAIAN IKI K ATEGORI NILAI NILAI
CAPAIAN CAPAIAN TERTIM
IKI IKI BANG
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
A. K I N E R J A UTAMA
Penerima 1 Meningkatnya pelayanan infrastruktur Persentase peningkatan pelayanan infrastruktur pemukiman 61,95% 62,95% 102% Sangat Baik 111 102,8***
Layanan/ perumahan dan permukiman yang layak dan yang layak dan a man melalui pendekatan smart living
Stakeholder a ma n
Penerima 2 Meningkatkan kualitas layanan Direktorat Indeks kualitas layanan yang dihasilkan oleh unit kerja 3,5 3,5 100,0% Baik 109
Layanan/ Jenderal III lingkup Direktorat Jenderal III
Stakeholder
Proses Bisnis 3 Tersusunnya revisi Undang-Undang Republik Presentase penyelesaian revisi Undang-Undang Republik 100% 80% 80,0% Cukup 70
Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang B a ngu nan Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Ba ngunan Ge dung
Ge dung sampai tahap harmonisasi di K e me nkumha m

4 Tersusunnya RPP tentang Peraturan Presentase penyelesaian RPP tentang Peraturan Pelaksanaan 100% 95% 95,0% Cukup 85
Pelaksanaan U U No. 6 Tahun 2017 tentang U U No. 6 Tahun 2017 tentang Arsitek sampai tahap
Arsitek harmonisasi di K e men kumham
5 Terlaksananya rencana aksi/ inisiatif strategis Persentase penyelesaian rencana aksi/ inisiatif strategis 80% 80% 100,0% Baik 109
dalam rangka pencapaian sasaran dan indikator individu yang berkontribusi langsung terhadap pencapaian
Kinerja uta ma organisasi dalam perjanjian indikator Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal III sesuai
Kinerja target waktu yang ditetapkan

6 Terlaksananya direktif pimpinan sesuai target Persentase penyelesaian penugasan/direktif pimpinan sesuai 80% 80% 100,0% Baik 109
waktu yang ditetapkan target waktu yang ditetapkan
Penguatan 7 Terwujudnya Direktorat Jenderal III yang reform Nilai pelaksanaan Reformasi Birokrasi Direktorat Jenderal III 85 85 100% Baik 109
Internal dan akuntabel
Nilai Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal III 85 85 100% Baik 109

Anggaran 8 Pengelolaan anggaran Program Pembinaan dan Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Direktorat 95 93 98% Cukup 88
Pengembangan Infrastruktur Permukiman yang Jenderal III
optimal
B . K I N E R J A TAMBAHAN
- - - - - - - - - -
***Nilai tertimbang Capaian Rencana Kinerja Utama diperoleh dengan formula:
60 ∗∗ 40 ∗∗
= Rata – Rata Nilai Capaian IKI Kinerja Utama (Perjanjian Kinerja, Rencana Strategis, dan Direktif) × + Rata – Rata Nilai Capaian IKI Kinerja Utama (Rencana Aksi/Inisiatif Stratgeis) ×
100 100
111 + 109 + 70 + 85 + 109 + 109 + 109+88 60 40 60 40
= × 100 + 109 × = 98,7 × + 109 × = 102,8
8 100 100 100
IV. MENGHITUNG NILAI AKHIR SKP
Berdasarkan Nilai Tertimbang capaian IKI dihitung Nilai Akhir SKP :

Formula yang digunakan adalah :

dimana :
Nilai KU

Nilai KT

Apabila perolehan nilai S KP lebih dari 120, ma ka nilai S K P dikonversi menjadi 120 dengan menambahka n keterangan.
TABEL MENGHITUNG KTEGORI DAN NILAI CAPAIAN IKI
( NAMA INSTANSI ) P ERI O DE PENILAIAN: … JANUA RI S D … D E S E M B E R … TAHUN …
PEGAWAI YANG DINILAI P EJ ABAT PENILAI K I NE RJ A
NAMA NAMA
NIP NIP (*opsional)
PANGKAT/ G OL RU A NG PANGKAT/GOL RU A NG
JABATA N Direktur Jenderal III JABATA N Menteri
UNIT K E R J A Direktorat Jenderal III INSTANSI Instansi Pusat
PERSPEKTIF * NO REN CAN A K I N E R J A INDIKATOR K I N E R J A INDIVIDU TARGET REALISASI CAPAIAN IKI K ATEGORI NILAI NILAI
CAPAIAN CAPAIAN TERTIM
IKI IKI BANG
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
A. K I N E R J A UTAMA
Penerima 1 Meningkatnya pelayanan infrastruktur Persentase peningkatan pelayanan infrastruktur pemukiman 61,95% 62,95% 102% Sangat Baik 111 102,8***
Layanan/ perumahan dan permukiman yang layak dan yang layak dan a man melalui pendekatan smart living
Stakeholder a ma n
Penerima 2 Meningkatkan kualitas layanan Direktorat Indeks kualitas layanan yang dihasilkan oleh unit kerja 3,5 3,5 100,0% Baik 109
Layanan/ Jenderal III lingkup Direktorat Jenderal III
Stakeholder
Proses Bisnis 3 Tersusunnya revisi Undang-Undang Republik Presentase penyelesaian revisi Undang-Undang Republik 100% 80% 80,0% Cukup 70
Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang B a ngu nan Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Ba ngunan Ge dung
Ge dung sampai tahap harmonisasi di K e me nkumha m

4 Tersusunnya RPP tentang Peraturan Presentase penyelesaian RPP tentang Peraturan Pelaksanaan 100% 95% 95,0% Cukup 85
Pelaksanaan U U No. 6 Tahun 2017 tentang U U No. 6 Tahun 2017 tentang Arsitek sampai tahap
Arsitek harmonisasi di K e men kumham
5 Terlaksananya rencana aksi/ inisiatif strategis Persentase penyelesaian rencana aksi/ inisiatif strategis 80% 80% 100,0% Baik 109
dalam rangka pencapaian sasaran dan indikator individu yang berkontribusi langsung terhadap pencapaian
Kinerja uta ma organisasi dalam perjanjian indikator Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal III sesuai
Kinerja target waktu yang ditetapkan

6 Terlaksananya direktif pimpinan sesuai target Persentase penyelesaian penugasan/direktif pimpinan sesuai 80% 80% 100,0% Baik 109
waktu yang ditetapkan target waktu yang ditetapkan
Penguatan 7 Terwujudnya Direktorat Jenderal III yang reform Nilai pelaksanaan Reformasi Birokrasi Direktorat Jenderal III 85 85 100% Baik 109
Internal dan akuntabel
Nilai Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal III 85 85 100% Baik 109

Anggaran 8 Pengelolaan anggaran Program Pembinaan dan Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Direktorat 95 93 98% Cukup 88
Pengembangan Infrastruktur Permukiman yang Jenderal III
optimal
B . K I N E R J A TAMBAHAN
- - - - - - - - - -
NILAI AKHIR S K P = Nilai tertimbang Capaian Rencana Kinerja Utama ∗∗∗ + Nilai tertimbang Capaian Rencana Kinerja Tambahan 102,8

= (59, 2 + 43,6 )+ 0

= 102, 8

KETERANGAN Terdapat 3 (tiga) indikator Kinerja individu (IKI) yang berada pada level 3 (cukup) yaitu:
(Opsional)
1. Presentase penyelesaian revisi Undang-Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung sampai tahap harmonisasi di Kemenkumham adalah 80%
dimana surat permohonan harmonisasi belum diajukan
2. Presentase penyelesaian RPP tentang Peraturan Pelaksanaan U U No. 6 Tahun 2017 tentang Arsitek sampai adalah 95% dimana kebijakan masih dalam tahap finalisasi
harmonisasi di Kemenkumhan
3. Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Direktorat Jenderal III memiliki capaian sedikit dibawah target yakni 93
3. PENILAIAN SKP JA & JF
LANGKAH – LANGKAH PENILAIAN SKP JA DAN JF (MODEL DASAR)
Berdasarkan pengukuran tahunan

I II III IV

MENENTUKAN CAPAIAN IKI MENENTUKAN KATEGORI DAN MENGHITUNG NILAI MENGHITUNG NILAI SKP
RENCANA KINERJA NILAI CAPAIAN RENCANA KINERJA TERTIMBANG CAPAIAN
RENCANA KINERJA
Perhitungan capaian IKI Konversi capaian IKI Nilai capaian kinerja Mengitung nilai SKP
pada KU dan KT. menjadi nilai capaian akan dibobotkan berdasarkan nilai
kinerja dan nilai capaian menjadi nilai kinerja capaian Kinerja
kinerja tertimbang tertimbang

Capaian IKI =
Berdasarkan tabel Mengaitkan Kinerja
Perbandingan realisasi
konversi capaian kinerja atasan dengan Kinerja
IKI dengan target IKI
menjadi nilai kinerja Bawahan
pada SKP
I. MENGHITUNG CAPAIAN IKI DAN KATEGORI CAPAIAN IKI

formula
CAPAIAN IKI KONDISI NORMAL
(MAXIMISE)
Semakin tinggi nilai realisasi IKI maka
semakin baik capaian kinerjanya (capaian Realisasi IKI
Capaian IKI = × 100%
melampaui target) Target
formula CAPAIAN IKI KONDISI KHUSUS
R< T
T
R>T
(MINIIMISE)
capaian semakin capaian semakin
buruk baik
Semakin tinggi rendah realisasi IKI maka
Ket:
T = Target
semakin baik capaian kinerjanya (capaian
R = Realisasi melampaui target)

T
R< T R>T capaian semakin
capaian semakin
CONTOH: baik buruk

Ket:
1. Persentase Telahaan yang diselesaikan T = Target
R = Realisasi

CONTOH:
1. Ketepatan waktu penyelesaian laporan
2. Persentase complain yang masuk
3. Frekuensi kesahalan penulisan nota dinas
KATEGORI
CAPAIAN IKI
CAPAIAN IKI
101% - 110% Sangat Baik (5)
Pengecualian
100% Baik (4)
Apabila capaian IKI adalah 100% dan target adalah target 80% - 99% Cukup (4)
maksimal yang dapat dicapai pada IKI tersebut makan 60 – 79% Kurang (2)
capaian Iki berada pada kategori 5 (Sangat baik)
0 - 59% Sangat Kurang (1)
TABEL MENGHITUNG CAPAIAN IKI DAN KATEGORI CAPAIAN IKI
( NAMA INSTANSI ) P E RI ODE PENILAIAN: … JANUARI S D … D E S E M B E R … TAHUN …
PEGAWAI YANG DINILAI P EJ AB AT PENILAI K I NERJ A
NAMA NAMA
NIP NIP (*opsional)
PANGKAT/G OL RU AN G PANGKAT/GOL RU ANG
J AB ATA N Kepala Subdirektorat II J AB AT AN Direktur II
UNIT K E R J A Direktorat II UNIT K E R J A Direktorat Jenderal III
RENCANA K I N E RJ A RENCANA K I N E RJ A K ATEG OR I
NO AS P E K INDIKATOR K I NE RJ A INDIVIDU TARGET REALISASI CAPAIAN IKI
ATASAN L A N G S U N G CAPAIAN IKI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
A. K I N E RJ A UTAMA
1 Meningkatnya kualitas Aplikasi S I M B G Kualitas Tingkat kesesuaian fitur aplikasi dengan NSPK 70 – 80% 75% 100% Baik
bangunan gedung yang menjalankan bisnis
menjamin keselamatan, proses dan SLA (service Persentase penyelesaian fitur aplikasi S I M B G yang siap 80 – 90% fitur 87% 100% Baik
Kuantitas
kesehatan, kenyamanan, level agreement) sesuai
digunakan aplikasi siap
NSPK yang reliable dan
dan kemudahan bagi digunakan
user-friendly
penggunanya. Waktu Ketepatan waktu penyelesaian fitur aplikasi sesuai dengan 7 – 8 bulan 7 bulan 100% Baik
jadwal yang ditetapkan setelah NSPK
terbit
2 Meningkatnya kualitas Respons yang cepat dan Kuantitas Persentase penyelesaian pengaduan masyarakat dan 80 – 90% dari 95% 106% Sangat Baik
bangunan gedung yang akurat atas pengaduan pengelola S I M B G atas layanan P B G /I MB dan S LF jumlah
menjamin keselamatan, masyarakat dan
pengaduan yang
kesehatan, kenyamanan, pengelola simbg terkait
diajukan
layanan penerbitan
dan kemudahan bagi Waktu Rata-rata waktu yang dibutuhkan u n t u k memproses 1 – 2 hari 2 hari 100% Baik
P B G /IMB dan S LF
penggunanya melalui aplikasi S I M B G layanan pengaduan masyarakat dan pengelola S I M B G setelah
permohonan /
pengaduan
disampaikan
3 Meningkatnya kualitas Semakin banyak pegawai Kualitas Persentase kesalahan dokumen P B G /IMB dan S LF yang 90 – 95% 90% 100% Baik
bangunan gedung yang dinas P U dan PTSP diterbitkan melalui aplikasi S I M B G dokumen
menjamin keselamatan, pemda kab/kota yang diproses tanpa
kesehatan, kenyamanan, bisa melayani penerbitan kesalahan
dan kemudahan bagi P BG / I MB dan S L F Kuantitas Persentase Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota yang 80 – 90% Pemda
penggunanya melalui S I M B G secara memiliki pegawai dalam jumlah yang ideal yang bisa 85% 100% Baik
cepat dan akurat mengoperasikan aplikasi S I M B G

B . K I N E RJ A TAMBAHAN
- - - - - - - - -
II. MENENTUKAN KATEGORI CAPAIAN RENCANA KINERJA
Berdasarkan capaian IKI berserta kategorinya ditentukan capaian rencana kinerja berdasarkan tabel konversi dibawah ini :

CAPAIAN RENCANA
KETENTUAN KINERJA
KATEGORI NILAI
D u a atau lebih Capaian IKI paling kurang berada pada kategori "Sangat Baik", dan/atau
tidak ada Capaian IKI yang berada dibawah kategori “Baik”. SANGAT BAIK 120

D u a atau lebih Capaian IKI paling kurang berada pada kategori "Baik", dan/atau tidak
lebih dari 1 Capaian IKI berada pada kategori "Cukup" serta tidak ada Capaian IKI berada BAIK 100
pada kategori “Kurang” atau “Sangat Kurang”.

D u a atau lebih Capaian IKI paling kurang berada pada kategori “Cukup”, dan/atau tidak
lebih dari 1 Capaian IKI yang berada pada kategori "Kurang" serta tidak ada Capaian IKI CUKUP 80
berada pada kategori "Sangat Kurang"

D u a atau lebih Capaian IKI paling kurang berada pada kategori “Kurang” dan/atau tidak
K U RA N G 60
lebih dari 1 Capaian IKI berada pada kategori "Sangat Kurang"

D u a at au lebih Capaian IKI berada pada kategori "Sangat Kurang" SANGAT KU R A NG 25

Dalam hal suatu rencana kinerja hanya memiliki satu Indikator Kinerja Individu, maka capaian IKI merupakan capaian rencana kinerja.
TABEL MENGHITUNG CAPAIAN IKI DAN KATEGORI CAPAIAN IKI
( NAMA INSTANSI ) P E RI ODE PENILAIAN: … JANUARI S D … D E S E M B E R … TAHUN …
PEGAWAI YANG DINILAI P EJ AB AT PENILAI K I NERJ A
NAMA NAMA
NIP NIP (*opsional)
PANGKAT/G OL RU AN G PANGKAT/GOL RU ANG
J AB ATA N Kepala Subdirektorat II J AB AT AN Direktur II
UNIT K E R J A Direktorat II UNIT K E R J A Direktorat Jenderal III
K ATEG ORI CAPAIAN RENCANA K I N E R J A
RENCANA K IN E RJ A
NO RENCANA K I N E RJ A AS P EK INDIKATOR K IN E RJ A INDIVIDU TARGET REALISASI CAPAIAN IKI CAPAIAN
ATASAN L A N G S U N G K A TEG ORI NILAI
IKI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
A. K I N E R J A UTAMA
1 Meningkatnya kualitas Aplikasi SIMBG Kualitas Tingkat kesesuaian fitur aplikasi 70 – 80% 75% 100% Baik Baik 100
bangunan gedung yang menjalankan bisnis dengan NSPK
menjamin keselamatan, proses da n S LA Kuantitas Persentase penyelesaian fitur aplikasi 80 – 90% fitur 87% 100% Baik
kesehatan, (service level S I M B G yang siap digunakan aplikasi siap
kenyamanan, dan agreement) sesuai Ketepatan waktu penyelesaian fitur digunakan
kemudahan bagi NSP K yang reliable Waktu aplikasi sesuai dengan jadwal yang 7 – 8 bulan 7 bulan 100% Baik
penggunanya. dan user-friendly ditetapkan setelah NSP K
terbit
2 Meningkatnya kualitas Respons yang cepat Kuantitas Persentase penyelesaian pengaduan 80 – 90% dari 95% 106% Sangat Baik Sangat Baik 120
bangunan gedung yang dan akurat atas masyarakat dan pengelola S I M B G atas jumlah
menjamin keselamatan, pengaduan masyarakat layanan P B G / I MB dan S LF pengaduan
kesehatan, dan yang diajukan
kenyamanan, dan pengelola Waktu Rata-rata waktu yang dibutuhkan 1 – 2 hari 2 hari 100% Baik
kemudahan bagi simbg terkait layanan u n t u k memproses layanan pengaduan setelah
penggunanya penerbitan PBG /I MB masyarakat dan pengelola S I M B G permohonan /
dan SLF melalui pengaduan
aplikasi S I M B G disampaikan

3 Meningkatnya kualitas Semakin banyak Kualitas Persentase kesalahan dokumen 90 – 95% 90% 100% Baik Baik 100
bangunan gedung yang pegawai dinas P U dan P BG /I MB dan S L F yang diterbitkan dokumen
menjamin keselamatan, PTSP pemda kab/kota melalui aplikasi S I M B G diproses
kesehatan, yang bisa melayani tanpa
kenyamanan, dan penerbitan P BG /I MB kesalahan
kemudahan bagi dan SLF melalui Kuantitas Persentase Pemerintah Daerah 80 – 90% 85% 100% Baik
penggunanya S I M B G secara cepat Kabupaten/ Kota yang memiliki Pemda
dan akurat pegawai dalam jumlah yang ideal yang
bisa mengoperasikan aplikasi S I M B G

B . K I N E R J A TAMBAHAN
- - - - - - - - - - -
III. MENGHITUNG NILAI TERTIMBANG CAPAIAN RENCANA KINERJA
Nilai tertimbang berfungsi untuk mengikat kinerja individu dengan kinerja organisasi atau kinerja bawahan dengan kinerja atasan langsung. Bobot adalah
besarnya angka yang ditetapkan sebagai pengali nilai capaian Rencana Kineja. Bobot tergantung pada Metode Penyelarasan Kinerja yang digunakan.

Metode Cascading Ketentuan Rencana Kinerja Ada/Tidak Pembagian Bobot

Non-Direct 1 Kinerja Utama Ada 80


Kinerja atasan langsung yang diintervensi Ada Maksimal 20
Kinerja Tambahan Ada Maksimal 10
Non - Direct 2 Kinerja Utama Ada 80
Kinerja atasan langsung yang diintervensi Ada Maksimal 20
Kinerja Tambahan Tidak -
Direct 3 Kinerja Utama Ada 100
Kinerja atasan langsung yang diintervensi Tidak -
Kinerja Tambahan Ada Maksimal 10
Direct 4 Kinerja Utama Ada 100
Kinerja atasan langsung yang diintervensi Tidak -
Kinerja Tambahan Tidak -

1. Jika kinerja utama diselaraskan dengan metode direct maka :


• Bobot untuk nilai capaian rencana kinerja adalah 100 poin
• Nilai capaian kinerja atasan yang diintervensi tidak diperhitungkan dalam penilaian.
3. Jika kinerja utama diselaraskan dengan metode non-direct maka :
• Bobot untuk nilai capaian rencana kinerja adalah 80 poin
• Bobot untuk nilai capaian kinerja atasan yang diintervensi adalah maksimal 20 poin
3. Jika terdapat kinerja tambahan maka bobot total untuk nilai capaian kinerja tambahan adalah maksimal 10 poin
KETENTUAN PEMBOBOTAN NILAI TERTIMBANG

METODE DIRECT METODE NON DIRECT


80/100 x NCRKP + Bobot*/100 x NCRKAL
100/100 x NCRKP + 0/100* x NCRKAL
Sangat Baik*

• 20/100 x NCRKAL

Bobot dipengaruhi oleh Kategori Capaian Kinerja


Baik*

• 20/100 x NCRKAL

Cukup*

• 10% x NCRKAL

Kurang*

• 5% x NCRKAL

Sangat Kurang*

• 1% x NCRKAL

Atasan

Keterangan:
NCRKP = NILAI CAPAIAN RENCANA KINERJA PEGAWAI
NCRKAL = NILAI CAPAIAN RENCANA KINERJA ATASAN LANGSUNG/ RATA – RATA NILAI CAPAIAN IKI JPT YANG DIINTERVENSI
TABEL MENGHITUNG CAPAIAN IKI DAN KATEGORI CAPAIAN IKI
( NAMA INSTANSI ) P E RI ODE PENILAIAN: … JANUARI S D … D E S E M B E R … TAHUN …
PEGAWAI YANG DINILAI P EJ AB AT PENILAI K I NERJ A
NAMA NAMA
NIP NIP (*opsional)
PANGKAT/G OL RU AN G PANGKAT/GOL RU ANG
J AB ATA N Kepala Subdirektorat II J AB AT AN Direktur II
UNIT K E R J A Direktorat II UNIT K E R J A Direktorat Jenderal III
CAPAIAN RENCANA K I N E R J A
KATEGORI
RENCANA K IN E RJ A NILAI
NO RENCANA K I N E RJ A AS P EK INDIKATOR K IN E RJ A INDIVIDU TARGET REALISASI CAPAIAN IKI CAPAIAN
ATASAN L A N G S U N G K A TEG ORI NILAI TERTIMBANG
IKI
*
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
A. K I N E R J A UTAMA
1 Meningkatnya kualitas Aplikasi SIMBG Kualitas Tingkat kesesuaian fitur aplikasi 70 – 80% 75% 100% Baik Baik 100 104
bangunan gedung yang menjalankan bisnis dengan NSPK
menjamin keselamatan, proses da n S LA Kuantitas Persentase penyelesaian fitur aplikasi 80 – 90% fitur 87% 100% Baik
kesehatan, (service level S I M B G yang siap digunakan aplikasi siap
kenyamanan, dan agreement) sesuai Ketepatan waktu penyelesaian fitur digunakan
kemudahan bagi NSP K yang reliable Waktu aplikasi sesuai dengan jadwal yang 7 – 8 bulan 7 bulan 100% Baik
penggunanya. dan user-friendly ditetapkan setelah NSP K
terbit
2 Meningkatnya kualitas Respons yang cepat Kuantitas Persentase penyelesaian pengaduan 80 – 90% dari 95% 106% Sangat Baik Sangat Baik 120 120
bangunan gedung yang dan akurat atas masyarakat dan pengelola S I M B G atas jumlah
menjamin keselamatan, pengaduan masyarakat layanan P B G / I MB dan S LF pengaduan
kesehatan, dan yang diajukan
kenyamanan, dan pengelola Waktu Rata-rata waktu yang dibutuhkan 1 – 2 hari 2 hari 100% Baik
kemudahan bagi simbg terkait layanan u n t u k memproses layanan pengaduan setelah
penggunanya penerbitan PBG/IMB masyarakat dan pengelola S I M B G permohonan /
dan SLF melalui pengaduan
aplikasi S I M B G disampaikan

3 Meningkatnya kualitas Semakin banyak Kualitas Persentase kesalahan dokumen 90 – 95% 90% 100% Baik Baik 100 104
bangunan gedung yang pegawai dinas P U dan P BG /I MB dan S LF yang diterbitkan dokumen
menjamin keselamatan, PTSP pemda kab/kota melalui aplikasi S I M B G diproses
kesehatan, yang bisa melayani tanpa
kenyamanan, dan penerbitan P BG /I MB kesalahan
kemudahan bagi dan SLF melalui Kuantitas Persentase Pemerintah Daerah 80 – 90% 85% 100% Baik
penggunanya S I M B G secara cepat Kabupaten/ Kota yang memiliki Pemda
dan akurat pegawai dalam jumlah yang ideal yang
bisa mengoperasikan aplikasi S I M B G

B . K I N E R J A TAMBAHAN
- - - - - - - - - - - -
Keterangan:
*Nilai tertimbang Capaian Rencana Kinerja Utama Kepala Subdirektorat II yang teridiri dari :
1. Aplikasi SIM BG menjalankan bisnis proses dan SL A (service level agreement) sesuai NSPK yang reliable dan user-friendly) mengintervensi Kinerja
utama Direktur II nomor 1 yakni “Meningkatnya kualitas bangunan gedung yang menjamin keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan
kemudahan bagi penggunanya” yang memiliki NCIKI adalah
2 . Res p o n s yang cepat dan akurat atas pengaduan masyarakat dan pengelola simbg [TR1] terkait layanan penerbitan PBG/IMB dan SL F melalui
aplikasi SIM BG mengintervensi Kinerja utama Direktur II nomor 1 yakni “Meningkatnya kualitas bangunan gedung yang menjamin keselamatan,
kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan bagi penggunanya”
3. Semakin b anyak pegawai dinas PU dan PTSP pemda kab/kota yang bisa melayani penerbitan PBG/IMB dan SLF melalui SI M BG secara cepat
dan akurat mengintervensi Kinerja utama Direktur II nomor 1 yakni “Meningkatnya kualitas bangunan gedung yang menjamin keselamatan,
kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan bagi penggunanya”

Dihitung dengan formula:

Berikut ilustrasi perhitungan nilai TERTIMBANG kepala subdirektorat II:

KINERJA UTAMA ATASAN NILAI KINERJA METODE CASCADING KINERJA UTAMA KEPALA NILAI KINERJA UTAMA KEPALA NILAI TERTIMBANG
LANGSUNG YANG UTAMA ATASAN SUBDIREKTORAT II SUBDIREKTORAT II
DIINTERVENSI LANGSUNG
1 120 non - direct 1 100 (80/100 × 100) + ( 20/100 × 120) = 104

1 120 non - direct 2 120 (80/100 × 120) + ( 20/100 × 120) = 120

1 120 non - direct 3 100 (80/100 × 100) + ( 20/100 × 120) = 104


IV. MENGHITUNG NILAI AKHIR SKP
Berdasarkan Nilai capaian Rencana Kinerja dihitung Nilai Akhir SKP :

Formula yang digunakan adalah :

dimana :
Nilai Capaian KU

Nilai Capaian KT

Apabila perolehan nilai S KP lebih dari 120, ma ka nilai S K P dikonversi menjadi 120 dengan menambahka n keterangan.
TABEL MENGHITUNG NILAI SKP
PEGAWAI YANG DINILAI P E J AB AT PENILAI K INE RJ A
NAMA NAMA
NIP NIP (*opsional)
PANGKAT/GOL RU AN G PANGKAT/GOL RU ANG
J AB ATA N Kepala Subdirektorat II J AB ATAN Direktur II
UNIT K E R J A Direktorat II UNIT K E R J A Direktorat Jenderal III
CAPAIAN RENCANA K INE RJ A
RENCANA KATEGORI
NILAI
NO K IN E RJ A ATASAN RE N CAN A K I N E R J A AS P E K INDIKATOR K I N ERJ A INDIVIDU TARGET REALISASI CAPAIAN IKI CAPAIAN
K ATEG ORI NILAI TERTIMBAN
LANGSUNG IKI
G*
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
A. K I N E R J A UTAMA
1 Meningkatnya Aplikasi S I M B G Kualitas Tingkat kesesuaian fitur aplikasi 70 – 80% 75% 100% Baik Baik 100 104
kualitas bangunan menjalankan bisnis dengan NSPK
gedung yang proses dan S L A Kuantitas Persentase penyelesaian fitur 80 – 90% fitur 87% 100% Baik
menjamin (service level aplikasi SIMBG yang siap aplikasi siap
keselamatan, agreement) sesuai digunakan digunakan
kesehatan, NSPK yang reliable Waktu Ketepatan waktu penyelesaian fitur 7 – 8 bulan 7 bulan 100% Baik
kenyamanan, dan dan user-friendly aplikasi sesuai dengan jadwal yang setelah NSPK
kemudahan bagi ditetapkan terbit
penggunanya.
2 Meningkatnya Respons yang cepat Kuantitas Persentase penyelesaian 80 – 90% dari 95% 106% Sangat Baik Sangat Baik 120 120
kualitas bangunan dan akurat atas pengaduan masyarakat dan jumlah
gedung yang pengaduan pengelola S I M B G atas layanan pengaduan
menjamin masyarakat dan P B G /IMB dan S LF yang diajukan
keselamatan, pengelola 2 hari 100% Baik
kesehatan, simbg terkait Waktu Rata-rata waktu yang dibutuhkan 1 – 2 hari
kenyamanan, dan layanan penerbitan u n t u k memproses layanan setelah
kemudahan bagi P BG / I MB dan S L F pengaduan masyarakat dan permohonan
penggunanya melalui aplikasi pengelola S I M B G / pengaduan
SIMBG disampaikan
3 Meningkatnya Semakin banyak Kualitas Persentase kesalahan dokumen 90 – 95% 90% 100% Baik Baik 100 104
kualitas bangunan pegawai dinas P U dan P BG /I MB dan S L F yang diterbitkan dokumen
gedung yang PTSP pemda kab/kota melalui aplikasi S I M B G diproses
menjamin yang bisa melayani tanpa
keselamatan, penerbitan P B G /I MB kesalahan
kesehatan, dan SLF melalui Kuantitas Persentase Pemerintah Daerah 80 – 90% 85% 100% Baik
kenyamanan, dan S I M B G secara cepat Kabupaten/ Kota yang memiliki Pemda
kemudahan bagi dan akurat pegawai dalam jumlah yang ideal
penggunanya yang bisa mengoperasikan aplikasi
B . K I NE RJA TAMBAHAN

- - - - - - - - - - -

109,3

KETERANGAN P E JA BAT PENILAI (Opsional) : -

(tempat), (tanggal, bulan, tahun)


Pejabat Penilai Kinerja,

(Nama)
(NIP)
4. PENILAIAN PERILAKU KERJA
PERILAKU KERJA STANDAR PERILAKU KERJA

Orientasi Pelayanan
Standar/Level
Komitmen Jabatan Jenjang Jabatan yang
Insiatif Kerja dipersyaratk
Kerja sama an
Kepemimpinan Jabatan Pimpinan Utama 7
Tinggi Madya 6– 7
Pratama 5– 6
Jabatan Administrator 4– 5
Administrasi Pengawas 3– 4
Pelaksana 1– 2
Jabatan Utama 5– 6
Fungsional Madya 4– 5
Keahlian Muda 3– 4
Ditetapkan berdasarkan Standar Pertama 2– 3
Perilaku yang berlaku dalam jabatan
Jabatan Penyelia 3– 4
Fungsional Mahir 2– 3
Keterampilan Terampil 1– 2
Pemula 1– 2
Standar Perilaku Kerja
1. Orientasi Pelayanan

A S P E K PERILAKU K E R J A ORIENTASI PELAYANAN


DEFINISI Sikap dan perilaku kerja pegawai dalam memberikan pelayanan terbaik kepada yang dilayani antara lain meliputi
masyarakat, atasan , rekan kerja, unit kerja terkait, dan/atau instansi lain.
LEVEL INDIKATOR PERILAKU K E R J A SITUASI
PERILAKU
KERJA
1 Memahami dan memberikan pelayanan yang baik sesuai standar. a. Ketika memberikan pelayanan kepada
pihak-pihak yang dilayani.
2 Memberikan pelayanan sesuai standar dan men unjukkan komitmen b. Ketika membangun hubungan dengan
dalam pelayanan. pihak-pihak yang dilayani.
3 Memberikan pelayanan diatas standar untuk memastikan keputus an c. Ketika diharapkan memberikan nilai-nilai
pihak-pihak yang dilayani sesuai arahan atas an. tu mbuh atas layanan yang diberikan
kepada pihak-pihak yang dilayani.
4 Memberikan pelayanan diatas standar dan membangun nilai tambah d. Ketika beradaptasi dengan menggunakan
dalam pelayanan. teknologi digital.
5 Berus aha memenuhi kebutuhan mendasar dalam pelayanan dan e. Ketika diharapkan dengan benturan
percepatan penanganan mas alah. kepentingan.

6 Mengevaluasi dan mengantisipasi kebutuhan pihak-pihak yang dilayani.

7 Mengembangkan sistem pelayanan baru bersifat jangka panjang un tu k


memastikan kebutuhan dan kepuasan pihak-pihak yang dilayani.
Standar Perilaku Kerja
2. KOMITMEN

A S P E K PERILAKU K E R J A KOMITMEN
DEFINISI Kemauan dan kemampuan untuk menyelaraskan sikap dan tindakan pegawai un tuk mewujudkan tujuan organisasi dengan
mengutamakan kepentingan dinas daripada kepentingan diri sendiri, seseorang, dan /atau golongan.

LEVEL INDIKATOR PERILAKU K E R J A SITUASI


PERILAKU
KERJA
1 Memahami dan mengetahui perilaku dasar menyangkut komitmen organisasi. a. Ketika menjalankan tugas serta
kewajibannya sebagai anggota organisasi.
2 Menunjukkan perilaku atau tindakan sesuai dengan aturan atau nilai-nilai b. Ketika harus menjaga citra organisasi.
organisasi sebatas mengikuti arahan atas an. c. Ketika menghadapi keadaan dilematis.
d. Ketika diharapkan memupuk jiwa
3 Menunjukkan tindakan dan perilaku yang konsisten serta meneladani perilaku nasionalisme.
komitmen terhadap organisasi. e. Ketika dihadapkan dengan masalah
korupsi/ kolusi/ nepotisme (KKN).
4 Mendukung tujuan serta menjaga citra organisasi secara konsisten.

5 Bertindak berdasarkan nilai-nilai organisasi secara konsisten.

6 Menunjukkan komitmen atas kepentingan yang lebih besar daripada


kepentingan pribadi.
7 Mengambil keputusan atau tindakan yang membutuhkan pengorbanan yang
besar (menjadi model perilaku positif yang terintegrasi)
Standar Perilaku Kerja
3. INISIATIF KERJA
A S P E K PERILAKU INISIATIF K E R J A
DEFINISI Kemauan dan kemampuan untuk melahirkan ide-ide baru, cara-cara baru untuk peningkatan kerja, kemauan untuk membantu
rekan kerja yang membutuhkan bantuan , melihat mas alah sebagai peluang bukan a n ca m a n , kemauan un tuk bekerja menjadi lebih
baik setiap hari, serta penuh semangat dan antusiasme, aspek inisiatif kerja juga termasuk inovasi yang dilakukan oleh pegawai.

LEVEL INDIKATOR PERILAKU K E R J A SITUASI


PERILAKU
KERJA
1 Memahami apa yang harus dilakukan dalam merespon tugas atau pekerjaan, a. Ketika menjalankan tugas yang terkait
belum menun jukkan perilaku dasar yang diharapkan oleh organisasi. pekerjaannya.
2 Cepat tanggap ketika menerima tugas atau pekerjaan dengan menyus un target, b. Ketika kondisi/ situasi penyelesaian.
mencari ide baru ataupun menun jukkan keinginan untuk berkontribusi dalam c. Ketika menjadi bagian anggota tim/ kelompok
tugas, dan menghadapi permasalahan dengan menghubungi pihak kerja.
berwenang/atasan. d. Ketika menghadapi mas a-masa sulit.
3 Dapat bekerja secara mandiri, kemauan untuk mencoba hal baru dan e. Ketika dituntut bekerja lebih baik.
membangun jejaring. Mampu bertindak secara mandiri sesuai kewenangan dalam
menangani permasalahan rutin.
4 Bertindak proaktif pada situasi kritis, terbuka terhadap pendekatan baru, dan
secara sukarela mengembangkan kemampuan orang lain.
5 Menyus un rencana, tindakan taktis m a up un langkah antisipasi terhadap
permasalahan rutin. Menyusun perbaikan berkelanjutan, dan menghargai orang
lain.
6 Merancang rencana jangka pendek, adaptasi ide un tuk meningkatkan Kinerja,
dan memberikan dukungan terhadap orang lain.
7 Merancang rencana yang komprehensif, berorientasi jangka panjang,
mempertimbangkan kesuksesan anggota organisasi, serta membuat terobosan
baru.
Standar Perilaku Kerja
4. KERJA SAMA

A S P E K PERILAKU K E R J A S A M A
DEFINISI Kemauan dan kemampuan pegawai un tuk bekerjasama dengan rekan kerja, atas an , bawahan dalam unit kerjanya serta instansi lain dalam
menyelesaikan s uatu tugas dan tanggung jawab yang ditentukan, sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.

LEVEL INDIKATOR PERILAKU K E R J A SITUASI


PERILAKU
KERJA
1 Memahami peran dalam tim dan menun jukkan sikap positif dalam hubun gan kerjasama. a. Ketika menghadapi mas alah dengan pegawai
lain/ orang yang tidak disukai ditempat kerja.
2 Berus aha menun jukkan perilaku kooperatif dan sikap profesional sesuai standar prosedur. b. Ketika mendapatkan pembagian tugas yang
tidak menyenangkan
3 Menunjukkan komitmen atas profesionalitas dan harapan positif terhadap tim/kelompok c. Ketika menghadapi pimpinan yang tidak
kecil. memperdulikan kontribusi anggota tim.
d. Ketika bekerja di dalam kelompok/ tim.
4 Bersikap transparan dan terbuka serta menghargai anggota kelompoknya.
e. Ketika dituntut untuk mengembangkan
5 Berkomitmen terhadap penyelesaian tugas dan memberikan dukungan secara aktif jaringan Kerjasama.
terhadap anggota tim yang lebih besar dan beragam.

6 Membangun semangat kelompok besar dan nilai tambah dalam pelaksanaan tugas.

7 Secara aktif menjaga motivasi dan hubun gan yang positif dalam organisasi.
Standar Perilaku Kerja
5. KEPEMIMPINAN

A S P E K PERILAKU KEPEMIMPINAN
DEFINISI Kemampuan dan kemauan pegawai un tuk memotivasi dan mempengaruhi bawahan atau orang lain yang berkaitan dengan bidang
tugasnya demi tercapainya tujuan organisasi.
LEVEL INDIKATOR PERILAKU K E R J A SITUASI
PERILAKU
KERJA
1 Memahami dan menunjukkan sikap kepedulian, memberikan arahan tugas, serta a. Ketika menjadi pemimpin informal dalam unit
pertimbangan atas risiko. kerja/ organisasi.
2 Men unjukkan perilaku positif, memberikan bimbingan dan motivasi, serta keberanian b. Ketika diharapkan menjadi penyemangat rekan
mengambil risiko personal. kerja/ bawahan.
3 Bersedia untuk memberikan pengarahan, memotivasi, dan menunjukkan komitmen c. Ketika terjadi perselisihan dalam kelompok/ unit
atas perilaku positif dan keberanian dalam mengambil risiko. kerja/ organisasi.
4 Memberikan dukungan terhadap orang lain serta menunjukkan tekad untuk d. Ketika mengatur pelaksanaan tugas/ pekerjaan
mengambil risiko. bawahan.
5 Men unjukkan kepercayaan diri serta sikap yang adil dan profesional dalam segala e. Ketika mempengaruhi orang lain untuk
situasi, serta bersedia untuk mengambil resiko. mencapai tujuan.
6 Men unjukkan kemandirian dan kemampuan menjadi katalisator f. Ketika dihadapkan dengan situasi yang tidak
7 Menjadi teladan dalam kepemimpinan organisasi. pasti (terdapat kemun gkinan mendatangkan
hasil yang negatif).
g. Ketika terjadi perubahan-perubahan yang
spesifik dalam organisasi.
Mekanisme Penilaian Perilaku Kerja

Penilaian Perilaku TOOLS SUBJEK MEKANISME

01 oleh Pejabat penilai tanpa


mempertimbangkan rekan kerja
Pengamatan Pejabat
Penilai Kinerja
kesesuaian tingkah
laku, sikap, atau
tindakan pegawai
Level perilaku yang
diperoleh kemudian
dikonversi menjadi
setingkat dan bawahan langsung dengan indikator suatu nilai perilaku
perilaku kerja yang kerja
dipersyaratkan dalam
jabatan

TOOLS SUBJEK MEKANISME


Penilaian Perilaku

02
kesesuaian tingkah laku,
oleh Pejabat penilai dengan Survey tertutup Level perilaku yang
sikap, atau tindakan
mempertimbangkan rekan kerja diperoleh kemudian
pegawai dengan perilaku
setingkat dan bawahan langsung dikonversi menjadi
kunci pada indikator
suatu nilai perilaku
perilaku kerja yang
kerja
dipersyaratkan dalam
jabatan
Langkah – Langkah Melakukan Penilaian Perilaku Kerja

Contoh:
Seorang pejabat pimpinan tinggi pratama menilai perilaku kerja bawahan langsungnya yang merupakan seorang pejabat administrator pada aspek
orientasi pelayanan. Standar/Level perilaku kerja yang dipersyaratkan untuk seorang pejabat administrator adalah 4 – 5. Maka dalam penilaian
perilaku akan diujikan kesesuaian indikator perilaku kerja dari level 4 sampai dengan 6. Berdasarkan hasil pengamatannya diperoleh:

Langkah
ASPEK PERILAKU K E R J A : 1. ORIENTASI PELAYANAN
TERPENUHI
NO SITUASI INDIKATOR PERILAKU K E R J A (☑/❌) LE V EL YANG DI P E ROL EH
1 Ketika memberikan pelayanan kepada Memberikan pelayanan diatas standar dan membangun nilai tambah ☑
pihak-pihak yang dilayani dalam pelayanan.

Menentukan level perilaku kerja yang Berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dalam pelayanan dan ☑ 5
percepatan penanganan masalah.
diperoleh berdasarkan pengamatan Mengevaluasi dan mengantisipasi kebutuhan pihak-pihak yang dilayani. ❌
untuk setiap situasi.
2 Ketika membangun hubungan dengan Memberikan pelayanan diatas standar dan membangun nilai tambah ☑
pihak-pihak yang dilayani. dalam pelayanan.
1. Sesuai standar, Berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dalam pelayanan dan ☑ 6
percepatan penanganan masalah.
2. Di atas standar (1 level diatas
Mengevaluasi dan mengantisipasi kebutuhan pihak-pihak yang dilayani. ☑
standar yang dipersyaratkan),
atau 3 Ketika diharapkan memberikan nilai- Memberikan pelayanan diatas standar dan membangun nilai tambah ☑
nilai tumbuh atas layanan yang dalam pelayanan.
3. Di bawah standar (1 level dibawaj diberikan kepada pihak-pihak yang
dilayani. Berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dalam pelayanan dan
standar yang dipersyaratkan) percepatan penanganan masalah. ❌ 4

Mengevaluasi dan mengantisipasi kebutuhan pihak-pihak yang dilayani.


Tidak diujikan
4 Ketika beradaptasi dengan Memberikan pelayanan diatas standar dan membangun nilai tambah
menggunakan teknologi digital. dalam pelayanan. ❌

Berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dalam pelayanan dan


percepatan penanganan masalah. Tidak diujikan 3
Mengevaluasi dan mengantisipasi kebutuhan pihak-pihak yang dilayani.
Tidak diujikan

5 Ketika diharapkan dengan benturan Memberikan pelayanan diatas standar dan membangun nilai tambah ☑
kepentingan. dalam pelayanan.

Berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dalam pelayanan dan ☑


percepatan penanganan masalah. 5

Mengevaluasi dan mengantisipasi kebutuhan pihak-pihak yang dilayani.



Langkah – Langkah Melakukan Penilaian Perilaku Kerja

Berdasarkan hasil pengamatan untuk aspek perilaku orientasi pelayanan diperoleh level sebagai berikut:

ASPEK
L E VE L YANG
PERILAKU NO SITUASI
DI P E ROL EH
KERJA
Orientasi 1 Ketika memberikan pelayanan kepada pihak-pihak yang dilayani 5
Pelayanan
2 Ketika membangun hubungan dengan pihak-pihak yang dilayani 6

3 Ketika diharapkan memberikan nilai-nilai t u mb u h atas layanan yang 4


diberikan kepada pihak-pihak yang dilayani.

4 Ketika beradaptasi dengan menggunakan teknologi digital. 3


5 Ketika diharapkan dengan benturan kepentingan. 5
Total 23
Rata – rata
4,6
(Total/Jumlah Situasi)
Kesimpulan : Berdasarkan hasil pengamatan pejabat penilai Kinerja, perilaku kerja pejabat administrator aspek
orientasi pelayanan berada pada level 4,6 (sesuai standar)
Langkah – Langkah Melakukan Penilaian Perilaku Kerja

Bagi Pejabat JPT Pratama, JA, dan JF (Standar Perilaku Kerja adalah level 3 - 6)

Langkah
Mengkonversi level perilaku kerja yang
diperoleh menjadi suatu nilai perilaku.

1. Bagi JPT Utama


2. Bagi JPT Madya
3. Bagi Pejabat JPT Pratama, JA, dan
JF (Standar Perilaku Kerja adalah
level 3 - 6)
4. Bagi JA dan JF (Standar Perilaku
Kerja adalah level 1 - 2)
Langkah – Langkah Melakukan Penilaian Perilaku Kerja

Bagi Pejabat Bagi JA dan JF (Standar Perilaku Kerja adalah level 1 - 2)

Langkah
Mengkonversi level perilaku kerja yang
diperoleh menjadi suatu nilai perilaku.

1. Bagi JPT Utama


2. Bagi JPT Madya
3. Bagi Pejabat JPT Pratama, JA, dan
JF (Standar Perilaku Kerja adalah
level 3 - 6)
4. Bagi JA dan JF (Standar Perilaku
Kerja adalah level 1 - 2)
Langkah – Langkah Melakukan Penilaian Perilaku Kerja

Contoh Bagi Pejabat Administrator

Langkah

Menghitung Nilai Akhir Perilaku Kerja


5. PENILAIAN IDE BARU
IDE BARU
gagasan kreatif pegawai atau sekelompok pegawai yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah dan/atau perbaikan metode dan proses
kerja yang sudah berjalan sehingga memberikan manfaat atau dampak pada lingkup tim kerja/ unit kerja/ instansi/daerah/ nasional.

Lingkup Aspek yang Dinilai Pejabat yang menetapkan

1. Pimpinan unit kerja untuk ide baru lingkup tim


1. tim kerja; Penilaian atas usulan ide baru dilakukan
kerja dan unit kerja.
2. unit kerja; paling kurang terkait aspek orisinalitas,
2. Menteri, pimpinan Lembaga, atau pejabat
3. instansi/ daerah; atau aspek penggunaan anggaran, dan aspek
setingkat untuk ide baru lingkup Instansi Pusat.
4. nasional. kemanfaatan,
3. Kepala Daerah untuk ide baru lingkup Instansi
Daerah.
 Dapat diajukan individual atau dalam 4. Presiden, atau Menteri, pimpinan Lembaga,
tim dan mendapatkan rekomendasi atau pejabat setingkat untuk ide baru lingkup
pejabat lingkup ide baru Nasional.

PENILAIAN PENETAPAN IDE


PENGAJUAN IDE USULAN IDE
BARU BARU
BARU

1. Lingkup tim kerja diberikan 2 poin; masa berlaku 1 tahun


Setelah PERHITUNGAN IDE BARU
2. Lingkup unit kerja diberikan 3 poin; masa berlaku 1 tahun
ditetapkan Ditambahkan dalam bentuk poin 3. Lingkup instansi diberikan 4 poin; masa berlaku 2 tahun dan
saat penilaian kinerja 4. Lingkup nasional diberikan 5 poin. masa berlaku 2 tahun
6. INTEGRASI SKP 1 & 2
Penilaian Prestasi Kerja PNS Periode Januari - Juni

PEJABAT PENILAI PNS YANG DINILAI


NAMA Dra. LUSIA YUNI KRISNAWATI, M.Si. NAMA AGUS FITRIADY, S.AP
NIP 196610081994032013 NIP 198308102001121004
PANGKAT/GOL PANGKAT/GOL
Pembina (IV/a) Penata (III/c)
RUANG RUANG
Kepala Bidang Mutasi dan Promosi Kasubid. Penilaian dan Evaluasi
JABATAN JABATAN
Aparatur Kinerja
Badan Kepegawaian, Pendidikan Badan Kepegawaian, Pendidikan
UNIT KERJA UNIT KERJA
dan Pelatihan dan Pelatihan
TANGGAL PENILAIAN 30 Juni 2021
UNSUR YANG DINILAI NILAI
a. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) 92
b. Perilaku Kerja Pegawai 96
NILAI PRESTASI KERJA PNS
93,6
(60% Nilai SKP dan 40% Nilai Perilaku Kerja)

Bojonegoro, 30 Juni 2021


Pejabat Penilai, PNS yang Dinilai,

Dra. LUSIA YUNI KRISNAWATI, M.Si. AGUS FITRIADY, S.AP


NIP. 19661008 199403 2 013 NIP. 19830810 200112 1 004
Penilaian Prestasi Kerja PNS Periode Juli - Desember
PEJABAT PENILAI PNS YANG DINILAI
NAMA Dra. LUSIA YUNI KRISNAWATI, M.Si. NAMA AGUS FITRIADY, S.AP
NIP 196610081994032013 NIP 198308102001121004
PANGKAT/GOL RUANGPembina (IV/a) PANGKAT/GOL RUANGPenata (III/c)
Kepala Bidang Mutasi dan Promosi Kasubid. Penilaian dan Evaluasi
JABATAN JABATAN
Aparatur Kinerja
Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Badan Kepegawaian, Pendidikan dan
UNIT KERJA UNIT KERJA
Pelatihan Pelatihan
TANGGAL PENILAIAN 30 Juni 2021
UNSUR YANG DINILAI NILAI
a. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) 95
b. Perilaku Kerja Pegawai 100
NILAI PRESTASI KERJA PNS
96,5
(70% Nilai SKP dan 30% Nilai Perilaku Kerja)
c. Ide Baru 2
NILAI AKHIR
98,5
(Nilai Kinerja PNS + Nilai ide baru)

Bojonegoro, 31 Desember 2021


Pejabat Penilai, PNS yang Dinilai,

Dra. LUSIA YUNI KRISNAWATI, M.Si. AGUS FITRIADY, S.AP


NIP. 19661008 199403 2 013 NIP. 19830810 200112 1 004
Integrasi Hasil Penilaian Kinerja PNS Tahun 2021

Nilai Kinerja PNS Tahun 2021 =


(50% x Nilai Kinerja 1) + (50% x Nilai Kinerja 2)
Integrasi Hasil Penilaian Kinerja PNS Tahun 2021
PEJABAT PENILAI PNS YANG DINILAI
NAMA Dra. LUSIA YUNI KRISNAWATI, M.Si. NAMA AGUS FITRIADY, S.AP
NIP 196610081994032013 NIP 198308102001121004
PANGKAT/GOL PANGKAT/GOL
Pembina (IV/a) Penata (III/c)
RUANG RUANG
Kepala Bidang Mutasi dan Promosi Kasubid. Penilaian dan Evaluasi
JABATAN JABATAN
Aparatur Kinerja
Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Badan Kepegawaian, Pendidikan dan
UNIT KERJA UNIT KERJA
Pelatihan Pelatihan
TANGGAL PENILAIAN 2 Februari 2022
INTEGRASI HASIL PENILAIAN KINERJA PNS TAHUN 2021
PERIODE NILAI KINERJA PNS
Januari - Juni 113,3
Juli - Desember 98,5
NILAI KINERJA PNS TAHUN 2021 105,9
PREDIKAT BAIK

Bojonegoro, 2 Februari 2022


Pejabat Penilai, PNS yang Dinilai,

Dra. LUSIA YUNI KRISNAWATI, M.Si. AGUS FITRIADY, S.AP


NIP. 19661008 199403 2 013 NIP. 19830810 200112 1 004
7. SKP BAGI PNS MUTASI
PERUBAHAN SKP
melalui pengajuan dan/atau hasil rekomendasi pemantauan dan
pembinaan kinerja kinerja

KRITERIA KETENTUAN
01 02
Pejabat penilai kinerja dan/atau manajer kinerja dapat melakukan Perubahan SKP hanya dapat dilakukan untuk:
perubahan SKP apabila dalam tahun berjalan terdapat kondisi 1. pengurangan/ penambahan rencana kinerja;
tertentu:
2. penyesuaian indikator kinerja individu; dan/atau
1. perubahan pemangku jabatan
2. perubahan dalam strategi yang mempengaruhi pencapaian tujuan 3. penyesuaian target
dan sasaran (perubahan program, kegiatan, dan alokasi anggaran)
3. perubahan prioritas atau asumsi yang berakibat secara signifikan
dalam proses pencapaian tujuan dan sasaran,
4. perubahan dikarenakan sakit dan cuti yang waktunya lebih dari 1
(satu) bulan, 03 MANAJER KINERJA
5. perubahan dikarenakan penugasan kedinasan lain dari pimpinan
Manajer kinerja melakukan reviu sebagaimana
unit kerja yang menyebabkan pegawai tidak dapat melaksanakan yang dilakukan untuk penetapan SKP.
tugas dan fungsinya yang waktunya lebih dari 1 (satu bulan)
meliputi: pengembangan kompetensi dan/atau penugasan untuk
mewakili institusi dan/atau negarakondisi tertentu lainnya dengan
persetujuan Menteri.
8. SKP PNS TUGAS BELAJAR
Penilaian Kinerja Bagi Pegawai yang menjalankan Tugas Belajar
1. Penilaian kinerja bagi pegawai yang melaksanakan tugas belajar dilakukan menggunakan dua indikator yaitu Indeks Prestasi Kumulatif dan
ketepatan waktu lulus pegawai.
2. Indikator nilai Indeks Prestasi Kumulatif setiap tahun akademik digunakan untuk menilai kinerja PNS selama masih mengikuti kegiatan
pembelajaran.
3. Bagi universitas luar negeri yang tidak mengeluarkan nilai prestasi akademik berupa Indeks Prestasi, maka penilaian kinerja pegawai selama
melaksanakan tugas belajar dapat menggunakan Predikat Akademik atau sebutan lain yang berlaku pada universitas tersebut.
4. Indikator ketepatan waktu kelulusan terbagi dalam 2 (dua) kategori:
• Pegawai yang lulus tepat waktu atau sesuai jangka waktu tertentu (batas waktu normatif program studi)
• Pegawai yang lulus tidak tepat waktu atau adanya perpanjangan jangka waktu tugas belajar sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan
5. Ketentuan konversi IPK dan ketepatan waktu lulus menjadi predikat kinerja pegawai dilakukan berdasarkan pembobotan. Bobot IPK adalah 60
dan bobot ketepatan waktu lulus adalah 40.

NILAI TERTIMBANG KONVE RS I HASIL PEM BOBOTA N K E PREDIKAT K I NE R JA


BE RDASA RK AN PREDIKAT IPK DAN WAKTU K ELU LU SAN
Nilai Tertimbang Predikat Kinerja
Predikat Kinerja Berdasarkan Adanya Tepat Lebih 4,60 – 5,00 Sangat Baik
IPK/Ketepatan Waktu Kelulusan Perpanjangan Waktu Cepat
Sangat Baik 4,2 4,6 5 4,00 – 4,59 Baik
Baik 3,6 4 4,4 3,60 – 3,99 Cukup
Cukup 3 3,4 3,8
< 3,00 Sangat Kurang
Sangat Kurang 1,8 2,2 2,6

5. Bagi pegawai yang melaksanakan tugas belajar namun masih melaksanakan tugas jabatan di unit kerja, maka penilaian kinerja pegawai yang
bersangkutan tetap berdasarkan penilaian kinerja bukan sebagai PNS yang melaksanakan tugas belajar.
- Confidential -

KETENTUAN AKREDITASI UNIVERSITAS, PROGRAM STUDI DAN RANGE IPK


UNIVERSITAS DALAM NEGERI UNIVERSITAS LUAR NEGERI
S1 (Strata 1) Kriteria Penilaian Kinerja seperti pada Universitas Luar Negeri dengan ketentuan
adalah :

Akreditasi
Akreditasi Sangat Sangat Kriteria universitas luar negeri sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan
Program Baik Cukup
Universitas Baik Kurang
Studi Kementerian yang menyelenggarakan urusan bidang pendidikan dan
A Minimal C 3,51 – 4,0 3,01 – 3,50 2,76 – 3,00 < 2,76 kebudayaan.
B Minimal C 3,61 – 4,0 3,10 – 3,60 2,76 – 3,09 < 2,76
S1
C Minimal B 3,71 – 4,0 3,20 – 3,70 2,76 – 3,19 < 2,76
Sangat Baik Baik Cukup Sangat Kurang
Profesi, S2 (Strata 2), S3 (Strata 3)
3,51 – 4,0 3,01 – 3,50 2,76 – 3,00 < 2,76

Akreditasi Profesi, S2, S3


Akreditasi Sangat
Program Sangat Baik Baik Cukup
Universitas Kurang Sangat Baik Baik Cukup Sangat Kurang
Studi
A Minimal C 3,51 – 4,00 3,20 – 3,50 3,00 – 3,19 < 3,00
3,51 – 4,00 3,20 – 3,50 3,00 – 3,19 < 3,00
B Minimal C 3,61 – 4,00 3,25 – 3,60 3,00 – 3,24 < 3,00
C Minimal B 3,71 – 4,00 3,30 – 3,70 3,00 – 3,29 < 3,00

Contoh Kasus Penilaian Kinerja Tugas Belajar


• Seorang pegawai menjalankan tugas belajar dan memulai pembelajaran pada semester ganjil tahun akademik 2019/2020 pada program studi magister Ilmu Komunikasi di
Universitas Indonesia, Indeks Prestasi semester 1 pegawai tersebut adalah 3,32 dan pada semester 2 adalah 3,45. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) pegawai pada tahun akademik
2020/2021 adalah 3,39. Maka, nilai kinerja pegawai untuk tahun akademik tersebut adalah 3,39 dengan predikat kinerja “Baik”
• Selanjutnya pada tahun akademik 2020/2021 pegawai tersebut mendapatkan Indeks Prestasi semester 3 dan semester 4 masing masing sebesar 3,43 dan 3,50. IPK pegawai pada
tahun akademik tersebut adalah 3,43. Maka, nilai kinerja pegawai untuk tahun akademik tersebut adalah 3,43. Jika pada tahun akademik yang sama pegawai yang bersangkutan
berhasil lulus dari studinya, maka ketepatan waktu lulus pegawai akan menjadi pertimbangan dalam penetuan predikat kinerja pegawai.
• Nilai tertimbang yang diperoleh dari Tabel Nilai Tertimbang Berdasarkan Predikat IPK dan Waktu Kelulusan adalah 4 maka predikat kinerja berdasarkan Tabel Konversi Hasil
Pembobotan ke Predikat Kinerja adalah Baik. Sehingga, nilai kinerja pegawai adalah 3,43 dengan predikat kinerja Baik
9. TINDAK LANJUT HASIL PENILAIAN KINERJA
PNS
- Confidential -

PELAPORAN KINERJA PYB

TIM PENILAI
KINERJA PNS

UNTUK DIJADIKAN ACUAN DALAM:


LAPORAN  Mengidentifikasi dan merencanakan kebutuhan
DOKUMEN pendidikan/pelatihan
 Mengembangkan kompetensi
Menandatangani PENILAIAN KINERJA
memuat paling sedikit:  Mengembangkan karier
 Nilai Kinerja PNS  Pemberian tunjangan
 Predikat Kinerja PNS  Pertimbangan mutasi, dan promosi
 Permasalahan Kinerja  Memberikan penghargaan dan pengenaan
PNS sanksi
 Rekomendasi  Menindaklanjuti permasalahan dalam penilaian
SKP dan perilaku kerja.
PEJABAT
PENILAI
KINERJA
PNS
PENGHARGAAN
- Confidential -

Predikat SANGAT BAIK 2 Tahun Berturut – Turut

Pasal 53, Ayat


diprioritaskan untuk Talent Pool 1

Predikat BAIK 2 Tahun Berturut – turut

Pasal 53, diprioritaskan untuk


Ayat 2 pengembangan kompetensi

PPK dapat memberikan


Penghargaan lain atas kinerja sesuai dengan ketentuan
Pasal 55,
peraturan perundang-undangan. Ayat 1
- Confidential -

SANKSI KINERJA
YA
JPT DENGAN dipindahkan pada jabatan lain sesuai
KINERJA TIDAK 6 Bulan untuk dengan kompetensi yang dimiliki
TERCAPAI memperbaiki kinerjanya
TIDAK Uji Kompetensi Kembali
ditempatkan pada jabatan yang lebih rendah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
Predikat Kinerja : undangan.
CUKUP, KURANGATAU
SANGATKURANG

dipindahkan pada jabatan lain sesuai


YA dengan kompetensi yang dimiliki atau
JA DAN JF ditempatkan pada jabatan yang lebih
6 Bulan untuk
rendah sesuai dengan ketentuan peraturan
KINERJA TIDAK memperbaiki kinerjanya
TERCAPAI perundang-undangan
TIDAK Uji Kompetensi Kembali

Ditempatkan sementara pada jabatan tertentu


Predikat Kinerja : dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun.
KURANGATAU SANGAT
KURANG

Setelah satu tahun tidak tersedia lowongan, pegawai


diberhentikan dengan hormat

Anda mungkin juga menyukai