Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG

SEKRETARIAT DAERAH
Jln. Merdeka No. 1 Palembang, Provinsi Sumatera Selatan
TELP. (0711) 352695, 312577 Faksimile : (0711) 317172 Kode Pos. 30131
e-Mail : info@Palembang.go.id, Website : www.palembang.go.id

LAPORAN KEGIATAN
DISKUSI ONLINE BERSAMA SEKRETARIS DEPUTI BIDANG REFORMASI BIROKRASI
AKUNTABILITAS APARATUR DAN PENGAWASAN KEMENPANRB RI
TENTANG KEBIJAKAN IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI 2020-2024

Ruang Kerja Bagian OrganisasiI Setda Kota Palembang, 14 April 2020

KEBIJAKAN IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI 2020-2024


1. HASIL EVALUASI REFORMASI BIROKRASI 2019
a. Hasil rata-rata Index RB Nasional tahun 2019 secara umum grafiknya menunjukan
peningkatan dari tahun ke tahun meskipun masih belum sesuai target nasional.
 Pemerintah Provinsi meningkat walaupun blm mencapai target.
 Pemerintah Kabupaten/Kota justru menurun akan tetapi penurunan ini disambut baik
karena disebabkan semakin banyak pemerintah Kota yang menyampaikan PMPRB
pada tahun 2019 yang lalu, dalam hal ini pembaginya semakin banyak sehingga
rata2 nya menurun dan kuantitas yang menyampaikan PMPRB bertambah.
b. Hasil Survey Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (eksternal dan internal).
 Survey Eksternal (survey dilakukan kepada 2708 unit kerja dengan 76,811
responden penerima layanan)
• Index Persepsi Kualitas Pelayanan Publik mengalami peningkatan baik di K/L
(3.43), Pemerintah Provinsi (3.41) dan Pemerintah Kota (3.38) akan tetapi
peningkatan ini masih belum sebanding seperti yang diharapkan.
• Index Persepsi Anti Korupsi (Integritas) juga mengalami peningkatan di K/L
(3.57), Pemerintah Provinsi (3.58) dan Pemerintah Kota (3.56) namun standar
yang diterapkan adalah minimal (3.6), artinya peningkatan ini masih belum
seperti yang diharapkan. Masih diperlukan peningkatan dan perbaikan dalam
hal integritas.

 Survey Internal (survey dilakukan terhadap 9.704 ASN K/L, 4.401 ASN Pemprov dan
26.768 ASN Pemkab/Kota)
Untuk suevey internal, para ASN ditanyakan persepsi tentang jabatan mereka
sebagai ASN di tempat mereka bekerja. Dalam survey internal ini para ASN di
Kategorikan menjadi 3, yaitu :
1) Kategori A (responden yang memahami tugas fungsi yang harus
dilaksanakan dan memahami pula ukuran keberhasilan pelaksanaan
tugasnya)
2) Kategori B ( responden yang telah memahami tugas dan dan fungsi yang
harus dilaksankan, namun tidak memahami ukuran keberhasilan
pelaksanaan tugasnya)
3) Kategori C ( responden yang tidak memahami tugas dan fungsi yang
harus dilaksanakan serta tidak memahami ukuran keberhasilan
pelaksanaan tugasnya).
• Hasil di K/L dengan 9.704 reponden adalah : Kategori A (33%) Kategori B
(53%) Kategori C (14%)
• Hasil di Pemprov dengan 4.401 responden adalah Kategori A ( 25%)
Kategori B ( 47%) Kategori C (28%)
• Hasil di Pemkab/Kota dengan 26.768 responden adalah Kategori A (23%)
Kategori B (56%) dan Kategori C ( 21%)

Dari hasil diatas, menjadi perhatian apakah benar masih banyak dari ASN
ditingkat Pemerintah Kota Palembang yang masuk dalam kategori C.

c. Beberapa catatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi


 Dan terkait hasil evaluasi RB di forum diskusi online ini terdapat 4 catatan yaitu:
1) RB masih bersifat proyek,
RB masih dianggap proyek semata dan seolah-olah hanya dilakukan oleh
Biro Organisasi atau Bagian Organisasi saja yang lain tidak. Dan hanya
melakukan kegiatan yang sesuai di DPA saja. Reformasi Birokrasi
memang masih berupa “kulit-kulit” nya saja hanya melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan reform atau kegiatan reformasi
birokrasi tapi belum menyentuh dalam perubahan itu sendiri. Hal ini harus
diperbaiki di tahun 2020 dengan tidak menggunakan termenologi “Proyek
Reformasi Birokrasi” karena makna dari Reform itu adalah PERUBAHAN.
2) RB tidak mengacu pada akar permasalahan
Hal ini dikarena kan RB tidak mengacu permasalahan apa yang dihadapi
oleh instansi yang bersangkutan. Akibat nya RB hanya acara untuk
mengumpulkan dokumen dan pegawai semata tetapi permasalahan
Birokrasi itu sendiri tidak bisa terselesaikan. Ini yang harus diperbaiki
dengan mengidentifikaskan permasalahan birokrasi apa yang sedang
dihadapi di instansi kita dengan dikaitkan dengan 8 area perubahan yang
ada. Setiap instansi akan menyelesaikan permasalah tersebut sesuai
dengan keadaan instansi masing-masing. Dan tentu nya akan tercermin
dengan hasil yang akan di terima yaitu PERUBAHAN.
3) RB tidak terintegrasi
Pelaksanaan RB tugas di Kelompok kerja berkerja masing-masing
sehingga tidak maksimalnya penyelesaian permasalahan birokrasi karena
tidak berkolaborasi.
4) fungsi pengawasan tidak optimal.
Monitoring atau pengawasan atas pelaksanaan Reformasi Birokrasi
relative tidak berjalan. Dalam hal ini diharapkan peran Inspektorat untuk
lebih aktif lagi untuk memastikan PERUBAHAN itu sudah terjadi bukan
sekedar pengumpulan dokumen saja.

2. KEBIJAKAN ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 2020 – 2024


Secara umum ada perubahan pada Kebijakan Road Map Reformasi Birokrasi 2020-
2024 akan tetapi perubahan nya tidak signifikan, namun pada Kebijakan Road Map RB
2020-2024 lebih fokus kepada arah perubahan dan perbaikan yang sudah dilakukan oleh
K/L, Pemprov dan Pemkot. Bukan hanya sekedar pengumpulan dokumen akan tetapi
perubahan yang nyata dari setiap instansi. Kebijakan ini berawal dari Road Map periode I
2010-2014 yang mengacu pada Rule Based Bureaucracy  Road Map periode II 2015-
2019 Performance Based Bureaucracy  Road Map periode III 2020-2024 Dynamic

Governance  World Class Governance  Kita akan berupaya pada tahun


2024 indonesia sudah menjadi Pemerintahan Kelas Dunia.
Reformasi Birokrasi 2020-2024 mempunyai 3 sasaran yaitu :
1. Birokrasi yang bersih dan akuntabel
 Deregulasi
 Akuntabilitas
 Pengawasan
2. Birokrasi yang kapabel
 Manajemen Perubahan
 Deregulasi
 Organisasi
 Tatalaksana
 SDM Aparatur
3. Pelayanan Publik yang Prima
 Pelayanan Publik
Untuk 8 area perubahan diharapkan akan mewujudkan Birokrasi yang bersih dan
akuntabel, Birokrasi yang kapabel dan Pelayanan Publik yang prima dan jika Reformasi
birokrasi ini terwujud dengan baik, maka Prioritas Kerja Presiden dan kabinet akan lebih
mudah tercapai keberhasilannya. Reformasi Birokrasi dapat berhasil jika prioritas kerja
pemerintah dapat terwujud dengan baik dan RB di masing-masing K/L pemprov dan
Pemkot dapat berhasil jika setiap K/L, Pemprov dan Pemkot dapat mencapai tar get kinerja
yang menjadi prioritasnya.
Terkait hasil hasil RB, Harapannya ketika Reformasi Birokrasi itu berjalan dengan
baik ada indikator yang berdampak positif atau membaik yaitu :
o ease of doing business ( kemudahan dalam berbisnis )
o Corruption Perception Index ( indeks Persepsi Korupsi )
o Government Effectiveness Index (Indeks Efektifitas Pemerintahan)
o Trust Barometer (Indeks kepercayaan)
Untuk mengukur sejauh mana perjalanan Reformasi Birokrasi kita menggunakan
indikator indeks Reformasi Birokrasi yang di turunkan atau di cascading ke dalam indikator
indikator sesuai dengan 3 Sasaran Reformasi Birokrasi.

SASARAN REFORMASI BIROKRASI


BIROKRASI YANG BERSIH DAN BIROKRASI YANG PELAYANAN PUBLIK
AKUNTABEL KAPABEL YANG PRIMA
INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR
PUBLIK SERVICE INDEX
1. Indeks Prilaku Anti Korupsi 1. Indeks Kelembagaan (Kualitas, kepatuhan
2. Nilai SAKIP 2. Indeks SPBE terhadap peraturan
3. Opini BPK 3. Indeks Profesionalitas perundang-undangan,
Integritas )

Adapun yang terpenting dalam Road Map Sekaranga adalah Quick Wins, yang
mana quick wins ini akan fokus pada apa hasil reform kita. Ini akan di tentukan setiap tahun
oleh KPRBN. Contoh nya untuk tahun ini berfokus pada Penyederhanaan Organisasi,
seluruh pemerintah daerah harus melaksanakan Penyederhanaan Organisasi Tersebut
yang tentu nya akan berakibat pengelolaan SDM. Selain itu setidaknya setiap K/L, dan
Pemerintah daerah harus menentukan Quick Wins nya masing-masing atau fokus
perbaikan (hasil Reform) di tahun 2020. Untuk tahun 2021 nanti akan di tentukan quick wins
yang menjadi Mandatory atau kewajiban, kemudian setiap pemerintah akan menentukan
Quick Wins yang relevan.

3. PROSES BISNIS PENGUATAN RB INTERNAL


Untuk melaksanakan Reformasi Birokrasi yag baik, masing-masing instansi harus
jelas dengan Proses bisnis sebagai berikut :

Terwujudnya hasil RB yang baik, sesuai dengan sasaran Reformasi Birokrasi tidak
lepas dari 8 area perubahan dan dilakanakan oleh seluruh unit yang ada. Untuk inspektorat
mempunyai 2 peran dalam hal mendorong perbaiakan di instansi dan mereform Inpektorat
itu sendiri. Untuk memastikan semua unit kerja bisa menjalankan RB merupakan peran
dari Sekretairat Daerah yang akan mendorong pembangunan di semua unit kerja.
Sedangkan insperktorat akan memastikan bahwa pelaksanaan RB sudah sesuai dengan
road map di setiap instansi pemerintah atau sebagai asesor atau pihak yang memastikan
apakah perubahan itu sudah terjadi.
Peran masing-masing unit kerja sangat penting karena akan terlihat bentuk reform nya.
Real Reform ada di setiap unit kerja karena unit adalah kerja unit yang terdepan
melayanani masyarakat. Hal tersebut mewajibkan setiap unit itu mempunyai inovasi karena
inovasi adalah tulang punggung dari RB karena akan melahirkan perubahan dan perbaikan
dan kinerja yang lebih baik lagi.

4. STRATEGI IMPLEMENTASI

Strategi ini bergerak mulai dari kinerja yaitu mendifinisikan kinerja apa yang harus
dipenuhi di level K/L, Pemprov dan Pemkab/Kota dan seluruh unit kerja sesuai tugas dan
fungsi. Setelah kinerja sudah terdefinisikan dengan baik maka, untuk mencapai Kinerja
yang baik diperlukan Proses Bisnis dan Struktur Organisasi yang mengarah ke outcome
atau hasil dengan mengaitkan kinerja SDM masing-masing instansi. Untuk pengelolaan
SDM harus terus ditingkatkan dengan membuat pelatihan atau Bimtek sesuai kebutuhan
atau disiplin ilmu SDM di unit kerja masing-masing.

5. PMPRB 2020-2024
PMPRB merupakan tools untuk memonitor dan memastikan Road Map yang sudah
dibuat oleh masing-masing instansi di K/L, pemprov dan Pemkab/kota apakah sudah
berjalan dengan baik dan sudah mampu mengarah ke Reformasi Birokrasi Nasional.
Perbedaan PMPRB 2020-2024 tidak begitu menyulitkan dengan sebelumnya.
Seperti bagan diatas secara umum masih menggunakan pengungkit 60% dan hasil 40%
Sama seperti tahun sebelumnya. Akan tetapi dipengungkit (60%) dibagi menjadi tiga yaitu:
1. MADATORI (20%)  kewajiban mandatori yang terkait dengan 8 area perubahan
dengan kata lain menggambarkan pengungkit yang tahun lalu sebesar 60 persen. Ini
wajib diisi untuk PMPRB
2. KEWAJIBAN K/L (10%) Penilaian-penilaian yang dilakukan oleh Kementrian
Lembaga lain terkait dengan Kementrian Lembaga dan Pemda. Contohnya IndeksArsip
(ANRI), IPPA (indeks Penyerapan Anggaran), APIP, SPIP, Indeks Perencanaan, dan
indeks-indeks lainnya. Data-data tersebut akan diisi oleh Tim RB Kemenpan-RB.
3. REFORM (30%)  Merupakan hasil Reformasi Birokrasi itu sendiri. Terkait dengan 8
Area Perubahan, contohnya Quick Win Madatory Tahun 2020 (yang merupakan
kewajiban setiap K/L dan PEMDA) yaitu Penyederhanaan Organisasi. Apakah setiap
Pemda sudah melaksanakan Penyederhanaan Organisasi tersebut dan seperti apa
hasilnya. Selain yang mandatory, bisa diisi dengan hasil reform yang bukan mandatory
atau kewajiban. Contohnya : Peningkatan Standart Pelayanan lebih cepat, Pengawasan
lebih baik, DLL. REFORM (30%) ini akan diisi pada saat TIM RB melakukan evaluasi
RB di setiap daerah. Sehingga diharapkan setiap unit bisa mendefinisikan hasil
reform yang sudah terwujud.
4. HASIL (40%)  Dilakukan melalui survey Internal dan Eksternal bekerja sama
dengan BPS.

Setiap Pemerintah daerah dapat mengisi PMPRB di Aplikasi yang akan di Launching
setelah permenpan RB terkai Roadmap telah selesai. Setiap Pemerintah Daerah harus
Submit ke aplikasi paling lambat tanggal 31 Mei 2020.

6. TIME LINE EVALUASI

Evaluasi Reformasi Birokrasi akan dilakukan mulai bulan Juni 2020 setelah
menerima PMPRB terakhir tanggal 31 Mei 2020. Evaluasi akan dilakukan secara
OnlineTeleconference yang mempunyai substansi tentang kondisi Reformnya seperti apa,
kelemahannya apa dan arah perbaikannya bagaimana. Teleconference ini akan dilakukan
selama 30 hari selama bulan Juni dan Juli akan mengidentifikasi masing-masing Pmerintah
daerah. Setelah evaluasi dilakukan akan ada output nya yaitu “Resep Perbaikan-
perbaikan”. Di Juli sampai dengan Bulan September akan dilakukan Survey Online kepada
pihak pengguna layanan Pemerintah Daerah sebanyak 100 responden. Bulan Agustus
akan melakukan verifikasi kelapangan ( apabila kondisi memungkinkan) yang bertujuan
untuk memonitor atau memastikan seperti apa hasil resep perbaikan yang sudah diberikan.
Harapannya bulan November sudah finalisasi dan Bulan desember Evaluasi sudah selesai.

7. REKOMENDASI PERBAIKAN
Palembang, April 2020
Mengetahui:
SEKRETARIS DAERAH Penyusun Laporan
KOTA PALEMBANG, KEPALA BAGIAN ORTALA,

Drs. RATU DEWA, M.Si NURMALA SARI, S.STP., M.Si.


Pembina Utama Muda Pembina Tingkat I
NIP. 196907071993031005 NIP 197611211995112001

Anda mungkin juga menyukai