SEKRETARIAT DAERAH
Jln. Merdeka No. 1 Palembang, Provinsi Sumatera Selatan
TELP. (0711) 352695, 312577 Faksimile : (0711) 317172 Kode Pos. 30131
e-Mail : info@Palembang.go.id, Website : www.palembang.go.id
LAPORAN KEGIATAN
DISKUSI ONLINE BERSAMA SEKRETARIS DEPUTI BIDANG REFORMASI BIROKRASI
AKUNTABILITAS APARATUR DAN PENGAWASAN KEMENPANRB RI
TENTANG KEBIJAKAN IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI 2020-2024
Survey Internal (survey dilakukan terhadap 9.704 ASN K/L, 4.401 ASN Pemprov dan
26.768 ASN Pemkab/Kota)
Untuk suevey internal, para ASN ditanyakan persepsi tentang jabatan mereka
sebagai ASN di tempat mereka bekerja. Dalam survey internal ini para ASN di
Kategorikan menjadi 3, yaitu :
1) Kategori A (responden yang memahami tugas fungsi yang harus
dilaksanakan dan memahami pula ukuran keberhasilan pelaksanaan
tugasnya)
2) Kategori B ( responden yang telah memahami tugas dan dan fungsi yang
harus dilaksankan, namun tidak memahami ukuran keberhasilan
pelaksanaan tugasnya)
3) Kategori C ( responden yang tidak memahami tugas dan fungsi yang
harus dilaksanakan serta tidak memahami ukuran keberhasilan
pelaksanaan tugasnya).
• Hasil di K/L dengan 9.704 reponden adalah : Kategori A (33%) Kategori B
(53%) Kategori C (14%)
• Hasil di Pemprov dengan 4.401 responden adalah Kategori A ( 25%)
Kategori B ( 47%) Kategori C (28%)
• Hasil di Pemkab/Kota dengan 26.768 responden adalah Kategori A (23%)
Kategori B (56%) dan Kategori C ( 21%)
Dari hasil diatas, menjadi perhatian apakah benar masih banyak dari ASN
ditingkat Pemerintah Kota Palembang yang masuk dalam kategori C.
Adapun yang terpenting dalam Road Map Sekaranga adalah Quick Wins, yang
mana quick wins ini akan fokus pada apa hasil reform kita. Ini akan di tentukan setiap tahun
oleh KPRBN. Contoh nya untuk tahun ini berfokus pada Penyederhanaan Organisasi,
seluruh pemerintah daerah harus melaksanakan Penyederhanaan Organisasi Tersebut
yang tentu nya akan berakibat pengelolaan SDM. Selain itu setidaknya setiap K/L, dan
Pemerintah daerah harus menentukan Quick Wins nya masing-masing atau fokus
perbaikan (hasil Reform) di tahun 2020. Untuk tahun 2021 nanti akan di tentukan quick wins
yang menjadi Mandatory atau kewajiban, kemudian setiap pemerintah akan menentukan
Quick Wins yang relevan.
Terwujudnya hasil RB yang baik, sesuai dengan sasaran Reformasi Birokrasi tidak
lepas dari 8 area perubahan dan dilakanakan oleh seluruh unit yang ada. Untuk inspektorat
mempunyai 2 peran dalam hal mendorong perbaiakan di instansi dan mereform Inpektorat
itu sendiri. Untuk memastikan semua unit kerja bisa menjalankan RB merupakan peran
dari Sekretairat Daerah yang akan mendorong pembangunan di semua unit kerja.
Sedangkan insperktorat akan memastikan bahwa pelaksanaan RB sudah sesuai dengan
road map di setiap instansi pemerintah atau sebagai asesor atau pihak yang memastikan
apakah perubahan itu sudah terjadi.
Peran masing-masing unit kerja sangat penting karena akan terlihat bentuk reform nya.
Real Reform ada di setiap unit kerja karena unit adalah kerja unit yang terdepan
melayanani masyarakat. Hal tersebut mewajibkan setiap unit itu mempunyai inovasi karena
inovasi adalah tulang punggung dari RB karena akan melahirkan perubahan dan perbaikan
dan kinerja yang lebih baik lagi.
4. STRATEGI IMPLEMENTASI
Strategi ini bergerak mulai dari kinerja yaitu mendifinisikan kinerja apa yang harus
dipenuhi di level K/L, Pemprov dan Pemkab/Kota dan seluruh unit kerja sesuai tugas dan
fungsi. Setelah kinerja sudah terdefinisikan dengan baik maka, untuk mencapai Kinerja
yang baik diperlukan Proses Bisnis dan Struktur Organisasi yang mengarah ke outcome
atau hasil dengan mengaitkan kinerja SDM masing-masing instansi. Untuk pengelolaan
SDM harus terus ditingkatkan dengan membuat pelatihan atau Bimtek sesuai kebutuhan
atau disiplin ilmu SDM di unit kerja masing-masing.
5. PMPRB 2020-2024
PMPRB merupakan tools untuk memonitor dan memastikan Road Map yang sudah
dibuat oleh masing-masing instansi di K/L, pemprov dan Pemkab/kota apakah sudah
berjalan dengan baik dan sudah mampu mengarah ke Reformasi Birokrasi Nasional.
Perbedaan PMPRB 2020-2024 tidak begitu menyulitkan dengan sebelumnya.
Seperti bagan diatas secara umum masih menggunakan pengungkit 60% dan hasil 40%
Sama seperti tahun sebelumnya. Akan tetapi dipengungkit (60%) dibagi menjadi tiga yaitu:
1. MADATORI (20%) kewajiban mandatori yang terkait dengan 8 area perubahan
dengan kata lain menggambarkan pengungkit yang tahun lalu sebesar 60 persen. Ini
wajib diisi untuk PMPRB
2. KEWAJIBAN K/L (10%) Penilaian-penilaian yang dilakukan oleh Kementrian
Lembaga lain terkait dengan Kementrian Lembaga dan Pemda. Contohnya IndeksArsip
(ANRI), IPPA (indeks Penyerapan Anggaran), APIP, SPIP, Indeks Perencanaan, dan
indeks-indeks lainnya. Data-data tersebut akan diisi oleh Tim RB Kemenpan-RB.
3. REFORM (30%) Merupakan hasil Reformasi Birokrasi itu sendiri. Terkait dengan 8
Area Perubahan, contohnya Quick Win Madatory Tahun 2020 (yang merupakan
kewajiban setiap K/L dan PEMDA) yaitu Penyederhanaan Organisasi. Apakah setiap
Pemda sudah melaksanakan Penyederhanaan Organisasi tersebut dan seperti apa
hasilnya. Selain yang mandatory, bisa diisi dengan hasil reform yang bukan mandatory
atau kewajiban. Contohnya : Peningkatan Standart Pelayanan lebih cepat, Pengawasan
lebih baik, DLL. REFORM (30%) ini akan diisi pada saat TIM RB melakukan evaluasi
RB di setiap daerah. Sehingga diharapkan setiap unit bisa mendefinisikan hasil
reform yang sudah terwujud.
4. HASIL (40%) Dilakukan melalui survey Internal dan Eksternal bekerja sama
dengan BPS.
Setiap Pemerintah daerah dapat mengisi PMPRB di Aplikasi yang akan di Launching
setelah permenpan RB terkai Roadmap telah selesai. Setiap Pemerintah Daerah harus
Submit ke aplikasi paling lambat tanggal 31 Mei 2020.
Evaluasi Reformasi Birokrasi akan dilakukan mulai bulan Juni 2020 setelah
menerima PMPRB terakhir tanggal 31 Mei 2020. Evaluasi akan dilakukan secara
OnlineTeleconference yang mempunyai substansi tentang kondisi Reformnya seperti apa,
kelemahannya apa dan arah perbaikannya bagaimana. Teleconference ini akan dilakukan
selama 30 hari selama bulan Juni dan Juli akan mengidentifikasi masing-masing Pmerintah
daerah. Setelah evaluasi dilakukan akan ada output nya yaitu “Resep Perbaikan-
perbaikan”. Di Juli sampai dengan Bulan September akan dilakukan Survey Online kepada
pihak pengguna layanan Pemerintah Daerah sebanyak 100 responden. Bulan Agustus
akan melakukan verifikasi kelapangan ( apabila kondisi memungkinkan) yang bertujuan
untuk memonitor atau memastikan seperti apa hasil resep perbaikan yang sudah diberikan.
Harapannya bulan November sudah finalisasi dan Bulan desember Evaluasi sudah selesai.
7. REKOMENDASI PERBAIKAN
Palembang, April 2020
Mengetahui:
SEKRETARIS DAERAH Penyusun Laporan
KOTA PALEMBANG, KEPALA BAGIAN ORTALA,