Anda di halaman 1dari 4

EVALUASI SUBSTANSI

PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR


ANGKATAN III TAHUN 2022

A. SOAL ESSAY I
Petunjuk pengerjaan soal Essay I:
1. Pilihlah 2 (dua) dari 4 (empat) soal yang tersedia;
2. Jawablah dengan singkat dan jelas masing-masing soal yang Saudara
pilih.

Soal 1.
Dalam lingkungan organisasi publik, perubahan sebagai sesuatu yang tidak
bisa dihindari dengan tingkat frekuensi yang cukup tinggi. Sebagai Pejabat
Administrator dalam birokrasi pemerintah, maka diharapkan mampu
mengelola perubahan guna mewujudkan pencapaian kinerja organisasi.
a. Sebutkan 4 (empat) alasan mengapa Manajemen Perubahan Sektor Publik
(MPSP) penting?
b. Dalam 4 (empat) tahapan manajemen perubahan diawali dengan
memahami permasalahan internal organisasi (diagnosa organisasi).
Jelaskan!

Soal 2.
Dalam melakukan inovasi pelayanan publik menuju Organisasi Berkinerja
Tinggi (OBT) diperlukan Kepemimpinan Transformasional.
a. Sebutkan dengan singkat 4 (empat) ciri kepemimpinan transformasional
yang mendukung perubahan organisasi!
b. Apa saja yang sudah Saudara lakukan dalam kapasitas sebagai Pejabat
Administrator di unit kerja Saudara?

Soal 3.
Dalam pelaksanaan tugas fungsi Pejabat Administrator pada birokrasi
pemerintahan, sangat penting kemampuan mendayagunakan jejaring kerja
personal dan organisasi untuk pencapaian kinerja.
a. Sebutkan dan jelaskan 3 (tiga) prinsip berjejaring kerja!
b. Sebutkan dan jelaskan 4 (empat) hal penting yang harus diperhatikan
dalam mengembangkan jejaring kerja!

Soal 4.
Komunikasi Efektif dalam organisasi menjadi faktor terpenting dalam
mendapatkan informasi. Kegagalan organisasi banyak disebabkan kurang
tertatanya komunikasi organisasi dan adanya perbedaan budaya yang
menghambat proses komunikasi, yaitu tidak ada kerja sama individu dalam
organisasi.
a. Sebutkan minimal 5 (lima) strategi komunikasi organisasi yang efektif!
b. Sebutkan dan jelaskan 5 (lima) hambatan komunikasi organisasi!

B. SOAL ESSAY II
Jawablah dengan singkat dan jelas masing-masing soal Essay II:
1. Jelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan Pengelolaan Kinerja
Organisasi serta arti pentingnya!
2. Jelaskan bagaimana melakukan Pemantauan dan Pembinaan Kinerja
berdasarkan Permenpan Nomor 6 Tahun 2022 tentang Pengelolaan
Kinerja ASN!
3. Berdasarkan Renstra Instansi Saudara, susunlah:
a. Piramida Kinerja;
b. Matriks Pembagian Peran dan Hasil dua level, dengan level kedua
Matriks Pembagian Peran dan Hasil dengan Saudara sebagai Ketua
Tim Kerjanya.

C. SOAL KASUS I
Bacalah soal kasus dengan seksama dan cermati pokok-pokok pikiran dalam
kasus dimaksud.

Dorong Pembangunan Sistem Aplikasi Terpadu


Sumber: https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/kementerian-panrb-
dorong-pembangunan-sistem-aplikasi-terpadu (30 Juli 2021)
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(PANRB) mendorong pembangunan sistem aplikasi secara terpadu melalui
perencanaan dan penganggaran agenda Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik (SPBE). Hal ini dikarenakan penerapan SPBE pada instansi pusat
dan daerah masih bersifat silo (dikerjakan hanya oleh sebuah tim kerja yang
menyelesaikan permasalahan dengan solusi yang mereka kembangkan
sendiri).
Instansi pemerintah membangun aplikasi umum masing-masing dan tidak
terintegrasi antara satu dan lainnya. “Pembangunan-pembangunan SPBE
yang dilakukan oleh instansi pusat perlu dimaksimalkan untuk memiliki
semangat keterpaduan,” ujar Deputi bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
Kementerian PANRB, Rini Widyantini dalam acara Sosialisasi Mekanisme dan
Persyaratan Pemberian Rekomendasi Anggaran SPBE Pagu Indikatif Belanja
K/L Tahun Anggaran 2022, secara virtual.
Rini menjelaskan, berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi SPBE tahun
2020, indeks SPBE Nasional yang dihasilkan adalah 2,26 dari skala 5. Hal ini
menunjukkan tingkat kematangan SPBE yang masih relatif rendah, dan
penerapan SPBE yang masih bersifat silo dan tidak terintegrasi.
Disampaikan jika pemerintah melalui Tim Koordinasi SPBE Nasional terus
berupaya mendongkrak capaian indeks SPBE Nasional, oleh karenanya
diperlukan dukungan dari kementerian, lembaga dan pemerintah daerah
untuk mengoptimalkan kualitas penerapan SPBE. Pihaknya juga setiap
tahun melakukan evaluasi SPBE terhadap instansi pusat dan daerah, dengan
tujuan mengetahui capaian kemajuan pelaksanaan SPBE pada setiap
instansi pemerintah. Selain itu juga untuk menjamin kualitas pelaksanaan
evaluasi SPBE pada instansi pusat dan daerah.
Kementerian PANRB bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika
(Kominfo) telah bekerja sama untuk membuat mekanisme dalam pemberian
rekomendasi untuk pengajuan anggaran terkait agenda SPBE. Dengan hal
tersebut diharapkan pembangunan sistem aplikasi atau transformasi digital
di seluruh instansi pemerintah bisa terpadu dan sedapat mungkin
mengurangi silo-silo yang terjadi seperti saat ini.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo,
Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan bahwa setiap instansi perlu
menyinergikan belanja teknologi. Pada tahun 2018 pihaknya
melakukan assessment yang menunjukkan bahwa banyak sekali ruang-
ruang server, belum lagi biaya pengelolaannya, serta biaya maintenance yang
mahal.
“Jadi bukan untuk membatasi Bapak/Ibu mengembangkan Information
Communication Technology (ICT) di lingkungannya, tapi untuk menyinergikan
baik sarana, prasarana, maupun aplikasinya. Ini semua kerangka yang
dilakukan dalam upaya mempercepat proses pembangunan SPBE sesuai
amanat Perpres No. 95/2018 tentang SPBE,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan, perlu adanya kolaborasi di setiap instansi. Jika satu
instansi belum memiliki sebuah aplikasi tertentu, maka instansi tersebut bisa
menggunakan aplikasi yang sebelumnya telah dibangun oleh instansi
lainnya. Selain itu, pemerintah juga telah menetapkan aplikasi umum berbagi
pakai seperti Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi)
pada bidang kearsipan, kemudian Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan
Publik Nasional - Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (SP4N-
LAPOR!) di bidang pelayanan publik, dan Sistem Informasi ASN (SI-ASN) pada
bidang kepegawaian.
Semuel mengatakan bahwa anggaran untuk membangun aplikasi di instansi
pemerintah dapat digunakan lebih efektif dan efisien karena adanya aplikasi
umum berbagi pakai. “Anggaran yang sebelumnya untuk pembangunan
aplikasi dapat dialihkan untuk yang lain, misalnya untuk pengembangan
kapasitas atau sarana prasarana bekerja.

Tugas Saudara dalam Persepektif Selaku Pejabat Administrator:


Kaitkan kasus tersebut di atas dengan kondisi terkini di instansi Saudara,
tentang relevansi kebijakan Pemerintah untuk mendorong penggunaan
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Apakah sistem yang
dikembangkan di Instansi Saudara sudah menjadi bagian dari SPBE atau
masih bersifat “Silo” dan mampu menjawab permasalahan, dengan
memperhatikan:
1. Jumlah sistem informasi yang sudah dibangun (setidaknya 3 tahun
terakhir);
2. Perkiraan pembangunan atau pengembangan sistem informasi tahun
2022 di instansi Saudara;
3. Penjelasan tentang Anggaran yang dialokasikan pada Instansi Saudara;
4. Nilai-nilai baru dan perilaku baru yang diharapkan terjadi dari SPBE;
5. Langkah antisipatif yang diperlukan untuk mendorong pembangunan
Aplikasi Terpadu agar mengurangi “Silo”;
6. Gunakan “prinsip berjejaring” dan “strategi komukasi efektif” untuk
mendorong penggunaan SPBE di Instansi Saudara (minimal level unit
kerja Eselon II).

D. SOAL KASUS II
Unit kerja Saudara diminta mengusulkan kegiatan prioritas yang akan
dituangkan ke dalam RKA-KL/ RKA dan DIPA/DPA Tahun Anggaran 2023.
Usulan kegiatan prioritas tersebut harus Saudara presentasikan di depan JPT
Madya dan JPT Pratama Saudara. Terkait hal tersebut susunlah usulan
kegiatan prioritas tersebut dengan memperhatikan aspek:
a. Digital Organisasi;
b. Hubungan Kelembagaan;
c. Manajemen Penganggaran (diutamakan Penganggaran Hijau);
d. Manajemen Risiko.

===== Selamat Mengerjakan, Semoga Sukses Selalu =====

Anda mungkin juga menyukai