PADA
DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR
DISUSUN
KELOMPOK C
PEMBIMBING, KETUA,
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menyertai, melindungi dan
memberikan nikmat sehat serta berbagai kemudahan sehingga laporan kegiatan studi
lapangan ke Dinas Sosial Kota Makassar ini dapat diselesaikan.
Laporan kegiatan studi lapangan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Admnistrator Angkatan II Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2021,
yang bertujuan untuk mengidentifikasi best practices dari strategi kebijakan yang
diterapkan oleh instansi yang dikunjungi, mengadopsi dan mengadaptasi best practices
dalam rangka perbaikan atau perubahan kebijakan yang akan dilakukan oleh peserta
diklat.
Semoga laporan ini bermanfaat dan dapat memberikan inspirasi bagi kita dalam
melakukan inovasi di daerah kita masing-masing.
Penyusun,
Kelompok C
Pesatnya kemajuan tehnologi diera revolusi industri 4.0 (four point zero)
menyebabkan perlunya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dalam rangka
peningkatan kinerja instansi pemerintah, yang kompeten dan berkualitas. Studi Lapangan
merupakan suatu metode pembelajaran yang diterapkan untuk menambah wawasan
peserta dalam melihat keunggulan lembaga diklat yang dituju untuk dijadikan
pembelajaran. Kegiatan ini dengan melakukan suatu pengukuran terhadap kualitas
kebijakan diklat, produk, program, dan strategi sebuah organisasi, dan membandingkan
mereka dengan standar yang digunakan oleh organisaisi lainnya. Kegiatan ini membekali
peserta dengan kemampuan untuk mengadopsi keunggulan organisasi yang dikunjungi
untuk dapat dijadikan pembelajaran atau rujukan peserta dalam membuat laporan kertas
kerja studi lapangan, baik secara kelompok maupun individual.
Salah satu materi diklat yang harus diikuti peserta diklat ialah melakukan Studi
Lapangan, kegiatan Studi Lapangan merupakan suatu proses di mana suatu unit atau
bagian atau organisasi mengukur dan membandingkan kinerjanya terhadap aktivitas atau
kegiatan serupa unit atau bagian atau organisasi lain. Melalui kegiatan ini para peserta
diharapkan mampu memahami keunggulan penerapan kebijakan (best practice) instansi
yang dikunjungi yang dianggap perlu untuk diterapkan melalui konsep perubahan bagi
instansinya.
1.2. Tujuan
a. Memperoleh data dan informasi mengenai proses kegiatan yang dilakukan pada
Dinas Sosial Kota Makassar;
b. Melakukan analisa atas proses kegiatan untuk mendapatkan permasalahan
yang dihadapi oleh unit organisasi;
c. Mendapatkan pemecahan masalah yang dibutuhkan dalam meningkatkan
kualitas Proses Kegiatan.
A. Deskripsi Instansi
1. Visi
Visi pembangunan daerah Kota Makassar 2014-2019 adalah: “Makassar
kota dunia yang nyaman untuk semua“.
2. Misi
Berdasarkan Visi Kota Makassar tersebut kemudian dijabarkan
kedalam Misi Kota Makassar Tahun 2014-2019, adapun Misi tersebut yaitu :
1. Merekonstruksi nasib rakyat menjadi masyarakat sejahterah standar
dunia,
2. Merestorasi tata ruang kota menjadi kota nyaman berkelas dunia,
3. Mereformasi tata pemerintahan menjadi pelayanan publik kelas dunia
bebas korupsi.
C. Nilai Organisasi
B. Fungsi
KEPALA DINAS
SEKRETARIAT
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL SUBBAGIAN
SUBBAGIAN SUBBAGIAN
PERENCANAAN
KEUANGAN KEPEGAWAIAN
DAN PELAPORAN
BIDANG PENGENDALIAN
BIDANG USAHA BIDANG BANTUAN DAN JAMINAN BIDANG BIMBINGAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL REHABILITASI SOSIAL KESEJAHTERAAN ORGANISASI SOSIAL
SOSIAL
SEKSI
PENYULUHAN DAN SEKSI REHABILITASI SEKSI PEMBERDAYAAN SEKSI BIMBINGAN
PENELITIAN PENYANDANG CACAT FAKIR MISKIN SUMBANGAN SOSIAL
KESEJAHTERAAN SOSIAL
UPT
Gambar 3.2 Dinas Sosial Kota Makassar membuka rumah hati rumah bakat
di Jalan Sunu Nomor 4 Kompleks Perumahan Dosen Unhas.
LEASSONS LEARNT
Tabel 4.1
Jumlah dan Status Pegawai Dinas Sosial Kota Makassar
NO. KANTOR JUMLAH Laki-Laki Perempua
n
DINAS SOSIAL KOTA
1. 104 Org 32 33
MAKASSAR
1.1 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 40 16 16
Orang
- Pembina Utama (IV/c) - - -
- Pembina Tk. I (IV/b) 4 Orang 3 Orang 1 Orang
- Pembina (IV/a) 10 Orang 4 Orang 6 Orang
- Penata Tk. I (III/d) 11 Orang 5 Orang 6 Orang
- Penata (III/c) 5 Orang 1 Orang 4 Orang
- Penata Muda Tk. I (III/b) 2 Orang 1 Orang 1 Orang
- Penata Muda (III/a) 5 Orang 1Orang 4 Orang
- Pengatur Tingkat I (II/d) - - -
- Pengatur (II/c) 1 Orang - 1 Orang
- Pengatur Muda Tk. I (II/b) 2 Orang 1 Orang 1 Orang
- Pengatur Muda (II/a) - - -
- Juru Tingkat I (I/d) - - -
- Juru Muda (I/b) - - -
1.2 Non Pegawai Negeri Sipil 64 Org
(Non PNS)
- Tenaga Kontrak 64 Org 31 Orang 33 Orang
40 PNS dan
TOTAL
64 Non-PNS
Sumber : Dinas Sosial Kota Makassar, 2021
Tabel 4.3
Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Dinas Sosial Kota Makassar
Program ini terdiri dari 7 Kegiatan, dengan target kinerja berupa jumlah
dan persentase kegiatan jaminan sosial serba guna bagi keluarga miskin
dan penyandang disabilitas yang tertangani yang ditargetkan pada
Renstra RPJMD sebesar 6,5 % dengan alokasi anggaran Renja Tahun
2018 sebesar Rp. 2.059.580.350,-. Realisasi anggaran sampat Triwulan I
Rp. 0 dan capaian kinerja pada Triwulan I pada program ini sebesar 0 %
hal ini terjadi karena adanya beberapa hambatan belum adanya anggaran.
2. Manajemen Resiko
Dinas Sosial Kota Makassar dalam melakukan analisis lingkungan
strategis menggunakan pendekatan teknik analisis SWOT (Strengths,
Weaknessess, Opportunities, Threats). Dalam analisis ini akan diidentifikasi
dan diinteraksikan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan tantangan.
Sebagai langkah awal dalam analisis, perlu diketahui kondisi saat ini dan
kondisi yang diharapkan oleh Dinas Sosial Kota Makassar.
1. Kondisi saat ini adalah sebagai berikut:
a. Jumlah Pegawai belum memadai.
b. Belum optimalnya pelayanan kesejahteraan sosialbagi PMKS
c. Terbatasnya peran dan sinergitas PSKS dalam penyelenggaraan
kesejahteraan sosial.
d. Kurangnya kualitas dan kuantitas SDM PSKS
e. Tenaga PSKS yang belum bersertifikasi.
f. Akreditasi LKS yangbelum menyeluruh.
g. Belum optimalnya Koordinasi lintas bidang.
h. Sarana dan prasarana penunjang kegiatanbelum memadai.
i. Belum optimalnya Anggaran setiap program kegiatan.
j. Belum Optimalnya pelayanan terhadap Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
k. Tingginya jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
l. Memiliki inovasi dibidang Penanganan Anak terlantar
m. Hubungan kerja kelembagaan Dinas Sosial dengan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan optimal;
n. Pelaksanaan koordinasi internal di lingkungan Dinas Sosial serta
dengan komponen di lingkungan Pemda belum optimal;
1. Faktor eksternal
a. Peluang :
1) Kesadaran aparatur dan pimpinan unit kerja untuk meningkatkan
kinerja aparatur melalui diklat sangat besar;
2) Ketentuan berbagai peraturan perundangan mewajibkan adanya
pendidikan dan pelatihan bagi PNS;
3) Perubahan organisasi dan sistem kerja;
4) Terbinanya jejaring kerja dengan instansi lain dan pihak lain dalam
pengelolaan program penanganan masalah kesejahteraan social.
5) Berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi untuk
program penanganan masalah kesejahteraan social;
6) Tersedianya tenaga profesional program penanganan masalah
kesejahteraan social.
b. Ancaman :
1) Semakin bertambahnya penyandang masalah kesejahteraan sosial;
2) Banyaknya penyelenggara diklat yang didukung oleh sarana dan
prasarana kediklatan yang memadai dan profesional;
2. Faktor Internal
a. Kekuatan :
1) Adanya regulasi dalam menangani penyandang masalah
kesejahteraan social;
2) Sumberdaya manusia yang berkompeten;
3) Anggaran yang memadai;
4) Adanya SOP dalam menangani penyandang masalah kesejahteraan
social
5) Adanya Tim Reaksi Cepat;
6) Adanya Rumah Hati Berbakat;
b. Kelemahan :
1) Terbatasnya anggaran untuk menunjang program penanganan
penyandang masalah kesejahteraan social;
2) Belum optimalnya pelayanan Penyandang masalah kesejahteran
sosial;
3) Terbatasnya tenaga pendamping dalam menangani penyandang
masalah kesejahteran sosial
4) Terbatasnya sarana dan prasarana;
5) Sumberdaya manusia tenaga pendamping yang masih kurang;
6) Belum optimalnya koordinasi Badan Pengembangan SDM;
7) Sarana dan prasarana yang kurang memadai.
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Kesimpulan dari laporan kegiatan Studi lapangan di Dinas Sosial Kota
Makassar Provinsi Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut :
5.2 REKOMENDASI
SULAWESI SELATAN