Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN STUDI LAPANGAN

PADA
DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR

DISUSUN

KELOMPOK C

PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR (PKA)


ANGKATAN II BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


PKA. ANGK. II 2021 KELOMPOK C 1
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN STUDI LAPANGAN


PADA
DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN

PEMBIMBING, KETUA,

LA HADIFA,S.E.,M,Si LA ODE KASLAN


NIP. 19611231 199103 1 049 NIP. 196812311994121078

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


PKA. ANGK. II 2021 KELOMPOK C 2
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ...................................................................... 1


1.2. Tujuan .................................................................................. 1
1.3. Manfaat ................................................................................ 2

BAB II PROFIL DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR ….........................… 3


2.1. Deskripsi Instansi, Visi Misi, Nilai Organisasi, SOTK ................. 3
2.2. Deskripsi Kinerja Organisasi Pelayanan Publik........................... 8

BAB III HASIL STUDI LAPANGAN ......................................................... 11


3.1. Keunggulan (Key Succes Factors) Kinerja Organisasi Pelayanan
Publik ................................................................................... 11
3.2. Keberlangsungan Keunggulan Strategi Dan Manajemen Kinerja
Pelayanan Publik ................................................................... 14

BAB IV LEASSONS LEARNT ................................................................... 16


4.1 Peran Kepemimpinan Transformatif ........................................ 16
4.2 Inovasi Pelayanan .................................................................. 17
4.3 Kompetensi dan Pemberdayaan SDM ...................................... 19
4.4 Pembangunan Jejaring Kerja dan Kolaborasi Pemangku
Kepentingan .......................................................................... 21
4.5 Penerapan Manajemen Kinerja dan Manajemen Resiko ............. 22
4.6 Planning dan Budgetting ........................................................ 27
4.7 Pengembangan Organisasi Digital dalam Pelayanan Publik ....... 28

BAB V PENUTUP .................................................................................. 29


5.1 Kesimpulan ........................................................................... 29
5.2 Rekomendasi ......................................................................... 29

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


PKA. ANGK. II 2021 KELOMPOK C 3
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menyertai, melindungi dan
memberikan nikmat sehat serta berbagai kemudahan sehingga laporan kegiatan studi
lapangan ke Dinas Sosial Kota Makassar ini dapat diselesaikan.

Laporan kegiatan studi lapangan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Admnistrator Angkatan II Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2021,
yang bertujuan untuk mengidentifikasi best practices dari strategi kebijakan yang
diterapkan oleh instansi yang dikunjungi, mengadopsi dan mengadaptasi best practices
dalam rangka perbaikan atau perubahan kebijakan yang akan dilakukan oleh peserta
diklat.

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah memberikan


dukungan terhadap kegiatan ini, khususnya kepada Bapak ASWIRA ANWAR KUBE, S.Sos
Selaku Pelaksana Tugas kepala Dinas Sosial Kota Makassar beserta seluruh jajarannya.

Semoga laporan ini bermanfaat dan dapat memberikan inspirasi bagi kita dalam
melakukan inovasi di daerah kita masing-masing.

Makassar, Maret 2021

Penyusun,

Kelompok C

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


PKA. ANGK. II 2021 KELOMPOK C 4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pesatnya kemajuan tehnologi diera revolusi industri 4.0 (four point zero)
menyebabkan perlunya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dalam rangka
peningkatan kinerja instansi pemerintah, yang kompeten dan berkualitas. Studi Lapangan
merupakan suatu metode pembelajaran yang diterapkan untuk menambah wawasan
peserta dalam melihat keunggulan lembaga diklat yang dituju untuk dijadikan
pembelajaran. Kegiatan ini dengan melakukan suatu pengukuran terhadap kualitas
kebijakan diklat, produk, program, dan strategi sebuah organisasi, dan membandingkan
mereka dengan standar yang digunakan oleh organisaisi lainnya. Kegiatan ini membekali
peserta dengan kemampuan untuk mengadopsi keunggulan organisasi yang dikunjungi
untuk dapat dijadikan pembelajaran atau rujukan peserta dalam membuat laporan kertas
kerja studi lapangan, baik secara kelompok maupun individual.
Salah satu materi diklat yang harus diikuti peserta diklat ialah melakukan Studi
Lapangan, kegiatan Studi Lapangan merupakan suatu proses di mana suatu unit atau
bagian atau organisasi mengukur dan membandingkan kinerjanya terhadap aktivitas atau
kegiatan serupa unit atau bagian atau organisasi lain. Melalui kegiatan ini para peserta
diharapkan mampu memahami keunggulan penerapan kebijakan (best practice) instansi
yang dikunjungi yang dianggap perlu untuk diterapkan melalui konsep perubahan bagi
instansinya.

1.2. Tujuan

a. Memperoleh data dan informasi mengenai proses kegiatan yang dilakukan pada
Dinas Sosial Kota Makassar;
b. Melakukan analisa atas proses kegiatan untuk mendapatkan permasalahan
yang dihadapi oleh unit organisasi;
c. Mendapatkan pemecahan masalah yang dibutuhkan dalam meningkatkan
kualitas Proses Kegiatan.

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


PKA. ANGK. II 2021 KELOMPOK C 5
1.3. Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan Studi Lapangan ini yaitu :


a. Memperoleh gambaran yang realistis, bagaimana mekanisme pengelolaan
Kegiatan di Dinas Sosial Kota Makassar;
b. Mendapat informasi nyata sehubungan dengan teori yang dipelajari di Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara dan
kenyataannya di lapangan;
c. Mengidentifikasikan hal-hal baik di Lokasi Studi sebagai bahan perbaikan di
instansi masing-masing.

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


PKA. ANGK. II 2021 KELOMPOK C 6
BAB II

PROFIL DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR

2.1 Deskripsi Instansi, Visi Misi, Nilai Organisasi, SOTK

A. Deskripsi Instansi

Pembentukan Organisasi Dinas Sosial Kota Makassar berdasarkan


Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Makassar Tahun 2016 Nomor 8) dan
Peraturan Walikota Makassar Nomor 89 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Sosial (Berita Daerah Kota
Makassar Tahun 2016 Nomor 89), maka Dinas Sosial Kota Makassar
berkedudukan sebagai : “unsur pendukung tugas kepala daerah untuk
melaksanakan Perumusan kebijakan penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
Bidang Sosial, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah”.

B. Visi dan Misi

1. Visi
Visi pembangunan daerah Kota Makassar 2014-2019 adalah: “Makassar
kota dunia yang nyaman untuk semua“.

Pernyataan visi Pemerintah Kota Makassar memiliki tiga pokok visi


yang merupakan gambaran kondisi yang ingin dicapai. Penjelasan masing-
masing pokok visi tersebut, adalah sebagai berikut :
Kota Dunia, dimaksudkan adalah Kota Makassar yang memiliki
keunggulan komparatif, kompetitif dan inklusifitas yang berdaya tarik tinggi
atau memukau dalam banyak hal. Diantaranya potensi sumberdaya alam
dan infrastruktur sosial ekonomi yang menjanjikan terwujudnya
kesejahteraan masyarakat dengan standar dunia. Pokok visi ini dapat
dikristalkan sebagai terwujudnya “masyarakat sejahtera standar dunia“.

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


PKA. ANGK. II 2021 KELOMPOK C 7
Nyaman, dimaksudkan adalah terwujudnya proses pembangunan
yang semakin menyempitkan kesenjangan dan melahirkan kemandirian
secara stabil, dalam struktur dan pola ruang kota yang menjamin
kenyamanan bagi berkembangnya masyarakat yang mengedepankan
prinsip inklusifitas serta pola hubungan yang setara antara stakeholder dan
stakeowner dalam pembangunan. Pokok visi ini dapat dikristalkan sebagai
terwujudnya “kota nyaman kelas dunia”.
Untuk Semua, dimaksudkan adalah proses perencanaan,
pelaksanaan dan pemanfaatan pembangunan yang dapat dinikmati dan
dirasakan seluruh lapisan masyarakat tanpa diskriminasi berdasarkan
jenjang umur, jenis kelamin, status sosial dan kemampuan diri (termasuk
kelompok difabel). Pokok visi ini dapat dikristalkan sebagai terwujudnya
“pelayanan publik kelas dunia bebas korupsi”.

2. Misi
Berdasarkan Visi Kota Makassar tersebut kemudian dijabarkan
kedalam Misi Kota Makassar Tahun 2014-2019, adapun Misi tersebut yaitu :
1. Merekonstruksi nasib rakyat menjadi masyarakat sejahterah standar
dunia,
2. Merestorasi tata ruang kota menjadi kota nyaman berkelas dunia,
3. Mereformasi tata pemerintahan menjadi pelayanan publik kelas dunia
bebas korupsi.

C. Nilai Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang


Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah kemudian ditindak lanjuti
Peraturan Walikota Makassar Nomor 89 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Sosial, maka Dinas Sosial
Kota Makassar berkedudukan sebagai : “unsur pendukung tugas kepala
daerah untuk melaksanakan Perumusan kebijakan penyelenggaraan
Urusan Pemerintahan Bidang Sosial, dipimpin oleh seorang Kepala
Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Walikota melalui Sekretaris Daerah”.

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


PKA. ANGK. II 2021 KELOMPOK C 8
A. Tugas Pokok

Dinas Sosial Kota Makassar mempunyai merupakan unit kerja dilingkungan


Pemerintah Kota Makassar yang mempunyai tugas membantu Walikota
dalam melaksanakan Urusan Pemerintahan Bidang Sosial yang menjadi
kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang ditugaskan kepada
Daerah.

B. Fungsi

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Dinas Sosial mempunyai


fungsi sebagai berikut :
1). Perumusan kebijakan penyelenggaraan Urusan Pemerintahan bidang
social;
2). Pelaksanaan kebijakan Urusan Pemerintahan bidang sosial;
3). Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan Pemerintahan bidang sosial;
4). Pelaksanaan administrasi dinas urusan pemerintahan bidang sosial;
5). Pembinaan, pengoordinasian, pengelolaan, pengendalian dan
pengawasan program dan kegiatan bidang sosial; dan
6). Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan
tugas dan fungsinya.

C. Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK)

Susunan Organisasi Dinas Sosial Kota Makassar terdiri atas :


1). Kepala Dinas
2). Sekretariat
3). Bidang
4). Sub Bagian
5). Seksi-Seksi
6). Jabatan Fungsional
7). UPTD

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


PKA. ANGK. II 2021 KELOMPOK C 9
Struktur Organisasi Dinas Sosial Kota Makassar berdasarkan Peraturan
Walikota Makassar Nomor 89 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Sosial terdiri dari :
1. Kepala Dinas;
2. Sekretaris; terdiri dari :
a. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
3. Bidang Usaha Kesejahteraan Sosial, terdiri dari :
a. Seksi Penyuluhan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial
b. Seksi Pembinaan Keluarga PMKS
c. Seksi Bimbingan Karang Taruna dan PSKS
4. Bidang Organisasi Sosial, terdiri dari :
a. Seksi Bimbingan Sumbangan Sosial
b. Seksi Pelestarian Nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kejuangan
c. Seksi Bimbingan Organisasi Sosial dan Anak Terlantar
5. Bidang Rehabilitasi Sosial, terdiri dari :
a. Seksi Pembinaan Anak Jalanan, Gelandangan, Pengemis, dan
Pengamen
b. Seksi Rehabilitasi Penyandang Cacat
c. Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial
6. Bidang Pengendalian Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial, terdiri
dari :
a. Seksi Penanganan Korban Bencana Sosial
b. Seksi Jaminan Kesejahteraan Sosial
c. Seksi Pemberdayaan Fakir Miskin
7. Kelompok Jabatan Fungsional
8. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

Selanjutnya, struktur organisasi Dinas Sosial Kota Makassar disajikan pada


bagan sebagai berikut :

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


PKA. ANGK. II 2021 KELOMPOK C 10
Gambar 2.1

STRUKTUR ORGANISASI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL SUBBAGIAN
SUBBAGIAN SUBBAGIAN
PERENCANAAN
KEUANGAN KEPEGAWAIAN
DAN PELAPORAN

BIDANG PENGENDALIAN
BIDANG USAHA BIDANG BANTUAN DAN JAMINAN BIDANG BIMBINGAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL REHABILITASI SOSIAL KESEJAHTERAAN ORGANISASI SOSIAL
SOSIAL

SEKSI
PENYULUHAN DAN SEKSI REHABILITASI SEKSI PEMBERDAYAAN SEKSI BIMBINGAN
PENELITIAN PENYANDANG CACAT FAKIR MISKIN SUMBANGAN SOSIAL
KESEJAHTERAAN SOSIAL

SEKSI PEMBINAAN BIDANG PENGENDALIAN SEKSI PENANGANAN SEKSI BIMBINGAN


KELUARGA BANTUAN DAN JAMINAN KORBAN BENCANA ORGANISASI SOSIAL
PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN DAN
SOSIAL
KESEJAHTERAAN SOSIAL SOSIAL ANAK TERLANTAR

SEKSI BIMBINGAN SEKSI PEMBINAAN SEKSI JAMINAN SEKSI PELESTARIAN


KARANG TARUNA DAN ANAK JALANAN, KESEJAHTERAAN NILAI
POTENSI SUMBER GEPENG DAN SOSIAL KEPAHLAWANAN,
KESEJAHTERAAN SOSIAL PENGAMEN KEPERINTISAN DAN
KEJUANGAN

UPT

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


PKA. ANGK. II 2021 KELOMPOK C 11
2.2 Deskripsi Kinerja Organisasi Pelayanan Publik
Sebagaimana yang telah dituangkan dalam Inpres Nomor 7 tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah maka Dinas Sosial Kota
Makassar sebagai salah satu pejabat publik yang diamanatkan untuk menjalankan
tugas pokok dan fungsinya dalam melaksanakan pelayanan dasar dalam
pelayanan kesejahteraan sosial, sehingga diharapkan dapat menjadi media utama
dalam pelaksanaan akuntabilitas kinerja secara transparan dan pertanggung
jawaban kepada pejabat pemberi mandat secara berjenjang.
Dengan ini dapat diketahui tingkat keberhasilan yang dicapai dalam
melaksanakan kegiatan yang menjadi tugas dan tanggung jawab Dinas Sosial Kota
Makassar selama tahun anggaran 2020.
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Dinas Sosial Kota Makassar adalah
sebagai berikut : 1). Rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas telantar di
luar panti; 2). Rehabilitasi sosial dasar anak telantar di luar panti; 3). Rehabilitasi
sosial dasar lanjut usia telantar di luar panti; 4). Rehabilitasi sosial dasar tuna
sosial khususnya gelandangan dan pengemis di luar panti; 5). Perlindungan dan
jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi korban
bencana.
Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) tersebut maka Dinas Sosial
Kota Makassar telah melaksanakan program dan kegiatan selama satu tahun dan
dilakukan pengukuran kinerja berdasarkan perjanjian kinerja yang telah disepakati
Kepala Dinas Sosial Kota Makassar dengan Walikota Makassar, maka dapat
digambarkan evaluasi capaian kinerja dari Dinas Sosial Kota Makassar sebagai
berikut :
1. Meningkatnya rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas terlantar di luar
panti dengan indikator jumlah warga negara penyandang disabilitas terlantar
yang memperoleh rehabilitasi sosial di luar panti. Jumlah Disabilitas Terlantar
Luar Panti yang mendapatkan Rehabiliasi Sosial Dasar sebanyak 700 orang.
Realisasi yaitu telah menertibkan orang gila (psikotik) sebanyak 32 Orang dari
target, dan disabilitas yang mendapatkan pemenuhan kebutuhan dasar
sebanyak 625 orang, dengan rincian yaitu eks Kusta 550 orang dan Disabiltas
Berat 50 orang dan wanita disabilitas 25 orang. Sehingga kinerja keseluruhan
657 orang dari target 700 orang realisasinya mencapai 95%.

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


2. Meningkatnya rehabilitasi sosial dasar anak terlantar di luar panti dengan
indikator jumlah anak terlantar yang memperoleh rehabilitasi sosial di luar
panti. Jumlah Anak Terlantar Luar panti yang mendapatkan rehabilitasi sosial
dasar sebanyak 250 anak. Namun, pada anggaran Renja Tahun 2020, program
ini di nol kan dengan alasan pada kegiatan ini terdapat pelaksanaan
pengembangan bakat untuk anak-anak putus sekolah yang diberikan
pengembangan bakat berupa menjahit, merangkai bunga dan salon namun
karena pandemi covid-19 maka kegiatan tidak dapat dilaksanakan, Khusus
penanganan Anak Terlantar Luar Panti yang membutuhkan penaganan berupa
pendampingan tetap dilaksanakan, seperti pendampingan kepada Anak.
Terlantar yang memerlukan perlakuan khusus.
3. Meningkatnya rehabilitasi sosial dasar lanjut usia terlantar diluar panti
dengan indikator jumlah lanjut usia terlantar yang memperoleh rehabilitasi
sosial di luar panti. Jumlah Lanjut Usia Terlantar yang mendapatkan
Rehabilitasi Sosial Dasar sebanyak 500 orang. Realisasi kinerja Lanjut Usia
terlantar yang mendapatkan pelayanan Rehabilitasi sosial yaitu sebanyak 12
orang, dengan rincian yaitu 5 Orang Lanjut Usia Terlantar yang dipulangkan
ke keluarganya, 3 Orang yang dirujuk ke Balai Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia
Gau Mabaji Gowa, dan 4 Orang yang di assesment dan dirujuk ke Pusat
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Mappakasunggu Pare-Pare. Selain itu, Lanjut
Usia Terlantar yang mendapatkan bantuan permakanan sebanyak 200 orang.
Sehingga realisasi kinerja mencapai 106% dari target 100%.
4. Meningkatnya rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya gelandangan
dan pengemis diluar panti dengan indikator jumlah warga negara/
gelandangan dan pengemis yang memperoleh rehabilitasi sosial di luar panti.
Jumlah Tuna Sosial khususnya Gelandangan dan Pengemis Luar Panti
yang mendapatkan rehabilitasi s osial dasar dan rehabilitasi wanita tuna sosial
dan waria yang mengalami refocusing total sehingga kegiatan tidak dapat
dilaksanakan. Kegiatan yang terlaksana pada program ini yaitu kegiatan
Pemulangan dan Pendampingan orang t erlatar, yang memiliki target kinerja
150 orang terlantar.

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


Dari target 150 orang realisasi kinerja Tuna sosial gelandangan dan
pengemis yang direhabilitasi atau dipulangkan sebanyak 36 orang atau baru
24% yaitu yang dipulangkan ke Luar Provinsi sebanyak 7 Orang, ke daerah
dalam provinsi 10 orang dan yang dikembalikan ke keluarga 19 orang.
5. Meningkatnya perlindungan dan jaminan social pada saat tanggap dan paska
bencana bagi korban bencana dengan indicator target kinerja berupa
Presentase korban bencana yang mendapatkan perlindungan dan jaminan
sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana sebesar 100%. Capaian
kinerja yang diperoleh pada program ini sebesar 167% yaitu jumlah korban
bencana yang sudah dilayani sebanyak 3340 Orang dari target yang
mendapatkan pelayanan sebanyak 2000 Jiwa namun untuk pelayanan kepada
korban bencana adalah 100% (Korban bencana mendapatkan pelayanan clan
perlindungan secara cepat dan tepat sebanyak 3340 Orang yang telah
dilayani).
Dengan demikian Dinas Sosial Kota Makassar telah melaksanakan
pengukuran kinerja dengan mengacu pada Penetapan Kinerja Dinas Sosial Kota
Makassar Tahun 2019 yang telah disepakati. Pengukuran ini dilakukan untuk
mengevaluasi dan mengukur dalam rangka pengumpulan data kinerja yang
hasilnya akan memberikan gambaran keberhasilan dan kegagalan dalam
pencapaian tujuan dan sasaran. Dari hasil pengumpulan data selanjutnya
dilakukan kategorisasi kinerja sesuai dengan tingkat capaian kinerja.

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


BAB III
HASIL STUDI LAPANGAN

3.1 Keunggulan (Key Succes Factors) Kinerja Organisasi Pelayanan Publik


Pembangunan bidang kesejahteraan sosial dilaksanakan untuk
mewujudkan masyarakat yang sejahtera, berkeadilan dan untuk menjamin hak
setiap warga Negara Indonesia dalam rangka mencapai harkat, martabat dan
kualitas hidup yang lebih baik sehingga mampu memenuhi kebutuhan dasar di
dalam kehidupan dan penghidupannya bahkan mampu berperan aktif dalam
mewujudkan kesejahteraan sosial.
Seiring dengan perkembangan Kota Makassar yang dipIcu dengan
pertumbuhan penduduk yang semakin pesat memberikan dampak terhadap
permasalahan sosial yang semakin kompleks pula dan mengakibatkan sebagian
anggota masyarakat baik perorangan, keluarga maupun kelompok tidak dapat
melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar.

Permasalahan sosial di Kota Makassar cenderung meningkat dan


berkembang baik secara kuantitatif maupun kualitatif, Permasalahan sosial di Kota
Makassar secara garis besar dan yang paling menonjol adalah kemiskinan,
ketunaan sosial, keterlantaran, kecacatan, kebencanaan, keterpencilan, tindak
kekerasan dan kerentanan sosial. Permasalahan sosial tersebut berpengaruh
terhadap aspek kehidupan masyarakat antara lain perekonomian, kesehatan,
pendidikan dan sebagainyasehingga memerlukan penanganan yang serius dan
komprehensif, lintas sektoral, dengan memperhatikan semua faktor penyebab
tumbuh kembangnya permasalahan kesejahteraan sosial tersebut.

Menyikapi hal tersebut, Dinas Sosial Kota Makassar dalam melaksanakan


proses pelayanan berinovasi dengan Program Rumah Perlindungan dan Trauma
Centre (RPTC), Rumah Hati Rumah Bakat (RHRB) dan Perjanjian Kerja Sama
antara Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan Dinas Sosial Kota Makassar.

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


1). Rumah Perlindungan dan Trauma Centre (RPTC)
Rumah Perlindungan dan Trauma Centre (RPTC) kemudian menjadi
inovasi dari Dinas Sosial kota Makssar untuk mencegah dan menangani hal
tersebut. Dengan bekerjasama dengan tim dari Kepolisian, Satpol PP dan
Tim Reaksi Cepat yang dibentuk oleh Dinas Sosial Kota Makassar. Tim
tersebut turun ke jalan untuk melakukan partoli dan razia, selain menerima
rujukan dari masyarakat.Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang
kemudian terjading oleh tim kemudian dibawa ke Rumah Perlindungan dan
Trauma Centre. Di RPTC, mereka diasesmen oleh tim Pekerja Sosial, diberi
pengarahan, dan diminta untuk menandatangani surat pernyataan untuk
tidak akan melakukan aksinya di jalan lagi. Dan apabila yang dirazia adalah
anak-anak, orangtua akan diminta datang untuk memberikan keterangannya
dihadapan kepala Dinas, dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bidang terkait,
Bidang Rehabilitasi Sosial. Apabila ditemukan PMKS yang membutuhkan
penanganan khusus seperti layanan legalitas akte kelahiran, perawatan
rumah sakit, pendidikan dan lainnya yang dianggap urgent, maka akan
langsung ditangani.

Gambar 3.1 Pengaduan kasus dugaan perdagangan manusia ke Dinas Sosial


Kota Makassar di damping petugas dari Dinas P2TP2A Kota
Makassar.

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


2). Rumah Hati Rumah Bakat (RHRB)
Pelaksanaan program pelayanan, perlindungan, dan rehabilitasi di
Rumah Hati Rumah Bakat tertuju pada anak dengan status Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), bukan hanya sekedar tempat
Penampungan, tetapi juga wadah penyaluran minat, dan Pengembangan
Bakat serta pembentukan Keterampilan seperti menjahit, melukis, seni
musik, seni tari, fotografer, dan gandrang bulo.
Informasi menjelaskan secara garis besar berbagai hal yang berkaitan
pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi sosial di Rumah Hati Rumah Bakat
penyandang masalah kesejahteraan sosial, menjadi Agen Sosial yang terlatih
dan terampil. Rumah Hati Rumah Bakat merupakan ruang kreaktifitas dan
solusi Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
khususnya anak jalanan, anak terlantar dan anak disibilitas dan sebagainya.

Gambar 3.2 Dinas Sosial Kota Makassar membuka rumah hati rumah bakat
di Jalan Sunu Nomor 4 Kompleks Perumahan Dosen Unhas.

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


3). Perjanjian Kerja Sama antara Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil dan Dinas Sosial Kota Makassar
Perjanjian Kerja Sama Antara Dinas Kependudukan Dan Pencatatan
Sipil dan Dinas Sosial Kota Makassar tentang Pemberian Hak Akses dan
Pemanfaatan Data Kependudukan dalam Layanan Lingkup Tugas Dinas
Sosial Kota Makassar dengan tujuan untuk mengefektifkan fungsi dan peran
para pihak dalam verifikasi dan validasi penerima bantuan sosial melalui
pemanfaatan Data Kependudukan dan KTP-Elektronik pada layanan Dinas
Sosial Kota Makassar melalui pemanfaatan Nomor Induk Kependudukan
(NIK), Data Kependudukan, dan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-El).

3.2 Keberlangsungan Keunggulan Strategi dan Manajemen Kinerja


Pelayanan Publik

Menindaklanjuti Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 2 Tahun 2008


Tentang Pembinaan Anak Jalanan, Gelandangan, Pengemis dan Pengamen melalui
dalam pelaksanaan program dilakukan dengan dasar, a) Street based, merupakan
pendekatan dijalanan untuk menjangkau dan mendampingi anak dijalanan untuk
mengenal, dan mengkomunisasikan, mendiskusikan dan pemberiaan informasi
tentang adanya Rumah Hati Rumah Bakat untuk menampung anak-anak

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


untuk berkreasi agar bisa keluar dari pengaruh-pengaruh negatif jalanan dan
membekali anak jalanan dengan nilai-nilai dan wawasan positif, salah satu model
adalah Rumah Hati Rumah Bakat, dan; b) Centre based, merupakan pendekatan
dimana Anak Jalanan, Anak Terlantar, Anak Disabilitas, dan sebagainya sebagai
penerima pelayanan ditempatkan pada Rumah Hati Rumah Bakat dalam jangka
waktu tertentu, selama berada di Rumah Hati Rumah Bakat ia akan memperoleh
pelayanan sampai mencapai tujuan yang dikehendaki salah satu model dengan
pendekatan ini adalah Rumah Hati Rumah Bakat sebagai wadah penyaluran minat
dan pengembangan bakat serta pembentukan keterampilan menuju kemandirian
hidup yang bertujuan mencegah anak-anak turun kejalanan dan mendorong
penyediaan sarana pemenuhan kebutuhan anak.
Begitu juga dengan Rumah Perlindungan dan Trauma Centre berfokus
pada penanggulangan masalah penyandang kesejahteraan sosial yang arahnya
lebih banyak ke masalah anak jalanan, gelandangan dan pengemis, dari berbagai
usia. Rumah Perlindungan dan Trauma Centre juga berfungsi dalam melindungi
hak-hak kesejahteraan masyarakat utamanya yang berstatus Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial. Setelah penjaringan PMKS yang dilakukan oleh Tim yang
dibentuk oleh Dinas Sosial Kota Makassar, dalam hal ini melibatkan Kepolisian,
Satpol PP dan Tim Reaksi Cepat yang dibentuk oleh Dinas Sosial, mereka dibawa
ke Kantor RPTC yang sudah beroperasi semenjak Desember tahun 2017.

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


BAB IV

LEASSONS LEARNT

4.1 Peran Kepemimpinan Transformasional


Keberhasilan suatu organisasi sangat bergantung pada gaya
kepemimpinan seorang pemimpin dalam menjalankan tugas dan fungsinya,
kemampuan seorang pemimpin dalam mempengaruhi bawahnanya agar dapat
melakukan pekerjaan secara bersama-sama sehingga nantinya akan memberikan
dampak yang baik terhadap jalannya organisasi. Kepemimpinan menjadi fungsi
utama dalam memimpin bawahanya dengan memainkan peran penting dan
starategi demi kelangsungan hidup organisasi.
Hal yang paling penting bagi seorang pemimpin trasformasional adalah
mampu memberikan sebuah contoh dalam iteraksi kesehariaan dengan
bawahanya. seorang pemimipin yang yang meminta bawahanya untuk melakukan
pekerjaan khusus harus diperlihatkan contoh yang sama oleh pemimpinya, nilai
nilai yang menyertai seorang pemimpin harus diperlihatkan setiap saat dan harus
dilakukan secara konsisten.
Dalam menjalangkan gaya kepemimpinan Dinas Sosial Kota Makasar
Provinsi Sulawesi Selatan salah satunya mengadopsi gaya kepemimpinan dari tiga
gaya kepemimpinan yaitu gaya kepemimpinan transaksional sebagai strategi
memimpin untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi, dalam menjalangkan
roda organisasi kepemimpinan menjadi fungsu utama dalam memimpin karyawan
dan memainkan peran penting dan strategi untuk menjalangkan program kerja
yang telah direncanakan sebelumnya.
Dinas Sosial Kota Makasar dalam menerapkan dan menjalankan gaya
kepemimpinan transformasional sudah mampu secara mandiri para pegawai
melakukan tugas dan fungsinya dalam bekerja untuk mencapai tujuan organisasi
yang telah di rencanakan terlihat dari cara pemimipinya dalam menorganisasikan,
menggerakan dan mengendalikan seluruh sumberdaya yang dimiliki sehingga
tujuan organisasi (Dinas Sosial Kota Makasar) dapat tercapai sacara efektif dan
efisien karena adanya tim kerja yang baik.

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


Sehingga terlihat pemimpinya mampu menciptakan kondisi yang memuaskan bagi
para pegawainya yang tidak hanya mampu bekerja akan tetapi juga bersedia
bekerja kearah pencapaian tujuan organisasi dimasa yang akan datang. Dari apa
yang kami dapat pada saat kunjungan di lokus Dinas Sosial Kota Makasar sejak
kami tiba samapi pulang Nampak terlihat jelas penerapan kepemimpinan
transformasional dimana sumber daya manusia yang ada berusaha memberikan
reaksi yang akan menimbulkan semangat kerja untuk mencapai tujuan organisasi.
Dalam diskusi saat kunjungan ke lokus Dinas Sosial Kota Makasar yang
menyangkut gaya kepemimpinan yang ada pada organisasi perangkat daerah
tersebut selalu berpegang teguh pada : 1). Prinsip-prinsip kepemimpinan
tranformasional, dan 2). Karakteristik kepemimpinan trasformasional.
Dengan terpenuhinya dua hal tersubut di atas maka Dinas Sosial Kota
Makasar dalam pengelolaan sumberdaya manusianya sudah mampu menciptakan
inovasi inovesi untuk meningkatkan pelayanan sesuai tugas dan fungsinya serta
dengan mudah maupun melaksanakan program program yang telah direncanakan
sebelumnya secara efektif dan efisien untuk tercapainya tujuan organisasi.

4.2 Inovasi Pelayanan

Dinas Sosial Kota Makassar dalam melaksanakan proses inovasi pelayanan


dengan 3 inovasi pelayanan, yaitu : Program Rumah Perlindungan dan Trauma
Centre (RPTC), Rumah Hati Rumah Bakat (RHRB) dan Perjanjian Kerja Sama
antara Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan Dinas Sosial Kota Makassar.

1). Rumah Perlindungan dan Trauma Centre (RPTC)


Rumah Perlindungan dan Trauma Centre (RPTC) kemudian menjadi
inovasi dari Dinas Sosial kota Makssar untuk mencegah dan menangani hal
tersebut. Dengan bekerjasama dengan tim dari Kepolisian, Satpol PP dan
Tim Reaksi Cepat yang dibentuk oleh Dinas Sosial Kota Makassar. Tim
tersebut turun ke jalan untuk melakukan partoli dan razia, selain menerima
rujukan dari masyarakat.Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang
kemudian terjading oleh tim kemudian dibawa ke Rumah Perlindungan dan
Trauma Centre.

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


Di RPTC, mereka diasesmen oleh tim Pekerja Sosial, diberi pengarahan, dan
diminta untuk menandatangani surat pernyataan untuk tidak akan
melakukan aksinya di jalan lagi. Dan apabila yang dirazia adalah anak-anak,
orangtua akan diminta datang untuk memberikan keterangannya dihadapan
kepala Dinas, dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bidang terkait, Bidang
Rehabilitasi Sosial. Apabila ditemukan PMKS yang membutuhkan penanganan
khusus seperti layanan legalitas akte kelahiran, perawatan rumah sakit,
pendidikan dan lainnya yang dianggap urgent, maka akan langsung
ditangani.

2). Rumah Hati Rumah Bakat (RHRB)


Pelaksanaan program pelayanan, perlindungan, dan rehabilitasi di
Rumah Hati Rumah Bakat tertuju pada anak dengan status Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), bukan hanya sekedar tempat
Penampungan, tetapi juga wadah penyaluran minat, dan Pengembangan
Bakat serta pembentukan Keterampilan seperti, Menjahit, Melukis, Seni
Musik, Seni Tari, Fotografer, dan Gandrang Bulo. Informasi menjelaskan
secara garis besar berbagai hal yang berkaitan Pelayanan, Perlindungan dan
Reahabilitassi sosial di Rumah Hati Rumah Bakat Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosia, menjadi Agen Sosial yang terlatih dan terampil.Rumah
Hati Rumah Bakat merupakan ruang kreaktifitas dan solusi Penanganan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Khususnya Anak
Jalanan.Anak Terlantar dan anak Disibilitas dan sebagainya.

3). Perjanjian Kerja Sama antara Dinas Kependudukan dan Pencatatan


Sipil dan Dinas Sosial Kota Makassar
Perjanjian Kerja Sama Antara Dinas Kependudukan Dan Pencatatan
Sipil dan Dinas Sosial Kota Makassar tentang Pemberian Hak Akses Dan
Pemanfaatan Data Kependudukan dalam Layanan Lingkup Tugas Dinas
Sosial Kota Makassar dengan tujuan untuk mengefektifkan fungsi dan peran
para pihak dalam verifikasi dan validasi penerima bantuan sosial melalui
pemanfaatan Data Kependudukan dan KTP-Elektronik pada layanan Dinas
Sosial Kota Makassar melalui pemanfaatan Nomor Induk Kependudukan
(NIK), Data Kependudukan, dan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-El).

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


4.3 Kompetensi dan Pemberdayaan SDM
Dukungan kompetensi dan pemberdayaan sumber daya manusia yang
berkualitas dalam mengelola suatu organisasi atau lembaga agar dapat berjalan
secara optimal merupakan hal yang sangat diperlukan. Baik atau buruknya kinerja
organisasi akan sangat ditentukan oleh tugas dan fungsinya masing-masing.
Sebagai salah satu perangkat kerja Pemerintah Kota Makassar, Dinas Sosial
didukung oleh sejumlah personil atau pegawai yang mengemban tugas dan
fungsinya masing-masing. Sampai dengan bulan Desember 2020, Dinas Sosial
Kota Makassar memiliki pegawai sebanyak 104 orang yang terdiri dari Pegawai
Laki-laki 17 Orang, Pegawai Perempuan 23 Orang dan Tenaga Kontrak 64 Orang,
dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 4.1
Jumlah dan Status Pegawai Dinas Sosial Kota Makassar
NO. KANTOR JUMLAH Laki-Laki Perempua
n
DINAS SOSIAL KOTA
1. 104 Org 32 33
MAKASSAR
1.1 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 40 16 16
Orang
- Pembina Utama (IV/c) - - -
- Pembina Tk. I (IV/b) 4 Orang 3 Orang 1 Orang
- Pembina (IV/a) 10 Orang 4 Orang 6 Orang
- Penata Tk. I (III/d) 11 Orang 5 Orang 6 Orang
- Penata (III/c) 5 Orang 1 Orang 4 Orang
- Penata Muda Tk. I (III/b) 2 Orang 1 Orang 1 Orang
- Penata Muda (III/a) 5 Orang 1Orang 4 Orang
- Pengatur Tingkat I (II/d) - - -
- Pengatur (II/c) 1 Orang - 1 Orang
- Pengatur Muda Tk. I (II/b) 2 Orang 1 Orang 1 Orang
- Pengatur Muda (II/a) - - -
- Juru Tingkat I (I/d) - - -
- Juru Muda (I/b) - - -
1.2 Non Pegawai Negeri Sipil 64 Org
(Non PNS)
- Tenaga Kontrak 64 Org 31 Orang 33 Orang
40 PNS dan
TOTAL
64 Non-PNS
Sumber : Dinas Sosial Kota Makassar, 2021

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


Adapun komposisi Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Sosial Kota Makssar
dipilah berdasarkan golongannya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.2
Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan Dinas Sosial Kota Makassar
GOLONGAN
I I II IV
NO KANTOR I I
∑ % ∑ % ∑ % ∑ %

1. Dinas Sosial Kota Makassar - - 3 7.5 23 57.5 14 35

TOTA - - 3 7.5 23 57. 14 35


L 5
Sumber : Dinas Sosial Kota Makassar, 2021

Dari tabel di atas, terlihat bahwa komposisi pegawai berdasarkan tingkat


golongan pada Dinas Sosial didominasi oleh pegawai Golongan III yakni sebesar
57,5 %, selanjutnya Golongan IV sebesar 35 % dan Golongan II sebesar 7,5 %.
Adapun komposisi Pegawai Negeri Sipil berdasarkan tingkat pendidikan
yang ditamatkan, menunjukan bahwa sebagian besar pegawai memiliki tingkat
pendidikan yang relatif cukup memadai. Kondisi ini ditunjukan dengan banyaknya
pegawai yang memiliki bekal pendidikan hingga jenjang Strata Satu (S1).

Tabel 4.3
Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Dinas Sosial Kota Makassar

NO. KANTOR JUMLAH PROSENTASE


1. DINAS SOSIAL 40 Orang 100,00 %
a. Doktor (S3) 1 Orang 2,5 %
b. Magister (S2) 12 Orang 30 %
c. Sarjana (S1) 24 Orang 60 %
d. Sarjana Muda 1 Orang 2,5 %
e. SLTA 2 Orang 5%
f. SLTP
g. SD
Sumber : Dinas Sosial Kota Makassar, 2021

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


Dari komposisi pegawai pada Dinas Sosial berdasarkan tingkat pendidikannya,
terlihat bahwa pegawai dengan tingkat pendidikan S1 jumlahnya paling tinggi
dibandingkan dengan yang lainnya, yakni sekitar 60%. Adapun pegawai dengan
tingkat pendidikan S2 jumlahnya cukup tinggi pula, yaitu sebesar 30%.

4.4 Pembangunan Jejaring Kerja, Kolaborasi Pemangku Kepentingan

Jejaring kerja (kemitraan) atau sering disebut partnership dapat dimaknai


sebagai bentuk persekutuan antara dua pihak atau lebih yang membentu suatu
ikatan kerjasama disuatu bidang usaha tertentu atau tujuan tertentu sehingga
dpat memperoleh hasil yang lebih baik. Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai
organisasi dalam membangun jejaring kerja antara lain meningkatkan partisipasi
organisasi/masyarakat, meningkatkan mutu dan relevansi, adanya kesamaan visi-
misi, kepercayaan, saling menguntungkan, efisiensi dan efektifitas, komunikasi
timbale balik dan komitmen yang kuat.

Jejaring kerja dan kolaborasi dalam pembangunan daerah merupakan


bagian penting untuk menunjang pembangunan suatu daerah. Dinas Sosial Kota
Makassar dalam melaksanakan program kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya memiliki mitra seperti Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) seperti LKS
Ashabul Kahfi, Yayasan Kesejahteraan Sosial Veteran dan Purnawirawan dll., yang
mempunyai peran yang sangat penting dalam melakukan pendampingan terhadap
Lansia, Disabilitas, anak terlantar, gepeng dan lain-lain serta sangat intens dalam
melakukan komunikasi dengan instansi maupun stacholders lainnya yang ada di
lingkup pemerintah kota Makassar. Disamping itu juga melakukan jejaring kerja
sama dengan pihak keamanan (POLRI), Polisi Pamong Praja yang tergabung
dalam Satgas Reaksi Cepat penanganan Anak jalanan, pengamen, gepeng yang
berkeliaran disetian sudut jalan di kota Makassar.

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


4.5 Penerapan Manajemen Kinerja dan Manajemen Resiko

1. Penerapan Manajemen Kinerja

Manajemen Kinerja merupakan pendekatan strategis dan terintegrasi


untuk memberikan hasil yang maksimal dan sukses dalam organisasi dengan
meningkatkan kinerja dan mengembangkan kemampuan tim dan individu.
Berangkat dari pendekatan yang strategis dan terintegrasi maka Dinas Sosial
Kota Makassar memiliki Rencana Strategis tahun 2018-2023 sebanyak
6 program dengan indikator kinerja (Outcome) sebagai berikut :

1. Program Jaminan Sosial Serba Guna Keluarga Miskin dan


Penyandang Disabilitas

Program ini terdiri dari 7 Kegiatan, dengan target kinerja berupa jumlah
dan persentase kegiatan jaminan sosial serba guna bagi keluarga miskin
dan penyandang disabilitas yang tertangani yang ditargetkan pada
Renstra RPJMD sebesar 6,5 % dengan alokasi anggaran Renja Tahun
2018 sebesar Rp. 2.059.580.350,-. Realisasi anggaran sampat Triwulan I
Rp. 0 dan capaian kinerja pada Triwulan I pada program ini sebesar 0 %
hal ini terjadi karena adanya beberapa hambatan belum adanya anggaran.

2. Program Pembinaan Anak Terlantar

Program ini terdiri dari 6 Kegiatan, dengan target kinerja berupa


persentase sebesar 1500 Anak/ orang dan anggaran Renja Tahun 2018
sebesar Rp. 3.638.630.500,-. Realisasi anggaran Rp. 0,- dan capaian
kinerja yang diperoleh pada Triwulan I yaitu 25 % yaitu pada kegiatan
patroli sampai dengan bulan Februari telah terjaring sebanyak 75 anak
jalanan, 5 Anak yang memerlukan perlindungan khusus dan 2 anak yang
berhadapan dengan hukum. Sedangkan untuk kegiatan Pelatihan
Keterampilan Kerja dan Bantuan Bagi Anak Jalanan, Pembinaan
Kesejahteraan Sosial Anak Balita Terlantar Melalui PKSA dan Pembinaan
dan pemberian bantuan bagi anak peserta PKH berprestasi terkendala
pada bantuan paket yang salah rekening. Untuk kegiatan Latihan
Keterampilan Praktis bagi Anak Terlantar Dalam Panti ada pada semester
II (Triwulan III ).

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


3. Program Pemberdayaan Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) dan PSKS
Program ini terdiri dari 4 Kegiatan, dengan target kinerja berupa jumlah
PMKS yang ditangani sebesar 6.695 orang dan Persentase Fakir Miskin
yang memperoleh pembinaan dan pelayanan kesos sampai dengan
capaian kinerja triwulan I adalah 0,5 % dari target yang ditetapkan yaitu 7
%, sedangkan jumlah dan presentase PMKS yang ditangani sebanyak
730 PMKS atau 3,02 % dari target dan anggaran Renja Tahun 2018
sebesar Rp. 1.483.944.900,-. Realisasi Rp. 0,-Untuk target Presentase
kelembagaan sosial yang dibina realisasi baru mencapai 0,5 % yaitu
pembinaan TKSK. Hal ini terjadi karena kegiatan sesuai alur anggaran ada
pada semester II.

4. Program Perlindungan Korban Bencana dan Musibah Lainnya

Program ini terdiri dari 2 Kegiatan, dengan target kinerja berupa


persentase sebesar 100% dan anggaran Renja Tahun 2018 sebesar
Rp. 00,-. Realisasi anggaran Rp. 983.833.030 dan capaian kinerja yang
diperoleh pada program ini sebesar 6.10% namun untuk pelayanan
kepada korban bencana adalah 100% (Korban bencana mendapatkan
pelayanan dan perlindungan secara cepat dan tepat) sedangkan untuk
petugas tanggap darurat sebanyak 0 orang yang dilatih terealisasi 0 %.

5. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial


Program ini terdiri dari 7 Kegiatan, dengan target kinerja berupa
persentase sebesar 41% dan anggaran Renja Tahun 2018 sebesar Rp.
1.564.019.470,-. Realisasi anggaran Rp. 0,- dan capaian kinerja diperoleh
pada program ini pada Triwulan I adalah sebesar 1,6 % hal ini terjadi
karena ada satu kegiatan yaitu kegiatan Pelayanan terpadu ishbat nikah
massal, buku nikah dan akta kelahiran bagi PMKS yang seharusnya selesai
pada semester I (triwulan II ) namun terhambat dengan finalisasi data
peserta isbhat masih dalam proses seleksi.

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


6. Program Pembinaan dan Pemberdayaan Organisasi Sosial, LSM
dan Kelompok Masayarakat.
Program ini terdiri dari 12 kegiatan dengan target kinerja berupa
presentase sebesar 50 % dan anggaran Renja Tahun 2018 sebesar Rp.
3.964.384.950,- dengan realisasi anggaran 0 % dan capaian kinerja yang
diperoleh pada program ini pada Triwulan I adalah sebesar 0 %.

2. Manajemen Resiko
Dinas Sosial Kota Makassar dalam melakukan analisis lingkungan
strategis menggunakan pendekatan teknik analisis SWOT (Strengths,
Weaknessess, Opportunities, Threats). Dalam analisis ini akan diidentifikasi
dan diinteraksikan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan tantangan.
Sebagai langkah awal dalam analisis, perlu diketahui kondisi saat ini dan
kondisi yang diharapkan oleh Dinas Sosial Kota Makassar.
1. Kondisi saat ini adalah sebagai berikut:
a. Jumlah Pegawai belum memadai.
b. Belum optimalnya pelayanan kesejahteraan sosialbagi PMKS
c. Terbatasnya peran dan sinergitas PSKS dalam penyelenggaraan
kesejahteraan sosial.
d. Kurangnya kualitas dan kuantitas SDM PSKS
e. Tenaga PSKS yang belum bersertifikasi.
f. Akreditasi LKS yangbelum menyeluruh.
g. Belum optimalnya Koordinasi lintas bidang.
h. Sarana dan prasarana penunjang kegiatanbelum memadai.
i. Belum optimalnya Anggaran setiap program kegiatan.
j. Belum Optimalnya pelayanan terhadap Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
k. Tingginya jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
l. Memiliki inovasi dibidang Penanganan Anak terlantar
m. Hubungan kerja kelembagaan Dinas Sosial dengan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan optimal;
n. Pelaksanaan koordinasi internal di lingkungan Dinas Sosial serta
dengan komponen di lingkungan Pemda belum optimal;

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


2. Kondisi yang diharapkan :
a. Memberikan kemudahan akses untuk memperoleh pelayanan sosial
bagi PMKS adan kelompok rentan.
b. Secara bertahap dan berkesinambungan melakukan pembenahan
dengan fokus pada sarana prasarana, peningkatan kualitas sumber
daya manusia,
c. Secara terus menerus meningkatkan kualitas sumberdaya manusia
melalui diklat menuju aparatur yang profesional , beretika, produktif,
inovatif, akuntabel, bersih dan bebas KKN sehingga dapat melakukan
fungsi pelayanan secara optimal.

Kondisi yang diharapkan akan dapat dicapai apabila beberapa faktor


eksternal maupun internal dapat diidentifikasi. Faktor eksternal dikelompokkan
atas peluang dan ancaman, sementara faktor internal dikelompokkan atas
kekuatan dan kelemahan.

1. Faktor eksternal
a. Peluang :
1) Kesadaran aparatur dan pimpinan unit kerja untuk meningkatkan
kinerja aparatur melalui diklat sangat besar;
2) Ketentuan berbagai peraturan perundangan mewajibkan adanya
pendidikan dan pelatihan bagi PNS;
3) Perubahan organisasi dan sistem kerja;
4) Terbinanya jejaring kerja dengan instansi lain dan pihak lain dalam
pengelolaan program penanganan masalah kesejahteraan social.
5) Berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi untuk
program penanganan masalah kesejahteraan social;
6) Tersedianya tenaga profesional program penanganan masalah
kesejahteraan social.
b. Ancaman :
1) Semakin bertambahnya penyandang masalah kesejahteraan sosial;
2) Banyaknya penyelenggara diklat yang didukung oleh sarana dan
prasarana kediklatan yang memadai dan profesional;

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


3) Adanya pemahaman bahwa Output diklat belum merupakan solusi
pemecahan masalah kinerja organisasi;
4) Kebijakan pemerintah belum sepenuhnya mendukung kegiatan
kediklatan aparatur;

2. Faktor Internal
a. Kekuatan :
1) Adanya regulasi dalam menangani penyandang masalah
kesejahteraan social;
2) Sumberdaya manusia yang berkompeten;
3) Anggaran yang memadai;
4) Adanya SOP dalam menangani penyandang masalah kesejahteraan
social
5) Adanya Tim Reaksi Cepat;
6) Adanya Rumah Hati Berbakat;
b. Kelemahan :
1) Terbatasnya anggaran untuk menunjang program penanganan
penyandang masalah kesejahteraan social;
2) Belum optimalnya pelayanan Penyandang masalah kesejahteran
sosial;
3) Terbatasnya tenaga pendamping dalam menangani penyandang
masalah kesejahteran sosial
4) Terbatasnya sarana dan prasarana;
5) Sumberdaya manusia tenaga pendamping yang masih kurang;
6) Belum optimalnya koordinasi Badan Pengembangan SDM;
7) Sarana dan prasarana yang kurang memadai.

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


4.6 Planning dan Budgetting
Salah satu faktor yang menjadi pemicu kinerja adalah persepsi inovasi.
Inovasi dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara partisipasi
anggaran terhadap kinerja. Karena anggaran merupakan alat bantu dalam
menjalankan fungsi perencanaan, koordinasi, komunikasi, dan pegendalian,
maupun alat untuk mengukur kinerja sebuah organisasi.
Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran Dinas Sosial Kota Makassar
didukung oleh kebijaksanaan sesuai perundang–undangan yang berlaku maka
disusunlah program strategis, secara garis besar perencanaan program tersebut
terdiri dari 7 program yaitu :
1. Program Rehabilitasi Sosial Dasar Penyandang Disabilitas diluar Panti.
2. Program Rehabilitasi Sosial Dasar Anak Terlantar diluar Panti.
3. Program Rehabilitasi Sosial Dasar Lanjut Usia Terlantar diluar Panti.
4. Program Rehabilitasi Sosial Dasar Tuna Sosial khususnya Gelandangan dan
Pengemis diluar Panti.
5. Program Perlindungan Sosial pada saat Tanggap dan Paska Bencana bagi
Korban Bencana.
6. Program Upaya Perlindungan dan Jaminan Sosial.
7. Program Upaya Rehabilitasi Sosial.
Perencanaan dan penganggaran Dinas Sosial Kota Makassar
mengedepankan pembanguan kesejahteraan sosial. Anggaran belanja program
pembangunan dan pelayanan Dinas Sosial Kota Makassar sampai dengan periode
tahun 2020 yang ditunjukkan dalam bentuk berbagai kegiatan pelayanan masalah
kesejahteraan sosial yang telah dilaksanakan, baik kegiatan Rehabilitasi Sosial
Dasar, Kegiatan Perlindungan dan Jamian Sosial yang dilaksanakan di Pkota
Makassar dengan dana dari APBD Kota Makassar, maupun yang bersumber dari
APBN.
Rencana Strategis Dinas Sosial Kota Makassar Tahun 2016-2021 memuat
program yang mendukung pencapaian kinerja sasaran dengan pendanaan selang
5 Tahun yang didukung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Kota Makassar.

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


4.7 Pengembangan Organisasi Digital Dalam Pelayanan Publik
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan
bermasyarakat menjadi kebutuhan utama dalam mengembangkan informasi
munculnya inisiatif-inisiatif pemerintah tentang pemanfaatan tehnologi informasi
dan komunikasi (TIK) mendorong pemerintah daerah untuk melakukan
pembenahan baik internal maupun eksternal khususnya kesiapan dalam
penerapan e-government. Dalam pelayanan publik terkait dengan pengembangan
organisasi digital lingkup Dinas Sosial Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan
belum memiliki dimensi infrastruktur yang memadai berkaitan dengan sarana dan
prasarana yang mendukung TIK yag terdiri dari prangkat keras computer dan
piranti lunak (aplikasi).
Aplikasi terkait dengan data-data di Dinas Sosial Kota Makassar dalam
melaksanakan pendataan mengacu pada Permensos Nomor 28 Tahun 2017
tentang Pedoman Umum Verifikasi dan Validasi Data Terpadu Penanganan Fakir
Miskin dan Orang Tidak Mampu.
Dinas Sosial Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan melakukan evaluasi
dan pemutahiran data melaluai data DTKS (data terpadu Kesejahteraa Sosial)
dengan mengangkat Tenaga Operator Pendataan Kesejahteraan Sosial Kecamatan
masing-masing 1 orang dan Tenaga Verifikator sebanyak 153 orang yang bertugas
dimasing-masing Kelurahan.

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Kesimpulan dari laporan kegiatan Studi lapangan di Dinas Sosial Kota
Makassar Provinsi Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut :

1. Inovasi Rumah Hati Rumah Belajar dalam upaya mewujudkan pelayanan


publik yang prima (excellent service) dengan membantu setiap Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial untuk mengatasi masalahnya dan menemukan
alternatif untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya.
2. Dalam pelaksanaan inovasi sangatlah dibutuhkan adanya komitmen dan
konsistensi yang kuat dari berbagai stakeholder sebagai aktor utama dalam
penerapan inovasi tersebut serta dibutuhkan pula penguatan regulasi untuk
menunjang inovasi tersebut.
3. Dalam pelaksanaan penerapan inovasi dibutuhkan evaluasi dan pemantauan
langsung terhadap dampak inovasi agar inovasi tersebut berkesinambungan
atau berlanjut.

5.2 REKOMENDASI

1. Penanganan masalah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Dinas


Sosial Kota MakassarProvinsi Sulawesi Selatan melalui Rumah Hati Rumah
Belajar(RHRB) dan Rumah Perlindungan dan Trauma Centre (RPTC)
diharapkan berkelanjutan secara terus menerus.
2. Dinas Sosial Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatandapat memberikan
informasi terkait dengan inovasi RHRB dan RPTC sebagia bahan referensi
Kabupaten/Kota lain untuk melakukan inovasi dalam hal Penanganan masalah
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, Michael. 1988. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: PT Elex Media


Komputindo.
Mangkunegara, Anwar Prabu. (2005). Evaluasi Kinerja SDM. Refika Bandung: Aditama
Sri Indarti (2014) Pengaruh faktor kepribadian pegawai dan lingkungan kerja terhadap
kinerja pegawai pada kantor regional XII BKN Pekanbaru, Jurnal Ekonomi
Volume 22, Nomor 1 Maret 201.
BPS 2021, Kota Makassar Dalam Angka
Website http://dinsos.makassar.go.id, diakses pada tanggal 26 Maret 2021 pukul 17.10
WIB;

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


PEMBEKALAN MATERI STULA KELOMPOK D OLEH COACH LA HADIFA, SE., M.Si
DI HOTEL GRAND CELINO MAKASSAR, TANGGAL 24 MARET 2021

PENERIMAAN ROMBONGAN STULA PKA- ANGK. II 2021 PROV. SULTRA


DI AULA KANTOR WALIKOTA MAKASSAR

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


FOTO SAAT TIBA DI LOKUS DINAS SOSIAL KOTA MAKASAR

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


PEMBEKALAN MATERI STULA KELOMPOK D OLEH COACH OLEH Drs. SAHABUDDIN,
M.Si
DI HOTEL GRAND CELINO MAKASSAR, TANGGAL 25 SEPTEMBER 2020

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


Kegiatan Penerimaan Rombongan STULA PKA- ANGK. I 2020 PROVINSI SULTRA
DI BPSDM PROV. SULAWESI SELATAN

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


PENERIMAAN MATERI STULA KELOMPOK D DI BPSDM PROV. SULAWESI SELATANG

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


FOTO STULA KELOMPOK D BERSAMA KEPALA BIDANG PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN KEPEMIMPINAN APARATUR DAN WIDYASWARA BPSDM PROV.

SULAWESI SELATAN

KEGIATAN PENYUSUNAN LAPORAN STULA KELOMPOK D BPSDM PROVINSI

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR


SULAWESI TENGGARA

LAPORAN STULA DI DINAS SOSIAL KOTA MAKASSAR

Anda mungkin juga menyukai