PESERTA
MOHAMMAD DJAMIL M. NUR
MENTOR
Dr. H. KIFLIN, M.Pd.I
JUDUL
Oleh :
MOHAMMAD DJAMIL M. NUR
Mengetahui,
Kepala Balai Diklat Keagamaan Manado
B. Latar Belakang
Penyelamatan dokumen/arsip saat ini mengarah pada cara menjaga
agar ASN dapat mengakses informasi dokumen/arsip dengan
mengintegrasikan teknologi. Hal ini merupakan peluang bagi institusi
pemerintah dalam memberikan pelayanan publik. Namun, peluang ini
memerlukan investasi besar antara lain waktu, tenaga, dan biaya.
Tujuan utama program penyelamatan dokumen/arsip adalah
pelestarian jangka panjang. Ketika pusat arsip memiliki koleksi dokumen
yang banyak, pekerjaan pelestarian ini memerlukan proses
berkesinambungan dalam memindahkan dari kertas ke digital.
Upaya penyelamatan dokumen/arsip bisa melalui berbagai cara di
antaranya dengan upaya preventif dan kuratif. Upaya preventif dilakukan
dalam bentuk penyediaan ruang penyimpanan yang memadai dan
memenuhi syarat/ standar gedung penyimpanan. Upaya ini merupakan
perlindungan fisik dan nilai informasi dokumen/arsip terhadap bahaya dan
gangguan. Artinya, upaya preventif dilakukan terhadap dokumen/arsip
melalui pencegahan dan pelaksanaan standar penyimpanan yang efektif.
Adapun penyelamatan dokumen/arsip secara kuratif dilaksanakan jika
terdapat unsur perusak terhadap dokumen/arsip, misalnya dengan restorasi,
duplikasi, atau digitalisasi.
Bahwa dokumen kepegawaian merupakan salah satu dokumen
penting yang ada dalam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Sulawesi Tengah, karena memiliki nilai guna dan jangka waktu
penggunaannya selama pegawai tersebut masih aktif.
Mencermati urgensi dari dokumen kepegawaian maka penyimpanan
dokumen kepegawaian yang sebelumnya disimpan secara konvensional
disesuaikan dengan perkembangan jaman dengan menggunakan media
penyimpanan elektronik, karena diyakini penyimpanan ini dapat
meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan dokumen kepegawaian
pada Sub Bagian Kepegawaian dan Hukum.
C. Tujuan Aksi Perubahan
Perubahan yang akan dicapai baik jangka pendek, menengah dan
jangka panjang.
1. Tujuan Jangka Pendek
a. Terbuatnya model aplikasi website penyimpanan dokumen
b. Tersedianya website sebagai tempat penyimpan dokumen yang siap
digunakan
c. Terpilahnya dokumen kepegawaian yang sudah ada untuk
memudahkan proses scaning dan penyimpanan ke dalam website.
d. Terlaksananya scaning dokumen kepegawaian sebanyak 20 berkas
e. Teruploadnya dokumen kepegawaian di website
MENTOR
Dr. H. Kiflin, M.Pd.I
COACH
PESERTA Eka Hartaty Lamusu, MAP
MOHAMMAD DJAMIL M. NUR Mufida S. Alamri, ME
Adapun dampak yang akan terjadi apabila isu tersebut tidak segera
diselesaikan diantaranya:
1. Tidak adanya dokumen digital kepegawaian yang menyeluruh bisa
sangat mempengaruhi kelancaran urusan kepegawaian, misalkan
seorang ASN lambat naik pangkat karena tidak lengkapnya salah
satu dokumen yang dibutuhkan.
2. Kemitraan antara Kementerian agama dengan Biro Kepegawaian
RI dan BKN dalam hal kenaikan pangkat, surat izin/tugas belajar
dan pensiun membutuhkan dokumen yang lengkap, tidak adanya
dokumen yang lengkap mempengaruhi keberhasilan urusan
kepegawaian.
b. “Media penyimpanan dokumen”. Dalam isu tersebut, penjabaran
indikator yang melatarbelakangi munculnya isu, yaitu:
1. Adanya penumpukan dokumen kepegawaian.
2. Ruang penyimpanan dokumen terbatas
3. Teknologi digitalisasi mendukung penyimpanan dokumen
Adapun dampak yang akan terjadi apabila isu tersebut tidak segera
diselesaikan diantaranya:
1. Akan mempengaruhi pelayanan kepegawaian
2. Membutuhkan ruangan tambahan dalam penyimpanan dokumen.
3. File dokumen berupa kertas akan berdampak pada banyaknya
waktu, tenaga, dan biaya dikeluarkan.
c. “Ruangan dokumen”. Dalam isu tersebut, penjabaran indikator yang
melatarbelakangi munculnya isu tersebut, antara lain:
1. Mencari ruangan untuk penempatan dokumen yang volumenya
terus bertambah.
2. Seleksi/pemilahan dan mencari kembali dokumen yang telah
disimpan, karena harus melihat pada halaman perhalaman
catatan pada buku register yang akan memerlukan banyak waktu
dan tenaga.
3. Dokumen kepegawaian sangat banyak berjumlah 3.665 orang
ASN dari 13 Kabupaten/Kota.
Adapun dampak yang akan terjadi apabila isu tersebut tidak segera
diselesaikan diantaranya:
1. Subbag Kepegawaian dan Hukum pada Kantor Wilayah Provinsi
Sulawesi Tengah memiliki ruang penyimpanan terbatas dokumen
kepegawaian, sehingga banyak dokumen kepegawaian tidak
dapat diarsipkan. Selanjutnya berakibat lambatnya bahkan
tertundanya pelayanan kepegawaian.
2. Banyaknya dokumen kepegawaian menyulitkan pencarian
dokumen yang dibutuhkan. Sehingga akan memerlukan waktu dan
tenaga mencari dokumen tersebut.
3. Lambat dan tertundanya pelayanan kebutuhan ASN tentang
kepegawaian, karena banyaknya ASN yang dilayani di Subbag
Kepegawaian dan Hukum.
2. Isu-Isu Yang Diangkat
Untuk dapat mengatasi ketiga isu tersebut perlu dilakukan identifikasi
isu yang paling krusial agar segera ditindaklanjuti. Adapun pada
rancangan aktualisasi ini menggunakan analisis USG (Urgency,
Seriousness, Growth) terhadap setiap isu permasalahan yang telah
dirumuskan sebagai berikut:
Tabel 2.1 Penentuan Isu Aktual
Kriteria Prioritas
No. Isu Aktual Skor
U S G
1. Aplikasi Dokumen Digital Kepegawaian 5 5 4 14 1
3. Ruangan dokumen 3 3 2 8 3
Growth = Pertumbuhan
Urgency = Mendesak Seriousness = Kegawatan
4 = Cepat
4 = Mendesak 4 = Gawat
3 = Cukup Cepat
3 = Cukup Mendesak 3 = Cukup Gawat
2 = Kurang Cepat
2 = Kurang Mendesak 2 = Kurang Gawat
1 = Sangat Lambat
1 = Sangat Kurang Mendesak 1 = Sangat Kurang Gawat
Berdasarkan hasil analisis dengan teknik USG terhadap setiap isu yang
telah dirumuskan, maka isu yang terpilih menjadi core issue dan penting untuk
segera diselesaikan adalah Aplikasi Dokumen Digital Kepegawaian karena
dari sisi urgensi dinilai penting untuk diselesaikan segera karena untuk
menunjang kinerja di Subbag Kepegawaian dan Hukum. Selain itu dari segi
seriousness, isu tersebut dianggap sangat gawat untuk ditindaklanjuti, karena
dapat memberikan penilaian atau citra yang kurang baik bagi Subbag
Kepegawaian dan Hukum, bahkan dapat memberikan kelambanan dalam
pelayanan. Selain itu, dari sisi growth, isu ini dianggap sangat cepat menyebar
dan berpotensi meningkat karena dianggap tidak memiliki kepedulian terhadap
nasib ASN.
MATERIAL MACHINE
METHODE MAN
kerja yang ada berjalan secara efektif dan efisien. Subbag Kepegawaian dan
Hukum masih menggunakan penyimpanan berkas dalam bentuk Hardcopy
sehingga tidak efektif dalam pelayanan.
H. Terobosan Inovasi
LATENTS : PROMOTORS :
Biro Kepegawaian 1. Ka. Kanwil Kemenag
2. Kabag TU
3. Ka. Subbag TU Kab/Kota
4. Pelaksana Kepegawaian
5. ASN
APATHETICS : DEFENDENTS :
Badan Kepegawaian Negara ASN menjelang Purna Bhakti
Dalam rangka pelaksanaan proyek perubahan ini dibentuk tim efektif yang
bertugas membantu Project Leader menyiapkan, mengkoordinasikan,
melaksanakan tugas yang berhubungan dengan proyek perubahan. Adapun
struktur dan tugas tim efektif dimaksud adalah sebagai berikut:
2 Jangka Menengah
(Jika Ada)
3 Jangka Panjang
(Jika Ada)
L. Kesimpulan
Sebagai akhir dari aksi perubahan ini, kami ingin menyampaikan
bahwa adanya Aplikasi berbasis website yang mudah, murah, cepat dan
user frendly yang bisa digunakan oleh ASN sangat membantu pegawai di
Subbag Kepegawaian dan Hukum dalam melaporkan dalam pelayanannya.
Tujuan untuk efisiensi penyimpanan dan kemudahan mengakses arsip
hanya dapat dicapai dengan mendigitalkan dokumen kertas dan
menyimpannya secara terorganisir. Selain kemudahan mengakses, kontrol
terhadap dokumen digital dapat dilakukan sesuai kebutuhan. Karena melalui
pengelolaan arsip versi digital secara teratur, dokumen elektronik disimpan
dengan aman dan terlindung dari akses sehari-hari dan bencana.
Demikian, terimakasih atas segala bantuannya mohon maaf atas
segala kekuranganya.