Anda di halaman 1dari 3

Nama : Santi Rimawati, S.

Ip
NDH : 30
Jabatan : Kepala Sub Bidang Kompetensi Pemerintah Daerah Bagi Jabatan
Pimpinan Tinggi Dan Kepemimpinan Tingkat Menengah
Instansi : BPSDMD Provinsi Sulawesi Tengah

TUGAS EVALUASI SUBSTANSI


Soal: Keterkaitan antara Aksi perubahan dengan Konsep kepemimpinan pelayanan
dengan segala dukukungannya yang terdapat dalam agenda kepemimpinan
pelayanan (terkait materi Agenda 2; Diagnosa Organisasi, Berfikir Kreatif dan
Inovatif, Membentuk Tim Efektif, dan Kepemimpinan dalam pelayanan)

Jawaban:

Keterkaitan aksi perubahan dengan:


1. Agenda Pelayanan
Dalam perspektif pelayanan publik, pemimpin khususnya pejabat pengawas harus
mampu membawa organisasi memberikan pelayanan prima. Karena pada hakekatnya
dibentuknya organisasi publik adalah untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat.  Tanpa kepemimpinan yang baik, akan sulit untuk mencapai tujuannya,
yaitu memenuhi tuntutan pelaksanaan tugas dan fungsinya yang strategis dalam
pelayanan publik. Agenda pelayanan di dasarkan pada tugas dan fungsi sesuai bidang
agar pelayanan lebih terarah dan sistematis.

2. Diagnosa Organisasi
Identifikasi awal perlunya dilaksanakan aksi perubahan adalah dengan melakuan
diagnosa organisasi. Diagnosa organisasi merupakan suatu hal penting bagi organisasi
dalam kaitannya dengan perubahan. Langkah pertama dalam perubahan adalah
mengenali organisasi untuk menentukan perubahan apa yang diperlukan oleh
organisasi. Penentuan fokus apa yang akan dilakukan perubahan menentukan sukses
tidaknya perubahan itu sendiri. Oleh karena itu, langkah pertama dalam perubahan ini
adalah membuat diagnosa terhadap organisasi. Langkah-langkah melakukan diagnosa
organisasi adalah dengan mengevaluasi kondisi organisasi saat ini dan kondisi yang
diinginkan, lalu merumuskan upaya apa saja yang akan dilakukan untuk dijadikan
sebagai upaya perbaikan. Setelah isu strategis ditemukan, dilanjutkan dengan
menganalisis isu utama atau core issue dengan menggunakan alat bantu analisis seperti
APKL dan USG. Setelah isu utama didapatkan, dilanjutkan dengan mencari akar
penyebab timbulnya isu tersebut dengan menggunakan fishbone.

3. Berpikir Kreatif dan Inovatif


Organisasi tanpa kreativitas dan inovasi akan berakibat organisasi kurang berkembang
dan kinerjanya akan selalu menjadi sorotan masyarakat, kritikan, dan apatis bagi
institusi itu sendiri. Oleh karena itu kreativitas dan inovasi pada setiap lembaga
pemerintah yang ingin maju harus menguatkan di internalnya terlebih dahulu, dengan
demikian ketika di internalnya sudah kuat dan menghasilkan produk organisasi yang
siap dan solid, otomatis ketika menghadapi permasalahan eksternal organisasi dapat
diatasi. Organisasi harus menanamkan budaya kerja yang mendukung sebagai
terciptanya kreativitas dan inovasi baru. Salah satu cara adalah dengan
memberdayakan sumber daya manusia agar selalu bersikap kritis dan menindaklanjuti
sifat kritisnya dengan tindakan yang nyata untuk secepatnya menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi. Kemudian sikap tersebut diberikan kesempatan untuk
melakukan proses aktualisasi diri. Proses berpikir kreatif dan inovatif dalam aksi
perubahan adalah dengan melahirkan ide ide kreatif dalam proses realisasi aksi
perubahan dalam organisasi.

4. Membentuk Tim Efektif


Tahapan membentuk tim efektif dalam aksi perubahan ini diantaranya adalah:
 Forming (Tahap Pembentukan Tim). Tahap awal adalah pembentukan tim, dalam
tahap ini komposisi tim ditentukan siapa pemimpin, anggota, dan penyelaras.
Setelah komposisi tim terbentuk, selanjutnya mempelajari peluang, tantangan, dan
tujuan akhir (goals).
 Storming (Tahap Penentuan Aspirasi). Pemimpin harus bersikap
independen terhadap perbedaan pendapat anggota tim. Perbedaan bisa menjadi
sebuah kekuatan bagi sebuah tim apabila bisa dikelola dengan baik.
 Norming (Tahap Penentuan Aturan). Adanya perbedaan pendapat, karakter dan
persaingan dari masing-masing anggota tim diperlukan aturan atau tata tertib yang
jelas, sehingga perbedaan dan persaingan menjadikan anggota tim lebih solid
karena memiliki satu tujuan yang sama.
 Performing (Tahap Pelaksanaan). Pada tahap ini pada umumnya sudah didapatkan
hasil dari pembentukan tim. Namun bisa terjadi pula kembali pada tahap storming
atau norming apabila ada perubahan kepemimpinan karena masing-masing
pimpinan bisa jadi mempunyai perbedaan cara pandang. 

5. Kepemimpinan Dalam Pelayanan


Konsep kepemimpinan pelayanan adalah mengubah pendekatan kepemimpinan
secara evolusioner dan pribadi. Konsep ini bukanlah suatu perbaikan serba cepat
atas persoalan-persoalan yang dihadapi pemimpin. Kepemimpinan pelayan
menggunakan pendekatan mendasar dan bersifat jangka panjang, yang pada
akhirnya akan memberikan perubahan secara menyeluruh pada kehidupan personal
dan profesional pegawai. Sebagai Pejabat Pengawas dapat menjadi pemimpin
yang bisa memperbaiki Kualitas pelayanan publik kepada masyarakat dan
Stakeholder yang bekerjasama. Kita harus menjadi pemimpin yang dapat
membangun pelayanan publik masa depan, bukan hanya sekedar
membagi-bagi pekerjaan dan mewariskan masalah kepada penerusnya.

Anda mungkin juga menyukai