A. Jelaskan Persamaan dan Perbedaan metode Fishbone dan SWOT
Persamaan Fishbone dan SWOT adalah sama-sama Perangkat Alat Analisis, Apabila SWOT digunakan, maka pastikan alternatif solusi dari Fishbone sama dengan/memperkuat strategi yang dihasilkan dari analisis SWOT. Perbedaan Analisis Fishbone dan SWOT adalah: SWOT Adalah perangkat analisis untuk perencanaan strategis yang sering digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Perangkat ini digunakan ketika kita ingin menghubungkan antara sasaran organisasi dan strategi menjadi rencana aksi yang harus dieksekusi oleh pegawai. Perangkat ini umumnya digunakan pada tingkatan manajerial. SWOT membantu kita untuk menemukan strategi yang akan kita pilih agar tujuan kita dapat tercapai. Fishbone adalah Perangkat ini digunakan ketika kita ingin mencari kemungkinan penyebab dari sebuah masalah. Artinya adalah kita sudah mengetahui masalah namun belum mengetahuinya. Fishbone haruslah diawali dengan problem statement yang telah disepakai bersama oleh tim. Peyebab dari masalah dapat dilakukan melalui brainstorming terhadap beberapa kategori, contoh umum yang biasa dipakai sebagai berikut: Industri Manufaktur (6M): Mesin, Metode, Material, Pengukuran (Measurement), Manusia, Lingkungan (Environment/Mother Nature) Industri Jasa (4P): Kebijakan (Policies), Prosedur, Manusia (People), Teknologi (Plant) Bauran Pemasaran (7P): Place, Price, Promotion, People, Process, Physical Environment, Product dll, sesuai dengan kondisi yang relevan di tempat kita. B. Jelaskan dengan singkat proses pengambilan keputusan di Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara kelas III Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang biasa kami ambil selaku Kepala Kantor UPBU Kelas III. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusun alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik. selama ini sudah sesuai dengan teorinya bahwa Pada hakekatnya, pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat, namun pada pelaksanaannya ada yang belum optimal. Pemecahan masalah tidak dapat dilakukan melalui ilham atau dengan mengarang, akan tetapi harus didasarkan pada fakta-fakta yang terkumpul dengan sistematis, terolah dengan baik dan tersimpan secara teratur sehingga fakta-fakta dan data tersebut dapat dipercayai dan besifat up to date. Keputusan yang baik adalah keputusan yang telah dipilih dari berbagai alternatif yang ada setelah alternatif-alternatif dianalisa dengan matang. Apabila pengambilan keputusan tidak didasarkan kepada hal-hal tersebut diatas maka akan terjadi hal- hal sebagai berikut : keputusan tidak tepat karena tidak didasarkan dari fakta- fakta dan data yang up to date dan tidak dapat dipercaya ; tidak terlaksanakanya keputusan karena tidak sesuai dengan kemampuan organisasi atau kelompok untuk melaksanakannya ; baik ditinjau dari segi manusia ; uang material ; ketidakmauan orang-orang pelaksana untuk melaksanakannya karea tidak terlihat dari keputusan yang diambil sesuatu hal yang menunjukan adanya sinkronisasi antara kepentingan organisasi dan kepentingan pribadi orang-orang tersebut ; timbulnya penolakan terhadap keputusan karena faktor lingkungan belum disiapkan untuk menerima keputusan yang diambil. Hal ini yang menyebabkan Keputusan saya sebagai kepala Kantor UPBU Kelas III dan atau Kepala Tata Usaha dalam mengambil keputusan masih belum optimal sejalan dengan tujuan organisasi. Tugas mengambil keputusan bukanlah sesuatu yang mudah karena : organisasi saat ini ditandai oleh kompleksitas kegiatan pelayanan Bandara yang dirasakan penumpang Pesawat Udara, interaksi daripada hubungan kerja serta meningkatnya tuntutan dari para Pelanggan organisasi yang harus dilayani ; pada umumnya organisasi-organisasi besar dan kompleks diarahkan kepada banyaknya informasi yang menuntut penanganan informasi tersebut oleh pada ahli informasi dengan keterampilan yang tinggi. Artinya pimpinan dalam mengambil keputusan dihadapkan kepada volume informasi yang besar sehingga mereka memerlukan para pembantu yang ahli memilih informasi apa yang diperlukan oleh siapa untuk mengambil keputusan apa. Untuk tugas pelayanan inilah suatu sistem informasi bagi pimpinan perlu diciptakan dan dipelihara. Maka sebaiknya Proses Pengambilan Keputusan yang baik sebaiknya di lakukan sbb: 1. Merumuskan problem yang dihadapi 2. Menganalisa problem tersebut 3. Menetapkan sejumlah alternatif 4. Mengevaluasi alternatif 5. Memilih alternatif keputusan yang akan dilaksanakan Keputusan yang diambil selalu dipengaruhi oleh faktor-faktor pskikologis yang memiliki implikasi sosiologis, ekonomis, budaya, politis, finansial dan bahkan sering juga ideologis. Oleh karenanya dalam proses pengambilan keputusan sebaiknya didasarkan pada sistem administrasi yang multi fungsional dan interdisipliner karena sistem administrasi yang demikian dapat memperhitungkan faktor-faktor ekologis tersebut dengan cukup. Semakin langkanya sumber-sumber yang tersedia untuk digunakan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pendekatan dalam manajeman sains yang semakin bersifat matematis dan mengunakan data-data yang dapat dikualifikasi. Pelayanan di Bandara saat ini sesungghunya lebih beruntung dibandingkan dengan pelayanan Bandara dimasa lalu karena sebagai akibat daripada kemajuan yang sangat pesat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, maka kini telah tersedia berbagai alat yang dapat digunakan oleh pimpinan untuk mempermudah dan mempercepat pelaksanaannya selaku pengambil keputusan. Kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut agar kami para pimpinan semakin bertekad untuk mengembangkan dan memiliki ciri- ciri kepemimpinan yang baik.