Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU FITRAJAYA SIWU (30)

A. Jelaskan Persamaan dan Perbedaan metode Fishbone dan SWOT


 Persamaan Fishbone dan SWOT adalah sama-sama Perangkat Alat Analisis,
Apabila SWOT digunakan, maka pastikan alternatif solusi dari Fishbone sama
dengan/memperkuat strategi yang dihasilkan dari analisis SWOT.
 Perbedaan Analisis Fishbone dan SWOT adalah:
SWOT Adalah perangkat analisis untuk perencanaan strategis yang sering
digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),
peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu
spekulasi bisnis. Perangkat ini digunakan ketika kita ingin menghubungkan
antara sasaran organisasi dan strategi menjadi rencana aksi yang harus
dieksekusi oleh pegawai. Perangkat ini umumnya digunakan pada tingkatan
manajerial. SWOT membantu kita untuk menemukan strategi yang akan kita pilih
agar tujuan kita dapat tercapai.
Fishbone adalah Perangkat ini digunakan ketika kita ingin mencari kemungkinan
penyebab dari sebuah masalah. Artinya adalah kita sudah mengetahui masalah
namun belum mengetahuinya. Fishbone haruslah diawali dengan problem
statement yang telah disepakai bersama oleh tim. Peyebab dari masalah dapat
dilakukan melalui brainstorming terhadap beberapa kategori, contoh umum yang
biasa dipakai sebagai berikut:
Industri Manufaktur (6M): Mesin, Metode, Material, Pengukuran (Measurement),
Manusia, Lingkungan (Environment/Mother Nature) Industri Jasa (4P): Kebijakan
(Policies), Prosedur, Manusia (People), Teknologi (Plant) Bauran Pemasaran
(7P): Place, Price, Promotion, People, Process, Physical Environment, Product
dll, sesuai dengan kondisi yang relevan di tempat kita.
B. Jelaskan dengan singkat proses pengambilan keputusan di Kantor Unit
Penyelenggara Bandar Udara kelas III
Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan
menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan
dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap
yang biasa kami ambil selaku Kepala Kantor UPBU Kelas III. Tahapan tersebut
bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusun alternatif yang akan
dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik. selama ini sudah
sesuai dengan teorinya bahwa Pada hakekatnya, pengambilan keputusan adalah
suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakekat suatu masalah,
pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari alternatif yang
dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan
tindakan yang paling tepat, namun pada pelaksanaannya ada yang belum
optimal. Pemecahan masalah tidak dapat dilakukan melalui ilham atau dengan
mengarang, akan tetapi harus didasarkan pada fakta-fakta yang terkumpul
dengan sistematis, terolah dengan baik dan tersimpan secara teratur sehingga
fakta-fakta dan data tersebut dapat dipercayai dan besifat up to date. Keputusan
yang baik adalah keputusan yang telah dipilih dari berbagai alternatif yang ada
setelah alternatif-alternatif dianalisa dengan matang. Apabila pengambilan
keputusan tidak didasarkan kepada hal-hal tersebut diatas maka akan terjadi hal-
hal sebagai berikut : keputusan tidak tepat karena tidak didasarkan dari fakta-
fakta dan data yang up to date dan tidak dapat dipercaya ; tidak
terlaksanakanya keputusan karena tidak sesuai dengan kemampuan organisasi
atau kelompok untuk melaksanakannya ; baik ditinjau dari segi manusia ; uang
material ; ketidakmauan orang-orang pelaksana untuk melaksanakannya karea
tidak terlihat dari keputusan yang diambil sesuatu hal yang menunjukan adanya
sinkronisasi antara kepentingan organisasi dan kepentingan pribadi orang-orang
tersebut ; timbulnya penolakan terhadap keputusan karena faktor lingkungan
belum disiapkan untuk menerima keputusan yang diambil. Hal ini yang
menyebabkan Keputusan saya sebagai kepala Kantor UPBU Kelas III dan atau
Kepala Tata Usaha dalam mengambil keputusan masih belum optimal sejalan
dengan tujuan organisasi. Tugas mengambil keputusan bukanlah sesuatu yang
mudah karena : organisasi saat ini ditandai oleh kompleksitas kegiatan
pelayanan Bandara yang dirasakan penumpang Pesawat Udara, interaksi
daripada hubungan kerja serta meningkatnya tuntutan dari para Pelanggan
organisasi yang harus dilayani ; pada umumnya organisasi-organisasi besar dan
kompleks diarahkan kepada banyaknya informasi yang menuntut penanganan
informasi tersebut oleh pada ahli informasi dengan keterampilan yang tinggi.
Artinya pimpinan dalam mengambil keputusan dihadapkan kepada volume
informasi yang besar sehingga mereka memerlukan para pembantu yang ahli
memilih informasi apa yang diperlukan oleh siapa untuk mengambil keputusan
apa. Untuk tugas pelayanan inilah suatu sistem informasi bagi pimpinan perlu
diciptakan dan dipelihara. Maka sebaiknya Proses Pengambilan Keputusan yang
baik sebaiknya di lakukan sbb:
1. Merumuskan problem yang dihadapi
2. Menganalisa problem tersebut
3. Menetapkan sejumlah alternatif
4. Mengevaluasi alternatif
5. Memilih alternatif keputusan yang akan dilaksanakan
Keputusan yang diambil selalu dipengaruhi oleh faktor-faktor pskikologis
yang memiliki implikasi sosiologis, ekonomis, budaya, politis, finansial dan
bahkan sering juga ideologis. Oleh karenanya dalam proses pengambilan
keputusan sebaiknya didasarkan pada sistem administrasi yang multi fungsional
dan interdisipliner karena sistem administrasi yang demikian dapat
memperhitungkan faktor-faktor ekologis tersebut dengan cukup. Semakin
langkanya sumber-sumber yang tersedia untuk digunakan guna mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Pendekatan dalam manajeman sains yang semakin
bersifat matematis dan mengunakan data-data yang dapat dikualifikasi.
Pelayanan di Bandara saat ini sesungghunya lebih beruntung dibandingkan
dengan pelayanan Bandara dimasa lalu karena sebagai akibat daripada
kemajuan yang sangat pesat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi,
maka kini telah tersedia berbagai alat yang dapat digunakan oleh pimpinan
untuk mempermudah dan mempercepat pelaksanaannya selaku pengambil
keputusan. Kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut agar
kami para pimpinan semakin bertekad untuk mengembangkan dan memiliki ciri-
ciri kepemimpinan yang baik.

Anda mungkin juga menyukai