Anda di halaman 1dari 4

Tugas sistem Informasi Manajemen

1. Pengukuran memainkan peranan yang sangat penting dalam penelitian sosial. Dalam
proses ini konsep-konsep yang digunakan untuk mengungkapkan gejala sosial yang
merupakan obyek dalam penelitian sosial dioperasionalisasikan ke dalam indikator-
indikator yang dapat diukur. Pengukuran penting buat penelitian karena hanya dengan
pengukuran itulah peneliti dapat menghubungkan konsep-konsepnya yang abstrak
dengan realitas, menentukan tingkat ukuran yang akan digunakan dalam pengukuran
dan untuk menguji tingkat validitas (validity) dan reliabilitas (reliability) dari alat
pengukur yang digunkan. Untuk menghubungkan secara tepat antara konsep dengan
realita menggunakan dua strategi yaitu strategi empiris (Effendy, 1989) dan strategi
rasional (Fiske dan Parson, 1970). Sedang Tingkat ukuran yang diberikan kepada
konsep yang diamati tergantung kepada aturan yang dipakai yaitu tingkat
ukuran/skala nominal, ordinal, interval dan rasio. Di samping itu, terdapat 2 syarat
yang penting berkaitan dengan pengukuran dalam penelitian sosial, yaitu validitas
yaitu
1. validitas konstruk
2. validitas isi
3. validitas eksternal
4. validitas prediktif
5. validitas budaya
6. validitas rupa Serta tingkat reliabilitas yang menunjukkan mutu seluruh proses
pengumpulan data dalam suatu penelitian, mulai dari penjabaran konsep-konsep
sampai pada saat data siap untuk dianalisa

2. Pengertian Pembuat Keputusan adalah p enentuan serangkaian kegiatan untuk mencapai hasil yang
diinginkan. Pembuatan keputusan merupakan salah satu unsur yang sangat esensial dalam
organisasi dan manajemen. Pembuatan keputusan bukan hanya fungsi pimpinan, tapi juga
suatu proses partisipasi seluruh anggota untuk meningkatkan fungsi-fungsi manajemen. Bagi
pimpinan pembuatan keputusan itu merupakan salah satu fungsi untuk yang tidak dapat
dihindari untuk tidak melakukannya.

Adapun Konsep pembuatan keputusan terdiri dari dua tahapan yaitu: tahapan perumusan
keputusan dan tahapan implementasi keputusan. Setiap tahapan terdiri dari berbagai langkah
atau kegiatan yang secara sistematik dan runtun perlu diikuti oleh setiap pembuat keputusan.

3. Adapun Perbedaannya sebagai berikut :


a. Keputusan (a decision)
Keputusan atau Decision Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang
dihadapinya dengan tegas, Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang
sangat vital. Jiwa kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan
mengatasi masalah dan mengambil keputusan yang tepat
b. Proses pembuatan keputusan (a decision making process)
proses pembuatan keputusan (a decision making process) yaitu proses pemikiran
dalam pemilihan beberapa alternatif atau kemungkinan yang paling sesuai dengan
nilai nilai atau tujuan individu untuk mendapatkan hasil atau solusi mengenai prediksi
masa depan
4. Menurut George R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari
pengambilan keputusan yang dapat digunakan yaitu :
a. Intuisi
Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat
subjektif sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan
intuisi ini mengandung beberapa keuntungan dan kelemahan.
b. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi
pengetahuan praktis, karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan
sesuatu, dapat diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan
dihasilkan. Orang yang memiliki banyak pengalaman tentu akan lebih matang
dalam membuat keputusan akan tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan
peristiwa yang terjadi kini.
c. Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat,
solid dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan
keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan
yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
5. Dukungan SIM pada Proses Perencanaan. Pada Proses perencanaan akan memerlukan
suatu model perencanaan, data masukan,dan manipulasi model untuk menghasilkan
keluaran berupa suatu rencana Dukungan SIM pada proses perencanaan. Kebutuhan
Dukungan Sistem Informasi Model perencanaan, Dukungan analitik dalam
pengembangan struktur dan persamaan model. Data historis untuk analisis hubungan,
perkiraan dan perencanaan Suatu penggerak model perencanaan untuk dijalankan
pada suatu komputer. Data masukan, Data historis ditambah analisis dan manipulasi
data untuk membangkitkan data masukan yang berdasarkan data historis. Manipulasi
model, Penggunaan komputer untuk menjalankan suatu model. Manipulasi data
lainnya berdasarkan teknik peramalan dan ekstrapolasi. SIM yang baik akan mampu
menyediakan data dan kemampuan analisis perhitungan data-data. Kemampuan
manipulasi model merupakan hal penting, hal ini akan memungkinkan penggunaan
model dalam suatu simulasi. Teknik analisis data historis yang dapat digunakan untuk
proses perencanaan antara lain:
 Teknik kecenderungan waktu atau tingkat pertumbuhan
 Teknik penghalusan data
 Analisis musiman
 Analisis korelasi
 Analisis korelasi secara otomatis (auto correlaton analysis)
 Analisis penyebaran

Dukungan Sistem Informasi pada Proses Pengendalian. Pengendalian terdiri atas


kegiatan-kegiatan yang memungkinkan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan. pengendalian diperlukan suatu ukuran prestasi yang didasarkan
pada pengalaman manusia. Prestasi dinyatakan menurut ukuran sebagai berikut:

 Unit masukan
 Kegiatan
 Keluaran yang dihasilkan

Dukungan SIM pada proses pengendalian adalah dimulai dengan model


perencanaan. Dukungan yang diberikan mencakup hal-hal sebagai berikut:

 Analisis perbedaan prestasi dengan standar prestasi


 Analisis lain yang membantu dalam pemahaman perbedaan
 Arah tindakan yang akan memperbaiki prestasi pada masa mendatang
6. Berikut Adalah 4 pendekatan sistem :
a. Pendekatan Klasik
Pendekatan Klasik (classical approach) disebut juga dengan PendekatanTradisional
(traditional approach) atau Pendekatan Konvensional(conventional approach).
Metodologi Pendekatan Klasik mengembangkan sistemdengan mengikuti tahapan-
tahapan pada System Life Cycle. Pendekatan inimenekankan bahwa pengembangan
akan berhasil bila mengikuti tahapan padaSystem Life Cycle.
b. Pendekatan Terstruktur
Pendekatan terstruktur akan dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang
dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem
yangdikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan
baik dan jelas. Melalui pendekatan struktur,permasalahan yang kompleksdalam
organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari produktifitas dan kualitasnyalebih baik
( bebas kesalahan )
c. Pendekatan dari bawah Ke atas
Pendekatan ini dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasionaldimana
transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusankebutuhan-kebutuhan
untuk menangani transaksi dan naik ke level atas denganmerumuskan kebutuhan
informasi berdasarkan transaksi tersebut. Pendekatan iniciri-ciri dari pendekatan
klasik. Pendekatan dari bawah ke atas bila digunakan pada tahap analisis sistem
disebut juga dengan istilah data analysis, karena yangmenjadi tekanan adalah data
yang akan diolah terlebih dahulu, informasi yangakan dihasilkan menyusul mengikuti
datanya
d. Pendekatan dari atas kebawah
Pendekatan Dari Atas Ke Bawah (Top-down Approach) dimulai dari level
atasorganisasi, yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai
denganmendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi. Langkah selanjutnya
dari pendekatan ini adalah dilakukannya analisis kebutuhan informasi.
Setelahkebutuhan informasi ditentukan, maka proses turun ke pemrosesan
transaksi,yaitu penentuan output, input, basis data, prosedur-prosedur operasi
dankontrol. Pendekatan ini juga merupakan ciri-ciri pendekatan
terstruktur.Pendekatan atas-turun bila digunakan pada tahap analis sistem disebut juga
dengan istilah decision analysis, karena yang menjadi tekanan adalah informasiyang
dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen terlebih dahulu,kemudian
data yang perlu diolah didefinisikan menyusul mengikuti informasi yang dibutuhkan.
7. Adapun Metodenya sebagai Berikut :
a. Metode Sistem menyeluruh (total_system approach)
Pendekatan pengembangan sistem serentak secara menyeluruh, sehingga menjadi sulit
untuk dikembangkan (ciri klasik).
b. Metode Moduler(modular approach)
Pendekatan dengan memecah sistem komplek menjadi modul yang sederhana,
sehingga sistem lebih mudah dipahami dan dikembangkan, tepat waktu, mudah
dipelihara(ciri terstruktur)

Sumber Referensi
https://guruakuntansi.co.id/pengambilan-keputusan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_manajemen
https://nimassyafitri.wordpress.com/2015/11/24/pengambilan-keputusan-dalam-
organisasi/
https://lovenadewi.wordpress.com/sistem-informasi-manajemen/

Anda mungkin juga menyukai