NIM : 18190074
KELAS/SEMESTER : B/5
PRODI : AKUNTANSI
MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
JAWABAN
1. 4 (empat) langkah manager dalam melakukan Organization Redesign, yaitu :
Tahap 1: Antisipasi Kebutuhan akan Perubahan
Sebelum suatu program perubahan dapat diimplementasikan, organisasi harus terlebih
dahulu mengidentifikasi kebutuhan akan perubahan. Identifikasi adanya kebutuhan ini
menjadi penting, karena hal itulah yang akan meyakinkan para pelaku perubahan untuk
bersedia mengadopsi cara-cara baru untuk berubah. Langkah pertama yang dapat
dilakukan adalah mendengarkan masukan dari para manajer, misalnya bahwa organisasi
saat ini sedang berada pada kondisi yang tidak baik dan memerlukan perbaikan. Kondisi
yang tidak baik bisa merupakan akibat dari pertumbuhan atau penurunan atau dari
perubahan kompetisi, teknologi, hukum, atau perubahan sosial yang terjadi di lingkungan
eksternal. Para manajer sudah seharusnya sensitif dengan perubahan yang terjadi di
lingkungan yang kompetitif, dan sensitif terhadap “apa yang sedang terjadi di luar sana”.
Sistem tertutup
Sistem yang tidak dihubungkan dengan lingkungannya . Contohnya : sistem
kimia.
2. Humanity Skill
Dalam hal manajerial diperlukan pula humanity skill atau yang bisa disebut juga keahlian
untuk berhubungan dengan orang lain. Hal ini meliputi keterampilan berkomunikasi serta
menjaga relasi baik dengan klien maupun dengan customer. Umumnya komunikasi
dilakukan dengan menggunakan bahasa yang persuasif sehingga konsumen dan
pelanggan serta klien akan selalu percaya pada perusahaan. Tidak hanya itu saja tetapi
manajer juga perlu menjaga komunikasinya dengan bawahan yang dipimpinnya.
Setidaknya komunikasi harus berjalan dengan lancar agar harapan dari pimpinan pada
bawahan bisa tersampaikan dengan jelas. Demikian pula bawahan perlu menyempaikan
aspirasinya pada atasan agar proses operasional perusahaan bisa dilakukan dengan baik.
3. Technical Skill
Technical skill merujuk pada keahlian atau keterampilan teknis yang merupakan
kemampuan untuk menjalankan suatu jenis pekerjaan tertentu. Kegiatan yang
membutuhkan keahlian teknis misalnya saja seperti penggunaan program komputer atau
perbaikan mesin. Di samping itu dibutuhkan pula keahlian teknis misalnya seperti
keahlian akuntan yang mungkin saja perlu dikuasai oleh seorang manajer sehingga
keahlian ini dapat mendukung segala tugasnya misalnya dalam hal analisis keuangan
perusahaan.
4. Manajemen Waktu
Pimpinan perusahaan memang perlu pandai dalam hal memanajemen waktu. Penggunaan
dan pemanfaatan waktu haruslah dilakukan dengan bijaksana agar waktu tidak sampai
terbuang sia-sia. Bahkan perlu adanya pemahaman bahwa waktu merupakan salah satu
aset yang paling berharga. Jangan sampai Anda menyia-nyiakan dan membuang waktu
sebab kelalaian dalam hal penggunaan waktu akan berakibat berkurangnya produktivitas
perusahaan.
5. Membuat Keputusan
Mendefinisikan masalah yang terjadi di perusahaan haruslah bisa dilakukan oleh seorang
pemimpin perusahaan. Dengan mengidentifikasi masalah maka pimpinan bisa bekerja
sama dengan para tenaga kerja untuk tetap menjalankan kegiatan dan pekerjaannya agar
bisa mencapai target. Setiap masalah yang ada di dalam perusahaan juga harus
dipecahkan tentunya dengan sikap bijaksana dan dengan pemikiran yang terbuka. Dalam
menyelesaikan masalah maka pimpinan perlu mengambil alternatif dan kemudian
memilihnya serta mengevaluasinya. Alternatif yang dipilih inilah yang kemudian sakan
menjadi sebuah keputusan bagi sebuah perusahaan yang sedang dijalankan.
1) Ciptakan tujuan yang mantap ke arah perbaikan barang maupun produk dan jasa
dengan tujuan menjadi lebih kompetitif dan tetap dalam bisnis serta memberikan
lapangan kerja.
2) Adopsikan cara berfikir (filosofi) yang baru. Kita berada dalam era ekonomi yang
baru dan karena itu diperlukan transformasi manajemen untuk menghadapi tantangan dan
mehamami tanggung jawabnya serta melakukan kepemimpinan untuk perubahan.
Tingkatan kedua ini juga sering disebut sebagai manajemen setandar.Yang pada umumnya
diduduki oleh manajer divisi, kepala cabang-cabang, kepala departemen dan yang
lainnya.Dalam tingkatan ini, seseorang akan memiliki tanggung jawab dalam
mengembangkan rencana-rencana sesuai dengan tujuannya serta memiliki tanggung jawab
terhadap manajemen tertinggi.
Serta tingkatan yang terakhir juga sering disebut sebagai manajemen lini
pertama.Yang biasanya diduduki oleh mandor, supervisor dan yang lainnya.Tingkatan ini
merupakan angakatan manajemen paling rendah dan memiliki tugas dalam menjabat serta
mengawasi petugas-petugas operasional dan juga bertanggung jawab terhadap
manajemen yang lebih tinggi.
1. Induced Human Error System, dimana mekanisme sistem kerja yang memungkinkan
pekerjanya melakukan kesalahan. Misalnya tidak adanya penerapan disiplin yang baik
dari pihak manajemen
2. Induced human error design, yaitu terjadinya kesalahan akibat dari kesalahan
rancangan sistem kerja yang kurang baik
3. Pure human error, ketika kesalahan itu berasal dari manusia itu sendiri. Misalnya
karena kemampuan dan pengalamn kerja yang terbatas.
4. kurangnya pelatihan atau pendidikan pada saat masa percobaan karyawan baru.