Anda di halaman 1dari 4

Filipi Fenesia Wongkar

3B2 / 20061102075

Tugas 2 Sistem Informasi Manajemen

1. Mengidentifikasi karakteristik yang menonjol dari organisasi antara lain :

 Terdiri dari sekelompok orang

 Memiliki tujuan

 Berkolaborasi satu sama lain

 Peraturan

 Pembagian tugas dan tanggung jawab

2. Menganalisis hubungan antara sistem informasi dan organisasi.

Hubungan Sistem Informasi dengan organisasi sangatlah erat, bahkan keduanya hampir tidak
bisa di pisahkan. Organisasi sangat membutuhkan informasi penting untuk menjalankan kinerja
yang terdapat pada organisasi tersebut, tidak lain dan tidak bukan organisasi juga memiliki
pengaruh penting dalam sebuah sistem informasi tersebut. Ini dilihat dari keputusan – keputusan
yang telah dibuat oleh seorang manajer dan karyawan yang terdapat dalam organisasi tersebut
dalam mengolah informasi tersebut.

Keputusan-keputusan Tentang Peran Sistem Informasi

Perkembangan teknologi infromasi pada era sekarang sangatlah maju di banding dengan era
zaman dahulu, di mulai dengan adanya mesin komputer yang masih memiliki fungsi-fungsi
terbatas hingga mesin komputer yang mampu memberikan kita kemudahan dalam melakukan
kegiatan sehari-hari, seperti menggunakan media informasi, media komunikasi, dan masih
banyak lagi.

Sistem informasi telah menjadi bagian yang sangat terpenting dalam menjalankan kegiatan
sehari-hari pengguna di era sekarang guna untuk mendapatkan informasi ter-update. Dengan
demikian organisasi pun menjadi tergantung pada sistem, akibat dari ketergantungan-nya itu,
organisasi pun tidak akan mampu bertahan ketika sistem informasi tersebut rusak.

Keputusan Pelayanan Teknologi Informasi dalam Bentuk Penyediaan


Keputusan siapa yang menyediakan pelayanan Teknologi Informasi adalah bagian dimana
organisasi mempengaruhi teknologi informasi dengan cara bagaimana mendesain, membangun
dan menerapkan teknologi tersebut di dalam organisasi. Para Manajer di setiap organisasi juga
membuat keputusan penting tentang apa yang di lakukan teknologi informasi tersebut ke
organisasi.

Berikut penjabarannya :

Departemen sistem informasi atau biasa di sebut juga dengan fungsi atau unit organisasi formal.

Spesialis sistem informasi terdiri dari dua bagian yaitu internal seperti programmer, sistem analis
serta manajer sistem informasi dan eksternal seperti perusahaan software dan pihak konsultan
yang ikut berpartisipasi dalam menjalankan organisasi.

Teknologi itu sendiri seperti hardware dan software.

Keputusan Dalam Hal Membangun Sistem Informasi

Alasan yang paling penting dan utama yaitu untuk tersedianya pelayanan yang lebih baik,
mengurangi jumlah tenaga kerja, untuk mencapai alasan-alasan ekonomi serta tercapainya visi,
misi dan tujuan organisasi yang diinginkan.

Faktor-faktor Organisasi Menggunakan Sistem Informasi :

Faktor Internal

Faktor internal yang meliputi value, aturan, dan hal – hal penting yang memberikan strategi –
strategi yang mampu menjalankan organisasi tersebut dengan baik.

Faktor Eksternal

Faktor eksternal meliputi meningkatnya gaji tenaga kerja, persaingan antara organisasi yang lain,
program-program baru yang di buat oleh pihak pemerintah dan masih banyak lagi.

3. Membandingkan model klasik dan kontemporer dari aktivitas dan peran manajerial.

Model manajemen klasik menjelaskan fungsi manajerial secara formal, tetapimenunjukkan apa
yang dilakukan para manjer secara terperinci saat merekamerencanakan memutuskan sesuatu,
dan mengendalikan pekerjaan oranglain. Behavioral models menyatakan bahwa perilaku
yangsebenarnya dari para manajer terlihat kurang sistematis, kurang reflektif, lebihreaktif, dan
kurang terorganisasi dengan baik dari pada model klasik yang telahkita yakini
4. Menjelaskan bagaimana manajer membuat keputusan dalam organisasi

1.Menentukan Masalah

Proses pembuatan keputusan diawali dengan identifikasi masalah oleh manajer. Masalah tersebut
harus yang sesungguhnya, bukan rekaan. Jika masalah tidak ditentukan secara akurat, setiap
langkah pengambilan keputusan akan salah pijakannya dan keputusan pun tidak akan
menyelesaikan masalah yang sesungguhnya. Salah satu cara mengenali masalah yang
sesungguhnya adalah dengan memisahkan masalah dari kembangan-kembangannya (simptom).

2.Menentukan Batasan Masalah

Setiap manajer ingin membuat keputusan terbaik. Untuk itu, mereka harus punya sumber daya
yang ideal seperti informasi, waktu, personil, perlengkapan, dan supply serta kemampuan
menentukan batasan masalah.Secara realitis, manajer beroperasi di suatu lingkungan yang
normalnya tidak menyediakan sumber daya ideal. Misalnya, mereka kekurangan anggaran atau
tidak punya informasi dan budget yang cukup. Sebab itu, mereka harus menentukan batasan
masalah disela-sela kekurangan tersebut.

3.Mengembangkan Alternatif Jawaban

Tekanan waktu kerap menyebabkan manajer hanya membuat keputusan berdasar satu
pertimbangan jawaban. Namun, penyelesaikan masalah yang baik harus melalui pengujian, dan
pemberian keputusan secara cepat bukanlah solusi permanen. Sebab itu, manajer harus berpikir
melalui dan menyelidiki beberapa solusi alternatif bagi satu masalah sebelum cepat membuat
keputusan.

4.Menganalisa setiap alternatif

Tujuan langkah ini adalah menguji daya jawab masing-masing alternatif jawaban. Manajer harus
mengidentifikasi keuntungan dan kerugian dari tiap alternatif sebelum membuat keputusan akhir.
Evaluasi atas alternatif dapat dilakukan dengan sejumlah cara, misalnya:

•Menentukan pro dan kontra setiap alternatif

•Melakukan analisis untung-rugi atas tiap alternatif

Mempertimbangkan feasibility (dapatkan dilakukan?), efektivitas (bisakah menyelesaikan


masalah?), dan konsekuensi (apa dampaknya secara finansial dan non finansial bagi organisasi).

5.Memilih Alternatif

Setelah manajer memilih seluruh alternatif, ia wajib memutuskan satu yang terbaik. Alternatif
terbaik adalah yang menghasilkan banyak keuntungan dan sedikit ruginya. Kadang, proses
pemilihan dapat berlangsung cepat seperti yang banyak pro-nya ketimbang kontra-nya. Kadang
pula, solusi optimal merupakan kombinasi antar alternatif.

6.Melaksanakan Keputusan

Manajer dibayar untuk membuat keputusan. Namun, sesungguhnya juga mereka dibayar untuk
memperoleh hasil dari keputusan tersebut. Hasil positif harus mengikuti suatu keputusan. Setiap
orang yang terlibat dalam pembuatan keputusan harus tahu peran mereka masing-masing atas
keputusan tersebut. Guna memastikan pekerja paham perannya, manajer harus menggunakan
program, prosedur, aturan, atau kebijakan guna membantu mereka dalam proses pembuatan
keputusan.

7.Memastikan sistem kontrol dan evaluasi atas keputusan

Tindak penerapan keputusan harus dimonitor. Sistem evaluasi harus menghasilkan umpan balik
seputar berapa baik keputusan diterapkan. Apa saja hasilnya, dan penyesuaian apa yang
dibutuhkan untuk beroleh hasil yang dimaksud tatkala keputusan dibuat.

5. Mengevaluasi peran sistem informasi dalam mendukung berbagai tingkat strategi bisnis

Sistem informasi dalam mendukung operasi bisnis dapat ditemukan dalam kegiatan harian yang
berjalan dalam suatu organisasi/perusahaan. Perusahaan dengan tingkat kegiatan harian yang
tinggi, seperti perusahaan retail, sangat terbantu dengan peran sistem informasi dalam
perusahaannya dalam mengolah data yang bersifat transaksi harian. Sedangkan dalam
mendukung pengambilan keputusan manajerial dan keunggulan strategis, sistem informasi
membantu menyajikan data yang ada dalam perusahaan secara akurat dan presisi untuk top level
management dalam mengambil keputusan.

Pada tingkat top level management, fungsi dari sistem informasi tidak lagi sebatas memproses
transaksi, penyedia informasi, atau alat untuk pengambilan keputusan. Sekarang ini sistem
informasi dapat berfungsi untuk membantu end user manajerial membangun strategi yang
menggunakan teknologi sistem informasi untuk menjawab tantangan yang ada dalam persaingan.
Penggunaan yang efisien dan efektif dari sistem informasi strategis menyajikan end
users manajerial dengan tantangan manajerial yang besar. Dengan teknologi sistem informasi
yang tangguh, perusahaan diharapkan dapat memenangkan persaingan dalam bisnis atau dapat
memiliki keunggulan bersaing yang berkelanjutan (sustainable competitive advantage).

Anda mungkin juga menyukai