Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen sendiri mencakup proses perencanaan,


pengorganisasian, pengawasan, pengarahan, dan lain-lain, dalam suatu
organisasi. Sedangkan, informasi dalam satu organisasi adalah data
yang diolah sedemikian rupa sehingga memiliki nilai dan arti bagi
organisasi. Dengan ini, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi
Manajemen (SIM) merupakan sistem yang mengolah serta
mengorganisasikan data dan informasi yang berguna untuk mendukung
pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi
Pada awal perkembangan komputerisasi informasi, komputer
belum mempunyai program yang berjalan secara otomatis, melainkan
hanya menjalankan komando yang dimasukkan secara manual ke dalam
komputer. Setelah tahun 2000an, sistem informasi manajemen mulai
berkembang sebagai satu sistem yang terintegrasi pada berbagai induk
perusahaan dan cabang-cabangnya. Sistem tersebut kemudian dibentuk
dalam sistem informasi berbasis komputer (Computer Based
Information System). Hingga kini, sistem informasi berjalan secara
terintegrasi dan berjalan secara otomatis. SIM sendiri mempunyai
elemen-elemen fisik yang dibutuhkan untuk kelancaran sistem yang
digunakan, yaitu perangkat keras komputer, perangkat lunak, yaitu
perangkat lunak sistem umum, perangkat lunak terapan umum, serta
program aplikasi. Selanjutnya, dalam SIM terdapat database dan
prosedur pelaksanaan sistem manajemen perusahaan dan tentunya,
petugas yang mengoperasikan semua sistem tersebut.

1
Fungsi utama diterapkannya sistem infomasi manajemen dalam
suatu organisasi adalah sebagai berikut:

1. Mempermudah pihak manajemen untuk melakukan perencanaan,


pengawasan, pengarahan dan pendelegasian kerja kepada semua
departemen yang memiliki hubungan komando atau koordinasi
dengannya.
2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas data yang tersaji akurat dan
tepat waktu.
3. Meningkatkan produktifitas dan penghematan biaya dalam suatu
organisasi.
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena unit sistem
kerja yang terkoordinir dan sistematis.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana mekanisme pengambilan keputusan?

C. Tujuan

Semoga dengan adanya makalah ini dapat mejadikan wawasan bagi


teman-teman semua dalam memahami mekanisme pengambilan keputusan
di dalam perusahaan dan bisa di implementasikan secara langsung dengan
kondisi rill di dalam organisasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pengambilan keputusan yaitu serangkaian kegiatan yang akan dilakukan


dalam menyelesaikan suatu masalah, pengambilan keputusan merupakan bagian
terpenting yang dihubungkan dalam melaksanakan suatu perencanaan, ada
beberapa hal yamg perlu diperhatikan dalam mengambil keputusan:

1. Pemahaman dan Perumusan Masalah


Dalam mengambil keputusan kita harus menemukan masalah apa yang
sebenarnya terjadi dan bagaiman cara untuk memecahkan masalah
tersebut.
2. Pengumpulan Analisa Data Yang Relevan
Setelah menemukan masalah apa yang terjadi, kemudian menentukan
rumusan yang tepat untuk menyelesaikannya berdasarkan data yang
relevan.
3. Pemilihan Alternatif Terbaik
Dari data yang telah didapat kita dapat memutuskan, kita dapat memilih
alternatif yang paling baik. Untuk menyelesaikan suatu masalah.
4. Implementasi Keputusan
Melaksanakan keputusan yang telah diambil dan bertanggung jawab
melaksanakan, dengan memperhatikan resiko dan ketidak pastian
terhadap keputusan yang diambil.
5. Evaluasi
Implementasi yang telah diambil harus selalu dimonitor secara terus
menerus, apakah berjalan lancar dan memberikan hasil yang diharapkan
atau tidak.

3
Kemampuan yang baik dalam pengambilan keputusan harus tercermin pada tiga
hal: cara, hasil keputusannya dan kemampuan menyampaikan hasil keputusan.

Proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pemimpin harus dipastikan


selaras dengan nilai-nilai dan cita-cita organisasi atau komunitas. Maka menjadi
jelas bahwa proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pemimpin harus
transparan dan dapat diukur. Proses pengambilan keputusan yang tidak transparan
dan tidak terukur secara hakiki menjadi proses pembusukan sebuah organisasi
atau sebuah komunitas.

Untuk menghasilkan proses pengambilan keputusan yang baik, yang transparan


dan terukur, pemimpin harus menetapkan mekanisme dan nilai-nilai acuan
pengambilan yang dapat diakses oleh orang-orang yang dipimpin. Akses terhadap
mekanisme dan nilai-nilai yang menjadi acuan dalam pengambilan keputusan ini
akan memungkinkan terjadinya kontribusi dan partisipasi yang lebih intens.
Kontribusi dan partisipasi yang lebih intens ini akan semakin memperkokoh
legitimasi pemimpin dan kualitas keputusan-keputusan yang dihasilkannya.

Apakah proses pengambilan keputusan yang baik seperti diatas dijamin


menghasilkan keputusan-keputusan yang baik juga? Belum tentu. Hasil keputusan
bisa bias oleh dua hal. Pertama, informasi yang tidak akurat. Oleh karena itu
seorang atau sekelompok pemimpin harus memiliki kemampuan menghimpun dan
menyeleksi informasi/data dengan baik. Kedua, motivasi dan kepentingan. Data
yang baik, akurat, lengkap dan up to date bisa menghasilkan keputusan melenceng
manakala ada motivasi, kepentingan dan niatan yang salah dari pemimpin. Siapa
yang bisa mengontrol motivasi dan naiatan seseorang? Tentu tidak ada. Maka,
setelah proses pengambilan keputusan, produk keputusan pemimpin harus juga
bisa dikontrol. Alat kontrol produk keputusan pemimpin adalah: Pertama,
seberapa sesuai nilai-nilai yang terkandung dalam keputusan dengan nilai-nilai
organisasi atau komunitas. Kedua, seberapa relevan keputusan itu dengan
program, tema dan arah organisasi. Ketiga, seberapa keputusan itu memiliki daya
terap (dapat dilaksanakan) bagi organisasi atau komunitas.

4
Pada akhirnya, keputusan yang baik adalah keputusan yang dapat dimengerti oleh
orang-orang yang dipimpin. Maka kemampuan mengkomunikasikan hasil
keputusan menjadi sangat penting. Apakah ini sesuatu yang berat? Tentu saja
tidak. Karena, ketika proses pengambilan keputusan bersifat transparan dan
terukur, ketika produk keputusan masih terbuka terhadap control mereka yang
dipimpin, maka sudah dengan sendirinya produk keputusan pemimpin sudah
dipahami oleh mereka yang dipimpin. Tetapi sayangnya banyak pemimpin yang
karena sejak proses pengambilan keputusan tidak transparan dan terukur, serta
tidak ada ruang partisipasi, maka hal mengkomunikasikan keputusan menjadi
pekerjaan yang berat. Dan ketika orang-orang yang dipimpin tidak bisa mengerti
produk-produk keputusannya, maka dengan mudah alamat kesalahan diarahkan
kepada mereka yang dipimpin. Ketika terjadi situasi demikian, maka peluang
berkembangnya gaya kepemimpinan yang otoriter semakin besar.

5
PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEKOLAH MELALUI
MANAJEMEN STRATEGIK PADA SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BANDAR BARU.

Salah satu contoh kasus yang diambil adalah Pengambilan


Keputusan Sekolah Melalui Manajemen Strategik Pada Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Bandar Baru yang ditulis oleh Marzuki
mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan, Pascasarjana Universitas
Syiar Kuala. Dalam contoh kasus ini manajemen strategik merupakan
pengelolaan pendidikan yang berorientasi pada jaminan kepada pelanggan
baik internal maupun eksternal dalam pengelolaan pendidikan pada
peningkatan mutu, jelaslah bahwa manajemen strategik haruslah
direncanakan oleh setiap satuan pendidikan. Kemudian mekanisme
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh kepala sekolah SMPN 1
Bandar Baru melalui identifikasi awal terhadap unit permasalahan,
merumuskan tujuan penyelesaian masalah, identifikasi berbagai alternatif
solusi, menentukan kriteria pemilihan alternatif solusi, dan menentukan
pilihan alternatif solusi serta implementasi pengambilan keputusan. Dalam
penelitian ini subjek penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala
sekolah, guru-guru, dan pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan
kegiatan, dalam menemukan data peneliti mengunakan teknik observasi,
wawancara, dan studi dokumentasi.
Penelitian membuktikan bahwa pengambilan keputusan di SMPN
1 Bandar Baru dilakukan dengan mengundang dewan guru selanjutnya
memaparkan suatu masalah terkait dengan keputusan yang akan diambil
dalam mekanisme pengambilan keputusan mengedepankan pada
musyawarah dewan guru. Implementasi pengambilan keputusan di SMPN
1 Bandar Baru melalui legalisasi keputusan, rancangan operasional,
sosialisasi dan komunikasi, aksi dan tindakan, pengawasan, review dan
evaluasi. Dapat dipahami bahwa mekanisme pengambilan keputusan
diwujudkan dengan mengenal indikator dari suatu permasalahan sehingga

6
alternatif solusi permasalahan dengan sendirinya harus relevan dengan inti
permasalahan yang dihadapi setelah mekanisme pengambilan keputusan
disepakati oleh dewan guru akan dilakukan sosialisasi secara terbuka
dengan masing-masing wakil kepala sekolah selanjutnya disampaikan
kepada seluruh komponen tenaga pendidikan untuk dapat dilaksanakan
sesuai rencana.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi


manajemen (SIM) sangat membantu bagi organisasi dalam pengambilan
keputusan. Ketersediaan informasi yang diberikan berupa data-data sangat
mempermudah manajemen/pempimpin dalam menentukan langkah-
langkah selanjutnya yang akan diambil, karena informasi menjadi tolak
ukur kemajuan suatu bangsa, bangsa yang menguasai informasi akan
memainkan peran dalam kompetisi antar bangsa. Dengan demikian,
ketersediaan informasi secara cepat, tepat, akurat, dan berkualitas
merupakan tuntuatan yang tak tehindarkan untuk mendukung proses kerja
administrasi dan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen.

B. Saran

Sistem informasi manajemen (SIM) di Sekeretariat Daerah Kota


Manado sudah cukup baik dengan analisis-analisis yang telah
dikemukakan diatas, untuk menghasilkan efektivitas pengambilan
keputusan di masa mendatang sistem informasi manajemen dapat
ditingatkan menjadi lebih baik lagi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal : marzuki, PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN


STRATEGIK PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1
BANDAR BARU.

Jaane P. Laoudon, Kenneth C. Loudon. Mengelola Perusahaan Digital


Sistem Informasi Manajemen. Salemba Empat

http://www.kembar.pro/2016/01/pengertian-fungsi-dan-contoh-sistem-
informasi-manajemen.html

https://yuniatisiti.wordpress.com/sistem-informasi-manajemen-dan-
pengambilan-keputusan/

http://daqoiqul.blogspot.co.id/2012/05/konsep-dasar-pengambilan-
keputusan.html

Anda mungkin juga menyukai