BAB I
PENDAHULUAN
era globalisasi bidang personalia mulai memainkan peran lebih luas untuk
dimungkinkan untuk memberikan hasil output yang maksimal dari potensi SDM
karyawannya. Dalam masa kini kinerja karyawan menjadi salah satu motor dalam
usaha dan kesempatan. Berdasarkan paparan diatas kinerja adalah suatu hasil yang
baik. Hal tersebut harus diimbangi dengan pengawasan oleh atasan agar karyawan
1
2
menentukan tingkat kinerja karyawan. Kinerja karyawan belum dapat optimal jika
yang memengaruhi cara orang hidup atau bekerja. Kondisi lingkungan kerja
dapat dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan kegiatan
kurang baik dapat menuntut tenaga kerja dan waktu yang lebih banyak dan
Sedarmayanti (2011:12).
pada saat bekerja, baik berupa fisik atau non-fisik, langsung atau tidak langsung,
Donnelly (2015:94).
3
perlengkapan atau fasilitas kerja, suasana kerja dan lingkungan tempat kerja
yang kondusif sangat membantu membuat pegawai betah untuk bekerja dengan
organisasi yang telah digariskan dan ditetapkan sebelumnya. Hal ini sesuai
environment).
tujuan organisasi. Hal tersebut terlihat dari sarana dan prasarana seperti
komputer, printer, kursi, meja yang sudah kurang layak pakai, koneksi internet
ruangan. Selain itu, terdapat beberapa ruangan yang masih pengap karena
Hubungan antar rekan kerja juga sudah cukup baik dibuktikan melalui
keakraban satu sama lain ketika bekerja. Dalam satu periode pegawai di Fakultas
Utara
ditemukan bahwa motivasi pegawai masih kurang. Hal tersebut didasarkan pada
penilaian kerja di Sasaran Kerja Pegawai (SKP), terutama pada pegawai yang
memasuki usia pensiun. Motivasi kerja pegawai juga dipengaruhi oleh tingkat
mengalami kemunduran karena usia. Hal ini disebabkan kehilangan upaya dan
menggunakan komputer.
yang baik tersebut nantinya akan dinilai melalui Sasaran Kerja Pegawai untuk
Sumatera Utara untuk berafiliasi dengan orang lain tercermin melalui kerjasama
yang baik ketika penugasan keluar kota maupun pengerjaan program kerja secara
tim seperti program lain yang membutuhkan kerjasama antar pegawai. Jika
dilihat dalam SKP, pegawai yang memiliki motivasi baik dan berprestasi adalah
pegawai yang memiliki gaji dan tunjangan yang cukup tinggi serta telah menetap
cukup lama.
1. Identifikasi Masalah
2. Batasan Masalah
Utara. Selanjutnya penelitian ini di batasi oleh variabel lingkungan kerja dan
C. Rumusan Masalah
Utara
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
b. Bagi Peneliti
E. Keaslian Penelitian
penelitian ini berjudul Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap
regresi berganda.
responden.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kinerja Pegawai
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
Kinerja adalah hasil dari suatu proses yang mengacu dan diukur
Roziqin (2010:41)
melaksanakan tugas, hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
kinerja merupakan hasil kerja dan prilaku kerja yang telah dicapai dalam
periode tertentu
kerja yang dicapai oleh individu yang disesuaikan dengan peran atau tugas
ukuran nilai atau standar tertentu dari organisasi dimana individu bekerja.
b. Dimensi Kinerja
1) Target
2) Kualitas
3) Waktu penyelesaian
kepercayaan pelanggan.
12
4) Taat asas
Tidak saja harus memenuhi target, kualitas dan tepat waktu tapi juga
dipertanggung jawabkan.
kondisi seperti yang diinginkan karyawan baik oleh karyawan itu sendiri
karyawannya.
2) Pengetahuan
3) Rancangan Kerja
4) Kepribadian
5) Motivasi Kerja
pekerjaan.
6) Kepemimpinan
7) Gaya Kepemimpinan
8) Budaya Organisasi
9) Kepuasan Kerja
11) Loyalitas
12) Komitmen
secara sungguh-sungguh.
c. Penilaian Kinerja
kinerja.
potensinya.
menyetujui rencana itu jika tidak ada hal-hal yang perlu diubah.
yang terbaik dan terpercaya dalam bidangnya. Untuk itu sangat tergantung
nya.
berikut :
1) Kualitas (mutu)
2) Kuantitas (jumlah)
4) Penekanan Biaya
5) Pengawasan
situasi dan kondisi selalu berubah dari keadaan yang baik menjadi tidak
Penilaian kinerja sering kali di kaitkan dengan kerja sama atau kerukunan
antar karyawan dan antar pimpinan. Hubungan ini sering kali juga
komunikasi.
2. Lingkungan Kerja
rasa aman di masa depan, mutasi, promosi dan masih banyak faktor- faktor
lain.
Lingkungan kerja yang baik dan bersih, mendapat cahaya yang cukup,
bebas dari kebisingan dan gangguan, jelas akan memotivasi tersendiri bagi
18
kerja yang buruk, kotor, gelap, pengap, lembab, dan sebagainya akan
sebagai keseluruhan sarana prasarana kerja yang ada disekitar pegawai yang
mempengaruhi kinerja pegawai, tetapi saat ini masih banyak perusahaan yang
bahwa lingkungan kerja merupakan suatu alat perkakas yang ada disekitar
pegawai, misalnya berupa meja, kursi, laptop, suhu, dll. Hal ini akan
lingkungan kerja itu sudah baik dan kondusif maka pegawai bisa
menyilaukan.
kematian.
penciuman.
Dekorasi ada hubungannya dengan tata warna yang baik, karena itu
dekorasi tidak hanya berkaitan dengan hiasan ruang kerja saja tetapi
pegawai untuk bekerja. Oleh karena itu lagu-lagu perlu dipilih dengan
keberadaannya.
kerja, baik dengan atasan maupun dengan sesama rekan kerja, ataupun
dengan bawahan.
1) Sirkulasi Udara
udara disekitar tempat kerja kotor, kadar oksigen dalam udara tersebut
3) Kebisingan
4) Penggunaan Warna
diperhatikan juga.
5) Kelembaban udara
temperatur udara.
6) Fasilitas
adanya komunikasi yang baik, terbuka dan lancar baik antar rekaan
3. Motivasi Kerja
dari kata latin movereyang berarti dorongan atau pemberian daya penggerak
sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk
perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap situasi
maksimal.
seperangkat kekuatan baik yang berasal dari dalam diri maupun dari luar diri
26
kebutuhan individu.
kinerjanya. Teori yang dikembangkan oleh Herzberg dikenal dengan teori dua
terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan, dan energi
yaitu:
27
ditetapkan dan disetujui bersama baik secara tulis maupun lisan antara
secara lebih teliti, atau inisiatif sendiri, bukan ditiru dan bersifat
3) Kepercayaan diri
masing-masing individu.
28
yang besar untuk berbuat dan menyesuaikan apa yang harus dan patut
diselesaikan.
adalah:
1) Mempunyaisifat agresif
pekerjaan. Hal ini penulis anggap relevan untuk mengukur motivasi kerja
1) Faktor internal.
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seorang
2) Faktor eksternal.
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri karyawan.
atasan.
30
penelitian ini, peneliti menggunakan faktor harga diri yang terdapat di dalam
faktor harga diri di dasari oleh pemikiran bahwa harga diri merupakan hal
seseorang mengenai dirinya sendiri apakah dirinya mampu dan layak dalam
melakukan sesuatu. Ketika seseorang merasa mampu dan layak, maka orang
antara harga diri dengan motivasi. Semakin tinggi harga diri yang dimiliki
oleh individu, maka akan semakin tinggi motivasinya. Semakin rendah harga
diri yang dimiliki oleh individu, maka akan semakin rendah motivasinya.
untuk mencapai prestasi secara maksimal. Menurut teori prestasib ini ada tiga
komponen dasar yang dapat digunakan untuk memotivasi orang bekerja, yaitu
kebutuhanakan:
B. Penelitian Terdahulu
judul yang sama seperti judul penelitian penulis. Namun penulis mengangkat
penelitian penulis.
C. Kerangka Konseptual
mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai
Salah satu aset terpenting yang dimiliki oleh suatu perusahaan adalah
perusahaan. Karyawan dalam suatu perusahaan perlu diberikan tempat kerja yang
hal yang penting untuk diperhatikan oleh perusahaan dan merupakan salah satu
karyawan yang rendah tidaklah mungkin mencapai hasil yang baik apabila tidak
memiliki motivisi kerja yang tinggi membuat dirinya merasa senang dan
Kinerja Pegawai
Melalui kinerja yang baik, sebuah organisasi mampu untuk berkembang ke arah
positif sesuai dengan visi dan misi yang telah dibuat. Sebaliknya kinerja dari
menguntungkan.
Oleh karena salah satu faktor yang menyebabkan kinerja menurut Kasmir
Pegawai yang bekerja di lingkungan kerja yang baik dengan motivasi yang
mencukupi akan berusaha untuk mencapai prestasi yang baik dan cenderung
LINGKUNGAN
KERJA (X1)
KINERJA
Sedarmayanti (2011:17)
PEGAWAI
(Y)
MOTIVASI Kasmir (2018:182)
KERJA (X2)
Edy Sutrisno (2016:110)
Kasmir (2018:189)
D. Hipotesis
Sumatera Utara
Utara.
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
beralamat di jalan Tri Darma Ujung No. 1 Kampus USU Medan, sedangkan
Tahun 2020
Januari Pebruari Maret April
Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan Judul
Penyusunan
Proposal
Pengajuan Proposal
Perbaikan Proposal
Seminar Proposal
Sumber : Dioalah Penulis, 2020
C. Populasi dan Sampel/ Jenis dan 37
Sumber Data
38
1. Populasi
2. Sampel
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak
penelitian sensus.
3. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah termasuk ke dalam
perantara.
4. Sumber Data
1. Definisi Variabel
Menurut Sugiyono (2013:38) variabel adalah suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
kesimpulannya.
2. Variabel Penelitian
:
Sumber :
Sedarmayanti (2011:26)
Motivasi Motivasi adalah sesuatu yang 1) Kkebutuhan untuk mencapai Likert
Kerja menimbulkan dorongan kerja. sukses
(X2) 2) Kebutuhan akan kehangatan
dan sokongan
Sumber :
3) Kebutuhan untuk menguasai
Edy Sutrisno (2016:110) dan mempengaruhi
Sumber :
Edy Sutrisno (2016:128)
Kinerja Kinerja merupakan hasil kerja 1) Kualitas (mutu) Likert
Pegawai dan prilaku kerja yang telah 2) Kuantitas (jumlah)
(Y) dicapai dalam menyelesaikan 3) Waktu (jangka waktu)
4) Penekanan Biaya
tugas-tugas dan tanggungjawab
5) Pengawasan
yang diberikan dalam suatu Sumber :
periode tertentu karyawanSumber :
Sumber : Kasmir (2018:208-210)
Kasmir (2018:182)
Sumber : Diolah Penulis, 2020
dijawabnya.
mendapatkan data yang diperlukan karena metode ini memerlukan kontak antara
1. Uji Validitas
Ghozali (2012:52)
42
2. Uji Reliabilitas
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Butir kuesioner dikatakan
reliable (layak) jika cronbach’s alpha > 0,06 dan dikatakan tidak reliable jika
a. Uji Normalitas
kontribusi atau tidak. Model regresi yang baik adalah data distribusi normal
melihat penyebaran data (titik) pada sumbudi agonal grafik. Data pengambilan
keputusan normalitas data yaitu jika data menyebar disekitar garis diagonal dan
sedangkan jika data menyebar lebih jauh dan tidak mengikuti arah garis maka
b. Uji Multikolonearitas
menguji apakah suatu model regresiter dapat korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar
lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena
VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance > 0,01 atau sama dengan nilai
c. Uji Heteroskedastisitas
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu
pengamatan kepengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan
disebut heteroskedastisitas.
akibat antara variabel atau meneliti seberapa besar pengaruh lingkungan kerja
dan motivasi kerja terhadap variabel dependen yaitu kinerja pegawai. Adapun
Y = α + β1X1 + β2X2 + ∈
Dimana :
Y = Kinerja Pegawai
α = Intercept
β1,β2, = Koefisien Regresi
X1 = Lingkungan Kerja
X2 = Motivasi Kerja
∈ = Kesalahan Pengganggu/Error Term
44
5. Pengujian Hipotesis
hasil pengumpulan data diatas dapat diproses sesuai dengan jenis data
a. Uji F (Simultan)
berikut:
1) Jika nilai F lebih besar dari 4 maka Ho ditolak pada derajat kepercayaan
nilai F hitung lebih besar dari pada nilai F tabel, maka Ho ditolak dan
menerima Ha.
b. Uji T (Parsial)
sebagai berikut:
c. Koefisien Determinasi
2
Identifikasi determinan (R ) berfungsi untuk mengetahui signifikansi
2
variabel maka harus dicari koefisien determinasi (R ). Koefisien
variabel dependen.
2
Jika determinasi (R ) semakin besar (mendekati satu) maka dapat
variabel dependen. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat
variabel dependen.
46
DAFTAR PUSTAKA