PENDAHULUAN
1
A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana dukungan SIM pada proses pengendalian ?
2. Apa dukungan SIM pada proses perencanaan ?
3. Bagaimana dukungan SIM pada pengambilan keputusan ?
4. Apa dukungan SIM pada proses penesuluran ?
5. Bagaimana dukungan SIM pada desain keputusan ?
6. Apa dukungan SIM pada pemilihan keputusan ?
B. Tujuan Penulisan
Adapun Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas kelompok sistem informasi akuntansi
2. Untuk dijadikan bahan dalam kegiatan diskusi.
3. Untuk menambah pengetahuan baru, mengenai sistem perencanaan,
pengendalian, pengambilan keputusan, penelusuran, desain keputusan,
dan pemilihan keputusan dalam sistem informasi akuntansi.
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis, sebagai sarana menambah pengetahuan mengenai peranan
sistem informasi manajemen dalam kegiatan manajemen.
2. Bagi pembaca, sebagai sumber pengetahuan mengenai sistem informasi
akuntansi selain buku-buku pelajaran lainnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
SIM yang baik akan mampu menyediakan data dan kemampuan analisis
perhitungan data-data. Data-data disajikan untuk pengembangan model-model
dan sebagai masukannya. Contoh data historis penjualan dapat dianalisis untuk
pengembangan model yang menunjukan pola musiman dalam model.
Beberapa teknik analisis data historis yang dapat digunakan untuk proses
perencanaan antara lain :
4
3. Interpolasi
Diperlukan kalau ada data historis tetapi tidak ada hubungannya dengan
perencanaan, maka nilai yang dibutuhkan dapat diinterpolasikan.
4. Rumusan atau hubungan
1
Angriawan Nova, 2011, peranan SIM dalam kegiatan manajemen, (online,)
https://putthat.wordpress.com/2011/11/22/peranan-sim-dalam-kegiatan-manajemen/
5
Laporan evaluasi/prestasi yang diberikan kepada pimpinan pada tahap
evaluasi menggambarkan suatu perbandingan antara prestasi nyata dengan
prestasi yang direncanakan. Laporan evaluasi/prestasi disusun dari kegiatan-
kegiatan lampau yang telah dikerjakan.
6
sistem informasi menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari
sekedar sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang
menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi
manajemen dan bagi pengambilan keputusan.
Semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan memerlukan informasi.
Demikian pula sebaliknya, semua kegiatan menghasilkan informasi, baik yang
berguna bagi perusahaan yang melaksanakan kegiatan tersebut maupun bagi
perusahaan lain diluar perusahaan yang bersangkutan, oleh sebab informasi
berguna untuk semua macam dan bentuk kegiatan dalam perusahaan.
Apabila sistem informasi manajemen dirancang dan dilaksanakan dengan
baik, maka akan banyak manfaat yang bisa diperoleh manajemen perusahaan,
yaitu mempermudah manajemen dan membantu serta menunjang proses
pengambilan keputusan manajemen. Karena sistem informasi manajemen
menyediakan informasi bagai manajemen perusahaan dimana sistem informasi
manajemen tersebut dilaksanakan.
Sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan informasi memegang
peranan penting. Pentingnya peranan informasi bagi pemimpin adalah untuk
mengambil keputusan sebagai dasar tindakan di masa mendatang. Suatu
keputusan yang dihasilkan dengan tidak berdasarkan pada penggunaan
informasi yang tepat akan berakibat pada pengambilan keputusan yang cukup
fatal dan tidak dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan.Manajemen
menggunakan informasi untuk dua tujuan yaitu perencanaan dan pengawasan.
Perencanaan terjadi sebelum pelaksanaan aktivitas organisasi. Tujuan yang
ditentukan oleh proses perencanaan harus dicapai dengan aktivitas itu.
Meskipun perencanaan meliputi semua tingkat organisasi, tetapi kebanyakan
terjadi pada tingkat keputusan strategis dan taktis. Perencanaan banyak
bergantung pada peramalan dan informasi dari luar.3
3
http://sim-septialutfi-1a122096-nonnivfebri.blogspot.com/2015/10/makalah-sim-
dalam-perusahaan.html?m=1 ( diakses pada 20 september 2020, pukul 17:36 )
7
4. Dukungan sim pada proses penelusuran
Dukungan SIM pada tahapan penelusuran dapat dilakukan menggunakan
perangkat lunak untuk penelusuran masalah.
Jenis-jenis peluang atau masalah yang ditemukan pada tahap ini dapat
dikelompokan :
Peluang (untuk laba, pengurangan resiko masyarakat dan untuk
pelayanan)
Laporan, meliputi :
8
Keluaran yang menyatakan suatu pemecahan atau peluang yang mungkin
tetapi tanpa indikator-indikator tindakan mendatang.4
4
https://putthat-wordpress-com.cdn.ampproject.org/v/s/putthat.wordpress.com/2011/11/22/peranan-
sim-dalam-kegiatan manajemen/amp/?usqp=mq331AQRKAGYAfuh_OnI89mcmgGwASA
%3D&_js_v=a2&_gsa=1#referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&share=https
%3A%2F%2Fputthat.wordpress.com%2F2011%2F11%2F22%2Fperanan-sim-dalam-kegiatan-
manajemen%2F (diakses pada 20 september 2020, pukul 17:42 )
9
b. Perangkat lunak pencarian kembali basis data. Kedua perangkat
lunak ini berguna untuk penciptaan gagasan pemecahan masalah
yang dihadapi.
Dalam banyak keadaan, model keputusan member suatu
pemecahan yg dianjurkan. Misalnya suatu model pemesanan ulang
sediaan bias memberikan suatu pemecahan masalah mengenai berapa
banyak yg harus dipesan. ini merupakan suatu anjuran yg bias
dimodifikasi, tetapi jumlah ini menunjukkan suatu pemecahan yg
wajar (dan mungkin suatu pemecahan optimal berdasar factor dalam
model).
3. Perangkat lunak untuk pengujian kelayakan pemecahan
Perangkat lunak untuk pengujian kelayakan pemecahan
merupakan perangkat lunak untuk analisis perbandingan antara
berbagai model yang dikembangkan menggunakan suatu basis data
yang ada pada sisteminformasi.5
Suatu pemecahan diuji kelayakannya dengan menganalisis
dalam rangka lingkungan yg dipengaruhi yakni : bidang masalah,
organisasi keseluruhan, saingan dan masyarakat. Hal ini memerlukan
pencarian kembali data guna pembandingan. Suatu ancangan lain
adalah menganalisis pemecahan yg disarankan dengan penggunaan
model dari lingkungan yang berbeda. Model ini pada umumnya akan
melibatkan program komputer dan suatupangkalan data. Contoh:
pembelian suatu mesin baru. Hal ini perlu diuji dengan menghadapkan
pada model anggaran atau model arus dana agar dapat menentukan
apakah pembeliannya adalah layak ditinjau darisegi sumber dana.
5
Kristanto, Konsep dasar system informasi dan perancangan data base. (Yogyakarta: Andi Offset.
2006) Hlm. 38
10
Pengambilan keputusan menurut Kristanto (2003) adalah bagian
terpenting dari aktivitas manajer ketika manajer tersebut terlibat dalam
perencanaan dan akan memecahkan sebuah masalah dalam organisasi.
Menurut Tim Pustaka Phoenix (2009), masalah adalah “sesuatu hal yang
harus dipecahkan, problema, perkara” (hal. 565). Selanjutnya, rencana
adalah “cerita, rancangan, buram (rangka sesuatu yang akan dikerjakan),
konsep, naskah (surat dan sebagainya), buram (surat), laporan pemberitaan,
catatan mengenai pembicaraan dalam rapat, dan sebagainya, acara
(pembicaraan), program, artikel, makalah, kertaskerja, maksud, niat”.6
Dukungan SIM pada proses pengambilan keputusan meliputi 3 tahap yaitu:
1. Penelusuran untuk pemahaman masalah, terdiri atas :
b. Usaha-usaha penyelidikan lingkungan yang memancing keputusan.
c. Pengakuan adanya masalah.
2. Desain untuk penciptaan pemecahan masalah, meliputi usaha-usaha :
a. Penemuan alternatif-alternatif pemecahan masalah
b. Pengembangan alternatif-alternatif pemecahan masalah analisis arah
tindakan yang mungkin.
3. Pemilihan untuk pengujian kelayakan pemecahan masalah Melibatkan
seleksi arah tindakan dan pelaksanaannya.
6
Tim Pustaka Phoenix. Kamus besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Media Phoenix. 2009). Hlm. 705
11
Menurut Martin (2003), jenis keputusan yang dihasilkan dari para
manajer adalah sebagai berikut:
1. Keputusan terprogram.
Keputusan terprogram adalah keputusan yang diambil berdasarkan
kebiasaan, peraturan, atau prosedur tertentu. Setiap organisasi
mempunyai kebijaksanaan tertulis atau tidak tertulis yang mempermudah
pengambilan keputusan dalam situasi yang berulang-ulang dengan
membatasi atau bahkan meniadakan alternatif. Bila suatu masalah timbul
kembali dan unsure komponennya dapat ditentukan, diramalkan, dan
dianalisa, masalah tersebut dapatd ipecahkan dengan pengambilan
keputusan terprogram. Keputusan terprogram mungkin berubah atau
tidak mengikuti rutinitas sesaat karena keadaan yang luar biasa.
a. Keputusan tidak terprogram.
Keputusan tidak terprogram adalah keputusan memecahkan
masalah yang luar biasa atau masalah istimewa. Jika suatu masalah
jarang sekali muncul sehingga tidak tercakup oleh suatu kebijakan
atau masalah tersebut sedemikian penting sehingga memerlukan
perlakuan khusus, masalah tersebut harus ditangani dengan suatu
keputusan tidak terprogram. Misalnya, kemampuan untuk mengambil
keputusan tidak terprogram menjadi lebih penting karena secara
progresif, lebih banyak keputusan yang diambil berdasarkan
keputusan terprogram. Pembuatan keputusan yang terprogram dapat
sepenuhnya dilakukan oleh computer karena aturanaturannya dapat
12
dikodekan dengan terinci dan jelas, sedangkan keputusan tidak
terprogram hanya dapat dilakukan oleh manusia.
Ciri-ciri keputusan yang dapat diprogramkan dan tidak dapat
diprogramkan menurut Wahyono (2004) adalah sebagai berikut:
a. Keputusan terprogram
1) Untuk kejadian yang berulang-ulang
2) Aturan keputusan yang dapat dirumuskan dengan rinci dan
jelas
3) Aturan keputusan atau algoritma untuk bawahan.
b. Keputusan tidak terprogram
1) kadang-kadang terjadi
2) unik dan perlu analisis baru untuk bawahan
3) untuk keputusan manajemen tingkat atas
7
McLeod, R., & Schell, G. Sistem informasi manajemen. (Jakarta: Indeks. 2004).Hlm. 75
13
1. suatu basis yang lengkap
2. suatu kemampuan pencarian kembali data-data basis data
3. perangkat lunak
4. perangkat lunak statistik dan analitik
5. suatu dasar model yang berisi perangkat lunak untuk:
a. pembuatan model
b. model keputusan
c. bantuan keputusan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
14
Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan
batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan.
Sistem informasi adalah kombinasi dari people, hardware, software, jaringan
komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi
dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan
menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi.
Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara
satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware),
perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi
(jaringan) dan data yang disimpan (sumber daya data). Seiring dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sistem informasi
memberikan peran yang sangat penting dalam dunia bisnis sehingga seringkali
orang menggunakan keunggulan sistem informasi yang ia gunakan sebagai
kunci strategi bisnis.
SIM yang baik akan mampu menyediakan data dan kemampuan
analisis perhitungan data-data. Data-data disajikan untuk pengembangan
model-model dan sebagai masukannya.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
15
https://putthat.wordpress.com/2011/11/22/peranan-sim-dalam-kegiatan-manajemen/
http://sim-septialutfi-1a122096-nonnivfebri.blogspot.com/2015/10/makalah-sim-
dalam-perusahaan.html?m=1 ( diakses pada 20 september 2020, pukul 17:36 )
https://putthat-wordpress-com.cdn.ampproject.org/v/s/putthat.wordpress.com/
2011/11/22/peranan-sim-dalamkegiatanmanajemen/amp/?
usqp=mq331AQRKAGYAfuh_OnI89mcmgGwASA
%3D&_js_v=a2&_gsa=1#referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&share=https%3A%2F%2Fputthat.wordpress.com
%2F2011%2F11%2F22%2Fperanan-sim-dalam-kegiatan-manajemen%2F (diakses
pada 20 september 2020, pukul 17:42 )
Kristanto, Konsep dasar sistem informasi dan perancangan data base. Yogyakarta : andi
offset. 2006
Tim Pustaka Phoenix. Kamusbesar Bahasa Indonesia. Jakarta: Media Phoenix. 2009.
16